Tanya Jawab Agama 3
Tanya Jawab Agama 3
TANYA JAWAB
AGAMA
3-dt,.
:Y-
Pada prinsipnya benda wakaf itu harus diabadikan dan dimanfaatkan sesuai
dengan tujuan semula pemberi wakaf. Di mana perlu, kalau benda wakaf itu
sudah lapuk atau rusak atau sudah berkurang nilai gunanya, maka bolehlah
benda rvakaf itu dipergunakan untuk yang lainnya yang serupa atau malahan
yang lebih banyak manfaatnya sesuai dengan tujuan wakaf benda tersebut
oleh pemberi wakaf.
Wassalamu'alaikum
Yogyakarta,Maret2004
DARI PENERBIT
Yosvakarta. Muharram H
1,41,6
J"ti 1995 M
M. Amien Rais
Ketua
Asimuni Abdurahman
v1l
DAFTAR ISI
I. HAKCIPTA 11
PERTANYAAN-JA\rABAN
MASALAHAQIDAH
1. Iman,Mukmin, IslamdanMuslim 1
2. CanMemperbaruilman ............... 5
3. IslamdanMuslim 7
4. Berdoa Dengan Perantara Kemuliaan Rasulullah.............. 8
5. NabiYangBeragamalslamHanyaMuhammad?.............. 9
6. KataSayyidinadiDepanMuhammad................ 10
MASAI-AHYANG GHAIB
1. KekalDanAbadi di Surga 27
2. Isra' Ml' raj : Tujuh Lapis Langit 29
3. Wali Allah .................. 38
4. SurgaAdam dan Surga di Akherat 40
5. Makanan YangDilarang di Surga 41
vl11
MASAIAHADZAN
l. AdzanDengan Kaset dan Pengeras Suara di Luar
Masjid 43
2. AdzanDenganSuaraNyaring...... 44
MASAIAH SHALAT
1. Perbedaan Mendirikan Shalah dan Mengerjakan Shalat.... 54
2. KarenaTidur Kehabisan Waktu Sh alat .............. 55
3. MenggantikanShalatOranglain 57
3. ShalatQadhaAtauFaitah............. 60
3. Status HaditsJama'BukanDalamBepergian 83
N,L{SALAH SHAIATJUM'AT
7. TatacanShalatJum'at................... 87
2. KeseimbanganKhutbahdanShalatJum'at 90
3. KhatibdanlmamShalatJum'at .. 9L
4. ShalatJum'atdiMasidBertingkat 92
5. ShalatSebelumKhutbahJum'at ........... 94
MASAI-AH SHALATJAMAAH
1. KriterialmamShalatJamaah 96
2. T empat Imam Tidak Boleh Lebih Tinggi Dari Tempat
Makmum 97
3. PosisiMakmumlebihTinggidarilmam 99
4. Shaflaki-lakidanWanita 101
5. TakbirKerasAgarDidengarMakmum ............. 102
6. BacaanFatihahBagiMakmum .. 104
MASAIAH RU'YAH
1. Ru'yahYangMu'tabar 127
2. PenentuanAwalBulanQamariyah.................. 130
MASAIAH PUASA
1. Pengeras Suara Untuk Syi'ar ........... 113
...........
2. LaranganMakan Sebelum Fajar 1,44
..............
3. Junub,Jima', Berciuman Saat Berpuasa 145
4. PuasaBagiPerempuanHaid 1,51
MASALAH ZAKAI
1..LafadzlnfakdanShadaqah 154
2. MendirikanMasjidDenganUangZakat i55
3. ZakatTanamanDenganUang 155
4. Dasar HuksmZakatTanaman dan Harta............. 157
5. ZakatHasilUsahaRumahMakan 158
6. ZakatHasilPertaniandanGaji L59
7. ZakatTernak Selain Sapi, Kambing, Unta 1,59
8. ZakatHartaYangDihutang.......... 160
9. Shadaqah dan2akatZ,so ............. 160
I\,IASALAH HAJI
1. IbadahHaiiYangKedua,Ketigadst ................ 1,62
2. AnakMenghafikanAyahnya 165
MASALAH QURBAN
1. ArisanQurban 168
2. QurbanUntuklsteriYangTelahMeninggal .. 1,71,
MASAI-AH PERKA\NNAN
1. NikahdiPencatatanSipilMenurutAgama.. 176
2. Kawinlari................ 1,77
3. Nikah Tanpa Izin OrangTua 180
4. Menikahi Wanita Hamil 180
5. Perkawinan Saudara Kembar ....'...'. T82
MASAI-AHJANAZAH
1.. Cara ShalatJanazah ................ 183
2. ShalatJanazahTanpaWudhu? ......'.... 184
3. DoaShalatJanazah 185
4. ShalatJanazah Setelah Shalat Ashar'.'.'..........'... 186
5. Shalat Qaib Bagi Yang Tidak Dikenal Akhir H '...'. 189
^y^tny^
6. ShalatJan azahB agSWanita dan Do'a ..'.'.....'...... 190
xl
7. ShalatGaibTidakdiKuburan 192
B. Uang Lelah Bagi Pelaksanaan ShalatJanazah ...................... 193
9. MengucapkanSalamKepadaAhliKubur........ 195
1 0. Talqin Penjudi Ketika Akan Meninggal Dunia ................. 19 6
MASAI-AH\rAKAF
1. Mengubah Mas jid di Atas Tanah lVakaf Menjadi Gedung
TamanKanak-Kanak................ 198
2. MengambilKembaliTanah\Wakaf .................. 199
3. MenghadiahkanPahalaWakaf 203
MASALAH KESEHATAN
1. Apakah Islam Memperhatikan Kesehatan? 217
2. Kesehatan Ruhaniah Itu Yang Bag armana 21,8
3. B agumana memelih an J asmariah? ................ 221,
4. Obat Putus Asa dan Stres .......... 222
5. Donor Mata di Akherat................. 224
MASALAH KETARJIHAN
1. N{asalah Ketarjihan 225
2. N{uhammadiyah Bermazhab Tarjih? 226
3. HPTMazhabKe-lima?................. 228
4. I{eputusan N{uktamar di }'{alangTentang Tajdid nA
5. Pemahaman dan Pengamalan Majiis Tarjih T'entang
Hadits 1'ang Kelihatan Bertentangan Dengan Al-Qur'an .. 2jz
x11
#rlr44iy/J!.irrr'Vl$,bt',i,tt$.Xi
#\K 6i :fr b lir 6rt ++)U lFJ &
Etr# 6e\i &G )y:"l3 r$J r"b I :6
65
Artinva: Wahai zrangJang beiman, tetaplah beriman kepada Allah dan
Rasul lJla dan kEada kitabyngAllah tarunkan kEada Rasu/-I\ja serta kitab
yngA//ah lurunkan sehelumnla. Barangsiapalang kafr kepada Allah, Malaikat-
l{1a, Kitab-kitab-I\11a, Rasa/-F,asu/-N1a dan hai kemudian, maka nsunguhnla
orang i ttt te/a b sesat s/a u b-jau hqta.
2
,4 rt1'
€& W A H " st'ti5r t!".&{t G
t
Y
G fi,,Cj,45'M;'.FtgQy i sf',E
ci;iiligi,, cJi$ w' %twt 5w-
xt? a ;ptt$S gt't*1#3"pu
Artinya: .S ngu lt nla lrang'lranglang lteiruan itu, hanlala b mereka.Tang
esa
apabila diseltutrl//a/t, genetar/ah hati nereka, dan apabila dibacakan kepada mereka
alat-a1atI\1a, bertambablah ituan mereka dan kEada A//ab nereka bertawakkal.
|ailu, orang-urangJang mendirikan tbalat, menafka/tkan rcbagian dai ilkiyng
Kani beikan kepatla rnereka. Mereka italah orang-zrang 1aftg beintan dengan
sebenar-benarnla. Mereka akan rtemperoleb derajat ketingian di sii Tubannla dan
ampunan s erta iVki (n i knat)yng ruu /ia.
Selanjutnl,a avatT 4 surat al-Anfal berbunl-i sebagai berikut:
$:,C5g A' J# eyfr\4 V?,\", lbt Sls
ttHlt W'#g'#^;ili l^ :aal Vi::'s
Artinya: Dan mereka zrang-nrangJangbeiman dan berh/rab serta berjibad
padajalan A//ah, denikian pula oranglang membei tenpat kediaman dan membei
pertolongan, mereka itulab nrang-zraftg lang benar-benar beiman. Mereka
riTki (n ikrnat)jtang rzt a /ia.
mempero leb ampanan dan
Demikian gambaran iman pada al-Qur'an, dan selaniutnyal<ttakaii
iman dalam Hadits. Fungsi Hadits adalah men j elaskan apa yang di sebutkan
dalam al-Qur'an meliputi mempertegas; memperjelas dan menambah
sesuai dengan petunjuk al-Qur'an, dalam hal iman ini pun tidak lepas dan
fungsi tersebut.
Hadits riwayat Al Bukhari dan Muslim memPertegas apa yang
tersebut dalam surat an-Nisa' ayat 136, tentang aP^ yang waiib diimani.
Dalam lafadz riwayat Muslim dan Abu Hurairah, ketika Jibril
menyerupakan diri sebagai seseorang yang bertanya kepada Nabi tentang
berbagai masalah pokok aiann Islam khususnya tentang iman, Nabi
memPertegas tentang iman itu.
)bi-i6 iVAj J U
"gW,)F1i
J,i,.,
^
'{V:nut19u5fi'r'"tiz'J6:9"4F e.3
,q (et6 ttArt i6 Li $tTUrr3
(orArotrt) 6\6i\i6
Artinya: Bersabda Nabi: 'Adakalt engkaa tabu tentang inan kepada
Allah sendii itu? Mereka berkata: 'Allab dan Ranl I'!ta lebih nengetabuinla.
'Bersabda Nabi: 'Bersak:ikb, tiada Tahan melainkan Allab dan bersaksi babaa
Mzbammad utusan Allab, mendiikan, shalat, membalar lakat dan rnelakukan
puasaRamadban ... dst.
Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah
menyatakan bahwa beriman itu juga bersikap baik kepada tetzngga dan
tamu serta berusaha berkata yang baik atau diam ftalau tidak dapat berkata
baik).
*v 'u6-s€&;' ']Irr*16luU$66
N\uis(b:rt.""Jq$|>6r$irlTs
e:rt 6" J€ G5""4L;g& fr\r AiS
yt ud, o\, \ eLTi tFl:J;Af*S
(
Dari ayat-a1'at maupun Hadits di atas dan masih banyak lagi lainnya,
5
AbuThalib:
Jawab: Iman memang dapat hilang dan dapat juga lemah. Hilang
iman kalau seseorang murtad. Iman menjadi lemah kalau seseorang tidak
membinanya secata baik. Pembinaan iman adalah dengan beribadah yang
baik. Orang yang selalu mengerjakan ibadah dengan baik akan te\aga
m ny^ yakni iman dan amalnya.Karenaitulah beribadah (dengan baik)
^g
itu diperintahkan oleh Allah, agar menusia menjadi muttaqin. Muttaqin itu
orang yang dapat menjaga diri. Demikian disebutkan dalam ayat 21. surat
Al-Baqarah.
*3;FersAHpr4_r5SL;i
w'qii f" u&t; *L6' (\"/
)
"4
,3364JtJgt{5,ai1'LtS.&#i5
r
1v.t od,,t,) i,{iftr$'r;g(#
Bersabda Nabi 'Tidak be@na rese\rang Jatlg berTina pada wakta
be@na dia dalan keadaan beiman, dan tidak meminum kbanar ketika
meminumnla, (seorang ita) dia dalaru keadaan beriman, dan tidak mencai seseorang
pencari ketika mencui dia dalan keadaan beiman.'Dan Bukhai menanbah dalam
suata riwalat: 'Dan tidak ruerampar selrang, baranglang mempunlai barga tingi
ia merampas tedang ia dalam
lang manasia nembe/alakkan mata kEadarya, ketika
keadaan beiman". (I{k Bakbai dan Muslin).
Untuk memberi indzat atau peringatan bahwa iman seseorang
dapat menjadi usang dan agar selalu diperbarui, Nabi bersabda:
f,ju,6$tt'6iK/f6e#O:bLjte;frv
qriy"{,tvJW,,V,,\
?# o.6cli'"';1 :;' l)6'^xt
7
ttkit'EslsitfibQc6'#t:'g
C6HJ
10
Artinya: (I<ata Nub): Jika kanu berpaling, aka tidak meminta apah
sedikitpun diimu, apabku tidak tain banlalah dai Allab belaka, dan aku disurah
dii (L[uslinin).
sapala aka termasakgolongalt nfaltg-nranglafigmen-lterahkan
Dalam surat al-Baqarah ayat 732l<tta dapati bahwa Nabi Ibrahim
dan Nabi Yakqub mewasiatkan kepada anak cucuny^ tetap meniadi
^gar
orang yang berserah diri (I\4uslimin).
'J$FWt1:rSYAt'1{j;4,4;1;*t,iz;3
sffi3t fr6
Artinya: Ibrabim telab mewasiatkafi ,/cap,fi ;til kqpada anak-anaknla
denikianpu/aNabiYakqub: "I-Lai anak-anakku, sesunguhnltaAllab telah nemilib
agana ini bagimu, makajangaxlab kamu mati, kecuali dalan nemelak agama Islam.
DaLam suratYunus ayat 84 disebutkan bahwa Nabi Musa berpesan
kepada ummatnya agar merek^ tet^P bertawakkal, kalau mereka benar
orang yang berserah diri.
umumnya untuk selalu menjunjung tinggi ajann Islam yang dibawa oleh
Nabi Muhammad savz. Dalam rangka menjunjung ting g ajannlslam itulah
berusaha untuk memahami dan mengamalkan ajann Islam sesuai dengan
yang diajarkan oleh Rasulullah Muhammad savz. Dalam menunrunkan
bacaan shalawat pada waktu seseorang melakukan shalat yakni di kala
membaca tasyahhud, tidak menggunakan kata "salyidina Muhammad"
tetapi cukup 'Allahumma Shali alaa Muhammad" dan seterusnya.
Tuntunan yang demikian sesuai dengan yang dituntunkan Rasulullah
sebagai disabdakan: "Shaluu kamaa Raaitummuuniy Ushalliy" (HR. Al
Bukhari) yang arinya: "Shaladah Anda sekalian seperti Anda lihat aku
melakukan shalat". Tegasnya, perintah Nabi itu agarl<ttamelakukan shalat
seperti Nabi melakukan shalat. Khusus mengenai membaca shalavzat dalam
shalat diriwayatkan oleh Fudlalah bin'Ubaid.
{$,r,
gJi''}6
irtK, 316.*';c1
4rLAtM
'+6trilJ,i:P"';;6**s:Ps*:YV
6 t ;*r;l,t: iY tgqs -C-"tlt"S y S
Artinya: Salltid (fr*) itu A//ab. (I7I- Ahnad dan Aba Daaad dai
Abdu//ah binAs Sakhir: MenuratAs StEutbiHadits ini shahib).
Berdasarkan Hadits tersebut, dengan memahami
kita menyebut Nabi dengan Salyidina
isyaaratunnashnya, tidak pantas
karena menyamakan Nabi Muhammad dengan Allah. Sebut saja
sebagaimana dalam Hadits seperti Allahumma Shalli 'Alaa Muhammadin
Nabip'il Ummiyii atau Allahumma Shalli 'alaa Muhammad 'Abdika
'Warusuulika.
14
Jifr5g#6'&,€W6rJrtffi {'$6)6
(v rrJr ) 6f,)i!.f,at
Artinya: 'Dan apa-apalangdibeikan Rasul (It4uharunad) kepada kanu
sekalian, maka hendaklah kanu mengambiln1a, dan apa-apalang dilarang kamu
mengejakannla, maka hendaklab kama menjauhinla, dan takutlah kanu kepada
A//a/t, karena rcsanguhryaAllah itu sangat kerat siksa-Njta". (Al-Hasyr ayat 7).
6Jdtp#64t6Ar6#.1b0J3
(vr: aVJ) tH:J(hS'k{ft'H
Artinya:'Katakanlah (A4ubannad): Jika kanu sekalian cinta kEada
A//ah, naka ikutilah aku, niscalaAllah cinta kepada karnu, dart mengampuni dosa-
dosa kamu; dan Allab ita Penganpan, Pen1a1ang". (Ali Imran ayat3l) '
Surat An-Nisaayat64
( u : r u:J r ) A, O.'**.&JD6J,Y($1W
Artinya:'Dan Kami (Al/ab) tidak mengutas rcorang pun dai Rasul
m elai n kan un tuk ditaati Alla b ".
dengan iqin
d. Dari Hadits sendiri kita dapati riwayat Bukhari dan Muslim dari
Abu Hurairah yang menerangkan bahwa menaati Rasulullah pada
Ini berarti kita harus meniadikan
hakikatnya mentaati pula pada Allah.
77
Hadits sebagai sumber hukum dalam rangka ketaatan kita kepada Allah.
Riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah.
*l;'At',yPt3;6J16,36!i;h65'r;#4',f
r eg;bpta€,t)tr)
Aranya:Dai Abi Hurairah ra berkata: Rarulallab saw pernab bertaba
'Barangsiapa telah ntentaati aku, maka sesunguhnla ia tekb mentaati Allab; dan
barangsiapa mendurhakai aka, maka sesutgahnla ia telah mendurbakai Al/ab".
(Riwayat Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah).
;fg"^sfij*llA;Sntffi6,g$tffi
lt, t )i)) ) iJ,3 ':,
Artinya:'TIai orang-orangJang beriruan taatlab kann sekalian fupada
Allab dan kepada Rasal-N1a, dar jangan kanu berpaling daipada-Ix[ya, padabal
kam t sekalian men dengar".
2. Surat Muh ammad ayat 33 :
'K{W{s3trittlb!A'W6iti.$,W
(rr ti )
Artinya: "17ai orang-orangJang beiman! Taatlab kamu sekalian kepada
Allah dan taatlah kama sekalian kepada Rnsul, dan janganlab kamu sekalian
m erasakkan a ma l-an al ke baikan kam u ".
3. Suratan-Nvayat54:
18
::Y#t&GS$;eY 'iJ73tffi*tW,l3
4r4 r (y\6 J; w'"j# t U ;!ttv'H;S
gott,y'rl 6"rfri1t,
\'-l' > e
Artinya:'Katakanlah (Alubazznad): Taatlah kamu sekalian kepada
Allab dan taatlah kamu sekalian kzpada Rasal,jika kamu sekalian berpaling, maka
bahwasanjta atasnla &otr\ ita apa-apalang dipikul dan atat kamu sekalian apa-
apalang dipikul: dan jika
kamu ruentaatinjta, pasti kamu mendapatpetu@uk. Dan
tidaklah a tas Rasu / itu, rnelai n kan menlarzpaikan pesanlang n1ata".
4. Surat al-Anfal ayat 1,
\ o\:, )
6gf6;rr.$Gfi ;g ue5 et t
C5:"64*r'oy
yang benrl mestinya:
G5:"6A-ji/y
Demikian pula terjem ahan ayat,menurut hemat kami teriemahan
itu tidak tepat bahkan menyimpang. Teriemahan tersebut tidak sama
dengan terjemahan yang ada dalam al-Qur'an dan terjemahan d,ati
Departemen Agama. Mohon penjelasan. (Darsono, pelangan SM angota
p e ngaj i an P i mp i n a n C a b ang M u b
CtgG-,1;XV
b. Terjemah^tny^ dalam SM, ternrlis: "Sungguh suamiku adalah
tuanku, ia telah mempedakukan aku dengan baik"' yang betul adalah:
"sunggah saamimaadalah tuanku ia telah mempedakukanku dengan baik".
Mengenai teriemahan al-Qur'an penulis tidak selalu
^y^t
mengambil dari Terjemahan al-Qur'an yang diterbitkan oleh Departemen
Agama, sekalipun tidak meninggalkan sama sekali, melainkan iuga
mengambil dari kitab tafsir lainny^y^ngmu'tabar. Misalnya mengenai ayat
tersebut di atas dilelaskan sebagai berikut:
y'., L
adalah barf al-ta' kid, dhanir, yangada padakata
23
,tL
Adalah isrnu inna dankata
J;
adalah khabarinna
J:i/'v
Maka terjemahannya dari kata-kata adalah: "Sungguh dia
(suamimu) adalah tuanku". Demikianlah, semoga meni adi maklum.
.,.Trafr,"'6$r*r+'#tv6rLv
(Yo rJ9-J' )
Arany a; s e rn b a lgt ang m e re ka di s e ki tar B ai t u llab, ti a da la i n h a nl a la b si u la n
dan tepak tangan ...
Dari munasabah ayat ini dengan alat sebelumnya dapat diketahui
bahwa yang dimaksud dengan "mereka" dalam ayat ini ialah orang-orang
musyrik Makkah yang selalu menghalangi kaum Muslimin yang akan
mendatangi Masjidil Haram.
Perhatikanlah firman Allah dalam surat yang s a ma ay at 3 4:,
"9ffii5;'u!4f"'"xt',##1i'pW"
' ( rL :)ri))
24
(r o, )a),, |i;U'ALyAt$ig$li . ..
Artinya:... maka rasakanlah aqab karena kekafranrnu itu ... (41-
Anfal, B:35).
Jelas ancaman itu tidak ditujukan kep adaorang-oranglslam.
Kata al-bait tidak dapat diartikan dengan rumah. Perhatikanlah
penjelasan Rasyid Ridha dalam al-ManarJuz IXhalaman 660
4i'^*Wr"W'#\t*,fr7J...
Artinya:. .. dan untak mereka di dalarnnjta ada isteri-itteiyng suci dan
rn ere ka ke kal di da lan n1a.
Perhatikanlah penjelasan Rasyid Ridha dalam al-Manar Juz I
halaman233-234.
25
,^6ir*jii jri-I+#\iAu6ff'^gt5
V",i"6Vf;,i@UfS"*t*j/\1,'rr;.5
7Q.ti;!i1;JOr*lVJA66,#A(9.
;fi Sqla;titi",ggi;A:t5'J;i{4r
i'bfMifr
xArau"j;,{;"6',G!;"J--taisp;J,3
(ltr-YYf:l,rltl'iUg
Artinya: Pergaulan pejodoban di akbirat seperti balnjta tlruiafl-urilsan
gbaib (kinn1Q, kitaltakini keteranganlangdibeikanAllab tentangurusanghaib itu.
Kita tidak menanbah atau ruengarangt keterangan dan tidak pula nembabas
peinciamlta, tetapi kita pahani secara global baltwa perfumbangan kehidupan di
akhirat itu lebib tinggi dan lebilt senpurna dlairrya dai kehidupan dunia sepeni tulah
diterangkan. Kita ketaht/i bahwa hiknabyngterdapat dalan niknatqtaperjodoban
dengan pergau/an suatni istei .recara terlentu ialab "berkerztbang biak" dan
nengenbangkanjenis (keturunan) tetEi tidak disebutkan babwa di akhriat terdapat
perkenbangbiakan itu.
Memang dalam Hadits terdapat keterangan bahwa tiap-tiap orang
di surga akan mendapat dua orang isteri yang oleh ulama dikatakan bahwa
seorang isteri berasal dari isteri di dunia sedang yanglatn isteri dari surga,
hanya sayang keterangan-keterangan yang termuat dalam Hadits itu tidak
shahih.
Keterangan yang dikutip Rasyid Ridha dalam al-Manar Juz I
halaman234
f,LQc ii;tSr;b'tQbF*V,QeiJ\i
26
(ryr, ).,e1 ,
t4U;9516\6
Arttnya:Ulama mengatakan babaa salah satu isteinla ialah isterirya di
dania danlang lain dai sarga, dan keterangan-keterangan tentang ba/1ang sama
rzetkipun baryak tetapi tidaklah shabih.
Oleh sebab itu ketentuan masalah thalaq atau beristeri lebih dari
satu atau bersuami berkali-kali, ketentuannyahanya bedaku di dunia yang
sulit untuk dikiaskan ke kehidupan di akhirat.
27
wr:{,#aw.:#YitrI&.Gy;{tv7
Wsv
Artinya: Dan orang-orangJang beiman dan mengejakan amalan-amalan
yngsbalib, fulak akan Kami masukkan mereka ke dalan s,trgaJangdi bawabnla
mengalirsangai-sungai, kekal mereka di dalann1a. Mereka di dalanrya menpanlai
istei-isteilangsuci, dan Kami masakkan mereka ke *mpatlangteduh lagi n-1anan.
b. Ayat yang menerangkan kekekalan orang yang masuk neraka
ialah ay at 1 68 dan ayat 1. 69 surat an-Nisa:
P:#15#'AnVJl{Wt,f 's$,Lv
i1joe\t6Y;J$S,big6;i1v" \i;S
Allah sekali-kali tidak akan mengantpuni mereka dan tidak akan menunjukkan
jalax kepada mereka. Kecaalijalan ke nerakajahanam, mereka fukal di dalamnla
selarna-laman1a. D anlang demikian ita mudab bagi Alkb.
