Anda di halaman 1dari 5

KAIDAH KAIDAH FIQIYAH

Qawaid fiqhiyyah adalah Suatu hukum yang bersifat universal yang dapat diterapkan kepada
seluruh bagiannya agar dapat diidentifikasikan hukum-hukum bagian tersebut darinya.

Mamfaat qawaid fiqiyah :


 Mengelompokan bagian yang bercerai berai dalam fiqih, disatukan dalam aturan yang
menjadi aturan universal dan meyeluruh
 Menghimpun berbagai masalah yang sama dan mengidentifikasikan hukum yang
termasuk didalamnya.
 Menjawab berbagai permasalahan yang rumit dalam waktu singkat
 Membantu untuk memahami metode fatwa dan memudahkan menjawab
permasalahan hukum yang baru

Sejarah qawaid fiqiyah ;


 Dimulai dari masa nabi yaitu banyaknya hadis nabi yang kalimat singkat namun
mengandung makna yang dalam, seperti al-karaj bi al-daman, astar (pernyataan)
 Pada abad ke 3 dan 4 hijriah sudah mulai muncul penyusunan kaidah-kaidah fiqih
sebanyak 17 buah kaidah dari mazhab hanafia.
 Zainal abidin al-nazahir Menyusun kaidah qawaid fiqiyah sebanyak 25 kaidah dan
dibagi menjadi 2 yaitu kaidah asasiyah dan ghairu assaiyah.
 Pada masa emasana abad 8 dan 9 Hijriah, penyusunan buku-buku kaidah fiqih lebih dari
10 buku.
 Pengkodifikasian kaidah fiqih sampai puncaknya ketika tersusun majalah al-ahkam
al-adliyah oleh komite (lajna) fuqaha pada masa sultan al-gazi abdul azizal khan
Usmani.

Qaidah induk :

1. ‫أُالم ُْو ُر ِب ِم َقاصِ ِد َها‬


artinya stiap sesuatu tergantung pada niat pelakunya.
Dalilnya "Setiap perbuatan bergantung pada niatnya ..." (H.R. Bukhari & Muslim)

2. ِّ ‫اليَقِي ُْن اَل ي َُزا ُل بِال َّش‬


‫ك‬ artinya keyakinan tidak bisa dihilangkan dengan keraguan.
Dalilnya "Sesungguhnya Setan akan mendatangi salah satu dari kalian yang sedang
melaksanakan shalat, lalu berkata kepadanya "Engkau telah hadats". (Jika itu terjadi) Maka
janganlah berpindah (membatalkan shalatnya) sampai dia (orang yang shalat) mendengar suara
atau mencium bau." (H.R. Ibnu Majah & Ahmad)
3. ‫ال َم َشقَّةُ تَجْ لِبُ التَّي ِْسي َْر‬
artinya kesukaran itu mendatangkan kemudahan
Dalilnya  Dia telah memilihmu, dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama ..."
(Q.S. 22, Al-Hajj: 78)
4. ‫الض َر ُر ي َُزا ُل‬
َ
artinya kemudaratan harus dihilangkan
Dalilnya "Tidak boleh (ada) bahaya dan menimbulkan bahaya." (H.R. Ahmad, Ibnu Majah, dan
Thabrani)
4. ٌ‫ ُم َح َّك َمة‬Tُ‫ال َعا َدة‬
artinya adat kebiasaan itu menjadi hukum.
Dalilnya ".... apa yang kaum muslim anggap baik, maka baik pula menurut Allah. Dan apa
yang kaum muslim anggap buruk, maka buruk pula menurut Allah." (H.R. Ahmad)

1. Bersumpah
2. Lupa jumlah rakaat sdg sholat
3. Menjama’ atau qasar sholat
4. Menceraikan harus dengan cara yang baik
5. Teransaksi mata uang (kurs)

