Anda di halaman 1dari 10

Di Susun Oleh

Said Muhammad Kadrii

Yuda Fransiska

Yudi Fransiska

Riski Andayani

Yohana Elviza

Maulidin

Winda Rahmayana
A. DESKRIPSI
PERMASALAHAN

https://jabar.tribunnews.com/2023/06/01/viral-anak-sd-di-salatiga-pindah-
sekolah-ke-slb-gara-gara-sering-dibully-mau-nulis-buku-dicoret?page=2

Berdasarkan artikel di atas yang di kutip dari web


Tribujabar.Id Menginformasikan bahwa terjadi
perundungan yang di alami oleh (F) yang merupakan anak
SD di Salatia, Jawa Tengah. Ia terpaksa pindah sekolah
karena kerap mendapatkan perundungan dari teman-
teman nya bahkan ketika belajar dan hendak menulis buku
nya di coret-coret oleh teman nya sendiri. (F) terpaksa
harus pindah sekolah ke SLB (Sekolah Luar Biasa) padahal
anak itu bukan penyandang disibilitas.
Dari berita tersebut membuktikan bahwa masih banyak
nya kasus perundungan yang di alami oleh siswa di
lingkungan sekolah. Perundungan sering kali terjadi di
akibatkan oleh perbedaan ukuran badan, fisik, komunikasi,
gender hingga status sosial, meskipun sudah banyak
edukasi mengenai perundungan namum kasus ini masih
sering terjadi terutama dalam lingkungan sekolah.
Berdasarkan permasalahan tersebut dapat disimpulkan
bahwa yang menjadi pemicu perundungan berasal dari
siswa itu sendiri, siswa yang menjadi pelaku perundungan
mayoritas memiliki rasa tidak menerima perbedaan di
lingkungan nya, sehinnga pelaku melakukan perundungan
kepada teman yang berbeda dengan nya. Oleh karena itu
sesama teman sejawat harus memiliki rasa empati dan
tidak melakukan tindakan diskriminasi terhadap teman
nya.
Adapaun Design Challenge yang terbentuk berdasarkan
permasalahan tersebut dapat di uraikan sebagai berikut :

pe rila k u
h ila n g k an
is a m en g p at i
a k it a b ra s a em
Bagaim a n g ka t k a n
an m e nin k u ng a n
du n ga n d c ip t a lin g
perun a g a r te r a
r t a di d ik a n s er t
r pe s e ny a m
anta am an da n
y a ng ?
sekolah is t e m n b e la j a r
k u ng e ko s
mend u
C. SOSLUSI INOVASI

Berdasarkan pemahaman inti masalah dan rumusan Design


Challege yang terbentuk, maka solusi atas permasalahan
yaitu :
1. Memberikan program pembinaan pencegahan bulliying
di sekolah, dengan melibatkan pihak BK dan wali kelas.
2. Membentuk organisasi anti bullying di sekolah yang
siswa nya dari berbagai jenjang kelas.
1. Program Pembinaan Pelaku Perundungan

Perundungan memiliki dampak buruk, baik bagi korban


maupun pelaku. Bagi korban dampak buru yang di dapat
berupa pesimis, kurang semangat, kecewa berat,
sampai pada tahap keinginan melakukan bunuh diri.
Sedangkan bagi pelaku dapat digolongkan ke dalam
tindakan kriminalitas, oleh karena itu perlu ada
bimbingan program pembinaan pelaku perundungan
sejak usia remaja ( Supraha, 2021)

Salah satu upaya sekolah dalam melakukan


pembinaan pelaku perundungan dan sekaligus
langkah-langkah meminimalisir praktik perundungan
di sekolah yaitu dengan menyediakan guru khusus BK
yang di bantu oleh wali kelas, dan apalabila perlu
dapat di bantu oleh seorang psikologi terapi.
2. Pembentukan Organisasi Anti Bullying
Organisasi ini dibentuk dengan tujuan untuk
meminimalisir kasus perundungan di sekolah dan
meningkatkan pemahaman pada siswa mengenai
bahaya perundungan dan upaya apa yang dapat
dilakukan untuk mencegah terjadi nya perundungan
disekolah. Organisasi ini beranggotakan siswa dari
seluruh jenjang kelas yang ada di sekolah, hal ini di
maksud agar perwakilan dari anggota organisasi
dapat merangkul teman-teman nya untuk tidak
melakukan perundungan disekolah serta mengajak
teman nya untuk saling menghargai dan bertoleransi
tanpa memandang statu sosial
DAFTAR PUSTAKA
https://jabar.tribunnews.com/2023/06/01/viral-anak-sd-di-salatiga-
pindah-sekolah-ke-slb-gara-gara-sering-dibully-mau-nulis-buku-dicoret?
page=2

Rachma, Ayu Widya. 2022. Upaya Pencegahan Bullying di


Lingkup Sekolah. Jurnal Hukum dan Pembangunan
Ekonomi. Vol. 10. No. 2

Supraha, Wido. 2021. Program Pembinaan Korban dan Pelaku


Perundungan (Bullying) pada Usia Remaja di SMP.
Jurnal Pendidikan Islam. Vol. 14. No. 2

Anda mungkin juga menyukai