Mengenai yang muqayyad, artJnya keabadian orang yang
^y^t
masuk surga dan orang yang masuk neraka, disebutkan dalam ayat 707
sampai 108 suratHud:
,sgp",w(&"66*4tw4l
29
banyak Hadits dan terdapat baik dalam Shahih al-Bukhari mauPun dalam
Shahih Muslim. Di antara Hadits-Hadits tersebut dalam Hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim dariAnas ibnMalik. Mengingat Hadits itu
sangat panjang, maka di sini hanya dinukil sebagiannya saia.
'l*-;eat6J6A#'5;U,,616'9G
e{,f ,;iJ64,,L.l,,iti&,lrgJ6A:,#3'P,
3n&f+*"Y'i'4Q;i$l'S$605t
x6'{gJ{'i$arS;g4r&sr+.6tdxr
J6 $ {4 KJ &,1-,915 ae 6'*.U,' 9
"5
C5'iitil5-ir{vid3lggtt6€tt{JLq;
'erlgcrt$&ry',Y,F,&t{P1ary(tt3,
6;3{5SJk*{z'^t't'l;J^i1,6{t6ffi '&,
lStAfJt q;6696 # ;lit;,$ Jtt A,
F,&$4,;y/VW'&tsArtYY"S
;LA,r1r4y#if 6h.!,'FtJLv6p
31
&:A,h;),6tL#:W
"6J6e^{/J6e6ffi
t4 G-r3rr.iJ69g # lyq". :6 Jtf iJt(t;,.
.5
LgiW6&'"W'ffi st^(se$+,tys
i6YiL{,k:F"g,&tt4:nei}7il1Lp,
a6 ;$8 i{, &iLtl J6 A6,yrky"b
trASX"^n$;'q*5,'iy6&ALcl'"
'&,{ F
"A,,{f, Jtr,€ii* J{
t S5,.yj
!fi65&,':trI6wa[E: 4qW
H;t,J'6f^,9ip"ftAt ,b|XJ,
g'^tr{tjy,tl
'tHyq, 'i+Jlt
iJ r$,$ &e^fi
! L;71,35 J6 AtS,:,So ;
'&q.,ysS ;+;iilrV irjfi1 riy
-;'fu5
fu#e4'w8i;66\ar;i1uJr',&
A$thr;{-t 3 i6 i* J;J i* (f.;rSa
'urS ti'#
tt A#, fi ir6A A;',itJ SJ,:kt
y
{rg$i'J6*'"#k#Yaf&*:|t'
32
baralab dibukakan kepada kami: pada saat ita say berjunpa dengan Nabi Adan,
dan di*inarya dengan gembira dan sala didoakannla dengan kebaikan.
Setelab ita kani dibaaa naik kt langityng ke dua; Jibil segera meminta
dibukakan dan ditaryta: "Siapa engkau?" Ia me@awab: "Sa1aJibil". Ditanla lagi:
"Siapalang bersamamu?" Ia menjawab: 'Mubammad". 'Te/ab diangkat nenjadi
Rasulkab dia?" 'Benarl ia telah diangkat nenjadi Rasal 'Jawab Jibil. Setelah itu
barulah dibukakan kepada kani; pada saat itu sajta bejunpa dengan Nabi 'Isa ibn
Maryam dan Nabi Yabla ibn Zakaila, dan diterima mereka dengan gembira dan
sala didoakan mereka dengan kebaikan.
Setelah itu kami dibawa naik ke langit ltang furtgo; Jibil segera ninta
dibukakan dan ditanla: "Siapa engkau? Ia menlawab: "Sajta Jibi/". Ditarya lagi:
"Siapalang bersamamu?" Ia menjawab: 'Mahammad." 'Telah diangkat meryadi
Rawlkah dia?" 'Benar, ia telah diangkat menjadi Rasu/," jawab Jibil. Setelah itu
bantlah dibukakan kepada kani: pada saat itu say beryunea dengan Nabi YusuJ
dan diteirnanla dengangembira dan say didoakannla dengan kebaikan.
Setelah ita kami dibaaa naik ke kngityng ke enpat; Jibril segera minta
dibukakan dan ditanjta: "Siapa engkau?" Ia ruenjawab: "SayJibil." Ditanla lagi:
"Siapa lang bersamamu?" Ia menjawab: 'Muhammad." Telab diangkat nenladi
Rasalkah dia?" 'Benar, ia telalt diangkat nenjadi Rasul, "jawab Jibil. Setelah itu
baralalt dibukakan kepada kami:pada saat itu -rala bejunpa dengan Nabi ldris, dan
diteixtanla dengan gembira dan sala didoakannla dengan kebaikan.
Setelah itu kani dibaaa naik ke langttlang ke lina; Jibil segera minta
dibakakan dan ditaqta: "Siapa engkau?" Ia menjawab: "SayJibril." Ditanla lagi:
"Siapalang bersamamu?" Ia rzenjawab: 'Muhammad." "Telah diangkat nenladi
Rasulkah dia?" 'Benar, ia telab diangkat menjadi Rarul, 'Jawab Jibil. Setelab ita
barulah dibakakan kepada kami: pada saat ita v1a beryumpa dengan Nabi Harun,
dan dininanla dengangembira dan say didoakannla dengan kebaikan.
Setelah itu kani dibawa naik ke langitlang ke enarz; Jibril segera minta
dibukakan dan ditanla: "Siapa engkau?" Ia menjawab: "SayJibil." Ditan-1ta lagi:
"Siapalang bersamamuT" Ia menjawab: 'Mubammad." 'Te/ah diangkat nenjadi
Rasulkab dia?" 'Benar, ia telab diangkat nenjadi Rasu/," jawab Jibil. Setelab itu
barulah dibukakan kepada kani: pada saat itu salta berjanpa dengan Iiabi Masa,
dan diteiruanla dengangembira dan sala didoakannla dengan kebaikan.
Setelah itu kani dibawa naik ke langitjtang ke t/uh:
Jibil segera minta
dibakakan dan ditanla: "Siapa engkau?" Ia menjawab: "SalaJibi/". Ditarya lagt:
"Siapa lang bersamamu?" Ia menjawab: 'Multammd". 'Te/ah diangkat ne{adi
Rasulkab dia?" 'Benar ia telab diangkat nenladi Rasul, 'Jawab
Jibi/". Setelab itu
34
barulah dibukakan kepada kani; pada saat itu juga say beryanpa dengan Nabi
Ibrahin menlandarkan pangungnla pada Bait al-Maknur di mana setiap hairya
masak kedalamn1a taluh-pxlab ribu malaikat, masing mavng lidak kembali lagi
untuk selama-lanan1a. Kemadian sala dengan Jibril pergi ke as Sidrah al-Muntaha
... Kemadian Allab mewahlukan kEadaka apayng telab Dia wablukan, maka
Allah menfardbukan kepadaku lima-pulub kali sbalat sebai-semalam. Aku turun
kepada Nabi Musa as, maka bertanla Musa: 'Apaitangtelab difurdbukan Tuhamu
kepada urnatmu?" Aku berkata: "l'ima pu/ub ka/i sbalat." Musa berkata:
"Kemhalilah kepada Tabanmu mohon keinganan ktpada-N1a, karena umatmu
tidak akan kuasa mengejakanltangdenikian. Suunguhryta telah dicobakan kepada
Bani Israil dan aku kabarkan ktpada mereka".
Maka aku kenbali nengbadap Tuban dan aku berkala: 'Ya, Tuban,
ingankanlah untuk arzatka". Maka Allab mengarargi lima dan aku kenbali
kepada Masa, dan aku berkata kepadaryta:'Allab telah mengurangi menjadi /ima".
ALusa berkata: 'ILnmatmu tidak akan kaat mengeryakan Jang demikian, maka
kenbalilab kEadaTahanrru, dan mintalab keinganan". Nabi saa bersabda: 'Aka
tidak babis-habisryta kenbali kepada Tuhanku dan kEada Musa, sampai Tuhanku
befrrnan: 'Tfai Muharumad, sungub shalat lima kali sebai-semalan, bagi setiap
sbalat (paltalarya) sepalah,jadi itu (menlamai) lina-puluh kali shalat"'
Berdasarkan Hadits di atas, ielaslah bahwa sebelum Nabi
Muhammad saw sampai ke as-Sidrah al-Muntaha, beliau melewati tuiuh
langit tedebih dahulu dan pada masing-masing langit itu bertemu dengan
X"Li-N"bi. pada langit pertama bertemu dengan Nabi Adam, pada langit
ke dua bertemu dengan Nabi 'Isa dan Nabi Yahya, pada langit ke tiga
bertemu dengan Nabi Yusuf pada langit ke empat bertemu dengan Nabi
Idris, pada tangit t e lima bertemu dengan Nabi Harun, pada langit ke enam
bertemu dengan Nabi Musa dan pada langit ke tujuh bertemu dengan Nabi
Ibrahim. Sesampainya ke as-Sidrah al-Muhtaha. Nabi saw mendapat
perintah dari Allah SWT berupa shalat lima-puluh kali sehan-semalam.
i.J"-on kemudian, atas usul Nabi Musa as, Nabi saw memohon keringanan
kepada Allah SWT dan jadilah kewajiban shalat itu lima kali dalam sehari-
s.-"lam dengan nilai (pahala) yang sama dengan lima-puluh kali sehari-
semalam. Persoalan berikutnya adalzh; apakah yang dimaksud dengan
langt (as-sama) dan tuf uh langititu?
Di dalam al-Qur'an terdapat perkataan as-Jnma'sebanyak 1.20 k"h,
dan as-samawa sebanyak 187 kali. Di antaranya 6 kali dirangkaikan dengan
perkataan sab'a atau sab'i yang berarti tuiuh. Kemudian satu kali dipakai
35
'#e^,Cxt'a*#<Vr(ayy5lg
Artinya: .. . dan Dia (Al/ab) menurunkan air h{an dan langit, dan dengan
air itu Dia rnengeluarkan buah-baaban sebagai ,i<ki bagi kamu
Dalam surah al-Nahl 6) ay^t7 9:
(1
..,)7ato;a*.$1.1jA,3ffiJ
Artinya: Tiadalah mereka melihat burang-burung lang dinadahkan
...
terbangdi raangangkasa? (di langit)
As-sama'berarti ruang angkasa atau universum yang didalamnya
2.
terdapat bintang-bintang planet-planet, galaksi-galaksi, yakni kelompok
bintang-bintang. Bumi kita adalah planet dalam keluarga Tata-Surya yang
termasuk di dalam galaksi Kabut Susu atau Milkway. Dalam al-Qur'an
ruang angkasa ini disebut sebagai sarzaad-dun1a. Dalam surah al-Mulk (67)
ayat 5 Allah berfirman:
.-.
€?\* fflt',ltA'Q5'6i
Artinya: Dan sunguh Kani nlah nengbiasi langit dttnia (yang dekat)
dengar pelita-pelita pintary-bintang) . . .
Dalam surah as-Saffa t (37) ay at 6:
y-{(Lire3r;}3$',171s 6;'iv
36
Avr.Ws,Ft,#.6g35*4rcAicv
Artinya: Sangub dalan penciptaan langit dan burni dalan
vltL# pergantian
malam dan siangterdapat tanda-tanda kebuaranAllah bagi orangyangmenggunakan
fkiran.
Dalam al-Qur'an terdapat ay^t mengenai tuiuh lapis langit
^y^t
dengan perkataan: sab'a samawat, as-samawat as-tab'w, sab'art, slidada. Misalnya
dalam surat al-Mulk (67) ayat3:
..,6q2p'y*u']
Artinya: (A//ab) Yang telah menciptakan tuluh kngit berlapis-lapis ...
Kalau ditinjau dari segi Astronomi, alam semesta ata;w universum,
menurut ilmu astronomi, terdiri dati ruangan dengan benda-bendalanglt
dan tenaga radiasi. B enda-bend a lang1t ini berupa bintang-bintang, planet-
planet dan kelompok bintang-bintang yang disebut galaksi. Adapun bumi
kita adalah salah satu planet yang mengelilingi m atahai. Matahari dikeiilingi
oleh planet-planet, yang diketemukan hingga sekarang beriumlah 9 planet,
yaitu: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, IJranus, Neptunus
dan Pluto. Kelompok Matahari dan 9 planet itu disebut sistem Tata-Surya.
Matahali adalah sebuah bintang di antara iut^ n bintang. Kelompok
bintang-bintang itu dinamai galaksi. Dalam alam semesta terdapat iutaan
galaksi. Sistem Tata-Surya matahari di dalamn,va terdapat bumi kita,
37
termasuk dalam galaksi Kabut Susu atau Milkway atau galaksi Bima Sakti.
Galaksi yang terdekat dengan galaksi kita ini adalah galaksi Andromeda.
Menurut penelitian ilmu asffonomi terakhir, selain universum kita
ini, kemungkinan masih terdapat alam lain, yang berdimensi lebih dari 4.
Universum kita berdimensi 4, yakni dimensi ruang dan waktu. Alam lain
dibalik alam semesta kita mungkin memiliki hukum-hukum alam yang sama
dengan hukum-hukum alam yang bedaku di alam semesta kita, tetapi
mungkin jugaberbeda.
Mengenai tujuh lapis langit yang tersebut dalam al-Qur'an ataupun
dalam Hadits Nabi saw sampai sekarang ini astronomi dan astro-fisika
adalah ilmu pengetahuan yang berdasarkan pengamat^n dan percobaan
dengan alat-alat yang serba terbatas.
Dalam kisah Mi'raj Nabi Muhammad saw dijelaskan oleh Hadits-
Hadits, bahwa bersama-sama dengan malaikatJibril as. Nabi Muhammad
saw memasuki langit perta;ma, ke dua, sampai langit ke tujuh dan akhirnya
mencapai as-Sidrah al-Muntaha. Di langit-langit itu beliau menjumpai
Nabi-nabi.
Beberapa ulama berusaha mencari keterangan tentang tufuh langit
itu. Apakah itu planet-planet yang mengelilingi matahan kita? Apakah itu di
luar sistem Tata-Surya kita, yakni bintang lain yang masih termasuk galaksi
Kabut Susu? Sebab mungkin bintang-bintang lain selain matahari kita itu
juga dikelilingi oleh planet-planet. Apakah Mi'raj Nabi Muhammad saw itu
terjadi di galaksi lain di luar galaksi kita Kabu Susu ini? Misalnla di galaksi
Andromeda, lang merupakan galaksi yang terdekat dengan galaksi Kabut
Susu kita? Atau bahkan di luar alam semesta kita yang berdimensi empat
ini? Sebab, menurut penelitian astro-fisika moderen di balik dam semesta
ini masih terdapat alam lain yang berdimensi sampai 11. Ataukah menurut
spekulasi paranormal Mi'raj Nabi Muhammad saw itu terjadi di alam ghaib,
apa itu dinamai alam mdakut, alam jabarut, yang katanya di sinrlah
bersemayam arwah para Nabi?
Mengingat keterbatasan ilmu pengetahuan yang mungkin dapat
dicapai oleh manusia dengan penelitian, percobaan dan pemikiran manusia
yang serba terbatas, maka sampai saat ini tidak ada iawaban ilmu
pengetahuan yang memuaskan.
Dalam kisah Mi'raj, diceritakan pula bahwa Nabi Muhammad saw
menjumpai Nabi-Nabi y^ng terdahulu yang sudah meninggal.
Persoalanny a adalah bagarmana proses mekanisme perjumpaan itu, karena
38
3.ValiAllah
its
t;Y/,;Eaa'p;{t
Artinya: Katakanlab: Jika kama irnor-brro, mencintai Altab ikutitab
aku, nitcala Al/ah nengaibimu dan ntengarzpuni dosa-dosamu. Dan Allah Maha
P e nga rtp a n I-.agi P e ryu1 a rg
Dalam krtab Fatbal Bari slarah shahih Bukhari, disebutkan adanya
Hadits qudsi:
6'i;igi;t:^sv6rKc56'o&u:^:338
3iAq*VQU.a.t3{$L"1i,6W
)#4$i1xr3;{; 6,76'{;J6,{A,2tEL
(
&€, o\, &,) t l'r5,.t'e*.V$jt-r;S;t t;;
Arinya: Menceiterakan ktpadaku Muhammad bin (Jtsnan bin Karanah;
menceiterakan kepada kani Kltalid bin Makhad: menceiterakan kepada kani
Sulaiman bin Bikal; menceiterakan kepada kani Slaik bin Abdilkb bin Abi
Namr; dai Atba; dai Abu Harairah, ia berkata: Bersabda Rasulullab saw:
"suungahnlaAllahTa'ala berfrman: 'Barangsiapalangmemzsabi wali-Ka (orang
yng Kukasibi), aku amumkan perang kepadarya (Allalt memusabinla), dan
tidaktab ftseurang bamba mendekal kepada-Kil lantaran rcsuatulang menlebabkan
Aka tebib mencintainla, kecuali apabik ia mekkukan bal-hallangAkufardbakan
kepadanla, dan senantiasa saja Hanba-Ktt tersebat makin dekat kepada-Ka apabik
ia melakukan hal-hallang sttnat, dan karenanla Aku ruakin cinta kepadarya...
(di.HKBukhai).
Hadits yang tersebut dalam bab tawadhuk itu menunjukkan untuk
mendekatkan diri kepada Allah perlu melakukan hal-hal yang difardhukan
dan disunatkan, bukan malah melupakannya.
Sekali lagi perlu diingat, sekalipun manusia itu dikasihi Allah, tetap
sebagaimana manusia, bukan Nabi yang maksum. Wallahu a'lam'
Adam as. berada di surga adalah kehendak dan perintah Allah S$fT. Di
surga diperbolehkan untuk makan apa saia yang dikehendakinya. Di
samping ada kebebasan, juga ada lanngan yang tidak boleh dilanggar,
seperti disebutkan di dalam Surat al-Baqarah:
^y^t35
f4654'\gia4i;56f l*(;"\+1,65
'qpt&\tg5'i;3ttgy(,,r{sg4A/
(vo: 'r?r)
Dan kami berfrman: 'TIaiAdam, diankh kamu dan isainu di surga ini
dan makadab makanan lang banlak lagi baik yng kamu sukai dan ianganlah
nen dekati po hot ini,lang m enle babkan kan u term as u k orangyang dla li nt ".
63J*gE:6;Fsffil6)\ffi;
(tr,'olr\ _ :iiL,
Artinya: "I-ala keduarya digelincirkan gnitan dari surga dan dikelaarkan
dai keadaan semrk, dan Kami befirman: 'Turunlab kama, sebagian karu menjadi
masab bagiyng lain, dan bagi kanu ada nnpat kedianar di bami, dan kennangan
h idap sanpai wakta-yang dinn tu kan ".
43
MASALAH ADZAN
itt*"(J6"eA
&C{*i, 3\5, qc;Gt,#t, kJ {t"Afu
44
.v'i{2t*3.qfif61"'&2qt65v;\'Jt
(;Ue:rt.d,'"'lr) )+gr,
Artinya: Dari Ustman bin Abi Asb, diiwaytkan babua ia pernab
Nabi: 'Tfai Rasulallab?, jadikanlab sala ini imam bagi kaamka."
berkata kepada
Maka Nabipan bersabda: 'Engkau k{adikan intam bagi kaumuu. Iktttilah shalat
oranglangpaling lemab dan angkatlab sezrang rzuadqinltang tidak nau mengarzbil
upab dai aqanqta." (HF..AI Khamsah dan dinilai hasan oleh atTirmidzy).
Dalam melakukan adzan, berdasarkan riwayat Tirmidzy dari Abu
Hurairah, agar memberi tuntunan orang yang adzan itu dalam keadaan
berwudhu, menunjukkan bahwa melakukan adzan bukanlah sekadar
mendengarkan suara, tetapi dalam rangka ibadah yang memedukan
kesucian bag yang melakukannya dan hd itu tidak dapat dilakukan oleh
sebuah kaset. Hadits riwayat At Tirmidzy berbunyi:
hukumnya sunat.
b. Ada yang mengatakan kalau mandi besar dilarang wudhu.
c. Dengan mandi besar apa tidak otomatis hilang hadats kecilnya
sehingga untuk shalat tidak perlu wudhu. Apa memang harus wudhu
sekalipun sudah mandi besar, karena dalam al-Qur'an disebutkan orang
yang akan shalat harus wudhu. (Drl Sungkonof. MadlaruraNo. I Yogyakarta).
Jawab: Sebenarnya kalau melakukan mandi wajib itu dilaksanakan
sesuai dengan tuntunan seperti dilakukan oleh Rasulullah dalam melakukan
mandi wajib, masalah yang ditanyakan tersebut sudah dengan sendirinya
terjawab, karena mengerjakan mandi menurut yang dituntunkan Nabi
termasuk wudhu yang demikian langsung dapat melakukan shalat. Tenru
saja kdau sesudah mandi sebelum shalat tidak mengalami hadats kecil.
Mengenai dasar penjelasan ini sudah pernah dituliskan dalam majalah ini.
Namun untuk jelasnya baik kiranya dikemukakan lagi.
a. Mengenai mandi y^ng didasarkan runrunan Rasulullah
di ta,Qb rij ka n oleh Bukhari dan Muslim dari'Aisyah.
pangkal ranbat sehinga apabila ia merasa babaa sudah ia siramkan air fu kepala
tiga kali tuangan, /a/u rneratakan ke selurub badan, kemudian membasub kedua
kaki ryta. " (HR. Bukhari dan Muslim).
b. Nabi setelah mandi tidak lagi berwudhu, diriwayatkan oleh Abu
Dawud, at-Timidzy danan-Nasaiy serta Ibnu Maa jahdai'Aisyah:
X,'*t i t
M$g, Uri Wt h ttiJaitF. ti'
( *rVS? Pt's,!Ov"l ob, )
J'6!a3i\6'J:"&6v{ts'i#i'
( -,,r1 o\s,)
';57rft Ctg.{;6ts,U:ii,"^;(41'g
';3'1J:e'-i$QJ'F'tist:+:;.s;A#
&'*rfu"'WSa'z4ttt*tSYAJq
;,J:r'&' is"At ;F &t 1F:'E S'dfi
b.rfrp'*,Jy&sUC'ral6g#,'5\g)f"ul
(ri.i1.,rJr) liLiU'
Artinya: Memang aka pernab sbalat bersama Mu'awilab ilalat Jam'at di
dalan krepyak. Setelab Imam membaca salam aka lalu berdii di tenpatka dan
51
nelakukan shalat (sunat). SXelah ia kenbali menytrab aka datang kepadarya dan
berpesan: 'Jangan'lah engkaa nengakngi perbuatanma. Apabila shalat Jun'at
jaigatkb tingtt/ng engkau ikati dengan shalat kin. Sebelun engkau berbicara atau
"
agar
kel-aor karenizuinnTnl saw memeintahkan kita nelakakar demikian, ialah
kita tidak kngsung menlambung sbalat dengan sbalat kin sebelum berbicara atau
kelaar."
Hadits yang ketiga ini yang diiadikan Maielis Tariih sebagai dasar
runtunan pindah tempat bagi seseor^ngy^ng melakukan shalat fardhu
kemudian melakukan ih"t"t sunat. (Hal ini disebutkan pada halaman 379
dan326).Tidak disalahkan kalzuadayang memahami Hadits di atas bahwa
pindah i.-p"t atau berbicara kalau sesudah melakukan shalatJum'at saia,
L"r..t" y^ttg tersebut pada Hadits di atas shalatJum'at.
'ut:r5.;;&!i$S.63ti5,a!.Piutiti{81
Artinya: Kata kan lah kepada orang laki- laki 1 ang beiruan :' If en da kla lt
mereka menahan pandangannla dan mernelibarafajirya; jtang denikian itu adalab
lebih suci bagi mereka, sesungaltnla Allab Maha Mengetabui apa lang mereka
perbuat". (30). Katakanlah kepada aanita lang beiman: 'Tfendaklah mereka
m n a h a n p a n da nga n n1 a dan m e m e /i b ara fary i ry a, j angan /a h m re ka m e n a mp a kkan
e e
yang dihadiri oleh pria dan wanita", terutama adalah :,aPa;t-ra;P^t, sidang-
sidang, pertemuan-pertemuan termasuk pengaiian-pengaiian dan kursus-
kursus yang diadakan oleh Muhammadiyah. Syukur kalau selain
Muhammadiyah mau mengikuti jeiak yang baik itu. Sedangkan yang
dimaksudkan dengan "cara pelaksan anny^ diserahkan kepada yang
bersangkutan dengan menglngat/memperhatikan kondisi, waktu dan
tempat", berarti terserah kepada kita (Nluhammadiyah), menurut situasi
dan kondisi setempat, bagaimana keyakinan/pendapat dari
pantaa/penyelenggara, terutama Nluhammadiyah setempat. Lebih baik
lag1, ilka Maflis Tarjih setempat yang menentukan dan memberikan
petunjuknya . (-ihat: Hitupunan Putusan Tarlib, ce t. 3, h/m. t I 1 -3 2).
