Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


SMK Bina Profesi Kota Bogor adalah suatu Lembaga Pendidikan Kejuruan
yang mempunyai tugas untuk dapat menghasilkan siswa-siswi yang terampil dalam
bidang bisnis dan manajemen, terutama dalam bidang administrasi perkantoran,
tangguh, berdedikasi tinggi serta mampu berinteraksi dalam dunia kerja.Didalam
mencapai tujuan yang mulia tersebut, maka setiap siswa/siswi kami harus
menguasai berbagai kemampuan dan keterampilan dasar, serta harus memiliki
wawasan ilmu pengetahuan yang luas dalam Ilmu Bisnis dan Manajemen.Agar
dapat mencapai tujuan tersebut, maka salah satu cara adalah dengan menerjunkan
siswa/siswi kami langsung pada dunia kerja yang sebenarnya. Praktik Kerja Industri
(Prakerin) ini dilaksanakan untuk menambah keterampilan dan pengetahuan
siswa/siswi kami dalam setiap Praktik dan menerapkan teori-teori yang telah penulis
dapat pada objek secara langsung.
Pengaturan pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) dilakukan oleh
sekolah dengan mempertimbangkan kesediaan lembaga atau dunia kerja untuk
dapat menerima siswa/siswi kami yang akan melaksanakan Praktik Kerja Industri
(Prakerin). Struktur Program Kurikulum, Kalender Pendidikan pada Tahun Pelajaran
tersebut akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi keadaan setempat.
Dengan diadakannya Praktik Kerja Industri (Prakerin) saat ini sangatlah baik
dan berguna bagi setiap siswa/siswi SMK Bina Profesi Kota Bogor untuk
mendapatkan suatu gambaran yang nyata di dalam menjajaki dunia kerja dan
menerapkan apa-apa yang telah didapatkan dari akademi pada pekerjaan yang
akan digeluti, sehingga bila mereka terjun ke dunia kerja tidak mendapatkan
kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dapat menerapkan
keahlian profesi yang dimiliki.
Pada saat ini sekolah kami dituntut untuk dapat lebih memahami teori yang
didapat selama KBM di sekolah dengan mengenal dunia luar atau dunia kerja.Oleh
karena itu, dengan kurikulum yang diterapkan di sekolah-sekolah pada umumnya
dan terutama di SMK Bina Profesi Kota Bogor pada khususnya.Pada akhir semester
dua ini siswa SMK Bina Profesi Kota Bogor diwajibkan untuk mengikuti Prakerin
(Praktik Kerja Industri), dimana dengan adanya Praktik Kerja Industri (Prakerin),

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 1
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
siswa dapat memperoleh pengalaman kerja secara langsung. Pada akhir kegiatan
Prakerin, siswa harus mampumenuangkan keseluruhan kegiatan selama Prakerin
kedalam sebuah tulisan akhir yang tersusun rapi dalam sebuah catatan yang disebut
sebagai Laporan Prakerin.
Kegiatan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini juga merupakan salah satu
persyaratan di setiap Sekolah Menengah Kejuruan yang harus dilakukan, seperti
yang dilakukan oleh SMK Bina Profesi Kota Bogor, agar semua siswa dapat
membandingkan antara materi di sekolah dengan dunia kerja.

1.2. Maksud dan Tujuan


1.2.1. Maksud Pelaksanaan Prakerin
Praktik kerja industri atau di singkat prakerin adalah tugas yang harus
diselesaikan bagi setiap siswa/ siswi SMK agar siswa dapat mengembangkan
keterampilan yang sudah diberikan oleh sekolah dan bisa di praktikan di tempat
prakerin dan tujuannya adalah untuk:
1) Bagi Siswa
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional dengan tingkat
pengetahuan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
2. Memperkokoh Link and Match antara dunia pendidikan dengan dunia kerja.
3. Meningkatakan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan-pelatihan tenaga
kerja yang berkualitas profesional.
4. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian proses pendidikan.
5. Membekali siswa dengan pengalaman-pengalaman yang sebenarnya didalam
dunia kerja, sebagai persiapan guna menyesuaikan diri dengan dunia kerja
dan masyarakat.
6. Siswa dapat meningkatkan rasa percaya dirinya, dalam memecahkan
berbagai masalah atau kesulitan yang ditemuinya.
7. Untuk merealisasikan pengetahuan yang didapat dari sekolah dengan
pekerjaan yang sebenarnya di perusahaan.
8. Memperluas pandangan dan wawasan siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan
yang ada dibidang bersangkutan dan di tempat praktik dengan segala
persyaratan.

