4 C Pengelolaan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

4.c.

Pengelolaan

Universitas Bosowa telah memiliki dokumen formal penetapan personil pada berbagai tingkat
manajemen dengan tugas dan tanggung jawab yang jelas, rinci, dan konsisten terhadap pencapaian
visi, misi dan budaya serta tujuan strategis institusi. Hal ini dapat terlihat melalui Peraturan Rektor
Universitas Bosowa No. 1256a/01/UNIBOS/XII/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Pengelola Universitas Bosowa dan Peraturan Rektor Universitas Bosowa No.
1264b/01/UNIBOS/XII/2018 tentang Dosen dan Tenaga Kependidikan Universitas Bosowa.
Deskripsi tertulis yang jelas tentang tugas pokok dan fungsi untuk seluruh pejabat struktural
maupun staf telah disosialisasikan kepada semua pihak terkait, paling lambat saat pengangkatan
pejabat struktural atupun staf.

Universitas Bosowa memiliki dokumen yang menunjukkan sumber daya yang akan dialokasikan
untuk mencapai Standar Universitas Bosowa yang telah ditetapkan, yang telah
mempertimbangkan manajemen risiko untuk menjamin keberlangsungan perguruan tinggi, serta
mekanisme kontrol pencapaiannya. Setiap Pimpinan di Universitas Bosowa harus memiliki
kepemimpinan yang mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi yang
realistik, kredibel, serta mengkomunikasikan visi ke depan yang menekankan pada keharmonisan
hubungan manusia dan mampu menstimulasi secara intelektual dan arif bagi anggota untuk
mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan arahan, tujuan, peran, dan tugas kepada
seluruh unsur dalam institusi perguruan tinggi.

Sistem pengelolaan fungsional dan operasional di Universitas Bosowa mencakup lima fungsi
pengelolaan sebagaimana terdapat dalam Statuta Universitas Bosowa yaitu:

Planning tergambarkan melalui penyusunan rencana strategis (Renstra) dan rencana kerja
anggaran tahunan (RKAT), penetapan standar pelayanan minimum, dan penyusunan RBA
program pengembangan universitas. Pelaksanaan ini melibatkan seluruh unsur pergururan tinggi
mulai dari tingkat universitas, fakultas, lembaga hingga ke tingkat program studi. Pendekatan yang
dilakukan menggunakan kombinasi top down and bottom up.

Organizing. Untuk memberikan gambaran jelas mengenai mekanisme dalam melakukan


perencanaan, pengembangan, serta implementasi kebijakan -kebijakan perguruan tinggi maka
diperlukan adanya Standar Operasional Prosedur (SOP). Standar adalah suatu pedoman atau model
yang disusun dan disepakati bersama serta dapat diterima pada suatu tingkatan praktek untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan SOP adalah tata cara atau tahapan yang
dibakukan dan yang harus dilalui untuk melakukan proses kerja tertentu.

Sejak tahun 2015 Universitas Bosowa telah memiliki SOP berdasarkan keputusan Rektor
Universitas Bosowa, yaitu Prosedur administrasi akademik, Prosedur administrasi keuangan,
Prosedur administasi umum. SOP Universitas Bosowa tersebut bersifat dinamis sesuai dengan
perkembangan kebutuhan organisasi. SOP Universitas Bosowa tersebut tidak termasuk prosedur
kegiatan administrasi pada Program Pascasarjana (PPs) Universitas Bosowa, sehingga pada tahun
2011 telah dibentuk penyusunan tim penyusunan Organisasi dan Tata Kerja (OTK), Uraian Tugas
dan Alur Kerja (SOP) Kegiatan Administrasi PPs Universitas Bosowa, Sesuai SK Direktur PPs
Universitas Bosowa Nomor: 454/PPS-U45/X/2016. Tim ini telah menyusun dokumen alur kerja
(SOP) kegiatan administrasi PPs Universitas Bosowa yang meliputi; (i) prosedur administrasi
akademik, terdiri dari 20 prosedur administrasi kegiatan (ii) prosedur administrasi umum, terdiri
dari 9 prosedur administrasi kegiatan. Kemudian

pada tahun 2018 alur kerja (SOP) kegiatan administrasi PPs Universitas Bosowa tersebut, direvisi
sesuai perubahan struktur organisasi dan uraian tugas PPs Universitas Bosowa.

Staffing. Sistem pengelolaan yang diterapkan di Universitas Bosowa sebagian besar merupakan
tindakan pematuhan sistem pengelolaan institusi yang berlaku dengan kombinasi sistem
pengelolaan Bosowa. Struktur organisasi di universitas yang digunakan merupakan bukti
pematuhan ini. Dampaknya, jabatan dan analisisnya serta uraian tugas juga mengikuti peraturan
yang berlaku. Di setiap meja pejabat struktural dari Kepala Sub Bagian (Kasubag) sampai Kepala
Biro (Karo) diletakkan sebuah papan uraian tugas. Papan ini berfungsi untuk mengingatkan para
pejabat dan tugas tugas mereka. Dalam penerapannya, tingkat kepatuhan terhadap peraturan akan
semakin besar jika prosedur kerja ini berada dalam wilayah pengelolaan yang menjadi obyek
pemeriksaan pihak di luar universitas. Pematuhan peraturan ini membentuk kompetisi manajerial
para pengelola.
Leading. Universitas Bosowa pada kenyataannya telah menuangkan prosedur kerja dalam sebuah
buku yang berjudul “Pengukuran Beban Kerja dan Alur Kerja Kegiatan Administrasi Universitas
Bosowa surat keputusan Rektor Universitas Bosowa. Setiap saat pimpinan unit kerja memimpin
pelaksanaan RKAT untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai yang direncanakan. Seperti di
tingkat universitas dilakukan rapat koordinasi setiap awal bulan yang dipimpin oleh Rektor.

Controlling. Pelaksanaan Renstra dan RKAT serta pencapaiannya diawasi dan dievaluasi setiap
semester melalui rapat koordinasi antara pimpinan universitas dan pimpinan unit kerja. Selain itu,
pelaksanaan standar pelayanan dan penjaminan mutu akademik dan non akademik juga diawasi
dan dievaluasi oleh Pusat Kajian Penjaminan Mutu (PKPM). Setiap semester dilakukan evaluasi
Beban Kerja Dosen (BKD) baik secara internal oleh Universitas Bosowa maupun oleh pihak
yayasan.

Anda mungkin juga menyukai