Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KEGIATAN

DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN


PUSKESMAS SERING

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Puskesmas
2.1.1 Pengertian Puskesmas
Menurut Keputusan dari Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 75 Tahun 2014 Tentang Kesehatan
Masyarakat, Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Yang dimaksud dengan :
 Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik
promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan
oleh pemerintah-pemerintah daerah dan/atau masyarakat.
 Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan
dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat.
 Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
Suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan
yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan
penyakit, pengurangan penderitaan akibat dan memulihkan
kesehatan perseorangan.
 Pelayanan Kesehatan
Upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat,
mencakup perencanaan, pelaksanaan,evaluasi,pencatatan,
pelaporan, dan dituangkan dalam satu sistem.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 3


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
28 MEI – 20 JUNI 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SERING

 Tenaga Kesehatan
Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memilki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

2.1.2 Tujuan Puskesmas


Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas
bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang :
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan dan kemampuan hidup sehat
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
c. Hidup dalam lingkungan yang sehat
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat

2.1.3 Fungsi Puskesmas


Sesuai dengan Sistem kesehatan Nasional, Puskesmas sebagai
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama mempunyai tiga fungsi
sebagai berikut:

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

Memiliki makna bahwa Puskesmas harus mampu membantu


menggerakkan (motivator, fasilitator) dan turut serta memantau
pembangunan yang diselenggarakan di tingkat kecamatan agar
dalam pelaksanaannya mengacu, berorientasi serta dilandasi oleh
kesehatan sebagai faktor pertimbangan utama. Diharapkan setiap
pembangunan yang dilaksanakan setidaknya mendatangkan
dampak positif terhadap kesehatan. Keberhasilan dapat diukur dari
Indeks Potensi Tatanan Sehat (IPTS) Indikatornya adalah :
 Berapa % sekolah yang dinyatakan berpotensi sehat

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 4


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
28 MEI – 20 JUNI 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SERING

 Berapa % tempat kerja yang dinyatakan berpotensi sehat


 Berapa tempat-tempat umum yang dinyatakan berpotensi sehat
Indikator Potensi Tatanan Sehat untuk sekolah:
 Tersedianya air bersih
 Tersedianya jamban yang saniter
 Adanya larangan merokok
 Adanya dokter kecil untuk SD atau Palang Merah Remaja
(PMR) untuk SLTP

2. Memberdayakan masyarakat dan keluarga

Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitas yang


bersifat non instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah,
merencanakan dan melakukan pemecahan dengan memanfaatkan
potensi setempat dan fasilitas yang ada, baik dari intansi lintas
sektoral maupun LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan tokoh
masyarakat.

Pemberdayaan keluarga adalah segala upaya fasilitas yang


bersifat non instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan keluarga agar mampu mengidentifikasi masalah,
merencanakan dan mengambil keputusan untuk melakukan
pemecahannya dengan benar tanpa atau bantuan pihak lain.

Indikator fungsi pemberdayaan masyarakat, yaitu:


 Tumbuh-kembang UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat)
 Tumbuh dan berkembangnya LSM di bidang kesehatan.
 Tumbuh dan berfungsinya BPKM (Badan Peduli Kesehatan
Masyarakat) atau BPP (Badan Penyantun Puskesmas)

3. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama


Upaya pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
diselenggarakan Puskesmas bersifat holistik,

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 5


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
28 MEI – 20 JUNI 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SERING

komprehensif/rnenyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.


Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan yang
bersifat pokok (basic health service), yang sangat dibutuhkan oleh
sebagian besar masyarakat serta, mempunyai nilai strategis untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan
tingkat pertama meliputi pelayanan kesehatan masyarakat dan
pelayanan medik. Pada umumnya pelayanan kesehatan tingkat
pertama ini bersifat pelayanan rawat jalan (ambulatory/out patient
service).
Sebagai pusat pelayanan tingkat pertama di wilayah
kerjanya, Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan
pemerintah yang wajib menyelenggarakan pelayanan
kesehatan secara bermutu, terjangkau, adil dan merata.
Upaya pelayanan yang diselenggarakan meliputi:
 Pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan
pelayanan promotif dan preventif, dengan pendekatan kelompok
masyarakat, serta sebagian besar diselenggarakan bersama
masyarakat melalui upaya pelayanan dalam dan luar gedung di
wilayah kerja puskesmas.
 Pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan
pelayanan promotif dan preventif, dengan pendekatan kelompok
masyarakat, serta sebagian besar diselenggarakan bersama
masyarakat melalui upaya pelayanan dalam dan luar gedung di
wilayah kerja puskesmas.
 Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan pelayanan,
kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga
pada umumnya melalui upaya rawat jalan dan rujukan.
Pada kondisi tertentu dan bila memungkinkan dapat
dipertimbangkan Puskesmas dapat memberikan pelayanan rawat
inap sebagai rujukan antara sebelum dirujuk ke Rumah Sakit.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 6


