Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA

“AKHLAK DAN ETIKA”


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Yang Diberikan Oleh
Dosen Pengampu : Sutikno, S.Pd. I,M.Pd.I

Disusun Oleh :
Kelompok 2 Teknik Industri

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALAHAYATI
2022/2023
Anggota Kelompok 2 :
1. Ahmad Iqbal Alghifari 15. Mutiara Putri Ratna Manggali
( 22130002 ) ( 22130041 )
2. Yudha Saputra 16. Naufal Murtado
( 22130003 ) ( 22130042 )
3. Ahmad Irfan Putr 17. Nurlaila Ali
( 22130004 ) ( 22130044 )
4. Aldi Amanda Putra 18. Popy Aprilia
( 22130006 ) ( 22130045 )
5. Aldy Fratama 19. Putri Dilla Apprilia
( 22130007 ) ( 22130046 )
6. Aris Dwi Saputra 20. Putri Salsabilla Rifqiani
( 22130010 ) ( 22130047 )
7. Ayu Febri Arista 21. Refi Wulandari
( 22130011 ) ( 22130048 )
8. Chandra Wibisono 22. Rianda Kurnia
( 22130015 ) ( 22130050 )
9. Cindy Salsabilla Tazkiyah 23. Rido Gunawan
( 22130016 ) ( 22130051 )
10. Doni Wirawan 24. Sandi Wira Yuda
( 22130020 ) ( 22130055 )
11. Dzal Aidil Assegaf 25. Saputri Fernanda
( 22130021 ) ( 22130056 )
12. Edo Sahrul Gunawan 26. Syukur Syaripudin
( 22130022 ) ( 22130057 )
13. Leo Firmansyah 27. Tedy Firmansyah
( 22130034 ) ( 22130058 )
14. M Rafli Ramadhan 28. Zainuddin
( 22130036 ) ( 22130063 )
29. Mera Fitri Yani
(22130038)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
karunia, rahmat, dan hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah yang
berjudul “Pengertian Akhlak dan Etika” dapat terselesaikan. makalah ini disusun
sebagai tugas kelompok matakuliah Pendidikan Agama, kami berusaha menyusun
makalah ini dengan segala kemampuan, namun kami menyadari bahwa makalah
ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi
penyusunan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangunkan, kami
terima dengan senang hati demi perbaikan makalah selanjutnya. atas perhatian dan
kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini kami ucapkan
terimakasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Bandar Lampung, 09 Oktober 2022

Kelompok 2

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ………………………………………………….. 1


1.2 Rumusan masalah dan Tujuan Pembahasan ……………….. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akhlak ………………………………………………. 3


2.2 Akhlak dalam Islam ……………………………………………... 4
2.3 Pembagian Akhlak ………………………………………………. 7
2.4 Pengertian Etika, Mental, dan Moral ………………………….. 10
2.5 Perbedaan Akhlak, Etika, Mental, dan Moral …………………. 12
2.6 Urgensi Akhlak dalam Islam …………………………………… 15

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan dan Saran ………………………………………….. 20


3.2 Daftar pustaka …………………………………………………... 21

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Agama Islam mengatur berbagai aspek dalam kehidupan, antara lain; akhlak,
etika, moral dan lain-lain. Semua tercantum dalam qur’an dan hadist. Timbulnya
kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan yang
menetukan corak hidup manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam
pergaulan, kita mampu menilai perilaku seseorang, apakah itu baik atau buruk.
Hal tersebut dapat terlihat dari cara bertutur kata dan bertingkah laku. Akhlak,
moral, dan etika masingmasing individu berbeda-beda, hal tersebut dipengaruhi
oleh lingkungan internal dan eksternal tiap-tiap individu.

Sejarah Agama menunjukkan bahwa kebahagiaan yang ingin dicapai dengan


menjalankan syariah agama itu hanya dapat terlaksana dengan adanya akhlak
yang baik.Kepercayaan yang hanya berbentuk pengetahuan tentang keesaan
Tuhan, ibadah yang dilakukan hanya sebagai formalitas belaka,muamalah yang
hanya merupakan peraturan yang tertuang dalam kitab saja, semua itu bukanlah
merupakan jaminan untuk tercapainya kebahagiaan tersebut.

Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah


pangkalan yang menetukan corak hidup manusia.Akhlak,atau moral, atau
susila adalah pola tindakan yang didasarkan atas nilai mutlak kebaikan.Hidup
susila dan tiap-tiap perbuatan susila adalah jawaban yang tepat terhadap
kesadaran akhlak,sebaliknya hidup yang tidak bersusila dan tiap-tiap pelanggaran
kesusilaan adalah menentang kesadaran itu

1
Kesadaran akhlak adalah kesadaran manusia tentang dirinya sendiri, dimana
manusia melihat atau merasakan diri sendiri sebagai berhadapan dengan baik dan
buruk.Disitulah membedakan halal dan haram, hak dan bathil, boleh dan tidak
boleh dilakukan,meskipun dia bisa melakukan.Itulah hal yang khusus
manusiawi.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka adapun
masalah masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
 Apa pengertian akhlak, etika dan moral ?
 Apakah terdapat persamaan akhlak, etika dan moral ?