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 2
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
2) Bagi Instansi/Perusahan
1. Dapat membantu meringankan pekerjaan teknisi
2. Dapat membantu dan meringankan instansi apabila penuh dengan konsumen
3. Memberi pengalaman kepada siswa prakerin agar tau akan kompetensi yang
dipilihnya
4. Memberi pelajaran tentang tata cara penyusunan administrasi yang baik dan
benar

1.2.2. Tujuan pembuatan laporan


Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Sertifikat Praktik Kerja
Industri dan Mengikuti Uji Kompetensi Keahlian (UKK) SMK Bina Profesi Kota Bogor
Tahun Pelajaran. 2022/2023.

1.3. Waktu Pelaksanaan Prakerin


Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini dilaksanakan selama 3 (tiga)
bulan, terhitung dari Tanggal 10 Oktober s.d. 10 Desember 2022, bertempat di:
Museum dan Monumen Pembela Tanah Air (PETA) Bogor
Jl. Jend. Sudirman No.35, RT.01/RW.05,
Kel. Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah,
Kota Bogor, Jawa Barat 16121
Telepon : (0251) 8344560
(0813-8003-5480),(0857-1780-5788)

1.4. Batasan Masalah


Dikarenakan penulis merupakan siswa dengan latarbelakang pendidikan
Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP) baru beberapa bulan mengikuti
pembelajaran di Kelas XI, maka penulis ditempatkan hanya pada bagian pekerjaan
yang berkaitan dengan pengetikan dan standar operating prosedur perkantoran.
Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis bersyukur telah mendapatkan tempat
prakerin di Museum dan Monumen Pembela Tanah Air (PETA) Bogor dikarenakan
penulis mendapatkan wawasan baru berkaitan dengan seluk beluk dan proses dasar
tentang kinerja dibawah naungan Museum dan Monumen Pembela Tanah Air
(PETA) Bogor walau hanya sekedar mengamati selama penulis praktik disana.

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 3
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
1.5. Identifikasi Masalah
Dalam uraian latar belakang diatas penulis mengidentifikasi masalah pada
penulisan laporan prakerin ini, terdiri dari:
 Mengetahui standar operasional prosedur alur tugas
 Mengetahui tugas kearsipan dan tata laksana dalam penyusunan dokumen
penting di Museum dan Monumen Pembela Tanah Air (PETA) Bogor
 Mengetahui fasilitas yang dimiliki oleh kelurahan Kedung Halang

1.6. Sistematika Penulisan


BAB I. Pendahuluan
1.1. Latarbelakang
 Mengemukakan hal-hal yang menjadi latarbelakang pemilihan topik prakerin,
termasuk signifikansi pemilihan topik Prakerin
 Memgemukakan dan meletakan alasan-alasan diadakannya Prakerin yang
akan dilakukan dalam peta keilmuan yang menjadi perhatian penulis
1.2. Maksud dan Tujuan
 Mengemukakan tujuan Prakerin yang telah dilakukan
 Mengemukakan tujuan laporan prakerin sebagai bahan penilaian formal
bidang pendidikan
 Mengemukakan tujuan laporan prakerin sebagai bahan penilaian dalam
proses pengamatan secara operasional
1.3. Waktu Pelaksanaan Prakerin
 Mengemukakan waktu dan tempat pengamatan penulis selama menjalani
prakerin
1.4. Batasan Masalah
 Mengemukan beberapa masalah yang dihadapi penulis sebatas pengamatan
yang dilakukan agar penulis lebih fokus dan terarah dalam penyusunan
laporan ini
1.5. Identifikasi Masalah
 Merumuskan beberapa masalah yang didapat dari pengamatan penulis dan
mengemukakan pernyataan masalah selama prakerin
1.6. Sistematika Penulisan
 Mengemukakan urutan penulisan laporan prakerin, secara sistematis agar
penulis dapat memilah-milah materi yang dituang dalam laporan dan

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 4
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
menyusun laporan ini hingga tersusun rapi dan enak dibaca oleh setiap orang
dari semua kalangan

