Anda di halaman 1dari 49

PEMERIKSAAN BLOOD GAS ANALYZER (BGA) MENGGUNAKAN ALAT

GEM PREMIER 3500 DAN GASTAT NAVI RSU DAERAH HAJI PROV.
JATIM SURABAYA

3 APRIL-14 MEI 2023

Oleh :

HILDA RACHMANIA PANGLIPURNING T

152010113001

PROGRAM STUDI D-III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

DEPARTEMEN KESEHATAN

FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2023
PEMERIKSAAN AN BLOOD GAS ANALYZER (BGA) MENGGUNAKAN
GEM PREMIER 3500 DAN GASTAT NAVI RSU DAERAH HAJI PROV.
JATIM SURABAYA

3 APRIL – 14 MEI 2023

Oleh

Nama : Hilda Rachmania Panglipurning T

Nim : 152010113001

Surabaya, 30 Mei 2023

Telah disetujiui oleh :

Dosen Pembimbing Magang

Dr. Anita Kurniati, S.Si.,M.Si

NIP. 198209132016033201
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta Inayah-
NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang dengan judul ‘’Pemeriksaan
blood gas analyzer (BGA)menggunakan alat GEM PREMIER 3500 dan GASTAT NAVI di
RSU Daerah Haji Prov. Jatim Surabaya’’ laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi tugas kuliah program studi DIII Teknologi Laboratorium Medis Universitas
Airlangga. Tujuan dibuatnya laporan ini yaitu untuk melaporkan segala sesuatu yang berkaitan
dengan lingkungan kerja RSU Daerah Haji Prov. Jatim Surabaya

Dalam penyusunan laporan magang ini, tentu tidak lepas dari bimbingan dan arahan
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu. Pihak -pihak tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Allah SWT atas segala rahmat, hidayah, Inayah dan Ridho-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan kegiatan ini magang dengan lancar dan telah diberi kemudahan dalam
proses pengerjaan laporan magang
2. Ibu dan Alm. Ayah karena sudah memberi dukungan dan doa sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan magang dengan lancar
3. Ibu Dwi Wahyu Indriati, S.Si., Ph.D. selaku Koordinator Program Studi Diploma III
Teknologi Laboratorium Medis Fakultas Vokasi Universitas Airlangga.
4. Ibu Dr. Anita Kurniati, S.Si.,M.Si selaku Dosen Pembimbing yang selalu

memberikan bimbingan dan dukungan serta motivasi dan nasihat dalam


laporan magang hingga selesai
5. Bapak Tono Watoyani, S.Si,S.Tr.Kes,M.Si selaku kepala ruangan
laboratorium yang sudah menyempatkan waktunya untuk membimbing
dalam proses kegiatan magang
6. Bapak Anang Makruf, A.Md.AK selaku pembimbing mahasiswa magang yang sudah
yang sudah menyempatkan waktunya untuk membimbing dalam proses
kegiatan magang
7. Bapak dan ibu pegawai di laboratorium Patologi Klinik dan Patologi Anatomi karena
sudah bersedia dan menyempatkan waktunya untuk membimbing dalam pelaksanaan
magang
8. Teman-teman seperjuangan magang Anggi dan Nafi’ah, karena sudah saling mendukung
satu sama lain, dapat bekerja sama yang baik, dan rasa solidaritas yang tinggi.
Terimakasih sudah mengukir kenangan terindah selama magang dalam keadaaan suka
ataupun duka yang dialami tetap membersamai penulis sehingga kegiatan magang terasa
lebih menyenangkan.
9. Teman saya Citra Yuniar, yang telah membantu saya dalam pengurusan magang, dan juga
mendukung secara moral, sehingga kegiatan magang dan pengerjaan laporan magang
dapat berjalan lancar.
10. Adik sepupu saya Hikmah Kharismayanti, yang selalu mengingatkan saya untuk
menyelesaikan laporan, sehingga kegiatan magang dan pengerjaan laporan magang dapat
berjalan lancar.
11. Semua pihak yang terlibat secara langsung maupun secara tidak langsung karena sudah
memberi nasihat, kritik, dan dukungan kepada penulis dalam menyusun laporan magang
sehingga laporan ini dapat selesai tepat waktu dan berjalan dengan lancer.

Karena kebaikan semua pihak yang telah disebutkan penulis, maka penulis dapat
menyelesaikan laporan magang ini dengan sebaik-baiknya. Laporan magang ini mungkin masih
jauh dari kata sempurna, tapi pnulis sudah berusaha sebaik mungkin. Semoga laporan magang ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan juga pembaca.

Surabaya, 25 Mei 2023


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan tinggi adalah tahapan pendidikan yang dilakukan setelah menyelesaikan tahapan
pendidikan sekolah menengah atas atau sejenisnya. Program pendidikan tinggi mencakup
berbagai disiplin ilmu, antara lain ilmu alam, humaniora,teknik,seni, kesehatan dan masih
banyak lagi. Pendidikan tinggi memiliki peranan penting dalam kesempatan mahasiswa untuk
mendapatkan spesialisasi pendidikan sebagai pengembangan keterampilan yang dibutuhkan di
dunia kerja serta mempersiapkan mahasiswa untuk memasuki lapangan pekerjaan sesuai bidang
yang dipilih. Dalam persiapan karir seringkali dijumpai kesenjangan antara keterampilan yang
dimilki lulusan pendidikan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja, sehingga dalam hal ini
menyulitkan lulusan mendapatkan lapangan pekerjaan. Keterampilan para lulusan diharapkan
memiliki skill yang sangat kompeten dibidangnya, harapannya mahasiswa dapat menggali skill
tersebut di dalam perkuliahan ataupun dilaur perkuliahan. Contohnya didalam perkuliahan
mahasiswa dapat menyerap teori-teori dari pengajar, praktikum pembelajaran serta proyek
penelitian independent atau bersama dengan pengajar. Pada luar perkuliahan mahasiswa dapat
mengikuti seminar keprofesian dan juga melakukan kegiatan magang dimana didalamnya
mahasiswa dapat mempelajari skill sesuai lapangan pekerjaan serta memepelajari lingkungan
kerja.

Menurut UU Ketenagakerjaan No. 13/2003, magang adalah program pelatihan kerja dalam
pendidikan atau setelah lulus di sebuah organisasi, instansi, atau perusahaan. Magang memiliki
masa kerja tertentu sesuai permintaan peserta atau instansi. Tujuannya adalah memberikan
pemahaman tentang dunia kerja, menerapkan pengetahuan akademik ke lingkungan kerja, dan
mengembangkan keterampilan praktis. Peserta magang terlibat dalam tugas dan proyek yang
sesuai dengan bidang pilihan mereka ,belajar dari senior, mentor, dan supervisor. Magang juga
membantu memperluas jaringan profesional peserta.