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN


Adapun tujuan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
 Untuk mengetahui pengertian akhlak, etika dan moral
 Untuk mengetahui persamaan akhlak, etika dan moral

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN AKHLAK

Akhlak merupakan sifat yang ada dalam diri manusia yang dapat keluar
dengan sendirinya tanpa adanya paksaan. Menurut bahasa akhlak mempunyai arti
sebagai budi pekerti atau perlakuan. Akhlak secara istilah berarti tingkah laku
seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakuan
perbuatan yang baik.Akhlak juga dapat diartikan sebagai tingkah laku tetapi
tingkah laku itu harus dilakukan secara berulang-ulang tidak hanya dilakukan
sewaktu-waktu saja.

Seseorang dapat dikatakan berakhlak jika timbul dengan sendirinya motivasi


dari dalam diri dan dilakukan tanpa banyak pertimbangan apa lagi pertimbanga
yang sering diulang-ulang, sehingga terkesan sebagai keterpaksaan untuk berbuat.

Pengertian akhlak menurut para ahli dalam islam :

Ibnu Maskawaih :

Menurutnya akhlak ialah “hal li nnafsi daa’iyatun lahaa ila af’aalihi min ghoiri
fikrin walaa ruwiyatin” yaitu sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukann pemikiran dan
pertimbangan.

Abu Hamid Al-Ghazali : Akhlak ialah sifat yang terpatri dalam jiwa manusia
yang darinya perbuatan-perbuatan yang dilakukan dengan senang dan mudah
tanpa mekikirakan dirinya serta tanpa adanya renungan terlebih dahulu.1

Ahmad bin Mushthafa :

Akhlak merupakan sebuah ilmu yang darinya dapat diketahui jenis-jenis


keutamaan,dimana keutamaan itu ialah terwujudnya keseimbangan antara tiga
kekuatan yakni kekuatan berpikir, marah dan syahwat atau nafsu.

Menurut Muhammad bin Ali Syariif Al Jurjani:

Akhlak merupakan sesuatu yang sifatnya (baik atau buruk) tertanam kuat
dalam diri manusia yang darinyalah terlahir perbuatan-perbuatan dengan mudah
dan ringan tanpa berpikir dan direnungkan

Dalam Al-Quran surat Al-Qalam ayat 4 dikatakan bahwa :

1
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian, diakses pada tanggal 07 Oktober 2022.

3
‫َظي ٍْم‬ ٍ ُ‫َواِنَّكَ لَ َع ٰلى ُخل‬
ِ ‫قع‬

Artinya : “Dan sesungguhnya engaku benar-benar berbudi pekerti luhur.


( Q.S. Al-Qalam : 4 )

2.2 AKHLAK DALAM ISLAM

Akhlak berasal dari bahasa arab yaitu Khuluk yang artinya tingkah laku,tabiat,
atau peragai. Secara istilah, akhlak adalah sifat yang dimiliki seseorang telah
melekat fan biasanya akan tercermin dari perilaku orang tersebut. Jadi, secara
singkat, akhlak adalah tingkah laku seseorang yang dilakukan secara berulang
kali.

Kata akhlak telah disebutkan dalam Q,S. Sad : 46 yaitu :

َ ِ‫ِا َّنٓا اَ ْخلَصْ ٰن ُه ْم ِب َخال‬


ِ ۚ ‫ص ٍة ِذ ْك َرى الد‬
‫َّار‬

Artinya: “Sesungguhnya kami telah mensucikan mereka dengan


(menganugrahkan kepada mereka) akhlak yang tinngi yaitu selalu mengingatkan
(manusia) kepada akhirat (Q.S. Sad:46)

Menurut Imam Al Ghazali, akhlak adalah salah satu sifat yang tertanam di
dalam jiwa manusia yang dapat menimbulkan suatu perbuatan yang mudah
dilakukan tanpa adanya pertimbangan pemikiran lagi.

Akhlak terdapat 2 macam yaitu ; Akhlakul Mahmudah dan Akhlakul Mazmumah.

Akhlakul Mahmudah ( Akhlak Terpuji )

Akhlakul Mahmudah adalah sikap dan tingkah laku mulia atau terpuji terhadap
Allah SWT, manusia, lingkungan. Contohnya sifat sabar, juju, rendah hati,
dermawan, sopan, gigih, rela berkorban, adil, bijaksa, lembut dan santun, tawakal
dan lain lain.

