Kelas : J
Semester 4
Dosen Pengampu: Muhammad Mustofa, M.Pd
Segala puji hanya milik Allah yang telah melimpahkan segala karunianya
yang tidak terhingga, khususnya ni’mat Iman dan Islam, yang dengan keduanya
diperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.Sholawat dan Salam semoga selalu
tercurah atas Baginda Nabi Muhammad SAW, dan atas keluarga dan sahabat
beliau serta orang-orang yang mengikuti jejak langkah mereka itu hingga akhir
zaman.dengan segala rahmat-Nya dan hidayah-Nya, makalah yang berjudul,
“Pembagian Kalimat (Isim, Fi’il,dan Huruf)” sebagai tugas yang diberikan dosen
pengampu mata kuliah Bahasa Arab Profesi dapat terselesaikan dan sesuai dengan
apa yang diharapkan oleh penyusun. Kami sebagai penyusun berusaha agar
makalah yang kami buat ini memiliki arti penting dan sesuai dengan materi yang
telah di berikan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
C. Tujuan......................................................................................................... 1
BABII PEMBAHASAN
A. Pengertian Isim Fi'il dan Hurf ................................................................... 2
B. Jenis-Jenis Isim Fi'il dan Hurf................................................................... 3
C. Perbedaan dan Contoh antara Isim Fi'il dan Hurf .................................... 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bahasa Arab adalah bahasa yang wajib dipelajari oleh mahasiswa
pada perguruan tinggi Islam negeri ataupun swasta. Bahasa ini adalah
sebagai alat untuk mempelajari dan mengupas ilmu-ilmu keislaman.
Seorang mahasiswa tidak mungkin mampu menguasai dan menggali ilmu
tafsir dan al-hadits yang berbahasa Arab tanpa menguasai terlebih dahulu
bahasa Arab dengan baik. Pengajaran bahasa Arab perlu terus menerus
dilakukan secara cermat dengan mengembangkan berbagai metodologis
pengajaran dengan tetap memperhatikan karakteristik mahasiswa untuk
meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Tujuan pengajaran bahasa
Arab menentukan approach, metode dan teknik pengajaran bahasa itu.
Approach yang di dalam bahasa Arab disebut المدخلadalah seperangkat
asumsi mengenai hakekat bahasa dan hakekat belajar mengajar bahasa.
Metode ( )الطريقةadalah rencana menyeluruh yang berkenaan dengan
penyajian materi bahasa secara teratur, tidak ada satu bagian yang
bertentangan dengan yang lain dan semuanya berdasarkan atas approach
yang telah dipilih. Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan
bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang penting karena bahasa Arab
adalah bahasa dunia yang sifatnya internasional.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Isim, Fi’il, dan Hurf?
2. Apa saja Jenis-jenisIsim, Fi’il dan Hurf?
3. Bagaimana Perbedaan dan contoh antara Isim, Fi’il, dan Hurf?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami dan mengetahui pengertian isim , fi’il, dan hurf.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis isim, fi’il, dan hurf.
3. Untuk mengetahui perbedaan serta contoh isim, fi’il, dan hurf.
1
BAB II
PEMBAHASAN
.ْئ آَ َخ َر
ٍ شي ُّ َ أ َ ْو أ،ٌ أ َ ْو َج َماد، ٌ أ َ ْو نَبَات، ٌسانٌ أ َ ْو َح َي َوان
َ ي َ ُ ُك ُّل لَ ْفظٍ ي: اإل ْس ُم
َ س َّمى ِب ِه ِإ ْن ِ
“semua kata yang mencakup orang, hewan, tumbuhan, benda mati, atau jenis
benda yang lain” 1
Definisi tersebut belum secara rinci menjelaskankata benda abstrak yang terbuat
dari kata kerja atau yang disebut dalam bahasa Arab dengan isim masdar. Selain
itu, definisi lain yang mirip dengan kitab nahwu wadih adalah definisi yang ada
dalam kitab mulakhos qowaid lughah arabiyah yang menambahkan
cakupan isim berupa kata yang merujuk tempat, waktu, sifat dan tidak disertai
dengan makna tambahan waktu.
“Semua kata yang menunjukkan orang, hewan, tumbuhan, benda mati, tempat,
waktu, sifat atau kata yang tidak disertai dengan makna tambahan waktu”
ضْعًا ْ َوا ْقت ُ ِرن، َوه َُو َك ِل َم ٌة دَلَّت َع َلى َم ْْعًَى فِي نَ ْف ِس َها،ال ِف ْْع ُل
ْ َت بََِّ َم ٍَ َو
1
Umar Shihab, Kontekstualitas Al-Quran: Kajian Tematik Atas ayat-ayat Hukum Dalam Al-Quran
(Jakarta: Penamadani,2008), hal 157
2
Fi'il adalah kalimat yang menunjukkan terhadap makna yang ada pada dirinya dan
dibarengi dengan penempatan waktu 2
Ketiga : Hurf
Isim terbagi kedalam dua kelompok yaitu isim mutasharif dan ghoir mutasharif
Mutasharrif ) متصرف
ّ (
Isim mutasharif adalah Isim yang boleh dirubah bentuknya menjadi Mutsana,
Jamak, Tashgir dan Nisbah.