Sebagai mahasiswa TLM, magang merupakan hal terpenting untuk pengembangan skill
laboratorium. Biasanya kegiatan magang dilakukan di Rumah sakit, laboratorium swasta atau
pemerintah, puskesmas, dan instansi lainnya. Magang bertujuan untuk memberikan pembekalan
pada mahasiswa TLM pada saat menangani dan berinteraksi pada pasien, melakukan preparasi
pada sample hingga dikeluarnya hasil. Magang juga diperuntukkan sebagai solusi untuk
kesenjangan antara teori yang didapat pada saat pembelajaran di kampus dengan keadaan yang
ada di lapangan kerja. Mahasiswa TLM juga dibekali pengalaman dalam menghadapi berbagai
kasus yang ada pada sample pasien, seperti contoh penanganan sample yang tidak sesuai kriteria
untuk diproses di alat seperti sample beku pada pemeriksaan analisa gas darah. Dengan ini para
mahasiswa TLM yang melakukan magang dapat terbiasa saat telah terjun di dunia pekerjaan.

Pada kegiatan magang ini topik pemeriksaan yang diambil yaitu Blood Gas Analyzer (BGA)
menggunakan alat GEM PREMIER 3500 dan GASTAT NAVI di RSU Daerah Haji Prov. Jatim
Surabaya. Pemeriksaan Blood Gas Analyzer (BGA) adalah suatu pemeriksaan untuk mengetahui
status oksigenisasi, karbondioksida, dan keseimbangan asam basa pada pasien menggunakan
gold standart yakni sampel darah arteri. pemeriksaan ini digunakan untuk para pasien beresiko
tinggi atau pasien kritis pada ICU. Pemeriksaan ini juga membantu untuk penegakkan diagnosis
gangguan kesehatan seperti gangguan fungsi paru-paru dan pernafasan, gangguan fungsi ginjal,
dan keseimbangan asamdan basa (Mohammed HM, 2016 ).

1.2 Tujuan Magang


1.2.1 Tujuan Umum

1.Memenuhi syarat kelulusan mata kuliah magang sebagai syarat kelulusan mahasiswa
Diploma III Universitas Airlangga

2. Menerapkan pengetahuan dan skill yang dipelajari pada saat perkuliahan dalam
pelaksanaan magang kerja
3. Meningkatkan keterampilan mahasiswa yang dimiliki pada bidang Teknologi
Laboratorium Medis
4. Membantu mahasiswa beradaptasi mengenal budaya, nilai dan praktik kerja yang ada
pada organisasi instansi, sehingga dapat memahami harapan dan tuntutan ,belajar bekerja
dalam tim , berkomunikasi efektif dengan rekan kerja dan manajemen waktu.
5. Menjelajahi dan memahami tugas dan tanggung jawab bidang Teknologi Laboratorium
Medis, sehingga dapat membantu mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja serta
mempersiapkan jenjang karir mereka.
6. Mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi tenaga praktisi aktif , kreatif , kompeten , jujur
,dan tanggung jawab.
7. Memberikan kesempatan untuk memperluas jaringan profesional yakni para mentor dan
pemimpin di bidangnya yang dapat memberikan nasihat dan panduan berharga agar
mahasiswa dapat bekerja dengan optimal dan profesional

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui proses pengerjaan pemeriksaan Blood Gas Analyzer (BGA) dari proses pra
analitik, analitik hingga pasca analitik
2. Mengetahui prinsip, metode dan prosedur pemeriksaan Blood Gas Analyzer (BGA)
dengan menggunakan GEM PREMIER 35001 dan GASTAT NAVI

1.3. Manfaat Magang

1.3.1 Bagi Mahasiswa

a. Dapat memenuhi tugas mata kuliah Magang sebagai syarat kelulusan mahasiswa
Diploma III Universitas Airlangga

b. Sebagai sarana menambah wawasan dan pengalaman serta penerapan ilmu yang
dipelajari saat perkuliahan diwilayah kerja magang

c. Dapat meningkatkan keterampilan dan kualitas diri serta memperluas jejaring


profesional guna bermanfaat saat di dunia kerja

d. mengetahui penerapan budang ilmu Teknologi Laboratorium Medis di RSU Daerah


Haji Prov. Jatim Surabaya

1.3.2 Bagi Program Studi

a. Meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran di masa depan dan patokan ilmu
Teknologi Laboratorium Medis

b. Mendapatkan gambaran penyempurnaan kurikulum yang dibutuhkan untuk lapangan


pekerjaan
c. Menumbuhkan jejaring hubungan dan kerja sama yang baik antara instansi magang
dengan program studi Teknologi Laboratorium Medis Universitas Airlangga.

d. Memberikan kesempatan kepada angkatan selanjutnya untuk dapat melakukan magang


di RSU Daerah Haji Prov. Jatim Surabaya.

1.3.3 Bagi RSU Daerah Haji Prov.Jatim Surabaya

a. Terjalinnya kerjasama yang menguntungkan antara RSU Daerah Haji Prov. Jatim
Surabaya dengan Program Studi DIII Teknologi Laboratorium Medis Universitas
Airlangga

b. Instansi mendaptkan gambaran calon tenaga kerja yang telah diketahui kualitasnya

c. Instansi dapat terbantu dalam menyelesaikan pekerjaan harian yang ada di lingkungan
kerja oleh para peserta didik
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Magang


Menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003, magang adalah
suatu program pelatihan pekerjaan terorganisir dalam masa pendidikan atau baru lulus, di
sebuah organisasi,instansi atau perusahaan tertentu. Magang memiliki masa kerja tertentu
sesuai permintaan peserta didik atau instansi tempat magang. Magang bertujuan untuk
memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang dunia kerja dan menerapkan
pengetahuan akademik kedalam konteks nyata di lingkungan kerja (Sumardiono, 2014).
Magang memungkinkan peserta untuk mengenal budaya, nilai dan praktik kerja yang ada
dalam organisasi atau instansi tempat magang, ini sangat membantu untuk proses
adaptasi dengan lingkungan kerja, memahami harapan dan tuntutan yang ada serta belajar
bagaimana bekerja dalam tim sehingga memungkinkan untuk berkomunikasi dengan
efektif dengan rekan kerja. Selama magang berlangsung, peserta terlibat dalam berbagai
tugas dan proyek yang relevan dengan bidang yang mereka pilih, dan juga dapat belajar
dengan para senior, mentor, dan supervisior yang ditugaskan untuk membimbing
mereka. Magang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
keterampilan praktis pada bidang yang mereka minati sesuai jenjang karir yang mereka
pilih dan juga dapat memperluas jaringan profesional. (Pappagianopoulos, 2013)

