Anda di halaman 1dari 7

Materi Cara Melihat Peluang Usaha yang Potensial

Berikut beberapa sumber peluang usaha dari faktor eksternal dan internal untuk Calon pebisnis dan
strategi menemukan sumber peluang bisnis:

1. Analisis Tren Viral Terkini

Di tahun serba digital ini, intensitas interaksi Calon pebisnis dengan internet tentu terhitung tinggi.
Berbagai informasi berseliweran silih berganti, hingga berbagai tren melewati postingan sosial media
dengan ragam demografi. 

2. Amati Kebutuhan Sekitar

Sumber peluang bisnis selanjutnya adalah bisnis barang dengan tingkat kebutuhan tinggi. Cobalah
perhatikan kebutuhan Calon pebisnis sendiri maupun lingkungan sekitar. Kebutuhan di kota besar akan
berbeda dengan kebutuhan di kota kecil. Namun, menyediakan produk atau jasa yang bisa dipakai di
seluruh penjuru daerah di Indonesia tentu mengundang keuntungan yang lebih besar.

3. Memaksimalkan Passion dan Potensi Diri

Sumber peluang bisnis lainnya adalahi hobi yang dimiliki dan terasa sangat menyenangkan jika
passionmu bisa jadi peluang ide bisnis. Dimulai dari hobi yang simple seperti melukis, sinematografi
ataupun menjahit baju. Dengan mencurahkan hobi dengan sepenuh hati dan menghasilkan karya yang
otentik akan menarik banyak perhatian. 

4. Kunjungi Acara Bisnis dan Kreatif

Mengunjungi pameran dan acara bisnis dan kreatif dapat menjadi salah satu solusi. Ragam bisnis yang
bahkan tidak pernah bayangkan sebelumnya ternyata bisa dapat hadir menjadi sebuah bisnis besar dengan
pelanggan jutawan. Bertanya, berdiskusi, dan menambah wawasan informasi dengan mengunjungi
pameran bisnis dan kreatif dapat buat calon pebisnis bisa melihat peluang usaha.

Mater cara membaca peluang usaha di masa depan

1. Mengantisipasi kebutuhan penting dalam pasar. Kebutuhan penting dalam pasar selalu berubah-ubah,
sehingga diperlukan cara untuk menganalisis kebutuhan pasar. Cara yang dapat dilakukan contohnya
mencatat kebutuhan dan keinginan pasar, kreatif dalam melakukan pelayanan dan pemasaran, melakukan
evaluasi bisnis, menentukan segmen pasar, membedakan perubahan tren pasar.

2. Pengaturan waktu dalam menjalankan usaha. Pentingnya manajemen waktu dalam berbisnis menjadi
salah satu faktor untuk kelancaran dan kesuksesan. Dimana ketika seseorang menjalankan suatu bisnis
maka ia harus menjalankan bisnisnya dengan penuh rasa tanggung jawab.

3. Melupakan hal-hal yang tidak berkaitan dengan bisnis. Hal-hal yang sekiranya mengganggu dalam
menjalankan bisnis seharusnya dilupakan atau tidak perlu dipikirkan.
4. Fokus menciptakan hal-hal yang baru. Wirausahawan adalah pionir dalam bisnis, inovator, penanggung
resiko yang mempunyai penglihatan visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam berprestasi di bidang
usaha. Fungsi kreativitas dalam proses inovasi merupakan pembangkitan ide yang menghasilkan
penyempurnaan efektivitas dan efisiensi pada suatu sistem.

5. Melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda. Sebisa mungkin sebagai pelaku bisnis untuk melihat
sesuatu dari sudut pcalon pebisnisng yang berbeda. Hal ini dapat membuat kita memiliki pcalon
pebisnisngan yang banyak dan tidak menjurus atau tertuju satu pcalon pebisnisngan, sehingga ketika
menjalankan bisnis, kita dapat menyaring dan mendapatkan satu pcalon pebisnisngan yang tepat dari
berbagai pcalon pebisnisngan yang ada.

