Oleh
04084822226092
Pembimbing
dr. Linda Trisna, Sp.M(K), Subsp. POS
Oleh:
Nuzla Emira Ramadhany, S.Ked
0408482326092
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Kepaniteraan
Klinik di Bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya /
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode 22 Mei – 18 Juni
2023.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Bed Side Teaching dengan judul “Ulkus
Kornea et causa infeksi bakteri”. Laporan Bed Side Teaching ini disusun dalam
rangka mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya/Rumah Sakit Umum Pusat Dr.
Mohammad Hoesin Palembang periode 22 Mei - 18 Juni 2023.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar
besarnya kepada dr. Linda Trisna, Sp.M(K), Subsp. POS selaku pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian Bed Side Teaching
ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada para dokter residen, yang telah
membantu dalam menyelesaikan Bed Side Teaching ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Bed Side Teaching ini masih
jauh dari sempurna, baik isi maupun penyajiaannya sehingga diharapkan saran dan
kritik yang membangun dari berbagai pihak guna penyempurnaan Bed Side
Teaching ini. Semoga Bed Side Teaching ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................... iv
LAMPIRAN ............................................................................................................16
iv
BAB 1
STATUS PASIEN
1.1. Identifikasi
Nama : Tn. J
Tanggal lahir/Umur : 35 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Pekerjaan : Petani kebun karet
Alamat : Desa Seri kembang, Ogan Ilir, Sumatera Selatan
Tanggal Pemeriksaan : 24 Mei 2023
1.2 Anamnesis
1.2.1 Keluhan Utama
Pasien mengeluh bintik putih pada bagian hitam mata kanan sejak 4 hari lalu.
Sejak 2 hari lalu pasien mengeluh timbul bintik putih pada bagian hitam mata
kanan, mata kanan tampak merah, pandangan mata kanan kabur ada, rasa
mengganjal pada mata kanan ada, mata berair ada, dan kotoran mata ada. Pasien
mengaku merasa silau terutama saat siang hari. Riwayat mata dicuci dengan air
mengalir disangkal dan dicuci dengan sirih disangkal.
Sejak 1 hari lalu bintik putih dirasakan semakin membesar. Pasien berobat ke
RSUD BARI dikatakan infeksi pada mata. Pasien kemudian di rujuk ke RSMH
untuk penatalaksanaan lebih lanjut.
5
1.2.1 Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat memakai kacamata disangkal.
- Riwayat pemakaian lensa kontak disangkal.
- Riwayat hipertensi disangkal.
- Riwayat diabetes melitus disangkal.
- Riwayat operasi mata sebelumnya disangkal.
Suhu : 36,0o C
Berat badan : 62 kg
Tinggi badan : 170 cm
6
1.3.2. Status Oftalmologis
KBM Ortoforia
GBM
7
SEGMEN POSTERIOR
Refleks RFOD (-) RFOS (+)
Fundus
Papil Tidak dapat dinilai Bulat, batas tegas, warna
merah, c/d ratio 0.3, a/v 2:3
Makula Tidak dapat dinilai Refleks fovea (+)
Retina Tidak dapat dinilai Kontur pembuluh darah baik
1.7. Tatalaksana
1. Non Farmakologi: Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)
8
- Menjelaskan bahwa daerah mata pasien yang terkena adalah kornea, yaitu
lapisan terluar pada mata berupa selaput bening berbentuk kubah yang
menutupi bagian depan mata yang berfungsi untuk penglihatan.
- Menjelaskan bahwa ulkus kornea merupakan penyakit mata dimana terdapat
luka terbuka pada kornea yang dapat disebabkan oleh adanya infeksi, dalam
kasus ini infeksi bakteri.
- Menjelaskan mengenai obat-obatan yang digunakan dan lama pengobatan,
serta meminta pasien menggunakan obat sesuai aturan pakai untuk
mengoptimalkan kesembuhan pasien.
- Menjelaskan untuk menjaga kebersihan mata dan sekitarnya, serta tidak
mengucek atau menyentuh mata.
- Menjelaskan untuk mencuci tangan terlebih dahulu menggunakan sabun dan
air mengalir atau hand sanitizer sebelum menyentuh daerah sekitar mata.
- Menjelaskan untuk menggunakan pelindung mata ketika bekerja sebagai
pencegahan masuknya getah karet atau benda asing lain pada mata.
- Menjelaskan kepada pasien bahwa perlu dilakukan penanganan yang lebih
intensif sehingga pasien perlu dirawat di rumah sakit.
- Memberikan informasi kepada pasien bahwa diperlukan pemeriksaan
penunjang seperti pemeriksaan pewarnaan gram, pemeriksaan KOH 10% dan
melakukan kultur resisten untuk dapat memastikan etiologi infeksi. Dari hasil
pemeriksaan penunjang didapatkan bahwa penyebab terjadinya ulkus kornea
disebabkan oleh bakteri.
- Menjelaskan mengenai obat-obatan yang digunakan dan lama pengobatan,
serta meminta pasien menggunakan obat sesuai aturan pakai untuk
mengoptimalkan kesembuhan pasien.
- Melakukan monitoring ulang pada mata jika dirasakan tidak ada perubahan
setelah mendapat pengobatan atau keadaan mata dirasakan semakin parah.
2. Farmakologi
- Spooling ringer laktat + povidone iodine 0,5%/24 jam OD
- Acetazolamide 3x250 mg PO
- Potassium klorida 1x600 mg PO
- Levofloksasin ED 1 gtt/jam OD
- Timolol 0,5% ED 1 gtt/12 jam OD
9
3. Pembedahan
Pro amnion membrant transplant + irigasi aspirasi hipopion OD
1.8. Prognosis
10
BAB 2
ANALISIS KASUS
1. Ilyas S, Yulianti S. Ilmu Penyakit Mata FKUI. 4th ed. Jakarta: FKUI; 2013.
2. Khurana A. Coprehensive Opthalmology. 4th ed. New Age International (P) Ltd;
2007.
3. Al-Maskari A, Larkin F. Cornea. In: Vaughan & Asbury’s General Ophtalmology.
19th ed. McGraw-Hill Education; 2018. p. 282–5.
4. Susiyanti M, Aziza Y. Keratitis. In: Buku Ajar Oftalmologi FKUI. Edisi Pert.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2020. p. 149–60.
5. Shukla U, Patel B. Congenital Ptosis. Treasure Isl [Internet]. 2023; Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK568688/
6. Kemenkes RI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Ulkus Kornea Bakteri.
Kementrian Kesehat Republik Indones. 2019;
7. PERDAMI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Ulkus Kornea Bakteri.
Perhimpun Dr Spes Mata Indones. 2021;
8. Mahardika NP, Himayani R. Ulkus Kornea Cum Hipopion Berhubungan Trauma
Tumbuhan pada Mata. Bandar Lampung; 2019.
9. Christine R. Ulkus Kornea dengan Penyebab Bakteri; Sebuah Laporan Kasus. In:
Bunga Rampai Saintifika FK UKI (Nomer 7). 2018. p. 67–8.
10. WHO. Guidelines for the Management of Corneal Ulcer at Primary, Secondary &
Tertiary Care health facilities in the South- East Asia Region. 2004.
11. Zhang Y, Lu X, Hu R, Fan F, Jin X. Evaluation of Artificial Tears on Cornea
Epithelium Healing. Int J Ophtalmol. 2018;11(7):1096–101.
12. Holland E, Mannis M. Ocular Surface Disease Medical and Surgical Management.
New York: Springer-Verlag; 2002.
LAMPIRAN