Akhlakul Mazmumah ( Akhlak Tercela )


Akhlakul Mazmumah adalah sifat dan tingkah laku yang butung terhadap Allah
SWT, manusia, lingkungan. Contohnya sifat sombong, iri, dengki, tamak, hasad,
takabur, ghibah, dan lain-lain.

Manfaat Akhlakul Mahmudah

1. Dicintai oleh Rasulullah SAW

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Tirmizi, disebutkan bahwa


seorang muslim yang memiliki sifat terpuji akan dekat dengan Rasulullah SAW.
Sebagaimana dalam hadist berikut ini, Rasulullah SAW bersabda:

"Orang yang paling saya cintai dan paling dekat dengan tempat saya kelak di hari
kiamat adalah mereka yang memiliki akhlak mulia. Sementara orang yang paling
saya benci dan tempatnya paling jauh dari saya kelak di hari kiamat adalah
mereka yang keras dan rakus, suka menghina dan sombong." (HR. Tirmizi).

2. Berat Timbangan di Hari Kiamat

Seorang muslim yang memiliki akhlak terpuji juga dapat menggapai derajat
seperti orang yang berpuasa atau salat. Sebagaimana dalam hadist berikut ini,
Rasulullah SAW bersabda.

"Tidak ada sesuatu amalan yang jika diletakkan dalam timbangan lebih berat dari
akhlak yang mulia. Sesungguhnya orang yang berakhlaq mulia bisa menggapai
derajat orang yang rajin puasa dan rajin shalat." (HR. Tirmidzi).

Contoh Akhlakul Mahmudah dan Akhlakul Mazmumah dalam Kehidupan


Sehari-Hari

Akhlakul Mahmudah

1) Berbicara Sopan dengan orang yang lebih tua

2) Rendah hati dan tidak sombong


3) Menjaga lisan

4) Menjaga aib orang lain

Akhlakul Mazmumah

1) Bersikap sombong dan dengki

2) Tidak menepati janji

3) Selalu ber prasangka buruk

4) Mencuri barang yang bukan hak dia2

2.3 PEMBAGIAN AKHLAK

Akhlakul Mahmudah

Akhlakul Mahmudah adalah akhlak yang mulia atau terpuji. Akhlak yang
baik lahir dengan sifat-sifat yang baik, yaitu sesuai dengan ajaran Allah SWT
dan Rasul-Nya.

Sebagai contoh :

a. Beriman kepada Allah SWT

“Dan bertakwalah kepada-Ku, hai orang-orang yang berakal.” (Al-Baqarah: 197)

Rasulullah juga bersabda yang artinya sebagai berikut:

“Berimanlah kepada Allah dimanapun kamu berada dan ikuti yang buruk dengan
yang baik, pasti akan menghapusnya dan bergaul dengan sesama manusia
dengan akhlak yang baik”

2
https://m.merdeka.com/trending/pengertian-akhlak-dalam-islam-manfaat-serta-macam-
macamnya.html#:~:text=Akhlak%20berasal%20dari%20bahasa%20Arab,Shad
%3A46)%20berikut%20ini, diakses pada tanggal 07 Oktober 2022.

6
(H.R Tirmidzi dari Abu Dzar dan Mu'adz bin Jabal)

b. Bersikap baiklah kepada kedua orang tua.

Allah SWT telah berfirman yang artinya sebagai berikut:

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia,
dan melakukan yang terbaik untuk orang tuamu. Jika salah satu atau keduanya
mencapai usia lanjut di bawah perawatanmu, maka jangan berteriak kepada
mereka, dan jangan mengucapkan kata-kata yang mulia kepada mereka." (Al-
Isra': 23)

Rasulullah juga bersabda:

“Ridha Allah SWT ada pada keridhaan kedua orang tua, dan kemurkaan Allah
ada pada kemurkaan kedua orang tua”(H.R. Tirmidzi dari Abdullah bin 'Amr).

Allah SWT telah berfirman dalam Surat Al-Maidah: 2 yang artinya sebagai
berikut:

“Dan tolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan ketakwaan. Dan


tolonglah kamu dalam berbuat dosa dan pelanggaran.”