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
28 MEI – 20 JUNI 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SERING

Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, Puskesmas dapat


melakukan cara-cara sebagai berikut :
1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk
melakukankegiatan dalam rangka menunjang dirinya sendiri.
2. Memberi petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana
menggali serta menggunakan sumber daya yang ada secara
efektif dan efisien.
3. Memberi bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan
rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat
dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan
ketergantungan.
4. Memberi pelayanan kesehatan langsung pada masyarakat.
5. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanakan program kerja Puskesmas.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan yang
bersifat mutlak perlu, yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar
masyarakat serta mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
Upaya pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
diselenggarakan Puskesmas bersifat holistik, komprehensif, terpadu
dan berkesinambungan.
Pelayanan Kesehatan Menyeluruh, yaitu pelayanan kesehatan
yang meliputi :
 kuratif (pengobatan)
 preventif (pencegahan)
 promotif (peningkatan kesehatan)
 rehabilitatif (pemulihan kesehatan)
Semua jenis pelayanan ini ditujukan kepada semua jenis, golongan
umur dan dimulai sejak dimulainya pembuahan dalam
kandungan hingga tutup usia.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 7


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
28 MEI – 20 JUNI 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SERING

 Pelayanan Kesehatan Terpadu (terintegrasi)


Sebelum adanya pelayanan kesehatan terpadu ini, masing-
masing organisasi yang terkait dalam pelayanan kesehatan
melakukan usaha-usaha kesehatannya secara terpisah dan
bekerja sendiri-sendiri. Mereka langsung melaporkan hasil
kegiatannya kepada KaDinKes sehingga mereka saling tidak
mengenal program apa yang akan dijalankan untuk kemajuan
kesehatan di masyarakat.
Dengan adanya peningkatan sistem pelayanan kesehatan
melalui Puskesmas, maka kegiatan-kegiatan pokok ini dilakukan
bersama dibawah satu koordinasi & satu program. Berbagai jenis
kegiatan pokok Puskesmas dilakukan secara kerja sama, begitu
pula rencana kegiatan, pelaksanaan kegiatan, pengawasan dan
pengendalian serta evaluasi kegiatan dilakukan bersama di bawah
satu administrator dan satu pimpinan.
Sebagai sarana untuk mempermudah Puskesmas dalam
melakukan tugasnya, maka Puskesmas ditunjang dengan unit
kegiatan yang lebih sederhana dalam bentuk:
1. Puskesmas Pembantu (Pustu)
Puskesmas pembantu merupakan unit pelayanan kesehatan
yang sederhana dan berfungsi menunjang serta membantu
melaksanakan kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam
masyarakat lingkungan wilayah yang lebih kecil serta jenis dan
kompetensi pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan
tenaga dan sarana yang tersedia. Dalam Pelita V, wilayah kerja
Puskesmas pembantu diperkirakan meliputi 2-3 desa, dengan
sasaran penduduk antara 2500 orang (di luar Jawa–Bali) hingga
10.000 orang (di perkotaan Jawa–Bali). Puskesmas pembantu
merupakan bagian integral dari Puskesmas, dengan kata lain
Puskesmas juga meliputi Puskesmas pembantu yang ada di
wilayah kerjanya.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 8


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
28 MEI – 20 JUNI 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SERING

