Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


SMK Bina Profesi Kota Bogor adalah suatu Lembaga Pendidikan Kejuruan
yang mempunyai tugas untuk dapat menghasilkan siswa-siswi yang terampil
dalam bidang bisnis dan manajemen, terutama dalam bidang administrasi
perkantoran, tangguh, berdedikasi tinggi serta mampu berinteraksi dalam dunia
kerja.Didalam mencapai tujuan yang mulia tersebut, maka setiap siswa/siswi kami
harus menguasai berbagai kemampuan dan keterampilan dasar, serta harus
memiliki wawasan ilmu pengetahuan yang luas dalam Ilmu Bisnis dan
Manajemen. Agar dapat mencapai tujuan tersebut, maka salah satu cara adalah
dengan menerjunkan siswa/siswi kami langsung pada dunia kerja yang
sebenarnya. Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini dilaksanakan untuk menambah
keterampilan dan pengetahuan siswa/siswi kami dalam setiap Praktik dan
menerapkan teori-teori yang telah penulis dapat pada objek secara langsung.
Pengaturan pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) dilakukan oleh
sekolah dengan mempertimbangkan kesediaan lembaga atau dunia kerja untuk
dapat menerima siswa/siswi kami yang akan melaksanakan Praktik Kerja Industri
(Prakerin). Struktur Program Kurikulum, Kalender Pendidikan pada Tahun
Pelajaran tersebut akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi keadaan
setempat.
Dengan diadakannya Praktik Kerja Industri (Prakerin) saat ini sangatlah
baik dan berguna bagi setiap siswa/siswi SMK Bina Profesi Kota Bogor untuk
mendapatkan suatu gambaran yang nyata di dalam menjajaki dunia kerja dan
menerapkan apa-apa yang telah didapatkan dari akademi pada pekerjaan yang
akan digeluti, sehingga bila mereka terjun ke dunia kerja tidak mendapatkan
kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dapat menerapkan
keahlian profesi yang dimiliki.
Pada saat ini sekolah kami dituntut untuk dapat lebih memahami teori
yang didapat selama KBM di sekolah dengan mengenal dunia luar atau dunia
kerja.Oleh karena itu, dengan kurikulum yang diterapkan di sekolah-sekolah pada
umumnya dan terutama di SMK Bina Profesi Kota Bogor pada khususnya.Pada
akhir semester dua ini siswa SMK Bina Profesi Kota Bogor diwajibkan untuk
mengikuti Prakerin (Praktik Kerja Industri), dimana dengan adanya Praktik Kerja
Industri (Prakerin), siswa dapat memperoleh pengalaman kerja secara langsung.
Pada akhir kegiatan Prakerin, siswa harus mampumenuangkan keseluruhan
kegiatan selama Prakerin kedalam sebuah tulisan akhir yang tersusun rapi dalam
sebuah catatan yang disebut sebagai Laporan Prakerin.
Kegiatan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini juga merupakan salah satu
persyaratan di setiap Sekolah Menengah Kejuruan yang harus dilakukan, seperti
yang dilakukan oleh SMK Bina Profesi Kota Bogor, agar semua siswa dapat
membandingkan antara materi di sekolah dengan dunia kerja.

1.2. Maksud, Tujuan dan Manfaat Prakerin


1.2.1. Maksud Pelaksanaan Prakerin
Praktik kerja industri atau di singkat prakerin adalah tugas yang harus
diselesaikan bagi setiap siswa/ siswi SMK agar siswa dapat mengembangkan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 1


ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
keterampilan yang sudah diberikan oleh sekolah dan bisa di praktikan di tempat
prakerin dan tujuannya adalah untuk:
1.2.2. Tujuan Prakerin
Tujuan prakerin atau PKL yang paling utama adalah meningkatkan
kompetensi siswa dalam melatih kemampuan dalam dunia kerja. Selain itu, tujuan
lainnya adalah wadah untuk meningkatkan kualitas siswa SMK menurut jurusan
masing-masing. Kegiatan ini ditujukan untuk memantapkan kegiatan di dunia
kerja sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. Berikut merupakan
tujuan prakerin:
1. Tujuan prakerin bagi siswa yang pertama adalah diharapkan dapat
mengimplementasikan materi yang selama ini didapatkan di sekolah sehingga
dapat diterapkan dengan baik.
2. Tujuan prakerin bagi siswa yang kedua adalah dapat membentuk pola pikir
yang konstruktif pola pikir bagi siswa-siswi prakerin. Sehingga dapat melihat
peluang di masa depan.
3. Tujuan prakerin bagi siswa yang ketiga adalah Bisa melatih siswa untuk
berkomunikasi atau berinteraksi secara profesional di dunia kerja yang
sebenarnya. Sehingga tidak merasa takut atau canggung lagi berkomunikasi
secara profssional.
4. Tujuan prakerin bagi siswa yang keempat adalah dapat membentuk etos kerja
yang baik bagi siswa-siswi prakerin. Sehingga kedepannya siswa dapat
menjadi sosok lulusan dan berkualitas.
5. Tujuan prakerin bagi siswa yang kelima adalah bisa menambah dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa-siswi
prakerin sesuai bidang masing-masing;
6. Tujuan prakerin bagi siswa yang keenam adalah dapat menambah jenis
keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat dikembangkan dan
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
7. Tujuan prakerin bagi siswa yang ketujuh adalah bisa menjalin kerjasama yang
baik antara sekolah dengan dunia industri maupun dunia usaha.
8. Memperkokoh Link and Match antara dunia pendidikan dengan dunia kerja.
9. Meningkatakan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan-pelatihan tenaga
kerja yang berkualitas profesional.
10. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian proses pendidikan.
11. Membekali siswa dengan pengalaman-pengalaman yang sebenarnya didalam
dunia kerja, sebagai persiapan guna menyesuaikan diri dengan dunia kerja
dan masyarakat.
12. Siswa dapat meningkatkan rasa percaya dirinya, dalam memecahkan
berbagai masalah atau kesulitan yang ditemuinya.
13. Untuk merealisasikan pengetahuan yang didapat dari sekolah dengan
pekerjaan yang sebenarnya di perusahaan.
14. Memperluas pandangan dan wawasan siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan
yang ada dibidang bersangkutan dan di tempat praktik dengan segala
persyaratan.

