FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2021 A. Konsep dasar model Penggunaan pembelajaran dengan metode improve dikarenakan banyaknya siswa yang kurang fokus terhadap pembelajaran jika guru hanya menggunakan metode ceramah. Siswa juga kesulitan dalam memahami pelajaran, mengemukakan suatu ide, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Guru membutuhkan metode pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran, tidak bosan, dapat berpikir logis, dan dapat memecahkan suatu masalah dengan pemikiran mereka sendiri. Metode yang digunakan juga harus sesuai dengan isi materi agar siswa mengerti pelajaran yang diajarkan. Maka, digunakanlah metode improve dalam pembelajaran khususnya matematika. Dengan penggunaan model improve ini diharapkan siswa dapat lebih aktif dalam menerima materi pelajaran, terlatih dalam memecahkan suatu masalah, memiliki strategi tersendiri dalam menyelesaikan masalah atau dapat dismpulkan siswa diharapkan dapat berfikir secara kritis.
B. Prosedur model (rencana pelaksanaan/ Langkah-langkah/sintaks)
Metode pembelajaran IMPROVE merupakan singkatan dari semua langkah-langkah dalam pengajaran Kramerski (Mevarech & Armany, 2008), yaitu: 1. Introducing The New Concepts (Mengantarkan konsep baru) Dalam metode pembelajaran IMPROVE ini berbeda dengan pembelajaran konvensional yang siswa hanya mendengarkan guru atau metode ceramah, tetapi siswa terlibat langsung dalam pembelajaran seperti guru memberikan pertanyaan- pertanyaan yang membuat siswa lebih aktif dan dapat berfikir kritis. 2. Metacognitive Questioning Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan metakognitif yang berupa pemahaman kepada siswa. Dalam (Mujib, 2016) menurut Kramerski (Mevarech & Armany, 2008), pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat berbentuk: pertanyaan tersebut dapat berbentuk: pertanyaan pemahaman, pertanyaan tentang hubungan antara perkembangan pengetahuan masa lalu dan sekarang, pertanyaan tentang penggunaan strategi pemecahan masalah yang tepat, dan masalah saat memecahkan masalah Merefleksikan masalah.. Pertanyaan metakognitif yang dapat diajukan kepada siswa menurut Mevarech & Kramarski antara lain: a) Pertanyaan memahami masalah b) Pertanyaan masalah koneksi c) Pertanyaan isu strategis d) Pertanyaan merefleksikan masalah 3. Practicing (Latihan ) Siswa diberi soal-soal oleh guru dan siswa menjawab soal tersebut. Pemberian soal ini dikerjakan secara kelompok maupun individu. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan memahami materi oleh siswa. 4. Reviewing and Reducing Difficulties (Meninjau dan menguramgi kesulitan) Guru akan mereview soal maupun materi dan memberikan solusi bagi siswa 5. Obtaining Mastery (meningkatkan kemahiran ) Guru membuat tes untuk siswa. Tes ini dirancang untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap mater 6. Verification Identifikasi guru membedakan siswa yang telah mencapai batas kelulusan dan siswa yang belum mencapai batas kelulusan 7. Enrichment (Pengayaan) Pada tahap ini guru akan mengulang atau mengoreksi siswa yang belum mencapai batas kelulusan Saat pembelajaran dengan metode pembelajaran IMPROVE, guru terlebih dahulu harus mengenalkan konsep baru kepada siswa dengan menggunakan teknik bertanya metakognitif. Kemudian melatih siswa untuk menggunakan 4 jenis soal yang ditunjukkan kepada mereka dalam (Mujib, 2016) Mevarech & Fridkin, yaitu: 1). Pemahaman masalah, 2). Kontak pertanyaan, 3). Strategi untuk memecahkan masalah, dan 4). Refleksi masalah. C. Metode pembelajaran improve Metode IMPROVE merupakan metode pembelajaran yang dikembangkan oleh Mavarech dan Kramarski, tokoh pendidikan dari universitas Bar-Ilan Israel. Mavarech dan Kramarski menyebutkan bahwa IMPROVE merupakan akronim dari Introducing the new concepts, Metacognitive questioning, Practicing, Review. IMPROVE sajian pertanyaan untuk mengantarkan konsep, siswa latihan dan bertanya, balikan- perbaikan-pengayaan interaksi (Suyatno, 2009). Ngalimun, mengatakan bahwa metode IMPROVE merupakan suatu metode dalam pembelajaran matematika yang didesain untuk membantu siswa dalam mengembangkan berbagai keterampilan matematis secara optimal serta meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Metode IMPROVE merupakan singkatan dari Introducing New Concepts, Metacognitive questioning, Practicing, Reviewing and Reducing difficulties, Obtaining mastery, Verification, dan Enrichment dalam (Hidayah Ansori, 2014) Jadi, metode improve adalah suatu metode yang dapat meningkatkan keterampilan, keaktifan dan hasil belajar siswa. Dengan metode ini diharapkan siswa mampu memahami materi pelajaran dengan baik, meningkatkan cara siswa berfikir serta memecahkan masalah. Siswa dapat berpikir kritis tentang mata pelajaran yang diajarkan, atau mereka dapat mengembangkan strategi untuk memecahkan berbagai masalah yang ada, menghasilkan banyak ide, dan membandingkan solusi dengan pengalaman. Ketika seorang siswa memilih strategi, terserah siswa untuk membangun ide-ide dan menarik kesimpulan.
D. Kelebihan dan kekurangan
Metode pembelajaran IMPROVE memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode pembelajaran IMPROVE di antaranya: 1. Siswa terlibat langsung dan aktif dalam mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilannya. Suasana pembelajaran yang tidak membosankan juga memungkinkan pertanyaan-pertanyaan metakognitif 2. Siswa lebih mudah dalam mengingat materi dan menerapkannya maupun untuk menjawab soal. 3. Siswa dapat berfikir secara rasional dan mempunyai ide baru. 4. Siswa dapat belajar mandiri yaitu dengan teman maupun membaca sendiri. 5. Siswa dapat mengemukakan ide atau materi baru yang didapat kepada teman temannya atau sharing materi. Kekurangan : 1. Waktu yang dibutuhkan cukup lama. 2. Kurang memperhatikan dominan afektif atau aspek emosional dari proses belajar mengajar. 3. Guru harus lebih memperhatikan siswa. 4. Tidak semua siswa mempunyai pemahaman yang sama. 5. Metode ini kurang cocok untuk siswa dalam jumlah besar. Daftar Pustaka
Liberna, H. (2015). Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa melalui
penggunaan metode IMPROVE pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 2(3). Mujib, M. (2016). Mengembangkan Kemampuan Berfikir Kritis Melalui Metode Pembelajaran Improve. Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika, 7(2), 167-180. Anggriani, A., & Septian, A. (2019). Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Kebiasaan Berpikir Siswa Melalui Model Pembelajaran IMPROVE. IndoMath: Indonesia Mathematics Education, 2(2), 105-116. ----------------------------------------------------------------- Rohaimis, R. (2020). MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP DENGAN MENERAPKAN METODE IMPROVE. Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(1), 779-787. Ansori, H., & Lisdawati, S. (2014). Pengaruh Metode Improve terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada Konsep Bangun Ruang di Kelas VIII SMP. EDU- MAT Jurnal Pendidikan Matematika, 2(3), 279-286.
Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Aswaja Pressindo, Yogyakarta