Anda di halaman 1dari 4

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tekanan darah sangat penting dalam sistem sirkulasi darah dan selalu
diperlukan untuk daya dorong mengalirnya darah di dalam arteri, arteriola,
kapiler dan sistem vena, sehingga terbentuklah suatu aliran darah yang
menetap. Jantung bekerja sebagai pemompa darah, karena ia dapat
memindahkan darah dari pembuluh vena ke pembuluh arteri pada sistem
sirkulasi tertutup. Aktivitas pompa jantung berlangsung dengan cara
mengadakan kontraksi dan relaksasi, sehingga dapat menimbulkan perubahan
tekanan darah di dalam sistem sirkulasinya yang pada waktu sistole ventrikel
darah di pompa ke aorta dan arteri paru.1

Tekanan normal darah pada orang dewasa sangat bervariasi. Tekanan


darah terdiri dari tekanan sistolik yang berkisar antara Sembilan Puluh Lima
sampai dengan Seratus Empat Puluh millimeter air raksa, dan tekanan ini dapat
meningkat dengan bertambahnya usia. Dilain pihak tekanan diastolik berkisar
antara Enam Puluh Milimeterair raksa sampai Sembilan Puluh millimeter air
raksa.1

Walaupun demikian tekanan darah pada umumnya berkisar pada rata


rata normal sekitar Seratus Dua Puluh millimeter air raksa untuk sistolik dan
Delapan Puluh millimeter air raksa untuk diastolik. Kedua tekanan tersebut
merupakan tekanan tekanan yang dihasilkan aktivitas kerja jantung sebagai
pompa dan menyebabkan darah mengalir didalam sisem arteri secara terputus
putus dan terus menerus tiada henti hentinya.2

Menurut WHO (World Health Organization), batas tekanan darah yang


normal adalah 120/80 mmHg. Terdapat dua macam kelainan tekanan darah,
yaitu tekanan darah tinggi (hipertensi) dan tekanan darah rendah (hipotensi).
Hipertensi telah menjadi penyakit perhatian di banyak negara. Menurut. Joint
National Committee on Prevention, Detection, Evalution and Treatment of
High Blood Pressure (JNC) juga mendefenisikan hipertensi apabila tekanan
darah sistolik mencapai > 120 mmHg dan tekanan darah distolik > 80 mmHg.3

WHO mencatat prevalensi hipertensi diatas usia 25 tahun sekitar 40%


populasi dunia pada tahun 2008. Diperkirakan prevalensi tersebut mencapai 1,5
milyar penduduk dunia paa tahun 2025.4
2

Menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia, hipertensi merupakan


penyakit yang sangat berbahaya, karena tidak ada gejala atau tanda khas
sebagai peringat dini. Kebanyakan orang merasa sehat walaupun hipertensi.
Menurut hasil Riskesdas tahun 2007, sebagian besar kasus hipertensi di
masyarakat belum terdeteksi. Keadaan ini tentunya sangat berbahaya, yang
dapat menyebabkan kematian mendadak pada masyarakat.5

Hipertensi juga penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan


tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur
di Indonesia. Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang
menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal, yaitu 130/85 mmHg.
Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan prevalensi
hipertensi secara nasional mencapai 31,7%.5,17

Ada banyak faktor yang berperan dalam terjadinya hipertensi, meliputi


faktor resiko yang dapat diperbaiki dan faktor resiko yang tidak dapat
diperbaiki. Faktor resiko yang dapat diperbaiki seperti kelebihan berat
badan/obesitas, konsumsi garam berlebih, merokok, olahraga, konsumsi alkohol
dan stress. Sedangkan faktor resiko yang tidak dapat diperbaiki adalah
keturunan, jenis kelamin dan usia.5
Hipertensi merupakan penyakit pembuluh darah yang merupakan kasus
ketujuh terbanyak pada pasien yang rawat jalan di rumah sakit seluruh
Indonesia tahun 2009. Hasil Riskesdas 2007 prevalensi hipertensi pada
penduduk umur 18 tahun ke atas adalah sebesar 29,8%. Prevalensi hipertensi
tertinggi 39,6% dan yang terendah di Papua Barat 20,1%. Di Sumatera Utara
sendiri, berdasarkan pengukuran tekanan darah dinyatakan 26,3% pasien
hipertensi.6
Penyakit hipertensi juga disebut sebagai “The Silent Disease”, karena
tidak ada tanda-tanda atau gejala yang dapat dilihat di luar. Untuk
menyimpulkan penyebab hipertensi masih sangat sulit hingga saat ini. Bahkan
para ahli beranggapan, hipertensi lebih tepat disebut sebagai “Heterogenous
Group of Diseases” daripada “Single Diseases” karena kompleknya faktor-
faktor yang menyebabkannya.6
3

Berdasarkan alasan tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti


hubungan gaya hidup dan pola makan dengan tekanan darah pada masyarakat
di Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan – Labuhan.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang, maka peneliti ingin mengetahui apakah ada
hubungan gaya hidup dan pola makan dengan tekanan darah pada masyarakat di
Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuhan

1.3. Hipotesis
Terdapat hubungan gaya hidup dan pola makan dengan tekanan darah
pada masyarakat di Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan – Labuhan.

1.4. Tujuan Penelitian


1.4.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan gaya hidup dan pola makan dengan
tekanan darah pada masyarakat di Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan
Labuhan
1.4.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran rata-rata tekanan darah pada
masyarakat di Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan –
Labuhan
b. Untuk mengetahui gambaran gaya hidup pada masyarakat di
Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan – Labuhan.
c. Untuk mengetahui gambaran pola makan pada masyarakat di
Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan – Labuhan.
4

1.5. Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberi manfaat untuk :
1.5.1 Bagi Masyarakat
Hasil penelitian yang di peroleh dapat dipergunakan sebagai
masukan kepada masyarakat agar tetap menjaga gaya hidup dan pola
makan yang baik dan sehat untuk menghindari gejala penyakit.
1.5.2 Bagi Penulis
Sebagai pengalaman dan merealisasikan teori yang telah di
dapat di bangku kuliah dengan yang terjadi di masyarakat.
.

Anda mungkin juga menyukai