Nabi juga bersabda:

“Dan Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba-Nya mau menolong


saudaranya” (H.R. Muslim dari Abu Hurairah)

Akhlakul Mazmumah

Akhlakul Mazmumah adalah akhlak tercela/akhlak yang tidak terpuji. Akhlak


madzmumah (tercela) adalah akhlak yang timbul dari sifat-sifat yang tidak sesuai
dengan ajaran Allah SWT dan Rasul-Nya.[4]

a. Musyrik (menyekutukan peserta dengan Allah)

Seperti firman Allah SWT yang artinya:


“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: 'Sesungguhnya Allah adalah
Almasih putra Maryam', padahal Al Masih sendiri berkata: 'Hai bani Israil,
sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu!'. dengan) menyekutukan Allah,
sesungguhnya Allah telah mengharamkan baginya surga dan tempatnya adalah
Neraka. Orang-orang yang zalim tidak memiliki penolong.” (Q.S al maidah 72)

Rasulullah SAW juga bersabda yang artinya sebagai berikut:

“Apakah kamu tidak ingin aku memberitahumu betapa besar dosa itu? (dia
mengatakan itu hingga 3 kali). Para sahabat menjawab: “Tentu saja, ya
Rasulullah.” Rasulullah SAW mengatakan bahwa ini adalah kemusyrikan
(menetapkan sekutu bagi Allah).(H.R.Bukhori dan Muslim)

b. pergaulan bebas (zina)Tuhan berkata dan janganlah kamu mendekati


zina, karena sesungguhnya zina adalah perbuatan yang keji dan keji.”
( Q.S Al- Isra : 32)

Rasulullah bersabda yang artinya:

“Tidak ada dosa setelah kemusyrikan (menyekutukan Allah) yang lebih besar di
sisi Allah daripada orang yang memasukkan spermanya ke dalam alat kelamin
wanita, yang tidak halal baginya”

(H.R Ahmad dan Tabari dari Abdullah bin Al-Harith)

c. Minum alkohol (narkoba)

Dalam hal ini, Allah SWT telah berfirman dalam surat Al-Maidah: 90 yang
artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum miras, berjudi,


menyembelih berhala, dan menggambar rejeki dengan anak panah adalah
perbuatan keji yang merupakan bagian dari perbuatan setan. (Q.S Al-Maidah 90)

Rasulullah bersabda dalam hal ini:


"Jauhi minuman keras, karena itu adalah kunci segala kejahatan"

(H.R Al-Hakam dari Ibn Abbasra)3

2.4 PENGERTIAN ETIKA,MENTAL DAN MORAL

ETIKA

Menurut istilah teika adalah cabang dari aksiologi yaitu ilmu tentang nilai
yang menitikberatkan pencarian salah dan benar yang berhubungan dengan
moral dan immoral dan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari baik.etika
memiliki fungsi sebagai penilai, penentu, dan penetap terhadap suatu perbuatan
yang dilakukan oleh manusia.

Macam-macam Etika

1. Ethic Algedonsic merupan suatu hal yang memfokuskan diri pada kesenangan
dan penderitaan.

2. Etika bisnis membahas perdagangan.

Dalam Islam, menurut para ahli ada hadits yang bersabda

1. Hadis tentang Etika dan Akhlak

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda

3
http://fitrirahmiku.blogspot.com/2013/04/makalah-pai-pengertian-akhlak-dan.html?m=1,
diakses pada tanggal 07 Oktober 2022.

9
‫الفاحش البذي َء‬
َ ُ‫وإن هللاَ يُب ِغض‬ ٌ ُ‫ضع في ميزا ِن المؤ ِم ِن يو َم القيام ِة ُخل‬
َّ ‫ق ح َس ٌن‬ ِ ‫إن أثقَ َل ما ُو‬
َّ

Artinya: “Sesungguhnya perkara yang lebih berat di timbangan amal bagi


seorang mu’min adalah akhlak yang baik. Dan Allah tidak menyukai orang yang
berbicara keji dan kotor.” (HR At-Tirmidzi

10

MENTAL

Mental merupakan suatu psikologis orang untuk merespon masalah


kehidupan.orang yang kuat mentalnya adalah orang yang punya kemampuan
untuk menghadapi masalah seberat atau selama apapun,sedangkan orang yang
mentalnya lemah dia akan merasa insecure,minder,gampang putus asa dan masi
banyak lagi. Jika di hubungkan dengan kemampuan positif dan mampu
menyesuaikan diri dengan nilai nilai maka orang itu mempunyai mental yang
sehat dan apabila perilaku orang itu menyimpang maka dia terkenal sakit mental.

MORAL

Moral merupakan standar perilaku yang memungkinkan setiap orang untuk


dapat hidup secara kooperatif dalam suatu kelompok.

ada pun menurut para ilmuwan Helden dan Richards


Moral adalah suatu kepekaan dalam pikiran perasaan, dan tindakan
dibandingkan dengan tindakan lain yang tidak hanya berupa kepekaan terhadap
prinsip dan aturan.