Kaidah Muamalah
 Pertama kaidah: Al-Ashl fi al-mu’ammalat al-ibaaha”; Hukum dasar muamalah adalah
mubah, kecuali jika ada nash yang melarang.
 Kaidah kedua: ”Al-Ibratu bi al-maqashid wa al-musammiyaat la bi al-alfazh wa at-
tasmiyat”. Yang menjadi patokan adalah maksud dan substansi, bukan redaksi ataupun
penamaanya.
 Kaidah ketiga: ”Tahriim Akl Amwaal An-Naas Bi Al-Baathil”: Diharamkan memakan
harta orang lain secara batil (tidak benar).
 Kaidah keempat: ”Laa Dharara Wa Laa Dhiraara”: Tidak boleh merugikan diri
sendiri ataupun orang lain.
 Kaidah kelima:”At-Tahfif Wa At-Taisir La Tasydidu Wa At-Ta’sir; Memperingan
dan mempermudah, bukan memperberat dan mempersulit”.
 Kaidah keenam: ”Ri’ayatut al-dlarurat wa al-haajaat”; Memperhatikan keterpaksaan dan
kebutuhan.
 Kaidah ketujuh: ”Mura’ah Al-Adat Wa Al-A’raf Fi Ma La Yukhalif Asy-Syar’a”;
Memperhatikan tradisi dan kebiasaan Masyarakat yang tidak menyalahi syariat.

KAIDAH-KAIDAH FIQIH DALAM FATWA


 ‫ ٌل َعلَى تَحْ ِر ْي ِمهَا‬T ‫ ُد َّل َدلِ ْي‬T َ‫ ةُ ِإالَّ َأ ْن ي‬T‫ت ْاِإل بَا َح‬
Pada ِ َ‫ا َمال‬TT‫ ُل ِفي ْال ُم َع‬T ‫ص‬
ْ ‫– اَأل‬artinya
dasarnya semua bentuk muamalah itu boleh dilakukan kecuali ada adalil yang
mengharamkan
 ‫اَأل َم َشمقة تَأالبُ التم أي ا س ُر‬ artinya Kesukaran dapat mendatangkan kemudahan
(sholat jama’)
 ‫رورة‬TT‫ الحاجة قد تنزل منزلة الض‬artinya : Keperluan dapat menduduki posisi
darurat (akad jual beli salam tenatang syarat dan rukun jual beli)
 ‫رع‬T‫ابت بِلش‬T‫رف كالث‬T‫الثابت بِلع‬ Artinya : Sesuatu yang perlu berdasarkan adat
kebiasaan sama dengan sesuatu sesuatu yang berdasarkan syara’ (akad bursa efek yaitu
dengan jual beli dengan perentara pedagang efek)
 ‫الضر ُر يُزال‬ Artinya : Bahaya harus dihilangkan (akad Hawalah pengalihan hutang
dari satu pihak yang berhutang kepada pihak yang akan membayarnya)
 ‫ أينما وجدت المصلحة فثم حكم هللا‬Artinya : Dimana terdapat kemaslahatan, disana
terdapat hukum allah (pencatatan dan pelaporan keuangan)
 ‫تصرف اإلمام على الرعية منوط بِلمصلحة‬ Artinya : Tindakan imam (pemimpin)
terhadap raknyat harus mengikuti maslahat (adanya OJK untuk mengurus dan mengawasi
LKS MikroF
 ‫الضرر يدفع بقدر اإلمكان‬ Artinya : Segala mudharat harus dihindarkan sedapat
mungkin (asuransi syariah)
 ‫ب‬ َ ً‫أرض َجمر َمأن فَ َعة‬
ِ ‫ف هُ َو ار‬ ٍ َ ُّ‫ ُكل‬Artinya : Setiap utang yang mendatangkan
‫ق‬
mamfaat adalah riba (larangan mengambil keuntungan atau mamfaat dari hutang)
 ‫اَلت ابِّ ُع تَبا ع‬
Artinya : Pengikut hukumnya tetap sebagai pengikut yang diikuti (akad
rahn, wakalah, hiwalah)
 ‫ ما أ ّدى الى الحرام فهو حرام‬Artinya : Apasaja yang menjadi perenatara perbuatan
haram, maka haram pula hukumnya (dalam betransaksi tidak boleh ada unsur MAGRIB)
 ‫ير بال إذنه‬TT‫ك الغ‬TT‫رف فى مل‬TT‫د ان يتص‬TT‫ور الح‬TT‫ ال يج‬Artinya : Tidak boleh
melakukan perbuatan hukum atas milik orang lain tanpa izin (larangan bai’ al-ma’dum)
 ‫ام‬TT‫أر ُم ابِأل ُغأن‬TT‫ األ ُغ‬Artinya : Resiko sebanding dengan mamfaat (pembiayaan
murabahah, musyarakah)
 َ ‫ َما َح ُر َم فاأعلُهُ َح ُر َم‬Artinya : Sesuatu yang haram dikerjakan maka haram juga
ُ‫طلَبُه‬
diminta dan dicari (penyelenggaraan wisata syariah)