1.2.3. Manfaat Prakerin


Berikut ini merupakan beberapa manfaat prakerin

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 2


ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
1. Menghasilkan tenaga kerja yang mempunyai keahlian professional,
diantaranya mempunyai pengetahuan, keterampilan dan semangat kerja
sesuai dengan tuntutan kerja.
2. Memperkuat hubungan sekolah dengan dunia atau dunia usaha.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
5. Menyiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas sesuai tuntutan zaman di
era teknologi informasi dan komunikasi.

1.3. Tujuan Pembuatan Laporan


Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Sertifikat Praktik Kerja
Industri (Prakerin) dan Mengikuti Uji Kompetensi Keahlian (UKK) SMK Bina
Profesi Kota Bogor Tahun Pelajaran. 2021/2022.

1.4. Waktu Pelaksanaan Prakerin


Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini dilaksanakan selama 2
(dua) bulan, terhitung dari:
Tanggal : 12 Januari s.d. 14 Maret 2021
PT. Artha Retailindo Perkasa Ada Buti Store
Bogor Trade Mall (BTM) Bogor
Jalan Ir.H. Juanda No.68 RT.01/RW.13
Kel. Gudang, Kec. Bogor Tengah
Kode Pos 16123 Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat
Telepon : (0251) 8401-133

1.5. Batasan Masalah


Dikarenakan penulis merupakan siswa dengan latarbelakang pendidikan
SMK dengan Kompetensi Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP) dan baru
beberapa bulan mengikuti pembelajaran di Kelas XI, maka penulis ditempatkan
hanya pada bagian pekerjaan yang berkaitan dengan Penataan Barang,
Pelayanan Konsumen dan Melanjutkan Komplen Ke atasan. Berdasarkan hal
tersebut diatas, penulis bersyukur telah mendapatkan tempat prakerin di BUTI
Store/Fashion Bogor Trade Mall (BTM) Bogor, hal tersebut dikarenakan penulis
mendapatkan wawasan baru berkaitan dengan seluk beluk dan proses dasar
tentang kinerja dibawah naungan BUTI Store/Fashion Bogor Trade Mall (BTM)
Bogor walau hanya sekedar mengamati selama penulis praktik disana.

1.6. Identifikasi Masalah


Dalam uraian latar belakang diatas penulis mengidentifikasi masalah pada
penulisan laporan prakerin ini, terdiri dari:
1. Mengetahui standar operasional prosedur, alur tugas, peran dan tanggung
jawab dari Seorang Tenaga Administrasi di BUTI Store/Fashion Bogor Trade
Mall (BTM) Bogor
2. Mengetahui tugas Pelayanan Terhadap Masyarakat di BUTI Store/Fashion
Bogor Trade Mall (BTM) Bogor

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 3


ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
3. Mengetahui fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh BUTI Store/Fashion Bogor
Trade Mall (BTM) Bogor

1.7. Sistematika Penulisan


BAB I. Pendahuluan
1.1. Latarbelakang
• Mengemukakan hal-hal yang menjadi latarbelakang pemilihan topik
prakerin, termasuk signifikansi pemilihan topik Prakerin
• Memgemukakan dan meletakan alasan-alasan diadakannya
Prakerin yang akan dilakukan dalam peta keilmuan yang menjadi
perhatian penulis
1.2. Maksud dan Tujuan
• Mengemukakan tujuan Prakerin yang telah dilakukan
• Mengemukakan tujuan laporan prakerin sebagai bahan penilaian
formal bidang pendidikan
• Mengemukakan tujuan laporan prakerin sebagai bahan penilaian
dalam proses pengamatan secara operasional
1.3. Waktu Pelaksanaan Prakerin
• Mengemukakan waktu dan tempat pengamatan penulis selama
menjalani prakerin
1.4. Batasan Masalah
• Mengemukan beberapa masalah yang dihadapi penulis sebatas
pengamatan yang dilakukan agar penulis lebih fokus dan terarah dalam
penyusunan laporan ini
1.5. Identifikasi Masalah
• Merumuskan beberapa masalah yang didapat dari pengamatan
penulis dan mengemukakan pernyataan masalah selama prakerin
1.6. Sistematika Penulisan
• Mengemukakan urutan penulisan laporan prakerin, secara
sistematis agar penulis dapat memilah-milah materi yang dituang dalam
laporan dan menyusun laporan ini hingga tersusun rapi dan enak dibaca
oleh setiap orang dari semua kalangan

BAB II. Tinjauan Pustaka


2.1. Sejarah/ Profil
• Mengemukakan tentang sejarah keberadaan dari BUTI
Store/Fashion Bogor Trade Mall (BTM) Bogor, Kecamatan Tanah Sareal
Kota Bogor
2.2. Visi dan Misi
• Mengemukakan visi dan misi dari BUTI Store/Fashion Bogor Trade
Mall (BTM) Bogor, Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor dalam
menjalankan tugas, peran dan tanggung jawabnya sebagai
2.3. Struktur Organisasi
• Mengemukakan dan menjelaskan peran dan tugas masing-masing
bagian agar tersusun dengan baik dan lancar
2.4. Tugas dan Fungsi
• Menjelaskan tugas-tugas dan fungsi dari BUTI Store/Fashion
Bogor Trade Mall (BTM) Bogor, Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 4


ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
2.5. Fasilitas-Fasilitas/ Sarana dan Prasarana
• Mengemukakan dan menerangkan sarana dan prasarana yang
dimiliki dan digunakan oleh BUTI Store/Fashion Bogor Trade Mall (BTM)
Bogor, Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor

BAB III. Pembahasan


3.1. Ruang Lingkup Pelaksanaan Prakerin
• Membahas uraian lengkap proses pekerjaan mulai dari jenis
pekerjaan, proses pekerjaan hingga implementasi terhadap kegiatan yang
berjalan dengan lancar ataupun mengalami hambatan dan proses
penyelesaian masalahnya.
3.2. Laporan Kegiatan harian
• Membahas uraian lengkap proses pekerjaan selama penulis
menjalankan prakerin
BAB IV. Penutup
• Berisi kesimpulan dan saran-saran atau masukan-masukan yang
berkaitan dengan Prakerin maupun penyusunan laporan prakerin ini.