7
MASAI.AH SHALA'T
(mendirikan); seperti
t61
'altAVS
dan sedikit sekali menggunakan perkataan:
6t/
F
@ershaladah), seperti
isr
lebih banyak memberikan pengertian, bahwa dalam mengerjakan
shdat itu harus lurus, harus sesuai dengan can yang disyari'atkan Islam,
sebabarti:
,61
Ialah meluruskan dan menghilangkan kebengkokan, dan kata
tersebut erat sekali hubungannya dengan sesuatu yang berbentuk. Sehingga
apabila dikatakan
$Ar';-'t:
55
A6:i.VLyjF75t{bu$SetStx*l
( rS'tlt'V)
"Sembablab Allab seakan-akan kamu nelibat-I'{1a, sekalipun kanu tidak
nelibat-I'{1ta, maka nsungrbnla Alkb nelibatnu" (Diriwayatkan oleh al-
Bukhari).
Tanya: Bila saya tidur sebelum waktu dzuhur tiba dan saya bangun
sesudah matahai tenggelam berarti sudah waktu maghrib, bagaimana saya
harus mengeriakan shalat dzuhur dan ashar. Mohon penjelasan dan
dalilnya. (P ijt o S u /i s ti o n o, J /. S a m b e ra1 a, B a n du ng S a m b erp a1 u ng, M a k ng).
Jawab: Orang yang lupa melakukan shalat maka shalatnya
dilaksanakan ketika ingat. Orang yang tidur sebelum waktu shalat dan
bangun setelah waktu shalat habis, maka shalatnya pada waktu bangun
tersebut dan melakukan shalat yang tertinggal baru melakukan shalat yang
menjadi kewajibannya pada waktu bangun. Seperti yang anda lakukan,
bahwa anda tidur sebelum shalat dzuhur dan bangun setelah matahari
tenggelam zrtinya sudah masuk waktu maghrib, maka ketika saudara
bangun lakukan shalat dzuhur kemudian 'ashar baru kemudian shalat
maghrib. Dalil pengamalan demikian adalah ap^ y^ng disabdakan dan
dilakukan oleh Nabi berdasarkan riwayat Bukhari dan Muslim sebagai
tersebut di ba'wah:
1. Shalat orangyanglupa:
56
t 4(zz
*ttrj59;)r;
ArlIii:;s,It|Iti"a?o:u6*5
'^go\tG+JqGA.
V*5qGq.€\=,9
'ejKi665se*4;#'t%t"ksr{t
(*p) 34\3tf6
Artinya: Dari Anas bin Malik ra, ia berkata, bersabda Rasalullalt saw:
'Barangsiapa lupa shalat, bendakryta ia mengerlakan di kala ia ingat. Tak ada
kffirat (penatup don) bagirya selain itu. (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Shalat orang yang tidur :
a"r 3E{rJLi,
';^;tiaSrA,g;
f.l ,UffF"?*ti,$.65stit)4,;');W
-1
(
F, A€, o\t, )'tf ,.Lf6)r
Artinya: Dai Anas bin Malik ra, ia berkata: Bersabda Rasulullah saw: "
Apabila salab seorangdiantaramu lalai tertidarsebinga karenanla luput melakakan
shalat, atau sa/ah seorang diantarama lalai sebinga karenanla turtingal melakakan
sbalat, maka bendaknla melakukan sbalat ittt di kala teringat, karena Allah
berfrrzan: 'Diikanlah shalat untuk nengingat akan Daku". (HR' Bukhari dan
Muslim).
3. Urutan-urutan melakukan shalat yang tertinggal:
h-.^tbt$b,-;tgtL'f;e$t5sr5,
57
ayAr;6:i!,jjistrrt{a,*i(L
(igurjt,tl'olv-)
Artinya: Sebenarxla kami disuruh nengqadha puasa dar tidak disuruh
n eng-q adb a s halat. (HR. Bukhari dari'Aisyah).
Bila seorang meninggal dunia, maka amalnya akan putus. Berarti
kewajiban shalat baginya telah berakhir dengan kematiannya itu dan ia tidak
dapat mengganti shalat yang pernah ia inggalkan. Agar ibu saudara itu
tedepas dari dosa karena pernah meninggalkan shalat semasa ia hidup,
saudara berdo'a kepada Allah SWT dengan sepenuh han agar dosanya
karena meninggalkan shdat itu diampuni. Dasarnya adalah Hadits Nabi
saw:
'6'n*lSt;Zttb1t'&,&)7]';il6t76L
(zsfaitP,u') ,49fi-Lgl;5***
Artinya: ApdHk anak Adam (nanusiQ mati, putrslab amalnla, ktcsali
tiga bal: sbadaqalt jailab, ilmu lang dan anak yng shaleh yng
mendoakannla. (HR. Muslim dariAbu Hurairah).
Dalam pada itu, saudara sendiri tidak berdosa, jika tidak mengganti
hutang shalat ibu saudara yang telah meninggal itu. Allah S1VT berfirman:
AKYtri;3,;,A(:6\6::r1rF.::,:atlA$
( l,rrr 'rAt)
Artinya: ...Allab tidak menbebani seseorang melainkm suuai dengan
kesangapannla. Ia mendapatpabala (dari ktbajikan).yangdiasabakannla dan ia
m e n dap a t s i ks a (da i k/ a b a ta n)1 a ng te la b di ke rj a ka n rya. (A1-B aqarah Q) : 8 6) .
Dan firmanAllah S\lT:
( rrr: Pt)r) upiat\;a6t
Artinya: ...Dan tidaklah seoraflg membaat dosa melainkan
kern udbaratannla km bali kepada diirya sendii; dan seoranglang berdosa tidak
60
.ffi$t
"ffi#tbi;+
F G i;a"",,*,;tt'rJ'{1;iajf)t,,i
,
i'c,{Gr?4 'LY 7
g&g;ht56'3E?^i't'6{5''ffitli'ftJ4's
i$,;€vtL:t6;jA"Jri 3fri{'5J6
'&.6j ,!W'5(\A, @66A{6^6
rfii;isKt6fr keS,:s',ai',litii'3
1,4'og6t6v3:;lt6\.53;3itu;t6;;
O':i, jtl.qKefi;b4A5G'1/t;tpW;a
$c3i+lv' +!btve.x{or"3JJtlJ5
l,3t)ro-c\o\rl ti({5
Artinya: 'Dai Abu Sa'ied AlKhadQyi ra ia berkata: '?ada suatu
peperangan khandaq kami terbalang nengerjakan sbalat. Setelab berlalu sebagian
malam, baru kami memperoleh keredaar peperangan. Kemenangan inilah yng
di ke hen dakiayt (2 5 S arat Al Abryb) :'D an Allab mengbindarkan orang mukmin
dai peperangan dan adalab Allab Yang Maba Kuat lagi Perkasa. Berkata (Abu
Sa'ied), sesudah redapeperangan, makaNabi nenanggilBilal lalu dibacakan iqamat
dan dilakukan tbalat drybur dengan sebaik-baikrya sebagaimana shalat pada
waktunla. Kenadian Nabi nenlurah Bilal mernbaca iqomat untak sbalat'Asbar dan
beliau mengerjakan sbalat itu dengan baik sQerti pada waktanla. Kenudian Nabi
neryuruh Bilal untak iqomat untuk shalat maghib beliaapan nelakukannla dengan
baik. Kemudian Abu Sa'ied Al Khudrfi berkata: "I{eadaan ini sebelam
diturankanrya aytlang menluntb shalat khauf" (Ayat 239 surat Al-Baqarah
Pent.).
Jadi dari Hadits ini ielas bahwa Hadits tersebut pada HPT, tentang
62
shalat yang karena ketinggalan (Al Faitah) itu bukan untuk dasar adanya
qadla shalat. Bahkan itulah yang mendapat peringatan Allah dalam surat an-
Nisa ayat | 42 (sebagarshalatnya munafiq). Ketidakadanya qadlabagi shdat
fardlu ini sesuai Hadits maufuq bihukmil marfu' yang diriwayatkan oleh
Bukhari dari Aisyah.
gt\At;6,#,t+AtA{;'ft;JU
(4;l'o\:')
Artinya: Dai Aislah ra, ia berkata: 'Kami semua disaruh (oleb Nabi)
pntak neng-qadlapuasa dan tidak disurub meng-qadla shalat. (HR. Bukhari).
63
,
j4tblifitJLa:,i&i.ag"Vjq\'J5
,lr*\V3p'd6,gSU,A:e.f b-g:+
(
t'o), &)r )
Artinya: Dai Abu Darda ia berkata, '?ada aakta Nabi saw melakukan
sltalat maka kami (para sahabat) mendtngar beliaa mengucap.: A'uudzu biilahi
minka, kerzadian mengacap al-anuka bila'natilah tiga ka/i dan membentangkan
tanganrla seakan-akan ruendapatkan sesuatu. Setelab selesai ilakt karni (para
sahabat) menanlakan: 'TQtrzi mend.engar da/am sba/at engkau mengacapkan sesaatu
yng belam pernah kau ucapkan sebelum ita dan engkau membentangkan tanganmu."
Nabi bersabda: "Sesungubn1a ruusub Allab itu iblis, datang dengan n1ala api untuk
mernbakar wEabka, maka aku mengucap: A'uudzubillahi minka... (HR.
Muslim).
Sebetulnya tidaklah salah membaca ta'awwudz sewaktu akan
melakukan shalat tergoda konsentrasinya, tetapi bukanlah merupakan
tuntunan untuk dilakukan terus-menerus yang menjadikan rangkaian niat
atau permulaan shalat. Tegasnya, suatu kebolehan jika ada godaan, tetapi
bukan merupakan rangkaian dalam ketentuan mengawali ibadah shalat.
Itulah karena an-Nawawi memasukkan Hadist itu dalam komentarnya
terhadap kitab shahih Muslim Bab Jawaaqu l-a'nis.ltslaithaani fe
a$naaisbshalati watta'awwudi ninhu (I{ebolehan melaknat syaitan di tengah-
tengah melakukan shalat dan mohon pedindungan dari godaannya).
*giusi63a(W;s,{,bv,#
G #,{ q$tw qE^': t g'r*,, u,,)5
{}E&6{+d(wP'@' ,Jt'
Hadits tersebut iuga dtiwzyatkan oleh Bukhari dan Muslim,
bahkan segolongan ahl Hadits, termasuk Abu Dawud dan al-Hakim
kecuali at-Tkmidzidan Abu Hurairah juga, sedang lafadznya seperti lafadz
riwayat Abu Dawud dan al-Hakim dan gabung^n ant^ra lafadz yang
diriwayatkan oleh Muslim seperti yang tersebut pada SM No. 13/66 ]vhI
1986), dengan lafadz Bukhari seperti yang tersebut pada HPT.
Ada lagi bacaan seperti di bawah:
,j 1, c,p,lt S764eA(,8'u,y(#'t
,rjJt{164l4c1s*,#'S'
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Muslim dengan lafadznya, dari
AbuHurairah.
Ketiga Hadits tersebut sahih dan dapat diterima semuanya untuk
dasar pengamalan. Artinya kalau kita membaca iftitah dalam shalat kita
dengan salah satu danlafadz tersebut, tidakiah keliru, sesuai pula dengan
sunnah Nabi. Hanya saja untuk keseragaman ag r mudah dituntunkan
maka HPT mengambil salah satu darilafadz-lafadz tersebut, ialah lafadz al-
Bukhari, bahkan sebenarnya boleh dan benar kalau kita mengambil bacaan
yang lain yang disebutkan pula dalam HPT dengan mengambil riwayat
Muslim, yakni bacaan,I%al/ahtu IYEhjaLilladTlt Fatbaras Samaawati Walardla
dan seterusnya.
zt4
,tfi)tutr!,; I u :..3 rlAi'J"t\tS tb
)b*,bt ,)JlVi-;;VIpt'ripts# .6
r
68
r^ngka bacaan doa iftitah, maka membaca ta'awwudz itu dengan sir,
sebagaimana kita lakukan. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Ibnu
Qudamah dalam Al Mughni bahwa membaca ta'awwudz itu sir, tidak jahr.
Menurut Ibnu Qudamah tidak ada khilaf (perbedaan pendapat) dalam hal
bacaansirini.
Mengenai apakah bacaan ta'awwudz itu dilakukan hanya pada
rakaat pertam atav p^d^ rakaat berikutnya, dalam HPT ditegaskan.
Berdasar pada umumnya ay^t 98 Surat An-Nahl membaca Fatihah pada
nkaat berikutnya juga dimulai dengan ta'awwudz. Begitulah pemahaman
umum ketika Muktamar membicarakan hal itu. Hanya saja hal itu tidak
terumus secara tegas. Untuk pemahaman konprehensif (secara terpadu)
anta.ra al-Qur'an dan As Sunnah, tidak salah kalau memahami dalil-dalil
yangada dengan pemahaman bahwa bacaan ta'awwudz hanya padankaat
pert^ma sesudah membaca doa iftitah, sedang pada rakaat ke dua tidak
membacanya. Hal ini didasarkan pada dwayat Muslim dari Abu Hurairah.
"4,*;it'JQJ5g3ti"r?l^,C6;r;# j"cF
&'effi1y],ar*
(Po\) 'Kr";1r't]+ar*;i+
Artinya: Dari Abs Hurairah ra. ia berkata: 'Rasslullab saw apabila
berdii untuk rakaatlang kedaa membaca Alhanfulillaltirabbil 'aalamier, dengan
tiada berdiam (sebentar). (IJk Mzslin, tersebtt datan Al MafiaqQ. Adalang
memaltami bacaan "albamdulillabi rabbil 'alamien" itu adalab surat Hamdalah
artinla suratFatibab.
Kesimpulannya, bacaan ta'awwudz sebelum membaca Fatihah
pada nkaat pertama sesudah membaca doa iftitah adalah sir, sekalipun
dalam shalat jahr. Bacaan ta'awwudz pada nkaat berikutnya sebelum
membaca Fatihah, berdasar umumnya dalil ayat 98 surat an-Nahl juga
dilakukan. Karena tidak ada ketegasan dalam HPT kalau ada yang
memahami bahwa bacaan ta'awwudz pada rakaat kedua dan seterusnya
tidak pedu dilakukan berdasarkan riwayat Musiim dari Abu Hurairah di
atas, tidak dapat disalahkan.
70
'6i(k*'^f&1t:"J{J',f t'"64tF
71
*jt' jiKtttvaoc\:FtititL;J{AJ
(
l*'),,) ',@iti16"
Artinya: 'Dari Abapatadah dai aybnla, rnenceitakan bahwa Nabi saw
pada shalat Dprhur dan Ashar, pada dua rakaatlangpertama nembaca Fatibah dan
sebuab surat dan kadarg-kadang ntemperdengarkan kpada kami alat-a1at,
ken udian pada dua rakaatlang akhir mem baca Fatihah ". (HR. Muslim).
Kata "yusmiunal aayata ahyanan" mengandung arti kadang-kadang
dalam membaca surat di waktu shalat Dzuhur dan Ashar dapat diartikan
kebolehan membaca jahr pada shalat yang biasa sir. Tetapi juga bacaan Nabi
agak keras itu hanya ekspresi saiakarcna dalamnya pemikiran makna ayat,
bukan karena jahr Fatihah dan surat, sebab yang didengar oleh para sahabat
hanya beberapa ayat dan itu pun kadang-kadang. Pokoknya shalat Dzuhur
dan Ashar itu dilakukan dengan sir. Menurut penuturan Al-Albani, hal itu
didasarkan atas dasar ijma' yang didasarkan nukilan ulama khalaf dari ulama
salaf.
Yang menjadi persoalan selaniutnya seperti ditanyakan di muka
bagaimana kalau imam membaca jahr dalam Fatihah shalat Dzuhur atau
kalau tidak jahr imam dalam membaca Fatihahnya beraksenruasi sehingga
bacaan akhir "walaadhdhaaliin" kemudian imam membaca aamin, sesuai
dengan umum Hadits Nabi riwayatAl-Bukhari:
,$35'&)r'i;&"PW '1,1i'166r'sl
(&Slrot2r,
G
Artinya: 'Apabila imam meatbaca 'gbaiil nagbdbuabi 'alaibiru
walaadhdhaaliin' berucapkb kamu sekalian' aamiin ".
Dalam suatu riwayat ada yang berbunyi 'idza zmmanal imaamu
faaminuu' ar ttny a' Ap abila imam memb aca' aamiin', maka b acalah' aamiin'
pula. Hanya saja karcna pada prinsipnya bacaan shalat Dzuhur itu sir,
makmum dalam bacaanaaminkalau imam membaca agakjahr Fatihah dan
aaminny a adalah sir saj a.
72
EuibRT.OI /08 No. 59,J/. Kpt. Yusuf (Alatoa Ciapus), Ciomas, Bogor).
Jawab: Sebelum menjelaskan persoalan yang saudan penaflya
kemukakan, terlebih dahulu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
saudara atas ketelitian dan kecermatan saudara dalam membaca bukuTan-1ta
Jawab Agama tersebut sehingga saudara dapat menemukan keianggalan
yang terdapat di dalamnya. Kami juga merasa bangga karena saudara dapat
menyampaikan persoalan ini kepada kami. Sikap dan tindakan yang saudara
lakukan ini menurut kami sangat bijaksana dan memang hal yang demikian
inilah yang kami harapkan.
Setelah kami meneliti ulang terhadap masalah yang saudara
penanya kemukakan itu, ternyata y^ng dikemukakan itu benar dan
^p^
untuk lebih jelasnya kami kutipkan kembali tulisan tersebut secara ringkas:
Tbamakninah di dalam raka' ialah tenang atau diam tebenlar, di dalan
pelaksanaannla menbangkukkan badan dengan meletakkan kedua tekpak
tangannla pada kedua tamit, sedang pungung datar atau rata. Adapun mengenai
Thuma'ninah di dalan sajud, maka dilaksanakan sujud itu dengan diam atau tenang
sebentar dikala s/arnlah tujuh angota badan3takni daa ujung kaki, dua tumit dan
daa telapak tangan serta mukalakni dua dahi dan daa ajunghidungnenlentub lantai
tenpatsujud......
Kata-kata turnityangterdapat pada kalimat-kalimat yang dikutip di
atas itLl jelas keiiru yang benar adalah lutut, sehingga kutipan di atas itu
/3
harus dibaca Tbarua'ninah di dalam ruku' ialah tenangatau diam sebentar; di dalan
pelaksanaan nembangkakkan badan dengan meletakkan kedua te/apak tangannla
pada kedaa latut, sedang pilngil/tg datar atau rata ...... Adapun mengenai
Thuma'ninah di dalan sujud, maka dilaksanakan sajud itu dengan diarn atau tenanql
sebentardikala s/unkh tulah angota badanlakni dua ulangkaki, dua lutut dan daa
te/apak tangan serta ntuka lakni dahi dan ulung hidung menlentuh lantai tenpat
sryad............
Untuk memberikan kejelasan mengenai tata car^ ruku'dan suiud
yang dilakukan oleh Rasulullah saw, berikut ini akan kami bacakan beberapa
Hadits yang menerangkan hal itu.
a. Hadits riwayat Imam al-Bukhari dari Abu Humaid as-Saai'di ra:
'*LtSy:18']tj$t^i;*ptM>{LA.
*3tr:'t;',F"t'$s1579
urr'SsJifti;'t- dv6"s'i661i
t+p.Gi;qjf '&*t'C""499K<5
)ev'j
(hafal) daipadamu tentang sbalat Rasulallah saw. Kzlihat apabila beliau bertakbir,
nengangkat kedua tangannla s/aras dengan bahun-1ta dan apabila raku' meletakkan
kedua tanganrya pada latutnla, lala nenbungkukkan pangufignJa, lala apabila
nengangkat kepalarya ia berdiri tegak nhinga luruslab ti@ talang-tulang
pl4ngailgnJa seperti semala, lala apabila ia sujad meletakkan lengan dan tidak
mer@atkan pada lambang dan ujung-ajangiai kakirya dihadEan ke arah piblat'
I{emudian apabila duduk pada rakaat kedaa ia diatas kaki kiirya dan
menumpukkar kaki yng kanan. Kemadian apabila dudak pada rakaat lang
terakhir ia m@akan kaki kiirya dan menumpukkan kaki kanannla serta duduk
bertunpupadapantatnlta. (HR. Imam al-Bukhari dari Abu Humaid as Saa'idi).
b. Hadits Awayat Imam al-Bukhari dan Imam Muslim dari Ibnu
'Abbas ra.:
':*i*"tJt:":Jt6,36'rz'A,A,e,-r,ery:,9
'e
F vq.:- &,4:13 /,51, ki {l;/a;'t
|*v #&5 {!5 - /;fi3t2 *J€15' 7G(
(*p, $;i$i
Artinya: Dari Ibra 'Abbas ra' ia berkata: Rasn/ullab saa bersabda: 'Aku
peintabkan supala bersajad di atas talub tulang dabi serala menanjukkax pada
-hidangrya
- di atas dua belab tekpak tangan, kedua lutut di atas kedua ujung kaki.
(HR. Imam al-Bukhari dan Imam Muslim dari'Ibnu'Abbas).
c. Hadits riwayat lima orang Imam Hadits kecuali Imam Ahmad
dari Waa'il bin Huir ra.:
#At'{**\t3&J{*,JV,yrU6';a
{fr6v**'P
75
Artinya: Dai l%aa'il bin Hujr berkata: 'Aku melihat Rasalullab saw: ia
bers{ad rneletakkan kedua latut sebelum kedua nlapak tangannJa dan kalau berdii
mengangkat kedaa tangannla sebelum kedua latatnla. (HR. Lima orang Imam
Hadits kecuaLi Imam Ahmad dari Waa'il bin Hujr).
Berdasarkan Hadits-Hadits di atas, maka Mailis Tariih memberikan
tuntunan mengenai hal tersebut di atas, sebagaimana tersebut dalam buku
Himpunan Putusan Taqih cetakan ke-3 halaman 77 dan 78. Mengenal
ruku', dalam buku tersebut dikatakan: I(emudian angkatlab kedua belab
tanganrnu seperti dalan takbir pernulaan lalu ruku'/ah dengan bertakbir sera,la
nelernpangkan (meratakan) pangungua dengan leberma, memryfig kedua lututnla
dengan dua belah tanganmu ... Sedangkan mengenai suiud, dalam buku
tersebut dikatakan: Lalu sujadlah dengan bertakbir: letakkan kedua lututmu dan
jari kakinu di atat tanah, lala ktdaa tanganma, kemadian dahi dan hidangnu dengan
nenghadapkan ryungjai kakima ke arah piblat serta merengangkan tanganmu
daipada kxdaa lam bungmu dengan nengangkat sikumu.
Demikianlah penielasan yang dapat kami berikan pada kesempatan
ini, semoga dapat memenuhi harapan saudara Penanya dan semoga
bermanfaat bagi kita semua.
"\aq"J.X;;,6Vdt'^;fr tfu:,{|J|it,1,6".q
.tLE'"ii6'^*;qi'411'J5;fiAtb
76
g"*"; J*At1\,J'5';d:axrt6;"eij$5;
Oefr u:Vt&;6;i\Aiu.c36y36
3t6;t&,&6tW?€;;i J:lrc
W'e-'-t:r{tuat7'ti#'ei#(p?16
JE\J31 i:'?-vc'W.U:*(&u;Y
77
(*p) \&g;5v
Artinya: Dai Abu Harairah ra. ia berkata: Suunguhnla Nabi saw
bersabda: 'Apab;la kama menunaikan sbalat bertakbiilah, lala membaca alat al-
pay'atlang mudab baginu, lalu raku' sehinga tenang (tumakninah), terus bangkit
sebinga berdii Qtgok), kemudian sryud whinga tenang, lalu sujud kgi sebinga
tenang, kemudian duduklab sebinga tenang lalu sujud lagi sehinga tenang pala,
kenudian kkakanlab seperti itu dalam semua shalatmu".
C,t;;{,;e'j96\6r;#r6Lefr,4ts
Artinya: Dai Aba Harairab na. ia berkata: 'Basulullab saw apabila
menunaikan shalat ia bertakbir ketika berdiri, klu bertakbir ketika ruku', lalu
membaca "sami'allahu linan banidab", kztika mengangkat ptlnguftgnJa (b*S*)
dai ruku', lalu merubaca "rabbana walakalharzd" tatka/a ia telah berdiri tegak, /a/a
takbir tatkala bendak sujud, Ialu bertakbir tatkala nengangkat kepala (duduk
antara dua salud), /a/u takbir tatkala bendak su1ud, /a/u bertakbir tatkala bendak
berdii, kemudian me/akakan itu dalan semua shalatn1a hiaga selesai serta bertakbir
tatkala berdii dari rakaaQangkedaa suudah duduk".
78
,)2,.'i
'6 tr! ,,/t
/-',1t
/'1J, q/.t 4
kedua tangannla selurus dengan bahuryta dan apabila raku' meletakkan kedua
tangannla pada lututryta, lala rnmbungkukkan punggungnla, lalu apabila
mengangkat kepalan1a ia berdii tegak sehingga tulang kenbali ketenpatrya seperti
sentala, lalu apabila sujud, ia letakkan kedua telapak tangannlapada tanah dengan
tidak neletakkan lengan dan tidak merapatkannla pada lanbung, dan ajung-u1ung
jai kakirya dihadapkan ke arah Kiblat. Kemadian apabila dudak pada rakaat
kedaa, ia duduk di atas kaki kiirya dan menumpakkan kakirya itang kanan.