6. Menilai dan mengukur apa yang bisa terjadi masa depan, masa lalu, dan masa sekarang. Kita sebagai
pelaku bisnis harus peka terhadap hal-hal yang terjadi di sekitar kita dan dapat menilai apa yang mungkin
bisa terjadi. Hal ini akan membuat kita dapat melakukan dan melaksanakan rencana serta dapat melihat
peluang usaha yang akan datang.

Sumber: https://www.google.com/amp/s/today.line.me/id/v2/amp/article/OMv6KW

Materi Analisis Kelayakan Usaha

Jadi setelah kita menemukan dan memilih bisnis yang akan di realisasikan maka perlu dilakukan analisis
dengan beberapa aspek:

A. Analisis Aspek Pemasaran

Untuk menganalisis aspek pemasaran, maka seorang wirausaha, terlebih dahulu harus melakukan
penelitian pemasaran, dengan menggunakan sistem informasi pemasaran yang memadai dan dengan
berdasarkan atas analisis dan prediksi, apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan, memiliki
peluang pasar yang memadai atau tidak. Dalam analisis pasar, terdapat beberapa komponen yang harus
dianalisis dan dicermati, diantaranya :

1. Kebutuhan dan keinginan konsumen.

Barang dan jasa apa yang banyak dibutuhkan dan diinginkan konsumen? Berapa banyak yang mereka
butuhkan? Bagaimana daya beli mereka? Kapan mereka membutuhkan? Jika kebutuhan dan
keinginan mereka teridentifikasi dan memungkinkan untuk terpenuhi, sehingga peluang pasar bisnis
dapat terbuka dan layak digunakan, jika dilihat dari kebutuhan/keinginan konsumen.

2. Segmentasi pasar.

Pelanggan dikelompokkan dan diidentifikasi, misalnya berdasarkan geografi, demografi dan sosial
budaya. Jika segmentasi pasar teridentifikasi, maka pasar sasaran akan dapat terwujud dan tercapai.

3. Target.

Target pasar, menyangkut banyaknya konsumen yang dapat diraih. Berapa target yang ingin dicapai?
Apakah konsumen loyal terhadap bisnis? Apakah produk yang ditawarkan, dapat memberi kepuasan
atau tidak? Jika konsumen loyal, maka potensi pasar tinggi.
4. Nilai tambah.

Nilai tambah barang dan jasa, biasanya diukur dengan harga, misalnya berapa harga dari pabrik pemasok,
harga setelah di agen dan harga setelah ke konsumen. Dengan mengetahui nilai tambah, pada setiap rantai
pemasaran, maka nilai tambah bisnis, akan dapat diketahui tinggi atau rendah.

4. Masa hidup produk.

Harus dianalisis, apakah masa hidup produk dan jasa bertahan lama atau tidak. Apakah ukuran lama
masa produk, lebih dari waktu yang dibutuhkan, untuk menghasilkan laba atau tidak. Jika masa
produk lebih lama, berarti potensi pasar tinggi. Harus dianalisis juga, mengenai apakah produk
industri baru atau industri lama, sudah mapan atau produk industri justru sedang menurun. Jika
produk industri baru sedang tumbuh, maka potensi pasar tinggi.

5. Struktur pasar.

Harus dianalisis, apakah barang dan jasa yang akan dipasarkan, termasuk pasar persaingan tidak
sempurna (seperti pasar monopoli, oligopoli dan monopolistik) atau pasar persaingan sempurna.
Jika barang dan jasa termasuk jenis pasar persaingan tidak sempurna, berarti potensi pasar tinggi, jika
dibandingkan dengan produk.

6. Persaingan dan strategi pesaing.

Menganalisis, apakah tingkat persaingan tinggi atau rendah. Jika persaingan tinggi, berarti peluang
pasarcrendah. Wirausaha harus membandingkan keunggulan pesaing, jika dilihat dari strategi produk,
harga, jaringan distribusi, promosi dan tingkat penggunaan teknologinya. Jika pesaing lebih unggul,
berarti bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan, akan lemah dalam persaingan. Sehingga, untuk
memenangkan persaingan, tentu saja bisnis tersebut, harus lebih unggul daripada pesaing, dalam hal
ini bisa melakukan kreasi atau inovasi terhadap peluang produk tersebut.

