Anda di halaman 1dari 13

Prinsip CINTA

dalam pengasuhan untuk masa depan


Muhammad Niamil Hida

- Kepala MI Walisongo Kranji 01 Kedungwuni


- Ketua Jaringan Sekolah Madrasah Belajar
- Instruktur CPP GP Kemdikbudristek
@niamilhida - Fasilitator Nasional Pendidikan Inklusi Kemenag
- Pelatih Kampus Guru Cikal
- Relawan Keluarga Kita
apa yang sering anda khawatirkan
tentang masa depan anak ?
1. anak belum bisa baca
2. anak belum bisa menulis
3. anak belum bisa berhitung
4. anak masih tergantung orang lain
(memakai sepatu, memakai pakaian, ke toilet, makan disuapi,
merapikan mainan, mempersiapkan perlengkapan sekolah)
5. anak sulit bergaul dengan orang baru
6. anak masih harus ditemani sekolah
7. anak belum bisa menyampaikan keinginan
(anak mudah menangis/ teriak/ marah atau sikap lain tetapi tidak
tahu apa yang sebenarnya diinginkan anak)
Situasi Masa Depan yang akan dihadapi anak

Kemampuan dasar Perubahan akan Kebutuhan akan sumber


akan digantikan sangat cepat dan wajar daya manusia yang inovatif
dengan kemampuan terjadi dan bekerja efektif semakin
yang lebih tinggi meningkat

Kritis Komitmen pada keamanan Kolaborasi Kreativitas


Apa yang perlu orangtua lakukan ?

Kenali diri; mengenali Pahami tahap Libatkan diri;


diri untuk memahami perkembangan; melibatkan diri dalam
anak meliputi pola memahami tahap proses belajar anak
asuh masa lalu, sifat perkembangan anak dirumah maupun di
bawaan, emosi untuk stimulus yang sekolah
dominan lebih tepat
Mari mengenal prinsip

C I N T A
Cari cara Ingat impian Nerima tanpa Tidak takut Asyik bermain
tinggi drama salah bersama
C Cari Cara

ada cara tertentu yang kita rasa berhasil di usia anak 2 tahun,
ketika usia sekolah cara yang dulu tidak bisa digunakan lagi,
di usia beranjak dewasa juga selalu berubah sehingga perlu
selalu cari cara.

ketika dalam mencari cara perlu diingat tujuan jangka


panjangnya
I Ingat impian tinggi

Percaya bahwa anak kita bisa, bahkan sebelum anak


membuktikannya. seringkali semakin besar anak kita justru
kepercayaan terhadap anak semakin berkurang.

Kekhawatiran terhadap anak di situasi tertentu seringkali


membuat kepercayaan orangtua berkurang. Anak butuh
orangtua yang percaya
N Nerima tanpa drama

Menjadi orangtua yang tidak drama itu menantang, karena


drama, krisis dalam keluarga pasti terjadi. ekonomi yang tidak
sesuai harapan, anak yang mudah tantrum, emosi pasangan
yang naik turun sehingga mempengaruhi emosi kita.

Orangtua yang bisa mengelola emosi akan bisa membantu


anak melalui contoh menghadapi tanpa emosi berlebihan
T Tidak takut salah

Proses belajar menjadi orangtua adalah proses belajar yang


terus menerus tidak ada habisnya. mungkin cara kita
sekarang menjadi orangtua ada yang tidak tepat, tetapi kita
punya kesempatan esok hari untuk menjadi orangtua yang
lebih baik

Mencoba setiap hari menjadi orangtua yang lebih baik


A Asyik main bersama

Banyak keluarga yang punya modal komitmen, tanggung


jawab yang besar dan kedekatan emosi. tetapi jarang
keluarga yang berbicara tentang humor, tentang tertawa,
tentang bermain

Bermain jadi kesempatan belajar mempraktikkan cinta


dalam keluarga
Terima kasih

@niamilhida

Anda mungkin juga menyukai