Daftar Pustaka
• Berisi referensi literatur yang digunakan atau dijadikan dasar studi
pengamatan penulis, baik dari lembaga berupa literatur-literatur petunjuk,
buku-buku hasil perkuliahan. (catatan atau buku-buku paket) dan buku-
buku lainnya yang mendukung untuk kegiatan kerja Praktik dan
penyusunan risalahnya serta website-website yang menerangkan
keberadaan lembaga terkait.

Lampiran
Lembaran-lembaran yang dapat menerangkan dan menjelaskan lebih detil
suatu keberadaan lembaga dan kelengkapannya yang berfungsi sebagai
penunjang isi laporan dalam bentuk arsip foto-foto, grafik, tabel, brosur
dan lain-lain

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 5


ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1. Sejarah
PT. Artha Retailindo Perkasa (ARP) berdiri pada tanggal 05 Oktober 2008
oleh Tju Walliat Heri outlet pertama didirikan pada bulan November 2008 yaitu:
BUTI Bogor dan ADA Ambasador Jakarta. 2016 memiliki kurang lebih Dan
sekarang sudah memiliki 111 outlet yang berada di indonesia, diantaranya adalah
di Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Kalimantan, dan Pulau
Sulawesi, serta akan selalu melakukan ekspansi hingga seluruh Indonesia dan
Malaysia. Saat ini Memiliki 1 Kepala Toko, 2 Kasir, 1 DC, 2 Security, dan 6 SPG,
Memiliki jumlah shift kerja sebanyak 2 shift.

2.2. Visi, Misi dan Budaya Perusahaan


Dalam upaya memperkuat ekspansi usahanya, PT. Artha Retailindo
Perkasa (ARP) memiliki Visi dan Misi sebagai berikut:
2.2.1. Visi
1. Menjadikan perusahaan Retail Fashion termuka di Asia
2. Memperkaya stakeholder melalui perkembangan bisnis retail fashion
yang kreatif & inovatif
2.2.2. Misi
1. Membangun budaya kerja ARP yang baik.
2. Memberikan pelayanan terbaik melebihi ekspektasi Customer
3. Menjaga SDM yang berkualitas, mempercayakan pekejaan hanya
kepada orang yang tepat.
4. Menjadikan supplier sebagai mitra bisnis dalam mengembangkan PT.
Artha Retailindo Perkasa.
5. Meningkatkan kualitas hasil produk secara berkesinambungan.
6. Mengembangkan bisnis retail fashion yang selalu kreatif dan inovatif
mengikuti trend mode.
7. Membangun sistim jaringan distribusi dan marketing yang didukung
teknologi terkini.
2.2.3. Budaya Perusahaan
1. Love Opportunity
1) Mencintai kesempatan yang ada (Berharga)
2) Tumbuh rasa memiliki

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 6


ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
3) Percaya diri tinggi.
2. Integrity
1) Jujur
2) Displin
3) Berani melakukan tindakan yang benar untuk diri sendiri dan
4) Memperlakukan orang lain secara objektif dan terbuka.
3. Value
1) Berfikir optimis dan positif dengan berorientasi hasil
2) Menjadi ispriratif
3) Bersikap baik dan mau menerima saran dan kritik.
4. Energy
1) Berkerja dengan sepenuh hati
2) Penuh semangat
3) Cekatan
4) Teliti dan
5) Inovatif.
5. Unity
1) Teamwork (Kerja Tim/ Kerjasama)
2) Mampu bersinergi
3) Mengahargai dan menghormati.
6. Professional
1) Berkerja cerdas dan efisien
2) Bersifat tidak sewenang-wenang
3) Tunduk pada peraturan perusahaan
4) Berorientasi pada data dan hasil kerja.

2.3. Ruang Lingkup


Kegiatan para karyawan dan peserta prakerin didalam melaksanakan
tugas bagian dengan menggunakan shift, yaitu:
No Bagian Atau Shift Waktu Hari
1 Shift Pagi 09.00 - 17.00 Senin - Jum’at
09.00 - 19.00 Sabtu - Minggu
2 Shift Siang 13.00 - 21.00 Senin - Jum’at
11.00 - 21.00 Sabtu - Minggu

Dalam seminggu karyawan bekerja maksimal 52 jam, sedangkan peserta


prakerin hanya bekerja 48 jam yang mengacu pada point 6:1 maksudnya 6 hari

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 7


ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
(masuk) dan 1 hari (libur). Status pegawai di PT. Artha Retailindo Perkasa Ada
Buti Store antara lain terdiri dari: Pegawai tetap dan Pegawai kontrak.
Kedisiplinan kerja sangat utama dalam menjalani keseimbangan antara
peningkatan karyawan dan karyawati dengan kemajuan toko dan pendidikan atau
pelatihan tersebut.

2.3.1. Standar Pelayanan/ Tugas dan Tanggung Jawab Pramuniaga


2.3.1.1. Saat Operasional
1. Mempersiapkan sarana atau barang promosi untuk time service atau
promosi dan discount time
2. Melakukan stock fisik barang setiap hari dan mencatat tata kartu stok
yang ada di gawang, rak, atau wagon sudah berisi dengan benar
atau belum
3. Setiap hari melaksanakan persiapan display seperti memajang atau
mendisplay barang
4. Memaksimalkan pencapaian target harian yang ditetapkan oleh KC
5. Mengecek barang yang sudah tidak laku (mati) dan menaikkan
kegudang untuk diretur
6. Mengawasi customer yang mencurigakan

2.3.1.2. Saat Toko Di Tutup


1. Salam sapa tutup toko saat akan tutup
2. Menjelang tutup toko setiap hari kembali dilaksanakan pengecekan
seperti pada saat operasional

2.3.2. Istilah-Istilah Yang Ada Di Toko


1. Discount Time
adalah waktu tertentu dimana customer akan mendapat discount mulai
dari 20 sampai 70%. Hal ini dilakukan terhadap barang normal pada
saat pengunjung mulai terlihat ramai.
2. Time Service
adalah dilakukan pada saat-saat tertentu dengan mengutamakan
barang-barang yang sudah lama, barang sisa, barang lambat dalam
penjualan dalam memberikan harga 20 sampai 70% dari harga yang
ada biasanya dilakukan dengan menarik gawang-gawang dan wagon
ke main road.
3. Center Point
adalah tempat yang stategis untuk mendisplay barang, dimana tempat
tersebut dapat memaksimalkan penjualan.
4. Selling Point
adalah penyempatan barang-barang yang sangat produktif dalam
penjualan. Barang di display paling depan dibandingkan dengan
barang yang kurang produktif.
5. P.O.P
adalah promosi yang diatas tujuan memberikan informasi discount
dan slogan yang dapat menarik customer.
6. Address Card

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 8


ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
adalah label yang berfungsi untuk membantu customer dalam
mengetahui barang, mulai dari harga, ukuran, jenis barang dan kondisi
barang.