Secara ilmu Moral berasal dari bahasa Latin mos(jamak: mores) yang berarti
kebiasaan, adat. Kata mos”(mores) dalam istilah lainnya sama artinya dengan
etos dalam bahasa Yunani, moral itu bisa diartikan sebagai : nilai-nilai dan
norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya

Didalam hadits arbain nawawi ke 18 adalah ;

‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه‬ ِ ‫ض َي هللاُ َع ْنهُ َما ع َْن َرس‬


َ ِ‫ُول هللا‬ ِ ‫بن جُ نَا َدةَ َوَأبِي َع ْب ِد الرَّحْ َم ِن ُم َعا ِذ ْب ِن َجبَ ٍل َر‬ ِ ‫ب‬ ِ ‫ع َْن َأبِ ْي َذ ٍّر ُج ْن ُد‬
ٍ ™ُ‫اس بِ ُخل‬ ‫َأ‬ َ َ‫َو َسلَّ َم ق‬
‫ق َح َس™ ٍن) َر َواهُ التِّرْ ِم™ ِذي‬ َ َّ‫ق الن‬
ِ ِ‫ َو َخ™ ال‬،‫الس™يَِّئةَ ال َح َس™نَةَ تَ ْم ُحهَ™™ا‬ ِ ™ِ‫ َو ْتب‬، َ‫ق هللاَ َح ْيثُ َم™™ا ُك ْنت‬
َّ ‫™ع‬ ِ َّ‫ (ات‬:‫ال‬
ِ ‫ْض النُّ َس‬
َ ‫ َح َس ٌن‬:‫خ‬
‫ص ِح ْي ٌح‬ ٌ ‫ َح ِدي‬:‫ال‬
ِ ‫ َوفِي بَع‬.‫ْث َح َس ٌن‬ َ َ‫وق‬.
َ

11

Hadits Ke-18

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Bertakwalah kepada


Allah di mana pun engkau berada; iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan
baik, maka kebaikan akan menghapuskan keburukan itu; dan pergaulilah
manusia dengan akhlak yang baik.” [HR. Tirmidzi, no. 1987]4

2.5 PERBEDAAN AKHLAK, ETIKA, MENTAL DAN MORAL

AKHLAK

Secara umum akhlak diartikan sebagai budi pekerti atau kelakuan. Dalam bahasa
Arab kata akhlak (akhlaq) diartikan sebagai tabiat, Perangai, kebiasaan, bahkan
agama. Namun kata akhlak tidak terdapat di dalam Alquran. Kebanyakan kata

4
http://mubarok-institute.blogspot.com/2010/08/membangun-akhlak-manusia-2.html, diaksea
pada tanggal 07 Oktober 2022.

12
akhlak dijumpai dalam hadist. Satu-satunya kata yang ditemukan bermakna sama
dengan akhlak di dalam Alquran adalah bentuk tunggal, yaitu khuluq, tercantum
di dalam Alquran surat Al-Qalam ayat 4:

‫َظ ٍيم‬ ٍ ُ‫وَِإنَّكَ لَ َعلَ ٰى ُخل‬


ِ ‫قع‬

Artinya: "Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur."

Sedangkan salah satu hadis yang sangat populer menyebutkan bahwa akhlak
adalah

HR.malik

‫ِإنَّ َما ب ُِع ْث ُ ُأل‬


ِ ‫ار َم اَأل ْخ‬
‫الق‬ ِ ‫ت تَ ِّم َم َم َك‬

Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan


akhlak.”

Selanjutnya kemudian mengenal istilah istilah adab (tatakrama), etika, moral,


karakter disamping kata akhlak tersebut, serta masing masing mempunyai
definisi yang berbeda.

Pengertian akhlak menurut imam ghazali, akhlak ialah keadaan yang bersifat
batin dimana dari sana lahir perbuatan dengan mudah tanpa dipikir dan tanpa di
hitung resikonya. Sedangkan ilmu tentang akhlak adalah ilmu yang berbicara
tentang baik dan buruk dari suatu perbuatan. Dari pengertian itu maka dapat di
pahami bahwa istilah adalah netral, yang berarti ada akhlak yang terpuji (al
akhlaq al mahmudah) dan ada akhlak yang tercela (al akhlaq al mazmumah

ETIKA

Kata etika berasal dari bahasa Yunani yaitu "Ethos" yang berarti watak ,
kesusilaan atau adab . Sedangkan menurut bahasa etika manusia iyalah aturan
atau pola tingkah laku yang dihasilkan oleh akal manusia dan merupakan ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang
dilakukan manusia untuk dikatakan baik dan buruk. penilaian baik dan buruk itu
sendiri berdasarkan pendapat akal pikiran .

Didalam ajaran Islam etika tersebut bersifat "Teosentrik" yaitu yang berada
disekitar Tuhan dalam etika Islam yaitu suatu perbuatan selalu dihubungkan
dengan amal shaleh dan dosa, dengan pahala atau siksa,dengan surga dan neraka.

