Anda di halaman 1dari 4

Judul Jurnal PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA


BAHASA INGGRIS SISWA PADA TENSES PRESENT
CONTINUOUS
Volume dan Volume 9 Nomor 3
Halaman
Tahun 2021
Penulis RIZALDI
Publikasi (JPBI) Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris - Undiksha
Reviewer Esmeralda Sofia Amalya
Diakses Pada 06/12/2022
Latar Belakang Tes berbicara merupakan suatu cara untuk melakukan
penilaian berupa tugas-tugas yang dikerjakan oleh siswa untuk
mereduksi hasil subjektif. Panduan penilaian ini menggunakan
teknik berbicara untuk menentukan hubungan antara
informasi, ketepatan struktur, kosa kata, kelancaran, dan gaya
pengucapan

Data yang dikumpulkan melalui observasi menunjukkan


bahwa pada tahun 2021, siswa di Institusi BEC Ubud
memiliki beberapa kesalahan terkait dengan keterampilan
berbicara mereka. Masalah tersebut terdiri dari pengucapan,
penyalahgunaan kosakata, dan tata bahasa, khususnya pada
materi present continuous tense, yang meningkat karena faktor
internal dan eksternal. Present continuous tense digunakan
untuk menyatakan suatu tindakan atau peristiwa yang terjadi
selama percakapan. Ini juga digunakan untuk menyatakan
tindakan atau peristiwa yang terjadi pada saat berbicara,
keadaan sementara, dan tindakan atau peristiwa yang telah
direncanakan atau dijadwalkan, seperti janji.

Faktor internal meliputi motivasi belajar dan tingkat


kecerdasan siswa, serta faktor psikologis, seperti rendahnya
rasa percaya diri berbicara di depan umum dan rasa takut
melakukan kesalahan saat berdialog, khususnya dalam
pemilihan tenses yang tepat. Sedangkan faktor eksternal
adalah guru, teman, lingkungan, dan metode pembelajaran
yang digunakan. Kemampuan berbicara yang rendah
akan membuat siswa kehilangan rasa percaya diri terhadap
bahasa asing.

Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut di


atas, penelitian ini menggunakan teknik media gambar untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara bahasa
Inggris dalam present continuous tense agar memiliki tujuan
yang jelas, pasti, dan detail. Media gambar merupakan bahan
yang digunakan untuk membahas proses pembelajaran dan
menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Selain itu juga
membantu siswa untuk mengungkapkan informasi yang
terkandung dalam soal, sehingga hubungan antar komponen
dalam soal menjadi lebih jelas.

Media gambar merupakan salah satu teknik pembelajaran yang


paling efektif digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan
meningkatkan motivasi belajar siswa karena mampu
memberikan nuansa baru sehingga menghilangkan kebosanan.
Teknik pembelajaran ini menarik
perhatian dan juga menggambarkan fakta tertentu. Media
gambar adalah media yang menggunakan gambar untuk
menyampaikan
pesan melalui indera penglihatan. Pesan yang disampaikan
dianalisis melalui simbol komunikasi visual dan bertujuan
untuk menarik
perhatian, memperjelas materi, mengilustrasikan fakta dan
informasi.

Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan teknik


media gambar terhadap keterampilan berbicara siswa dalam
present continuous tense.
Sampel Institusi BEC Ubud Bali
Metode kualitatif - deskriptif
Hasil Sebagian besar siswa perlu meningkatkan efisiensi mereka
dalam berbicara bahasa Inggris karena nilai mereka umumnya
rendah, dengan skor rata-rata 80, yang berada di bawah
kriteria minimum. Berdasarkan alasan di atas, maka perlu
ditingkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris siswa
dengan menggunakan teknik yang lebih menarik, seperti
media gambar. Melalui media ini, siswa dapat langsung
memvisualisasikan kegiatan, objek, dan suasana yang diamati
dalam gambar. Oleh karena itu, mereka dirangsang untuk
berbicara bahasa Inggris,

Siklus 1.

Pada tahap ini disiapkan silabus, RPP, tes awal dan akhir,
lembar observasi siswa setiap siklus, lembar observasi
kolaborator, dan gambar sesuai materi. Pada pertemuan
pertama, fungsi, pola, dan kata keterangan
dari present continuous yang sering digunakan dalam kalimat
dianalisis dengan contoh kalimat disertai representasi
bergambar menggunakan aktivitas keluarga. Selain
memberikan gambar berwarna, beberapa verba yang ada
dijelaskan
berdasarkan perubahan bentuk verbanya.

