Anda di halaman 1dari 5

Produsen Importir bahan baku

Eksportir Pabrik Kalbe Farma PT. Kimia Farma


Sungwun pharmocopia
Negara Asean, Afrika
selatan, dan Nigeria

Supplier Kemasan
PT. Indogravure
Distributor
Jakarta, Surabaya, dan
Cikarang

Gudang
Cabang

Pedagang

Pedagang
Glosir
Apotek

Rumah Industri
Industri
Pasien Tangga Klinik
Pasien
Rumah sakit
Ringkasan UU No.22 Tahun 2009
UU No 22 Tahun 2009 yang berisikan tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) adalah UU yang mengatur tentang pengaturan lalu lintas dan angkutan
di jalan Indonesia, UU ini memiliki pengaruh terhadap kegiatan logistik di Indonesia karena UU ini mengatur persyaratan, izin, dan pengangkutan barang.

Pasal 1 angka 30 mendefinisikan "Angkutan Barang" sebagai pengangkutan barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat angkutan
darat, laut, atau udara.

Pasal 2 ayat (2) menegaskan bahwa UU ini berlaku untuk semua kegiatan yang terkait dengan lalu lintas dan angkutan jalan, termasuk angkutan barang.

Pasal 3 ayat (3) memuat ketentuan bahwa pemerintah memiliki kewajiban untuk menciptakan tata kelola angkutan jalan yang efektif, efisien, dan terpadu,
termasuk untuk angkutan barang.

Pasal 46 mengatur mengenai persyaratan untuk melakukan angkutan barang, termasuk persyaratan dokumen yang harus dilengkapi oleh pengusaha
angkutan barang.

Pasal 73 mengatur tentang tata cara pengangkutan barang yang melintasi wilayah Indonesia, termasuk persyaratan izin dan dokumen yang harus dipenuhi.

Pasal 101 memuat ketentuan mengenai izin usaha angkutan barang, yang mengatur persyaratan dan tata cara pengajuan izin usaha angkutan barang.

Back to Agenda Page


Ringkasan UU No.23 Tahun 2007
Undang-undang No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian memiliki hubungan dengan logistik karena dalam
undang-undang ini diatur mengenai penyelenggaraan angkutan barang dengan kereta api. Beberapa poin penting
dalam undang-undang ini yang berhubungan dengan logistik antara lain:
1. Izin usaha angkutan barang dengan kereta api Undang-undang ini mengatur bahwa izin usaha angkutan barang
dengan kereta api diberikan kepada penyelenggara jasa angkutan yang memenuhi persyaratan administratif,
teknis, dan keuangan.
2. Penyelenggaraan angkutan barang dengan kereta api Undang-undang ini mengatur bahwa penyelenggaraan
angkutan barang dengan kereta api harus memperhatikan aspek keselamatan, kenyamanan, keamanan,
kecepatan, efisiensi, dan efektivitas.
3. Pengaturan stasiun kereta api Undang-undang ini juga mengatur tentang pengelolaan stasiun kereta api yang
digunakan sebagai tempat penjemputan dan pengantaran barang, seperti persyaratan, izin usaha, pengelolaan,
dan pemanfaatan fasilitas stasiun kereta api.

Back to Agenda Page


Ringkasan UU No.17 Tahun 2008
UU No 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran yang mengatur kegiatan pelayaran di Indonesia, berikut beberapa poin penting dalam UU yang berkaitan dengan
Logistik di Indonesia;
Izin pelayaran
UU ini mengatur bahwa setiap kapal yang akan berlayar di perairan Indonesia wajib memiliki izin pelayaran yang dikeluarkan oleh pihak berwenang, yakni
Kementerian Perhubungan.

Keselamatan pelayaran
UU ini juga mengatur tentang keselamatan pelayaran, termasuk persyaratan yang harus dipenuhi oleh kapal dan awak kapal agar dapat berlayar dengan
aman.

Perlindungan lingkungan hidup


UU ini menegaskan bahwa kegiatan pelayaran harus dilakukan dengan memperhatikan aspek lingkungan hidup, termasuk pengelolaan limbah dan bahan
berbahaya.

Pelayanan logistik
UU ini juga mengatur tentang pelayanan logistik yang dilakukan oleh kapal, termasuk penyediaan kapal angkutan barang dan kapal penumpang.

Penegakan hukum
UU ini menetapkan sanksi pidana bagi pelanggar ketentuan dalam undang-undang ini, seperti penggunaan kapal yang tidak memiliki izin pelayaran,
pelanggaran keselamatan pelayaran, dan pelanggaran terhadap ketentuan perlindungan lingkungan hidup.

Back to Agenda Page


Ringkasan UU No.1 Tahun 2009
UU No 1 Tahun 2009 merupakan UU yang mengatur tentang kegiatan
penerbangan di Indonesia, yang sangat khusus berhubungan dengan
logistik, memiliki beberapa poin yang terkait yaitu;
Kewajiban memenuhi standar keselamatan
UU ini menetapkan bahwa setiap pihak yang terlibat dalam kegiatan penerbangan, termasuk maskapai penerbangan, harus memenuhi standar keselamatan
yang ditetapkan oleh pihak berwenang. Hal ini juga berlaku untuk transportasi barang melalui udara dalam rangka logistik.

Persyaratan untuk memperoleh izin usaha


UU ini menetapkan persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan penerbangan untuk memperoleh izin usaha dari pihak berwenang. Hal ini juga berlaku
untuk perusahaan logistik yang menggunakan transportasi udara dalam kegiatannya.

Kewajiban memberikan jaminan keselamatan


UU ini menetapkan bahwa perusahaan penerbangan harus memberikan jaminan keselamatan bagi penumpang dan barang yang diangkutnya. Hal ini juga
berlaku untuk perusahaan logistik yang menggunakan transportasi udara dalam kegiatannya.

Perlindungan konsumen
UU ini menetapkan hak-hak konsumen dalam kegiatan penerbangan, termasuk hak-hak dalam hal pengangkutan barang melalui udara dalam rangka
logistik.

Kepemilikan maskapai penerbangan


UU ini mengatur tentang kepemilikan maskapai penerbangan, termasuk persyaratan dan kewajiban bagi pemilik maskapai penerbangan.
Back to Agenda Page

Anda mungkin juga menyukai