BAB II. Tinjauan Pustaka


2.1 Sejarah/ Profil
 Memgemukakan tentang sejarah keberadaan dari Museum dan Monumen
Pembela Tanah Air (PETA) Bogor
2.2 Visi Dan Misi
 Mengemukakan visi dan misi dari Museum dan Monumen Pembela Tanah Air
(PETA) Bogor dalam menjalankan tugas, peran dan tanggung jawab
2.3 Struktur Organisasi
 Mengemukakan dan menjelaskan peran dan tugas masing-masing bagian
agar tersusun dengan baik dan lancar
2.4 Tugas Dan Fungsi
 Menjelaskan tugas-tugas dan fungsi dari Museum dan Monumen Pembela
Tanah Air (PETA) Bogor
BAB III. Pembahsaan
3.1. Ruang Lingkup Pelaksanaan Prakerin
 Membahas uraian lengkap proses pekerjaan mulai dari jenis pekerjaan,
proses pekerjaan hingga implementasi terhadap kegiatan yang berjalan
dengan lancar ataupun mengalami hambatan dan proses penyelesaian
masalahnya.
3.2. Laporan Kegiatan harian
 Membahas uraian lengkap proses pekerjaan selama penulis menjalankan
prakerin.
3.3. Fasilitas/ Sarana Dan Prasarana
 Mengemukakan dan menerangkan sarana dan prasarana yang dimiliki dan di
gunakan oleh Museum dan Monumen Pembela Tanah Air (PETA) Bogor.
3.4. Waktu Pelaksanaan Prakerin
• Mengemukakan waktu dan tempat pengamatan penulis selama menjalani prakerin

BAB IV. Penutup


 Berisi kesimpulan dan saran-saran atau masukan-masukan yang berkaitan
dengan Prakerin maupun penyusunan laporan prakerin ini.

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 5
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
Daftar Pustaka
 Berisi referensi literatur yang digunakan atau dijadikan dasar studi
pengamatan penulis, baik dari lembaga berupa literatur-literatur petunjuk,
buku-buku hasil perkuliahan. (catatan atau buku-buku paket) dan buku-buku
lainnya yang mendukung untuk kegiatan kerja Praktik dan penyusunan
risalahnya serta website-website yang menerangkan keberadaan lembaga
terkait.
Lampiran
Lembaran-lembaran yang dapat menerangkan dan menjelaskan lebih detil suatu
keberadaan lembaga dan kelengkapannya yang berfungsi sebagai penunjang isi
laporan dalam bentuk arsip foto-foto, grafik, tabel, brosur dan lain-lain

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 6
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sejarah
2.1.1. Sejarah PETA
Museum ini berada di Desa Pabaton Kota Bogor Tengah, terletak di dekat
Istana Bogor yang berjarak kurang lebih sekitar 700 meter. Memiliki nilai sejarah
karena sudah ada sejak tahun 1745. Pada tahun 1943 tentara peta menggunakan
gedung ini sebagai pangkalan untuk melawan tentara Jepang.
Bogor merupakan sebuah kota yang memiliki aset sejarah yang mana para
pejuang tentara negara kita berawal dari kota Bogor. Gedung yang saat ini dijadikan
sebagai museum ini awalnya dibangun pada tahun 1745 dengan gaya bangunan
Eropa (Inggris) oleh para Tentara KNIL.
Pembela Tanah Air atau dalam bahasa Jepang Kyodo Bo-ei Giyugun ini
adalah Tentara peribumi yang dibentuk oleh Jepang tepatnya pada tanggal 3
Oktober 1943 dan berdasarkan pada maklumat Osamu Seirei No. 44. Maklumat
tersebut kemudian dumumkan oleh Panglima Tentara Keenambelas yaitu Letnan
Jendral Kumakichi Harada sebagai Tentara Sukarela. Lokasi gedung yang tak jauh
dari Istana Bogor ini menjadi tempat berlatihnya pasukan tersebut dan dipusatkan di
kompleks militer Bogor dan saat itu bernama Jawa Bo-ei Giyugun Kanbu Resentai.
Walaupun pada zaman itu masih berada di bawah kendali penjajah Jepang. Namun
dikemudian hari, para pejuang terutama pasukan PETA sering melakukan
perlawanan terhadap pihak Jepang.
Tentara PETA merupakan tentara kebangsaan. Tentara PETA ini memang
disiapkan oleh para pemimpin-pemimpin Kebangsaan Tanah Air yang untuk
selanjutkan dijadikan tentara kebangsaan Negara Indonesia dan di kota Bogor inilah
untuk pertama kalinya diselenggarakan pembentukan taruna-taruna. Adanya
pembentukan taruna ini kemudian melahirkan perwira-perwira Tentara Sukarela
Pembela Tanah Air yaitu Tentara Kebangsaan Indonesia. Disinilah para perwira
Tentara Sukarela Pembela Tanah Air dibangkitkan jiwa keprajuritan kebangsaan
Indonesia yang untuk kemudian hari dapat berperan di dalam gerakan persiapan
Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Kemudian terbentuklah Badan

