Anda di halaman 1dari 9

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Korosi pada Besi

Laporan Praktikum

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Kimia

Tahun Ajaran 2022/2023

Disusun oleh:

1. M. Daffa
2. Rahma Annisa
3. Rindiani Puspita
4. Rofi Muhammad
5. Sabrina Nayla

Kelas XII MIPA 1

YAYASAN KARTIKA JAYA CABANG XIX SILIWANGI

SMA KARTIKA XIX-3


Jalan Aceh No.108 (Blk) Bandung Tlp. (022) 4238179

2022
Format Laporan
Judul Praktikum: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Korosi pada Besi
Tanggal Praktikum
Awal: 20 Oktober 2022
Akhir: 27 Oktober 2022

A. Tujuan Praktikum

1. Mengetahui proses perkaratan paku dengan berbagai perlakuan


2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan paku mengalami korosi
3. Menyampaikan pengaruh berbagai cairan terhadap korosi pada paku
4. Mengidentifikasi zat apa yang paling cepat mengkorosi besi paku.

B. Dasar Teori (Materi tentang Korosi dan Sifat Fisika/Kimia dari Besi)

Korosi adalah perubahan logam secara fisika maupun kimia akibat hilangnya fungsi
mekanis logam tersebut. Logam seperti besi bisa mengalami korosi jika bersentuhan dengan
senyawa asam, air, dan mengalami perubahan suhu dalam jangka waktu yang cukup lama dan
secara terus menerus. Proses terjadinya korosi merupakan proses elektrokimia. Elektrokimia
adalah proses terjadinya reaksi redoks (reduksi oksidasi) secara spontan. Contohnya, korosi
pada besi akan membentuk oksida besi (Fe2O3.xH2O). Besi akan teroksidasi oleh oksigen
dari udara dan akan membentuk korosi.

Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk
kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai dengan yang merusakkan.
Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi juga mempunyai
nilai ekonomis yang tinggi. Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam
penggunaannya.

Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi menimbulkan banyak
kerugian karena mengurangi umur pakai berbagai barang atau bangunan yang menggunakan
besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan
karat (stainless steel), akan tetapi proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan penggunaan besi.
Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Berbagai jenis logam contohnya Zink dan
Magnesium dapat melindungi besi dari korosi.

Terjadinya korosi bisa berlangsung secara cepat maupun lambat. Hal itu dipengaruhi oleh
faktor-faktor berikut.

1. Air dan kelembapan udara

Air dan kelembapan udara memegang peranan penting pada proses terjadinya korosi.
Semakin tinggi kadar uap air di sekitar logam, semakin mudah logam mengalami korosi. Jika
logam berada di daerah yang memiliki kadar air rendah, seperti di gurun, proses terjadinya
korosi akan berjalan lebih lambat.

2. Elektrolit

Elektrolit merupakan tempat atau media yang menjadi tempat berlangsungnya transfer
muatan. Hal itu mengakibatkan oksigen di udara lebih mudah mengikat elektron. Contohnya
air hujan yang bersifat asam dan air laut yang bersifat asin mampu menjadi media pemercepat
korosi. Tak heran jika besi-besi yang ada di lingkungan pabrik lebih cepat mengalami korosi
karena terkena paparan senyawa asam.

3. Permukaan logam yang tidak rata

Ternyata, bentuk permukaan logam juga berpengaruh pada kecepatan korosi. Logam yang
permukaannya tidak rata akan mudah mengalami korosi. Hal itu diakibatkan oleh
terbentuknya kutub-kutub muatan di permukaan logamnya. Kutub muatan tersebut ada yang
berperan sebagai anoda dan katoda.