Setiap Isim yang bentuknya tidak diambil dari kalimat lain atau Isim yang tidak
mengandung sifat. Melainkan Isim yang menunjukan arti dzat (fisik) seperti الشمس
atau (non fisik) seperti الْعلم
2
Al-Anshari, Ibn Hisyam Jamal ad-Din,Awdlah al-Masalik Ila Alfiyyah Ibn Malik,Beirut:Dr al-
Jil,1997,cet.v
3
Isim-isim yang termasuk kategori Isim Jamid adalah
Kedua: Musytaq
4
Isim Fi’il ) )اسم فْعل
Isim ‘Adad ) )اسم عدد
Macam-macam fi’il
Fi’il Madhi adalah kata kerja untuk masa lampau, artinya perbuatan yang telah
dilakukan masa lalu
Fi’il Mudhori’ merupakan perubahan dari fiil madhi’, adapun perubahannya yang
harus dihafal dan ada pula yang harus diketahui dengan melihat kamus
Macam-macam huruf:
Huruf mabani adalah huruf yang kita kenal dengan sebutan Huruf Hijaiyyah mulai
ي-ا
Huruf Ma’aani adalah huruf yang akan melahirkan makna ketika sudah bergabung
dengan Isim atau Fi’il.
3
Abu Hamzah Yusuf AL-Atsary.Pengantar Mudah belajar bahasa arab (Pustaka
Adhwa:Bandung,2007). Hal. 43
5
لَْ /
إذن /كي أنْ /
حرف الَصب ْ :
حرف الََّم :لم /لَ َّما /الم األمر/ال الَاهية
حرف الشرط :إن /لو /إذا
حرف المصدر :أن /ما /كي/لو
حرف التحضيض :أال /أما /هال /لوال /لوما
حرف االستقبال :السيَ /وسوف
حرف الردع :كال
حرف التوقع :قد
حرف الَفي :لَ /لم /لما
– حروف الَر :مَ /إلى /عَ /على /في /الباء /الالم /عدا /خال /حاشاُ /ربَّ /مذ /مَذ /حتى /الكاف /واو
َختص بالدخول على االسم الظاهر) /لوال ( تختص بالدخول على الضمير )
ُّ القسم /باء القسم/تاء القسم /كي ( ت
حروف الْعطف :و /ف /ثم /حتى /لكَ /ال /بل /أم /أو
حروف الَفي :ما /ال /التْ /
إن /لم /لما /لَ
حروف الَواب :نْعم/بلى /أجل
حرفا االستفهام :هل/الهمَّة
حرفا التفسير/ :أي /أن
حرف االستفتاح :أال /أما
6
Dari jumlah Huruf Ma’aani di atas dibagi menjadi dua kelompok;
Pertama: Huruf ‘Amil ( )الْعاملyaitu Huruf yang masuk pada Isim atau Fi’il
dan merubah ‘Irab keduanya.
Kedua: Huruf Ghoir ‘Amil ( )غير الْعاملyaitu Huruf yang tidak berdampak
merubah ‘Irab Isim dan Fi’il.
ْ
Contoh: Kata ال َمس َِْ ِدyang majrur oleh huruf jer berupa فِ ْيpada kalimat:
7
Kalimat isim dapat majrur karena menjadi mudhaf ilaih untuk suatu mudhaf
tertentu.
ْ
Contoh: Kata ال ِحََّ ِةyang menjadi mudhaf ilah untuk kata ذ ُ ْوpada kalimat:
Contoh: Kata ٍاب َِْ َمالِكyang menjadi badal untuk kata ُم َح َّم ٍدdalam kalimat:
8
Saya bertemu dengan Zaid sendiri.
3) Isim yang Majrur Karena Menjadi Na’at
Jenis tabi’ yang ketiga adalah na’at (sifat). Jika kalimat isim menjadi na’at untuk
isim yang majrur, maka hukumnya juga majrur.
ْ
Contoh: Kata الْعَا ِل ِمyang menjadi na’at (sifat) untuk kata زَ ْي ٍدdalam kalimat:
Contoh: Kata َخا ِل ٍدyang menjadi ma’thuf (diathafkan) untuk kata زَ ْي ٍدdalam
kalimat:
س ٌة
َ َمد َْر َاب
ٌ ِكت قَ َل ٌم
ُيَا زَ ْيد
9
Wahai Zaid.