TEORI AMWAL
Harta adalah benda yang dapat dimiliki, dikuasai, diusahakan, dan dialihkan, baik benda
berwujud maupun tidak berwujud, baiknbenda terdaftar maupun tidak terdaftar, baik benda
bergerak maupun tidak bergerak dan hak yang mempunyai nilai ekonomis

klasifikasi harta
 Al-Maal mutaqawwim adalah  harta yang diperoleh manusia sebagai hasil uasaha atau
kasab yang diperbolehkan syara’ untuk memanfaatkannya.
 Ghair mutaqawwim yaitu harta yang belum dicapai dan tidak dimiliki sebagai hasil
dari uasaha atau kasab, sehingga harta tersebut masih di tempat lain, belum dalam
kekuasaan dan genggamannya. 
 Al-Maal al-‘iqar adalah harta yang tidak dapat dipindahkan dari satu tempat ke
tempat lainnya, seperti tanah dan bangunan. Termasuk juga tanaman, pepohonan yang
melekat tertanam di atas tanah tersebut merupakan maal al‘iqar, jika sama sekali tidak
dapat dipindah.
 al-maal al-manqul adalah harta yang dapat dipindahkan, dikirimkan, atau diantarkan
ke tempat lain. Namun demikian, dalam kondisi tertentu al- maal ‘iqar dapat berubah
menjadi al-maal al-manqul dan yang manqul dapat brubah menjadi ‘iqar.
 Mal nuqud adalah harta yang bisa dijadikan alat tukar pada umumnya oleh manusia.
 Harta mistli adalah harta yang ada padanannya atau persamaannya di pasar secara
utuh tanpa ada perbedaannya sama sekali. Ada empat jenis harta mistli ini, yaitu:
kategori al-makilaat (ditakar), al-mauzunaat (ditimbang), al-‘adadiyaat (dihitung), al-
dzira’iyyaat (diukur).
 harta qimi adalah harta yang tidak terdapat padanannya di pasar, namun setiap
satuannya memiliki harga dan nilai yang berbeda.
 Mal zahir (Nampak), seperti mobil rumah
 Mal batin (tidak tampak), hak cipta, hak paten
 mal nami (al-nama’ al tahriri) yaitu pertumbuhan nilai dan harga dari karena posisi
alamiah. Conoth emas, tanah
 ghairu nami adalah harta yang tidak ditujukan untuk mancari tambahan tetapi di pakai
pribadi.
 Hak milik (al-milkyah)
 Hak mamfaat (al-manafi’)
 Hak, haqq al-syurb (hak terairi), haqq al-masil (hak mengairi), haqq al-murur (hak
lewat)

PRINSIP-PRINSIP MUALAH
 Garar adalah ketidak jelasan, garar terbagi 3 yaitu (garar katsi adalah garar merugikan
orang lain, garar Yasir adalah garar yang tidak menimbulkan kerugian pihak lain, garar
muttawasit adalah garar berada diantara garar katsir dan yasir.
 Dharar adalah paksaan. Contoh , Talaqih rukban, ikrah(paksaan), Bai’ ma’ib (cacat),
bao’ hurr (milik Umum)
 Maisir adalah taruhan. Contoh jual beli janin,jual beli hamba yang melarikan diri,
 Ghabn adalah ketidak seimbangan anatara dua barang yang ditukarkan.
 Ikarah adalah paksaan
 Ghalath adalah meyembunyikan jeni dan sifat dari objek,
 Ihtikar adalah penimbunan barang

Anda mungkin juga menyukai