4. Terbentuknya sel elektrokimia

Terbentuknya sel elektrokimia ini dilatarbelakangi oleh adanya dua permukaan logam
yang saling bersinggungan. Jika permukaan logam yang bersinggungan memiliki perbedaan
potensial elektroda, maka akan terbentuk sel elektrokimia. Saat terbentuk sel elektrokimia,
logam dengan potensial elektron lebih rendah akan melepaskan elektron, sehingga terjadi
oksidasi. Nah, oksidasi inilah penyebab utama korosi.
C. Alat dan Bahan

Alat:

1. Cup plastik tidak berwarna (4 buah);

2. Label (4 buah);

3. Plastik dan karet (3 buah).

Bahan

1. Paku besi 7cm (4 buah);

2. Air (100 mL);

3. Air garam (100 mL);

4. Minyak goreng (100 mL);

5. Kapas (1 buah).

D. Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan;

2. Beri label pada masing-masing cup sesuai dengan perlakuannya;

3. Masukkan paku besi pada masing-masing cup;

4. Masukkan 100 mL air pada cup yang berlabel air kemudian tutup dengan plastik dan
dikareti;

5. Masukkan 100 mL air garam pada cup yang berlabel air garam kemudian tutup dengan
plastik dan dikareti;

6. Masukkan 100 mL minyak goreng pada cup yang berlabel minyak goreng kemudian tutup
dengan plastik dan dikareti;

7. Masukkan kapas pada cup yang berlabel kapas kemudian tutup dengan plastik dan dikareti.

8. Amati perubahan yang terjadi per hari selama 7 hari. Dokumentasikan hasil perubahan
setiap perlakuan setelah selesai diamati;
9. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel pengamatan

Skema Praktikum

E. Tabel Pengamatan

Perubahan yang teramati pada cup dengan label


No. Hari/tanggal Minyak Dokumentasi
Air Air garam Kapas
goreng
1. Kamis
20-10-2022

Timbul sedikit Tidak Tidak


Tidak Terjadi
perkaratan terjadi terjadi
perkaratan
pada paku perkaratan perkaratan

2. Jumat
21-10-2022

Timbul sedikit Tidak Tidak


Tidak terjadi
perkaratan terjadi terjadi
perkaratan
pada paku perkaratan perkaratan
3. Senin
24-10-2022

Timbul Tidak Tidak


Timbul sedikit
perkaratan terjadi terjadi
perkaratan
pada paku perkaratan perkaratan

4. Selasa
25-10-2022

Timbul Timbul sedikit Tidak Tidak


perkaratan perkaratan terjadi terjadi
pada paku pada paku perkaratan perkaratan

5. Rabu
26-10-2022
Timbul
Hampir
Timbul Tidak sedikit
seluruh
perkaratan terjadi perkaratan
permukaan
pada paku perkaratan diujung
paku berkarat
paku

6. Kamis Terjadi
27-10-2022 perkaratan
Timbul
Hampir pada hampir
sedikit
seluruh seluruh
sekali
permukaan bagian paku Tidak
perkaratan
paku sudah dan semakin terjadi
pada ujung
berkarat,warna banyak karat perkaratan
bagian
air sangat yang
bawah
keruh terlarut,warna
paku.
air sedikit
keruh.
F. Pembahasan

Pemicu korosi pada besi adalah terkena tetesan air yang mengandung oksigen. Daerah
permukaan yang bersentuhan dengan tetesan air disebut daerah anoda. Pada daerah anoda
akan terjadi oksidasi yaitu terjadi pelarutan atom-atom besi disertai pelepasan elektron
membentuk ion. yang larut dalam air.

Pada tabung I yang berisi paku dan air yang diisi sampai menutupi paku, paku mengalami
korosi. Hal ini disebabkan paku yang mengalami kontak langsung dengan air keran,
kandungan zat elektrolit, dan oksigen terlarut air tersebut. Pada tabung II yang berisi paku
dan air Larutan garam terisi penuh, paku terjadi korosi. Korosi yang terjadi cukup lebih cepat
dibanding tabung III dan IV namun tidak leibh cepat dengan tabung I. Hal ini karena Larutan
garam yang merupakan larutan elektrolit bersifat asam menyebabkan paku mengalami korosi
lebih cepat dibanding dengan minyak/kapas. Pada tabung III Paku tidak berkarat pada larutan
minyak sebab larutan minyak tidak mengandung oksigen dan larutan ini menghalangi kontak
antara logam di paku dengan oksigen di udara. Tanpa adanya oksigen, pengkaratan yang
merupakan reaksi oksidasi tidak dapat terjadi. Pada tabung IV yang berisi paku dan kapas,
paku mengalami korosi. Perkaratan yang terjadi lebih lambat dari tabung I, II Kapas yang
mampu menyerap air maupun uap air disekeliling paku. Ditambah lagi kondisi tabung yang
ditutup menyebabkan udara tidak dapat bergerak bebas menyebabkan perkaratan pada tabung
ini lambat terjadi.
Karat yang dialami oleh logam, paku terjadi karena adanya reaksi kimia yang disebut
proses elektrokimia atau korosi, yang menyebabkan kerusakan di permukaan paku. Proses
karat ini melibatkan tiga hal, yaitu zat besi, air, dan oksigen. Saat air mengenai paku, maka
air akan tercampur dengan karbon di udara yang kemudian membentuk asam karbonat. Asam
yang terbentuk ini akan membuat zat besi pada logam menjadi larut. Sedangkan sebagian air
akan mulai terurai jadi dua komponen yang berbeda, yaitu hidrogen dan oksigen. Nah,
hidrogen dan oksigen yang tercampur dengan atom pada paku inilah yang kemudian
menyebabkan karat muncul di permukaan paku.

