Anda di halaman 1dari 12

PEMBANGUNGAN REL KERETA API

RUTE BANDUNG – PASAR LEGOK BANYUMAS

KELOMPOK 1

Dhea Amanda Putri 3360201250048


Muflikhatul Amiroh 3360201250060
Bella Susanti 3360201250056
Devianti Puspitasari 3360201250047
Laraswati 3360201250049
Hotijah 3360201250051

Manajemen Karyawan 2

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
STIE BISNIS INDONESIA
JAKARTA
2023

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................4
1. 1. Latar Belakang...........................................................................................................................4
1. 2. Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
1. 3. Maksud dan Tujuan...................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................6
2. 1. Konsep Pembangunan...............................................................................................................6
2. 2. Perencanaan Pembangunan......................................................................................................6
2. 3. Anggaran Biaya..........................................................................................................................7
2. 4. Penjadwalan Proses Pembangunan Jalur Kereta Api.................................................................7
2. 5. Proses Pengerjaan.....................................................................................................................8
2. 5. 1. Meletakkan Ballast Bawah.....................................................................................................8
2. 5. 2. Anchorage..............................................................................................................................8
2. 5. 3. Meletakkan Rel Baja..............................................................................................................9
2. 5. 4. Peletakan Ballast Atas............................................................................................................9
2. 5. 5. Jangkar Rel dan Penyangga Rel..............................................................................................9
BAB III KESIMPULAN............................................................................................................................10
3. 1. Kesimpulan..............................................................................................................................11
3. 2. Saran........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12

2
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang

Setiap proyek konstruksi mempunyai rencana pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan


tertentu, kapan pelaksanaan proyek tersebut harus dimulai, kapan proyek tersebut harus
diselesaikan, bagaimana proyek tersebut akan dikerjakan, serta bagaimana penyediaan
sumber dayanya. Dalam perencanaan kerja seringkali timbul masalah-masalah
operasional yang menghambat aktivitas penyelesaian suatu proyek seperti kurangnya
sumber daya, alokasi sumber daya yang tidak tepat, keterlambatan pelaksanaan proyek
dan masalah-masalah lainnya diluar jadwal dalam rencana kerja.

Salah satu hasil dari perencanaan adalah penjadwalan proyek, yang dapat memberikan
informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber daya berupa
biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana durasi proyek dan progress waktu
untuk penyelesaian proyek. Dalam proses penjadwalan, penyusunan kegiatan dan hubungan
antar kegiatan dibuat terperinci dan sangat detail. Hal ini dimaksudkan untukmembantu
pelaksanaan evaluasi proyek. Penjadwalan atau scheduling proyek adalah pengalokasian
waktu yang tersedia untuk melaksanakan masing-masing pekerjaan dalam rangka
menyelesaikan suatu proyek hingga tercapai hasil optimal dengan mempertimbangkan
keterbatasan-keterbatasan yang ada (Husen, 2009 : 133).

Perusahaan infrastruktur merupakan yang berkontribusi dalam pembangunan di


Indonesia. Jenis perusahaan ini juga memiliki prospek yang bagus terutama di dalam
dunia pasar modal. Contoh perusahaan infrastuktur: PT. PP Persero Tbk. & PT.
Anggaza Widya Ridhamulia. Prasarana Stasiun Kereta api merupakan prasarana
transportasi khusus atau dipisahkan dengan sistem jaringan transportasi darat yang lain.
Stasiun Kereta api mempunyai fungsi yang berbeda dengan prasarana lainnya, seperti
Terminal Bus, Bandar udara/lapagan terbang, dan lain sebagainya. Stasiun Kereta api
selain berfungsi sebagai tempat naik turunnya penumpang/barang, juga sebagai tempat
perawatan gerbong dan lokomotif. Selain itu, Stasiun Kereta api sebagai tempat
pergantian atau penyambungan gerbong dengan tujuan yang sesuai dengan jaringan
yang disediakan.