2.3.3. Checklist Kegiatan SPG dan SPB


1. Memakai seragam dengan keadaan rapih
2. Khusus bagi SPG wajib bermake up pada saat kerja
3. Mengenakan tanda pengenal
4. Membersihkan counter
5. Menata barang-barang yang ada di :
1) Display
2) Rak
3) Wagon
4) Gawang
5) Patung
6. Merapihkan barang-barang yang ada di :
1) Display
2) Rak
3) Wagon
4) Gawang
5) Patung
7. Customer service
8. Melakukan stock fisik barang-barang counter
9. Cross check terhadap barang penjualan setiap harinya
10.Stock setiap barang datang dari DC pusat dan antar toko untuk
mencocokkan dengan SP yang ada.

2.3.4. Kategori Barang


1. A1 (Atasan Wanita)
1) Dress
2) Kemeja
3) Blouse
4) Jumpsuite
5) Jacket
6) Over all
7) Sweater
8) Blazer
9) Cardigan

2. A2 (Atasan Pria)
1) Kemeja
2) T-shirt
3) Jacket
4) Sweater

3. B1 (Bawahan Wanita)
1) Celana Jeans
2) Rok Jeans

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 9


ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
3) Over all

4. B2 (Bawahan Pria)
1) Jeans Pendek dan Panjang
2) Celana Panjang Formal

5. C1 (Barang Basic Wanita)


1) Tanktop
2) Manset

6. G1 (Barang Discount 20-70% Wanita)


1) Dress
2) T-shirt
3) Blouse

7. G2 (Barang Discount 20-70% Pria)


1) T-shirt
2) Kemeja
3) Sweater

2.3.5. Istilah Dalam Dunia Industri


1) PSG (Pendidikan Sistem Ganda)
Yaitu pelatihan yang dilaksanakan di dua tempat, yaitu di sekolah dan
di dunia usaha
2) Hanging Display
Yaitu label yang ditempel didepan barang atau produk tersebut
3) Stock Of Name (SO)
Yaitu perhitungan secara fisik dari keseluruhan barang
4) PO (Purchasing Order)
Yaitu surat yang digunakan untuk keluar masuknya barang(surat
permintaan barang)
5) Target
Yaitu sesuatu yang harus dicapai (100%) yang sudah ditetapkan oleh
perusahaan
6) Retur
Yaitu barang yang dikembalikan kepada supplier
7) Selling Point
Yaitu penempatan barang-barang baru atau laku

2.4. Struktur Organisasi Dan Job Description


(Pembagian Tugas Kerja)
2.4.1. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 10


ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
PT. ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE
BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR

KEPALA PERSONALIA
SARI KUSUMOWATI

KEPALA TOKO
ASTRIANI

KASIR I KASIR II

SURYATI RIRIN RUSMIATI

DC
MUHAMMAD SUMINAR

SPG/SPB
ERSA MUTIAWATI
ISMAWATI
RETNO SUNDARI
FEBRIAN RIZKY PANGESTU
DEDE YUSUF IBRAHIM
DEDE YUNINGSIH

SECURITY

SANTOSO

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 11


ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
2.4.2. Job Description (Pembagian Tugas Kerja)
Pada intinya pembagian tugas di BUTI Fashion dari mulai kepala toko,
kasir, DC, security dan SPG/SPB sama saja. Perbedaannya hanya pada kegiatan
kerja yang dilaksanakan sesuai bidangnya. Dibawah ini terdapat beberapa tugas
dari masing-masing bidang, antara lain:
1. Kepala Toko
1) Melakukan briefing rutin dengan seluruh karyawan toko mengenai target
omzet perhari, pencapaian target kemarin dan berapa sisa yang harus
dicapai
2) Mengorganisir dan memotivasi bawahannya untuk mencapai tujuan
operational toko yang telah ditentukan oleh perusahaan.
3) Membina seluruh karyawan tokonya untuk mengembangkan karier dalam
mencapai tujuan perusahaan
4) Merekomendasikan bawahannya untuk dipromosikan sesuai dengan
prestasi kerjanya setelah melalui pertimbangan yang matang
5) Membuat laporan-laporan tentang hal-hal yang menyangkut kelancaran
operational toko kepada atasannya.

2. Kasir Operasional
1) Bertanggung jawab terhadap toko dan kunci brankas.
2) Menghitung uang brankas dua kali sehari
3) Mempersiapkan modal dan pinjaman kassa dua kali sehari
4) Menghitung uang omzet setoran kemarin
5) Mengerjakan laporan penjualan

3. DC (Distributor Center)
1) Membersihkan dan merapikan perlengkapan kerja dan ruang gudang
setiap harinya
2) Membaca pesan yang ada dalam buku komunikasi gudang dan
mengerjakan kembali tugas yang tertunda seperti: return, pengeluaran
barang ke counter
3) Mempersiapkan perlengkapan kerja gudang dan merawatnya seperti:
tembakan label, tembakan name tag
4) Menerima pengiriman barang DC (distributor center) pusat yang
didampingi Kepala Toko/Kasir dengan memastikan barang yang diterima
antara dokumen dan fisik barang sama.

