Anda di halaman 1dari 7

LAMPIRAN

Keputusan Direktur Rumah Sakit Andimas


NOMOR : B/ /KPTS/RSA/IX/2022
Tanggal :
TENTANG PEDOMAN PULANG ATAS
PERMINTAAN SENDIRI (APS)

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pasien pulang dapat dilakukan apabila kondisi pasien layak untuk dipulangkan
(sembuh). Akan tetapi dalam kondisi dan situasi tertentu dimunghkinkan pasien
pulang atas permintaan sendiri, sedangkan penanganan medisnya belum selesai.
Prinsip dalam pemulangan pasien adalah memastikan bahwa pasien bisa mendapatkan
perawatan lanjutan dirumah atau di pelayanan Kesehatan keluarga / pribadi.
B. Pengertian
Pemulangan pasien dalam keadaan sehat atau membaik adalahserangkaian
proses kegiatan pemulangan pasien rawat inap dimulai pada saat Dokter
Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) menyatakan pasien diperbolehkan pulang
sampai pasien mendapatkan kartu kontrol, terapi lanjutan di rumah, hasil
pemeriksaan penunjang dan kuitansi pembayaran (untuk pasien umum dan pasien
dengan asuransi yang tidak bekerjasama dengan rumah sakit).
Pemulangan pasien atas permintaan sendiri adalah serangkaian proses
pemulangan pasien atas permintaan pasien atau keluarga setelah menanda tangani
surat pernyataan pulang atas permintaan sendiri dan menyelesaikan administrasi.
C. Tujuan
agar proses pemulangan pasien walaupun belum diijinkan dokter bisa cepat sehingga
kenyamanan pasien tetap terjaga.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pemulangan pasien di RS Andimas meliputi :

A. Pemulangan pasien rawat jalan

Rekam medis pasien rawat jalan yang mendapat pelayanan lanjutan berisi
resume semua diagnosis yang penting, alergi terhadap obat, medika mentosa
yang sedang diberikan dan segala sesuatu yang berkenaan dengan prosedur
pembedahan dan perawatan/ hospitalisasi di rumah sakit. Ruang lingkupnya
meliputi :
1. Ruang poliklinik :
a. Dokter spesialis atau dokter umum
b. Perawat poliklinik
2. Loket pembayaran
3. Kasir apotik
4. Petugas penunjang pelayanan medis (fisioterapi, laboratorium, radiologi)

B. Pemulangan pasien rawat inap


1. Ruangan rawat inap
a. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
b. PerawatPenanggung Jawab Pasien (PERAWAT)
c. Administrasi rawat inap
2. Petugas penunjang pelayanan medis (gizi, fisioterapi, laboratorium,
radiologi)
3. Petugas ambulan (jika pasien pulang dengan ambulan)

C. Pemulangan pasien Atas Permintaan Sendiri (APS)

Apabila pasien rawat inap memilih pulang karena menolak nasehat


medis, ada resiko berkenaan dengan pengobatan yang tidak adekuat yang dapat
berakibat cacat permanen atau kematian. Rumah sakit perlu mengerti alasan
kenapa pasien menolak nasehat medis sehingga dapat berkomunikasi yang lebih
baik dengan mereka. Apabila pasien mempunyai dokter keluarga, maka untuk
mengurangi resiko, rumah sakit dapat memberitahukan dokter tersebut. Proses
disesuaikan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Ruang lingkup
pemulangan pasien APS meliputi:
1. Ruangan rawat inap
a. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
2
b. Dokter ruangan
c. Perawat Penanggung Jawab Pasien (PERAWAT)
d. Administrasi rawat inap
2. Petugas penunjang pelayanan medis (gizi, fisioterapi, laboratorium,
radiologi).
3. Loket pembayaran

