Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 5

MANAJEMEN DAN ORGANISASI


PERUSAHAAN LOGISTIK

MULAI
ANGGOTA KELOMPOK

DINDA RAISA B FAJAR SYAFIQ N OVITA GUSTIANA


ANISA FAUZIYAH ZAHRAN FAKHRI H
1203202020 1203213030

MANAGING POSITIVE CHANGE:


EMOTIONS AND COMMUNICATION
FOLLOWING ACQUISITIONS
LATAR BELAKANG
Pada penelitian ini membahas tentang bagaimana penggunaan beasiswa
organisasi dapat membantu mengelola perubahan positif dalam
manajemen. Penelitian ini juga mengeksplorasi hubungan antara emosi dan
komunikasi dalam manajemen perubahan positif. Penelitian ini didasarkan
pada studi kasus merger Finlandia-Jerman yang telah diselesaikan pada
akhir 2013 dan akuisisi Jerman-Finlandia pada awal 2017. Penelitian ini
menemukan bahwa emosi positif dapat meningkatkan identifikasi karyawan
dengan organisasi pasca-akuisisi serta meningkatkan motivasi dan
keterlibatan dalam perubahan. Di sisi lain, emosi negatif dapat
menyebabkan perilaku protektif dan tahan terhadap perubahan. Penelitian
ini menunjukkan bahwa komunikasi top-down penting dalam memastikan
fungsi sehari-hari, tetapi interaksi antara karyawan dan manajemen dapat
menciptakan emosi positif dan memfasilitasi perilaku yang selaras dengan
perubahan.
1
PENELITIAN
TERDAHULU
Selama kurang lebih tiga dekade, literatur merger dan
akuisisi2 semakin memperhatikan sisi manusia dari akuisisi.
Hal ini telah mendorong para peneliti dan praktisi untuk
mempertimbangkan akuisisi sebagai proses manusia yang
lebih lembut. Sebuah tipologi integrasi pasca-akuisisi
sebagai kombinasi tugas dan aspek manusia telah menjadi
semakin berpengaruh, dan sarjana akuisisi telah
mengidentifikasi masalah dalam integrasi sosiokultural
sebagai penyebab utama kegagalan akuisisi.

3
PENELITIAN
TERDAHULU
Meskipun semakin banyak literatur, hasil akuisisi tetap tidak
memuaskan. Sayangnya, penelitian akuisisi sebelumnya
sebagian besar menganggap emosi sebagai masalah,
menyebabkan hasil organisasi yang buruk. Oleh karena itu,
penelitian ini berlanjut guna menyempurnakan penelitian
sebelumnya.

3
TUJUAN
Mengidentifikasi penelitian sebelumnya

Mengidentifikasi perubahan postifi

Mengidentifikasi emosi dan komunikasi


setelah akuisisi

2
METODOLOGI
PENELITIAN
Jenis penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif.
Dengan pendekatan pada studi kasus pada jurnal Managing
Positive Change: Emotions and Communication Following
Acquisitions

2
Selain itu, hal yang dapat diidentifikasikan pada
jurnal ini yaitu :

Komunikasi yang efektif: Komunikasi yang jelas, konsisten,


dan terbuka sangat penting dalam mengelola perubahan.
Manajemen harus menjelaskan alasan di balik akuisisi,
tujuan dan rencana perubahan, serta dampak yang
diharapkan pada karyawan.
Mengelola resistensi perubahan: Adanya perubahan besar
sering kali menyebabkan resistensi dari beberapa
karyawan. Manajemen harus berusaha memahami
sumber resistensi tersebut dan berkomunikasi secara aktif
untuk meredakan kekhawatiran.

5
Setelah sebuah akuisisi perusahaan, perubahan besar seringkali
terjadi dalam organisasi. Perubahan semacam ini dapat
mempengaruhi emosi dan komunikasi antara karyawan. Oleh
karena itu, penting bagi manajemen untuk mengelola perubahan
tersebut dengan bijaksana, terutama dalam hal emosi dan
komunikasi, untuk menciptakan lingkungan yang positif dan

produktif. Berikut adalah beberapa pembahasan mengenai


bagaimana mengelola perubahan positif terkait emosi dan
komunikasi setelah akuisisi :

1. Transparansi dan Komunikasi yang Efektif: Komunikasi yang


jelas dan terbuka merupakan faktor penting dalam mengelola
perubahan setelah akuisisi. Manajemen perlu menjelaskan
alasan di balik akuisisi, visi masa depan perusahaan, dan
bagaimana perubahan akan memengaruhi individu dan tim.

6
2. Melibatkan Karyawan: Melibatkan karyawan dalam proses
perubahan dapat membantu mengurangi resistensi dan
meningkatkan dukungan.
3. Mengakui dan Mengelola Emosi: Perubahan besar sering kali
memicu berbagai emosi di antara karyawan, seperti kecemasan,
ketidakpastian, atau ketakutan akan kehilangan pekerjaan.
4. Memberikan Pelatihan dan Dukungan: Perubahan setelah
akuisisi mungkin mengharuskan

karyawan untuk
mengembangkan keterampilan baru atau menyesuaikan cara
kerja mereka.
5. Menghormati Budaya dan Identitas Perusahaan: Setelah
akuisisi, budaya dan identitas perusahaan yang ada mungkin
akan berubah. Namun, penting untuk menghormati dan
mengakui nilai-nilai yang sudah ada serta menjaga elemen
budaya yang positif.

6
Makalah ini mengikuti Diener et al. (2020) dalam defining
emosi sebagai pengalaman komponenial yang kontra dari
peristiwa pemicu, penilaian kognitif, kesiapan tindakan,
sinyal psikologis, sensasi subjektif dan hasil prilaku.
Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa
komunikasi memungkinkan terciptanya iklim positif yang
disebutkan di atas seputar perubahan (Ashkanasy &; Daus,
2002).
perubahan positif terjadi melalui taktik manajerialuntuk
menghasilkan reaksi bawahan positif (cf. Ouakouak et al.,
2020).

5
KESIMPULAN
1. Komunikasi yang efektif dapat meredakan emosi negatif
dan membangkitkan emosi positif. Berbagi informasi secara
terbuka dan transparan dapat mengurangi kekhawatiran
dan rumor, sedangkan interaksi dan komunikasi yang
interaktif dapat memotivasi dan melibatkan karyawan.
2. Emosi dapat memandu upaya komunikasi. Kecemasan dan
kekhawatiran dapat diatasi melalui peningkatan berbagi
informasi, sementara interaksi dan komunikasi yang lebih
interaktif dapat digunakan untuk memotivasi dan
melibatkan karyawan.
3. Praktik komunikasi yang berbeda memiliki tujuan yang
berbeda. Komunikasi tradisional dari atas ke bawah
diperlukan untuk mempertahankan fungsionalitas sehari-
hari dan mengurangi rumor, sementara komunikasi yang
lebih interaktif dan menarik adalah cara utama untuk
meningkatkan motivasi dan komitmen karyawan.

7
SARAN
1. Melibatkan lebih banyak kasus dan variasi konteks
2. Mengeksplorasi pengalaman perubahan yang berbeda
3. Memperdalam pemahaman tentang sarana komunikasi
4. Menyelidiki perbedaan pengaruh inti
5. Mengadopsi lensa Positive Organizational Scholarship (POS)

7
ADA YANG INGIN DI
TANYAKAN?

Anda mungkin juga menyukai