4. Security
1) Security harus datang lebih awal,setiap hari dan pulang paling akhir setiap
harinya bersama kepala toko dan kasir
2) Melakukan obervasi keamanaan toko sebelun karyawan masuk dan
mengecek kunci-kunci rooling door serta membukanya setiap hari
3) Memutuskan toko dalam keadaan dan kondisi aman serta terkendali dan
mempersilahkan karyawan masuk counter
4) Menyerahkan kembali kunci area dalam toko kepada staff (ka.toko/kasir)
pada pagi hari dan malam hari setelah obervasi

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 12


ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
5) Mengontrol keamanan karyawan sesuai posisi tugas serta melaporkan
pada staff (ka.toko/kasir), bahwa toko siap dibuka

5. Sales Promotion Girl (SPG) atau Sales Promotion Boy (SPB)


SPG (Sales Promotion Girl) seorang wanita yang mempromosikan sekaligus
menjual produk tertentu dengan wajah yang menarik.
SPB (Sales Promotion Boy) seorang pria yang mempromosikan sekaligus
menjual produk tertentu dengan wajah yang menarik.
1) Membersihkan seluruh area shop front setiap pagi
2) Memberikan seluruh area counter (menyapu lantai, mengepel dan
membersihkan kaca)
3) Merapikan,dan membereskan lipatan barang di rak tengah/back wall
4) Menata rapi atau tata letak barang counter, susunan gawang, rak dan
wagon setiap pagi, menambah gantungan barang di gawang
5) Setiap pengunjung wajib dilayani secara sopan
6) Melayani customer dengan cara memberikan informasi mengenai
barang baru, sedang trend, barang murah dan fasilitas discount sampai
merasa tertarik untuk berbelanja
7) Memeriksa stock barang di counter, selain stock barang, mengisi kartu
stock setiap hari supaya barang yang ada selalu terkontrol dari
kehilangan
8) Memeriksa address card apakah sudah sesuai dengan harga barang
9) Melakukan administrasi counter dan cek SKU pada label barang
10) Mengetahui barang yang laku dan tidak laku dicounter
11) Mengeluarkan stock barang digudang
12) Bertanggung jawab terhadap target yang diberikan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 13


ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
BAB III
PEMBAHASAN KEGIATAN

3.1. Strategi Penjualan


Upaya mempertahankan pelanggan dilakukan dengan cara dengan
memberikan kepuasan pada pelangan. Perusahaan yang mampu memberikan
kepuasan kepada pelanggan akan meningkatkan kinerja keuangan dan perluasan
pasar perusahaan. Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh persepsi kualitas jasa,
kualitas produk, dan faktor-faktor yang bersifat pribadi serta yang bersifat situasi
sesaat. Salah satu faktor yang menentukan kepuasan pelanggan adalah persepsi
pelanggan mengenai kualitas jasa yang berfokus pada lima dimensi kualitas jasa,
yaitu: bukti fisik (tangibles), keandalan (reliability), daya tanggap
(responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy).
Nilai Pelanggan Nilai pelanggan merupakan kualitas yang dirasakan
pelanggan yang disesuaikan dengan harga relatif dari produk yang dihasilkan
oleh suatu perusahaan. Dengan nilai pelanggan atau pelanggan, kita mengartikan
ikatan emosional yang terbentuk antara pelanggan dan produsen setelah
pelanggan menggunakan suatu produk atau jasa penting yang diproduksi oleh
produsen dan menemukan produk tersebut memberikan suatu tambahan nilai.
Ada Buti Store BTM Bogor adalah Perusahaan yang bergerak di bidang
bisnis ritel atau eceran yang berbentuk department store. Persaingan bisnis ritel
yang ketat menyebabkan penurunan jumlah pengunjung dan banyaknya keluhan
pelanggan mengenai kualitas pelayanan Ada Buti Store BTM Bogor. Berdasarkan
hal tersebut, ada baiknya peningkatan kualitas produk, Kualitas pelayanan dan
Bauran harga yang kompetitif (pengaruh harga) terhadap keputusan pembelian di
Ada Buti Store BTM Bogor. Sehingga dapat disimpulkan bahwa harga, bauran
produk, dan kualitas pelayanan memiliki pengaruh terhadap keputusan
pembelian. Harga, bauran produk, dan kualitas pelayanan mampu menjelaskan
variabel keputusan pembelian sebesar 30% dimana harga memiliki pengaruh
sebesar 25%, bauran produk sebesar 25%, dan kualitas pelayanan sebesar 20%.

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 14


ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
Disarankan Ada Buti Store BTM Bogor lebih sering mengadakan promo
diskon, mendekorasi ruangan lebih menarik dan atraktif, dan menjual produk lebih
beragam. Memberikan pengarahan khusus kepada pramuniaga supaya dapat
memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen.

3.1.1. Tingkat Kepuasan Konsumen


Kepuasan Pelanggan didefinisikan sebagai hasil dari proses evaluasi yang
kontras antara ekspektasi sebelum pembelian dengan persepsi performance
selama dan setelah pengalaman mengkonsumsi. Variabel utama yang
menentukan kepuasan pelanggan, yaitu ekspetasi dan penampilan toko, produk
dan pramuniaga. Apabila toko, produk dan pramuniaga melebihi ekspetasi maka
pelanggan akan puas, tetapi apabila sebaliknya maka pelanggan akan merasa
tidak puas.
Bauran produk terdiri dari unsur-unsur produk seperti variasi produk,
kualitas, desain, ciri khas/fitur, merek, kemasan, layanan, garansi, ukuran, retur,
serta unsur produk lainnya. Kualitas Pelayanan adalah suatu kegiatan atau
manfaat yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya
tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Ada 5 dimensi
pokok kualitas pelayanan yaitu: bukti langsung, kehandalan, daya tanggap,
jaminan, dan empati.
Berdasarkan pokok permasalahan, maka dapat diambil kesimpulan adalah
sebagai berikut : 1. Diduga harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian di Ada Buti Store BTM Bogor. 2. Diduga bauran produk berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian di Ada Buti Store BTM Bogor. 3. Diduga
kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di Ada
Buti Store BTM Bogor. 4. Diduga harga, bauran produk, dan kualitas pelayanan
berpengaruh signifikan secara bersamaan terhadap keputusan pembelian di Ada
Buti Store BTM Bogor