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 7
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
Keamanan Rakyat (BKR) yang menjadi cikal bakal Tentara Nasional Indonesia
(TNI).
Pembangunan Museum PETA atau Pembela Tanah Air ini dibentuk atas prakarsa
YAPETA atau Yayasan Pembela Tanah Air. Tujuan dibangunnya museum ini adalah
untuk memberikan penghargaan kepada mantan Tentara PETA serta kontribusinya
terhadapan pendirinya bangsa dan negara tercinta ini. Selain itu juga museum ini
dapat memberikan gambara perjuangan Kemerdekaan Indonesia serta persiapan
dalam mengisi Kemerdekaan tersebut.
Rancangan pendirian museum PETA ini dimulai pada tanggal 14 November
1993 dengan peletakan batu pertamanya oleh Bapak Umar Wirahadikusumah yang
merupakan Wakil Presiden Republik Indonesia pada masa itu, selain itu beliau juga
merupakan sesepuh YAPETA. Dibutuhkan waktu sekitar 2 tahun untuk
menyelesaikan pembangunan museum ini. Museum PETA pada awalnya membaur
dengan kompleks zeni. Kemudian gedung ini diresmikan sebagai Museum PETA
pada tanggal 18 Desember 1995 oleh Presiden Republik Indonesia yang ke II yaitu
Bapak H. M. Soeharto, beliau juga merupakan Perwira PETA Angkatan I.
Kota Bogor yang dijadikan pusat latihan para tentara ini dijadikan sebagai Kota
Pembela Tanah Air atau PETA yang telah diputuskan melalui surat Keputusan
DPRD Kotamadya Tingkat II Bogor Nomor.3/Kep/DPRD/1995. Surat keputusan
tersebut dikeluarkan pada tanggal 19 Oktober 1995. Kondisi inilah yang semakin
mengukuhkan Bogor sebagai Bumi Keprajuritan yang telah melahirkan perwira-
perwira yang tangguh dan memiliki peran besar dalam kemerdekaan Negara
Indonesia.

2.1.2. Tentang Museum PETA


Pertama kali memasuki museum ini, pengunjung akan disambut dengan
patung Jendral Sudirman di sisi kanan sedangkan pada sisi kiri akan terlihat sebuah
Tank. Patung tersebut diresmikan pada tanggal 9 Agustus 2010 dan bertepatan
dengan diserahkannya Monumen dan Museum PETA oleh yayasan PETA Bogor
kepada pemerintah dan selanjutnya pengelolaan diserahkan kepada TNI Angkatan
Darat.
Di dalam museum, pengunjung akan disambut dengan relief yang
menggambarkan kegiatan dan tokoh-tokoh PETA. Relief tersebut berada di kanan
dan kiri lorong museum. Terdapat relief mantan PETA yaitu Supriadi, Soeharto,
Sudirman, dan para tokoh PETA lainnya. Selain memperlihatkan para tokoh, relief-

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 8
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
relief ini juga menyajikan gambaran perekrutan dan pendidikan tentara PETA
beserta tokoh Daidan (Batalion) PETA Blitar dan Magelang.
Didalam museum ini terdapat ruangan dengan berbagai macam diorama serta
aneka ragam bentuk senjata yang pada masanya pernah digunakan oleh PETA
dalam berbagai pertempuran untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia
tercinta ini. Terdapat sekitar hampir 14 diorama seperti yang terdapat pada diorama
1 yang memperlihatkan saat Kesepakatan tokoh-tokoh Bangsa Indonesia untuk
mengupayakan berdirinya tentara PETA dan masih banyak lagi diorama yang cukup
membuat pengunjung seakan menyaksikan kejadian di masa lalu.
Terdapat pula patung Daidancho Soedirman, patung ini memperlihatkan
wajah tegas dan berani seseorang yang berpagkat Daidacho atau setara dengan
Komandan Batliyon pada masa itu. Monumen dan Museum PETA ini menjadi
sebuah museum yang baik dan sangat direkomendasikan untuk dikunjungi. Karena
selain dapat menyaksikan peristiwa-peristiwa yang sangat bersejarah,para
pengunjung juga dapat menjadikan pentingnya pendidikan kemiliteran dalam
mendukung perjuangan politik untuk menegakkan kemerdekaan Republik Indonesia.

