ALKALOSIS RESPIRATORIK
COVER
Oleh :
201910330311008
FAKULTAS KEDOKTERAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
dijumpai dengan keparahan bervariasi dari ringan sampai mengancam jiwa. Bab
Asam adalah suatu substansi yang mengandung 1 atau lebih ion H+ yang
dapat dilepaskan dalam larutan (donor proton). Asam kuat, seperti asam
melepaskan lebih banyak ion H+. Asam lemah, seperti asam karbonat (H2CO3),
hanya terurai sebagian dalam larutan sehingga lebih sedikit lebih sedikit ion H+
yang dilepaskan. Basa berlawanan dengan asam, basa adalah substansi yang
dapat mengkap atau bersenyawa dengan ion hidrogen sebuah larutan (akseptor
proton). Basa kuat, seperti natrium hidroksida (NaOH), terurai dengan mudah
dalam larutan dan bereaksi kuat dengan asam. Basa lemah, seperti natrium
bikarbonat (NaHCO3), hanya sebagian yang terurai dalalm larutan dan kurang
1.3 Manfaat
maupun pembaca.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
2.2 Patofisiologi
dalam hitungan menit hingga jam. Oleh karena itu, alkalosis respiratorik akut
dikaitkan dengan kadar bikarbonat yang tinggi karena belum ada waktu yang
a) Rangsang hipoksemia
Anemia gravis
Kelainan neurologis
Kehamilan
d) Sepsis
2.4 Diagnosis
pembuluh darah otak dapat menyebabkan hipoksia otak dan hal ini merupakan
bermakna terutama bila disebabkan oleh kelainan otak atau metabolik. Keluhan
pasien umumnya adalah rasa cemas berlebihan dan sesak atau nyeri dada. Hal
lain yang mungkin terjadi dalam kaitan dengan alkalosis respiratorik adalah
2.5 Tatalaksana
menghilangkan simtom simpatis tetapi tidak boleh digunakan bila ada sangkaan
diberikan pada pasien dengan ansietas panik dan simtom autonom multipel.
KESIMPULAN
kelainan ini adalah ansietas, stimulasi pusat respirasi (seperti terjadi pada
base deficit. Contohnya, pada seorang pasien dengan asidosis laktat akut dengan
laktat 10 mEq/L akan mempunyai base deficit –10, dan PaCO2 30 mmHg. Suatu
PCO2 yang lebih tinggi dari yang diharapkan menyebabkan suatu masalah
aparatus respiratorik. Suatu keadaan seperti itu dapat timbul, contohnya, pada
seorang pasien trauma dengan asidosis laktat sekunder akibat kehilangan banyak