Kenudian apabila duduk pada rakaatlang terakbir ia ruajukan kaki kirirya dan
n e n a mp u k kan ka ki ka n an n1 a s e rta du da k b e rta np u p a da p a n ta tryt a.
Demikian tuntunan yang terdapat dalam Himpunan Putusan
79
"iK;ry,g$:6te,b;t'{V6t5!6
(Apabila mengangkat kepalanya ia berdiri tegak, sehingga setiap
tulang kembali ke tempatnya seperti semula). Dari ungkapan itu dapat
dipahami, bahwa yang dimaksud dengan setiap tulang itu termasuk nrlang-
nrlang kedua belah tangan. Agar tulang-tr:lang kedua belah tangan itu
kembali ke tempatnya seperti semula, maka kedua belah tangan itu tentu
saja harus dilepaskan lurus ke bawah.
Demikianlah jawaban yangdapat kami berikan sementara ini atas
perta;nya nyang saudara ajukan kepada kami, semoga menjadi bahan kajian
dan telaah lebih lanjut secara lebih tegas lagi.
80
Tanya: Saya sering bepergian jauh, lebih dari 250 km, naik bis.
Dalam melaksanakan shalat dhuhur dan ashar saya lakukan dengan jama'
qashar. Demikian pula dalam melakukan shalat maghrib dan isya. Apakah
sudah sesuai dengan tuntunan. Mohon penjelasan. (L4aulana Malik Ka. SMP
Negeri Peningiran, Kab. OKU Prop. Sanatera Selatan).
Jawab: Dalil-dalil shalat jama' sudah dimuat pada SM No. 22/ 1991
halaman 24 dan 27. Harap diperiksa ulang. Adapun dalil kebolehan
melakukan shalat qashar dalam bepergian adalah:
a. Firman A1l ah dalam surat an Nis a ayzt701, yang berbunyi:
Gu#JLe'##;;r:2"):'s's{e
g.,Ht'tv|f!it
e46'r"96(
Artinya: Dan apabila kamu di rtaka bumi, maka tidaklah
bepergian
m e ngap a ka m u m e ngas h a rka n s b a la t, j i ka ta ku t dif tn a h
o ra ng o ra ng kaf r.
,u,lfAtry:3,(e,J6"r?At6"'$i(he
,t:tj+;rt>f(;tbS!#,Jt#e*&
(t'6-t*JCsJ6,iiJ6,gJtG$,"F.g;
81
,Jnt'"E\&;k*r^itryV*1i6"et:;14
"Efi;W6:git6b3#!z6G
(,gy'rltl"Q,t"L)
Artinya: Dai Ya'la bin Urzayh ra ia berkata: 'Aku bertanlta kepada
'Umar bin Al Khaftab tentang a-ltatyng berbunli: 'Falaisa 'alaikum janaahun an
taqsburuu minasb shalati in kbfturu an yftinakumullad4fena kafarau"
(fuIaka tak berdosa kamu untuk rneng-qasbar sbalat, apabila takat akan mengalami
ftnab dai zrang-lrang kafr). Sekarang ini kan sudah aruan (nengapa masih meng
qashar sha/at?). Umar menjawab sala juga merara heran tentang apalang engkau
berankan ita. Karena itu sala bertanla kepadaRasulul/ah saa, tentangJangdenikian
itu. Maka Rasalullah menjawab: 'Itu suatu sedekab yng Allab sedekabkan
i
kep a dam u, m a ka te rt a la h s e de ka h -N1 a". (HR. Jama'ah kecuali B ukhari).
Datiayat dan Hadits di atas di samping Hadits-Hadits lain, dapat
difahami ada kebolehan untuk melakukan shalat qashar dalam bepergian.
Dan dalil-dalil yang membolehkan shalat jama' seperti telah
dikemukakan dalam SM No. 22/1991halaman 24 dan 27 dan dalil-dalil
yang membolehkan melakukan qashar dalam bepergian, kedua-keduanya
difadikan dasar untuk memperbolehkan meng-qashar shalat Maghrib dan
Isya.
ayAl(t j:;""&iiW'#:W.Kr;).
82
*Uj$y:F"'Sg;:rc#a,",V{u0{"e3,
36.sf ,A,417i{;}i#l;u|LJv$'
'#*tl:1^r:J\,1q6J(SJitGrtfasr
'{s g f t$'S(t"af,At ;( iW g;rti
,h":fi6t5 t:1i 4) "&
A# Ltg u(;,
,(LlKg;.
Artinya: Nabi bertolak dai'Arafab, sebingapada waktu sampai di Sjtlbi
berhenti dan berkemab kemudian benaudhu dan tidak begitu senpurna wudbunla,
rnaka aku tanlakanpada beliau tentangmelakukan shalat. Beliau nenjawab: "Shalat
di muka sana" Nabi pan kenudian naik kendaraan dan setelah sarnpai di
Maqdalifah, beliau lurun dan mengambil air wudha dengan sempilrna kenudian
83
'$W;;g^,"e*r,l&:1ib'J6*w+W
atri36tr36,"F\t*iqeg$ffi afg
eLg*KSt"reJ€b1q\FCYq,
&'nWG{'J'"t(,',),tt
Artinya: Dai lbnu Abbas dia berkata: 'Rasulullab saw pernah shalat di
Madinab dengan ruenjarzakkan Dqubar dan Ashar tidak dalan keadaan takut dan
perjalanan. Abu aq-Zubeir salab seorang perawi Hadits tersebat berkata: Sala
bertanla kepada Said: "Mengapa Rasu/ullab berbuat demikian?"
Maka Said nenjawab: "Salapernab menanlakanpertatlaan seperti it,/ kepadalbnu
84
6$liif,):4i5f,$tS,a,"ij,G,qa i:s
88
.@u:At';/1tt-!)Wri/e6[:y'rq,
&',grrsJ-6t'FJdca6qiitftj-?,ifi
L;EAe*t;A,:-Jt;4,HpJryfl {&
( ro\r-lo JUJ9 td, "V., ) rV*
Artinya: As-Saib Ibn Ya{d berkata: 'Adlan Jum'at pada masa
Rasalullah saw, Abu Bakar dan (Jmar,ltangpertama adalah @abila imam (kbatib)
telah duduk di atas mimbar. Kemudian pada masa 'Utsman dan manusia telab
bertambah banlak rnaka ditambahrya adqan (pangikn)itang ketigaltaitu di atas
Zaura' ftebaab tempatlangtinggi), sedangNabi saw, nuadTdTinnla banla seorang".
(HR. al-Bukhariy, an-Nasa'i dan Abu Dawud)'
Riwayat tersebut menegaskan bahwa yang bedaku di zaman
Rasulullah saw, Abu Bakar dan Umar adalah tatacara yang pertama, yaitu
yang adzannya satu kali atau dua kali dengan iqamah. Dan adzannya itu
dikumandangkan setelah khatib duduk di atas mimbar setelah salam
sebelum memulai khutbah. Sedangkan t^t^cata yang kedua, yaitu yang
adzannyadua kali atau tiga kali dengan iqamah mulai dilakukan pada masa
'lJtsman. Menurut riwayat itu penambahan satu kali adzantnt bukan karena
bertambah banyaknya manusia, tetapi karena khawatir orang-orang akan
terlambat mendatangi jamaah Jum'at karena mereka tidak mendengar
panggilan selain ketika dikumandangkan adzan pada saat khatib sudah
duduk di atas mimbar. OIeh karena itu penambahan adzan pada masa
'Litsman ini fungsiny a adalah untuk memberitahu i amaah ft aum muslimin)
untuk segefa menghadiri iamaah Jum'at. Itulah sebabnya maka adzan
tambahan ini dilaksanakan di Zaura' (tempat yang tinggi) agar dapat
didengar di tempat-tempat yang jauh atau ramai. Dengan demikian iika
masalah ini sudah dapat diatasi dengan adanya iadual waktu yang jauh
sebelum rr",aktu shalat Jum'at tiba sudah diketahui oleh kaum Muslimin
maka alasan di atas tentu tidak relevan lagi.
Persoalan berikutnl'a adalah mengenai shalat sunnat qabliyah dua
rakaat diantara dua adzan (antara adzan peftama dan kedua). Meskipun
89
,iAiS"u:e>tAgS{rt"SrrA{6eAf
'llirt3r43'c-, J3-q 41,1 z
v,//z
J/Trotet-
a/t
harapan.
,Nt
jfr 3;e, J6"&tjtt6e" q,6
& 6. 3t3i
trs,rltri't3rtir,5;53a3*t'*tv
'#iv&t56irgrfi*16*d'{x;)*E
(
/'*':^f\ oltt)
Artinya: Dai 'Ammar bin Yasir ra ia berkata: Nabi
"Sa1a mendengar
bersabda: Babua lamanla shalat dan pendekrya kbutbab seftorang (inan) ita cii
keb/aksanaannla. Obb karena ittt lanakanlah sbalat danpendekkankh khatbab".
(HR.AhmaddanMuslim).
Hadits iwayatJamaah kecuali Bukhari dan Abu Dawud:
/:ut)A";*U&Jt6/'l;^t;+.1"!;U.tFiF
:t{a*1)g2,)fr5"ac,g)WkS{UAfS,,
I s2\;V\94r().
91
Artinya: Dai Jabir bin Samarab ra. ia berkata: "Sbakt Rasulttllab saa
sedang dan kbutbablua piln sedang. (HR. Jamaa'ah kecuali Bukhari dan Abu
Dawud).
Dari kedua Hadits tersebut kita dapat mengambil beberapa pokok
pengertian dalam pemahaman kita. Di sampingHadits-Hadits lain tentang
shalatJum'at.
1. Hadits itu menunjukkan agar kita memahami bahwa shalat itu
penting dan hendaknya dilakukan dengan sungguh-sungguh, jangan
sampai shalatJum'at menjadi kurang berarti karena lamanya khutbah.
2.Dalam salah satu Hadits disebutkan bahwa bacaan yang kerap
kali dibaca Nabi adalah Surat Al-A'la dan Al Ghasyiyah. Di samping itu ada
ayat-^y^t latn yang lebih panjang dan itu juga pernah dibaca oleh Nabi.
Sehingga ukuran panjangnya khutbah bukan hanya selama membaca dua
surat tersebut. Karena lamanya shalat termasuk lamanya ruku', sujud dan
i'tidal dan lamanya membaca Fatihah dan surat yang dibacanya satu ayat
demi ayat dengan tartil.
3. Dalam khutbah perlu diungkapkanajakantakwa dan realisasinya
dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu tidak akan dapat dipahami tanpa
penjelasan-penjelasan yang memadai. Sehingga tidak cukup hanya
dibacakan tahmid, tasyahud dan ayat,tanpa diberikan arti dan maksudnya,
mengingat pada umumnya jama'ah Jum'at tidak menguasai bahasa Arab
dengan baik. Pedu ada koment a4 tetapi s ekedarnya.
4. Perlu diingat jangan sampai komentar terlalu panjang sehingga
menjadikan shalatnya tergesa-gesa. Untuk itu perlu dtjaga keseimbangan
shalat dan khutbahnya sebagaimana dicontohkan Nabi pada Hadits
^nt^ta
kedua di atas.
Kesimpulannya, imamfkhatib diminta untuk bedaku bijaksana,
agar khutbahnya dapat diterima dan tidak membosankan, karena setiap
Jum'at hadirin mendapat anjuran, sedang shalatnya hendaknya dilakukan
dengan khusl'u' dan dapat berfungsi dalam jiwa pelakunya, dapatmemberi
kekuatan untuk mencegah dari perbuatan yang keji dan munkar.
Tanya: Apakah khatib dan imam dalam shalat Jum'at itu harus
dilakukan oleh seorang ataukah boleh dilakukan oleh dua orang yang
berbeda? (Pimpinan Ranting Mubatamadjah S wngai Tengab, Kec. S ungai Tengab,
92
Bengkalis,Naz).
Jawab: Sebelum menjawab peftznya;^n saudara, terlebih dahulu
kami akan mempertegas Pertartya; n tersebut. Pertanyaan tersebut
menyangkut siapa or flg yang melakukan khutbah dan siapa orang yang
menjadi imam dalam iama'ah shalatJum'at. Apakah seorang khatib dalam
shalat Jum'at itu secara otomatis menjadi imam shalat, ataukah tidak,
sehingga antara khatib dengan imam itu orangnya berbeda?
Sesuai dengan praktik yang dilakukan oleh Rasulullah saw, beliau
menjadi khatib dan sekaligus menjadi imam dalam shalat Jum'at- Hal ini
juga dapat dipahami dari Hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim,
Ahmad dan Abu Dawud dariJabir:
(
/*'"\r)
Artinya: Nabi saw, bersabda: 'Apabilapada haiJum'at, salab seorangdai
kamu datang di aakta imam sedang berkhutbah bendakklt ia shalat dua rakaat
dengan agak cepat."
Dalam Hadits ini dikatakanwa al-imamalakhtuba (dan'trnam sedang
khutbah). Kalimat ini menuniukkan bahwa yang melakukan khutbah
(khatib) adalah imam juga. Dan mendasarkan pada pengamalan Hadits
Nabi saw, maka otang yang bertindak sebagai khatib sekaligus bertindak
sebagaiimam.
dapat kita lihat H adits riwayat Bukhari dan Muslim dari Sahal bin Sa'ad.
t(ry!-
)vb$J
*7;gs;u
'Ful6,Q:'^4#:Ai{tf,$<1P
Jit\:4,'6,@v,Jt63J/,5,6i,u-cg,v
j,64e*p;t7oeAvwb,"/;\t4Y'6,
at&it1;:rr*"#,PV'g:iti"!'Pr
D6)v'sUSA;^#7f'3\5'k)r*t
'"il::t,561{45
&:g:S;S-^b S;tf'r4vJ,Gi6eWl
( rt\,V,)
'Aisyah ra b erkata:' Kam i m e mp u ry a i s e h e lai ti karjt a ng k a rn i b e n ta ngka n
di siang hari dan kani jadikan dinding di malamn1a, waka Rasulullah saw
bersemballyangpada suata malam di nmpatyng didindingi oleh tikar itu. .feketika
para muslim mendengar bacaannla, merekapun bersernbablang dengan
-sembalryargryta.
Pada malarz jtang ke dua mereka benanbah banlak, /ala Nabi saw
nelibit mereka dan berkata: laksanakanlah amal-amal itu sekedar lang tidak
memalahkan, karena Allab tidak selarna kamu belum lagi jenu."
"ffiSt4UgPs[tr\(WFiAi''"1+6
g;"66fre:'6
Artinya: Adapun pada bai Jam'at, furyakanlah sbalat Tatawwu'
sebe/unn1a :ebanlak engkau sukai sampai imam datang. Dan sesudah shalat Jun'at
kerjakanlah shalatTatanwu' 2 atau 4 rakaat.
Adapun das arnya adalah Hadits yang diriwayatkan dari Nafi':
\a';;:&ji:*iJ:t1frAlea3e6(5
'rrar{th(}tri' Jyti;loYS /^r//(/,2 e z,lz
*b$t
qi;:uiu
Artinya: Adakalarya Ibnu Umar /ama bersbalat sebelam Jum'at, /a/u
shalat suudahn1a dua rakaat di runabnla, dan ia mengatakan bahaaRasulullah saw
menjalankan halserupa. @iriwayatkan oleh Abu Dawud).
Dari penielasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keduanya
benar, boleh dua rakzat saja, juga boleh terus shalat hingga khatib naik
mimbar.
96
/(("*tb*t3J:6'J\i,"uhv4,f ile'-&
{b.iOV6P,r,$\q\4)'rf{3t;tt'"fiiyffi
'# :W V ?H, e\igig,"r'A'&g!"it
Diiraami suata kauru oleblang lebih baryak (pandai dan baik) bacaannla terbadap
Kitabullal) jika mereka berpadanan dalam soal qiraat, hendaknla diinani mereka
olehyng terpandai dalam arusan as-Sannalt. Jika dalan ttruJatt as-Sunnah sama
pala, bendaknla diimani mereka olehltang lebib dabulu hfrah. Jika dalam berb/rab
pun sama jaga, bendaknla diimani oleb -yng lebib tua. Dan janganlab se.renrang
mengimani oranglain da/an kekaavanlangdiimani itu, danjanganlahpula sesenrang
duduk di ramah orang lain di atas kemultaanrya (tenpatyng tertenta untuk taan
rurzab), terkuuali dengan iqinnla (tuan ranab). (HR. Ahamad dan Muslim).
.ffi &,"fy*6[,Jutit't6':Jur:3vq6{"
,Jr6-fzb.{5K"'-il4;#ii
6fsi6Li,3t5:
"^itetffiij,u;$F1'{i
(.t):ej"\,,) tr';'Jb
Artinya: Dari Hammam berkata: Bahaa Hudqafab menjadi inaru bagi
orang banlak di kota Madaa-in sanbil berdii disebuah tenpat ketinggian. Abu
Mas'ud pun menaik garuisnla dan setela/t sha/at se/esai, katanlta; 'Tidak tabukah
kantu bahwa mereka dilarang berbuat denikian? "ujar HudTfah: 'Benar sala baru
98
t$,S;t{,,{6Wat.affi {'+y:*
Vgrt'g;&;gi:r, 1/
de
'rl 3*V t51J X',WS:ctW' 3tg,i
'J3*W6:i1"c:'3WSS
//
kaum wanita ini adalah saltabat-sababatYasaf (orang lenah) sarublah Abu Bakar
menjadi Inan 'Karena itu thalatlah Abu Bakar dan kemadian Nabi pun keluar dai
ranah dipapah oleh dua orang. Aka nelihatNabi saw beialan dengan uenaik kedaa
kakiryta di atas tanab. ktika Aba Bakar nelibatrrya (kedatangan Nabi). Abu
Bakar mundar ke belakang dan Nabi beigtarat agar Abu Bakar bersbalat terus.
Kemudiar Aba Bakar ke belakang dan Nabi saw duduk disanpingrya Abu Bakar,
memperdengarkan saara takbir kepada para makmam (merytuarakan takbirlaxg
karas).
Dengan dari Hadits ini bila teriadi seperti adanya kematian listrik
sehingga makmum tidak mendengar suafa Imam dapadah salah seorang
makmum mengeraskan takbirnya agar didengar oleh para makmum
lannya.
Firt6A,3e36',36',;i:,ut6;,;i:;"
",t36C;5rC"lie,pft j.9.,35i.k3
e-5s--tgsir2.q9A',H;tt:xgt
Artinya: Dai Anas ra ia berkata: Rasululkh saw bersabda: 'Apakah
kamu dalan sbalatma membaca (dengan nlaixg) di belakanginammu,padabal irzam
ita membaca (dengan ryaing) ? Janganlab kamu mengeryakannla. Hendaklab
i
ka m a rz e m b a ca Fa ti h a tu / Ki ta b (a l-Fa ti h a b) p a da di ri n-y a (de ngan s u ara
t e t e o ra ng da
rendahlang baryta di dmgar serdiri) " GfF..Ibnu Hibban dari Anas) .
Hadits yang terakhir ini menyatakan, bahwa makmum hendaknya
membaca Fatihah di belakang imam dengan suara sirr, yakni dengan suara
rcndah/pelan yang hanya didengar sendiri. Dalam Hadits tersebut memang
tidak disebutkan secara tegas mengenai kapan makmum itu membaca al-
Fatihah. Namun melalui Hadits itu pula kita dapat memahami bahwa
waktunya untuk membaca al-Fatihah itu sebaiknya adalah pada saat imam
membaca surat al-Fatihah atau dicelah-celah imam membaca ay^t-ay^tdari
surat al-Fatihah itu. Sedang pada saat imam membaca surat al-eur'an
setelah al-Fatihah, makmum sepenuhnya memperhatikan bacaan imam.
1,06
Tanya: Di salah satu masjid di daerah kami ada imam shalat tarawih
delapan rakaat sekali salam. Menurut imam tersebvt, c ra shalat tarawih
seperti itu ada tuntunannya dalam tuntunan Tarjih Muhammadiyah.
Karena sampai sekarang ini kami tidak pernah menerima tunrunan seperti
itu, maka mohon penjelasan, apakah memang ada tuntunannyadan jlkaada
dalilnya tolong ditunjukkan kepada kami daiil-dalllnya dan darimana dalil
itu diambil. Jika masih adalags caralain, mohon juga dijelask an! (L[. Yusuf
AR, Pem atang S ian tar, S u m atera U toro).
Jawab: Dalam buku Himpunan Purusan Tallh (HPT) cetakan
ketiga halam zn 347 dikatakan:
"Hendaklah engkau membiasakan shalat malam sesudah shalat
Isya', hingga menjelang terbit faja4 baik di dalam maupun di luar bulan
Ramadhan. Engkau kerjakan sebelas takaat, dua rakaat-d.u^ r^k^at
empat rakaat-empat nk^at dengan membaca Fatihah dan surat al-Qur'an ^tau
pada tiap-tiap nkaat. Kemudian engkau akhiri tiga rakaat. Jika engkau
hendak mengerjakan shalat dengan caralarn, maka yang sebelas nkaatitu
boleh engkau kerjakan dua rakaat-dua rakaat atau empat rakaat-empat
nkaat seperti tersebut di atas, atau enam rakaat, atau delapan nkaatterus-
menerus danhanyz duduk dalam penghabisannya lalu salam, lalu engkau
kerjakan witir satu rakaatatauljgarakaat,atau lima nkaatatau tujuh nkaat
dengan duduk tasyahud awalpadatakaatke enam dan di akhiri pada rakaat
ke tujuh dengan duduk untuk salam, atau sembilan rakaat dengan duduk
tasyahud asral pada rakaat ke delapan dan di akhiri pada nkaatkesembilan
dengan duduk untuk salam".
Cara shalat lain y^ng ditunjukkan dalam HpT tersebut
sebagaimana kita lihat beraneka ragam. Bisa dikerjakan dua nkaat-dua
nkaat sebanyak empat kali (umlahnya menjadi delapan nkaat) kemudian
ditambah dengan witir tiga rakaat sehingga jumlahnya menjadi sebelas
rakaat. Kedua acara iri yang pada umumnya diamalkan dikalangan
Muhammadiyah.
carzlain dalam mengerjakan Shalat*l Lall adalah sebagai berikut
ini:
108
,'\X:4J;ei;vaV"{8Wii&Y
(rrl'3J ,\t')
Artinya: Dai patadah ia berkata: (I\abi saw) shalat fu/apan rakaat,
beliau tidak duduk kuuali pada rakaatlang ke delapan. Beliau daduk sanbil d{kir
kepada Allah,aTTa wajalla, keuadian berdoa, lalu salam, nhinga kani dapat
,indrrgor rolann1a itu. Kemudian beliau shalat lagi dua rakaat sanbil duduk lalu
salam. Kemadian beliaa sbalat satu rakaat. Maka jadilah ia sebelas rakaat (HR.
Abu Dawud dari Qatadah).
Hadits ini menunjukkan bahwa Nabi saw menunaikan shalat Lail
delapan rakaat secara sekaligus dengan sekali salam pada rakaat yang ke
delapan. Dalam shalat yang delapan rakaat ini, Nabi savr tidak duduk
t^ry^h.rd kecuali pada r.akaat yang terakhir, yaitu pada rakaat yang ke
delapan yang kemudian di akhiri dengan salam. Setelah selesai yang delapan
rakiatitu lalu Nabi shalat lagi dua takaatsambil duduk. Setelah selesai yang
dua rakaat iru lalu Nabi shalat lagi satu rakaat. Dengan demikian iumlah
rakaat seluruhnya adalah sebelas rakaat-
Hadits ini diriwayatkan olehAbu Dawud dari Qatadahdalamsunan
Abi DawadJwzlI padz babf shalah al-lail, Hadits nomor 1343. An-Nasa'i
fugameriwayatkan Hadits ini dari Sa'ad bin Hisyam dalam Sunan an-Nasi'i
Juz III pada bab al-lail.
i,'\tli:.i
'il$itjJ{,S\L,56t&.^tut{*rz#}1y
'*W413:*t'}
byJ,"1,:izit:t>tr,y6,FK6fit
p' ats, ) 6d4t Lr,F X&t o#)4';
(
Artinya: Dai 'Aislah ra. ia berkata: Rasulullab saw sbalat /ai/ tiga belas
rakaat, di antara tiga belas rakaat itu beliau sltalat witir lina rakaat dengan tidak
duduk dalam rakaat manapun ktcuali pada rakaatlang terakbir. (HR. Muslim
dari'Aisyah).
110
Hadits ini menunjukkan bahwa Nabi saw shalat lail sebanyak tiga
belas rakaat itu ada hmankaatyang dikerjakan sekaligus dengan hanya satu
kali duduk tasyahud yaitu pada rakaatyangke lima yang kemudian langsung
di akhiri dengan salam. Mengenai rakaatyanglainnya yaitu dengan delapan
nkzatlagi, dalam Hadits itu tidak dijelaskan apakah dilakukan duankaat-
dua rakaat atau empat rakaat-emPat rakzat atau delapan rakaat sekaligus
dengan sekali salam. Yang jelas dari Hadits ini bah'wa witir dilakukanhma
nkaatsekaligus dengan sekali salam tanpaadaduduk tasyahud kecuali pada
rakaat yang kelima (rakaat yang terakhir).
