Anda di halaman 1dari 2

Lima Amalan yang tidak boleh Ditunda-tunda, Apa Saja?

Dalam QS. Al Ankabut ayat 57, Allah menegaskan bahwa tiap-tiap yang berjiwa
akan merasakan mati. Tiap manusia memiliki masanya. Takdir kematian tersebut
tidak akan mengenal usia muda atau pun tua, tidak pula mengenal jenis kelamin
baik perempuan maupun laki-laki. Oleh sebab itu, Anhar Anshori mengingatkan
agar jangan menunda-nunda amal kebaikan.

Menurut Anhar, ada lima amalan yang tidak boleh ditunda-tunda dalam
pengerjaannya. Hal ini berdasarkan keterangan dalam hadis yang diriwayatkan
Abu Dawud. Pertama, tibanya waktu salat. Sebagai ibadah pokok dalam Islam
bahkan disebut-sebut sebagai tiangnya agama, salat tidak boleh ditunda-tunda.

“Mari kalau sudah tiba waktu salat segera dilaksanakan. Disiplinnya kita dalam
menjalankan ibadah salat, salah satu indikator bahwa kita punya koneksitas batin
dan spiritual dengan Allah Swt,” terang Anhar dalam kajian Masjid Islamic Center
pada Kamis (26/01).

Kedua, memenuhi hak jenazah. Menurut Anhar, apabila ada jenazah, maka wajib
untuk segera dimandikan, disalatkan, lalu dikuburkan. Jenazah memiliki hak untuk
diurus, sehingga menjadi kewajiban yang masih hidup untuk mengantarkannya
hingga ke gerbang pintu kubur. Perkara ini tidak boleh ditunda-tunda, harus segera
dilaksanakan.

Ketiga, menikah. Apabila telah menemukan pasangan yang sekufu, berusia baligh,
cukup mapan, dan segala syarat syari telah terpenuhi, maka mesti segera menikah.
Penundaan pernikahan memiliki potensi yang kurang baik sehingga harus
disegerakan.

Keempat, mendapatkan kesempatan untuk berbuat baik. “Bagi yang mampu kita
bisa membantu fakir miskin, anak yatim, orang yang memiliki utang, dan lain-lain.
Apabila memiliki kesempatan untuk membantu secara jasa dan pikiran, juga tidak
perlu ditunda-tunda. Harus segera ditunaikan,” tegas Anhar.

Kelima, bertobat. Jika sadar telah berbuat dosa kepada Allah, mencelakai orang
lain, merusak lingkungan, maka sudah sepantasnya segara bertobat. Anhar
menegaskan bahwa tobat yang diterima hanyalah permohonan ampun secara
sungguh-sungguh. Artinya, apabila telah bertobat, maka tidak boleh untuk
mengulangi kesalahannya.

Anda mungkin juga menyukai