2.2. Alat GEM PREMIER 3500


2.3.1 Definisi
Suatu sistem perangkat pemeriksaan Blood Gas Analyzer dengan Intelligent
Quality Management (IQM) sehingga dapat melakukan pemeriksaan secara terus
menerus. Sampel yang digunakan adalah darah arteri heparin dengan volume
sampelyang dipakai 150µdan waktu pemeriksaan sekitar 85 detik.
2.3.2 Prinsip dan Metode
Prinsip potensiometrik adalah Potensiometri metode analitik dengan
mengukur perubahan potensial pada elektroda untuk menentukan konsentrasi suatu
zat. Alat yang digunakan dalam sensor potensiometri terdiri dari tiga komponen
utama. Komponen pertama adalah elektroda pembanding (reference electrode) yang
berfungsi sebagai referensi potensial. Komponen kedua adalah elektroda indikator
(indicator electrode) yang menghasilkan perubahan potensial tergantung pada
konsentrasi zat yang dianalisis. Komponen ketiga adalah alat ukur potensial
(potentiostat) yang digunakan untuk mengukur dan merekam perubahan potensial
yang terjadi. Metode potensiometric untuk mengukur pH, pCO2, NA+, K+,Ca++.
Prinsip amperometrik adalah suatu reaksi menghasilkan arus listrik yang
besarnya sama dengan kadar bahan kimia pada darah. Interaksi tersebut akan diukur
dengan dikonversi menjadi angka sesuai jumlah muatan listrik, angka tersebut
dianggap setara dengan kadar zat yang diukur dalam darah. Prinsip ini mengukur
parameter pO2
Prinsip elektrokimia sampel yang diambil melalui probe akan masuk
kesetiap sampel sel secara bergiliran dimana gas sampel akan dibandingkan dengan
gas standar melalui pemancaran sistem infra red, dimana akan menghasilkan
perbedaan panjang gelombang yang akan dikonversi receiver menjadi sinyal analog.
Elektrokimia melibatkan reaksi kimia yang terjadi di elektroda, dimana partikel
bermuatan listrik (ion) berinteraksi dengan elektroda yang untuk menghasilkan sinyal
yang diukur (Pappagianopoulos, 2013)
2.3. Alat GASTAT NAVI
GASTAT NAVI adalah suatu alat pengukuran Blood gas yang
menggunakan metode Point of care testing ( POCT). GASTAT NAVI dirancang
sebagai alat Analisa gas darah portable otomatis praktis, efisien dan mudah
digunakan. Alat ini menggunakan card sensor untuk monitoring reaksi antara
reagen yang ada pada card sensor dengan sampel yang dianalisa. Alat ini juga
secara otomatis memanaskan card sensor jika dalam keadaan dingin. Parameter
yang diperiksa yakni pH, pCO2, PO2 HCO3, ctCO2 dan Hct. Waktu yang
dibutuhkan untuk pembacaan hasil yakni 120 detik untuk kalibrasi card sensor
dan 45 detik untuk pembacaan hasil sampel. Sampel yang digunakan adalah darah
arteri heparin dengan volume yang dibutuhkan >50 - 200µ. (Medica)
2.2.1 Definisi
2.2.2 Prinsip dan Metode
Metode alat GASTAT NAVI merupakan Point of care testing (POCT)
dimana prinsipnya yakni sel berupa matriks yang diukur secara monitoring reaksi
elektrokimia menggunakan biosensor amperometrik. Darah ditetesi pada card sensor
uji, akan terjadi reaksi antara darah dan reagen yang ada pada card sensor
(Widaghdo,2013). Reaksi akan menghasilkan arus listrik yang besarnya sama
dengan kadar bahan kimia pada darah. Interaksi tersebut akan diukur dengan
dikonversi menjadi angka sesuai jumlah muatan listrik, angka tersebut dianggap
setara dengan kadar zat yang diukur dalam darah (Menkes,2010)

2.4. Pemeriksaan Blood Gas Analyzer (BGA)

2.4.1 Definisi

Blood gas analyzer adalah perangkat diagnostik yang sering digunakan untuk
mengevaluasi tekanan parsial gas dalam darah dan kandungan asam-basa. Dengan
memahami dan menggunakan analisis gas darah, sehingga dapat menginterpretasikan
gangguan dalam pernapasan, peredaran darah, dan metabolisme .

Blood gas analyzer dapat digunakan untuk melakukan analisis pada sampel darah
yang diperoleh dari berbagai bagian dalam sistem peredaran darah, seperti arteri, vena,
atau kapiler. Melalui analisis BGA, tekanan parsial oksigen (PaO2) dan karbon
dioksida (PaCO2) pasien dinilai. PaO2 memberikan informasi tentang tingkat
oksigenasi, sementara PaCO2 memberikan informasi tentang status ventilasi (apakah
pasien mengalami gangguan pernapasan kronis atau akut). Kadar PaCO2 dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti hiperventilasi (pernapasan yang cepat atau
dalam), hipoventilasi (pernapasan yang lambat atau dangkal), dan keseimbangan asam-
basa. Meskipun ada metode non-invasif seperti oksimetri nadi dan pemantauan kadar
karbon dioksida pada ujung napas, analisis BGA tetap menjadi standar dalam
mengevaluasi gas darah.

Saat menilai keseimbangan asam-basa, sebagian besar penganalisa ABG


mengukur pH dan PaCO2 secara langsung. Turunan dari persamaan Hasselbach
menghitung bikarbonat serum (HCO3) dan defisit atau kelebihan basa. Perhitungan ini
sering menghasilkan perbedaan dari yang diukur karena CO2 darah tidak terhitung oleh
persamaan. HCO3 yang diukur menggunakan alkali kuat yang membebaskan semua
CO2 dalam serum, termasuk CO2 terlarut, senyawa karbamino, dan asam
karbonat. Perhitungan hanya menghitung CO2 terlarut; pengukuran ini menggunakan
analisis kimia standar kemungkinan akan disebut "CO2 total". Oleh karena itu,
selisihnya akan berjumlah sekitar 1,2 mmol/L. Namun, perbedaan yang lebih besar
dapat terlihat pada ABG, dibandingkan dengan nilai terukur, terutama pada pasien yang
sakit kritis.