2.1.3. Profil Demografi Museum Dan Monumen PETA


Kelurahan Tanah Sareal memiliki luas wilayah 1.733,59 m2, Museum PETA
ini berlokasi di Jl. Jendral Sudirman No 35 Bogor, Jawa Barat. Masih di dalam
halaman kompleks Pusdikzi TNI Angkatan Darat dan berjarak sekitar 500 meter dari
Istana Bogor

2.2. Visi dan Misi


2.2.1. Visi
“Museum dan Monumen yang mampu mengelola koleksi Pelatihan Tentara
Sukarela PETA agar terpelihara nilai-nilai kejuangan dan kesejarahannya ”
2.2.2. Misi
1. Mengumpulkan Koleksi Pelatihan Tentara Sukarela PETA dari Berbagai
Sumber
2. Mennyimpan Dan Memamerkan Koleksi Museum dan Monumen kepada
Prajurit serta Masyarakat
3. Memelihara Koleksi Senjata Api dan Non Senjata Api, serta Koleksi
Organik dan Non Organik

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 9
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
2.3. Data Pejabat Museum dan Monumen Pembela Tanah Air (PETA) Bogor

No Nama Jabatan
1. Dina Hamdani Nugraha Kepala Musuem
2. May Hendrawan Penata Pemandu
3. Aldi Yendri Baurlahji
4 Hadi Saputro Turwakol
.5 Pujiono Turminkol
6 Roni Haryanto Tapamsus
7 Albet Dwi Bimawan Tapamsus
8 Wahyu Nugraha Bapam

Tabel 1. Data Pejabat Museum PETA Bogor

2.4. Struktur Organisasi

Gambar 1. Struktur Organigram Museum PETA

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 10
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
2.5. Tugas Pokok dan Fungsi
1. KAMUSMON PETA.
Dijabat oleh seorang Pama berpangkat Kapten bertanggungjawab kepada
Kabalak Musmonpus dengan tugas dan kewajiban sebagai berikut:
1) Memimpin, mengendalikan, mengawasi segala usaha, pekerjaan, kegiatan
Musuem Dan Monumen PETA.
2) Menyusun rencana, program kerja Museum dan Monumen Peta.
3) Melaksanakan pengelolaan dan pelayanan museum.
4) Melaksanakan pemeliharaan, perawatan dan pengawetan benda koleksi.
5) Melaksanakan pengamanan museum.

2. PENATA PEMANDU MUSMON PETA.


Dijabat oleh seorang PNS Gol.III/a-b berkedudukan di bawah Kamusmon Peta
dengan tugas dan kewajiban sebagai berikut:
1) Bertindak sebagai Pemandu atas benda koleksi museum.
2) Memberikan petunjuk tentang tata tertib yang berlaku di museum kepada
3) Para Pengunjung.
4) Melaksanakan pemeliharaan, perawatan dan pengawetan benda koleksi.
5) Membantu melaksanakan pengamanan museum.

3. TURMINKOL MUSMON PETA.


Dijabat oleh seorang PNS Gol.II/a-d berkedudukan di bawah Kamus Musmon
Peta dengan tugas kewajiban sebagai berikut:
1) Mengatur administrasi Staf.
2) Mendata/menyusun absensi personel.
3) Melayani kegiatan administrasi.
4) Bertanggung jawab atas kebersihan, keamanan dan kerapihan Ruangan.

4. TURWATKOL MUSMON PETA.


Dijabat oleh seorang PNS Gol.II/a-d dengan tugas dan kewajiban sebagai
berikut:
1) Mengatur administrasi dan koleksi museum.
2) Mengiventarisir/membukukan koleksi museum.

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 11
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
3) Mendata koleksi yang diperlukan diperbaiki/rusak.
4) Mengatur dan menata koleksi museum.

5. TURHARWATRANA MUSMON PETA.


Dijabat oleh seorang PNS Gol.II/a-d dengan tugas dan kewajiban sebagai
berikut:
1) Mengatur dan merawat benda koleksi museum.
2) Melaksanakan pemeliharaan, perawatan dan pengawetan benda koleksi.
3) Membantu melaksanakan pengamanan museum

6. BAPAM MUSMON PETA.


Dijabat oleh seorang Bintara berpangkat Sersan dengan tugas kewajiban
sebagai berikut:
1) Mengkoordinir pengamanan terhadap benda-benda koleksi museum
2) Mengatur ketertiban pengunjung termasuk kendaraan pengunjung.
3) Melaksanakan pengamanan personel museum.
4) Melaksanakan pengamanan pangkalan.

