Tekanan darah sangat penting dalam sistem sirkulasi darah dan selalu diperlukan untuk daya dorong mengalirnya darah di dalam arteri, arteriola, kapiler dan sistem vena, sehingga terbentuklah suatu aliran darah yang menetap. Jantung bekerja sebagai pemompa darah, karena ia dapat memindahkan darah dari pembuluh vena ke pembuluh arteri pada sistem sirkulasi tertutup. Aktivitas pompa jantung berlangsung dengan cara mengadakan kontraksi dan relaksasi, sehingga dapat menimbulkan perubahan tekanan darah di dalam sistem sirkulasinya yang pada waktu sistole ventrikel darah di pompa ke aorta dan arteri paru.1
Tekanan normal darah pada orang dewasa sangat bervariasi. Tekanan
darah terdiri dari tekanan sistolik yang berkisar antara Sembilan Puluh Lima sampai dengan Seratus Empat Puluh millimeter air raksa, dan tekanan ini dapat meningkat dengan bertambahnya usia. Dilain pihak tekanan diastolik berkisar antara Enam Puluh Milimeterair raksa sampai Sembilan Puluh millimeter air raksa.1
Walaupun demikian tekanan darah pada umumnya berkisar pada rata
rata normal sekitar Seratus Dua Puluh millimeter air raksa untuk sistolik dan Delapan Puluh millimeter air raksa untuk diastolik. Kedua tekanan tersebut merupakan tekanan tekanan yang dihasilkan aktivitas kerja jantung sebagai pompa dan menyebabkan darah mengalir didalam sisem arteri secara terputus putus dan terus menerus tiada henti hentinya.2
Menurut WHO (World Health Organization), batas tekanan darah yang
normal adalah 120/80 mmHg. Terdapat dua macam kelainan tekanan darah, yaitu tekanan darah tinggi (hipertensi) dan tekanan darah rendah (hipotensi). Hipertensi telah menjadi penyakit perhatian di banyak negara. Menurut. Joint National Committee on Prevention, Detection, Evalution and Treatment of High Blood Pressure (JNC) juga mendefenisikan hipertensi apabila tekanan darah sistolik mencapai > 120 mmHg dan tekanan darah distolik > 80 mmHg.3
WHO mencatat prevalensi hipertensi diatas usia 25 tahun sekitar 40%
populasi dunia pada tahun 2008. Diperkirakan prevalensi tersebut mencapai 1,5 milyar penduduk dunia paa tahun 2025.4 2
Menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia, hipertensi merupakan
penyakit yang sangat berbahaya, karena tidak ada gejala atau tanda khas sebagai peringat dini. Kebanyakan orang merasa sehat walaupun hipertensi. Menurut hasil Riskesdas tahun 2007, sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdeteksi. Keadaan ini tentunya sangat berbahaya, yang dapat menyebabkan kematian mendadak pada masyarakat.5
Hipertensi juga penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan
tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia. Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal, yaitu 130/85 mmHg. Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 31,7%.5,17
Ada banyak faktor yang berperan dalam terjadinya hipertensi, meliputi
faktor resiko yang dapat diperbaiki dan faktor resiko yang tidak dapat diperbaiki. Faktor resiko yang dapat diperbaiki seperti kelebihan berat badan/obesitas, konsumsi garam berlebih, merokok, olahraga, konsumsi alkohol dan stress. Sedangkan faktor resiko yang tidak dapat diperbaiki adalah keturunan, jenis kelamin dan usia.5 Hipertensi merupakan penyakit pembuluh darah yang merupakan kasus ketujuh terbanyak pada pasien yang rawat jalan di rumah sakit seluruh Indonesia tahun 2009. Hasil Riskesdas 2007 prevalensi hipertensi pada penduduk umur 18 tahun ke atas adalah sebesar 29,8%. Prevalensi hipertensi tertinggi 39,6% dan yang terendah di Papua Barat 20,1%. Di Sumatera Utara sendiri, berdasarkan pengukuran tekanan darah dinyatakan 26,3% pasien hipertensi.6 Penyakit hipertensi juga disebut sebagai “The Silent Disease”, karena tidak ada tanda-tanda atau gejala yang dapat dilihat di luar. Untuk menyimpulkan penyebab hipertensi masih sangat sulit hingga saat ini. Bahkan para ahli beranggapan, hipertensi lebih tepat disebut sebagai “Heterogenous Group of Diseases” daripada “Single Diseases” karena kompleknya faktor- faktor yang menyebabkannya.6 3
Berdasarkan alasan tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
hubungan gaya hidup dan pola makan dengan tekanan darah pada masyarakat di Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan – Labuhan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan gaya hidup dan pola makan dengan tekanan darah pada masyarakat di Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuhan
1.3. Hipotesis Terdapat hubungan gaya hidup dan pola makan dengan tekanan darah pada masyarakat di Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan – Labuhan.
1.4. Tujuan Penelitian
1.4.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan gaya hidup dan pola makan dengan tekanan darah pada masyarakat di Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuhan 1.4.2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui gambaran rata-rata tekanan darah pada masyarakat di Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan – Labuhan b. Untuk mengetahui gambaran gaya hidup pada masyarakat di Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan – Labuhan. c. Untuk mengetahui gambaran pola makan pada masyarakat di Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan – Labuhan. 4
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberi manfaat untuk : 1.5.1 Bagi Masyarakat Hasil penelitian yang di peroleh dapat dipergunakan sebagai masukan kepada masyarakat agar tetap menjaga gaya hidup dan pola makan yang baik dan sehat untuk menghindari gejala penyakit. 1.5.2 Bagi Penulis Sebagai pengalaman dan merealisasikan teori yang telah di dapat di bangku kuliah dengan yang terjadi di masyarakat. .