NPM : 208400201
Jawaban
UUD 1945 adalah konstitusi atau undang-undang dasar tertinggi di Indonesia. Itu menetapkan
dasar-dasar negara, sistem pemerintahan, hak asasi manusia, dan prinsip-prinsip dasar lainnya.
2. Undang-Undang:
Undang-undang (UU) adalah peraturan hukum tertinggi yang dikeluarkan oleh Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) atau Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). UU ini harus sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dalam UUD 1945.
3. Peraturan Pemerintah:
Peraturan Pemerintah (PP) dikeluarkan oleh Presiden sebagai pelaksanaan dari UU. PP
mengatur rincian dan prosedur pelaksanaan UU.
4. Peraturan Presiden:
Peraturan Presiden (Perpres) dikeluarkan oleh Presiden dan memiliki kekuatan hukum yang
lebih rendah daripada PP. Perpres mengatur tentang kebijakan, struktur, dan tata cara
pelaksanaan UU.
5. Peraturan Menteri:
Peraturan Menteri (Permen) dikeluarkan oleh menteri terkait untuk melaksanakan ketentuan-
ketentuan dalam UU, PP, atau Perpres. Permen ini seringkali berkaitan dengan bidang-bidang
spesifik, seperti kesehatan, pendidikan, atau ketenagakerjaan.
6. Peraturan Daerah:
Peraturan Daerah (Perda) dikeluarkan oleh pemerintah daerah seperti provinsi atau
kabupaten/kota. Perda mengatur masalah-masalah yang berkaitan dengan otonomi daerah
sesuai dengan UU dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
1) 2
2) 1
a. Kejelasan tujuan:
Kejelasan tujuan mengacu pada pemahaman yang jelas mengenai apa yang ingin dicapai
dengan suatu kegiatan atau program. Tujuan harus dirumuskan dengan jelas dan spesifik,
sehingga dapat memberikan panduan yang jelas tentang apa yang ingin dicapai. Tujuan yang
jelas membantu dalam perencanaan yang efektif, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi
kegiatan.
Kelembagaan atau pejabat pembentuk merujuk pada entitas atau individu yang bertanggung
jawab dalam membentuk dan melaksanakan kegiatan atau program. Mereka dapat berupa
pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, badan usaha, atau organisasi lainnya yang memiliki
otoritas dan kapabilitas untuk melaksanakan tugas tersebut. Penting untuk memastikan bahwa
lembaga atau pejabat yang dipilih memiliki kewenangan dan sumber daya yang diperlukan
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
c. Kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan:
Kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan merujuk pada konsistensi dan keterkaitan
antara elemen-elemen yang ada dalam kegiatan atau program. Jenis kegiatan atau program
harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan harus diorganisasikan secara hierarkis,
dengan tahapan dan langkah-langkah yang terkoordinasi dengan baik. Materi muatan atau isi
dari kegiatan atau program harus relevan dan mendukung pencapaian tujuan yang diinginkan.
d. Dapat dilaksanakan:
Kedayagunaan dan kehasilgunaan merujuk pada dampak positif yang dihasilkan dari kegiatan
atau program tersebut. Kedayagunaan berkaitan dengan manfaat yang diperoleh dari kegiatan
atau program, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kehasilgunaan mengacu pada
sejauh mana tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan apakah hasilnya memenuhi harapan dan
kebutuhan yang diinginkan.
f. Kejelasan rumusan:
Kejelasan rumusan mengacu pada kejelasan dan kesempurnaan dalam merumuskan tujuan,
rencana, strategi, dan langkah-langkah yang terkait dengan kegiatan atau program. Rumusan
yang jelas dan terperinci membantu dalam pemahaman yang lebih baik, koordinasi yang efektif,
dan evaluasi yang tepat terhadap kegiatan atau program tersebut.
g. Keterbukaan:
a. Pengayoman:
b. Kemanusiaan:
c. Kebangsaan:
Kebangsaan menekankan pada pentingnya rasa cinta dan kesetiaan terhadap negara, serta
pengakuan terhadap identitas dan keberagaman budaya, suku, agama, dan bahasa dalam suatu
bangsa. Prinsip kebangsaan mempromosikan persatuan, solidaritas, dan kebersamaan dalam
menjaga keutuhan dan kepentingan bersama negara.