Siklus 2

dilakukan karena masalah yang ditemukan dalam keterampilan


berbicara present continuous tense siswa ditemukan pada
siklus 1. Misalnya, beberapa kesulitan berbicara bahasa
Inggris karena ketidakmampuan mereka untuk memahami
present continuous tense dan kosa kata mereka yang terbatas.
Hal ini membuat siswa kurang berbicara bahasa Inggris
dengan isi percakapan mereka jauh berbeda dengan topik,
tanpa mencapai nilai standar minimum. Pada siklus kedua,
proses belajar mengajar difokuskan pada penguasaan present
continuous tense dan kosakata dalam kegiatan sekolah. Hal ini
membuat siswa kurang berbicara bahasa Inggris dengan isi
percakapan mereka jauh berbeda dengan topik, tanpa
mencapai nilai standar minimum.

Proses belajar mengajar dimulai dengan mengajukan beberapa


pertanyaan kepada siswa tentang pemahaman mereka terhadap
materi. Misalnya: "apa yang guru lakukan? Apa yang
dilakukan siswa? Di mana
kepala sekolah duduk?" Terdapat peningkatan pemahaman
siswa terhadap materi karena hampir semua mampu
menjawab soal dengan bercerita menggunakan present
continuous tense.

Siklus 3.

Proses ini dilakukan dengan mereview materi pada present


continuous tense dan
memberikan beberapa pertanyaan untuk mengetahui
pemahaman dan kemampuan siswa dalam
menghafal materi tersebut. Simple present continuous tense
digunakan siswa untuk menjelaskan
secara singkat kegiatan yang terjadi di dalam dan di luar kelas.
Sebelum guru menunjukkan gambar
terkait kepada siswa, mereka diminta untuk mendiskusikan
topik tersebut dengan teman-temannya
dan mengumpulkan lebih banyak kosa kata terkait.
Dilanjutkan dengan menunjukkan gambar
kegiatan di toko handphone kepada siswa dan meminta mereka
untuk memahami kosa kata yang
diperlukan untuk menjelaskan suasana di hotel mereka. Skor
minimal keterampilan berbicara dalam
penelitian ini adalah 80. Siklus 1 menunjukkan bahwa 7 (23%)
dan 23 (77%) siswa lulus dan tidak lulus
KKM. Paling

Beberapa observasi digunakan dalam setiap siklus, dengan


peningkatan siswa
(a) motivasi belajar,
(b) kemampuan bertanya dan menjawab pertanyaan selama
pembelajaran
(c) bangkitnya rasa percaya diri dalam berbicara bahasa
inggris dari present continuous tense
(d) bertanggung jawab atas tugas mereka. Hasil data
wawancara menunjukkan bahwa banyak
siswa yang merasa tidak percaya diri dalam berbicara bahasa
Inggris karena mereka tidak dapat menggunakan pengucapan
yang benar, kosa kata yang benar, dan pola kalimat yang
benar. Selain itu, siswa takut membuat kesalahan tata bahasa.
Media gambar sangat penting dalam pemahaman konseptual
upaya anggota. Melalui gambar, guru dapat membantu
memberikan pengalaman dan pemahaman kepada siswa
menjadi lebih luas.

Penggunaan media gambar meningkatkan minat siswa dalam


belajar bahasa Inggris. Teknik ini menambah kosa kata
dan mempercepat pemahaman yang baik dan penguasaan yang
baik dari present continuous tense. Media gambar yang
digunakan menyajikan materi dengan jelas sehingga
memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran.
Hal tersebut diperkuat dengan penelitian sebelumnya yang
menyatakan bahwa media pembelajaran yang tepat akan
memudahkan siswa
dalam memahami materi pembelajaran dengan cepat

Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan dapat


disimpulkan bahwa media gambar meningkatkan semangat
dan teknik pembelajaran penguasaan kosakata berdasarkan
topik tertentu dalam present continuous tense. Temuan
penelitian sebelumnya juga menyatakan bahwa media gambar
meningkatkan motivasi belajar siswa. Temuan penelitian lain
juga menyebutkan bahwa bantuan media gambar dapat
mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran.
Kelebihan media gambar adalah dapat mengatasi keterbatasan
ruang dan waktu karena tidak semua benda, benda, atau
kejadian dapat dibawa ke dalam kelas, dan siswa tidak
selalu dibawa ke benda atau kejadian tersebut. Selain itu,
media gambar dapat mengklarifikasi suatu masalah dalam
bidang apapun dan untuk segala usia. Dapat disimpulkan
bahwa media gambar dapat membantu siswa dalam belajar
bahasa Inggris.

Anda mungkin juga menyukai