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Siti'Aisyah
dalam Shabih MustinJtzlpada bab sbalat a/-lai/.Hadtts ini juga diriwayatkan
oleh Abu Dawud dari 'Aisyah dalam Sunan Abi DaaadJuz II pada bab f
shalah al-lail,Hadits nom orl338dengan redaksi yang sedikit berbeda.
Dalam riwayat Muslim berbunyi:
t^tdy'^-CJl*&.E\tg;-
Artinya: Di antaranla beliaauitir lima rakaat tidak dudak tayahud dalam
rakaat m an ap a n kecu a Ii pada rakaatlang tera kbin
Sedangkan d alatn nsrayat Abu Dawud lebih rinci lagi berbunyi:
I
e
\.-4I jlirt;prg,"*e#{,;S,wj
'E:il#i
Artinya: Di antaranla beliat shalat aitir lirza rakaat tidak dudak taslahad
dalam rakaat man@m dari lina rakaat itu nbinga ia dudak taslabudpada rakaat
1 ang tera kbir kmudian s alam.
Hadits yang maksudnya sama namun dengan redaksi yang berbeda
diriwayatkan oleh an-Nas a'idatiUmmu Salamah dalam Sunan an-Nasa'iJuz
III pada bab kotf alaitr bi-kbansin. Demikian pula Ibnu Maiah
meriwayatk^niya dari ummu Salamah dalam snnan Ibnu MajabJuz I pada
bab naja'af al-witr bi-tsalatsin wa khamsin aa sab'in wa tis'in'
Hadits yang berbunYi:
,\L,$4fi^,WJ, i.i##*A
G*,sb )t),):,)
Artinya: Dai
Lintna J'a/anab ia berkata: Rasulullah saw sbalat witir
dengan t{ab rakaat dan lima rakaat tanpa
dipisahkan di antara rakaal-rakaat itu
dengan menbaca salam ataupun dengan perkataan lainnla. (HR. An-Nasa'i dan
Ibnu Majah dari Ummu Salamah)
,)**t)jJrfu 'Ftt':,5t,}ti'rk,!;'*
J;:r:{S.'&ef eJ,6L(,i6k#'a,
sg.ryws,ffie##.'p+K:"p
$616,\4t9ffi Ea'&,&;188;ir"ti
n iZ:t>VU
(4,..,ort,1
Artinl'a: Dari Abu Salanah ia berkata: sala bertanla kepada 'Aislab
'Aitlab menjawab: Ravlullab saw shalat tiga belas
tentang shalat Rasulullah saw,
rakaat. Beliau tba/at de/apan rakaat, kemudian sha/at witir satu rakaat, kemudian
sbalat lagi daa rakaat sambi/ dudak, apabila beliau hendak raku' beliau berdiri dan
ruka', kemudian be/iau sha/at lagi dua rakaat di antara adqaa dan iqarzab sbalat
S bubub. (HR. Muslim dari Abu Salamah).
Hadits ini menuniukkan bahwa Nabi saw shalat lail sebanyak
sebelas rakaat. Mula-mula beliau shalat delapan rakaat, lalu shalat satu
rakaat, kemudian shalat lagi duankaatsambil duduk. Mengenai carashalat
yang delapan rakaat yang disebutkan dalam Hadits itu tidak dijelaskan,
apakah dilakukan sekaligus dengan sekali salam arau empat nkaat-empat
nkaat atau dua rakaat-dua rakaat. Tetapi kalau melihat dari konteksnya
nampaknya dilakukan sekaligus dengan salam. Yang jelas dari Hadits itu
adalah bahwa shalatwitir boleh dilakukan hanya satu rakaat dan tidak harus
L1,2
dilakukan di akhir shalat lail. Yang penting disini bahwa iumlah keseluruhan
rakaat shalat lail itu adalah gasal.
Had-its ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Salamah
dalam Shahih Maslim Juz I pada bab sbalab a/-lai/ aa'adad rakaat an-Nablt
shallallah' alaih wa sallanf a/-lai/.
&i"f,U'6tg6,J5ti6l:ari;:r'aA;o6'
*i+q#36'rA"ots"r4+lfur
Vaf#9' 8V {5 i^A'i}7'ta' $ r
(,r', -1,\) o..($'& h# h(6 6(LJ
Artinya: Dari 'Aiyah ra. ia berkata: Maka setelah Ravlullab saa
bertambah berat badannla karena usia lanlut beliaa kerjakan thalat witir itu tryuh
rakaat, be/iau tidak duduk kecualipada rakaat_ltangke enam (untuk tayahud awal)
tlan pada rakaatltang ke tujuh (untuk tagtabud akbir) dan tidak vlam kecuali pada
rakaatlang ke tu1ab. Kemudian beliau shalat kgi dua rakaat sambil duduk. Maka
jadilah senbilan rakaat. (HR. AbuDawud dari'Aisyah).
Hadits ini menjelaskan bahwa tad<ala usia Nabi saw sudah laniut
beliau shalat lail sembilan nkaat. Mula-mula beliau shalat tuiuh takaat
sekaligus dengan sekali salam. Pada rakaat yang ke enam beliau duduk
tasyahud awal, kemudian berdiri untuk rakaat yang ke tujuh. Pada takaat
yang ketujuh itu beliau duduk tasyahud akhir dan lalu salam. Setelah selesai
kemudian beliau shalat lagi dua rakaat sambil duduk. Hadits ini iuga
menunjukkan bahwa shalat witir (yang iumlah rakaatnyz gasal) itu tidak
harus dilakukan pada akhir dari keseluruhan shalat lail, yang penting iumlah
keseluruhan rakaatshalat lail itu gasal.
Hadits ini didwayatkan Abu Dawud dari siti 'Aiyah dalam sanan
Abu DawudJuz II pada babf shalah al-lail. Hadits nomor 1342. Hadits ini
diriwayatkan pula oleh Imam an-Nasa'i dari Siti'Aisyah dalam 'lanan an-
Nasa,i Juz IIi pada bab kaif al-witr bisab'in, dengan redaksi yang sedikit
berbeda, yaitu sebagai berikut:
113
{l6:.,8;:1i4.;l,+c86^913,3!$Jkrg|
"^Q>*{fi 'pAtA(#'#{;ffi:f
r#v,y;r.-;r ob) AW 6tW"&
Artinya: Maka setelah beliau berusia lanjut dan lemab, beliau shalat witir
tulub rakaat, tidak duduk kecuali pada rakaatlang ke enam kenudian bangkit dan
tidak sa/am, kemudian beliaa shalat lagr (unluk) rakaatlang ke tujub kemudian
salam. Kemudian beliaa shalat lagt daa rakaat sambil duduk. (HR. An-Nasa'i dari
'Aisyah).
Siti 'Aisyah mencetitakan tentang shalat lail Nabi saw ia
mengatakan:
366"fi*6,8*W'.Fj'.e,F
#"";{g#{;ffi&""?aszJ-s'
'#-";j36':i?sA(tt5"'1Y,1&'4At
6;&\7i5o{Sj"6z1p\.z,#e#.e
,1,Kjeji6,1;t$t:;W
Artinya: Beliau shalat sembilan rakaat tidak duduk kecuali pada rakaat
1ang ke delapan, beliaa berd{kir kepada A//ab, memujinla dan berdoa kepada-N1a,
kettadian beliau bangkit dan tidak salarz, kemudiar berdii shalat untuk rakaatlang
ke umbilan. Kemudian dudak beliau berd{kir kEada A//ah, memuji-\fua dan
berdoa kEada-Ny,a kendian salaru rchinga kami mendengar salam itu. Kenudian
setelah salam itu beliau sbalat lagi dua rakaat sambil duduk. Makajadilah shalat itu
sebelas rakaat. (HR. Muslim dari'Aisyah).
Hadits ini menjelaskan bahwa Nabi saw shalat sembtTan rakaat
114
sekaligus dengan sekali salam. Hanya saja pada nkaat yang ke delapan
sebelun memasuki rakaat yang ke sembilan Nabi saw duduk tedebih
dahulu sambil berdzikir kepada Allah, memu)i-Nya dan berdoa kepada-
Nva, setelah itu barulah berdiri lagi untuk rakaat yang kesembilan. Pada
rakaatyang ke sembilan ini sebelum salam Nabi saw duduk sambil berdzikir
kepada Allah, memuii-Nya, dan berdoa kepada-Nya,lalu di akhiri dengan
salam. Setelah salam lalu Nabi melakukan shalat lagi dua rakaat sambil
duduk. Dengan demikian jumlah keseluruhan menjadi sebelas rakaat.
Berdasarkan Hadits ini, shalat witir dapat dilakukan sebanyak sembilan
rakaat sekaligus dengan sekali salam, tetapi pada nkaat yang ke delapan
memakai duduk tasyahud awal. Shalat yang jumlah nkaatnyagasal itu juga
tidak harus dilakukan pada akhir shalat lail, tetapi bisa saja tidak di akhir,
seperti dijelaskan dalam Hadits ini, yang penting jumlah keseluruhan
nkaatnyaadalah gasal.
Hadits tersebut didwayatkan oleh Imam Muslm dari Siti'Aisyah
dalam Shabih Muslin Juz I pada bab ajan/ tbalat a/-lai/. Hadits ini iuga
diriwal'21[26 oleh Ibnu Majah dari Siti'Aisyah dalam Sanan Ibnu MEahJuzI
pada bab nala'af al-witr bi-tsalatin wal kbamsin wa sab'in wa tis'in. An-Nasa'i
iuga meriwayatkan Hadits ini dari Siti'Aisyah dalam Sanan an-Nasa'iJuzIII
pada bab kaf al-witrbi sab'in.
Hadits yang maksudnya sama namun dengan redaksi berbeda
dirirvayatkan oleh Abu Dawud dari Siti'Aisyah dalam SunanAbi DawadJuzl
pada hab sbalah a/-/ail. Hadits nomor L342yangberbunyi sebagai berikut:
iA:&^*6'8
V"^r6 5*6t,f t M,i/11t t W
( ->r\t; 6\2') '4;t'{lr;i'E\
Artinya: Beliau sbalat delapan rakaat, tidak duduk kecuali patla rakaal
yng ke delapan, ,Qemudian beliau berdii nelanjutkan shalat dengan satu rakaatlang
lain, beliau tidak duduk kecaali pada rakaat lang ke delapan dan ke sembilan.
115
Kemudian beliau shalat lagi dua rakaat sambil duduk. Makajadikb sbalat itu sebelat
rakaat." (HR. Abu Dawud dan'Aisyah).
Berdasarkan Hadits-Hadits di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa di samping car^-c ra yang biasa diamalkan oleh Muhammadiyah,
masih adalagp can-cara shalat lail yang lain, yaitu sebagai berikut:
1. Delapan nkaat ditambah dua rakaat ditambah satu rakaat
(8+2+7=17 rakaat).
2.Empatnkaatditambahagarakaat(4*3=Tnkaat)'
3. Enam rakaat ditambah agarakaat (6+3= 9 rakaat).
4. D elap an rakaat ditamb ah d'ga rakaat (8 + 3 = 1 1 nkaat) .
5. Delapan rakaatditambahkmarakaat (8+5=13 rakaat).
6. Delapan rakaat ditambah saru ditambah dua nkaat (8+1+2=77
rakaat).
7. Tujuh rakaat ditambah dua rakaat (7 +2= 9 nkaat).
8. Sembilan rakaat ditambah dua raka at (9-12= 77 rakzat).
Demikianlah mudahnya mengeriakan shalat lail itu sehingga tidak
begitu terikat oleh jumlah nkaatdantidak pula begitu terikat dengan hanya
satu atau dua cara, asal jumlah keseluruhan rakaatnya gasal. Meskipun
demikian, untuk menghindari adanya kesalah-pah ata:u kebingungan
^m^fl
atau bahkan keresahan di kalangan jamaah, maka hendaknya melakukan
shalat lail dengan c ra-c^r^yang bisa diamalkan oleh Muhammadiyah pada
umumnya, yaitu dua-dua-dua-dua-tiga, atau emPat-emPat tiga.
'Jrbfi p\'*u,A4;ghg;eb3lr"J',
177
,,#Vq,OF6ltb'"Jt6u"16
Rasu lu llab saw bersabda: I%abai Abdalkb,j angan lab engkauj adi
Artinya:
nperti Falani pernab
ia seing sbalat malam ntapi lala tidak nelakukannla lagi."
(HR. al-Bukhari dan Muslim dari 'Amr bin'Ash).
fig;FkS*l*,|FNJJj36G
'a-3Jijl6tfit6t.Glirt4t'tr#;L".J
<r&'rJUiiL;{"J,
Artinya: Rasalullab saw mengeqiakan shalat pada waktu antara selesai
Sbalat Iya'laitu orang menamakan al-'atamah sampai terbitfajar, sebe/as rakaat.
(HR. al-Bukhari dan Muslim dari'Aisyah).
2) Engkau kerjakan sebelas rakaat, dua rakaat-dua takaat, atau
empat rakaat-emPat t"k^ t dengan membaca Fatihah dan surat dari al-
Qur'an pada tiap-tiap rakaat, kemudian engkau akhiri tiga rakaat dengan
membaca surat al-A'la sesudah al-Fatihah pada nkaat Pertama, surat al-
Kafirun pada rakaat kedua dan surat al-Ikhlas pada rakaat ketiga. Kemudian
setelah selesai bacalah sambil duduk Subbanal Malikil puddas (Adaha Suci
Tuhan Yang Merajai dan Yang Maha Suci) tiga kali, dengan suara yang
nyaring dan panjang pada bacaanmu yang ketiga. Kemudian engkau
teruskan membaca Babbil Malaaikai lVarrult (Iuhan Yang Menguasai
Malaikat dan Jibril). Tuntunan ini didasarkan pada Hadits y^ng
diriwayatkan oleh'Aisyah di atas dan Hadits-Hadits Nabi saq berikutini:
'fu|rrXe^nf,F*u$fi 'b41,561dy"&
W^3ttfub;t&*qSS,tW_;eki-
c;JWiW"vt'W- "&AJ$\tqJ
118
{;itzg$pi4"v3'g,rfs?f 6
(
l':/,dr).sr)
Artinya: Dai'Aiyab ra ia berkata: 'Pada bulan Ramadban maapun di
bulan lainnlaRasulullah saw, tidakpernah nengejakan lebih dari sebelas rakaat; ia
kerjakan empat rakaat, jangan engkaa tanlakan bagu dm lamarla: kemudian ia
kerjakan lagt enpat rakaat, jangan engkau tanlakan bagus dm lamanla. I-.alu ia
kerjakan sbalat tiga rakaat': (HR. al-Bukhari dari Muslim dari'Aisyah).
lu,#6{,i,1rt$Xth,,#pt3;i.JJt6
,irl.?.&&t'i*Jg,F;
( 4;,rldv+Q1a\t)
Artinya: Rasulal/ah saa bersalsda: "shalat malam itu dua rakaat, Jika
kejakan witir satu rakaat sqia.
engkau kbawatir nrkejar S bubub, bendaklah engkau
(HR. Jamaah dari Ibnu'Umar).
Si'j 'Aisyah n dari Rasulullah saw menjelaskan tentang shalat
malamnya Rasulullah saw sebagai berikut:
Jl,2.z
-
f,bt?5*K!;t
qPt;va it!uih'F;jt3:\3i7a
Lyifi"eir*y'O) ,3(2,\-,arg
IIPUZY:u,Yvu,ry. 7 -
'/d, /ta
A.-rA ,"f,tt'{"k5*
t;l,cV"',
)c) 'b"raft7at3:i:,/,tL
i&"oJut"Ji^tJfr'b
g )sz'/
'G^U,SJUlg:iWi!t39tqet
{y v.9v o1 56,;3Ai#
)! ,z)"t z ,72 ,
ture J6 MSS
1,19
,ry'JSlags'q'-!fis:uii#,a
( N,\)tar)trtrrl o;")
Artinya: Rarililkb nw, pada sbakt witir membaca "s abbibisna Rabbi kal
A'la" (pada rakaatpertama). pulYaa.lytubal Kafnn" (pada rakaat kcdua), dan
' pul Huwalkbu Abad" (pada rakaat ketiga). I-.alujika ia tehb membaca ralam, lala
i a m e m b a ca "S s b lt ar al Ma li ki / pa ddu s " (fu1 a b a S a ci Tr hm Ya ng M eraj ai dan Ya ng
Maba Saci) tiga kali dergan memanlangkan dat mengeraskan suaranlapadajtang
ketiga kaliryta. Dan merguc@kax 'Rabbil Malaikati lYaruh" (fahan Yang
Mmguasai Malaikat danJibri/). (HR. AbuDawud, Nasa'i dan adDaruquthniy
dari Umarbin Ka'ab):
Kerjakanlah sebelum itu (sebelum Shalat Malam sebelas rakaat itu),
dua rakaat singkat-singkat. Pada rakaat pertama sesudah takbiratul ihram
engkau membaca Subbanal D{l Mulki IVal Malakati IYal'Igati IValJabarut
IVal 'Adhamab (Maha Suci Tuhan Yang Memiliki alam semesta, Yang Maha
Besar dan Yang Maha Ago.g), lalu Fatihah, dan pada nkaatkedua engkau
baca Fatihah saja. Tuntunan ini didasarkan pada Hadits-Hadits Nabi saw
sebagai berikut:
Gt'Ait{vVFJ*'ntltixt3r*16,
. Jg?q{}&.frtv'd1#;}r
Artinya: Rasilillalt saa bersabda: 'Jika nseorangdiantara kamu Sbalat di
waktu malam, maka hendaklab ia mengawali (nenbuka nendabulni) sbalatn1a ita
dengan sbalat daa rakaat singkat-singkat". (I{R. Muslim dari Abu Hurairah).
t.t /t. 4
,',r\),hr-h?,'1
Y,. t/ Y
'^4.^ "[:Ft'aZ""itt
1$r#& l /att
sbalat dua rakaat, funudian daa rakaat lagi: kemudian daa rakaat lagi, kemadian
dua rakaat lagi, kerzudian dua rakaat kgi klu sbalat aitir. Keruudian ia tiduran
men-ltampingsebinga datangBilal neryerukan adqan, maka bangunlab ia dan Sbalat
dua rakaat singkat-siftgkat, kmudian pergi Sbalat Sbubub". (HR. Muslim dari
Ibnu'Abbas).
're;{t; '"&,A,'.;{1,JGup"'r,i,Ar-}"
ev6.g*#!,$\t,14;vt:rjsi$su
'ffi'; 99n5 -N,i3q, JG *:;'
r)rft\ot,1 5,t(,j4)a
Artinya: Dai Kltudryifub bin al-Yaman ia berkata: Pada smtu malam
salta datang kepada Nabi saw. Beliaa mergambil aadhu lala sbalat, kmudian sala
124
/( ("
$/j1',-3,*e"i;XA L1'g,)'6k3 r.o,l J
;o)o)(4r!s&t6?.ffi6
Artinya: Dari Ummu Hanik puti Abu Tbalih ia mengabarkan bahwa
Rasulullah saw pada pembukaan kota Makkab datang, sesudah matabai meningi
dan di bawakan kepadanjta sebelai kain untuk di baat tabir bagirya' lalu beliaa nandi
kenadian shalat delapan rakaat. $1P.. Muslim).
b. Caru melaksanakan shalat D zuha sebagaimana shalat s unat vang
lain, sebanyak dua rakaat, atau empat takaat, delapan takaat, dengan
melakukan salam tiap dua rakaat.
1. Dal,il boleh melakukan shalat Dzuha dua nkaat ialah Hadits
riwayat Muslim dari Abu Hurairah.
,6cfuF:,*a$&ogJJ6'{#;;t:&
5're|t t(j#16;;,f9u'9t* >8
(Pl'r)'ej
126
'4;:,ttge$g"n'";iz1VgU61'bit:15t
'€3JJ6pt'rf C,#';lSp,;$'tF*t
oD,)
"6\KJfiqq
Artinya: Dai Ma'adqah, ia berkata kepada Ais1ah ra: 'Berapa rakaal
Rasulullab saw rzengejakan shakt dryba? 'Berkata Aiyab: 'Empat rakaat dan
ada ka la n1 a m e n am b a b m e n u ru t1 a ng (HR. Muslim) .
b e li a a ke h e n da ki. "
3. Dalil yang menunjukkan bahwa shalat Dzuha delapan nkaat dan
setiap dua rakaat salam ialah riwayat Abu Dawud dari Ummu Hanik.
j *,;Vl'* 3j::r16,;V J
"*'';r(T e:rt
{#*ctL6i.Afg-'epi7;*
(r.rtrrrl o;-)
MASAI.AH RU'YAT
1. RukyatYangMuktabar
:J:?6355flpisz*#rgci6
Artinya: D i ala h y ng m e nj a di kan m a ta b ai b ers i n ar dan b u Ian b e rca b a1 a
'&&tgwr;'.ffi 6l:u&srfi{6,
tAV|tiSL;
(
y" at*,, o\r,)
Artinya: Berpuasalah kamu karena melihat tangaldan berbakalah karena
melibatnla apabila karnu terbalangpenglihatanu oleb awam, maka semparnakanlah
bilangan balan S1a'ban 30 bai...
Nabi saw yang diriwayatkan oleh
3. Hadits ashhabus Sunan daitlbnu
'Abbas yang berbunyi:
J lti;,tv aht'a^,
JftLI, 36,f;s' J6 t ai6ri1A'#t' 3t6
S€6#S.r,6r;r.it
Artinya: Datanglah seorangBadwi kepadaNabi saw, ia berkata: "Sanguh
sala telab nelihat hilal". l-ah Nabi saw bersabda: 'Adakalt kamu bersaksi babwa
tiada Tuban selain Allah. Ia menjawab: 'Ya". Nabi saa bersabda lagi: 'Adakah
kanu bersaksi babwa Muhanmad adalab atusan Allab?". Ia mefrawab: 'Ya"'
Kenudian I,labi saw bersabda: 'XV'ahai Bilal beitahukanlah kEada orang-rrangagar
129
hai".
supala ruereka berpaasa esok
4. Hadits Nabi saw yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan ad-
Daruquthni dari Ibnu'Umar yang berbunyi:
#?;hr';6grt jj:"6-fu>q\J6,,sj
eq3r9L;6:it1irk"
\,tV,\rto\t6oV)
Artinya: Orang-orangsama ruelibat hilal, lalu sala membeitabakan ktpada
Rasalullah saw bahwasanla sala telab nelihat bikl. Maka berpuasalab beliau
(B,aru lu //a h s aw) da n n eryt uru b orang- o rang supEta berpuasa.
5. Hadits Nabi saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ibnu
'Umar yang berbunyi:
W6'W&tts^.3JU;*ts*i;V/e
( y'a s a;, d, o\-t, \'&j6 t\i1t'taiz
Artinya: Bila kamu nelibat tangal (bila/) naka berpaasalah dan bila
kanu nelibatnla naka berbukalah (berlebaranlab). Jikapnglibatanmu tertutap oleh
awan maka kira-kirakanlah bulan itu.
Demikianlah di antara dalil-datil yang dijadikan dasar keputusan
MajLis Tzrjlh di atas. Selanjutnya yang menjadi persoalan adalah mengapa
PP Muhammadiyah tidak menetapkan tanggal l Syawwal 1413 H tidak
berdasarkan pada ru'yah padahal pada saat menjelang tanggal tersebur ada
olzngyang berhasil ru'yah, dan dalam Putusan Majelis Talih dinyatakan
bahwa yang mu'tabar adalah ru'yah.
Mengenai persoalan tersebut, perlu kami jelaskan terlebih dahulu
bahwa dalam menentukan awal bulan qamariyah khususnya awai bulan
Ramadhan dan bulan Syawwal Majelis Tarjih menggunakan kriteria ltina'
qablal gharub plas posisi bulan di atat ufuk. futtnya, apabila pada saat matahan
terbenam setelah terjadi ijtima' bulan sudah wujud di atas ufuk, atau posisi
bulan berada di atas ufuk, dengan tidak memperhatikan apakah posisi bulan
130
di atas ufuk itu mungkin dilihat atau tidak mungkin dilihat (imkanur tukyat),
maka malam harinya dimulai bulan baru. Sebaliknya, apabtla pada saat
terbenarn bnt^hatisetelah terjadi ijtima'itu bulan belum wuiud, atau posisi
bulan berada di bawah ufukmakamalamhainyabelum dimulai bulan baru.
Persoalan sebagaimana Penanya kemukakan di atas, sebenarnya
tidak perlu terjadt apabila kita memperhatikan dengan cefmat dan seksama
terhadap petny^taan yang termuat dalam bu!tt Hinpanan Patusar Taiih
tersebut. Untuk lebih jelasnya kami kutipkan kembali Petnyataan tersebut.