d. Kekeluargaan:
Kekeluargaan mengacu pada hubungan yang harmonis dan saling mendukung antarwarga
negara, mirip dengan hubungan dalam keluarga. Prinsip ini mendorong masyarakat untuk saling
membantu, peduli, dan memelihara kebersamaan serta menumbuhkan rasa kebersamaan,
kepedulian, dan tanggung jawab terhadap sesama.
e. Kenusantaraan:
Kenusantaraan mengandung arti kearifan lokal dan keragaman budaya di Indonesia. Prinsip
kenusantaraan menekankan pentingnya menghormati dan memelihara keberagaman suku,
budaya, dan adat istiadat yang ada di seluruh Nusantara. Hal ini berkontribusi pada
pemeliharaan keharmonisan dan keutuhan bangsa.
f. Bhinneka Tunggal Ika:
Bhinneka Tunggal Ika adalah motto nasional Indonesia yang berarti "Berbeda-beda tetapi tetap
satu". Prinsip ini menggarisbawahi pentingnya menghormati perbedaan dalam agama, suku,
budaya, dan pandangan politik, sambil menjunjung tinggi persatuan, kesatuan, dan kerjasama
sebagai bangsa yang satu.
g. Keadilan:
Keadilan menekankan pentingnya perlakuan yang adil, setara, dan tidak diskriminatif terhadap
semua individu. Prinsip keadilan mengharuskan penegakan hukum yang objektif, pemerataan
akses terhadap sumber daya, dan perlindungan terhadap hak-hak individu dalam lingkungan
yang adil dan seimbang.
Prinsip ini menegaskan bahwa setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di hadapan
hukum dan pemerintah. Tidak ada
2)3
Contoh evaluasi pada Asas Kejelasan Rumusan Setiap peraturan perundang-undangan harus
disusun sesuai dengan teknik penyusunan peraturan perundang-undangan, dengan
memperhatikan sistematika, pilihan kata atau istilah, teknik penulisan, dengan menggunakan
bahasa peraturan perundang-undangan yang bercirikan: lugas dan pasti, hemat kata, objektif
dan menekan rasa subjektif, konsisten dan cermat.
Pada UU nomor 11 tahun 2012 tentang SPPA kata tertentu pada pasal 60 ayat 2 Memiliki
makna multitafsir, tidak jelas dan sulit dipahami.
Dan pada UU kekuasaan Kehakiman dab UU peradilan Umum pada ketentuan umumnya tidak
ada definisi panitera, padahal itu brrupakan subjek penting dalam uu
3)1
Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
Memuat latar belakang identifikasi masalah atau perumusan masalah, tujuan dan kegunaan,
serta metode penyusunan
Memuat kajian teori, asas/prinsip, praktik empiris, permasalahan yang dihadapi, implikasi
penerapan sistem baru yang akan diatur dalam UU terhadap aspek kehidupan masyarakat dan
dampaknya terhadap Aspek beban keuangan negara
Memuat Evaluasi dan analisis peraturan perundang undangan terkait merupakan bagian yang
akan menentukan argumentasu yurudis pembentukan suatu UU.
-Landasan Yuridis
Merupakan pertimbangan atau alasan yang menggambarkan bagwa oeraturan yang dibentuk
untuk mengatasi permasalahan hukum
BAB V Jangkauan, Arah Pengaturan, dan Ruangan Lingkup Materi Undang Undang
BAB VI Penutup
3)2
2) Guna mengetahui posisi dari perundangan-undangan atau peraturan daerah yang baru akan
di bentuk
3.3
UU No.3 Tahun 2023 Tentang Pariwisata Perubahan atas UU Nomor 5 Tahun 2019 tentang
pariwisata UU No 5 Tahun 2023 Perubahan kedua atas UU No.5 Tahun 2019 tentang pariwisata