13

Secara umum etika Islam memiliki beberapa konsep:

> Tujuan hidup setiap muslim iyalah mengharamkan makanan dan minuman
yang dilarang agama.

> Meyakini terhadap kebenaran Wahyu ALLAH dan Sunnah membawa


konsekuensi logis sebagai standar dan pedoman utama bagi setiap muslim.

> Islam mendidik umatnya untuk berbuat baik , mencegah segala kemungkaran
yang bertentang dengan ajaran Islam berasaskan Al Qur'an dan hadits,
ditafsirkan oleh para ulama sebagai jihat.

MENTAL

Sedangkan istilah mental di gunakan untuk menyebut kapasitas pisikoligis


orang dalam merespon masalah masalah dikehidupan.ada orang yang memiliki
kemampuan untuk menghadapi masalah seberat apapun dan seberapa
lamapun.orang orang seperti ini disebut kuat mentalnya.adapula orang yang
memiliki kapasitas pisikoligis dibawah normal sehingga ketika berhadapan
dengan masalah ia merasa malu,menyerah sebelum bertarung,putus asa,maka ia
disebut sebagai orang yang lemah mental nyaa.

Menurut Dr.jalaluddin menjelaskan dalam buku pisikologi Agama


menyebut,"kesehatan mental merupakan kondisi batin yang senantiasa berada
dalam keadaan tenang,aman dan tentram,dan upaya untuk menemukan
ketenangan batin dapat di lakukan antara lain melalui penyesuaian diri secara
resiknasi (penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan)".dan dalam kehidupan
sosial manusia dan Agama tak bisa di pisahkan.fitrah nya manusia adalah
makhluk ciptaan Allah SWT berarti mempunyai naluri agama dalam QS.Al-
Ra'ad ayat 28 di sebutkan,"(yaitu) orang orang yang beriman dan hati mereka
menjadi tentram dengan mengingat allah.ingatlah,hanya mengingat Allah-lah
hati menjadi tentram".

14

MORAL

Sedangkan kata moral, walaupun sering juga digunakan untuk menyebut


moralitas, atau etika, tetapi penekanannya adalah pada sikap seseorang terhadap
nilai baik dan buruk, sehingga moralitas sering dikaitkan dengan kesusilaan atau
perilaku moral. Jika etika masih ada pada tataran konseptual, maka moralitas
sudah ada pada tataran terapan. Seorang ulama tetapi dalam usahanya yang
kotor, maka ia disebut seorang intelektual yang akhlaknya rendah. Politisi yang
menolak godaan politik uang disebut politisi bermoral tinggi. Prajurit pemberani
di medan perang disebut prajurit moralitas prajurit.5

2.6 Urgensi akhlak dalam islam

Pendidikan Islam merupakan khazanah tradisi jenius yang terus berkembang


secara dinamis melalui dialektika berkelanjutan antara pewarisan dan inovasi
dalam konteks zaman keemasan zaman dan hegemoni tradisi barat serta plus
minusnya mau tidak mau menjadi in heren dan bagian dari realitas kongkrit
pendidikan Islam saat ini, bahkan mungkin di masa depan, jika umat Islam tidak
bijak dalam memilah dan memilih antara westernisasi dan modernisasi.Sehingga
tradisi masa lalu masih “hidup” dalam kesadaran masyarakat hingga saat ini
yang harus didekati secara apresiatif-kritis. Realitas sains dalam Islam mengarah

5
http://mhiira.blogspot.com/2010/12/pengertian-akhlak-etika-moral-dan.html?m=1, diakses
pada tanggal 07 oktober 2022.

15
pada ; produk pemikiran, baik itu pendidikan, kalam, tasawuf dan fiqh, yang
merupakan khazanah dari ulum Al-Quran dan ulum Al-Hadits.

Umat Islam diharapkan selalu berpikir, berikhtiar, berkreasi dan bekerja sama
menghadapi tantangan yang dihadapi saat ini.Bahkan di masa depan, orang harus
selalu siap menghadapi tantangan dengan berbagai langkah antisipatif, sehingga
tidak tepat untuk cengeng, apalagi cuek dengan keadaan, bahkan menyerah
kalah, pada keadaan itu. Ini bukanlah ciri khas umat Islam yang memiliki
pepatah yang selalu menjadi pegangan mereka, yaitu: al-Muhafadzah 'ala al-
qadim al-shalih wa al-akhzu bil al-jadid al-ashlah yang artinya: menjaga nilai-
nilai baik dari tradisi masa lalu, dan mengambil nilai-nilai baru yang lebih baik.
Metode yang dianggap baru itu disebut epistemologi burhani yang merupakan
kreasi aplikatif antisipatif dari dua dalil sebelumnya yaitu:

Epistemologi Bayani dan Epistemologi Irfani.

