Corresponding author:
Nur Khalisah Hayati
Email: nurkhalisahhayati@gmail.com
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 5 No 2, November 2022
e-ISSN 2621-5047
DOI: http://dx.doi.org/10.32584/jkmk.v5i2.1810
e-ISSN 2621-5047
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 5 No 2, November
tindakan setiap hari (Yarnita, 2019). standar pelayanan pasien dan secara
Berdasarkan penelitian Daud (2020) substansial menurunkan risiko cedera
Insiden Keselamatan Pasien (IKP) yang pada pasien. Untuk meningkatkan
terjadi di Indonesia diketahui hanya 12% efektivitas dan efisiensi layanan yang
dari 2.877 rumah sakit di Indonesia yang berkualitas tinggi, manajemen
melaporkan Insiden Keselamatan Pasien. keperawatan terdiri dari sekumpulan tugas
Jumlah tersebut terdiri dari 38% Kejadian dan aktivitas simultan yang dilakukan oleh
Nyaris Cedera (KNC), 31% Kejadian Tidak anggota staf. Lima tugas manajemen yang
Cedera (KTC), dan 31% Kejadian Tidak dilakukan oleh pemimpin ruangan adalah
Diharapkan (KTD). Data dari Keselamatan perencanaan, pengorganisasian,
Pasien Rumah Sakit (KPRS) 2017 terdapat pengaturan staf, pengarahan, dan
79 laporan IKP yang termasuk dalam tim pengendalian. Sebagai lower manajer
KPRS Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin, dalam keperawatan, kepala ruangan harus
dari 79 laporan terdapat 11,5% Kondisi dapat melakukan tugas manajemen untuk
Potensial Cedera (KPC), 10,31% Kejadian memenuhi tujuan organisasi (Marquis &
Nyaris Cedera (KNC), 64,9% Kejadian Huston, 2015 dalam Warashati et al, 2020).
Tidak Cedera (KTC), 8,2% Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD) dan sentinel 0% dengan
angka rata-rata ketepatan waktu pelaporan Penelitian Ritonga & Gulo (2019) kepala
IKP hanya sebesar 88% (Sriningsih et al, ruangan tampak kurang mampu
2020). menjalankan fungsi manajemen untuk
mencapai tujuan penerapan keselamatan
pasien dengan baik, menurut penelitian
Salah satu cara rumah sakit telah berhasil yang dilakukan di salah satu Rumah Sakit
menerapkan keselamatan pasien adalah Umum Tenaga Kerja Indonesia Imelda
dengan menggunakan kepala ruangan Medan Medan yang ditemukan bahwa
untuk melakukan tugas manajerial yang perawat pelaksana kurang mampu yaitu
berkaitan dengan keselamatan pasien sebanyak 54,39% dan penelitian yang
(Maryani, 2020). Seorang kepala ruangan dilaksanakan oleh (Masahuddin et al,
harus mampu memotivasi dan 2020) menyatakan hasil dalam
mengarahkan perawat pelaksana untuk melaksanakan tugas pengelolaan kepala
menumbuhkan lingkungan kerja yang ruangan yang bagus memiliki implementasi
positif sehingga dapat menerapkan keselamatan pasien yang baik yaitu 81,3%
keselamatan pasien sekaligus memberikan lebih banyak dan implementasi
asuhan keperawatan yang berkualitas. keselamatan pasien yang kurang baik
(Masahuddin et al, 2020). Keselamatan adalah 18,7%.