3
Pada jasa angkutan Kereta api sangat dibutuhkan masyarakat sebagai angkutan
ekonomis dibanding dengan angkutan lainnya. Pada Stasiun Kereta api dalam
meningkatkan pelayanan, diperlukan tata ruang atau fasilitas yang baik. Seperti ruang
parkir kendaraan, ruang tunggu penumpang, gudang bongkar muat barang, maupun
fasilitas lainnya. Dengan pelayanan yang baik, diharapkan jasa transortasi ini dapat
memberikan kelancaran, kenyamanan dan keamanan bagi pengguna jasa.

Jalan rel kereta api atau biasa disebut dengan rel kereta api, merupakan prasarana
utama dalam perkeretaapian dan menjadi ciri khas moda transportasi kereta api. Karena
rangkaian kereta api hanya dapat melintas di atas jalan yang dibuat secara khusus
untuknya, yakni rel kereta api. Rel inilah yang memandu rangkaian kereta api bergerak
dari satu tempat ke tempat yang lain.

Dalam pengamatan secara awam, kita melihat rel sebagai jalan untuk lewat kereta
api yang terdiri atas sepasang batang rel berbahan besi baja yang disusun secara paralel
dengan jarak yang konstan (tetap) antara kedua sisinya. Batang rel tersebut ditambat
(dikatikan) pada bantalan yang disusun secara melintang terhadap batang rel dengan
jarak yang rapat, untuk menjaga agar rel tidak bergeser atau renggang.

1. 2. Rumusan Masalah
1. Kontruksi Rel Kereta Api
2. Pembuatan Jalur baru Rel Kereta Api
3. Perhitungan bahan dan biaya pembuatan jalur rel kereta api

1. 3. Maksud dan Tujuan


1. Untuk menjadi alat transportasi sebuah perjalanan
2. Memudahkan penumpang menemukan alat transportasi
3. Agar mengetahui apa saja bahan yang digunakan dalam pembuatan Rel kereta
4. Agar mengetahui berapa banyak biaya yang digunakan dalam pembuatan Rel kereta

4
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1. Konsep Pembangunan
Pada Stasiun Kereta api dalam meningkatkan pelayanan, diperlukan tata ruang atau
fasilitas yang baik. Seperti ruang parkir kendaraan, ruang tunggu penumpang, gudang
bongkar muat barang, maupun fasilitas lainnya. Dengan pelayanan yang baik, diharapkan jasa
transortasi ini dapat memberikan kelancaran, kenyamanan dan keamanan bagi pengguna jasa.
Dalam pembangunan jalur baru rel kerata api ini untuk meningkatkan pelayanan kepada
pelanggan sehingga semakin banyak alternatif pilihan bepergian menggunakan kereta api.

Dalam pembuatan jalur ini pemilihan trase yang digunakan adalah trase baru dengan
rute Bandung - Pasar Legok dengan jarak tempuh 238.5 km.

2. 2. Perencanaan Pembangunan
Ada beberapa pekerjaan persiapan sebelum pembangunan rel kereta api. Di antara
semua kegiatan, drainase tanah dasar dan persiapan material adalah hal biasa. Drainase tanah
dasar adalah sistem yang digunakan untuk mencegah rel kereta api dari genangan air. Tanah
dasar, dasar jalan dan kemiringan rel kereta api sangat mudah tersapu oleh air. Jika tindakan
drainase tanah dasar tidak tepat, ini akan menyebabkan timbulnya masalah pada tanah dasar.
Penting untuk memasang drainase sebelum meletakkan trek. Secara khusus, ini terutama
mengadopsi pipa drainase, saluran pembawa dan kolam redaman di beberapa area.

Persiapan bahan konstruksi adalah pekerjaan lain sebelum peletakan trek. Bahan
biasa termasuk bantalan rel kereta api, rel baja, pengencang rel dan beberapa peralatan
konstruksi. Pekerjaan persiapan terutama mengacu pada pemeriksaan kelengkapan dan
integritas semua bahan. Setelah semua persiapan siap, langkah selanjutnya adalah meletakkan
pemberat bawah.

