Anda di halaman 1dari 4

Nama : Hari Handayani

NIM : B2101009
Matkul: Manajemen Keperawatan
Dosen : Arlina Dhian S, S.Kep.,Ns,M.Kep

Judul jurnal Sample: HASIL

Hubungan Fungsi Pengambilan sampel Hasil analisis menggunakan uji fisher exact
Manajemen Kepala menggunakan purposive diperoleh nilai p-value = 0,024 dan didapatkan
Ruang dengan sampling dan didapat 106 kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara
Penerapan perawat pelaksana fungsi manajemen kepala ruang dengan
Keselamatan Pasien, penerapan keselamatan pasien di rumah sakit.
Nur Khalisah Hayati, Sejalan dengan penelitian Ritonga et al (2019)
Endang Pertiwiwati, menyebutkan bahwa terdapat hubungan
Eka Santi,2022 antara fungsi manajemen dan penerapan
keselamatan pasien. Meningkatnya fungsi
Study Design: Variables: manajemen berbanding lurus dengan patuhnya
perawat pelaksana terhadap penerapan patient
Penelitian ini variabel independen tentang safety
menggunakan fungsi manajemen kepala
pendekatan ruang dan variabel dependen
kuantitatif non- tentang penerapan
eksperimental keselamatan pasien
desain cross
sectional.
Purposive sampling
digunakan untuk
memilih sampel
sebanyak 106
partisipan untuk
penelitian yang
dilakukan di
Rumah Sakit “X”
Kota Banjarbaru
Conclusion:

Fungsi pengendalian masih terbilang rendah dari


fungsi lainnya. Parameter keselamatan pasien
terkait pengurangan risiko infeksi masih terbilang
rendah dari parameter yang lain. Penelitian
menunjukkan adanya hubungan antara fungsi
manajemen kepala ruang dengan penerapan
keselamatan pasien di Rumah Sakit ”X” Kota
Banjarbaru

1. Format Analisis Jurnal

No Komponen Hasil Analisis


1 Pendahuluan Rumah sakit harus mampu memberikan pelayanan
(Why was the study done ?) kesehatan terpadu kepada pasien sehingga dapat
menguntungkan sejumlah pemangku kepentingan,
termasuk rumah sakit dan masyarakat yang
membutuhkan layanan medis (Yarnita, 2019),
Berdasarkan penelitian Daud (2020) Insiden
Keselamatan Pasien (IKP) yang terjadi di Indonesia
diketahui hanya 12% dari 2.877 rumah sakit di
Indonesia yang melaporkan Insiden Keselamatan
Pasien, Salah satu cara rumah sakit telah berhasil
menerapkan keselamatan pasien adalah dengan
menggunakan kepala ruangan untuk melakukan
tugas manajerial yang berkaitan dengan
keselamatan pasien (Maryani, 2020), Informasi
yang didapat di ruang rawat inap ditemukan bahwa
masih terdapat hambatan dalam penerapan
keselamatan pasien, seperti faktor budaya
keselamatan pasien serta faktor komunikasi.
Berdasarkan temuan tersebut, peneliti tertarik
untuk meneliti tentang keterkaitan mengenai
fungsi manajemen kepala ruang dan penerapan
keselamatan pasien di Rumah Sakit “X” Kota
Banjarbaru.

2 Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan


(what type the study was done?) kuantitatif non-eksperimental desain cross
sectional. Purposive sampling digunakan untuk
memilih sampel sebanyak 106 partisipan untuk
penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit “X” Kota
Banjarbaru. Populasi dalam penelitian ini adalah
perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat
inap. Dua variabel dalam penelitian ini adalah
variabel independen tentang fungsi manajemen
kepala ruang dan variabel dependen tentang
penerapan keselamatan pasien. Uji yang
digunakan untuk menganalisis data menggunakan
alternatif uji fisher exact
No Komponen Hasil Analisis
3 Hasil & Pembahasan Hasil analisis menggunakan uji fisher exact diperoleh
nilai p-value = 0,024 dan didapatkan kesimpulan bahwa
terdapat hubungan antara fungsi manajemen kepala
ruang dengan penerapan keselamatan pasien di rumah
sakit. Sejalan dengan penelitian Ritonga et al (2019)
menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara fungsi
manajemen dan penerapan keselamatan pasien.
Meningkatnya fungsi manajemen berbanding lurus
dengan patuhnya perawat pelaksana terhadap
penerapan patient safety. Sejalan dengan penelitian
Masahuddin (2020) yang memaparkan jika korelasi
substansial antara fungsi manajemen kepala ruang dan
pelaksanaan keselamatan pasien.
Sebanyak 66 responden beranggapan bahwa fungsi
manajemen dijalankan baik

4 Kesimpulan dan Saran Fungsi pengendalian masih terbilang rendah dari fungsi
lainnya. Parameter keselamatan pasien terkait
pengurangan risiko infeksi masih terbilang rendah dari
parameter yang lain. Penelitian menunjukkan adanya
hubungan antara fungsi manajemen kepala ruang
dengan penerapan keselamatan pasien di Rumah Sakit
”X” Kota Banjarbaru.Penelitian yang akan datang
diharapkan dapat mengembangkan penelitian saat ini,
termasuk dengan memanfaatkan desain dan metodologi
penelitian yang lebih luas

Anda mungkin juga menyukai