1. Epistemologi Bayani

Secara leksikal-etimologis, istilah bayan mengandung makna ganda, yaitu 1.

1) kontinuitas (al-Wasl)
2) pemisahan (al-Fashl)
3) jelas dan nyata (azh-zhuhur wal al-wadhuh), dan
4) kemampuan untuk membuat terang dan jelas.

Berdasarkan keragaman makna ini, kiranya dapat disimpulkan bahwa arti umum
dari istilah bayan adalah keterpisahan dan kejelasan. Sebagai sebuah episteme,
perbedaan dan kejelasan inilah yang memanifestasikan dirinya di bayan seperti
"perspektif" dan "metode" yang sangat banyak pola berpikir di . menentukan
ruang lingkup "estetika-sastra" dan sekaligus dalam bidang "logis-diskursif".
Dengan kata lain,burung beo berubah menjadi istilah yang tidak hanya
mencakup arti dari semua ituberkaitan dengan perwujudan tindakan
“pemahaman”, tetapi juga mencakup makna segala sesuatu yang mendasari
tindakan "pemahaman".

16

Epistemologi Bayani tidak tampil sebagai entitas budaya historis,


melainkan sebagai entitas budaya berakar pada kesejahteraan lama di dasar
budaya dan tradisi pemikiran Arab. Seperti yang bisa dipahami, orang-orang
Arab sangat mengagungkan bahasa mereka, bahkan lebih setelah bahasa Arab
dianggap sebagai identitas budaya dan bahasa wahyu Tuhan. Berdasarkan hal-
hal.

Dalam hal ini tampaknya wajar jika determinan sejarah awal peradaban Islam
adalah sinergi bahasa dan agama.7 Dan itulah awal mula kegiatan ilmiah yang
menjadi ciri budaya Arab-Islam berupa kumpulan bahasa Arab dan meletakkan
dasar-dasar gramatikal bersama-sama dengan upaya memahami ajaran agama
dan menghasilkan wacana yang membangun “rasionalitas agama Arab” (al-
Ma'qul ad-Diini al-'Arabi) dengan produk intelektual berupa ilmu pengetahuan.
bahasa dan pengetahuan agama.8 Di sisi lain, karena bahasa Arab memiliki
entitas tersendiri,

2. Epistemologi ‘Irfani’

Salah satu penentu sejarah budaya dan tradisi pemikiran Arab-Islam adalah
“warisan” “klasik”. Dalam konteks keilmuan, produk determinan sejarah ini
biasa dikenal dengan ulum al-Awail (warisan keilmuan generasi sebelumnya).
Begitu banyak sumber pusaka.klasik yang hanya memberikan kontribusi besar
pada perluasan budaya dan tradisi Arab-Islam.

Tentu saja, sumber warisan klasik itu akan menaburkan benih-benih tradisi
'Hermes' di dalamnya.dikelompokkan menjadi tiga aliran utama, yaitu ;
17

1) sistem kepercayaan Zoroaster dan mana umumnya diterima oleh orang


Persia
2) mazhab Ash-Shabi'ah dan
3) mazhab para filosof.

Di antara masalah Inti dari tradisi Hermes dan Persia adalah pemahaman
tentang dualitas ekstrem antara Tuhan dan materi, antara yang baik (terang) dan
yang jahat (kegelapan) memahami hubungan antara dunia "atas" dengan dunia
"bawah" memahami jiwa dan asal usul jiwa untuk dimurnikan dari unsur-
unsur"keilahian" memahami ketidak terpisahan sains dan agama; sebuah tradisi
yang sangat menekankan dunia spiritualitas, serta orientasi terhadap akhir hayat
dan kepekaan terhadap keindahan "bumi" sebagai gambar keindahan "surga".
Inilah yang memunculkan esoterisme yang tidak terlihat dengan mata telanjang,
tetapi menekankan aspek batin, melengkapi pemahaman eksoteris mewakili
aspek eksternal.

Memang, kedatangan Islam secara fundamental telah mengubah struktur akal


Arab, yakni dengan lahirnya nalar baru, “rasionalitas agama Arab”. Namun,
sebagai hasilnya kuatnya penetrasi warisan klasik (kuno) yang memang
berkembang dalam sejarah Tradisi Persia, terjadi dialektika budaya intelektual
antara al-ma'qul ad-dini al-'Arabi' dengan al-laa ma'qul al-'aql kemudian
mengedepankan penalaran Gnostik (al-'aql al-mustaqil).