pasien merupakan komponen yang paling
penting dari manajemen mutu dan
perhatian utama dalam perawatan Studi pendahuluan yang dilakukan pada
kesehatan dan layanan. Semua institusi Bulan Oktober 2021, wawancara dengan
yang diakui oleh Standar Akreditasi Rumah KKPRS “X” Kota Banjarbaru, hasil data dari
Sakit Nasional harus menerapkan tujuan KKPRS didapatkan bahwa angka kejadian
keselamatan dan mendorong rumah sakit IKP yang pernah terjadi pada Tahun 2019
untuk melaksanakan peningkatan terdapat sebanyak 29 laporan IKP yaitu
keselamatan pasien tertentu dengan KPC 2 kasus, KNC 20 kasus, KTC 7 kasus
maksud dan tujuan keselamatan pasien dan
(SNARS, 2018). pada Tahun 2020 didapatkan 15 laporan
kejadian yaitu KTC 12 kasus, KNC 1 kasus,
dan KTD 2 kasus. Berdasarkan informasi
Fakhry (2016) dalam Warashati et al dari bagian instalasi rawat inap bahwa
(2020) menyatakan bahwa kepala ruangan kepala ruang tidak memiliki sistem
rumah sakit memiliki tugas untuk pengorganisasian secara khusus terkait
menjamin dengan penerapan keselamatan pasien
Nur Khalisah Hayati / Hubungan Fungsi Manajemen Kepala Ruang dengan Penerapan Keselamatan
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 5 No 2, November
serta tidak ada uraian tugas khusus
dalam
Nur Khalisah Hayati / Hubungan Fungsi Manajemen Kepala Ruang dengan Penerapan Keselamatan
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 5 No 2, November
Nur Khalisah Hayati / Hubungan Fungsi Manajemen Kepala Ruang dengan Penerapan Keselamatan
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 5 No 2, November
Tabel 1 Tabel 2
Karakteristik responden menurut usia, waktu kerja, Gambaran fungsi manajemen kepala ruang di ruang
jenis kelamin, pendidikan, dan pernah mengikuti rawat inap
training keselamatan pasien Indikator ƒ %
Indikator ƒ %
Fungsi Manajemen Kepala
Usia:
Ruang
17 – 25 Tahun 11 10,4 Baik 68 64,2
26 – 35 Tahun 75 70,8 38 35,8
Kurang
36 – 45 Tahun 18 17,0
Perencanaan
46 – 55 Tahun 2 1,9
Baik 93 87,7
Jenis Kelamin 13 12,3
Kurang
Laki-Laki 50 47,2
Pengorganisasian
Perempuan 56 52,8
Baik 93 87,7
Masa Kerja Kurang 13 12,3
1 – 5 tahun 64 60,4
Pengaturan Staf
6 -10 Tahun 18 17,0
Baik 84 79,2
>10 Tahun 24 22,0
Kurang 22 20,8
Pendidikan
Pengarahan
DIII Keperawatan 57 53,8
Baik 74 69,8
S1 Keperawatan 8 7,5 Kurang 32 30,2
Ners 38 35,8
Pengendalian
Lainnya 3 2,8
Baik 66 62,3
Mengikuti training 40 37,7
Kurang
keselamatan pasien:
Pernah 48 45,3
Tidak 58 54,7
Tabel 3
Berdasarkan Tabel 2, hasil penelitian Gambaran penerapan keselamatan pasien di ruang
rawat inap
menujukkan fungsi manajemen yang Penerapan Keselamatan Pasien ƒ %
dijalankan kepala ruang dipersepsikan baik Penerapan Keselamatan Pasien
oleh 64,2 % perawat pelaksana. Fungsi di Ruang Rawat Inap
manajemen dengan persepsi paling baik Baik 98 92,5
yaitu parameter perencanaan dan Kurang 8 7,5
pengorganisasian dengan persentase Identifikasi Pasien
Baik 100 94,3
(87,7%), sera fungsi manajemen dengan Kurang 6 5,7
persepsi paling kurang yaitu parameter Komunikasi Efektif
pengarahan sebesar (69,8%) dan Baik 96 90,6
pengendalian dengan persentase (62,3%). Kurang 10 9,4
Keamanan Obat
Baik 92 86,8
Tabel 3 menunjukkan gambaran perawat Kurang 13,2 13,2
pelaksana yang mempersepsikan baik Kepastian Lokasi, Prosedur dan
terhadap penerapan keselamatan pasien, Pasien
yaitu sebanyak 98 orang dengan Baik 84 79,2
Kurang 22 20,8
persentase sebesar (92,5%). Dari semua
Pengurangan Risiko Infeksi
parameter, Identifikasi pasien Baik 70 66
dipersepsikan paling baik sebesar (94,3%), Kurang 36 34
sedangkan parameter keselamatan pasien Pengurangan Risiko Jatuh
yang dipersepsikan paling kurang oleh Baik 91 85,8
perawat pelaksana yaitu tentang Kurang 15 14,2
pengurangan risiko infeksi dengan
persentase sebesar (66%).