3.1.2. Keputusan Pembeli


proses pengambilan keputusan pembelian suatu produk dapat
digambarkan dalam tahapan tahapan keputusan pembelian sebagai berikut: 1)
Pengenalan kebutuhan Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu
kebutuhan. Pengenalan kebutuhan ini ditujukan untuk mengetahui adanya
kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi dan terpuaskan. 2) Pencarian

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 15


ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
informasi Seseorang yang tergerak oleh stimulus akan berusaha mencari lebih
banyak informasi yang terlibat dalam pencarian akan kebutuhan. Pencarian
merupakan aktivitas termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan
dan perolehan informasi dari lingkungan. 3) Evaluasi alternatif Evaluasi alternatif
merupakan proses di mana suatu alternatif pilihan disesuaikan dan dipilih untuk
memenuhi kebutuhan konsumen. 4) Keputusan membeli Keputusan untuk
membeli di sini merupakan proses dalam pembelian yang nyata. Jadi, setelah
tahap-tahap di muka dilakukan, maka konsumen harus mengambil keputusan
apakah membeli atau tidak. Konsumen mungkin juga akan membentuk suatu
maksud membeli dan cenderung membeli merek yang disukainya namun, ada
faktor-faktor lain yang ikut menentukan keputusan pembelian, yaitu: sikap orang
lain dan faktor-faktor situasional yang tidak terduga. 5) Perilaku setelah pembelian
Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga
periode pasca pembelian. Setelah pembelian produk terjadi, konsumen akan
mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Kepuasan atau
ketidakpuasan pembeli dengan produk akan mempengaruhi tingkah laku
berikutnya.
Indikator keputusan pembelian, yaitu: 1) Sesuai kebutuhan Pelanggan
melakukan pembelian karena produk yang ditawarkan sesuai yang dibutuhkan
dan mudah dalam mencari barang yang dibutuhkan. 2) Mempunyai manfaat
Produk yang dibeli sangat berarti dan bermanfaat bagi pelanggan. 3) Ketepatan
dalam membeli produk Harga produk sesuai kualitas produk dan sesuai dengan
keinginan pelanggan. 4) Pembelian berulang Keadaan dimana konsumen merasa
puas dengan transaksi sebelumnya sehingga berniat selalu melakukan transaksi
di masa yang akan datang.

3.2. Kualitas Pelayanan


Kualitas Pelayanan merupakan suatu usaha untuk memenuhi kebutuhan
dengan memberikan kualitas pelayanan yang sebaik mungkin terhadap apa yang
diperlukan pelanggan, dengan adanya kualitas pelayanan yang baik, maka
pelanggan akan memperoleh barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya.
Kualitas pelayanan yang baik menjadi hal yang sangat penting dalam usaha ritel.
Pelanggan akan menyukai pelayanan yang diberikan sehingga pada akhirnya
pelanggan akan datang kembali dan melakukan pembelian ulang.
Bahwa pelayanan adalah sebagai tindakan atau perbuatan seseorang
atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada nasabah. Keberhasilan
perusahaan dalam memberikan kualitas pelayanan kepada para pelanggannya

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 16


ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
meliputi lima dimensi pelayanan, yaitu: 1) Tangibles (bukti fisik) Tangibles atau
bukti fisik adalah bukti fisik dari layanan, bisa berupa fasilitas fisik, perlengkapan
dan peralatan yang digunakan dan sarana komunikasi. Contoh: bangunan toko. 2)
Reliability (keandalan) Reliability atau keandalan adalah kemampuan perusahaan
untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan
memuaskan. Contoh: melayani dengan segera dan akurat 3) Responsiveness
(ketanggapan) Rensonsiveness atau ketanggapan adalah keinginan untuk
membantu para konsumen dan memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan
informasi yang jelas. Contoh: cepat tanggap terhadap apa yang diinginkan
konsumen 4) Assurance (jaminan atau kepastian) Assurance atau jaminan atau
kepastian adalah mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat
dapat dipercaya, bebas dari risiko bahaya dan keragu-raguan. Contoh:
pengetahuan tentang barang yang dijual 5) Empathy (Empati) yaitu meliputi
kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik, perhatian pribadi
dan memenuhi kebutuhan para konsumen. Contoh: komunikasi yang baik

3.3. Persepsi Harga


Pengertian harga dalam penelitian ini adalah tingkat kemampuan
seseorang untuk menilai suatu barang dengan nilai atau satuan alat ukur rupiah
sehingga dapat memiliki barang atau jasa yang ditawarkan. Harga adalah unsur
yang akan mendatangkan pendapatan penjualan karena unsur yang lain adalah
mengeluarkan biaya. Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanan. Persepsi harga
berkaitan dengan bagaimana informasi harga dipahami seluruhnya oleh
konsumen dan memberikan makna yang dalam bagi mereka. Pada saat
konsumen melakukan evaluasi dan penelitian terhadap harga dari suatu produk
sangat dipengaruhi oleh perilaku dari konsumen itu sendiri.
Penilaian terhadap harga suatu produk dikatakan mahal, murah atau biasa
saja dari setiap individu. Persepsi harga juga merupakan pertimbangan yang
penting dalam keputusan pembelian. Harga yang terlalu tinggi dapat
menimbulkan kemungkinan menurunnya daya saing. Sebaliknya, apabila harga
rendah dapat menyebabkan kerugian, khususnya bila biaya meningkat.
Strategi harga dapat digolongkan pada tiga orientasi, yaitu: 1) Orientasi
demand (permintaan) Penetapan harga berdasarkan permintaan konsumen, yaitu
dengan melihat pada perubahan belanja mereka pada hargaharga yang berbeda
kemudian dipilih harga yang merujuk pada tingkat belanja yang ingin dicapai
peritel. 2) Orientasi biaya Penetapan harga berdasarkan biaya yang paling

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 17


ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
banyak dianut oleh peritel adalah markup pricing. Peritel menetapkan harga
dengan cara menambahkan biaya perolehan produk (harga pokok produk) per
unitnya dengan semua biaya operasional dan besaran laba yang diinginkan. 3)
Orientasi persaingan Penetapan harga berdasarkan pesaing dilakukan peritel
dengan mengikuti harga yang ditetapkan oleh pesaing.
Sasaran penetapan harga dibagi menjadi tiga, yaitu: 1) Berorientasi pada
laba untuk mencapai target laba investasi atau laba penjualan perusahaan dan
memaksimalkan laba. 2) Berorientasi pada penjualan untuk meningkatkan
penjualan dan mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar. 3)
Berorientasi pada status quo untuk menstabilkan harga dan menangkal
persaingan.
Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel persepsi harga, yaitu:
1) Harga terjangkau Harga produk sesuai dengan harapan pelanggan, yaitu
terjangkau dan murah. 2) Sesuai layanan yang akan diterima Pelanggan
menerima layanan sesuai dengan harga yang dibayarkan.