3
BAB III

TATA LAKSANA

Sejak pertama penerimaan pasien, dilakukan pengkajian tentang


kebutuhan pelayanan kesehatan untuk pasien, kaji kebutuhan Pendidikan
Kesehatan untuk pasien.
Bersama pasien dan keluarga, kaji factor-faktor lingkungan di rumah
yang dapat mengganggu perawatan diri, contoh (ukuran kamar, kebersihan
lingkungan sekitar).
A. Persiapkan sebelum kepulangan pasien
1. Ajarkan cara-cara untuk merubah / memodifikasi pengaturan sarana
fisik di rumah agar kebutuhan pasien dapat terpenuhi dengan baik.
2. Berikan informasi tentang sumber-sumber pelayanan di masyarakat
kepada pasien
3. Lakukan Pendidikan untuk pasien dan keluarga yang berisi informasi
tentang pemberian obat yang benar, pengaturan diet, serta hal-hal yang
harus di hindari.
4. Berikut adalah beberapa peralatan tambahan yang diperlukan pasien
sepulangnya dari rumah sakit (bila diperlukan)
a. Peralatan yang portable dan sederhana : mudah digunakan,
instruksi penggunaan minimal, contoh : tongkat, toilet duduk.
b. Peralatan yang membutuhkan pelatihan mengenai cara
menggunakannya, contoh : tempat tidur khusus, pegangan
terfiksasi, (grab rails), oksigen.
c. Kursi roda (manual dan listrik)
5. Pilihan transportasi yang dapat digunakan adalah
- Ambulan
- Mobil pribadi
- Taksi
- Sarana lain : sepeda motor, becak, dsb
B. Pada hari pemulangan pasien
1. Dokter bangsal atau DPJP melakukan pemeriksaan / visite pasien di
ruangan dan menyatakan kondisi pasien belum boleh pulang
2. Jika pasien dan keluarga menghendaki pulang sebelum masa
perawatan selesai, petugas Kesehatan di tempat tersebut akan
memberikan informasi, persetujuan dan memberikan alternative
pelayanan jika terjadi sesuatu hal
3. Dokter bangsal atau DPJP melengkapi dokumen rekam termasuk resep
pulang
4. Perawat menjelaskan kepada pasien dan keluarga untuk menunggu di
kamar sampai proses administrative selesai dan petugas akan
memberitahukan bahwa administrasi sudah bisa diselesaikan.
5. Periksa instruksi pulang dari dokter tentang resep, perubahan Tindakan
pengobatan, kapan harus control, atau alat-alat khusus yang di
perlukan.
6. Sarankan keluarga / pasien ke kantor administrasi keuangan untuk
melakukan pelunasan sambal menyerahkan kartu penunggu di PAT,
dan ke farmasi untuk pengambilan obat, kemudian Kembali ke
ruangan untuk menyerahkan kwitansi pelunasan administrasi ke
perawat ruangan.
7. Cek Kembali obat-obatan yang akan dibawa pulang pasien oleh
perawat
8. Berikan peluang kepada pasien dan keluarga untuk bertanya cara
perawatan di rumah
9. Pastikan kepada pasien dan keluarga untuk minta bantuan jika
dibutuhkan
10. Pastikan kepada pasien/keluarga tentang transportasi untuk pulang
11. Periksa semua kamar apakah masih ada barang yang tertinggal
12. Pasien diantar oleh petugas menggunakan kursi roda atau branchart
sampai di kendaraan penjemput
13. Apakah pasien pulang APS dan mengguanakan ambulance rumah
sakit, maka harus diantar oleh petugas (perawat) sampai di rumah.
C. Untuk pasien yang pulang APS tanpa ijin “kabur”
Selain tata laksana diatas dilkasanakan, perlu ditambahkan :
1. Identifikasi lebih detail tentang kemungkinan pasien menderita
penyakit yang membahayakan dirinya sendiri atau lingkungan.
2. RS melaporkan kepada pihak yang berwewenang bila ada indikasi
kondisi pasien yang membahayakan dirinya sendiri atau lingkungan
(misalnya kepada kepolisian setempat, perangkat desa, dst)
Semua pasien pulang APS, kecuali yang “kabur” tetap diproses
kepulangannya secara administratif seperti pasien pulang pada
umumnya.
BAB IV
DOKUMENTASI

Semua kegiatan terkait pasien yang pulang dengan permintaan sendiri


didokumentasikan di form APS rekam medik pasien.

Dtetapkan di : Bangko
Pada Tanggal : 30 Juli 2022
Direktur,
Rumah Sakit Andimas

dr. Nurseta Panca Akbar


NBK. 01.2020.005.24091995

Anda mungkin juga menyukai