Dalam perkembangan selanjutnya, pembentukan akal Gnostik, yang dimulai


pada zaman kuno kodifikasi (tadwin), memungkinkan epistemologi 'irfani dalam
wacana budaya dan tradisi pemikiran Arab-Islam. Serbuan akal Gnostik dengan
al-'aql al-mustaqil, seperti tema yang sering digunakan al-Jabiri adalah karena
disini akal digunakan untuk untuk membuktikan ketidakberdayaan akal itu
sendiri.

18

3. Epistemologi Burhani*
Dalam khazanah kosakata bahasa Arab, kataal-burhansecara epistemologis
berarti argumen yang jelas. Kemudian kata ini dikenal sebagi salah satu
terminologiyang dipakai dalam ilmu matik untuk menunjukkan arti;proses
penalaran yang menetapkan benar tidaknya suatu reposisi melalui cara
penyimpulan yaitu melalui cara pengaitan antar proposisi yang kebenarannya
bersifat postulatif.

Secara fundamental terdapat tiga prinsip penting yang melandasi konstruksi


epistemologi burhani, yaitu;

1) rasionalisme (al-aqlaniyah)
2) kausalitas (as-sabal-aqlaniyah)
3) essensialisme (al-mahiyah).

Dalam perjalanan sejarah, sistem epistemikburhani banyak dikembangkan


oleh kalangan filsuf dan ilmuwan muslim semisal al-Kindi, al-Farabi, Ibn Sina,
dan Ibn Rusydi. Munculnya sistem epistemik ini terkait dengan pengaruh budaya
Yunani yang merembes ke dunia Islam.Sistem epistemik ini melahirkan dua
aliran pemikiran; (1)the heurmenetik Phytagorianyang pendekatannya lebih
bersifat metafisis dan corakpenafsiran simbolis-esoterik.Dan (2)the Syllogistic-
rationalisticyang corak penafsirannya lebih bersifat filosofis dan mengarah
kepada upaya penemuan sistem rasional yang mendasari segala sesuatu.6

BAB III

PENUTUP

6
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=urgensi+akhlak+dalam+islam&oq=urgensi+akhlak+#d=gs_qabs&t
=1665319116972&u=%23p%3DoEoPWN8xQ7gJ, diakses pada tanggal 07 Oktober 2022.

19
Epistemologibayani,irfani,danburhanimerupakan sistem epistemic yang
ditempuh oleh ilmuwan muslim dalam memperoleh pengetahuan. Ketiga
epistemologiini memiliki perbedaan terutama dari segi
pendekatannya.Adapunbayanilebih menekankan kep pendekatan teks melalui
kajian-kajian pengetahuan di masa lalu karena mereka yakin bahwa karya
tersebut mampu memberikan jawaban terhadap permasalahan modern.
Sementarairfani lebih ke pendekatan perolehan pengetahuan dengankasyfyakni
pendekatan yang tidak melalui jalur dunia empiris dengan mengandalkan intuisi
dan kekuatan batin. Sedangkan burhani lebih ke pendekatan filsafat dengan
mengandalkan rasionalitas dan kausalitas.

Jika ketika pendekatan ini dibawa ke dalam ranah pendidikan Islam, maka
dapat dikatakan bahwa ketiga epistemologi ini sejatinya dapat disatu
kembangkan menjadi sebuah metodologi pendidikan. Pada kenyataannya
memang ketiga jenis pendekatan ini sebenarnya sudah terdapat dalam
metodologi pendidikan Islam,misalnyabayanidapat ditempuh melalui metode
kisah dan cerita, sementarairfanijuga dapat ditempuh melalui metode nasihat,
tsawab dan iqab. Danburhanidapat ditempuh melalui metode amtsal,tanya jawab
dan diskusi.

20

DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian, diakses pada tanggal 07 Oktober 2022.


https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=urgensi+akhlak+dalam+islam&oq=urgensi+akhlak+#d=gs_qabs&t
=1665319116972&u=%23p%3DoEoPWN8xQ7gJ, diakses pada tanggal 07 Oktober 2022.

http://mhiira.blogspot.com/2010/12/pengertian-akhlak-etika-moral-dan.html?m=1, diakses pada


tanggal 07 oktober 2022.

http://mubarok-institute.blogspot.com/2010/08/membangun-akhlak-manusia-2.html, diaksea pada


tanggal 07 Oktober 2022.

http://fitrirahmiku.blogspot.com/2013/04/makalah-pai-pengertian-akhlak-dan.html?m=1,
diakses pada tanggal 07 Oktober 2022.
https://m.merdeka.com/trending/pengertian-akhlak-dalam-islam-manfaat-serta-macam-
macamnya.html#:~:text=Akhlak%20berasal%20dari%20bahasa%20Arab,Shad
%3A46)%20berikut%20ini, diakses pada tanggal 07 Oktober 2022.

21

Anda mungkin juga menyukai