Tugas pokok Puskesmas pembantu adalah


menyelenggarakan sebagian program kegiatan Puskesmas sesuai
dengan kompetensi tenaga dan sumberdaya lain yang tersedia.
2. Puskesmas keliling (Pusling)
Adalah merupakan tim pelayanan kesehatan Puskesmas
keliling, terdiri dari tenaga yang dilengkapi dengan kendaraan
bermotor/roda 4/perhau bermotor, peralatan kesehatan, peralatan
komunikasi yang berasal dari Puskesmas. Puskesmas keliling
berfungsi untuk menunjang dan membantu kegiatan pelaksanaan
program Puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum
terjangkau atau lokasi yang sulit dijangkau oleh sarana
kesehatan.
Kegiatan Puskesmas keliling adalah :
a. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di
daerah terpenil yang tidak terjangkau oleh pelayanan
Puskesmas atau Puskesmas pembantu, 4 hari dalam
seminggu.
b. Melakukan penyelidikan terhadap kasus luar biasa
c. Melakukan rujukan bagi kasus gawat darurat
d. Melakukan penyuluhan dengan menggunakan alat audio
visual.
3. Bidan yang bertugas di desa
Bidan desa adalah tenaga bidan yang ditempatkan di desa
dalam rangka meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan
kesehatan Puskesmas, bidan desa mempunyai wilyah kerja 1-2
desa dengan jumlah penduduk rata-rata 3000 orang/desa, dan
bertanggung jawab kepada kepala Puskesmas.
Tugas utama bidan tersebut adalah membina peran serta
masyarakat dalam Posyandu dan pembinaan kelompok
persepuluhan, membina kelompok kader dasa wisma, membantu
persalinan di rumah-rumah, mengadakan rujukan. Di samping

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 9


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
28 MEI – 20 JUNI 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SERING

memberi pelayanan langsung di Posyandu dan pertolongan


persalinan di rumah. Selain itu sebagai tugas khusus, bidan desa
bertanggung jawab atas program Kesehatan Ibu dan Anak serta
program Keluarga Berencana di wilayah kerjanya.
4. Puskesmas rawat inap
Puskesmas rawat inap adalah Puskesmas dengan fasilitas
tempat perawatan dan ruang tambahan untuk menolong
penderita gawat darurat baik berupa tindakan operatif terbatas
maupun perawatan sementara. Fungsinya sebagai ”Pusat
Rujukan Antara” yang melayani penderita gawat darurat
sebelum dapat dirujuk ke Rumah Sakit.
Kriteria yang harus dipenuhi oleh Puskesmas rawat inap
adalah sebagai berikut:
 Puskesmas harus terletak kira-kira 20 km dari RS
 Mudah dicapai dengan kendaraan bermotor dari puskesmas
sekitarnya
 Dipimpin oleh seorang dokter disertai tenaga kesehatan yang
memadai
 Jumlah kunjungan minimal100 orang per hari
 Penduduk wilayah puskesmas & penduduk 3 puskesmas
sekitarnya minimal 20.000 per puskesmas
 Pemda bersedia menyediakan anggaran rutin yang
mencukupi

Kegiatan :
1. Melakukan tindakan operatif terbatas pada kasus – kasus:
 kecelakaan lalu lintas
 persalinan penyulit
 penyakit gawat darurat
2. Merawat sementara atau melakukan observasi diagnostik
dengan rata-rata hari perawatan 3 hari atau maksimal 7 hari

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 10


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
28 MEI – 20 JUNI 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SERING

3. Melakukan pertolongan sementara untuk mempersiapkan


pengiriman penderita ke RS
4. Memberi pertolongan persalinan bagi kehamilan resti
(risiko tinggi)dan persalinan dengan penyulit
5. Melakukan MOP atau MOW(MOP = Metode Operasi pada
Pria, MOW = Metode Operasi pada Wanita )

2.2 Visi dan Misi Puskesmas


2.2.1 Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan sehat menuju Indonesia sehat. Kecamatan
sehat merupakan gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang
ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan yang ditandai dengan
penduduknya hidup dalam lingkungan sehat dan dengan perilaku
hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Kelompok indikator pencapaian Kecamatan sehat yang
dipantau tahunan atau lima tahunan yang terdiri dari :
 Indikator lingkungan meliputi :
 Ketersediaan air bersih dan jamban
Sarana pembuangan air besar dibedakan menjadi empat macam,
yaitu memakai jamban leher angsa, jamban plengsengan, jamban
cemplung dan tidak memakai jamban.
 Keadaan tempat pembuangan sampah dan limbah
 Keadaan sanitasi tempat-tempat umum (TTU)
Tempat–tempat umum merupakan sarana yang dikunjungi
banyak orang dan dikhawatirkan dapat menjadi tempat
penyebaran penyakit. TTU meliputi hotel, terminal, biosko, pasar
dan lain-lain. Sedangkan TTU sehat adalah tempat umum yang
memenuhi syarat kesehatan, yaitu memiliki sarana air bersih,