Dalam perencanaan struktur jalan rel ini akan dibahas mengenai bagaimana desain rel
yang digunakan. Semakin berat beban lalu lintas yang digunakan pada jalan rel maka makin
besar pula profil yang digunakan. Pada perencanaan jalan rel ini didesain dengan kriteria
jalan rel lebar 1067mm kelas V, dengan data-data dari PM No. 60 Tahun 2012 sebagai
berikut:

 Digunakan R42

5
 Passing ton tahunan : < 2,5 Juta Ton
 Beban gandar : 18 ton
 Kecepatan maksimum : 80 km/jam
 Jarak bantalan betoN : 60 cm
 Tebal balas dibawah bantalan : 25 cm
 Lebar bahu balas : 35 cm
 Tipe penambat : Pandrol (Elastik Ganda)
 Sambungan : Las ditempat.

2. 3. Anggaran Biaya
Adapun anggaran biaya yang dikeluarkan dalam pembangunan rel kerata api ini sebagai
beriku:

1. Melakukan Survei berbagai tempat untuk pemilihan jalur maupun pemilihan tempat
unuk para tenaga kerja beristirahat dan tempat untuk menyimpan bahan bangunan dan
kendaraan alat berat. Adapun biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 2.000.000.000,-
2. Melakukan Penentuan ilustrasi dan desain bangunan sebesar Rp 10.000.000.000,-
3. Melakukan Pembelanjaan bahan proyek bangunan sebesar Rp 60.000.000.000,-
4. Melakukan Pembayaran terhadap tenaga kerja proyek bangunan sebesar Rp
10.000.000.00,-
5. Proses pembanguna Instalasi Listrik dan lain-lain sebesar Rp 8.000.000.000,-
6. Melakukan penyelesaian (Finishing) sebsar Rp 10.000.000.000,-

Dari rincian anggaran biaya pendanaan proyek Pembangunan Rel Kereta Api dengan rute
Bandung – Pasar Legok, Banyumas. Dengan total yang dikeluarkan yaitu Rp
100.000.000.000,- dan dana berasal dari 36% APBD & 64% BUMN

2. 4. Penjadwalan Proses Pembangunan Jalur Kereta Api


Kurva S rencana dengan Kombinasi Barchart

6
2. 5. Proses Pengerjaan
2. 5. 1. Meletakkan Ballast Bawah
Ballast bed adalah fondasi yang dapat diandalkan untuk jalur kereta api. Menurut
prosedur konstruksi, konstruksi ballast bed dibagi menjadi dua bagian:

 Ballast bawah.
 Ballast atas.

Ada prosedur lain antara ballast bawah dan peletakan ballast atas. Jadi, ballast
bawah dan ballast atas akan dipisahkan ketika dimasukkan dengan tahap-tahap
seperti:

 Atur ketebalan ballast bawah dengan desain.


 Desain track untuk main track adalah double track. Ballast bawah terbuat dari
pasir sedang-kasar.
 Sebarkan bantalan kereta api.
 Letakkan bantalan di setiap sisi rel kereta api secara merata.
 Meletakkan bantalan rel kereta api di rel secara manual.
 Pertahankan titik pusat bantalan rel kereta api dan garis tengah rel kereta api
sejajar.
 Ballast bawah diangkut ke lintasan dan diturunkan secara merata sesuai
rencana.
 Pemadatan diwujudkan dengan penyebaran manual dan mini road roller.

