Tema: Peran Serta Umat Beragama dalam Pembangunan Bangsa Indonesia
Di era modern ini terutama di Indonesia, semua orang menjalankan kehidupan
bermasyarakatnya beriringan dengan hidup beragamanya masing-masing. Sesuai dengan sila pertama dari Pancasila yang merupakan dasar negara kita, semua warga negaranya diwajibkan untuk memeluk agama yang diakui di Indonesia, antara lain Katolik, Islam, Kristen, Buddha, Hindu, dan Konghucu. Setiap agama pastilah mengajarkan hal-hal yang baik untuk kehidupan sendiri maupun orang lain, termasuk Katolik. Sebagai umat Katolik, apa yang bisa kita lakukan untuk pembangunan bangsa Indonesia? Dalam Ayub 8:6, disebutkan bahwa “Kalau engkau bersih dan jujur, maka tentu Ia akan bangkit demi engkau dan Ia akan memulihkan rumah yang adalah hakmu” yang dapat dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Kejujuran sangat penting untuk dilaksanakan karena mendorong seseorang untuk selalu melakukan kebaikan bagi sesama sehingga kita dapat membuat hidup dalam bermasyarakat lebih harmonis serta saling percaya satu sama lain. Selain itu, kejujuran juga akan menaikkan derajat setiap umat manusia karena tidak akan ada kejadian seseorang maupun sekelompok mengambil hak orang lain seperti mencuri atau korupsi yang hingga saat ini masih menjadi momok menyeramkan bagi semua orang untuk hidup dengan nyaman. Perihal berbagi untuk sesama juga disebutkan dalam kitab suci yang salah satunya dapat kita temui di Lukas 6:38, dimana disebutkan bahwa “Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam dibaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu” yang jika hal ini dilakukan oleh semua orang dengan hati yang tulus dan ikhlas, hal tersebut dapat membantu orang-orang yang kesulitan dalam menjalani hidupnya. Selain itu, berbagi juga dapat menciptakan kesejahteraan serta kebahagiaan bagi orang-orang yang menerimanya. Berbagi tidak harus dalam berupa harta, tetapi dalam hal waktu dan juga hati yang mendengarkan keluh kesah orang lain. Suatu hal yang harus kita ingat ketika berbagi adalah hendaknya kamu melakukannya karena untuk Allah, bukan untuk diperlihatkan seperti yang disebutkan dalam matius 6:1-2 yang berisi “Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang-orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.” Secara garis besar, peran umat beragama dalam membangun bangsa Indonesia tidak terlepas dari sikapnya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kita menyebarkan kebaikan yang dilandasi oleh firman Tuhan yang diberikan di kitab suci untuk setiap perbuatan kita, hal ini akan disambut baik dan tersebar luas ke masyarakat sehingga kita yang adalah masyarakat majemuk dengan berbagai latar belakang suku, ras, maupun agama dapat hidup beriringan secara rukun serta memajukan kesejahteraan bersama. Semoga Allah selalu memberkati dan melindungi kita semua.