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 11


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
28 MEI – 20 JUNI 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SERING

tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah,


ventilasi yang baik, luas lantai (luas ruang) yang sesuai dengan
banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan ruang yang
sesuai.
 Indikator perilaku masvarakat meliputi:
 Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lima tatanan
PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan kondisi bagi perorangan, keluarga dan kelompok
dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi,
memberikan informasi dan edukasi untuk meningkatkan
penetahuan, sikap dan perilaku sehingga membantu masyarakat
dalam mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri., dalam
tatanan rumah tangga, agar dapat menerapkan cara-cara hidup
sehat dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan
kesehatan. Upaya yang dilakukan melalui pendekatan
pimpinann (advokasi), bina suasana (social support), dan
pemberdayaan masyarakat (empowerment).
 Indikator pelayanan kesehatan, meliputi :
 KEP balita
 Insidens penyakit diare
 Insidens penyakit TBC
 Insidens penyakit ISPA pada balita
 Resiko tinggi pada ibu hamil

Kelompok Indikator pelaksanaan fungsi Puskesmas yang


dipantau bulanan atau tahunan yang terdiri dari:
 Indikator penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
 Tatanan sekolah
 Tatanan tempat kerja
 Tatanan tempat-tempat umum

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 12


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
28 MEI – 20 JUNI 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SERING

 Tatanan institusi kesehatan


Ukuran penilaian tatanan yang dimaksud adalah perilaku
dan keadaan lingkungan fisik
 Indikator pemberdayaan masyarakat dan keluarga
 Tumbuh kembangnya upaya kesehatan berbasis masyarakat
(UKBM)
 Tumbuh dan berkembangnya lembaga swadaya masyarakat
(LSM) yang bergerak di bidang kesehatan
 Tumbuh dan fungsi Badan Penyantun Puskesmas (BPP)
 Tumbuh dan berkembangnya keluarga sehat
 Indikator pelayanan kesehatan tingkat pertama
 Kualitas pelayanan
 Cakupan program kegiatan

Selanjutnya Dinas Kesehatan kabupaten/kota bersama dengan


Puskesmas menguraikan indikator diatas lebih operasional sesuai
dengan pelaksanaan kegiatan fungsi Puskesmas dengan
pertimbangan keadaan kesehatan di kabupaten/kota khususnya di
daerah wilayah kerja Puskesmas.

2.2.2 Misi Puskesmas


Pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat yang
dilakukan melalui Puskesmas didasarkan pada misi didirikannya
Puskesmas sebagai pusat pengembangan kesehatan (Centre for
Health Development) di wilayah kerja tertentu (biasanya di tingkat
Kecamatan). Upaya pengembangannya dapat dilaksanakan melalui
perluasan jangkauan wilayah sesuai dengan tingkat kemajuan
transportasi, peningkatan mutu pelayanan dan keterampilan staf,
peningkatan rujukan, peningkatan manajemen organisasi, dan
peningkatan peran serta masyarakat.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 13


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
28 MEI – 20 JUNI 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SERING

Penjabaran misi Puskesmas sebagai pusat pengembangan


kesehatan dapat dilakukan melalui berbagai upaya seperti:
1. Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa
dengan membangun Puskesmas yang baru, Puskesmas Pembantu,
Pos Kesehatan, Posyandu dan penempatan bidan di desa yang
mengelola sebuah polindes (poliklinik persalinan desa).
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Mutu pelayanan
kesehatan di Puskesmas dapat diwujudkan, baik dengan
meningkatkan keterampilan dan motivasi kerja staf Puskesmas
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat maupuun
dengan cara mencukupi berbagai jenis kebutuhan peralatan dan
obat-obatan yang perlu tersedia di Puskesmas. Ada dua aspek
mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas yang perlu dibedakan
yaitu quality of care dan quality of services. Keduanya saling
terkait. Quality of care lebih banyak menyatu aspek profesi dan
penanganannya menjadi tanggung jawab ikatan profesi. Yang
termasuk Quality of services lebih banyak terkait dengan kualitas
dan kelengkapan sarana pelayanan kesehatan termasuk
manajemen program pelayanan kesehatan (management support
system).
3. Pengadaan peralatan dan obat-obatan disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat. Perencanaan pengadaan obat seharusnya
didasarkan pada analisis epidemiologi penyakit yang berkembang
di wilayak kerja Puskesmas. Tetapi model perencanaan obat
dengan menggunakan pendekatan epidemiologi penyakit masih
sulit dilaksanakan di Puskesmas karena adanya format baku
sistem pengadaan dan distribusi obat melalui sistem Inpres
sehingga mekanisme perencanaan dari bawah sukar berkembang.
4. Sistem rujukan di tingkat pelayanan kesehatan dasar lebih
diperkuat dengan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
sampai ke tingkat desa. Rujukan pelayanan kesehatan akan dapat