ْ
5. Dapat Bersambung dengan AL ( )ال
Tanda kalimat isim yang kelima adalah dapat bersambung dengan AL. Contoh:
Contoh isim yang menjadi mubtada` adalah kata ٌزَ ْيدdalam kalimat:
ٌَجا َء زَ ْيد
10
2. Tanda-tanda Fi’il Madhi
ه َُـو
Secara khusus, tanda fi’il madhi adalah dapat bersambung dengan:
ُه َمـا
dhamir rafa’ mutaharrik
هُـ ْم
Ta` Ta`nits Sakinah.
ـي
َ ِه
Fi’il Madhi mempunyai 14 bentuk sesuai dengan banyaknya
ُه َمـا
dhamir (pelaku). Dhamir itu berfungsi sebagai fa’il (pelaku).
Dengan mengambil contoh kata َـب
َ (كَـتkataba), ada 14 bentuk َّ ه
َُـ
ِ ا َ ْنـ
ت
ا َ ْنت ُ َمـا
َّ ُ ٌَ ا ْنت
َـ
اَنَـا
َُ ْنَح
· Ciri/ tandanya:
1.Dapat dimasuki huruf sin سdan saufa ف َ contoh: ُف يَ ْشـ َهد
َ س ْو َ ,ُ سيَ ْشـ َهد
َ س ْو َ
2.Dapat diawali dengan salah satu di antara empat huruf ) ُت (اَنَيْت,ي,ن,اyang
disebut huruf mudhara’ah
11
Huruf Contoh Huruf Contoh
ا ُ أذْه
َـب ي َ يَذْ َهبُــون,ـان
ِ َ يَذْ َهب,َـب
ُ يَذْه
ن ُ نَذْه
َـب ت ََ تَذْ ِهبْــ,ــان
ِ َ تَذْ َهب,َـب
ُ تَذْه
Contoh:
Cirinya
Biasanya diawali dengan huruf alif dan huruf akhir berharakat sukun. Contoh :
·Cara membuat
ُ يَذْه
َـب ُ ذْه
َـب ْذْهَـب ْاذْهَـب
4
Ibid hal:35
12
1 2 3 4
Secara khusus, tanda fi’il mudhari’ dan fi’il amar adalah dapat bersambung
dengan:
Nun Taukid
Ya` Mu`annats Mukhathabah.
ب
ٌ ض َر
َ ب
َ الض ََّر
a. Dhamir ت
Dhamir تyang dalam pembahasan ini adalah dhamir تyang berlaku baik ت
untuk kata ganti:
13
kamu laki-laki satu, dua, maupun banyak
kamu perempuan satu, dua, maupun banyak
saya.
Contoh:
ت+ب
َ ض َر
َ
َض َربْت
َ ت
ِ ض َر ْب
َ ُض َربْت
َ
ض َر ْبت ُ َم ا
َ ص َر ْبت ُ َم ا
َ
ض َر ْبت ُ ْم
َ ََّ ُ ض َر ْبت
َ
b. Dhamir ( َنNun Inats atau Nun Niswah)
Dhamir rafa’ mutaharrik yang kedua, yang dapat bersambung dengan kalimat fi’il
adalah Nun Inats atau Nun Niswah.
Contoh:
ََْض َرب
َ
Contoh:
ض َر ْبََا
َ
Tanda fi’il yang kedua ini merupakan tanda pada fi’il madhi.
ْ
3. Dapat Bersambung dengan Ta` Ta`nits Sakinah ()ت
14
Sesuai dengan nama yang tersemat, Ta tanits sakinah adalah huruf تyang mati
(disukun), yang berfungsi untuk menunjukkan bahwa pelaku suatu pekerjaan
adalah muannats.
Contoh:
ْ َض َرب
ت َ
Tanda yang ketiga ini juga merupakan tanda pada fi’il madhi.
Contoh:
Tanda yang keempat ini terdapat pada fi’il mudhari’ yang merupakan al af’al al
َ ْاأل َ ْف َْعال ْالخ َْمdan pada fi’il amar.
khamsah ( )سة
Contoh:
Tanda yang kelima ini terdapat pada fi’il mudhari’ dan fi’il amar.
15
Selain tanda-tanda yang sudah disebutkan, pada fi’il mudhari’ terdapat tanda yang
khusus lagi, yaitu dapat terletak setelah amil yang menjazemkan. 5 Contoh:
Adapun tanda-tanda kalimat huruf adalah terdapat pada pembahasan berikut ini.
Tanda-tanda Kalimat Huruf. Kalimat huruf yang dimaksudkan adalah huruf-huruf
yang bermakna, bukan huruf-huruf hijaiyyah. Contoh huruf-huruf yang bermakna
dalah sebagai berikut:
5
Qadhi Al-Qudhah Bahauddin ‘Abdullah bin ‘aqil Al Mishri al Hamdani, Syarah Ibnu ‘Aqil juz 1
16
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Isim adalah kalimat yang menunjukkan pada arti pada dirinya sendiri tanpa
berhubungan dengan waktu
Fiil adalah kalimat yang menunjukkan pada arti dirinya sendiri yang dilakukan
oleh waktu melakukannya
B. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18