BGA digunakan dalam evaluasi berbagai penyakit, yaitu syok hipovolemik,


ketoasidosis diabetik, asidosis tubulus ginjal, gagal napas akut sindrom gangguan
pernapasan akut , sepsis berat, syok septik, , gagal jantung, henti jantung, asma, dan
kelainan metabolisme yang sudah ada sejak lahir.

2.4.2 Parameter Pemeriksaan

Parameter dalam analisis gas darah terbagi menjadi dua kelompok, yaitu
parameter untuk menilai status asam-basa seperti pH, HCO3, dan BE, serta parameter
untuk menilai status oksigenasi seperti PCO2, PO2, dan SaO2.

A. pH

pH darah mencerminkan konsentrasi ion H+ dalam darah dan digunakan


untuk menentukan apakah terjadi asidosis atau alkalosis. Akhiran "osis" digunakan
untuk menggambarkan suatu proses patologis yang mengubah pH arteri. Asidosis terjadi
ketika pH arteri lebih rendah dari normal, sedangkan alkalosis terjadi ketika pH arteri
lebih tinggi dari normal. Rentang pH normal biasanya antara 7,35 hingga 7,45. Namun,
dalam kondisi kritis, tubuh dapat bertahan selama beberapa jam dengan rentang pH
yang sangat luas, mulai dari 6,80 hingga 7,80. Meskipun demikian, hasil analisis gas
darah dapat menunjukkan pH yang normal jika tubuh berhasil melakukan kompensasi.
(Morgan GE, 2015)
B. Oksigenisasi

Oksigenasi merupakan proses di mana tubuh memperoleh oksigen dan


mengeluarkan karbon dioksida. Oksigenasi adalah kebutuhan dasar bagi manusia agar
sel-sel tubuh dapat menjalankan metabolisme dan mempertahankan kehidupan serta
aktivitas organ-organ dan sel-sel yang berbeda. Jika seseorang tidak mendapatkan
oksigen selama lebih dari 4 menit, dapat menyebabkan kerusakan pada otak hingga
mengancam nyawa pasien. Upaya untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi dapat
dilakukan dengan memberikan oksigen, mengatur posisi tidur pasien, dan sebagainya
(Paulina Kadam, 2020).

Monitoring saturasi oksigen sangat penting karena dapat menunjukkan


sejauh mana jaringan pasien teroksidasi dengan cukup. Penurunan saturasi oksigen
dapat mengindikasikan kegagalan dalam transportasi oksigen, baik karena ikatan
dengan hemoglobin maupun larutan dalam plasma darah. Rentang nilai normal saturasi
oksigen adalah 0 hingga 100%, dan nilai di bawah 85% menandakan bahwa jaringan
tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Jika saturasi oksigen pasien turun di bawah
75%, hal tersebut dianggap sangat rendah dan dapat membahayakan jiwa pasien (Ari
Andriani, 2013).

C. pO2

Tekanan parsial oksigen (pO2) merupakan indikator khusus untuk


mengevaluasi status oksigenasi. Faktor yang dapat mempengaruhinya antara lain
hemoglobin dan kondisi patologis paru-paru. Pemeriksaan nilai tekanan parsial oksigen
ini membantu dalam menentukan apakah terdapat gangguan pernapasan seperti sesak
napas, sianosis, dan sebagainya. Analisis gas darah memberikan informasi mengenai
oksigenasi dalam darah arteri, pertukaran gas di alveoli, dan keseimbangan asam-basa
tubuh (Karmiza, 2014).

D. pCO2

Tekanan parsial karbondioksida pCO2 adalah nilai tekanan yang menggambarkan


kondisi ventilasi alveolar. Jika nilai pCO2 tinggi, itu menunjukkan adanya hipoventilasi
alveolar, sedangkan penurunan nilai pCO2 mengambarkan hiperventilasi alveolar.
Kondisi hiperkapnea (tingginya PCO2) dan hipokapnea (rendahnya pCO2) merupakan
faktor penting yang menyebabkan perubahan tekanan oksigen arteri (pO2). Perubahan
akut dalam nilai pCO2 juga dapat mempengaruhi pH darah. (Apriadi, 2015)

E. HCO3-

Bikarbonat (HCO3-) adalah suatu basa lemah yang diatur oleh ginjal sebagai
bagian dari keseimbangan asam basa. Kehadiran HCO3- dalam darah arteri
mencerminkan komponen metabolik darah arteri, di mana HCO3- dan CO2 berfungsi
sebagai penyangga baik secara metabolik maupun respiratorik. Hubungan antara
keduanya dijelaskan dengan jelas melalui metode Henderson-Hasselbalch. Persamaan ini
memberikan perhatian khusus pada sistem penyangga asam karbonat yang memainkan
peran penting dalam pengaturan asam basa melalui ginjal dan paru-paru. Reaksi karbon
dioksida dengan air membentuk HCO3-.

CO2 + H2O → H2 CO3 → H+ + HCO3-

F. Base Excess
Base excess (BE) merupakan indikator metabolik dalam keseimbangan asam basa.
Nilai BE dihitung berdasarkan pH dan pCO2. BE mencerminkan jumlah asam yang perlu
ditambahkan atau dikurangi untuk mengembalikan pH darah pada kondisi normal dengan
pCO2 40 mmHg. (Apriadi, 2015)
BAB III

HASIL MAGANG

3.1 Gambaran Umum Instansi Tempat Kegiatan


3.1.1 Sejarah Singkat RSU Daerah Haji Prov. Jatim Surabaya

Gambar 3.1

Rumah Sakit Umum Daerah Haji Surabaya adalah rumah sakit milik pemerintah Provinsi
Jawa Timur yang didirikan berkenaan peristiwa yang menimpa para Jamaah Haji Indonesia di
terowongan Mina pada tahun 1990.