Berdasarkan Tabel 4, hasil yang didapat
dengan penggunaan tabel silang diperoleh
bahwa terdapat hubungan mengenai fungsi
manajemen kepala ruang dan penerapan
keselamatan pasien di Rumah Sakit. Dari
Nur Khalisah Hayati / Hubungan Fungsi Manajemen Kepala Ruang dengan Penerapan Keselamatan
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 5 No 2, November
pengujian diketahui kaitannya sebesar p- perawat dengan masa kerja yang lama
value 0,024 (α<0,05). memiliki sedikit kecendrungan untuk
melakukan KTD (Fadriyanti &
Tabel 4
Hubungan fungsi manajemen kepala ruang dengan Suryarinilsih, 2018). Namun penelitian
penerapan keselamatan pasien Yulia (2022) menyebutkan bahwa tidak
Penerapan Keselamatan terdapat perbedaan tentang perawat yang
Fungsi Pasien memiliki masa kerja baru dan masa kerja
p
Manajemen Kurang Baik yang lama, pengalaman kerja memberikan
% ƒ
Kurang 6 5,6 32 30,2 0,024
landasan untuk memposisikan diri dengan
Baik 1,9 66 62,3 benar, mampu menangani kesulitan dan
Total 7,5 98 tanggung jawab, siap mengambil risiko,
dan mampu berkomunikasi dalam
menjaga
PEMBAHASAN produktifitas kerja, pengalaman kerja akan
menjadi kompetensi bagi setiap perawat
Karakteristik Responden jika perawat tersebut mampu belajar dari
aktivitas kerjanya.
Karakteristik berdasarkan umur mayoritas
berada dalam rentang usia 26 – 35 tahun Mayoritas dari 57 perawat atau 53,8%
dengan persentase sebesar (70,8%). yang kini bekerja di ruang rawat inap
Menurut Depkes RI (2009) usia dewasa adalah lulusan DIII Keperawatan. Lebih
awal dimulai dari usia 26 – 35 tahun. diutamakan perawat dengan pendidikan
Penelitian (Setiawati et al, 2020) DIII bekerja di rumah sakit karena tingkat
mengklaim bahwa usia dewasa awal pendidikan ini lebih menekankan pada
merupakan usia produktif individu dalam pembelajaran melalui pengalaman
melaksanakan suatu pekerjaan dan mampu lapangan untuk mempersiapkan menjadi
melakukan berbagai tugas keperawatan perawat pelaksana (Fathia, 2020). Menurut
dengan semaksimal mungkin (Setiawati, penelitian Sriningsih et al, (2020)
2020). menyebutkan bahwa pengetahuan perawat
akan meningkat dan akan lebih mudah bagi
Mayoritas perawat adalah perempuan, mereka untuk belajar tentang keselamatan
berjumlah 56 dengan persentase 52,8%. pasien jika semakin tinggi tingkat
Menurut World Health Organization (WHO) pendidikan mereka.
dalam penelitian Surahmat (2019), pria
dan wanita keduanya memiliki kapasitas Perawat pelaksana yang bekerja di ruang
yang sama untuk belajar dan bertindak, rawat inap sebagian besar belum pernah
termasuk memori, kapasitas logika, mengikuti training keselamatan pasien
kreativitas, dan kecerdasan. Penelitian yaitu sebanyak 58 orang (54,7%).
