Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

MIND MAPPING FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH / ORIF

Nama : Dhuriyatul Ghonimah


Nim : 20902200054

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2023
PENATALAKSANAAN
PENGERTIAN
MANIFESTASI KLINIK Pre operasi :
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis
dan luasnya, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik. Fraktur 1. Nyeri terus menerus - Lembar informed concent
ekstremitas bawah merupakan hilangnya kontinuitas tulang femur, tibia 2. Hilangnya fungsi
- Cukur
fibula, dan jari-jari kaki (Clevo & TH, 2012). Tindakan ORIF (Open 3. Deformitas
Reduction Internal Fixation) adalah suatu jenis Tindakan pembedahan 4. Pemendekan ekstremitas - Puasa
dengan pemasangan fiksasi internal dengan melakukan pembedahan 5. Krepitus
untuk memasukan paku, sekrup atau pen kedalam tempat fraktur yang - Riwayat alergi
6. Pembengkakan local
dilakukan ketika fraktur tidak dapat direduksi secara baik dengan reduksi 7. Perubahan warna - Riwayat penyakit
tertutup,
- Pemeriksaan Alat
- Persiapan alat instrument bedan dan obat
PEMERIKSAAN PENUNJANG - 6 SKP
1. Pemeriksaan Radiologi FRAKTUR EKSTREMITAS Intra operasi :
a) Sinar Rontgen
BAWAH / ORIF - Pemindahan pasien dari bed PP ke meja operasi
Sebagai penunjang,
pemeriksaan yang penting - Posisi pasien
adalah menggunakan sinar
rontgen (x-ray). - Jenis anastesi
b) Tomografi
- Memakai apron, cuci tangan, gowning, gloving,
c) Myelografi PATOFISIOLOGI
draping
2. Pemeriksaan Laboratorium
Fraktur biasanya disebabkan oleh trauma gangguan adanya gaya
Pemeriksaan laboratorium yang - Skin preparation ( Cairan povidone iodion )
dalam tubuh, yaitu stres, gangguan fisik, gangguan metbolik,
diperlukan antara lain pemeriksaan
patologik. Kemampuan otot mendukung tulang turun, baik yang Post operasi :
kalsium serum dan Fosfor serum
terbuka maupun yang tertutup. Kerusakan pembuluh darah akan
meningkat pada tahap - Pemindahan ke RR
mengakibatkan perdarahan, maka volume darah menurun. COP
penyembuhan tulang, Alkalin Fosfat
menurun maka terjadilah perubahan perfusi jaringan. Hematoma - Pengkajian ABCD
meningkat pada kerusakan tulang
akan mengeksudasi plasma dan poliferasi menjadi edema local
dan menunjukkan kegiatan
maka penumpukan didalam tubuh. Fraktur terbuka atau tertutup - Pemasangan alat monitor
osteoblastik dalam membentuk
akan mengenai serabut saraf yang dapat menimbulkan gangguan
tulang, enzim otot seperti kreatinin - Pengkajian nyeri
rasa nyaman nyeri. Selain itu dapat mengenai tulang dan dapat
kinase, Laktat Dehidrogenase
terjadi neurovaskuler yang menimbulkan nyeri gerak sehingga - Pengkajian Keluhan pasien
(LDH-5) , Aspartat Amino
mobilitas fisik terganggu.
Transferase (AST) , Aldolase yang - Pengkajian Resiko jatuh
meningkat pada tahap
penyembuhan tulang.
PATHWAYS
INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
EVALUASI Pre operasi :
Pre operasi :
Evaluasi terhadap nyeri Dx 1 : Ansietas (D.0080)
- Ansietas (D.0080)
dilakukan dengan menilai - Monitor tanda-tanda ansietas , ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
- Nyeri akut (D.0077) kemampuan dalam kepercayaan
merespon rangsangan
Intra operasi :
nyeri, seperti hilangnya - Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
- Risiko Infeksi (D.0142) perasaan nyeri,
Dx 2 : Nyeri Akut (D.0077)
menurunnya intensitas
- Resiko Perdarahan (D.0012) nyeri, dan kemampuan - Identifikasi PQRST, Identifikasi respon nyeri non verbal
Post operasi : melakukan ADL secara
mandiri. - Berikan terapi non farmakologis untuk mengurangi nyeri (Distraksi-relaksasi), fasilitasi
- Gangguan Mobilitas Fisik (D.0054) istirahat dan tidur, jelaskan strategi nyeri

- Intoleransi aktivitas (D.0056) Intra operasi :


Dx 1 : Risiko Infeksi (D.0142)
- Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
ASUHAN KEPERAWATAN - Pertahankan teknik aseptic pada pasien berisiko tinggi
FRAKTUR EKSTREMITAS
BAWAH / ORIF Dx 2 : Resiko Perdarahan (D.0012)
- Monitor tanda dan gejala perdarahan, monitor nilai hematokrit/hemoglobin sebelum dan
setelah kehilangan darah
DAFTAR PUSTAKA - Pertahankan bed rest selama perdarahan, kolaborasi pemebrian obat pengontrol
PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (Definisi dan Indicator perdarahan
Diagnostik) Edisi 1 Cetakan III Revisi. Jakarta: DPP. PPNI. ISBN.978-602- Post operasi :
18445-6-4. PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (Definisi dan
Tindakan Keperawatan) Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: DPP. PPNI. ISBN.978-602- Dx 1 : Gangguan Mobilitas Fisik (D.0054)
18445-9-5.
- Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan , fasilitasi melakukan pergerakan
PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (Definisi dan Kriteria Hasil
- Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu, Ajarkan mobilisasi sederhana yang
Keperawatan) Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: DPP. PPNI.
harus dilakukan
http://repository.poltekkes-
Dx 2 : Intoleransi aktivitas (D.0056)
denpasar.ac.id/7552/3/BAB%20II%20Tinjauan%20pustaka.pdf
- Fasilitasi aktivitas fisik rutin, fasilitasi aktivitas motoric untuk merelaksasi otot,
http://pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/ANTON12.pdf
- Tingkatkan keterlibatan dalam aktivitas rekreasi dan diversifikasi untuk menurunkan
https://www.academia.edu/35972041/LP_ORIF
kecemasan

Anda mungkin juga menyukai