BANK
Sistem Politik Proporsional Tertutup dengan Sistem Proporsional
Terbuka dalam Pemilu
DOSEN PENGAMPU:
NAMA:
KRISTINA MANALU (2101130010)
FAKULTAS EKONOMI
D3 KEUANGAN PERBAKAN
2021/2022
Apa itu Sistem Proporsional Tertutup dengan Sistem Proporsional Terbuka dalam
Pemilu?
Belakangan dunia perpolitikan Indonesia sedang ramai oleh isu Mahkamah Konstitusi (MK)
akan mengubah sistem Pemilu dari coblos nama caleg menjadi coblos gambar partai atau
sistem pemilu dari sistem proporsional terbuka akan kembali ke sistem proporsional tertutup.
Isu tersebut pertama kali di informasikan ke publik oleh Denny Indrayana melalui akun
twitternya pada hari Minggu (28/05).
Apakah ada dampak jika sistem Pemilu Indonesia menggunakan proporsional tertutup
kembali?
Perdebatan tentang isu ini setiap revisi Undang-Undang Pemilu selalu ada, seperti tahun 2017
lalu, ada kelompok yang pro sistem proporsional tertutup ada juga yang pro sistem
proporsional terbuka.
“Tapi menurut saya, keputusan ini tidak bisa diputuskan ditengah jalan tunggu saja Pemilu
tahun 2029 dengan revisi UU Pemilu, karena saat ini kan situasinya daftar caleg sudah masuk
ke KPU maka akan merugikan caleg itu sendiri terutama caleg perempuan yang tidak
sebanyak caleg laki-laki,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa dengan sistem Pemilu proporsional terbuka caleg perempuan bisa
bersaing dengan peluang 22% terpilihnya, namun jika menggunakan proporsional tertutup
maka peluangnya sedikit karena belum tentu caleg perempuan ada di nomor urut awal. “Jadi
kalau partai hanya dapat satu kursi dan nomor urut satu nya laki-laki maka bisa jadi nanti
laki-laki semua yang menjadi dewan legislatif.”