3.4. Lokasi/ Fasilitas


Sesuai fasilitas yang akan diterima Pelanggan mendapatkan fasilitas
sesuai dengan harga yang dibayarkan. Lebih murah dari pesaing Harga yang
diberikan lebih rendah daripada pesaing. Lokasi Salah satu faktor penting dalam
mendirikan toko adalah lokasi toko tersebut. Memilih lokasi berdagang merupakan
keputusan penting untuk bisnis yang harus membujuk pelanggan untuk datang ke
tempat bisnis untuk memenuhi kebutuhannya. Menentukan lokasi bisnis ritel tidak
mudah karena membutuhkan pertimbangan yang teliti dan informasi yang benar
agar dapat menetapkan keadaan lingkungan yang akan datang apabila
perusahaan melakukan usaha.
Pemilihan lokasi merupakan nilai investasi yang paling mahal karena
lokasi bisa dikatakan menentukan ramai atau tidaknya pengunjung. Lokasi usaha
yang berada di pinggir jalan atau pada tempat yang strategis cukup menarik
pelanggan. Tujuan bagi penentuan lokasi yang tepat bagi perusahaan agar dapat
beroperasi dengan efisien dan dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Saat memilih lokasi, perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi biaya, kecepatan waktu, kemudahan sarana yang diperlukan dan
sesuai dengan peraturan daerah.
Lokasi merupakan salah satu kunci sukses. Yang dimaksud dengan lokasi
meliputi: saluran distribusi, jangkauan, lokasi penjualan, pengangkutan,
persediaan dan pergudangan. Lokasi adalah tepat di mana perusahaan harus

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 18


ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
bermarkas melakukan operasi. Di dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang
mempengaruhi lokasi, yaitu: 1) Konsumen mendatangi pemberi jasa ini, maka
lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih lokasi yang dekat
dengan konsumen sehingga mudah dijangkau dengan kata lain harus strategis. 2)
Pemberi jasa mendatangi konsumen, dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting
tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas.
3) Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu langsung, berarti service provider
dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu, misalnya: telepon, komputer
dan surat.
Lokasi perusahaan yang tepat akan menentukan: 1) Keunggulan
pelayanan terhadap pelanggan. 2) Menghemat biaya dan akan menurunkan
harga jual. 3) Mempunyai keunggulan dalam persaingan, 4) Mudah dalam
mendapatkan suplai barang secara continue. Mudah dalam memperluas area bila
memerlukan perluasan.
Indikator lokasi menurut, meliputi: 1) Kesediaan lahan parkir Lahan parkir
menjadi penting karena sebagian besar dari pelanggan mengendarai kendaraan
sehingga membutuhkan tempat untuk parkir. 2) Memiliki tempat yang cukup luas,
alat transportasi yang mudah dijangkau Di sini tempat yang luas dan dengan
mudah dapat dijangkau dengan alat transportasi dari berbagai penjuru merupakan
hal yang penting untuk keberlangsungan transaksi. 3) Lokasi dilalui banyak alat
transportasi Lokasi banyak dan ramai dilalui alat transportasi yang beragam. 4)
Lokasi yang strategis Lokasi yang strategis adalah lokasi yang mudah diakses
dan dekat dengan pusat kota.
Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Keputusan Pembelian
mengemukakan bahwa kualitas pelayanan adalah fungsi dari apa yang diterima
secara aktual oleh pelanggan (kualitas teknis) dan bagaimana cara layanan
tersebut disampaikan (kualitas fungsional). Kualitas pelayanan dapat diartikan
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, serta ketepatan
penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen.
Dari definisi di atas, maka kualitas pelayanan merupakan hal yang
diperhatikan oleh para konsumen dalam mengambil keputusan. Setiap
menjalankan proses bisnis baik barang maupun jasa, konsumen harus diberikan
pelayanan yang baik karena kualitas pelayanan memiliki hubungan yang erat
dengan keputusan pembelian. Perusahaan dapat mempertahankan usahanya
dan mampu bersaing dengan pesaing lainnya apabila memberikan pelayanan
yang baik. Kualitas pelayanan mempunyai pengaruh terhadap keputusan
pembelian pada pelanggan. 2. Pengaruh Persepsi Harga terhadap Keputusan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 19


ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
Pembelian adalah sejumlah uang yang ditagihkan untuk suatu barang atau jasa,
jumlah nilai yang ditukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau
menggunakan barang atau jasa. Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan
konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang atau jasa
yang nilainya ditetapkan oleh pembeli atau penjual (melalui tawar menawar) atau
ditetapkan oleh penjual untuk suatu harga yang sama terhadap semua pembeli.
Persepsi harga berkaitan dengan bagaimana informasi harga dipahami
seluruhnya oleh konsumen dan memberikan makna yang dalam bagi mereka.
Dari definisi di atas, agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau
jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat. Persepsi
harga dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Persepsi harga yang positif
akan berpengaruh positif terhadap perusahaan dan sebaliknya. Semakin baik
persepsi harga, maka akan semakin tinggi dalam menentukan keputusan
pembelian. Persepsi Harga dan Persepsi Kualitas Produk terhadap Keputusan
Pembelian”, menyatakan bahwa persepsi harga mempunyai pengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian. Persepsi harga mempunyai pengaruh terhadap
keputusan pembelian pada pelanggan. Pengaruh Lokasi terhadap Keputusan
Pembelian Lokasi merupakan letak toko atau pengecer pada daerah yang
strategis, sehingga dapat memaksimumkan laba.
Dari definisi di atas dapat dinyatakan bahwa lokasi merupakan faktor yang
penting dalam usaha menarik konsumen. Pemilihan lokasi yang tepat dapat
meningkatkan penjualan suatu produk.
Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Persepsi
harga memiliki kaitan erat dengan keputusan konsumen. harga yang murah atau
mahal menjadi pertimbangan yang sangat diperlukan. Persepsi seseorang
terhadap harga suatu produk dapat berbeda-beda.
Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel persepsi harga, yaitu:
harga terjangkau, sesuai layanan yang akan diterima, sesuai fasilitas yang akan
diterima dan lebih murah dari pesaing. Lokasi juga dapat mempengaruhi
keputusan pembelian seseorang. Kondisi seperti akses yang mudah terhadap
lokasi yang akan dituju, lokasi yang memiliki parkir luas dan tempat yang nyaman
kini semakin dicari oleh konsumen dalam kebutuhannya membeli barangbarang
yang mereka inginkan.
Kualitas pelayanan, persepsi harga dan lokasi adalah hal yang
dipertimbangkan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Kualitas
pelayanan, persepsi harga dan lokasi secara simultan berpengaruh terhadap
keputusan pembelian pada pelanggan.