7. Ukuran pasar.

Ukuran pasar, dapat dianalisis dari volume penjualan. Jika volume penjualan tinggi, berarti pasar
potensial.

8. Pertumbuhan pasar.

Pertumbuhan pasar, dapat dianalisis dari pertumbuhan volume penjualan. Jika pertumbuhan pasar
tinggi, berarti potensi pasar tinggi.
sumber buku kewirausahaan hal 160-161

Materi Pentingnya Studi Kelayakan Usaha


Ada dua studi atau analisis yang dapat digunakan, untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu bisnis,
dijalankan dan dikembangkan, yaitu :

1. Studi kelayakan usaha.

2. Analisis kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan ancaman


(threats).

Namun pembahasan ini lebih merujuk ke Studi kelayakan usaha atau disebut juga sebagai analisis proyek
bisnis memiliki pengertian, yaitu: penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dan
dapat menguntungkan secara terus menerus. Studi ini, pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar,
yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis, agar mampu memberikan manfaat
ekonomis dan sosial sepanjang waktu. Dalam studi ini, pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting
dilakukan, karena akan dijadikan sebagai dasar implementasi kegiatan usaha.

Hasil studi kelayakan usaha, pada prinsipnya dapat digunakan untuk :


1. Merintis usaha baru, misalnya membuka toko, membangun pabrik, mendirikan perusahaan jasa,
membuka usaha dagang dan lain sebagainya.

2. Mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk menambah kapasitas pabrik, memperluas
skala usaha, mengganti peralatan / mesin, menambah mesih baru, memperluas cakupan usaha dan lain
sebagainya.

3. Memilih jenis usaha atau investasi / proyek yang paling menguntungkan, misalnya pilihan usaha
dagang, pilihan usaha barang atau jasa, pabrikasi atau perakitan, proyek A atau proyek B dan lain
sebagainya.

Sumber buku kewirausahaan (hal 157)

Materi Ciri-Ciri Umum kewirausahaan

A. Memiliki motif berprestasi tinggi

Seorang wirausaha, harus selalu berprinsip bahwa apa yang dilakukan merupakan usaha optimal,
untuk menghasilkan nilai maksimal. Artinya, wirausaha harus melakukan sesuatu hal secara tidak
asal-asalan, sekalipun hal tersebut, dapat dilakukan oleh orang lain. Nilai prestasi merupakan hal yang
justu membedakan antara hasil karyanya dengan orang lain, yang tidak memiliki jiwa kewirausahaan.
Dorongan untuk selalu berprestasi tinggi, harus ada dalam diri seorang wirausaha, karena dapat
membentuk mental yang ada pada diri mereka, untuk selalu lebih unggul dan mengerjakan segala
sesuatu melebihi stcalon pebisnisr yang ada.

B. Memiliki perspektif ke depan


Membiasakanlah untuk memiliki target harian, bulanan, maupun tahunan, baik berupa peningkatan
prestasi belajar, peningkatan omset usaha, tingkat keuntungan maupun hal lainnya

Arah pcalon pebisnisngan seorang wirausaha, juga harus berorientasi kepada masa depan. Perspektif
seorang wirausaha, akan dapat membuktikan apakah ia berhasil atau tidak.

C. Memiliki kreativitas yang tinggi

Seorang wirausaha, pada umumnya memiliki daya kreatif dan inovasi yang lebih, dari seseorang yang
bukan wirausaha, karena hal-hal yang belum terpikirkan oleh orang lain, sudah dapat dipikirkan
olehnya dan wirausaha mampu membuat hasil inovasinya tersebut menjadi "permintaan".

D. Memiliki sifat inovasi yang tinggi

Jika impian dan tujuan hidup merupakan fondasi bangunan hidup dan bisnis, maka inovasi dapat
diibaratkan sebagai pilar-pilar yang menunjang kukuhnya hidup dan bisnis. Impian saja tidak cukup,
karena impian harus senantiasa ditunjang oleh inovasi yang tiada henti, sehingga bisnis menjadi kukuh
dalam situasi apapun.

