Anda di halaman 1dari 2

Nama : Neng Eliza Rusliawati

NIM : 19210198
Kelas : B2-2019

Jawaban
1. Psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari perilaku berbahasa, baik perilaku yang tampak
maupun perilaku yang tidak tampak.
2. Berfikir autistic adalah kegiatan mental yang tidak memiliki tujuan tertentu, dan sering
dinamakan berpikir tidak terarah. Berpikir realistik disebut juga nalar adalah kegiatan mental
yang memiliki tujuan tertentu, dan sering dinamakan berpikir terarah.
3. - Pemerolehan bahasa adalah proses bagaimana seseorang dapat berbahasa atau proses anak-anak
pada umumnya memperoleh bahasa pertama. Pemerolehan bahasa berlalu pada ambang sadar.
Pemeroleh bahasa biasanya tidak sadar bahwa ia tengah memperoleh bahasa.
Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar menggunakan bahasa secara baik dan benar dalam
kegiatan komunikasi, bukan belajar tentang bahasa. Belajar tentang bahasa mengarah kepada
belajar ilmu bahasa atau linguistik.

4. Teori behaviorisme merupakan salah satu teori pembelajaran yang terfokus ke pengamatan tingkah
laku seseorang dalam belajar. Teori ini mengambil hasil belajarnya melalui tingkah laku atau
kepribadian.

Teori belajar kognitivisme adalah suatu teori belajar yang lebih mementingkan proses belajar dari
pada hasil belajar.

5. Intuisi linguistik ini tidak begitu saja ada, tetapi dikembangkan pada anak sejalan dengan
pertumbuhannya, sedangkan performansi adalah sesuatu yang dihasilkan oleh kompetensi.
Kompetensi adalah proses penguasaan tata bahasa (fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik)
secara alamiah. Kompetensi ini dibawa oleh setiap anak sejak lahir.

6. Pembelajaran atau penyajian pembelajaran bahasa secara formal tentu memiliki pengaruh
terhadap kecepatan dan keberhasilan dalam memperoleh bahasa kedua karena berbagai
faktor dan variabel telah dipersiapkan dan diadakan dengan sengaja. Demikian juga
keadaan lingkungan pembelajaran bahasa kedua secara formal, di dalam kelas, sangat
berbeda dengan lingkungan pembelajaran bahasa kedua secara naturalistik.

7. Dwibahasawan adalah masyarakat yang menguasai dua bahasa atau lebih yang digunakan secara
bergantian, namun masing-masing bahasa mempunyai peranannya masing-masing. Dwibahasawan
merupakan orang yang dapat berbicara dalam dua bahasa, seperti bahasa nasional dan bahasa asing,
bahasa daerah dan bahasa nasional.
8. Beberapa jenis gangguan berbahasa dapat terdeteksi sejak masa kanak-kanak di kecamatan Pahae
Julu. Diantaranya yaitu spektrum autisme, apraksia lisan, disleksia, gagap, keterlambatan
berbicara (speech delay) dan cerebral palsy.

Anda mungkin juga menyukai