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 14


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
28 MEI – 20 JUNI 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SERING

terlaksana bila pembangunan sektor lain di tingkat Kecamatan


juga mendukung yaitu tersedianya fasilitas transportasi yang lebih
memadai dan peningkatan pendapatan keluarga. Kegagalan tugas
pokjanal (kelompok kerja fungsional) menunjang pelaksanaan
program pelayanan terpadu adalah salah satu contoh masih
lemahnya koordinasi dan kerjasama lintas sektoral di tingkat
Kecamatan sehingga pelaksanaan rujukan program secara sektoral
di tingkat Kecamatan juga terhambat.
5. Peran serta masyarakat melalui pengembangan Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD). Prinsip kerja PKMD
adalah berkembangnya kegiatan masyarakat dalam rangka
menolong diri mereka sendiri. Kegiatannya perlu dilakukan
secara gotong-royong dan swadaya sehingga masyarakat mampu
mencapai mutu hidup yang lebih sehat dan sejahtera. Kegiatan
masyarakat tersebut merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional pada umumnya dan pembangunan desa khususnya.
Pengembangan program PKMD seharusnya mendapat dukungan
melalui peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektoral.
Ini berarti kegiatan PKMD harus dikembangkan oleh masyarakat
sendiri dan pembinaannya dilakukan tidak saja oleh Puskesmas
tetapi bekerjasama dengan sektor-sektor lain yang terkait di
tingkat Kecamatan. Lahirnya konsep PKMD di Indonesia
merupakan jawaban atas rekomendasi WHO di Alma Ata (1978)
untuk menerapkan tema pembangunan kesehatan untuk seluruh
masyarakat tahun 2000 (Health for all by the year 2000).
Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa misi Puskesmas
hanya mencakup 4 hal, yaitu:
 Menggerakkan pembangunan Kecamatan yang berwawasan
kesehatan
 Mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup
sehat

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 15


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
28 MEI – 20 JUNI 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SERING

 Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang


bermutu, merata dan terjangkau
 Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.

2.3 Prinsip, Azas dan Upaya Penyelenggaraan Puskesmas


Pada penyelenggaran upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaran puskesmas secara
terpadu.
2.3.1 Prinsip Penyelenggaran Puskesmas
Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas berdasarkan PMK No.75 tahun
2014 meliputi :
1. Berdasarkan prinsip paradigma sehat, puskesmas mendorong
seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya
mencegah dan mengurangi resiko kesehatan yang dihadapi individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
2. Berdasarkan prinsip pertanggungjawaban wilayah, Puskesmas
menggerakan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya.
3. Berdasarkan prinsip kemandirian masyarakat, Puskesmas
mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat.
4. Berdasarkan prinsip pemerataan, Puskesmas menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh
masyarakat di wilayah kerjanya secara adil tanpa membedakan status
sosial, ekonomi, agama, budaya dan kepercayaan.
5. Berdasarkan prinsip teknologi tepat guna, Puskesmas
menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan teknologi
tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan, mudah dimanfaatkan
dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 16


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
28 MEI – 20 JUNI 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SERING