'ApabilaAhli Hisab menetapkan bahaa bulan belun tarzpak (t*gol) atau sudab
wtlad tetapi tidak kelihatan padabal kenlataannla ada orangltang nelibat pada
malam ita jaga: manakah lang mu'tabar? Majelis Taryih nenutuskan babwa
ralahlablangm/t'tabar". Pernyataan ini menegaskan bahwa apabila ahli hisab
menetapkan bahwa bulan sudah wuiud di atas ufuk dengan ketinggian
tertentu, tetapi menurut hisab wujud bulan di atas ufuk dengan ketinggian
tertentu itu tidak mungkin dapat dilihat (tidak mungkin ru'yah), namun
kemudian kenyataannya ada orang yang dapat melihat bulan (berhasil
ru'yah) pada malam itu juga, maka ru'yah yang demikian itulah yang
mu'tabar. Sebaliknya, apabila ahli hisab menetapkan bahwa bulan belum
wujud, atau positif berada di bawah ufuk, lalu ada onngyang mengatakan
dapat melihat bulan (berhasil ru'yah), maka ru'yah itu bukanlah tu'yahyang
mu'tabar. Jadi jelaslah bahwa ru'yah yang dianggap mu'tabar itu adalah bila
bulan menufut pefhitungan hisab telah wujud, yakni positif di atas ufuk,
dengan tidak ditentukan berapa deraiat positifnya itu.
Menutut perhitungan (risab) yang dilakukan oleh Mailis Tarjih,
pada saat terbenam Matahari tanggal 23 Maret 1'993, yakn menielang
tanggal l Syawwal 1.473H.,bulan belum wuiud, atau belum positif di atas
ufuk. Oleh karena itu, betapapun ada ofang yang menyatakan berhasil
ru'yah (dapat melihat bulan), maka ru'yahnya itu dianggap tidak mu'tabat
Tanya: Wanita yang datang ke tempat shalat Hari Raya baik Hari
Raya Fitri maupun Adha di mana menempatkan diri dan apa yang
dilakukan? Mohon ketera ngan. (I{/ i$tani ngs i h, P t1 ungan, Yogya karta).
Jawab: Menurut tuntunan Rasulullah saw, baik wanita yang tua
maupun muda termasuk yang sedang haid tidak masuk pada barisan atau
shaf wanita yang sedang melangsungkan shalat, tetapi berada di tempat
yang tidak jauh dari tempat itu, untuk dapat menyaksikan kebaikan kaum
muslimin mengadakan pertemuan serta dapat mendengarkan seruan,
khususnya khutbah yang sedang berlangsung di tempat itu. Demiktanlah
1,36
Tj:;1i5"6;ti61,y,f.ti6t.;'"!i
-q,r/.,
lrltiiU( ^; 6,#b.1$ttfo1t' J6
iS*.irt:,*F"ti,*
,J, 6tr 'Ji,'*1b
Ma
\- v/
;rr.tJi"rJ/i,4;S:i"fY-*'/$i";ite
-\-
(,;, i, ry rsla or€, vri' D "t#\7\ i,:As
rumah pada Hari Raya Iedul Fitri dan Hari
1. Rasulullah saw keluar
Raya Iedul Adha ke mushalla (apangan).
t'J;lht3j::3q;
PUtEj';*'
'{i:5frret;:P
t<ac,^,i:n5;r\A'zg'ii9i'oi+{;tftAr
2. Rasulullah memerintahkan kami mengeluarkan gadis yang
menanjak dewasa, wanita-vranita y"ng haid dan gadis-gadis yang dipingit
padaHari Raya Iedul Fitri dan Hari Raya Iedul Adha. Wanita yang sedang
haid dipisahkan dari shalat untuk menyaksikan kebaikan dan seruan kaum
muslimin.
Namun demikian terdapat Hadits yang menerangkan bahwa bila
hari hujan Nabi shalat Ied di masiid.
;6V';1"#pxij4#"^6'ftr
138
t
{rl', +! S!-n : :\t r) o\t,, \ XtA e reV"ffi't
lutinya: '?ada Hari Ray Ied mereka di tinpa h@an. Maka l\abi
bertama mereka tbalat di Mayid."
Hadits di atas adayangmenilai hasan, tetapi juga adayangmenilai
lemah. Sekalipun demikian para ulama dalam pembahasannya berbeda
pendapat, manakah yang lebih afdhal, shalat di lapangan atau di masjid.
Asy-S1'2f i mengatakan bahvza jika masjid itu cukup luas shalat di masjid
dan tak perlu keluar rumah menuju lapangan. Dalam hal ini seolah-olah illat
pergi ke lapangan ialah usaha menampungjamaah sebanyak mungkin. Bila
shalat di masjid itu sudah dapat memenuhi tujuan tersebut, maka shalat di
masjid lebih afdhal.
Sedang menurut Imam Hznafiyah dan Malik, bahwa shalat di
lapangan lebih afdhal meskipun ada di tempat itu masjid yang luas.
Alasannya ialah Nabi tidak pernah shalat Ied di masjid terkecuali ada
halangan hujan.Jadi shalat Ied di lapangansesuai sunnah.
Dad keterangan ini jelaslah bahwa shalat Iedul Fitri dan Iedul Adha
menurut sunnah ialah di lapangan terbuka. Sedang bila terjadi hujan sebagai
alternatifny a ialah tempat yang melindungi j amaahdari hujan, yakni mas jid.
Adapun shalat Iedul Fitri dan Iedul Adha di masjid tanpa alasan itu
tidak sesuai dengan sunnah yang dilakukan oleh Nabi. Sedangkan
pelaksanaan ibadah mahdhah hendaknya kita berusaha mendekati yang
sesuai dengan yang dilakukan Nabi.
",at&{,:tg,I;t*".f.;Mfr:9"#
ylia#itf^^j4**
Artinya: "Sesungubnla rnereka ditinpa hujan pada Hai Ray led maka
Nabi shalat di masjid".
4. Salah satu puasa yang dianjurkan setelah puasa Ramadh an adalah
puasa enam hait pada bulan Syawwal, yattu yang pelaksanaannya ttdak
harus tanggal2 sampai 7 Syawwal sec t^ berurutan. Tetapi ada kebebasan
140
'rVlS1,jab1-'#tr&S ut1jt6:'
jAl
Artinya: "Si@alangpuasa Ramadban ktmudian diikutipaasa enam hai
pada bulan Slaawal, maka itulah puasa sepanjang maw (seolah-olab puasa satu
taban)."
Atas tuntunan tetsebut maka bagi mereka yang mengamalkan
puasa sunat 6 hari di bulan Syawwal,,hariyang dirayakan adalah hari setelah
puasa sunnat Syawwal. Sedang Hari Raya tanggal 1 Syawwal tetap
merupakan hari Raya Iedul Fitri, yang dilarang berpuasa pada hari itu.
Katena waktu yang terbatas hanya satu hari, maka untuk merayakannya
tidak cukup. Oleh karena itu p eny^annya dilaksanakan setelah selesai puasa
Syawwal.
Karena pada Hari Raya pada umumnya orang di Indonesia
dijadikan arena dan waktu saling meminta maaf, maka orang Jawa
menciptakan budaya makanan nasi yang praktis dan awet serta mudah
disimpan dan disajikan dalam bentuk nasi ketupat dengan sa)'uran yang
khas juga, yattu sEtur santen yang merupakan simbol untuk meminta maaf
terhadap segala kesalahan dengan ungkapan seday ka/Eatan nluwun
pangapunten Q<ata ka/epalan yang arinya kesalahan, disimbolkan sebagai
ke tupal. Sedang ungkapan nJ tl a// n p a ngap u n te n dengan saywran s a n ten).
Oleh karena itu, Hari Raya tersebut dinamakan "Hari Ra1'a
Ketupat" Dan ini bukan syariat fslam, tetapi budaya bangsa Indonesia.
Kl'rususnya dalam merayakan Hari Raya Iedui Fitri, y^ng per^y^annya di
undur sampai selesai melaksanakan puasa sunnat Syawwai, sebagai satu
kesatuan dengan puasa Ramadhan, dan mereka namakan dengan "Hari
Raya Ketupat".
dengan dua kali mengucapkan Allah Akbar, yzkn Allalt Akbar, Allabu
AkbarL-a llaba l//a//ab IYallabu AkbarAllabu Akbar, Walillabilharndu, ndak
menggunakan shighat takbir dengan tiga kali mengucapkan Allahu Akbar.
Apakah shighat Takbir yang dua kali itu yang benar ataukah yang tiga kali?
Apakah tindakan kami seperti tersebut di atas itu keliru. Mohon penjelasan.
(IJ. Asep Matien, BA. Ketua CabangMabannadjab l-,euuiliang, Bogor).
Jawab: Apa yang dilakukan oleh saudar^pen^ny^ beserta jamaah
masjid al-Awwalien, juga oleh iamaah shalat Ied di tanah lapang Leuwiliang
sudah benar, sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw. Mengenai lafazh
takbir ini memang ada tuntunannya dariRasulullah saw, sebagaimana dapat
kita ketahui dari Hadits-hadisnya. Di antara Hadits-Hadits tersebut seperti
Hadits yang saudarapen nya kemukakan dalam surat. Unruk lebih jelasnya
baiklah kami kutipkan kembali I afaz takbir tersebut sebagai berikut:
1. Menurut Hadits yang diriwayatkan dari 'IJmar dari Ibnu Mas'ud
lafaz takbir itu adalah sebagai berikut:
'Ft'"J,t"*ihSA6fitf ";*hljJ"Ar
)'/rl Lt
tatt )xi
Artinya: Allah Maha Besar, Allab Maba Besar tiada Tuban melainkan
A /la h da n A /Ia h M a h a B es ar, A //a b M a b a B e s ar dar b agi Alla h - lab s ega la p u1 i.
U capan Allabu Akbar dalam takbir led menurut riwayat 'Umar dari
Ibnu Mas'ud tersebut di atas jelas hanyadi ucapkan dua kali tidak tiga kali.
2. Hadits yang diriwayatkan oleh Abdur Razagdari Salman dengan
sanad yang shahih mengatakan:
W4g"AgZiaVgb
Artinya: Bertakbirlah: A//a/t Maha Buar, Allah Maba Besar Sunguh
t42
Maba Besar, (I-ihau Ash-Shanany, Ja bal as-S alam, Juz 71:7 1).
Betdasarkan Hadits-Hadits tersebut di atas dan dalil-dalil yang lain
tidak kami kutip di sini, Muktamar Tariih ke-20 di Garut memberikan
tuntunan sebagai berikut:
"Hendaklah engkau perbanyak membaca takbir pada malam hari
rayaFiuahsejak mulai matahari terbenam sampai esok harinya ketika shalat
akan mulai danpadahaiRayaAdha mulai sesudah shalat Shubuhpada pagi
hari Arafah sampai akhir Tasyrik dengan membaca: Alkhu Akbar, Allahu
Akbar ta ikba iltalkhu, wallahu akbar: Alkhu Akbar aalillabil-handu atau
bacaan sesamanya.
143
MASAI-AH PUASA
f ,$E\',fr Ebt$rS4W:tfu.*#is
Artinya: Dan jangan/ah kantu mengeraskan saaramtl da/am sba/atmu dan
jangan/abpa/a merendahkannlta, dan cailahjalan tengah di antara keduanla.
144
Wtit',fr Ebt$ri5$:Lfrarilis
146
V.i"p#r'v;A#;O"";rltggfr
.;!tJ;r(it
Artinya: Dihalalkan bagi kamu pada malam hai bercampur dengan isti-
i$eri kamu: mereka ita adalah pakaian bagimu, dan kamu purc adalah pakaian bagi
mereka, Allalt mengetabai bahwasanla kamu tidak dapat menaban nafsumu, karena
ita Allah mengampuni kamu dan nzertberi maaf kepadanu. Maka sekarang
campuilah mereka dan cailab apalangtelah ditetapkanAl/ab antukmu dan makan
minumlah binga terang baginu benangpatih dan benang hitamyitufaiar kemudian
s e mp urn akan lab p aasa itu wmp ai m a /am.
ei+1;#,5&F*,n&&4
(w[t/:,tQ,ob,)
Artinya: "[Vaktu fajar di bulan Ramadlan sedang beliau dalam keadaan
junab bukan karena nirupi, naka mandilalt (nandijanabat) beliau dan kcnudian
berpuasa". (HR. Muslim dari'Aisyah).
Hadits ini juga menegaskan bahwa Rasulullah saw berpuasa dalam
keadaan junub.
Kesimpulan terakhir bahwa puasa dalam keadaan junub hukumnya
sah.
2) Penyatazn y^ng kedua adalah mengenai hukum jima' di siang
hari bulan Ramadhan dalam keadaan Puasa. Mengenai hal ini telah
dijelaskan dalam Hadits Nabi saw yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari
danMuslim:
'e#u€,MJti,*'J6:;ilg6#l;;5
'&; *"i,1,Fa(# F&{' \ttr' 6? :o t
Artinya: Telah datang seorang laki-laki kepada Nabi saw, lalu ia berkata:
"Celakalab sala wahai Rasulal/ah saw. 'Basulullab saw bertanla" 'Apalang telah
mencelakakan engkaa?" l-,aki-laki ita nenjawab: "SEta telah mencampui istei ru1a
di sianghaipada balanRamadhan".I-.a/uRasulullab saw bertanlta: 'Apakab kanu
mempurytai kemampuan untuk memerdekakan hamba? 'T--aki-laki itu meniawab:
'Tidak", Kemndian Rasulnllah saw bertanla lagi: 'Apakah kamu rztampa berpuasa
daa bulan bertarat-tarat?" laki-laki itu menjawab: 'Tidak", Rasulullah saw.
bertanla lagi: 'Adakah kamu mampu memberi makan enam pulub orang miskin?"
Laki-laki itu menjawab: 'Tidak", Kerrudian laki-laki itu duduk lalu ada seseorang
datang kepada Nabi saw membawakan satu keranjang kurma. Rasulullab :aw
bersabda: 'Bersedekablah kama dtngan (kurna) ini", laki-laki itu bertanjta:
'Apakah (sedekah ini) ltarus kepada orang-orung1anglebihfakir daipada sala? Di
sekitar ini tidak ada satupun pengbuni ramab lang lebih perlu kEada kurrua ini
daipada kani. L.alu Rasalullah saa tertawa sebinga kelihatan gigiryayng sebelab
dalan. l-^ala I\abi saw, bertabda: '?ergilab dan beikanlah kurma itu kepada
p e nglt a n i ru m a b n u u n t u k di m a kaz ". (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits di atas tegas menjelaskan tentang hukum bagi orang yang
melakukan jima' di siang hari bulan Ramadhan dalam keadaan puasa.
Dalam Hadits itu dinyatakan bahvza orang-orang berjima' di siang hari
bulan Ramadhan dalam keadaan puasa harus melakukan salah satu dari
pilihan yang dalam bahasa fiqhnya disebut dengan l<rfarat, berikut ini: (a)
Memerdekakan seorang hamba, kalau tidak mampu memerdekakan
hamba, maka @) Berpuasa dua bulan berturut-turut, maka kalau tidak
mampu (c) Memberi makan enam puluh orang miskin; kalau masih tidak
mampu juga maka (d) Bersedekah menurut sesuai dengan kemampuan
yang dimilikinya.
Adapun mengenai orang yang berjima' di siang hari bulan
Ramadhan karena lupa, misalnyakarena tidak ingat kalau hari itu ia sedang
berpuasa Ramadhan, maka tentu saja ketentuan menurut Hadits tersebut di
atas tidak bisa diberlakukan, karena ada Hadits Nabi savr. yang memberikan
keringanan hukum kepada orangyanglupa. Hadits tersebut adalah:
(
ee 4,,:., *t4fuMj"ot rJV,E/|!iI :f'C
Artinya: Diangkat (hukun atau dosa) dai unatku karena sikp (kelirn),
karena lupa atau karena dipaksa. (HR.Ibnu Hibban).
Hadits Nabi saw yang lain yang mendukung Hadits di atas
150
"AK{;*,65rtq"$61b(i"LriG
( 4*:tUt a\r)
Artinya: Barangsiapa berbuka puasa pada suatu hai dari hari-bai bulan
Ranadhan karena lapa, maka ia tidak wajib qadla dan tidakpula wajib nenbalar
kfarat. (HR. Daruquthny).
3) Pettanyaan ketiga mengenai hukum berciuman suami isteri
disiang t'ari pada bulan Ramadhan. Untuk menjawab pertanyaan ini
perhatikan Hadits-Hadits Nabi baw berikut ini:
(a) Hadits Nabi saw yang diriwayatkan oleh Imam Rukhari dan
Muslim dari Ummu S alamahl.
'#k{-srut"3;rafl}6gQ,"z-fu;tuL6
l^*vyP 6b,) teYg'Pq;\Y*As
Artinya: 'Aislab telah berkata: 'I\abi sawpernah ntencium,padabal beliau
dalam keadaanpuasa:pernablaga menzeluk,padahal beliau dalam keadaanpuara".
(HR. Muslim dari'Aisyah).
(c) Hadits Nabi saw, yang diriwayatkan oleh an-Nasa'i dari'Aisyah:
,3i564,a;qgAr{*4'd}1' 1j;)Lgt6
r &uo 1r), o\:, 6!{5,sq66f;, J t;A:tP ;V
)
151
Artinya: Bukankab aanita itu bila sedarg baidb tidak sbalat dan tidak
puasa?Jawab mereka (para wanita) 'Ya demikianlah".
Dari Hadits di atas dapat dtfahami bahwa wanita di zaman Nabi,
dikala haidh tidak melakukan puasa (HR. Al-Bukhari).
Dalam pada itu, dalam Hadits lain bahwa orang yang haidh tidak
melakukan puasa diperintahkan menyaur dihari lain, sebagaimana Hadits
riwayat Muslim dari Mu'adzah. Hadits itu disebut Hadits nauquf bihuknil
marfu', yang dalam qarz; tarilh dapat diterima sebagai hujjah. Hadits itu
selain diriw^y^tk^n oleh Muslim juga diriwayatkan oleh segolongan ahli
Hadits, berbunyi:
,EQ,'3(v,*i{^t}t"JU,A6,'bSLa75i
gt\W6\r5t5'.'af6ln2a{S;A,,&
,. fisr,.g;'#'e; #ir, :# bv'i,r
fq, \) r ot ) Vi6r 2t*a/r" ${t
Artinya: Dai Mu'adqah diriwaytkan babwa, Mua'adlah berkata: 'Aku
bertanla kepada'Aiyah (isteri Nabi), dengan kataku: Bagaimana baln1a 1rangJtaftg
berhaidh, lrangJaltg haidh menjtaar puasa dan tidak menlaur sbolat? Maka jaa,ab
'Aislalt: 'Dabala kami mengalami haidh di masaRanlullah saw maka kami (para
wanita) dipeintabkan untuk menlaurpaasa dan tidak dipeintabkan untak menlaur
sh a lat". (HR. Jamaah AhIi Hadits).
Dalam uruanDrs. Dalimi, mengartikan qadha pada Hadits riwayat
Mu'adzah di atas dengan arri "ado'a" yang diartikan melaksanakan- Kata
qadha mempunyai beberapa arti, ini yang pedu difahami. Di antata artt
qadha adalah menunaikan, menyamPaikan, telah atau mati, iuga qadha
dapat berarti membayar hutang atau hutarig, apabila qadha itu dihubungkan
dengan hutang, seperti Pada Hadits Nabi riwayat ad-Daurquthny:
(N,v,;r)e(-"1:rt|{316il.i6r"'tts
Arinya: Mengq adba Ran adhan (menganti paasal ang ditingalkan) dap at
153
MASAI-AH Z.AKILT
Tanya: Apakah benar kata infaq dan sbadaqab juga dapat berarti
zakat? Mohon penj elasan. (S o rangpe n de ngar Radio PTDI Yogya karta).
e
Jawab: Memang kata infaq dan shadaqab yang tersebut dalam al-
Qur'an dan as-Sunnah mengandung arti yang lebih luas. Bukan seperti kata
zakat dalam terminologi hukum yang telah kita kenal bersama. Namun
begitu, katatnfaqdan shadaqah dapat pula berarti zakat seperti dalam ayat
34 Surah at-Taubah:
,Wb.Vr!481^74:'54 silFriiJU
(vr., ?i),) #)-*'4##^
Artinya: Dan orang-orangJang merytimpan emat dan perak dan tidak
nenaJkabkannlta (nenunaikan qakat) padajalan Allah naka beritahakan kepada
mereka, (bahwa nereka akan mendapat) siksayngpedib.
Kata aa la.yunfqunabaf sabilillah diartikan sebagai ancamanbagS
yang tidak m embayar zakat. Demikian pula dalam ayat60 Surah at-Taubah:
J *+5$;W&3At6L
I
gJ)l
J#-bi S-t;+1,*'r:&,3fi r'nili
(t, ft?;'&t#'it; br
{"1u,} $s
Artinya: Sesangahnla sbadaqah (rykat-rykat) itu, banla untuk orang
fakir, orang-orang rniskin, pengurus-penguras qakat, para ruaallaf yng dibujak
hatiryta untak (nenerd.ekakan) badak, zrang-aranglang berhatang untukjalan Allab
dan orang-oranglangsedangdalanperyalanan telah dfardlakan olebAllab danAllab
Ma h a Menge ta h ui dan Maba Bl aks ana.
155
uang, dengan b.ral^san hak zakatitu pada fakir misikin, tidak beda
antan
Kebolehan mengganti benda yang
b."I^ dai o^.rg dikalangan mereka.
dtzakattdengan uang lairiatau harga benda ini dilakukan pula oleh'Umat
-Aziz. ierbeda dengan Asy Syaf i, Malik dan Ahmad,
bin Abdul
mengharuskan pembayaran zakat hasil tanaman dengan makanan yang
mengenyangkan.
" p..f,.d^an pendapat dapat dimengerti, karena tidak adanya nash
yang tegas, baik yang mewaiibkan harus hanya dengan hasil tanaman
itu
tuii i"in tiaat adany a larutgan yang melarang pembayar nnya dengan
r.,^.g^ rr^rir t^natn n.Dalam ayatbukayat1.4L sutatal-An'aam
maupun ayat
267" svat al-Baqarah, demikian Hadits-Hadits yang dapat diiadikan huiah
menuniukkun id^ny^ kewaiiban untuk mengeluarkan zakat bagi hasil
tanaman itu dengan hasil itu. Namun demikian terhadap pengembangan
pengertian ayat ;ntuk memberikan zakzt terhada1 tan m n yang tidak
1,57
dapat dimakan seperti rotan, bunga anggrek apablla tidak layak untuk
diberikan 'ain atau bendanya sebagai banng zakat, dapat diberikan harga
sebagaimana dalam penetapan nishab, karena kesukaran dengan ukuran
wasak ditentukan dengan kuintal. Dengan kata lain, pada pokoknya
pengeluaran zakat tanaman adalah hasil tanaman tersebut, kecuali dalam
keadaan terpaksa ada halangan (udzur) dapat diganti dengan seharga
barang (ain) hasil tanaman tersebut.
seperti tersebut di muka, sedang zakat hasil keria seperti yang disebut dalam
ayat 267 sufat al-Baq arah adalah zakat kasab. Dalam pemahaman masalah
ini belum ada kesepatatan. Sebagian memandanghasil usahawaiib dtzakai
tetapi ada yang beipendapat hasil usaha waiib dtzakai setelah ternyata sisa
dan disimpatt, s.hi.tggu zakatnya adalah zakat simpanan' Ada pula yang
berpendaiat kalau nuiit" tidak dinamat zakat, tetapi infaq waiib. Sedang
knlu.r ,tu-unya infaq sekalipun wajib ada kaidahnya, yaknt ayat 219 al'
Baqarah, yang arttny u "Mereka bertanya kepadamu (I4uhammad) ^pa yang
meieka harus infaqkan' Katakanlah:'Yang lebih dari keperluan"'
Pengertian A1 'Afw berdasarkan keterangan sahabat Ibnu'Abbas
ialah ,,Maa afdlulu 'an anhha (apa yang lebih dari keperluan untuk
keluargamu)".
- Atas dasar pengertian itulah pengeluaran zakat kasab atau pun
infaq wajib hasil usaha termasuk gaii karyawan itu sesudah dikurangi
kepeduan sehari-hari. Memang kenyataannya demikian, -sisa yang
dikeluarkan zakatnyapada akhir tahun tentulah sisa untuk keperluan hidup
sehari -hari ny a secan waiar.
8. HartaYangDiutang
y^ng 2,5oh orang Islam yang memiliki kekayaan lebih dianlurkan unruk
memberikan sadaqah atau infaq dari sebagian hartanyadengan jumlah yang
tidak terbatas. Anjuran ini banyak kita dapati dalalm al-Qur'an maupun
Sunnah.
Kesimpulannya, orang diwajibkan mengeluarkan zakat 2,5oh dari
harta yang didapati selama satu tahun tetapi juga dianjurkan infaq dan
shadaqah kalau memang masih ada kelebihan infaq dan sadaqah dapat
diperhitungkan sebagai zakatkalaa memang diniatkan demikian.
162
MASAI-AH HAJI
Tanya: Apakah ibadah yang ke dua kali, ke tiga kali dst itu sunat?