7. TAPAMSUS MUSMON PETA.


Dijabat oleh dua orang Tamtama berpangkat Kopral dengan tugas dan kewajiban
sebagai berikut:
1) Melaksanakan pengamanan terhadap benda-benda koleksi museum
2) Mengatur ketertiban pengunjung termasuk kendaraan pengunjung.
3) Melaksanakan pengamanan personel museum.
4) Melaksanakan pengamanan pangkalan

8. TAPAMSUS MUSMON PETA.


Dijabat oleh dua orang Tamtama berpangkat Kopral dengan tugas dan kewajiban
sebagai berikut:
1) Melaksanakan pengamanan terhadap benda-benda koleksi museum
2) Mengatur ketertiban pengunjung termasuk kendaraan pengunjung.
3) Melaksanakan pengamanan personel museum.
4) Melaksanakan pengamanan pangkalan

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 12
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Ruang Lingkup


3.1.1. Museum PETA
Koleksi yang ada di Museum tersebut terdiri atas relief atau monumen
(Patung) (Keseluruhan koleksi menceritakan awal terbentuknya tentara PETA dan
terjadinya pertempuran tentara PETA melawan penjajah), patung, perlengkapan
perang, meriam dan senjata lainnya.
1. Benda-benda Bersejarah
Koleksi pertama yang ada di Museum Peta adalah beberapa koleksi benda
bersejarah peninggalan jaman penjajahan. Antara lain seperti senjata-senjata
yang pernah digunakan untuk berperang, meriam, perlengkapan perang,
kendaraan perang dan masih banyak lagi yang lainnya. Selain itu ada juga foto
kuno dari para tokoh perjuangan jaman dahulu kala.

2. Beberapa Patung Tokoh Bersejarah


Koleksi selanjutnya yang ada di dalam museum adalah patung para tokoh
perjuangan PETA. Pada pintu masuk, pengunjung akan di sambut patung
Jendral Sudirman di sebelah kanan, dan patung Shodancho Supriyadi di sebelah
kiri. Di halaman pintu masuk juga pengunjung akan disambut dengan tank besar
yang pernah digunakan untuk berperang serta 2 buah meriam yang mengapit
patung Jendral Sudirman.

3. Beberapa Relief
Tak hanya patung saja, di museum itu juga terdapat beberapa relief para tokoh
perjuangan. Di bagian lorong museum, pengunjung akan disambut dengan
beberapa relief yang menunjukkan kegiatan para tokoh perjuangan. Antara lain
seperti Soeharto, Soedirman dan Supriadi. Relief itu berwarna hitam dan berada
di sisi kiri dan sisi kanan lorong museum.

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 13
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
4. Beberapa Diorama
Tak hanya patung dan relief saja, museum ini juga dilengkapi dengan beberapa
diorama yang menceritakan peristiwa terbentuknya tentara PETA serta beberapa
konstribusi mereka untuk mencapai kemerdekaan. Isi dari diorama itu mulai dari
kesepakatan para tokoh untuk mengusahakan berdirinya PETA, pembentukan
batalyon PETA, peristiwa 16 Agustus, peristiwa Ambarawa dan lainnya.

5. Replika Tandu
Koleksi terakhir dari Museum Peta ini adalah sebuah Replika Tandu. Di bagian
akhir ruang pameran museum, pengunjung akan disajikan sebuah Replika
Tandu. Tandu itu dulu pernah dipergunakan untuk mengangkat Jendral Sudirman
yang sekalipun dalam kondisi sakit masih tetap mempunyai semangat yang tinggi
memimpin Tentara Indonesia demi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Monumen (Patung) yang ada di museum ini berupa patung Jenderal


Soedirman dan Supriyadi. Selain itu, museum PETA memiliki 14 (Empatbelas)
diorama yang menceritakan tentang peristiwa pembentukan tentara PETA dan
beberapa kontribusinya dalam proses pergerakan kebangsaan untuk mencapai
kemerdekaan.
 Diorama 1
Kesepakatan tokoh-tokoh Bangsa Indonesia untuk mengupayakan berdirinya
tentara PETA (1943)
 Diorama 2
Kegiatan latihan di Pusat Pendidikan Perwira Pembela Tanah Air Bogor (1943)
 Diorama 3
Pembentukan batalyon - batalyon PETA didaerah Jawa, Madura dan Bali (1944)
 Diorama 4
Pemberontakan PETA di Blitar (14 Februari 1945)
 Diorama 5
Tipu muslihat Katagiri Butaicho (Jepang) terhadap Syodancho Muradi (15
Februari 1945)
 Diorama 6
Peristiwa 16 Agustus 1945 di kompi Pembela Tanah Air (PETA) Rengasdengklok
 Diorama 7

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 14
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan
Timur 56, Jakarta
 Diorama 8
Badan Keamanan Rakyat (BKR) cikal bakal TNI (22 Agustus 1945)
 Diorama 9
Peristiwa rapat raksasa 19 September 1945 di lapangan IKADA, Jakarta
 Diorama 10
Peristiwa serbuan Osha Butai Kota Baru oleh Pasukan BKR Yogyakarta (Oktober
1945)
 Diorama 11
BKR Malang merintis matra kedirgantaraan dalam pembentukan kekuatan
bersenjata Indonesia (Oktober 1945)
 Diorama 12
Pemindahan markas angkatan darat Jepang di Jawa Timur ke tangan Bangsa
Indonesia (Oktober 1945)
 Diorama 13
Ambarawa dan lahirnya hari infantri TNI-AD (Angkatan Darat) (15 Desember
1945)
 Diorama 14
Pemilihan panglima besar Tentara Keamanan Rakyat (12 November 1945)