Berdasarkan prinsip keterpaduan dan kesinambungan, Puskesmas


mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan UKM dan
UKP lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan sistem
rujukan yang didukung dengan manajemen puskesmas.
2.3.2 Azas Penyelenggaraan Puskesmas
Sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama di
Indonesia, pengelolaan program kerja Puskesmas berpedoman pada
empat azas pokok yakni:
1. Azas pertanggung-jawaban wilayah
Dalam menyelenggarakan program kerjanya, Puskesmas
harus melaksanakan azas pertanggung-jawaban wilayah. Artinya,
Puskesmas harus bertanggung jawab atas semua masalah
kesehatan yang terjadi di wilayah kerjanya.
Karena adanya azas yang seperti ini, maka program kerja
Puskesmas tidak dilaksanakan secara pasif saja, dalam arti hanya
sekedar menanti kunjungan masyarakat ke Puskesmas, melainkan
harus secara aktif memberikan pelayanan kesehatan sedekat
mungkin dengan masyarakat.
2. Azas peran serta masyarakat
Dalam menyelenggarakan program kerjanya, Puskesmas
harus melaksanakan azas peran serta masyarakat. Artinya,
berupaya melibatkan Bentuk peran serta masyarakat dalam
pelayanan kesehatan banyak masyarakat dalam
menyelenggarakan program kerja tersebut. Di Indonesia dikenal
dengan nama Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
3. Azas keterpaduan
Dalam menyelenggarakan program kerjanya, Puskesmas
harus melaksanakan azas keterpaduan. Artinya, berupaya
memadukan kegiatan tersebut bukan saja dengan program
kesehatan lain (lintas program), tetapi juga dengan program dari
sektor lain lintas sektoral).

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 17


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
28 MEI – 20 JUNI 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SERING

4. Azas rujukan
Dalam menyelenggarakan program kerjanya, Puskesmas
harus melaksanakan azas rujukan. Artinya, jika tidak mampu
menangani suatu masalah kesehatan harus merujuknya ke sarana
kesehatan yang lebih mampu. Untuk pelayanan kedokteran jalur
rujukannya adalah Rumah Sakit. Sedangkan untuk pelayanan
kesehatan masyarakat jalur rujukannya adalah pelbagai ”kantor”
kesehatan.
2.3.3 Upaya Penyelenggaraan Puskesmas
1. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global
serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dan harus diselenggarakan di setiap
Puskesmas. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah :
a. Upaya promosi kesehatan
b. Upaya kesehatan lingkungan
c. Upaya kesehatan Ibu dan Anak serta keluarga berencana
d. Upaya perbaikan gizi masyarakat
e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya
yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang
ditemukan dimasyarakat serta yang disesuaikan dengan
kemampuan Puskesmas, yang dipilih dari daftar upaya kesehatan
pokok Puskesmas yang telah ada yakni:
a. Upaya kesehatan sekolah
b. Upaya perawatan kesehatan masyarakat
c. Upaya kesehatan kerja
d. Upaya kesehatan gigi dan mulut
e. Upaya kesehatan jiwa

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 18


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
28 MEI – 20 JUNI 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SERING

f. Upaya kesehatan mata


g. Upaya kesehatan usia lanjut
h. Upaya pembinaan pengobatan
i. Laboratorium sederhana

2.4 Kedudukan, Organisasi, dan Tata Kerja Puskesmas


2.4.1 Kedudukan Puskesmas
Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya
dengan Sistem Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan
Kabupaten/Kota dan Sistem Pemerintah Daerah:
1. Sistem Kesehatan Nasional
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional
adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang
bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan
Kabupaten/Kota adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan
Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya.
3. Sistem Pemerintah Daerah
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah
adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang merupakan unit struktural Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.
4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Di wilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi
pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga
masyarakat dan swasta seperti: praktik dokter, praktik dokter gigi,
praktik bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 19


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
28 MEI – 20 JUNI 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SERING

Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan


kesehatan strata pertama ini adalah sebagai mitra. Di wilayah
kerja Puskesmas terdapat pula berbagai upaya-upaya kesehatan
berbasis dan bersumber daya masyarakat seperti: Posyandu,
Polindes, Pos Obat Desa dan Pos UKK. Kedudukan puskesmas di
antara berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis dan
bersumber daya masyarakat adalah sebagai Pembina.