Fauziyah et al (2021) mengatakan bahwa Pelatihan keselamatan pasien merupakan
perawat laki-laki dan perempuan bentuk dari pendidikan terhadap proses
mempunyai kinerja yang sama serta tidak belajar dalam meningkatkan dan
terdapat perbedaan secara nyata karena memperoleh
sama - sama bekerja sejalan dengan keterampilan terkait keselamatan pasien.
Standar Operasional Prosedur (SOP) yang Training keselamatan pasien ini sangat
ada. berpengaruh terhadap kemampuan
perawat pelaksana dalam menerapkan
Perawat pelaksana lebih banyak keselamatan pasien. Perawat yang terlatih
mempunyai masa kerja 1 – 5 tahun dengan akan menentukan kualitas kerjanya
jumlah 64 orang (60,4%). Semakin baru (ameliyah & Nursapriani, 2021).
perawat bekerja maka akan memiliki lebih
besar kecendrungan melakukan KTD dan
Nur Khalisah Hayati / Hubungan Fungsi Manajemen Kepala Ruang dengan Penerapan Keselamatan
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 5 No 2, November
Nur Khalisah Hayati / Hubungan Fungsi Manajemen Kepala Ruang dengan Penerapan Keselamatan
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 5 No 2, November
Nur Khalisah Hayati / Hubungan Fungsi Manajemen Kepala Ruang dengan Penerapan Keselamatan
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 5 No 2, November
Nur Khalisah Hayati / Hubungan Fungsi Manajemen Kepala Ruang dengan Penerapan Keselamatan
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 5 No 2, November
Nur Khalisah Hayati / Hubungan Fungsi Manajemen Kepala Ruang dengan Penerapan Keselamatan
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 5 No 2, November
Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan Sari & Jannah. (2018). Pelaksanaan Five Moments for
Keperawatan Di Ruang Rawat Inap
Puskesmas Waelengga Kabupaten
Manggarai Timur. Jurnal Wawasan
Kesehatan, 4(2), pp. 56–66
Khoiriyah, I, M,. & Rizal, A, A, F. (2020). Hubungan
Fungsi Perencanaan Kepala Ruang dengan
Kinerja Perawat dalam Memberikan
Pelaqyanan Keperawatan di Ruang rawat
Inap RSUD Samarinda. Borneo Student
Research, 1(3)
Maryani, L. (2022). Hubungan Antara
Kepemimpinan Kepala Ruangan dengan
Kinerja Perawat dalam Penerapan
Keselamatan Pasien di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit. An Idea Health Journal. 6(1),
pp. 57-65. doi: 10.33023/jikep.v6i1.442.
Masahuddin, L., Rachmawaty, R., & Bahar, B.
(2020). Hubungan Pelaksanaan Fungsi
Manajemen Kepala Ruangan Dengan
Penerapan Patient Safety Di Ruang
Perawatan Rsud Kota Makassar. Jurnal
Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of
Nursing), 6(1), pp. 57–65. doi:
10.33023/jikep.v6i1.442
Mulat, T, C,. & Hartaty, H. (2019) Pengaruh Peran
Kepala Ruangan Terhadap Kinerja Perawat
Dalam Pemberian Asuhan Keperawatan
Diruang Rawat Inap. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Sandi Husada, 10(2), pp. 44-50. doi:
10.35816/jiskh.v10i2.105.
Ningsih, D. R., & Rizal, A, A. (2019). Hubungan
Fungsi Ketenagaan Kepala Ruang dengan
Kinerja Perawat dalam Memberikan
Layanan Keperawatan di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Daerah Kota Samarinda.