Shalat fardhu dalam satu hari hanya satu kali, shalat Dzuhur, shalat Ashar
dst hanya satu kali dalam satu hafi. Tidak ada shalat Dzuhur dsb yang ke dua
kali itu sunat. Shalat sunatn ya adalah shalat Rawatib'
Ibadah haii waiib saru kali seumuf hidup. Mengambil misal kepada
kewajiban shalat di atas tadi, apakah ibadah haji yang ke dua kali dan
seterusnya sunat atau bagaimana? (Abnad, Jatan Kota Baru w No. 6 Bandung
40252).
lavab: Tentang shalat, disamping shalat fardhu ada shalat-shalat
Tarhawu' ialah: 1) Sunnatol-wrrdhu' 2) Tahiyatul Masiid 3) Shalat Rawatib 4)
Shalanrl-lail 5) Shalat Dhuha 6) Shalat SafatT) Istikharah B) Shalat'Idain 9)
Kusufain 10) Shalat Istisqa' (Putusan Muktamar Tarjih Muhammadiyah
sidoarjo Tahun 1996, Wiradesa Pekalongan Th. 7972 dan Klaten Th.
1980). Hadits Nabi saw:
rambatnJaJaftg lltana karui dengar sxlaranJa tetapi tidak karui ruengerti apalang
dikatakannla, rchinga mendekati Rasulallah saw dan tiba-tiba nenan1akan tentang
Islaru. Maka Rasu/ullab menjawab: "Sha/at lirna waktu dalaru sehai s€malam".
h[aka ia menanla pula: 'Adakah kew@ibanku lagi nla(utrya?" Jawab Nabi wn,:
'Tidak ada, kecuali kalaa engkaa bertathaawu' (nenunaikan shalat sunnat) ...
@iriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).
seterusnla Hadits.
Dernikian pulaZakatyang termasuk Shadaqah Fardhu; di samping
shadaqah fardhu ada shadaqah Tathawwu'. Hadits Nabi savr.
4. s"z
6't;itV'Ftil;'A\b;41ry,tJAlF4;F
:;K{Sa'0y'/'tv-IlqTii:'ei+476
j98'AtJGt{irg,pt6e*6:i
Ua),t
'(elw:ci/#se,r;a4*J. , t^t,J^
at\4/SGtiaE{{"4'K'zW;,
{Q,rvpafu :}: it.,t\ )
( oVu
'rVJeh(&*ut3frWJ6ofr t;ry
odgi,"tVlr;g't!\'HtJLn\itJ
o{luPi. jG : 1ut'ttilYtggil i6
Wfr3!6:tt7i
Artinya: Hadits iwEat Ibnu'Abbaslang berkata: Rasalallah saw pernah
berkbutbah di hadapan kani, beliau bersabda: "sesungabnla Allah nlah
ruewajibkan atas kamu sekalian menunaikan ibadab ha1i. Kenudian Aqra' bin
Habis berdii dan berkata 'Apakah pada tiap tiap tabun Rasulullah? Rasalallab
saw bersabda: 'Jika aku mengatakan tentu wajib.Ibadah haji adalah sata kali, maka
selebihrya adalah talhawau' . (Diriv'ayatkan oleh Khamsah selain Tirmidzi
dan aslinya tersebut dalam Muslim dari Hadits Abu Hurairah).
Perlu ditegaskan, bahwa semua Tathawwu' baik Shalat
165
gE\Jt-,t1(24#,JrTl,,u'e,(;U.t&
#''&:j qx i) tv as']:" * at
tqqtj,WEiw&{si,a&i,g
"6f ALt A,W, # i ; b6,tU {S; $ e
(,n|t o\:,) tlSjV
Artinya: dai Juhainah datang kepada
Sesangguhnla ada sercorang wanita
Nalti sau /a/u bertanla: "Sesunggaltrya ibuku bernadqar, ntenunaikan bEi, /a/u
1,66
beliaa belum berhaji sampai nati, apakah boleh aku menghajikanrya?" Be/iau
menjauab: "lTajikanlab dia, apakah pendapatmu kalau ibamu mempunlai hutang
engkau akan membalarnya? Bayrlah A//ah, sesanggahnla Allah lebih berhak
m en dapat pem balaran " (HR. Bukhari).
-
Dan ada Hadits lain yang diriwayatkan oleh ad-Daraquthni, sebagai
berikut:
Dari Ibnu Abbas, katanYa:
(,NrDro\sr\ t$*t+6
seorang laki-laki datang kEada Nabi saty /a/u bertanla:
Artinya:
"sesunguhnla bapakku lelah nati sedangdia nempurytai tangungan kewajiban hEi
Islaru,)pakah aku boleib menghajikanrya?" Beliau bertanla: 'Apakah pendapatnu
kalau bapakrnu meningalkan hutang, apakah engkau akan mentbalar sebagai
gantinjtai ',Dia menjawab: 'Ya" Beliaa bersabda: 'Maka hajikanlah bapakma."
(HR. Daraquthni).
kedua Hadits tersebut dapat dipahami bahwa anak dapat
Daii
berhaji untuk ofang tuanya. Hal itu tidak dipertentangkan dengan ayat 39
Suratan-Najm:
(yr!
Artinya: Dan baltaasanJa
/,) ,*Cly".eyAiJS
se7rang manasia tiada rnemperoleh se/ain apa
(br\*.;V )0 e io i t d, ob,)
Artinya: Sesungubnla lang engkau makan adalah usabamu, dar
sewngahnla (usahQ anak-anakmu itajuga ternasuk basil usabamu.
168
MASALAH QURBAN
l.ArisanQurban
'6$fu?^
i+Uq,Sffirr,;flI9Jty:-'{
(rrr: 4) WtayAVK.S-
169
3";':b6$U:j"t1*V;:)5;t"96;/Stli
(r
')j ,)!;g3r:Jv
Artinya: Maka hendaklab kamu sbakt karenaTuhanma dan senbeliblah
qurban.
Menyembelih qurban adalah suatu ibadah yang sangat dianiurkan
dan disenangi oleh Allah, dan binatang qurban itu nanti yang akan datang
menjemput ke surga bag sbabibul qurban, sebagaimana Hadits Nabi saw.
yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan Ibnu Maiiah dari'Aisyah ra, Nabi
bersabda:
pvu*\tJL43t&#rfj;;:fu:'86
6Jfitt&.wbgihVlgi'#-g'{'6ft
3'€,i#"K+'"FiY ,i'tgei:iy':r$
ettti1,'bi€tt(
Artinya: Tidak ada sesuatu amalan anak Adam di luar bai nahar (bari
nenlenbelih qurban), yng lebih disakai Allah selain dari nenlenbelib qurban.
purban itil di hai kiamat akan datang sebagai keadaannla di hai nenlembelibnla
171
V",?tJurr;(tJf6'^l;hbr,vVq.t4
uqt gi6
l,tlLuats''&i io ^,
's; S& 6eJ4,&\w,t F' i6tg; #i
Gd*t,t $yffi^\t ^t6t'\rrt5,r6
Artinl,a: Dai Ibnu'Abbas ra.: Sesunguhnla seorangperempuan datang
kepada Nabi sau serala berkata: "Sesunguhrya ibuku telah bernadqar untuk
ntenunaikan /t,tfi, tetapi sebelum senzpat ntenunaikan nadTar bajinla ita, ia terlebih
dahulu meninggal dunia. Apakah sala harus menanaikan bali itu untuknla?" I{abi
satu menjawab: 'Ya, kerJakanlab haji itu urutuk ibunu. Bukankab kalau ibunu
nempunlai /tatartg engkau wajib nembayrnla? Tanaikan bak-hak Allah
sesanguhnla Allah lebih berhek untak ditunaikan hak-hak-Nn".(HR. Bukhari
dari Ibnu 'Abbas), (\lhat S hahib al-Bukhai. JuzlII :22-23) .
Hadits tersebut dengan tegas mempersamakan nadzat dengan
hutang dari segi keduanya sama-sama harus dibayar, bahkan nadzar itu
173
/1
'7 tt
7
-.-rU i ur "";$5
zlt
iV'f #
^t'U- "&3
(,t4,0\tt) );1>V+i;;-
Artinya: 'Aiyah ra ia berkata: llabi saw bersabda: 'Barangsiapa
bernadTar akan ruenaatiA/lah (menunaikan lang baik yng dipeintabkan o/eh
A//ab) bendak/ah ia tunaikan, dan barangsiapa bernad1ar akan ntenwiakan
ruaksiat @erbuatan buruklang di/ararry okh A//ah) naka janganlah ia keiakan.
(H R. al-B ukh ari dan'Ai syah) . (S h a h i h a /-B a kh ari, Juz YIII : 77 7 ; B andingkan
Sanan Ibnu MEah,I:687 ,Hadits nomor2l'26).
175
MASAI-AH PERKA\T/INAN
F^:*U{S'#.|;,f;5gt$i{5
36 w\j qlq
'ffi5q.*b'#'u3'*SG;I-
(vr tr 'o?,)
Artinya: Janganlah kana nikahi aanita-wanita rnuyik sehe/um rnereka
beriman: suunguhnla wanita badakyngMukmin lebih baik dai wanita muyik
walaupan dia menaik hatimu. Dan janganlah kanu menikaltkan zrang-zrang
rzuyik (dengan wanita Muknin) sebelum mereka beiman. Sesunguhryta budak
langMaknin lebih baik dai orangrtuslik walau dia menaik hatimu"'
Melihat ayat tersebut, laki-laki Mukmin dilarang nikah dengan
wanita non Muslim dan wanita Muslimah dilarang walinya untuk
menikahkan dengan laki-laki non Muslim. Sebenarnya kalau tidak salah
dalam perjanjian lama kitab Ulangan 7:3 pernikahan antar orang yang
berbeda agama juga dilarang. Dalam Ulangan 7:3 itu disebutkan antaralain;
"Janganlah engkau mengadakan perianfian dengan mereka dan janganlah
engkau mengasihani mereka. Janganlah engkau kawin-mengawin dengan
mereka; anakmu perempuan janganlah kau berikan kepada anak-anak laki-
laki mereka, atau anak perempuan mereka iangan kau ambil bagi anakmu
177
2. KawinLari
':,vj4;Vti'iliNV'iias;)lJ+{
181
..,,#;r,iU(*t:;,r;fit &trJt
'
(vvr ,\Jt)
OrOn ya: 'Diharartkan atasmu (mengawini) ibu-ibuma, anak-anakrnu
1a ngp e re mp u a n, s aa dara -v a daram u1 angp e re ftlp //an, ... (QS. An-Nisa' 4 : 23).
Dari perkawinan akbwatukum (saudara-saudaramu yang
perempuan) difahamkan pula "saudara-saudara kembarmu yang
perempuan". Jika dua orang saudara kembar tedaniur melaksanakan
perkawinan dalam keadaan tidak mengetahui bahwa mereka berdua adalah
saudara kembar, ia harus memutuskan hubungan perkawinannya. Onng
yang tidak mengetahui sesuatu larangan,lalu ia memperbuatnya, maka ia
harus menyesuaikan dirinya dengan hukum yang seharusnya bedaku bagi
dirinya, pada saat ia mengetahui bahwa ia telah melanggar sesuatu lanngan
iru. Orang yang tidur adalah orang yang tidak mukallaf, karena itu
^g?ma
tidak dibebani hukum, tetapi ia harus menyesuaikan diri dan melaksanakan
hukum yang benar pada saat ia mengetahui kesalahannya, sebagaimana
difahamkan dari Hadits Nabi saw.
183
MASALAH JANAZAH
l.CaraShalatlanazah
':FA,&;i6v,q,*.6ikp)43q
,yA'ti:A6\)J6"tr'*ti,tt';uS*"nt
,F4,W4',!Qitv2.6e'Jl\:1i'e
tl'ti,p+VJt"tAr
dilakukan dengan ruku' dan sujud, dalam arti shalat janazah itu sama
dengan berdoa, yang tidak memedukan wudlu. Pendapat ini lemah karena
masalah shalat dilihat hanl'a dari segi bahasa, padahal shalat telah men;acli
masalah syara', yakni pelaksanaan ibadah berdoa dengan beberapa
ketentuan lainnya.
Dalam Hadits Nabi disebutkan: "IA SHALATA I-iMAN LA
'WIJDLUA IAHU" aftinya tidaklah sah shalat orang yang tidak berwudhu.
Demikian pula Hadits Nabi yang arttnyai Allah tidak menerima sesuatu
shalat tanpa bersuci (HR. N{uslim). Kata-kata dalam Hadits itu berbentuk
'AM, meliputi seluruh arti shalat, baik shalat fardhu, shalat sunat, shalat
biasa maupun shalat janazah. Jadi shalat janazah juga memerlukan
beru,'udhu lebih dahulu.
3. Doa ShalatJanazah
,$;^(b*ut3;"1$$i;--t$G,tf6,
';atr:f-rfgt*Y'b-f.SXC;S';e
t;5r4;!75"'utv*;.6:"G3/iP't
186
QQ'hpSzAi&,s,W:^Uif^Ftt
f;it 4{6 l 6, 3;:jtr s}r qX\A ;
"^L:Vv.:,>U+"jt # bI;tW 4" b
ty,u,lu6sl,,,fG,ftJl$fli-,\""52""UU'21-1,i
4. Shalat JanazahSesudah Shalat Ashar
neninggi dan tidak ada shalat sesudah sbalatAsbar sampai matabari terbenam. (HR.
Bukhari dan Muslim, an-Nasaiy dan Ibnu Majah dari Abu Sa'id dan iwayat
Ahmad Abu Dawuzdan Ibnu Majahdari'Umar).
Dari Hadits di atas dapat dipahami bahwa tidak ada tuntunan untuk
melakukan shalat sesudah shalat Shubuh dan ShalatAshar.
Dalam mengamalkan sesuatu Hadits haruslah dilihat pada Hadits
yanglainyane ada hubungannyadengan hal itu. Pada pengamatan kami ada
beberapa Hadits yang menunjukkan bahwa Nabi menger1akan shalat sunat
sesudah melakukan shalat Ashar. Shalat itu bukan shalat sunat ba'dal Ashar
(yang dapat dimasukkan shalat sunat ba'diyyah) tetapi shalat yang dilakukan
Nabi itu shalat qablal'ashri, hanyakarena lupa atau karena kesibukannya,
shalat itu dilakukan sesudah Ashar. Hal itu dapat kita baca pada Hadits
riwayat Muslim dan An-Nasaiy dari Ibnu Abi Hunkah.
'\4\i7e
&, rg;;.',t" al: \S'i;Fjt C.\ &
r4;^,1* it : $J'4'u% fii'r rF iA ry t
'M^fiJUb156W"r,tGij2Jkilf
ci,G4nrjeffij,&'&J&'A,
(,-trrJ,ot,)Fi$
Artinya: Dari Ummu Salamab ia berkata: 'T,asalullahpernah disibukkan
(sebinga terlupa) mengejakan sbalat dua rakaat sebelam Asbar maka beliau
melaku kan n1a suudah sbalat Asbar. (HR. An-N4saiy).
Kedua Hadits yang menerangkan bahwa Nabi melakukan shalat
duarakaat sesudah Ashar kelihatan ta'arudl (bertentangan) dengan Hadits
yang menerangkan tidak ada shalat sesudah Ashar. Tetapi hal itu tidak pedu
kita tetapkan bahwa keduanya ta'arudl yang kemudian kita tarjihkan mana
yang lebih rajih. Dari Hadits lain dapat kita ketahui, bahwa tupanya
keteladanan shalat sesudah Ashar itu telah menjadi pengertian di kalangan
sahabat, khususnya sahabat wanita. Pada suatu saat, terdengadah oleh
mereka bahwa Nabi melakukan shalat sesudah Ashar, maka menjadilah
permasalahan di kalangan ibu-ibu sahabat, khususnya dibenak Ummu
Salamah, ketika melihat sendiri bahwa Nabi melakukan shalat tersebut,
Ummu Salamah menyuruh seorang jaiyah untuk menanyakan hal itu
kepada Nabi, maka dijawab oleh Nabi kalau ia melakukannya karena tidak
melakukan shalat dua rakaat sesudah dhuhur karena sedang menemui tamu
dari Bani Abdul Qais, maka beliau kerjakan shalat sunat dua rakaat itu
sesudah shalat Ashar. Keterangan ini dapat dilihat dariiwayatBukhari dan
Muslim dari Ummu Salamah.
Dari riv'ayat ini dapat diketahui bahwa Hadits yang menerangkan
Nabi melakukan shalat sesudah Ashar itu datang sesudah keterangan yang
menyatakan bahwa Nabi meniadakan shalat sesudah Ashar. Karenanya
dapat dianggap bahwa larangan itu tidak ada lagi atau kalau dipahami secara
al am'u wattaufiq maka Hadits yang meniadakan shalat sesudah Ashar itu
f
adalah shalat sunnat ba'dal Ashar (shalat sunat ba'diyah) tetapi tidak
diiarang melakukan shalat yang lain yang mempunyai dasar, seperti shalat
janazah. Tegasnya shalat janazah sesudah shalat Ashar itu tidak dilarang.
189
Yang dilarang kalau melakukan shalat ianazah itu pada waktu matahari
terbit atau pada waktu matahariterbenam atau pada waktu matahari berada
di tengah-tengah. Hal ini didasarkan kepada Hadits riwayat iama'ah ahlt
Hadits kecuaii Bukharidart 'Uqbah bin'Amir.
v;!1ft93&3rigj'6-*el1i,iAr&
x,Q,Jr'qrdp D 3;&q.;;iJ:rZ: M
(
(rr $) s?j!\txr:#jy6
Artinya: 'Tingalkan lang meragukan ftiliban) rzenaju yng tidak
rteragukan". (HR. Ahmad dariAnas)
Hadits tersebut banyak yang meriwayatkan, seperti an-Nasaiy dari
Al-Hasan bin Ali dan Ath-Thabannty dari Wahishah bin Ma'bad dan Al-
Khatib dari lbnu Umar dengan nilai shahih.
Kalau tentunya hukumnya tetap Muslimah tentu masyarakat di
mana dahulunya tinggal, tidak adahalangan untuk melakukan shalat gaib
terhadap wanita itu.
\67i^tCJ89tL,Jt6;g1v76|r,k6*
!tq,rbgI2n6j6'S"g-.#)66t{
&6iVU\i5(&q\5F6.^53#
191
,#i{r\X'Ji,J;'& r^t"t;i,t'-V4
(l'-,ta\:r) #Sr#
Artinya: Dari Abi Salamab bin Abdurrabman diiwalatkan bahaa ia
berkata: Ketika Sa'ad bin Abi IVaqash neningal dania, 'Aiyah berkata:
Masukkanlah janaqabrya ke najid, agar saJa dapat menshalatkannla. Orang
baryak menolaklang demikian (untuk memasakkan ke nayid). Maka'Aiyah pan
berkata: Deni Allab sungub Rasulullah saw telab menshalatkan janalah daa putra
laki-lakiBaidla di nayid,ykni Sahail dan saudaranla. (HR. Mulsim).
Dalam salah satu flwayat,bukan hanya 'Aisyah yang menshalatkan
tetapi juga isteri-isteri Nabi yang lain. Dalam pada itu menufut iumhur
ulama isteri-isteri sahabat menshalatkan Nabi setelah para sahabat
menshalatkan. Riwayat-rtw^yat itulah yang diiadikan dasar kebolehan
menshalatkan ianazah bagi wanita. Di samping itu kebolehan wanita
makmum imam pria dalam shalat ianazah dapat didasarkan pada
keumuman "ummatun minal muslimin" dalam fl:wayat 5 ahli Hadits di
bawah yang dari segi bah asa dapat dtartikan Muslimin itu pria dan wanita.
bin Hurairah berusaha, apabila ahli janaqab tidak banlak, antuk nenjadikan
(HR.Lima ahli Hadits kecuali an-Nasaiy).
mereka tiga shaf.
Hadits senada itu diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim, Abu
Dawud an-Nasaiy dan at-Tirmidzy.
Adapun mengenai doa sesudah selesai shalat janazah tidak didapati
dasar yang kuat unruk itu.
*"4,:F;A,t1'Jt5'rgoi)tGrJtfSJ"e
fuffi*.67 6 $t fi')t c;eq, 6'Ft
efi'vt 9$;{6J e{i}*j7y, 6'll::I, XV
meningal dania, /a/u Nabi buerta para sababat pergi ke nushalla /a/u bershaflab
Nabi bersama mereka dan bertakbirenpat kali takbir"- (HR. Al-Jamaah).
kurang dai 4l orang sehingga untuk itu terpaksa berhutang guna memberi
uang lelah kepada yang menshalatkan.
Bagirmana menurut tuntunan Nabi tentang menshalatkan janazah
itu, baik jumlah orzrngny^ maupun kedudukan uang lelah. (I\4. Subrawardi
I4n. No. 8047 Banlarnasin).
Jawab: Merupakan kev'ajiban masyarakat, arinya wajib kifayah
bagi masyarakat untuk (a) memandikan janazah, (b) mengkafarnnya, (c)
menshalatkannya dan (d) menguburk^nny^. Dalam pada itu menjadi
kewajiban pula bagi anggot^ masyarakat untuk membantu keluarga yang
mendapat musibah khususnya kematian keluarganya, iangan sampai
menambah kesusahan keluarga tersebut.
Menshalatkan ianazah adalah ibadah, setiap ibadah harus
didasarkan pada keikhlasan. Karenanya tsdak sepantasnya menshalatkan
janazah mengharapkan uang lelah, apalagi keluarga yang ditinggalkan
ianazah adalahorang yang tidak mampu. Kalau untuk uang lelah bagi orang
yang menshalatkan harus berhutang hal demikian sudah termasuk
menambah kesusahan keluarga yang meninggal. Untuk itu pedu informasi
melalui pengajian-pengajian tentang kedudukan pengurusan janazah
menurut tunrunan Rasulullah di samping kewajiban anggota masyarakat
membantu keluarga yang meninggal dunia. Dengan demikian pengetahuan
masyarakat tentang itu akan makin bertambah, sehingga ibadah mereka
dapat lebih sesuai dengan tuntuflan yang benar.
Mengenai jumlah yang menshalatkan ianazah tidak harus 47 orang.
Yang penting ada yang menshalatkan. Memang dalam Hadits ada
disebutkan kalau orang meninggal dunia dishalatkan oleh 40 orangyang
tidak memusyrikkan kepada Allah, doa mereka akan dikabulkan Allah.
Demikian riwayat Ahmad Muslim dan Abu Dawud. Dalam riwayat Ahmad,
Muslim, dan at Tirmidzi bukan 40 orang, tetapi 100 orang. Jadi pokoknya
banyak yang mendoakan dan memohonkan ampun orangyang meninggal
dunia itu, di samping modal dasarnya ialah imam dan amal saleh bagi
janazah sendiri agar seorang mendapat maghfirah dad Allah, bila pada
saatnya dipanggil menghadap Sang Pencipta ialah Allah SWT.
Jumlah 40 atau 100 tidak menjadikan syarat mudak orang akan
mendapat maghfirah kalau saja seseorang itu tidak beriman. Seseorang akan
mendapatkan maghfirah kalau dia beriman, dan meninggal dunia (tentu
dalam suasana beriman) kemudian dishalatkan oleh orang yang banyak
jumlahnya. Banyak jumlahnya bukan dibatasi 40 atau 100 orang, seperti
195
disebutkan dalam Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud dan Malik bin
Hurairah yang menyebutkan bahwa setiap Muslim yang meninggal yang
dishalatkan oleh sekelompok ummat Islam yang mencapai tiga baris A-llah
akan mengampuninya.
'/'15&'jrt:"t;:g(it'lL'riltJ{":G?1'e
66Mi+;Jt3"HJ?,i,Av3\6.{Jffi '6
'r1r1'P:/u1\5,V
Artinya: 'Dari Abu Hurairah ra. sesungultnla Nabi saw datang ke
kaburun, maka be/iau mengucapkan 'Assa/amu'a/aikum dara qaurnin mukminin wa
Allah bikun lahiqun" (Keselamatan bagimu sekalian penghuni
inna inya
kubur dari kaum Mukminin dan sungguh insya Allah kami akan
menyrrsulmu).
Hadits ini adalah Hadits shahih.
Surat Fatir ay at 22 berbunyi:
\\_/ /l*:4At5fifir{5'i3<tqt;1u:r
1
(_-, ,
,#re:**fiV:',6
196
lfrJrturt::(p"tv*-3{j|i;\,'8{g{v
( r', Jrtt) t;rl..y
Artinya: "Suungubnlta kanu tidak dapat menjadikan zrang-zrangJang
mati mendengar dan tidak pula rnenjadikan zrang-lranglang tali dapat mendengar
pangtlan, apabila mereka telah berpaling mem belakang".
Dari dua ayat al-Qur'an tersebut dapat difahami sebagai berikut:
1. Kedua ayat tersebut menunjuk kepada orang kafir dan musyrik
dan orang yang telah berpaling membelakangi petunjuk, bukan kepada
orangMukmin.