2. 5. 2. Anchorage
Anchorage berarti proses yang memperbaiki lonjakan kereta api ke bantalan kereta
api. Prosedur ini membutuhkan bahan-bahan sebagai berikut:

7
 Belerang
 Pasir
 Semen
 Parafin
 Paku sekrup

2. 5. 3. Meletakkan Rel Baja


Peletakan rel baja terutama mencakup apolegami rel dan peletakan rel. Apolegami
rel adalah proses yang diperlukan dalam peletakan trek. Proses apolegami meliputi:

 Ukur panjang masing-masing rel dan apolegami rel dapat didasarkan padanya.
Sangat cocok untuk menggunakan rel dengan deviasi panjang yang sama.
Terlebih lagi, deviasi panjang kurang dari 3mm, dan deviasi kumulatif kurang
dari 15mm.
 Pemasangan rel dimulai dari bagian belakang pemilih. Panjang rel non-standar
dapat ditentukan oleh lokasi sambungan insulasi. Bawa rel baja dengan
kendaraan monorel, lalu angkat ke parit rel secara manual.
 Ketika rel baja ditempatkan, sambungkan dan bantalan rel kereta api dengan
sistem pengikat rel dan komponen rel seperti sambungan rel.

2. 5. 4. Peletakan Ballast Atas


Peletakan ballast atas berarti meletakkan ballast di trek dan merenovasi trek
untuk mengharapkan hasil. Pemasangan ballast atas memiliki urutan tertentu: ballast
transport - ballast spread - track lifting - track lining - filling ballast - tamping -
finishing track bed.

Tahap-tahap peletakan ballast atas pertama meliputi:

 Sebarkan pemberat ke trek.


 Track lifting - Mengangkat setiap rel ke tempat yang tepat dan dilapisi dengan
pemberat. Pertahankan setiap titik rel baja pada tingkat yang sama.
 Track lining - Mengalihkan trek ke garis tengah, buat garis lurus dan belokan
mulus.
 Tamping - Setelah ballast atas siap, mesin tamping mulai bekerja. Pemadatan
dilakukan terus menerus tiga atau empat kali.
 Filling ballast - Mengisi bed ballast dengan pemberat

8
2. 5. 5. Jangkar Rel dan Penyangga Rel
Jangkar rel digunakan untuk mencegah trek bergeser. Penjepit rel dihubungkan
dengan rel baja melalui baut dan mur rel. Jangkar rel dan penyangga rel dirancang
untuk menjaga rel baja tetap di tempatnya dan memastikan keamanan rel.

9
BAB III

KESIMPULAN
3. 1. Kesimpulan
Setelah dilakukan analisa pembahasan pada Rencana Anggaran Biaya
Perencanaan Pembangunan Rel Kereta Api dengan rute Bandung – Pasar Legok,
Banyumas maka dapat disimpulkan:

1. Untuk mendapatkan Pembangunan Rel Kereta Api dengan rute Bandung – Pasar
Legok, Banyumas dibagi atas perhitungan umum, perhitungan struktur atas
jembatan dan perhitungan lainnya.
2. Dibutuhkan biaya untuk menyelesaikan perencanaan pembangunan struktur atas
jembatan sebesa Rel Kereta Api dengan rute Bandung – Pasar Legok, Banyumas
Rp.100.000.000.000 (Satu milyar rupiah) dengan anggran yang sudah dibuat.
3. Trase yang pernah ada tidak layak untuk dilakukan revitalisasi karena sebagian
besar akan menutup akses kawasan pemukiman dan indutri, dan banyaknya jalan
raya yang berada di dalam ruang bebas jalur kereta api menyebabkan jalan raya
harus dialihkan atau jalur kereta api sedangkan tempat pengalihan tidak ada.

3. 2. Saran
Untuk kriteria desain jalur kereta api selain menggunakan peraturan yang baku
juga melihat ketersediaan material yang ada di lapangan.

10
11
DAFTAR PUSTAKA

Fitriasari, Gita. 2014. Moda Transportasi Kereta Api. Makalah pada Scribd.com.

Frisiani, Juliana. 2011. Pemilihan Trase Jalan Baru. Makalah pada Scribd.com

Peraturan Menteri, 2012. Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api (PM No. 60 Tahun 2012).

Peraturan Menteri, 2012. Tata Cara Penetapan Trase Jalur Kereta Api (PM No. 11
Tahun 2012).

12

Anda mungkin juga menyukai