Pencegahan korosi bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti pengecatan, dengan
mengecat besi baja, kita bisa menghindarkan kontak langsung besi dengan lingkungan. Hal
tersebut dapat mencegah terjadinya kontak langsung dan juga oksidasi pada besi baja
sehingga tidak akan terjadi korosi. Selain untuk melindungi dari korosi, pengecatan juga akan
menambah keindahan tersendiri pada barang yang berbahan besi. Ada juga pelumuran
dengan oli atau gemuk, pelapisan besi baja dengan menggunakan oli atau gemuk ini bisa
dilakukan untuk bahan-bahan yang tidak berhubungan dengan estetika karena akan merusak
pemandangan. Pembalutan dengan plastic juga bisa mencegah terjadinya korosi, pencegahan
korosi pada besi baja dengan menggunakan plastik ini merupakan ide yang sangat cocok
untuk pelapisan bahan-bahan besi baja yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan
membutuhkan unsur estetika atau keindahan. Selanjutnya ada Tin Plating yang merupakan
sebuah proses elektrolisis yang dilakukan untuk menghindarkan bahan dari kerusakan. Bahan
yang bisa di lindungi dengan menggunakan proses ini adalah bahan-bahan besi serta besi baja
dan juga bahan-bahan yang tidak terbuat dari besi. Tin plating memang sangat bermanfaat
untuk melindungi barang berbahan besi yang mudah mengalami korosi. Dan yang terakhir
adalah mengontrol kelembapan udara ini merupakan cara mencegah korosi secara alami yang
dapat dicoba untuk dipraktikkan. Kita bisa membuat lingkungan yang terbebas dari oksigen
sehinggan mencegah terjadinya korosi.

G. Kesimpulan

Pada hasil praktikum tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa paku yang direndam air
lebih cepat teroksidasi daripada paku yang di rendam minyak, hal itu terjadi karena tidak ada
kontak langsung antara oksigen dan air. Sehingga benar bahwa salah satu faktor korosi
adanya kontak antara udara dan air.
H. Daftar Pustaka

https://bobo.grid.id/read/081983324/yuk-ketahui-bagaimana-proses-karat-yang-bisa-terjadi-
pada-besi?page=all

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/korosi-kimia-kelas-12-pengertian-faktor-
faktor-dan-pencegahan/

https://id.berita.yahoo.com/8-cara-mencegah-korosi-ketahui-071517671.html?
guccounter=1&guce_referrer=aHR0cHM6Ly93d3cuZ29vZ2xlLmNvbS8&guce_referrer_sig
=AQAAAN1DU2qGFagVAO12FIcSSChsYqCYcY6I3AZzHUtp4pm4sBX57gdpYUjSLXK
Zdc5hzzu3b3m2CL1bKFRkr99KoPQgqUJB8CLrtS4A-
3vvVAHslEhp0VBBElUtXtjCHQlPmPIGK1oPXrsmJva8sWAmjrKsZgQE2zqzbCCV5lEp3
Orn

http://p2k.unkris.ac.id/ind/1-3065-2962/Besi_22265_s2-unkris_p2k-unkris.html

Anda mungkin juga menyukai