PENULIS
DESI MANDASARI, S.Pd
201698525091
TUJUAN
Dengan menggunakan Problem Based
Learning (PBL) melaui media gambar,
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
kosakata bahasa Inggris peserta didik sehingga
memudahkan mereka dalam proses
pembelajaran.
SITUASI
Kurangnya motivasi peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Inggris salah satunya
yaitu kurangnya perbendaharaan kata yang dimiliki oleh peserta didik. Hal ini mengakibatkan
kurangnya minat peserta didik dalam mempelajari pelajaran Bahasa Inggris. Hal lain yang
terlihat dari kurangnya kosakata Bahasa Inggris peserta didik, yaitu:
Kondisi seperti ini diperparah juga dengan situasi pembelajaran yang monoton. Kurangnya
pemanfaatan media ajar dan pembelajaran yang inovatif membuat peserta didik enggan untuk
mempelajari Bahasa Inggris lebih dalam.
Oleh karena itu, penggunaan metode PBL dengan media gambar diharapkan dapat
menjadi salah satu solusi bagi kemudahan peserta didik untuk menguasai kosakata Bahasa
Inggris. Dan juga peran pendidik dalam menciptakan situasi pembelajaran yang menarik
dengan menghadirkan inovasi pembelajaran dapat membuat peserta didik tertarik untuk
mengikuti proses pembelajaran di kelas.
TANTANGAN
Untuk menggapai sesuatu yang baik tidak serta merta langsung bisa didapatkan. Begitu
juga dalam mencapai tujuan diatas tidaklah mudah. Ada banyak tantangan yang dihadapi,
seperti:
Selain tantangan yang datang dari lingkungan sekolah, adapula tantangan yang muncul
dari luar lingkungan sekolah yang juga berdampak dalam mencapai tujuan ini. Tantangan
tersebut yaitu:
Dalam melaksanakan kegiatan ini, seorang pendidik tidaklah bekerja sendiri demi
mencapai keberhasilan yang diinginkan. Ada banyak pihak yang terlibat seperti kepala
sekolah dan waka kurikulum, guru senior, serta rekan sejawat yang tidak pernah lepas dalam
mendukung pencapaian peserta didik yang diharapkan.
AKSI
Setelah mengetahui dan merangkum berbagai tantangan yang ada, maka saatnya rencana
aksi dilaksanakan. Sebelum melaksanakan rencana aksi, ada beberapa kegiatan yang harus
dilakukan yaitu melakukan kajian literatur, merumuskan masalah, penentuan solusi yang
tepat, membuat rencana pembelajaran, serta mengagendakan kegiatan rencana aksi dengan
baik.
Tindakan aksi dilakukan selama dua kali pertemuan menggunakan model Problem
Based Learning (PBL) dengan menerapkan pendekatan scientific.
Saat pembelajaran sudah beranjak pada kegiatan inti, peserta didik diputarkan beberapa
video terkait materi giving instruction and asking permission. Suasana kelas yang awalnya
terlihat tegang perlahan mencair dengan adanya beberapa respon dari mereka yang
mengatakan jika memahami maksud dari pembelajaran saat itu. Video yang ditampilkan
berupa gambar-gambar dengan instruksi yang sangat jelas sehingga sangat memudahkan
peserta didik untuk memahami tujuan pembelajaran.
Setelah menonton tayangan video, peserta didik dibentuk ke dalam beberapa kelompok
yang bertujuan untuk melatih peserta didik untuk bisa bekerja sama dalam menyelesaikan
suatu masalah. Pada kegiatan ini peserta didik diharuskan untuk menyelesaikan LKPD berupa
menentukan ungkapan yang tepat sesuai dengan gambar yang telah diberikan. Selama proses
pembelajaran, terlihat antusiasme peserta didik dalam mengerjakan soal. Canda tawa mereka
diikuti dengan gaya mereka yang mengikuti gambar terlihat menarik untuk dilihat. Suasana
kelas menjadi ramai namun tetap berjalan kondusif.
Kegiatan inti terakhir yang dilakukan oleh peserta didik yaitu mereka menampilkan di
depan kelas hasil kerja mereka di LKPD. Setiap kelompok harus maju ke depan kelas dan
menjelaskan hasil diskusi dari kelompok mereka masing-masing. Saat mempresentasikan
hasil diskusi mereka, ada beberapa peserta didik yang masih maulu-malu untuk berbicara
Bahasa Inggris sehingga suara yang dikeluarkan mereka tidak terdengan jelas. Namun secara
keseluruhan, hasil diskusi dan presentasi peserta didik sudah cukup baik.
Selain melihat dampak yang begitu baik, ada beberapa respon positif yang
mendukung jika penggunaan media gambar membantu kemudahan peserta didik untuk
belajar yaitu:
Secara garis besar, penggunaan media gambar dalam memahami materi giving
instruction and asking permission dikatakan efektif sebagai salah satu strategi pembelajaran
di kelas. Faktor yang mendukung keberhasilan ini yaitu:
Walaupun dampak dan hasil yang timbul adalah dampak positif, namun tidak
dipungkiri bahwa masih ada kekurangan dalam proses pembelajaran yaitu masih adanya
beberapa peserta didik yang tidak terlalu aktif untuk berbicara dalam Bahasa Inggris karena
kurangnya rasa kepercayaan diri mereka. Selain itu, kekurangan yang menjadi momok
terbesar yaitu pengaturan suasana kelas agar tetap kondusif selama proses pembelajaran
berlangsung dengan jumlah siswa yang banyak.
Kesimpulan dari seluruh proses pembelajaran ini yaitu seorang pendidik harus mau
mengubah dirinya untuk mengikuti perubahan dalam dunia Pendidikan. Penggunaan media
teknologi, inovasi pembelajaran yang berbeda, serta memahami kondisi peserta didik
merupakan beberapa kondisi yang harus dilakukan oleh pendidik agar setiap tujuan
pembelajaran bisa dicapai oleh peserta didik dengan baik.