Borneo Student Research, pp. 204–209
Pangaribuan, R. & Patungo, V. (2019). Five
Moments Cuci Tangan Di Rsud Yowari
Kabupaten Jayapura. Sentani Nursing
Journal, 3(2), pp. 54– 61
Pasinringi, S, A., & Rivai, F. (2022) Budaya
Keselamatan Pasien dan Kepuasan Kerja. Nas
Media Indonesia,Yogyakarta
Rahmah, N, M., & Sarwati, P. (2019). Determinan
Fungsi Manajemen Dan Kepemimpinan
Kepala Ruangan Dengan Budaya
Keselamatan Pasien Oleh Perawat Pelaksana
Di Rs. Dr. Chasbullah Abdul Madjid. Jurnal
Soshum Insentif, pp. 182– 194. doi:
10.36787/jsi.v2i2.126
Ritonga, E, P., Gulo, E., & kristian. (2019).
Hubungan Fungsi Manajemen Kepala
Ruangan Dengan Kepatuhan Perawat
Pelaksana Dalam Penerapan Patient Safety
Di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja
Indonesia Medan. Jurnal Ilmiah
Keperawatan IMELDA, 5(2), pp. 624–
628
Nur Khalisah Hayati / Hubungan Fungsi Manajemen Kepala Ruang dengan Penerapan Keselamatan
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 5 No 2, November
Hand Hygiene Perawat Pelaksana the Palembang Tahun 2018. Jurnal Ilmiah
Overview of the Nurses Implementation of Universitas Batanghari Jambi, 19(1), p. 1. doi:
Five Moments for Hand Nursing Hygiene. 10.33087/jiubj.v19i1.493
Jurnal Keperawatan, pp. 1–6
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit. (2018).
Setiawati, I., Utami, G. T. & Sabrian, F. (2020). Edisi 1
Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Perawat
Tentang Kesiapsiagaan Pelayanan Kesehatan Warashari, D,. Novieastari, E., & Afriani, T. 2020.
Dalam Menghadapi Bencana Banjir. Jurnal Optimalisasi Peran Dan Fungsi Kepala
Ners Indonesia, 10(2), p. 158. doi: Ruangan Dalam Pelaksanaan Sosialisasi
10.31258/jni.10.2.158-169 Regulasi Dan Standar Prosedur Operasional
Keselamatan Paien. Jurnal Keperawatan
Shabrina, G, H,. & Sutarno, M. (2022). Gambaran Komprehensif, 6, pp. 70–136.
Umum Manajemen Investigasi Pasien yang
Tepat di RS Siloam Bekasi Timur Periode Yarnita, Y. (2019). Budaya Keselamatan Pasien Pada
Januari 2022. Jurnal Manajemen dan Perawat Di Instalasi Perawatan Intensive Rsud
Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI), Arifin Achmad Provinsi Riau. Jurnal
6(1) Keperawatan Priority, 2(2), p. 109. doi:
10.34012/jukep.v2i2.570
Sriningsih, N., & Marlina, E. (2020). Pengetahuan
Penerapan Keselamatan Pasien (Patient Yarnita, Y. & Efitra, E. (2020). Analisis Faktor yang
Safety) Pada Petugas Kesehatan. Jurnal Berhubungan dengan Budaya Keselamatan
Kesehatan, 9(1). doi: 10.37048/kesehatan Pasien pada Perawat di Ruang Rawat Inap
v9i1.120 RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Jurnal
Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(3), p.
Surahmat, R., Neherta, M., & Nurariati, N. (2019).
827. doi: 10.33087/jiubj.v20i3.1064
Hubungan Karakteristik Perawat terhadap
Pelaksanaan Sasaran Keselamatan Pasien Yulia, S. & Muliyadi. (2022). Penerapan Sasaran
Pasca Akreditasi Rumah Sakit “X” di Kota Keselamatan Pasien Di Pelayanan Rumah
Sakit. Jurnal 'Aisyiyah Medika, 7(2)
Nur Khalisah Hayati / Hubungan Fungsi Manajemen Kepala Ruang dengan Penerapan Keselamatan