a. Pengertian Tauhid
Tauhid adalah meyakini keesaan Allah dalam rububiyah,
ikhlas beribadah kepadaNya, serta menetapkan bagiNya
nama-nama dan si-fat-sifatNya.
Jadi, jenis tauhid ini diakui semua orang. Tidak ada umat
mana pun yang menyangkalnya. Bahkan hati manusia sudah
difitrahkan untuk mengakuiNya, melebihi fitrah pengakuan
terhadap yang lain-Nya.
2. Al-iradah (berkehendak)
Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:
"Mahakuasa berbuat apa yang dikehendakiNya."
(Al-Buruj: 16)
3. Al-'Ilmu (Ilmu)
Di antara dalilnya yang lain ialah hasil ciptaanNya yang
sangat teliti dan sempurna. Allah Subhannahu wa Ta'ala
berfirman: "Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak
mengetahui (yang kamu lahirkan dan rahasiakan)...?" (Al-
Mulk: 14)
"Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang
kamu lahirkan dan rahasiakan); dan Dia Mahahalus lagi Maha
Mengetahui?" (Al-Mulk: 14)
6. Al-Kalam (Berbicara)
Di antara sifat Allah yang dinyatakan oleh Al-Qur'an, As-
Sunnah, ijma' salaf dan para imam adalah Al-Kalam.
Sesungguhnya Allah Subhannahu wa Ta'ala berbicara
sebagaimana yang Dia kehendaki; kapan Dia menghendaki
dan dengan apa Dia kehendaki, dengan suatu kalam
(pembicaraan) yang bisa didengar.
22. Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, yang
mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang.
23. Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang
Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan
Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha perkasa,
yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha
suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
24. Dialah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang
membentuk Rupa, yang mempunyai asmaaul Husna.
bertasbih kepadanya apa yang di langit dan bumi. dan Dialah
yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
1. bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap
umat (untuk menyerukan): 'Sembahlah Allah (saja), dan
jauhilah thaghut itu'." (An-Nahl: 36)
EVALUASI 3
Kalimat " ال اله اال هللاLaa ilaaha ilaallah" telah ditafsiri dengan
beberapa penafsiran yang batil, antara lain:
Makna dua rukun ini banyak disebut dalam ayat Al-Qur'an, seperti
firman Allah Subhannahu wa Ta'ala: "Karena itu barangsiapa yang
ingkar kepada thaghut dan beri-man kepada Allah, maka
sesungguhnya ia telah berpegang kepa-da buhul tali yang amat
kuat ..." (Al-Baqarah: 256)
Maka ahli tauhid mencintai Allah dengan cinta yang tulus bersih.
Sedangkan ahli syirik mencintai Allah dan mencintai yang lainnya.