2.4.2 Organisasi Puskesmas


1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puskesmas tergantung dari beban tugas
masing-masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi
Puskesmas di suatu Kabupaten/Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan
peraturan daerah. Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur
organisasi Puskesmas sebagai berikut:
a. Kepala Puskesmas
b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan:
 Data dan informasi
 Perencanaan dan penilaian
 Keuangan
 Umum dan kepegawaian
c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas:
 Upaya kesehatan masyarakat, termasuk pembinaan terhadap
UKMB
 Upaya kesehatan perorangan
d. Jaringan Pelayanan Perorangan:
 Unit Puskesmas Pembantu
 Unit Puskesmas Keliling
 Unit Bidan di Desa/Komunitas.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 20


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
28 MEI – 20 JUNI 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SERING

2. Kriteria Personalia
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas
disesuaikan dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing unit
Puskesmas. Khusus untuk Kepala Puskesmas kriteria tersebut
dipersyaratkan harus seorang sarjana di bidang kesehatan yang
kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.
3. Eselon Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas adalah penanggungjawab pembangunan
kesehatan di tingkat kecamatan, sesuai dengan tanggungjawab tersebut
dan besarnya peran Kepala Puskesmas dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan maka jabatan kepala
puskesmas adalah jabatan struktural eselon IV. Apabila tenaga yang
memenuhi syarat untuk menjabat jabatan eselon IV tidak tersedia,
ditunjuk pejabat sementara yang sesuai dengan sesuai dengan kriteria
Kepala Puskesmas yakni seorang sarjana di bidang kesehatan
masyarakat, dengan kewenangan yang setara dengan pejabat tetap.

2.4.3 Tata Kerja Puskesmas


1. Dengan Kantor Kecamatan
Dalam melaksanakan fungsinya, Puskesmas berkoordinasi dengan
kantor Kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di
tingkat Kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup perencanaan,
penggerakan pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian serta
penilaian. Dalam hal pelaksanaan fungsi penggalian sumber daya
masyarakat oleh Puskesmas, koordinasi dengan kantor Kecamatan
mencakup pula kegiatan fasilitasi.
2. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Puskesmas ialah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Dengan demikian, secara teknis dari administratif,
Puskesmas bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Sebaliknya, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 21


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
28 MEI – 20 JUNI 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SERING

bertanggung jawab membina serta memberikan bantuan administratif


dan teknis kepada Puskesmas.
3. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola
oleh lembaga masyarakat dan swasta, Puskesmas menjalin kerja sama
termasuk penyelenggara rujukan dan memantau kegiatan yang
diselenggarakan. Sedangkan sebagai pembina upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat, Puskesmas melaksanakan bimbingan
teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan. Contohnya seperti
Posyandu, Poskeskel, dll.
4. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, Puskesmas menjalin kerja sama yang erat
dengan berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan
perorangan, jalinan kerja sama tersebut diselenggarakan dengan
berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan seperti Rumah Sakit
(Kabupaten/Kota) dan berbagai Balai Kesehatan Masyarakat (Balai
Pengobatan Penyakit Paru, Balai Kesehatan Mata Masyarakat, Balai
Kesehatan Kerja Masyarakat, Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat,
Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat, Balai Kesehatan Indra Masyarakat).
Sedangkan untuk upaya kesehatan masyarakat, jalinan kerja sama
diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan
masyarakat rujukan, seperti Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Balai
Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium Kesehatan serta
berbagai Balai Kesehatan Masyarakat. Kerja sama tersebut
diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang menyeluruh
dalam koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
5. Dengan Lintas Sektor
Tanggung jawab Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan yang
dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk hasil yang

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 22


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
28 MEI – 20 JUNI 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SERING

optimal, penyelenggaraan pembangunan kesehatan tersebut harus


dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait yang ada di
tingkat Kecamatan. Diharapkan di satu pihak, penyelenggarakan
pembangunan kesehatan di Kecamatan tersebut mendapat dukungan
dari berbagai sektor terkait, sedangkan di pihak lain pembangunan yang
diselenggarakan oleh sektor lain di tingkat Kecamatan berdampak
positif terhadap kesehatan.
6. Dengan Masyarakat
Sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya, Puskesmas memerlukan dukungan aktif
dari masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan. Dukungan
aktif tersebut diwujudkan melalui pembentukan Badan Penyantun
Puskesmas yang menghimpun berbagai potensi masyarakat, seperti
tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, organisasi kemasyarakatan, serta
dunia usaha. BPP tersebut berperan sebagai mitra dalam
menyelenggarakan pembangunan kesehatan.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 23


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
28 MEI – 20 JUNI 2019

Anda mungkin juga menyukai