1. Fatwa DSN-MUI
1. Pengertian Fatwa
1. Memberikan penjelasan terkait hukum dan ketentuan syariah dalam berbagai persoalan
umat yang terbaru, sehingga legalitas syariah terkait hal-hal baru dapat dipahami
masyarakat.
13 https://kbbi.web.id/fatwa
14
1515
Adami, P. (2022). Fatwa-Fatwai Ekonomii Syariahi: Konsep, Metodologi &
ImplementasinyaipadaiLembaga Keuangan Syariah. Amzah.
Lihat Ar-Raisuni, Shina’atu Al-Fatwa Fi Al-Qadhaya iAl-Mu’ashirah, hal 21-22, dan iAl-Muzaini, iAl-Futya iAl-’Mu’ashirah, hal 14-
16
dalam Saputra,
KomisiRFatwa
(2022) Aktualisasi Maqashid Dalam Kontruksi Fatwa EkonomiAkademisi.
iBukuiPeraniFatwaidalamiPerubahaniSosial:iFatwaiMUIidalamiPandangan
15.
Sekretariat MUI Syariah DSN-MUI.
Jakarta :
15
16
3. Memberikan solusi hukum dan jalan keluar bagi personal, masyarakat, lembaga, bahkan
4. Menjadi guidance bagi berbagai lembaga yang beroperasi dengan landasan iprinsip-
prinsipisyariah
Dasar dan Pedoman Rumah Tangga DSN-MUI. Sehingga MUI memiliki tiga
perangkat, yaitu satu komis fatwa MUI dan dua lembaga yang terkait dengan
perkembanganimasyarakatiIndonesiaidi bidangikeuangan.
mustafti dicantumkan dalam fatwa DSN. Ada Pula fatwa DSN yang tidak
18 https:i//dsnmui.or.id/ikami/isekilas/
19 Muayyad,iU., &iSubqi, T. (2021).iPenerapaniAkadiQardhuliHasaniBerdasarkaniFatwaiDSN-
MUI Nomor 19/Dsn-Mui/Iv/2001 di BMT NU
JatimiCabangiPasongsonganiSumenep.iJurnaliPemikiran daniIlmu Keislaman,i4(1),i188-204
18
1. Mengeluarkan Fatwa yang mengikat DPS di masing-masing LKS dan menjadi dasar
2. Mengeluarkan fatwa yang menjadi landasan bagi ketentuan./ peraturan yang dikeluarkan
oleh instansi yang berwenang, seperti Departemen keuangan dan Bank Indonesia
4. Mengundang para ahli untuk menjelaskan suatu masalah yang dipelukan dalam
pembahasan.
20 SKiMUIiNo.iKep-754/MUI/II/
99itentangiPembentukaniDewaniSyariahiNasional
19
2. DSN Melakukan rapat pleno paling tidak satu kali dalam tiga bulan atau bilamana
diperlukan.
ketentuanisyariahisesuaiidenganifatwaiyangidikeluarkanioleh iDewan
SyariahiiNasional
1. Interpretasi Akad
qabul dengan cara yang dibenarkan syara yang menetapkan adanya akibat-
23
akibat hukum pada objeknya.
24
diperlukan adanya rukun-rukun akad. , sebagai berikut :
1. Aqid (Orang yang berakad/ Subjek Akad) baik itu dua orang atau lebih.
Selain itu dalam kaidah bermuamalah terdapat tujuh prinsip dan asas
Asas kerelaan (ridha), Asas kejujuran dan kebenaran (As-Shiddiq) dan Asas
25
tertulis (Al-Khitbah) hendaknya akad dibuat secara tertulis.
tanpaiharusimembayaribungaiatauikeuntungan apapun.
23
Basyir, Ahmad Azhar. 2004. Asas-Asas Hukum Muamalat (Hukum Perdata Islam). Yogyakarta:
24 UII Pres. Hal
Ali,Hasan, M. 46Pengantar
2003.
25Djuwaini, Dimyauddin.
Yogayakarta: 2010.
Pustaka Kencana. HalBerbagai
78 FiqhMacam Transaksi dalam Islam. Jakarta: Raja GrafIndo Persada
Muamalah.
21
kewajiban bagi penerima untuk menanggung porsi yang sama atas yang
barang tersebut. 26
hal ini peminjam tidak perlu mengembalikan apapun kecuali pokok pinjaman.
pinjaman.27
saling membantu dalam kebaikan (tabarru berasal dari kata birr dalam bahasa
Arab, yang artinya kebaikan). Dalam akad tabarru’, pihak yang berbuat
kebaikan tersebut tidak berhak menuntut ganti rugi dari pihak lain Pada
2. Pengusaha mikro tanpa modal/ kurang modal tetapi peluang bisnisnya sangat baik.
ta’awun (tolong menolong) yaitu zakat, infaq dan sedekah yang bersifat
26 Mardani, Fiqih Ekonomi Syariah Fiqih Muamalah, Jakarta: Prenada Media Group, 2012. Hal. 331
27
Setiawan, F., Purwaningrum, T.,
Ayuningtyas, E. D. P., & Futaki, F. A.
(2022). Analysis of operational risk
management on BankZiska financing
institution of Ponorogo branch.
International Journal of Advances in
Social and Economics, 4(2), 57-60.
22
lain..
28
bahwa :
Zakat memiliki dua fungsi penting dalam ajaran Islam. yang pertama
adalah mensucikan harta benda dan jiwa manusia agar selalu dalam keadaan
fitrah. Kedua, zakat juga berfungsi sebagai dana publik yang digunakan untuk
menuntut inovasi dalam segala hal termasuk dalam penyaluran zakat. Jika
mustahik, maka kini banyak lembaga zakat yang membuat terobosan baru
Padaidasarnyaidanaizakatimaliharusididistribusikanikepadaimustahik
dana zakat dalam bentuk Al Qardh Al Hasan hukumnya boleh atas dasar
3. Pihak amil harus selektif dalam memilih atau menyeleksi mustahik yang menerima dana
penyaluran ZIS
4. Penerima zakat atau peminjam modal usaha harus mengembalikan dana sesuai dengan
yang diterima
5. Apabila mustahik belum mampu mengembalikan dana pembiayaan hingga jatuh tempo
1. Muqridh dan Muqtaridh adalah orang yang mampu mengelola hartanya sendiri secara
mutlak dan bertanggung jawab dengan meminjam kan dana pembiayaan tanpa ada
2. Muqtaradh objek atau dana yang digunakan bermanfaat, bernilai, halal dan dapat
dipergunakan
3. Sighat harus menunjukan kesepakatan kedua belah pihak dan tidak boleh memberikan
keuntungan bagi pemberi pinjaman (muqridh) seperti bunga atau riba. Kemudian dalam
proses ijab qabul hanya berfokus pada akad Qardhul Hasan saja. Tidak ada yang lainnya.
31
Hasan , tersebut sebagai berikut :
1. LAZ harus membatasi persentase pentasarufan dana ZIS dalam bentuk Qardhul Hasan
agar dana ZIS dapat terdistribusikan dan tersalur dengan adil dan proposional.
2. ZIS yang ditasyarufkan dalam bentuk akad Qardhul Hasan lebih diprioritaskan kepada
mustahik yang berusia produktif atau memiliki waktu satu bulan atau dua bulan
3. Untuk mengeleminir kegagalan program bantuan dana berbasis ZIS-DSKL (Zakat Infaq,
Shadaqah dan Dana Sosial Keagamaan lainnya) Lembaga Amil Zakat dan pihak terkait