Dengan adanya bantuan dana dari Pemerintah Arab Saudi dan dilanjutkan dengan biaya
dari Pemerintahan Provinsi Jawa Timur, berhasil dibangun gedung beserta fasilitasnya dan resmi
dibuka pada 17 April 1993, sebagai RSU Tipe C dengan Surat Keputusan Gubernur nomor 136
tahun 1997. Pada tahun 1998 berkembang menjadi RSU tipe B Non Pendidikan dengan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1006/Menkes/SK/IX/1998 pada tanggal 21 September
1998. Dan pada tanggal 30 Oktober 2008 sesuai Surat Keputusan Menteri Kesehatan nomor
1003/Menkes/SK/X/2008, RSU Haji berubah status menjadi RSU Tipe B Pendidikan dan pada
tahun 2008 juga Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur tanggal 30 Desember 2008
nomor 118/441/KPTS/013/2008 Rumah sakit Umum Haji Surabaya ditetapkan sebagai rumah
sakit dengan status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
RSU Haji Surabaya ini memiliki 293 tempat tidur perawatan, ditunjang dengan alat medis
canggih dan dokter spesialis senior di Kota Surabaya. Melayani semua lapisan masyarakat umum
dengan motto "Menebar Salam dan Senyum dalam Pelayanan". Dengan fasilitas yang tersedia,
RSU Haji telah ikut mendidik mehasiswa kedokteran dan menyelenggarakan postgraduate
training untuk dokter dari RS se-Jawa Timur

3.1.2 Letak RS Umum Daerah Haji Prov. Jatim Surabaya

RSUD Haji Prov.Jatim adalah salah satu rumah sakit di kota Surabaya yang berjenis
Rumah Sakit Umum Tipe B Pendidikan dan juga ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum
Daerah. RSUD Haji Prov. Jatim terletak di Jalan Manyar Kertoadi, Klampis Ngasem, Kec.
Sukolilo, Kota Surabaya, Jawa Timur 60116.

3.1.3 Jenis – Jenis Layanan RS Umum Daerah Haji Prov. Jatim Surabaya
Rumah sakit Umum Haji memiliki beberapa jenis layanan sepertipelayanan rawat
jalan yang meliputi polikilinik bedah umum, poliklinik penyakit dalam, poliklinik gigi
dan mulut, poliklinik jantung, poliklinik THT, poliklinik psikologi, poliklinik mata,
poliklinik kandungan, poliklinik paliatif,poliklinik kesehatan jiwa, poliklinik
bedah,poliklinik anak,poliklinik kandungan, pliklinik VCT, poliklinik
respirology,poliklinik gastroenterohepatologi, poliklinik rehab medik, poliklinik saraf,
poliklinik urologi, poliklinik bedah plastik, poliklinik konsultasi gizi, dan poliklinik
bedah otopedi.
Layanan lain yang dimiliki yakni pelayanan gawat darurat yang tersedia antara
lain : Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Persalinan, Pelayanan Pojok Ponek,
Pelayanan Ambulans 118, Pelayanan Non Emergency, Pelayanan Rujukan Jamaah Haji.

Selain itu, terdapat pelayanan penunjang kesehatan yakni hemodialisa,


laboratorium patologi klinik, laboratorium patologi anatomi, laboratorium radiologi,
farmasi, pelayanan gizi, dan elektromedik.
3.14 Kegiatan Kerja
RSU Daerah Haji Prov. Jatim Surabaya memiliki kegitan pelayanan kesehatan dimana
staff pekerja yang memeiliki kegiatan pelayanan kesehatan terbagi dalam jam kerja dengan
tujuan dalam pelaksanaan kegiatan kerja di Laboratorium dapat berjalan dengan lancar, sehingga
dibentuk tata tertib dan pembagian waktu jam kerja di setiap instalasi Laboratorium di rumah
sakit :

A. Jam Kerja
• Jam Kerja Laboratorium Umum
1. Shift pagi : Jam 07.30 sampai 14.00 WIB
• Jam Kerja Laboratorium CITO Emergency 24 Jam
1. Shift pagi jam 07.30 sampai 13. 00 WIB
2. Shift siang jam 14.00 sampai 21.00 WIB
3. Shift malam jam 21.00 sampai 07.30 WIB
• Jam Kerja Laboratorium Bank Darah
1. Shift pagi jam 07.30 sampai 14.00 WIB
2. Shift siang jam 14.00 sampai 21.00 WIB
B. Tata Tertib
Instalasi Laboratorium Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Haji Surabaya
memiliki beberapa tata tertib yang harus dipatuhi dan dilaksanakan, guna setiap
kegiatan kerja dapat berjalan dengan lancar. Tata tertib tersebut antara lain :
a. Pasien dan staff laboratorium tidak diperbolehkan makan dan minum di area
instalasi laboratorium
b. Pasien dan staff laboratorium wajib menggunakan masker untuk mencegah
penularan Covid-19
c. Paien dan staff laboratorium wajib mencuci tangan dengan sabun atau dengan
menyemprotkan dengan handrub yang telah disediakan sebelum memulai
kegiatan
d. Staff laboratorium wajib menggunakan APD lengkap meliputi jas lab, masker
medis, handscoon, Gloves, dan juga faceshield
3.1.5. Visi, Misi, Motto, dan Budaya
A. Visi
Rumah Sakit Pilihan Masyarakat, Prima dan Islami dalam Pelayanan yang
berstandar Internasional, didukung Pendidikan dan Penelitian yang Berkualitas
B. Misi

1. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan menuju standar internasional di dukung


pendidikan dan penelitian yang berkualitas.
2. Menyediakan SDM yang profesional, jujur, amanah dan mengutamakan
kerjasama.
3. Meningkatkan sarana dan prasarana sesuai perkembangan IPTEKDOK
4. Meningkatkan Kemandirian Rumah Sakit dan Kesejahteraan Karyawan

5. Motto

Menabar Salam Dan Senyum Dalam Pelayanan

6. Budaya

1. JUJUR Memberikan
: pelayanan kesehatan dengan benar, sesuai standar
pelayanan, dengan memperhatikan kepastian pelayanan untuk
mendapatkan kepercayaan pelanggan rumah sakit.
2. AMANAH Memberikan
: pelayanan kesehatan secara profesional sesuai
hak-hak pelanggan, dengan penuh tanggung jawab, sehingga
kepuasan pasien akan meningkat.
3. KERJASAMA Memberikan
: pelayanan kesehatan dengan mengutamakan
kerjasama berbagai profesi dan disiplin ilmu untuk keselamatan
dan keselamatan pasien.
3.1.6 Wilayah Kerja dan Cakupan
Wilayah cakupan kerja RSU Daerah Haji Prov. Jatim yakni pasien dari seluruh
kota dan kabupaten di Jawa Timur dengan sektor wilayah utama Surabaya, dengan
diikuti sektor Surabaya lainnya yakni Gresik, Sidoarjo, Madura, Mojokerto, dan
Lamongan. Demi meningkatkan mutu pelayanan jamaah haji yang selalu ada pada
tiap tahun, RSU Daerah Haji Prov. Jatim memiliki tugas untuk memberikan
pelayanan kesehatan terpadu untuk rujukan kepada jamaah haji emberkasi dan
debarkasi juanda Surabaya yang berasal dari Sebagian Jawa Tengah, Bali, Kalimantan
Selatan dan Kalimantan Timur.
3.2 Struktur Organisasi Instansi