2. Sebagaimana dii syaratlan dalam Surah al-Baq arah ay at 75 4:
MASAI-AH WAKAF
A!;rM"#i'6'Fwri:i/t'\tt6"
-,4'uUf,$rfricft>3353t5
'|.t'tblW
*;i!#c|*#J\ajAutS:SAu"J
V.J:,Y,t/Sltot2)
Artinya: Dai Ibnu Umar r.a., dia berkata: Umar lelah mendapatkan
sebidang tanah di Khaibar: I-ttlu dia datang kepada Nabi saw untak meminta
pertimbangan tentang tanah itu, maka ia berkata: "[Yabai Rasulullah, nsanguhnla
aka nendapatkan sebidangtanah di Khaibar, di mana aku tidak nendapatkan barta
yng lebih berharga bagika selain dai padanla; maka apakabyng bendak engkau
peintahkan kEadaku sehubungan dengannla? 'Maka kata Rasulullah saa
kepadanla: 'Jika engkau suka, tahanlah tanab itu dan engkau sedekahkan
manfaatnla." Maka'Umarpun men-ledekahkan manfaatnla, dengan slarat tanah itu
tidak akan d/ual, tidak akan dihibabkan dan tidak akan diwaiskan. Tanab itu dia
wakafkan kepada orang-orangfakir kaum kerabat, bamba+aha1a, sabilillab, ibnu
sabil dan tamu. Dan tidak ada halangan bagi orang yng mengarusnya untuk
rtemakan sebagiar dainla dengan cara Jang nakruf dan memakannla tanpa
nengangap bahaa tanah itu nilikrya sendii". (Shahih Muslim, lI: 13 / 4).
2. Hadits riwayat Imam Muslim dari Abu Hurakahr.a.;
hanawakaf itu sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya atau tidak lagi
memberi rnanfaar,maka boleh diubah atau diganti dengan yanglebih besar
manfaatnya. Misalnya, karena untuk pondok Pesantren tidak begitu besar
manfaatnya menjadi madrasah atau rumah sakit yang lebih besar lagi
manfaatnya.
Atas dasar itu Mafiis Tallh memberikan tuntunan sebagai berikut:
'Kalau engkau telah newakaJkan, maka tidak berhak lagi engkau atas barang itu,
kecaali sebagai orang lain lang han-1a berhak mengunakannla saja, seknjutrya
barangitu tidak boleh d/ua/, dibeikan dan tidak boleb diwariskan. Makajanganlah
engkau nembei batas aaktu akan wakafmu itu dan boleh engkau menentukan wakaf
kepada sevnrang ataa go/ongan atau nayid dan sebagainla dengan nmgingat
maslahat-maslabatn1a, begitujugalanganlah mewakaJkan baranglangmudalt rusak.
Kalau engkau menjadi angota badan ataa penguan wakaf (nadhir), wajiblah engkau
pelihara suuai dengan maksud zrang Jang benuakaf serta mempergunakan
sebagaimana mestinla, dengan bertaat kepada Allah dan berusaba menperbanlak
faedah dai barang wakaf itu. Di mana perla, kalau barang wakaf itu sudab lapak
atau rusak boleblah engkau pergunakan untuk lainrytalang serapa atau engkaajaal
dan engkau belikan barang lain untuk meneraskan wakafnla". (HPT. hlm. 169-
270).
\;9"JL"fu -'1t*6rv6a6,
204
*6v9:)\51ifu oj|s;"ea6;5ig;11(
(vr- vnr
/')
Artinya: Babwasanla sezrangJang berdosa tidak akan memikul dosa orang
/ain, dan babwasanla sezrang manusia tiada nemperoleh selain apa lang lelah
diusabakannla.
Dengan demikian masalah yang saudara t^ny^kan itu tidak ada
tuntunannya dalam ag ma Islam, bahkan kalau memperhatikan ayat-ayat di
atas, perbuatan menghadiahkan pahala kepada orang yang sudah
meninggal dunia itu bedawanan dengan isi ayat-ay^ttersebut.
205
1. BungaKoperasi
5. Hadiah
sehingga tidak mungkin kalau seluruh penabung itu diberi hadiah. Untuk
itu maka pedu diadakan seleksi, penabung yzngm n yangakan mendapat
hadiah itu, dancannyamungkin adalah dengan cara diundi.
Dengan demikian cara undian daLam hal ini tidak termasuk haram
211,
judi yangdiharamkan.
\slu;!e633r;n
21,3
'^tVi^
';ataalSet'
Artinya: Oranglang mernberi suap dar urangJrang meneima saap masuk
neraka. (HR. ath-Th abannty darilbnu 'Amr).
3. Hadits riwayat Ahmad dari Tsauban:
lWiS*QJ,K,J'ptt:tiCttv
'Jj:tfilJ*1g,-t-.vt4r:&G:;tWtUt
( rn'rl '4,'tt1
215
,it;,Iqtt+ti)^6!i;g'Uf'*6PtAiCe{S
,',AVJLWT6\A6r
Artinya: Danjanganlah kamu memakan harta anaklatim lebib dai batas
kEatutan dan jangan kamu tergesa-gesa menlerahkan sebelum mereka dewasa.
Barangsiapa di antarapemelihara anaklatim itu kay (nanpu), maka hendaknla ia
menahan dii (dai menakan harta anaklatim ita), dan barangtiapalangniskin (di
antarapenelibara anaklatin) maka bo/eh/ah ia memakan harta itu rcpatutnla.
Melihat ayat di atas dan dihubungkan dengan kasus yang Anda
tanyakan, kalau sang ustadz yang mengurus panti itu makan dan membeli
bensin untuk kendaraannya sekedarnya sesuai dengan yang dipedukan,
maka tidak termasuk me mzkznharta znakyaamyang dilarang.
217
MASAI-AH KESEHATAN
'iA,*i',443;7P;efr ,'i;kgL*tli';;:4
i(v1c:".raiaL*"fist(x(rt1;;rLsr
Agama Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah yang
tersebut dalam al-Qur'an dan al-Hadits Shahih (maqbul) berupa perintah-
perintah dan larangan-larangan serta petunjuk untuk kemaslahatan
(kesejahteraan) hamba, di dunia dan akhirat.
Dari pengertian tersebut, kita ketahui bahwa Agama Islam itu
disyari'atkan kepada manusia untuk kemaslahatan manusia itu sendiri.
Kemaslahatan itu meliputi:
a. Kemaslah zg m^nya.
^tan
b. Kemaslahatan diri manusia.
c. Kema s lah atan hafta kekay aanny a.
d. Kemaslahatan generasi (keturunan) nya.
Mengenai kemaslahatan manusia meliputi kemaslahatan ruhaniah
dan jasmaniah. Adapun kemaslahatan ruhaniah mencakup keimanan,
ketaqwaan, dan sikap hidup (akhlaqul karimah). Sedangkan kemaslahatan
jasmaniah an tatalain,masalah kesehatan tubuh manusia.
Agama Islam sangat mendorong agar manusia memelihara
kesehatan jasmaniah dan ruhaniah tersebut. Cannya adalah dengan
menjaga agar ruhariah dan jasmaniah tetap sehat dengan menjauhi hal-hal
yang menimbulkan kerusakan (nafsadah).
21,8
Tanya:Mohonpenjelasantentangkesehatanruhaniahituyang
bagaimana? (hths. A@ERYogtakarta) -
kesehatan ruhaniah
Jawab: Agama Islam sangat memperhatikan
dengan l^r" -"*b.ri peringatan kepada manusia agar meningkatkan iman
darr.-b.rt^q*a, serta memelihara akhlaq yang baik. Menurut kriterianya
kesehatan iuhaniah (mental) itu ada 8, yang barangkali sec,'r^ umum dapat
kita jadikan pedoman, dan sebetulnya sangat efat hubungffirnya dengan
iman dan taqwa. Kriteria demikian pada umumnya adalah:
(1) Mental yang sehat adalahyang dapat mengadakan p-enyesuaian
dengan keadaan sel^[pnn keny^t^ n itu sangat buruk. Ayat276 Surat al-
Ba$rah dan 19 Surai an-Nisa' mengingatkan l.ita agar manusia tidak
*.ri^h goncangan hatinya dalam menghadapi hal-hatyang dianggap buruk
karena f,^l y^"g tampak buruk itu tidak mesti berakibat buruk. Demikian
pula dapat ,.ij^di keadaan )ang menyenangkan dapat mendatatgkan
kesusahan.
Surat al-Baq arah aY at 21 6 :
rj;rrrcFF6w;*&Jil{s
,Bolebjadi kamu membenci sesuatupadahal ia ama!baik baginu,
Artinya:
rlan boleh jadi kana niryukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah
nzengetah ui sedang kanu tidak nengetabui ".
Surat an-Ni sa' aYat79;
)A:ii,{54ffiV#:J;:t'5{4SF
u#v'L
Arrinva: hlaka bila kanu tidak nenlakai mereka, (naka bersabarlah)
kare na kam a titlak rnery u kai itu padab al Allah nenjadi kan padarya
kebaikanlang
hanyak".
219
usS6*'jiu5'. "CW5sj\UfrcA
""3({"
v/t
-/
Artinya: 'Barangsiapa lang mengejakan kebaikan seberat dTarab pun,
niscEta dia akan melibat ba/asann1a. Dan barangsiapajtangmengerlakan kelahatan
seberat dqarabpun niscala dia akan meliltat balasannla.
(3) Jiwa yang sehat adalah jiwa yang dimiliki oleh orang yang suka
memberi daripada meminta. Surat al-Mu datsk ayat 6:
Artinya:
:efr*{s
'Janganlah kamu membei dengan maksad memperoleb palasan)
ynglebih ban1ak".
(a) Jiwa yang sehat adalah jiwayangbebas dari rasa tegang, cemas,
dan tidak putus asa yang berkepanjangan. Al-Qur'an melarang berputus asa
dalam mencari rahmat Allah.
SuratYusuf ayat87:
'Yyy,
e' bJ:;:;{ t
di b ;:,fIt{J
"tln
220
'fJPi;;ili
Artinya: "sesunguhnla tiada putus asa dai rahmat Allah rnelainkan
orangkafr".
(5) Jiwa yang sehat adalah yang suka berhubungan dengan orang
lain dengan cara tolong-menolong. Kita dianiurkan tolong-menolong ini
dalam surat ai-Mai dah ay at 2:
ySAS
di &J;336:ils idy t\,Qj'e;
Artinya: 'Dan to/ong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa, dan
j angan to long-m en o lo ng dalam do sa dan p e langaran " -
grL:$6,{:;:t:l;ar6tV},Slt(&
Artinya: 'TIai orang-orangJang beiman, bertaqwalah fupada Allab dan
hendaklah nempersiapkan diri dan nenperhatikan @alangtelah diperbuat dan @a
1axgakan dilakakan untuk bari esok (akhirat)".
(7) Jiwa yang sehat adalah 1i'wa yang dapat meluruskan rasa
persaingan yang sehat, positif dan konsuuktif-
Surat al-Mai dah ay zt 48 :
'#Wq&;PtJL+W|WG
-,'J t'-? /
'Jts'\o t.
*'
Artinya: "h[aka berlombalah dalam fuba1ikan. Han1aAllablab semuan1a
kan a ken bali dilte i tah a kan kepadam u apalang karni perse lisih kan.
(8) J irva y,ang sehat adalah iiu'a yang penuh kasih savang. Sabda Nabi
sau, mengingatkan pada kita bahwa kita bukan ummat Muharnmad saw
1'ang baik
jika tidak mempunyai kasih sayang pada anak kecil dan ofang tua.
221
l,sLl':
Artinya: 'Kebersihan itu sebagian dai iman". (HR. Imam Muslim,
Ahmad dan at-Tirmidzi).
Yang ke dua dengan jalanmakan secukupnya dan tidak berlebihan,
seperti firman Allah surat al-A'raf ayat 31
/'1
aJ
'oP?u
Artinya: 'Makanlah ka/ian makananlang balal lagi baik dai apalang
Allah iqkikan kepadamu, dan bertaqwalab kepada Allah yng kamu beiman
kepada-Nya".
Pengertian thalliban dapat berarti cara mendapatkan yang baik dan
dapat juga berarti bergizi. Dalam rangka memelihara kesehatan ini perlu
menlauhi makanan yang diharamkan, karena makanan yang haram dapat
merusak tubuh. Sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam Surat al-Nfaidah
dan sabda Nabi saw yang diriwayatk^n oleh at-Tabrani yang menvatakan
bahwa khamnar (minuman keras) itu induk dari kerusakan dan keburukan
yang mengakibatkan kerusakan jasmaniah dan menimbulkan perbuatan
222
Tanya: Adakah obat dalam al-Qur'an dan Hadits untuk adik saya
yang srress iu., p.r*, asa tidak mau lagi belaiar dan bekeria. Seakan-akan
yan[ dirrsahakan sia- sia saia. ('{ a m a n o h o n di ra b as i a ka n)'
bukanlah obat untuk
Jawab: obat dalam al-Qur'an dan Hadits
sekadar diba cakankemudian dibaca atau disuruh memb
^czzyatatauHadits
itu saja, tetapi al-Qur'an dan Hadits mengandung obat bagi- hati yang
g""auh. M^ks..dty^ kalau dibaca dengan dimasukkan maksudnya dalam
tud kemudian dilaksanakan petuniuk-petuniuk y^ng termaktub
didalamnya.
Seperti disebutkan dalam al-Qur'an dan Hadits agaf seseorang
janganberputus asa mengharapkan rahmat Allah, tentu saia bukan sekadar
mengharap-harap tetap iuga harus dengan usaha'
" Bar""gkali beBerapa ayat dan Hadits di bawah kalau direnungkan
dan difahami akan menladikan obat/motivasi berusaha dan memohon
rahmat Allah yang amat luas yang disediakan bagi or^ng-ofangyang benar-
benar takrva.
Ayat 87 SuratYusuf:
t
d.lll
di'W+i&reltdJb#6!5
A+a
Arrinya: ,,... dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungubnla tiada berputus asa dai rabmat, melainkan kaumlangkafr".
Ayat 156 Surat al-Akraaf:
lfr S"l::+:e^'f-Seqi;r;3
Artinya: ,'...dan
rahmat-Ka neltputi sega/a sesuata. Maka akan Aku
tetapkan rahnat-Ks untuk nrang-lrany)angtakwa ' ' ' "'
DzlamHaditsQudsiriwayatMuslimantaraiaindisebutkan:
223
t6!fi;jt3$Wu+og:i;,;;tY
'p'{Grfr Gfu6)o:V,;eiAF.J
'-,6fr 1/Jtjry:.$agg43La6$t'e+
(,f.'P o\r,) 'a:iYy:g!f6d;JL
Artinya: lYabai hamba-Kz. Sekiranla ka/ian selak ciptaanpertana hinga
terakbir baik manusia alaupunjin, berdii berbarispada vtu tanah datar /a/u mereka
meminta kepada-Ka kemudian Aku bei setiap pernintaannlta tiadalah akan
j
rn e ngu rangi ke ka1 a a n -Ku b aga i ka n te rb e n a m n1 a aril m J a ng d i n a s u k ka n ke da /a n
/aat. IYabai hanba-Ka, semua ama/ kalian, Aku catat dan perhitangkan untuk
kalian, kemadian akan Kuberikan balasannla dengan senlparna' barangsiapalang
nengbasilkan kebaikan, bendaklalt memuli yukur kEada Trhannla, dan
barangsiapajtang nenghasilkan selain dari itu, janganlab menlesali siapa pun kecuali
diri n1 a s e n di i. (HR. Mu slim, Ibnu Hibb an dan Hakim).
D engan memahami makna yang terkandung d alam ay at dan Hadits
di atas tentu saia diikuti dengan semangat unfuk berusaha, insya Allah rasa
stres dan putus asa sedikit demi sedikit berkurang dengan izindanpetuniuk
Allah, sesuai dengan janji-Nya dalam ayatteral*ir Surat al-Ankabutayat69
yangarinya:
'Dan Jang bersungub-sungub mencari keidlaan Kani
orang-nrang
Kani tunjukkan kepada nereka jalan-
(terntasuk rahmat-I'{jta), benar-benar akan
ja/an Karui. Dan sesunguhnla Allah benar-benar buerta nrang-nrangJang berbaat
baik".
224
(^";4sfu';b:J3i{"iq:6rif:61'v
Artinya: "Suanggahnla keadaannla apabila Dia rnenghendaki suaatu,
baryalab berkata kspadanla: 'Jadilah", makajadilah ia ...".
Bagi Allah SWT tidak ada yang sukar bagi-Nya, termasuk
mengembalikan kornea m atz- y p ernah disumbangkan seseorang kepada
^ng
orang lain semasa ia hidup di dunia, ataw Dia dapat menciptakan kornea
mat^ yang baru yang lebih baik dari kornea m ta yang pernah
disumbangkan. Bagi kita makhluk Allah, tidak akan mampu
memperkirakan mengukur seberapa hebat kemampuan Allah,
sedangkan
^t^u
kemampuan yang ada pada manusia merupakan anugerah
kemampuan yang sangat sedikit dari Allah. Karena tidaklah mungkin kita
membandingkan kemamPuan manusia dengan kemampuan Allah SWT.
225
MASALAH KETARJIHAN
1. Masalah Ketatiihan
Tafsir dan ilmu Mushthalah Hadits dan lainlain yang dilakukan secara
terpadu.
^yat10.
6b36Ev,SJ&FqbVI+ii$;
&JJ
"wclJJ4'1i04lu6ftiit
teo"Y':4%r;i1
Artinya: Dan orang-orangltang datang sesadahnla, mereka berdoa: 'Ya,
227
Tuhan kami, beri anpuni/ah kani dan saudara-saudara kamilang telah beinan
lebih dahutu dai kani danjanganlah Engkau merubiarkan kedengkian dalan bati
kani terbadap urang-urangJang berinan. Ya, Tuhan kami, sesungabrya Engkau
Maba Penganpun lagi Maha Penlajtang".
Dou t..s.bot lebihlebih lagi kalau diucapkan oleh anak kepada
orang tuanya, sebagai anak yang shaleh, sebagaimana sabda Nabi saw,
dalam Shahih Muslim. Hadits nomor 1001 riwayat Abu Hurairah:
y-;.bIy*'f ib$ir;'$tLe$&6tiL
t
i*, .t ) /ft {fiI *1t4 *3 **
^3$
Artinya: ,Ap1bila sese1rang meningal dunia, maka putus semua ama/n1a
fucuali tiga hai,laitu shadaqab jailab, ilnalang bermanfaat dan anak saleblang
m e n do a ka n kep a da o ra ng- tu a n1 a "'
Tuduhan bahwa Muhammadiyah meringankan Hukum Agama
adalah sama sekali tidak benar. Yang benar bahwa Muhammadiyah
memang sangat berhati-hati dalam mengamalkmr agama. Kalau tidak ada
dalil yang kuat dan shahih, maka warga Muhammadiyah tidak akan
perbuatan bid'ah
-.ng"-"lkan, sebab khawatir akan terjerumus pada
(mengada-ada dan menambah-nambah Aiann Agama termasuk yang
bersifat ibadat).
Tuduhan/sebutan rna/ehane wong Kristen, santri anltar dzn idak
mau menghormatiwali, khususnyawali 9 (sanga), tidaklab ada kebenarannla.
Kd^., dikatakan Muhammadiyah suka berdebat tidak lain adalah
untuk mencari kebenaran serta dalil-dalil yang kuat,dalamrzneka mengajak
orang lain meniti ke jalan Allah, sebagaimana diperintahkan Allah dalam al-
Qur'an Surah an-Nahl aYat1'25:
&=vrliSi"tJd-rLUigU'd:.JgJL:6t
| "'
^W,iF&1&Vfr,!;Y:;J'a19
()rc,Jr,)G):;nr*w
) )!.1
p:"'u;;#*'(s;bti;it:t;fr ;:1t
(v a-2\il' >'g{Fsl;WL{j
t
,:{firy-:.fyAEAW,Vb:{itCJ v8L
( r.Tr pil')
Artinya: Ikutilah apa )ang nlab diwaQyukan kepadamu dari Tubanmu.
Tidak adaTuban selain Dia, dan berpalinglah dai orang-orangnaslik.
I\fengikuti wahyrr Allah sebagaimana ditegaskan dalam ayat di atas
berarti juga mengikuti apa yang dibawa oleh Rasul saw sebagaimana
diperintahkan oleh Allah S\YT seperti tersebut pada ayat 7 Surah al-Hasyr
(se):
,56f6v'E'&6Lii5r?3r{el Vj
,) ,.,\i-!t,&*tiY)r
23tt
Tanya: Apakah ada bid'ah hasanah dan bid'ah dalalah dan tolong
beri contoh bid'ah hasanah dan bid'ah dalalahl (Siti Hindan, TKABA Cabang
233
Curup, Bengkalu).
Jawab: Sebelum menlawab perta'nya ndi atas perlu terlebih dahulu
dipahami apa bid'ah itu sendiri. Perkataan bid'ah berasal dari akar kata Arab
bada'a yang menunjukkan arti penciptaan suatu karya kreatif dan orisinal
tanpa adanya contoh sebelumnya. Dalam al-Qur'an surah al-Baqanh ayat
11,7 dan an-An'am ay^t 101. Allah berfirman: 'Badi'us samawati aal ardb"
berarti bahwa Allah adalah pencipta langit dan bumi dengan tiada contoh
terlebih dahulu.
Pengertian harfiah dan kata bid'ah ini sangat erat hubungannya
dengan pengertian terminologi dalam ma Islam, karena bid'ah itu ada
amal ibadah
^g dibuat tanpa adanya dalil dalam
essensinya adalah setiap yang
syara' atau contoh dari Rasulullah saw yang membenarkannya. Secara
teknis para ulama mendefinisikan bid'ah itu sebagai suatu car^
mengamalk^n yang dibuat-buat dan menyerupai ketentuan sy2ral
^g^m
dan mempraktekkannya dimaksudkan untuk ibadah kepada Allah (al-
I'tidam,I: 36-i7). Jadi menurut defnisi ini unsur-unsur bid'ah, itu adalah (l ) adarya
praktekyng diadakan kemudian dan menlerupai ajaran agama dan (2) praknk
terce but dimaks udkan sebagai bagian dai itaal pei badatan kEada Allah.
Lebih lanjut perlu ditegaskan bahwa bid'ah itu tidak hanyameliputi
praktek yang berupa perbu^tan, tetapi juga sikap tidak berbuat yang disebut
bid'ab tarkjah, yaitu meninggalkan suatu yang diperintahkan oleh agama
baikyang sunat maupun yangwajib dengan paflbahwa meninggalkan
^ngg
itu adalah agam . Seperti ajann bahwa seorang salib yang telah mencapai
tingkat hakikat tidak perlu lagi mengerjakan tal<Ltf syari'ah karena syari'ah
itu hanyalah kulit belaka, sementara orang tersebut telah mencapai inti
ma, yaitu hakikat. Tetapi orang yang meninggalkan perintah agam^
^g
bukan karena meninggalkan itu dipandang sebagai melainkan
^gama
semata-matakarena malas atau lilai ataujuga karena tidak percaya kepada
agama tidak disebut bid'ah melainkan maksiat.
Pelanggaran bid'ah itu tercakup dalam sejumlah Hadits Nabi saw;
lain Hadits irwayat Muslim (Sbabih,I:380, Hadits nomor 867) dari
^ntar^Maj ah (S u n an, I: 1 7, Hadits nomor 45)
Ibnu dari Jabir ibn Abdillah:
fiYXrWS"#r(f,(s
235
Artinya: Berhadapannla dua dalil (atau lebih) dengan cara lang saling
bertentungan (A4aksudnla iirya sali ng berten tangan).
Kalau mau dirincikan dengan penyemPurnaan unsuf-unsurnya,
maka ta'arudhul adillah itu terjadi apabila terdapat unsur-unsur:
a. Adanya dua dalil atau lebih.
b. Samamartabatnya.
c. Mengandung isi ketentuan yang berbeda.
d. Berkenaan dengan masalah yang samadan
e. Menghendaki hukum vang sama dalam satu waktu.
Adapun penyelesaiannya, sebagaimana dalam menentukan
pengertiannya, tidak semua ulama sama. Sekalipun sama ialzn yang
ditempuh namun berbeda dalam memprioritaskan jalan tersebut, antara
nasakh, taufiq dan tarjih. Yang banyak dilakukan dan ini yang sesuai dengan
ketentuan 82 surat an Nisa, ialah 'Al jam'u wattaufieq in amkana".
^yat
Artinya mengumpul dan mempertemukan isi dalil tersebut
memungkinkan. Jadi menghilangkan pertent^ng n. Barulah apabila tidak
dapat, diamalkan nasih-mansukh atau tarjih.
Untuk jelasnyaay^t82 Surat an-Nisa baik kita renungkan.
&f':$i'V+*56;5,;ji'gi,4i$1
,t6(it;3t
Artinya: Apakab nereka tidak nemperltatikan al-pur'an itu bukan dai
sisi A//ah, tentulah mereka nendapati pertentanganlang baryak di dalamn1a.
Ayat itu mengacu agar kita memahami al-Qur'an secara utuh
memahami di dalamnya tidak sepotong-potong tetapi secara
^yat-^yat
terpadu sehingga pemahamannya dan pengamalannya serasi.
Kesimpulannya apabtla kita menghadapi dalil-dalil yang kelihatan
ta'arudh bertentangan, maka kita lakukan pengumpulan dan
^tau
mempertemukan isi kandungan dalil-dalil yang bertentangan itu terdahulu.
Kalau tetnyat^ tidak dapat kita lakukan barulah kita tempuh nasikh-
mansukh atautarjlh.