E. Memiliki komitmen terhadap pekerjaan yaitu mimpi, kerja keras dan ilmu.

seorang wirausaha harus menancapkan komitmen yang kuat dalam pekerjaannya,


karena jika tidak akan berakibat fatal terhadap segala sesuatu yang telah dirintisnya,

F. Memiliki tanggung jawab

Ide dan perilaku seorang wirausaha tidak terlepas dari tuntutan tanggung jawab. Oleh karena itulah,
komitmen sangat diperlakukan dalam pekerjaan, sehingga mampu menciptakan tanggung jawab.
Indikator orang yang bertanggung jawab adalah berdisiplin, penuh komitmen, bersungguh-sungguh, jujur,
berdedikasi tinggi dan konsisten.

G. Memiliki kemandirian atau ketidaktergantungan kepada orang lain

Dengan mengoptimalkan segala daya dan upaya yang dimilikinya sendiri. Intinya adalah kepcalon
pebisnisian dalam memanfaatkan potensi dirinya, tanpa harus diatur oleh orang lain.

H. Memiliki keberanian menghadapi risiko

Seorang wirausaha harus berani menghadapi risiko. Semakin besar risiko yang dihadapinya, semakin
besar pula kesempatan untuk meraih keuntungan. Berani mengambil risiko yang telah diperhitungkan
sebelumnya merupakan kunci awal dalam dunia usaha, karena hasil yang akan dicapai, akan proporsional
terhadap risiko yang akan diambil. Risiko yang diperhitungkan dengan baik, akan lebih banyak
memberikan kemungkinan berhasil.

I. Selalu mencari peluang

Seorang wirausaha sejati, mampu melihat sesuatu dalam perspektif atau dimensi yang berlainan, tetapi
dalam satu waktu. Bahkan, ia juga harus mampu melakukan beberapa hal sekaligus dalam waktu yang
sama. Kemampuan inilah, yang membuatnya piawai dalam menangani berbagai persoalan yang dihadapi
oleh perusahaan. Semakin tinggi kemampuan wirausaha, dalam mengerjakan berbagai tugas sekaligus,
maka semakin besar juga kemungkinannya untuk mengolah peluang menjadi sumber daya
produktif.

J. Seorang wirausaha harus senantiasa belajar, belajar dan belajar.

Kehidupan ini, penuh dengan berbagai peluang dan kesempatan, untuk maju, bertumbuh dan
berkembang. senantiasa tersedia ruang, bagi munculnya gagasan ataupun ide-ide baru dan terhadap
perubahan dan penyempurnaan, dalam setiap aspek kehidupan manusia. Ketika seorang wirausaha,
berhenti belajar dan memperbaiki diri, maka saat itulah ia mengambil keputusan, untuk berhenti menjadi
seorang wirausaha.

K. Memiliki jiwa kepemimpinan

seorang wirausaha harus memiliki kemampuan dan semangat, untuk mengembangkan kemampuan
orang-orang yang ada di sekelilingnya. Jiwa kepemimpinan, sebagai faktor penting untuk dapat
mempengaruhi kinerja orang lain, harus memberikan sinergi yang kuat, demi tercapainya suatu
tujuan.

L. Memiliki kemampuan manajerial

Kemampuan manajerial pada diri seseorang, dapat dilihat dari tiga kemampuan, yaitu kemampuan
teknik, kemampuan pribadi/personal dan kemampuan emosional

M. Memiliki kemampuan personal

Semua orang yang berkeinginan, untuk menjadi seorang wirausaha, harus memperkaya diri dengan
berbagai keterampilan personal. Hal ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehariNhari, seperti :
1. Seorang pemilik toko roti dan kue, harus memiliki kemampuan personal dalam membuat kue, dengan
berbagai macam resep.

2. Seorang pemilik bengkel, harus memiliki keterampilan untuk mereparasi kendaraan bermotor.

3. Seorang koreografer, setidaknya harus menguasai beberapa tarian, dari berbagai bidang yang berbeda.
Sumber buku kewirausahaan hal 34-40

Anda mungkin juga menyukai