3.1.2. Ruang Pameran Museum


Museum PETA terbagi menjadi 2 (Dua) Bagian, yaitu: Indoor dan Outdoor.
Indoor terdiri dari beberapa ruangan pameran, antara lain:
1. Ruangan Supriyadi

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 15
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
Gambar 2. Ruangan Supriyadi

Ruangan Supriyadi ini merupakan Ruangan Utama, awal masuk museum.


Ruangan ini terdiri dari Diorama 1 sampai 6. Ruangan ini menceritakan sebelum
terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan disini terdapat Koleksi
Heraldika, Profil dan Pakaian Tentara Peta Dan juga 1 (satu) set baju Tentara
Jepang Dan katana.

Gambar 3. Patung Tentara Jepang

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 16
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
Gambar 4. Pakaian Tentara Jepang

Gambar 5. Senjata Khas Tentara Jepang (Samurai)

2. Ruangan Sudirman

Gambar 6. Ruangan Jend. Sudirman

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 17
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
Ruangan ini juga terdapat Dioarama 7 sampai 14 Dan Ruangan ini
menceritakan sesudah kemerdekaan dan terdapat koleksi-koleksi tas, kompas,
teropong, dan senjata besar, sedang maupun kecil.

Gambar 7. Berbagai macam jenis senjata

Gambar 8. Beberapa koleksi senjata kecil (pistol) dan Tas

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 18
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
3.2. Laporan Kegiatan Harian
Selama melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin) di Museum dan
Monumen PETA, Praktikan masuk selama 5 (Lima) Hari Kerja, yaitu: Senin s.d.
Jum’at, dari Pukul. 08.00 s.d. 15.00 WIB.
Berikut beberapa kegiatan rutin yang dilakukan selama berada dilingkungan
Museum, antara lain:
1. Membersikan Museum
Saat tiba di Museum dan Monumen PETA penulis langsung membuka kunci
pintu setiap ruangan yang terdiri dari ruangan Supriyadi dan ruangan Sudirman,
kemudian penulis langsung membersihkan ruangan diorama-diorama mulai dari
diorama 1 sampai dengan 14 yang dimana diorama 1 sampai 6 berada
diruangan Supriyadi dan diorama 7 sampai 14 berada diruangan Sudirman.
2. Memandu Kunjungan Umum
Setelah penulis selesai melakukan kegiatan bersih-bersih, penulispun
melanjutkan kegiatan pokok seperti memandu pengunjung umum, mulai
memandu pengunjung tingkat anak-anak hingga dewasa. Pada saat pemanduan
penulis menceritakan sejarah-sejarah Bangunan Museum dan menceritakan
sejarah tentara Peta mulai dari diorama 1 sampai dengan 14 diamana tibanya
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Raya, lahirnya TNI dan terpilihnya Jenderal
Sudirman
3. Membantu Membacakan LKS
Di Museum Dan Monumen Peta ini juga sering menerima kunjungan dari pihak-
pihak sekolah melakukan staditur. Penulis akan memandu salah satu kelompok
dan menjelaskan sejarah lahirnya TNI hingga pada akhir kunjungan akan
membantu sekelompok siswa untuk mengisi LKS (Lembar Kerja Siswa).
4. Kegiatan Menginput Foto Kunjungan Museum PETA
Selain Pemanduan, penulis juga diberikan tugas dibidang perkomputeran seperti
menginput data koleksi Museum, mengetik data-data penting Museum Dan
Monumen Peta, mengetik sertifikat kunjungan dari sekolah ke Museum Dan
Monumen Peta, menginput video testimoni hasil kunjugan sekolah ke Museum
Dan Monumen Peta,
5. Kegiatan Membersihkan Koleksi Museum

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 19
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
Di Museum Dan Monumen Peta ini juga memiliki kegiatan bulanan dimana setiap
2 bulan sekali seluruh koleksi yang ada di Museum Dan Monumen Peta
dibersihkan mulai dari pakaian, diorama dan senjata, adapun pembersihan
tersebut, kemudian koleksi senjata itu dibersihkan menggunakan minyak khusus.
6. Mendata Buku Perpustakaan Museum PETA
Di dalam Museum dan Monumen PETA terdapat ruang perpustakaan yang
merangkap menjadi ruang kantor. Selain menjadi pemandu, penulis juga
bertugas untuk mendata semua buku-buku perpustakaan. Setiap buku harus
disusun dan di rak tersebut.
.