Gambar 3.2
3.3. Struktur Organisasi Bidang /Bagian /Unit Magang

Gmabar 3.3
3.4. Kegiatan Magang

Kegiatan magang di RSUD Haji Prov. Jatim dimulai dengan pengajuan proposal magang
kepada bagian diklat RSUD Haji Prov. Jatim, setelah itu mahasiswa dapat menunggu balasan
dari pihak diklat RSUD Haji Prov. Jatim. Surat balasan berisi keterangan diterima atau tidaknya
kegiatan magang yang akan dilakukan mahasiswa, periode dan dimulainya magang, administrasi
biaya magang, surat pernyataan perizinan orang tua dan persyaratan pelaksanaan magang.
Setelah disetujui mahasiswa dapat melengkapi persyaratan yang wajib adalah memakai APD
(alat pelindung diri) yaitu wajib memakai masker medis, pace shield, handscoon,memakai
pakaian formal bebas rapi dan memakai sepatu yang tertutup. Mahasiswa wajib mematuhi
seluruh peraturan yang ada pada instalasi laboratorium baik dengan petugas laboratorium
maupun pasien.

Kegiatan magang mahasiswa DIII Teknologi Laboratorium Medis dilakukan selama 6


minggu atau setara dengan 6 sks perkuliahan, yang dimulai dari 3 April hingga 14 Mei 2023.
Pada hari pertama mahasiswa melakukan orientasi yang diikuti oleh seluruh peserta didik dari
berbagai jurusan dan instansi, kegiatan orientasi dilaksanakan di gedung Tower Arafah Lantai 8.
Adapun materi orientasi yang diberikan yakni profil dan sejarah singkat RSUD Haji Prov. Jatim,
kepatuhan standar precaution, sasaran keselamatan pasien, sosialisasi ruangan, sosialisasi
manajemen resiko, program keselamatan penggunaan obat oleh pihak PPI dan K3RS. Pada hari
kedua magang mahasiswa diperkenalkan jenis-jenis laboratorium yang ada RSUD Haji Prov.
Jatim dan juga pembagian jadwal shift dan ruangan.

Pelaksanaan magang di ruangan yang ditentukan dimulai dengan pengenalan alat yang
digunakan dan bagian-bagiannya, pengoperasian alat, preparasi sampel, pemeriksaan alat
laboratorium secara otomatis dan manual, kalibrasi dan quality control. Untuk hasil dari
pemeriksaan, hasil kalibrasi dan hasil quality control akan langsung terhubung otomatis dengan
LIS (Laboratory Information System), dalam hal ini hanya petugas yang melakukan, mahasiswa
tidak diperkenankan melakukan sendiri dan hanya boleh melihat saja atau mencetak barcode
sample pada menu specimen received.

Laboratorium di RSUD Haji Prov. Jatim dibagi 2 instalasi yakni Laboratorium Patologi
Klinik yang terdiri dari laboratorium kimia klinik, hematolog, imunologi,urinalisis, mikrobiologi,
CITO, bank darah , sampling dan laboratorium biomolekuler. Instalasi lain yakni Laboratorium
Patologi Anatomi. Pada magang kali ini mahasiswa DIII Teknologi Laboratorium Medis
Universitas Airlangga hanya melakukan magang di Laboratorium Patologi Klinik. Mahasiswa
berkesemapatan menempati laboratorium selama 3 hari untuk per-laboratorium lalu berpindah
tempat dan bergantian dengan yang lain. Pada waktu mendekati akhir mahasiswa diperkenankan
untuk tidak memasuki laboratorium namun dapat menyelesaikan tanda tangan untuk logbook
dari RSUD Haji Prov. Jatim dan melakukan presentasi dengan topik ‘’Pemahaman Mutu Di
Laboratorium’’ dimana topiknya dipilih langsung oleh kepala ruangan laboratorium.
3.5. Kegiatan / Permasalahan / Program Fokus Magang

Kegiatan fokus magang yang dibahas pada laporan ini adalah pemeriksaan Blood Gas
Analyzer yang meliputi: pemeriksaan Ph, PCO2, Po2, Hematokrit, cNa⁺, ck⁺, cCa²⁺ menggunakan
alat GEM PREMIER 3500 dan alat GASTAT NAVI sebagai alat alternatif. Pemeriksaan Blood
Gas Analyzer terdiri dari 3 tahap yakni praanalitik, analitik, dan pasca analitik.

Pada tahap praanalitik, dikarenakan sample Blood Gas Analyzer hanya ada pada
labaoratorium CITO dan sampel dikirim melalui aerocom, dimana tidak bisa bertemu pasien
secara langsung maka petugas memeriksa kembali isi blanko pasien dengan identitas dibarcode
sampel, lalu diperiksa kembali di data LIS (Laboratory Information System). Pastikan didalam
blanko terdapat (Nama Pasien, id pasien, terdapat temperatur pasien, FiO%/ Volume O₂), Jika
tidak terdapat data tersebut maka dapat ditanayakan ke perawat melalui telepon. Pastikan sampel
tidak terdapat bekuan atau sampel kurang dari 1ml. Jika sampel sudah siap maka bisa dilakukan
pemrosesan sampel di alat GEM PREMIER 3500 , homogenkan terlebih dahulu sebelum masuk
ke alat , lalu isi data diri pasien, temperatur pasien, dan FiO%. Alat akan memproses sampel
kurang lebih 1 menit, dan hasil akan keluar di kertas print. Hasil yang keluar akan terhubung
langsung dengan LIS (Laboratory Information System), Lalu hasil yang ada pada LIS
(Laboratory Information System) diprint menggunakan kertas hasil laboratorium dan lampirkan
juga print out dari alat GEM PREMIER 3500. Hasil laboratorium Blood Gas Analyzer (BGA)
dikirim menggunakan aerocom ke ruang yang dituju (IGD/ICU/Rawat Inap). Alat GASTAT
NAVI hanya digunakan jika alat GEM PREMIER 3500 sedang terjadi error atau sampel tidak
terbaca pada alat.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Pengorganisasian