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 20


ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
3.5. Pembagian Tugas Peserta Prakerin
Adapun kegiatan atau tugas yang kami laksanakan selama prakerin di PT.
Artha Retailindo Perkasa Ada Buti Store yaitu: merapihkan barang yang sudah
dipajang digawang,rak dan meja supaya terlihat rapi dan menarik, melayani
pelanggan dan slalu berupaya untuk bisa dan merespon apa yang di inginkan
oleh pelanggan sehingga pelanggan merasa puas, merapikan area yang kotor
dan merapikan barang yang kusut/ kurang rapi pada saat akan dipajang dengan
menggunakan alat yang sering disebut steamer

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 21


ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Kegiatan Praktik Kerja Industri merupakan kegiatan yang sangat
bermanfaat bagi siswa dan siswi, dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara
bekerja dilapangan sesuai keahlian masing-masing siswa. Sehingga siswa dapat
melihat gambaran mengenai kegiatan bidang usaha dimasa yang akan datang,
serta siswa-siswi mengetahui standar kompetensi yang akan dijadikan peluang
kerja dan kesempatan kerja.Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang
cukup baik, instansi-instansi biasanya memerlukan karyawan yang disiplin,
terampil, rajin dan cerdas.
Pada Praktik Kerja Industri ini diperlukan keahlian yang cukup.Selama
penulis melaksanakan Prakerin (Praktik Kerja Industri) di PT. Artha Retailindo
Perkasa Ada Buti Store, penulis merasa bangga bisa mendapatkan Ilmu yang
belum pernah penulis dapatkan sebelumnya serta memperoleh banyak
pengalaman.Tujuan lain Prakerin (Praktik Kerja Industri) adalah menambah
wawasan yang luas bagi siswa dan siswi, terutama dalam bidang yang di
tempatinya.

4.1.1. Manfaat yang didapat


Manfaat yang didapat selama prakerin di PT. Artha Retailindo Perkasa
Ada Buti Store Bogor yaitu:
1. Mendapatkan tambahan ilmu tentang dunia kerja yang belum kami dapatkan
disekolah
2. Dapat mempraktikan apa yang kami pelajari disekolah
3. Mendapatkan pengalaman bagaimana bekerja disebuah perusahaan
4. Dapat merasakan pentingnya kedisiplinan,baik disiplin waktu maupun disiplin
kerja

4.1.2. Hambatan-hambatan
Hambatan yang dihadapi selama prakerin di PT. Artha Retailindo Perkasa
Ada Buti Store Bogor yaitu:
1. Pembekalan kepada peserta PSG kurang maksimal
2. Keterbatasan pengetahuan peserta dalam proses Prakerin di DU/DI
3. Kondisi mendukung dan tidak stabil dalam kelangsungan PSG
4.2. Saran

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 22


ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
Saran penulis ditujukan kepada pihak sekolah dan pihak instansi yang
telah membantu penulis menyelesaikan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini
dengan baik dan lancar.

4.2.1. Sekolah
Penulis mengharapkan agar pihak sekolah lebih memperhatikan kesiapan
siswa/ siswinya serta memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk
menyediakan waktunya untuk memonitoring yang bertujuan untuk memotivasi,
memberikan arahan-arahan serta perhatian kepada siswa-siswinya yang sedang
melakukan Praktik Kerja Industri (Prakerin) hingga masa prakerin berakhir.
4.2.2. Instansi
Semoga hubungan antar pegawai dengan siswa prakerin tetap terjaga dan
bersedia membimbing para siswa prakerin agar mendapatkan wawasan lebih luas
berkaitan dengan pekerjaan, disamping itu instansi bersedia memberikan
kesempatan lebih banyak kepada siswa prakerin untuk menerapkan ilmunya yang
didapatkan dari sekolah ditempat prakerin dan memberikan informasi-informasi
baru kepada siswa prakerin yang belum dan atau tidak didapatkan siswa prakerin
didunia kerja.

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 23


ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gotomalls.com/malls/L41cbKLOVLWvepUn/mall-btm-bogor/stores/
L433-8vWvk35eBjF/buti?country=Indonesia&lang=id
http://hallobogor.com/buti-store-kini-hadir-di-bogor-dengan-koleksi-fashion-ter-up-
date
https://www.facebook.com/artharetailindo/posts/tomorrow-re-open-buti-store-mall-
btm-bogor-lantai-ground-floor-a18-00-003dimeria/643848302420569/
http://mallbtmbogor.com/shop/
https://gramho.com/explore-hashtag/butibtm

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 24


ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
LAMPIRAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 25


ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
Gambar 1. Menata Produk Fashion di Wagon

Gambar 2. Merapihkan dan menata produk merupakan bagian tugas


seorang pramuniaga

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 26


ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
Gambar 3. Beberapa penataan produk yang menarik masih menjadi

andalan toko dalam menarik pengunjung yang datang


langsung ke toko

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 27


ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 28
ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 29
ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 30
ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 31
ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN SEORANG PRAMUNIAGA TERHADAP KEPUASAN PEMBELI DI PT. 32
ARTHA RETAILINDO PERKASA ADABUTI STORE BOGOR TRADE MALL (BTM) BOGOR

Anda mungkin juga menyukai