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 20
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Kegiatan Praktik Kerja Industri merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat
bagi siswa dan siswi, dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara bekerja
dilapangan sesuai keahlian masing-masing siswa. Sehingga siswa dapat melihat
gambaran mengenai kegiatan bidang usaha dimasa yang akan datang, serta siswa-
siswi mengetahui standar kompetensi yang akan dijadikan peluang kerja dan
kesempatan kerja.
Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik, instansi-instansi
biasanya memerlukan karyawan yang disiplin, terampil, rajin dan cerdas. Selama
kami melaksanakan Prakerin (Praktik Kerja Industri) di Museum dan Monumen
Pembela Tanah Air (PETA) Bogor, kami merasa bangga bisa mendapatkan Ilmu
yang belum pernah kami dapatkan sebelumnya serta memperoleh banyak
pengalaman. Ada pula tempat yang disukai yakni diruangan Pemilihan Arsip, kami
bisa belajar dan dapat mengetahui yang belum kami dapatkan selama ini, terutama
pengetahuan tentang berbagai arsip yang tersedia.
4.2. Saran
Saran kami ditujukan kepada pihak sekolah dan pihak instansi yang telah
membantu kami menyelesaikan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini dengan baik dan
lancar.
4.2.1. Sekolah
Kami mengharapkan agar pihak sekolah lebih memperhatikan kesiapan
siswa/ siswinya serta memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk
menyediakan waktunya untuk memonitoring yang bertujuan untuk memotivasi,
memberikan arahan-arahan serta perhatian kepada siswa-siswinya yang sedang
melakukan Praktik Kerja Industri (Prakerin) hingga masa prakerin berakhir.
4.2.2. Instansi
Semoga hubungan antar pegawai dengan siswa prakerin tetap terjaga dan
bersedia membimbing para siswa prakerin agar mendapatkan wawasan lebih luas

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 21
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
berkaitan dengan pekerjaan, disamping itu instansi bersedia memberikan
kesempatan lebih banyak kepada siswa prakerin untuk menerapkan ilmunya yang
didapatkan dari sekolah ditempat prakerin dan memberikan informasi-informasi baru
kepada siswa prakerin yang belum dan atau tidak didapatkan siswa prakerin didunia
kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Internet:
https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Pembela_Tanah_Air
https://atourin.com/destination/bogor/museum-peta
https://www.tempatwisata.pro/wisata/Museum-PETA
https://www.javatravel.net/history/museum-peta
https://www.instagram.com/museumpeta/
https://www.tribunnewswiki.com/2021/06/08/museum-peta-pembela-tanah-air
https://www.iheritage.id/content/museum-peta/110

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 22
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
LAMPIRAN

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 23
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
Gambar 9. Lokasi Komplek Museum PETA Bogor

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 24
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
Gambar 10. Gerbang Masuk Museum PETA (Dahulu: Kantor Pusdikzi TNI AD)

Gambar 11. Dua Buah Meriam yang Mengapit Monumen Jend Sudirman

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 25
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
Gambar 12. Prasasti Monumen dan Monumen Pembela Tanah Air sebagai Ucapan
Selamat Datang

Gambar 13. Salah satu tampilan dari Beberapa Diorama

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 26
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
Gambar 14. Menginput Foto Hasil Kunjungan

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 27
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
Gambar 15. Membersihkan Lingkungan Area Dalam Museum

Gambar 16. Membersihkan dan Merapihkan Benda-Benda Pameran agar


Selalu Terawat dan Tertata Rapih

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 28
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
Gambar 17. Merapihkan dan Menata Seluruh Koleksi Buku di Perpustakaan
Agar Bukti Sejarah Tak Cepat Rusak Tergerus oleh Waktu

Gambar 18. Kegiatan Memandu Pengunjung didalam Museum

Gambar 19. Memandu Pengunjung Pelajar SD untuk memperkenalkan

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 29
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR
area Luar Museum

Gambar 20. Memandu Membacakan LKS bagi Pengunjung Pelajar SMP

PERAN SEORANG TENAGA ADMINISTRASI DALAM MENANGANI DOKUMEN DAN BENDA BERSEJARAH 30
SERTA SEBAGAI PEMANDU PENGUNJUNG MUSEUM DAN MONUMEN PEMBELA TANAH AIR (PETA) BOGOR

Anda mungkin juga menyukai