Pemeriksaan Blood Gas Analyzer atau Analisis Gas Darah diproses di Laboratorium
CITO instalasi Laboratorium Patologi Klinik RSU Daerah Haji Prov.Jatim Surabaya.
Pemeriksaan Blood Gas Analyzer dilakukan menggunakan alat GEM PREMIER 3500 dan
alternatif alat yang dipakai menggunakan GASTAT NAVI. Sampel datang bersamaan dengan
blanko pasien dilengkapi data diri pasien, diagnosa awal dan keterangan Volume Oksigen/FiO2
dan temperature pasien menggunakan alat aerocom / diantar oleh perawat. Sampel yang
digunakan adalah darah heparin arteri. Sampel pemeriksaan Blood Gas Analyzer berasal dari
IGD, ICU, dan rawat inap

4.2. Pelaksanaan

4.2.1 GEM PREMIER 3500

4.2.1.1 Pra Analitik

1. Persiapan alat

Alat dihidupkan dengan menyalakan tombol ‘’ON’’ lalu dilakukan quality


control rutin setiap pagi hari. Perlakukan quality control menggunakan 3
konfigurasi ampul , dan dilakukan prosedur seperti pemrosesan sample yakni
menekan tekan ‘’ GO’’ lalu ‘’enter password ‘’lalu scan lot ampul, masukkan pada
probe, lalu tekan ‘’GO’’. Maka probe akan secara otomatis menyedot ampul, lalu
tunggu hasil quality control keluar

2. Persiapan specimen

Siapkan alat dan bahan yang dilakukan sebelum pemrosesan sampel, alat dan
bahannya anatara lain :
Gambar 4.2.1.1

1. Sampel darah heparin arteri kurang lebih 3cc (minimal 1cc)


2. Blanko pasien (disertai data diri pasien, diagnosa awal, Volume
Oksigen/FiO2 dan temperature pasien )
3. Pinset
4. Tissue

4.2.1.2 Analitik
• Alat
Alat yang digunakan untuk pemeriksaan Blood Gas Analyzer (BGA) GEM
PREMIER 3500
• Metode
GEM PREMIER 3500 dan Potensiometri
• Sampel
Sampel yang digunakan yaitu sampel darah heparin arteri
Prosedur Pemeriksaan
Gambar 4.2.1.2.1
• Prosedur
1. Sampel yang datang bersama blanko disertai Volume Oksigen/FiO2
dan temperature pasien )
2. Homogenkan sampel terlebih dahulu
3. Klik pada layar ‘’GO’’ tunggu hingga probe keluar
4. Buka tutup sampel menggunakan pinset, tekan piston jika ada udara,
lalu masukkan pada probe (jangan menyentuh dasar)
5. Lalu tekan ‘’OK’’ tunggu hingga sampel tersedot dan pada monitor
muncul ‘’remove sampel now’’
6. Lalu isi ‘’operator ID : 000’’, Patient ID : nomor id patient , patient
first ID : nama patient, temperature, dan O2 and vent setting : FiO2
7. Tekan OK,
8. Tunggu hasil keluar terprint
Gambar 4.2.1.2.2 Gambar 4.2.1.2.3 Gambar 4.2.1.2.4

Gambar 4.2.1.2.5
4.2.1.3 Pasca Analitik
Nilai range normal dari pemeriksaan Blood Gas Analyzer antara
lain :
(Cowley NJ, 2013)
Test Rentang Kisaran Nilai Rentang
referensi Kritis analisis
pCO2 36-44 mm/Hg >50 mm/Hg 10 - 97
(Arteri/vena)
mm/Hg
pH 7.37 – 7.43 <7.34 6.95 – 7.72
pO2 mm/Hg 87 – 99 <55 mm/Hg 37 – 552
mm/Hg
Dengan tambahan parameter Hct : 12 – 75 %

HCO3- : 22-26 meq/L

Dengan Interpretasi hasil : (Larkin BG, 2015)

Respiratorik

Asidosis : pH ↓ dan pCO2 ↑ ↑ HCO3-

Alkalosis : pH ↑ dan pCO2 ↓ ↓ HCO3-

Metabolik

Asidosis : pH ↓ dan pCO2 ↓ ↓ HCO3-

Alkalosis : pH ↑ dan pCO2 ↑ ↑ HCO3-


4.2.2 GASTAT NAVI

4.2.2.1 Pra Analitik

Menghidupkan alat GASTAT NAVI dengan sambungkan ke sumber


listrik, lalu menekan tombol power ‘’ON’’ disamping alat. Alat akan melakukan
warming up, tunggu hingga Ready dan pastikan lampu pada alat berwarna hijau.
Lalu melakukan Quality control menggunakan gastrol, dilakukan satu kali
sebelum pemrosesan sampel. Caranya seperti melakukan pemrosesan sampel
selama 120 detik.

4.2.2.2 Analitik

1. Siapkan sensor card dengan parameter pH,pCO2, pO2 dan Hct


2. Sampel yang datang bersama blanko disertai Volume Oksigen/FiO2
dan temperature pasien )
3. Homogenkan sampel terlebih dahulu
4. Pastikan alat dalam keadaan Ready dan lampu indikator berwarna
hijau
5. Masukkan sesnsor card ke sensor cardpot , lalu tunggu selama 120
detik untuk melakukan kalibrasi sensor card
6. Lalu buka injection in let, masukkan sampel darah , lalu tekan piston
hingga terdengar suara ‘’pip’’ biarkan spuit tetap tertancap, tunggu
45 detik
7. Cabut spuit lalu kelaurkan sensor card dari alat.
8. Hasil akan ter print

4.2.2.3 Pasca Analitik

Nilai range normal dari pemeriksaan Blood Gas Analyzer antara


lain :
(Cowley NJ, 2013)
Test Rentang Kisaran Nilai Rentang
referensi Kritis analisis
pCO2 36-44 mm/Hg >50 mm/Hg 10 - 97
(Arteri/vena)
mm/Hg
pH 7.37 – 7.43 <7.34 6.95 – 7.72
pO2 mm/Hg 87 – 99 <55 mm/Hg 37 – 552
mm/Hg
Dengan tambahan parameter Hct : 12 – 75 %

HCO3- : 22-26 meq/L

Dengan Interpretasi hasil : (Larkin BG, 2015)

Respiratorik

Asidosis : pH ↓ dan pCO2 ↑ ↑ HCO3-

Alkalosis : pH ↑ dan pCO2 ↓ ↓ HCO3-

Metabolik

Asidosis : pH ↓ dan pCO2 ↓ ↓ HCO3-

Alkalosis : pH ↑ dan pCO2 ↑ ↑ HCO3-


4.2.2 Kekurangan dan Kelebihan Alat

4.2.2.1 GEM PREMIER 3500

Kelebihan :

1. Sampel bisa langsung tersedot oleh probe sehingga bisa langsung masuk
kealat dan terproses
2. Monitor touchscreen luas sehingga fleksibel dan mudah memasukkan data
pasien
3. Kesalahan dalam uji dapat langsung secara otomatis terkoreksi , lalu dapat
langsung terlihat di monitor
4. Waktu yang dibutuhkan untuk pemrosesan sample hanya 85 detik

Kekurangan
1. Alat besar dan berat sehingga hanya bisa digunakan di satu tempat
2. Sangat sensitive dengan sampel, tidak boleh beku atau terdapat udara.
3. Dalam pemasukan data pasien harus cepat dan tidak boleh melebihi
pembacaan alat , karena ditakutkan data pasien tidak terprint.
4.2.2.2 GASTAT NAVI

Kelebihan :

1. Alat kecil dan ringan sehingga dapat dibawa kemana-mana (tidak boleh saat
pembacaan hasil)
2. Portable banyak fitur
3. Instrumen memanaskan sensor card secara otomatis jika dalam keadaan dingin

Kekurangan

1. Sampel harus dimasukkan ke card pot sehingga resiko tumpah bisa saja terjadi
2. Waktu pembacaan 165 detik (120 kalibrasi card pot + 45 detik pembacaan
hasil)
3. Monitor alat kecil sehingga sulit memasukkan data pasien.
4.3. Monitoring dan Evaluasi

4.3.1 GEM PREMIER 3500

Intelligent Quality Management (IQM) digunakan sebagai sistem


pengendalian kualitas dan evaluasi. IQM berperan aktif dalam mengawasi
peningkatan kualitas dan dokumentasi setiap tindakan perbaikan. Terdapat tiga
konfigurasi ampul yang digunakan. :

GEM CVP 1 : pH rendah, pO2 dan pCO2 tinggi

GEM CVP 2 : Ph tinggi, pO2 dan pCO2 rendah

Contril 9 : Level 2, 96%

Kalibrasi dilakukan setiap enam bulan sekali. Jika terjadi perawatan atau
penggantian komponen utama yang dapat mempengaruhi kinerja pengujian,
instrumen diganti. Jika hasil kontrol menunjukkan kemungkinan adanya
masalah, maka dilakukan perbaikan oleh teknisi. Pemeliharaan rutin yakni
penggantian katrid setiap 30 hari sekali

4.3.2 GASTAT NAVI

Quality Control alat GASTAT NAVI dilakukan 1 kali setiap akan memulai
analisis sample menggunakan gastrol, dilakukan selama 120 detik, dilakukan
seperti pemrosesan sampel pasien. Katrid dari alat memiliki masa simpan
selama 2 bulan dalam suhu ruangan dan 1 tahun di suhu dingin
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Pemeriksaan Blood Gas Analyzer atau Analisis Gas Darah diproses di


Laboratorium CITO instalasi Laboratorium Patologi Klinik RSU Daerah Haji
Prov.Jatim Surabaya. Pemeriksaan Blood Gas Analyzer dilakukan menggunakan alat
GEM PREMIER 3500 dan alternatif alat yang dipakai menggunakan GASTAT NAVI.
Pada alat GEM PREMIER 3500 menggunakan Metode potensiometric untuk
mengukur pH, pCO2, NA+, K+,Ca++. Dan pada metode amperometric untuk
mengukur pO2. Pada alat GASTAT menggunakan metode Point of care testing
(POCT). Terdapat perbedaan siknifikan diantara kedua alat yang dipakai yakni pada
GEM PREMIER 3500 memiliki postur badan lebih besar dibandingkan GASTAT
NAVI dan juga waktu pemeriksaan yang relative lebih cepat yakni 85 detik
sedangkan gastat navi 165 detik.

5.2. SARAN

Pada tahap preanalitik dapat diperhatikan kembali terutama pada sample, pastikan dalam
keadaan tidak ada bekuan,dan terhomogen dengan baik sehingga saat pemrosesan sample pada
alat GEM PREMIER 3500 dapat dilakukan dengan lancar dan menghasilkan hasil yang baik dan
tidak palsu. Lalu untuk penggunaan GASTAT NAVI mungkin dapat dialihkan digunakan untuk
pasien rawat inap saja agar card sensor dapat terpakai sebelum masa kadaluarsa.
DAFTAR PUSTAKA

Apriadi, Y. (2015). Gambaran Nilai Anlaisis Gas Darah (AGD) pada Pasien Cedera Kepala
Berat di Ruang Triage Bedah IGD RSUP Sanglah . Denpasar: Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana .
Cowley NJ, O. A. (2013). Interpreting arterial blood gas results. . BMJ [PUBMED], 16;346:f16.
Larkin BG, Z. R. (2015). Interpreting Arterial Blood Gases Successfully. AORN J [PUBMED],
102(4):343-54; quiz 355-7.
M.E., K. (2014). Posisi Lateral Kiri Elevasi Kepala 30 Derajat. Jurnal Ners, 59-64.
Medica, T. (n.d.). Blood Gas Analyzer for POC Testing GASTAT NAVI. Yokohama: Techno
Medica.
Mohammed HM, A. D. (2016 ). Easy blood gas Analysis : Implications for nursing. Egyptian
jurnal of chest disease and tuberculosis, 65:369-76. .
Morgan GE, M. M. (2015). Clinical Anesthestology 5th edition. USA: Mc. Graw Hill .
N.P., P. K. (2020). Gambaran Nilai Saturasi Oksigen (So2) Dengan Tekanan Oksigen (Po2) Pada
Pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK) Di Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura . The
Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist , 57-65.
Pappagianopoulos, P. (2013). Intrumentation Laboratory GEM Premier 3500 Operation Manual.
Boston : Massachusetts General Hospital-Patology Service.
R.H., A. A. (2013). Saturasi Oksigen Dengan Pulse Oxiometry Dalam 24 Jam Pasien Dewasa
Terpasang Ventilator Di Ruang Tunggu ICU Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum
Semarang. Semarang : Jurnal Jendela Nursing.
Sod Pramod, G. P. (2010). Interpretation of arterial blood gas. Indian J Crit Care Med. , 14(2):
57–64.
Sumardiono. (2014). Apa Itu Homeschooling: 35 Gagasan Pendidikan Berbasis Keluarga.
Jakarta: Panda Media.
LAMPIRAN

Lampiran I

Absensi Magang
Lampiran II
Dokumentasi Magang
Lampiran II
Logbook Magang Kampus
v
Lampiran III
Logbook Rumah Sakit Umum Daerah Haji Surabaya

Anda mungkin juga menyukai