Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN AWAL (LAPORAN MINGGU

PERTAMA) HASIL OBSERVASI SEKOLAH


PROGRAM KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 5 TAHUN 2023

Nama ketua kelompok Ainun Sang Fajar Syahril


Nomor telepon aktif ketua kelompok 083136855536
Nama anggota kelompok 1. Nur Fadilah Arief
2. Nurul Mukhlisa Novianti
3. Sherli
4. Viona Amanda Indalola
Nomor telepon aktif anggota kelompok 1. 082345665696
2. 087780837326
3. 085318401241
4. 082246917708
Tanggal dan waktu pelaksanaan 20 - 25 Februari 2023
Nama sekolah UPTD SD Negeri 37 Kota Parepare
NPSN sekolah 40307753
Nama Kepala Sekolah Drs. BUNYAMIN
Nomor Whatsapp aktif Kepala Sekolah 082324551919
Nama Guru Pamong ENDANG, S.Pd
Nomor Whatsapp aktif Guru Pamong 085341881400
Nama Dosen Pembimbing Lapangan Dr. HJ. SUMIATI, MA.

Nama PIC Dinas Pendidikan untuk H. M Makmur, S.Pd.,MM.


Kampus Mengajar
Jabatan Sekertaris

Nomor Whatsapp aktif PIC Dinas 085255266264


Pendidikan

*Guru Pamong hanya satu orang


**PIC = penanggung jawab
Jelaskan metode yang dilakukan saat observasi sekolah!
Metode:
- Wawancara
- Pengamatan Langsung

Penjelasan pemilihan metode:

Dalam melakukan observasi di sekolah, metode yang kami lakukan yaitu menggunakan
metode wawancara dan pengamatan langsung. Metode wawancara dilakukan dengan
melakukan wawancara kepada Kepala Sekolah, Guru pamong, dan guru-guru di sekolah
UPTD SD Negeri 37 Parepare terkait dengan masalah-masalah dan kebutuhan sekolah serta
keadaan literasi dan numerasi di sekolah. Alasan kami memilih metode wawancara karena
metode ini efektif untuk menggali informasi secara mendalam dari narasumber terkait
lingkungan sekolah, selanjutnya yaitu pemilihan metode observasi. Alasan kami memilih
metode observasi karena dengan mengamati secara langsung maka akan mendapatkan
gambaran data yang lebih valid dan akurat karena dapat memperoleh data berupa fakta dan
mendapatkan gambaran yang lebih jelas terkait keadaan sekolah dalam pelaksanaan literasi
dan numerasi serta tingkah laku peserta didik.

Sebutkan sumber data apa saja yang digunakan saat melakukan observasi sekolah!

Adapun sumber data yang digunakan saat melakukan observasi di sekolah yaitu dengan
menggunakan data primer dan data sekunder, data primer diperoleh secara langsung dari
hasil observasi melalui wawancara terhadap Kepala Sekolah, Guru Pamong dan guru kelas
1b dan 5c di UPTD SD Negeri 37 Parepare dan pengamatan langsung terhadap lingkungan
kelas dan sekolah sedangkan data sekunder diperoleh dengan melihat dokumen-dokumen
seperti dokumen dapodik sekolah untuk mengetahui data jumlah guru, jumlah siswa, jadwal
pelajaran kelas dan informasi terkait dengan administrasi sekolah seperti administrasi
perpustakaan dan sekolah serta program kerja yang telah diterapkan.

Bagaimana keadaan lingkungan kelas?

Berdasarkan hasil pengamatan secara langsung dan wawancara terhadap guru kelas dan
kepala sekolah, diperoleh informasi untuk keadaan kelas di lingkungan kelas. Adapun
keadaan lingkungan kelas 1b yaitu pada awal masuk kelas siswa berlarian, ketika proses
pembelajaran berlangsung ada salah satu siswa laki laki yang bernama zidan naik duduk di
atas meja dan selain itu kami juga tidak melihat pojok baca di ruang kelas tersebut. Pada
pendekatan dengan siswa ada beberapa yang belum lancar membaca di antaranya 5 siswi
dan 4 siswa. Guru masih menerapkan metode pengajaran yang masih bersifat konvensional
di karenakan terbatasnya sarana dan prasarana pembelajaran termasuk buku cetak.
Selain itu, guru kelas belum
memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran. Adapun keadaan kemampuan numerasi
pada siswa kelas rendah yaitu siswa masih belum memahami konsep numerasi sehingga
kemampuan pengenalan angka, penjumlahan, pengurangan belum optimal hal ini disebabkan
karena metode pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat menghafal bukan
memahami konsep. Begitupun dengan kelas tinggi masih belum memahami konsep
numerasi misalnya pada materi perkalian metode yang digunakan juga bersifat menghafal
bukan memahami konsep. Dalam pendekatan literasi beberapa siswa terbilang perlu kelas
tambahan untuk meningkatkan potensi yang dimiliki. Mayoritas siswa laki-laki belum
mampu dalam menyusun kata untuk membentuk sebuah kalimat. Siswa bernama Haikal
pindahan dari SDN 7 parepare terbilang tertinggal dalam membaca. Tentu, hal ini menjadi
dasar berjalannya program literasi yang kami susun. Namun, pada dasar nya siswa kelas 4A
sudah mampu membaca. Pada minat kreativitas hampir semua memiliki potensi untuk
mengekpresikan minat dan bakat mereka.

Bagaimana keadaan lingkungan sekolah?

Berdasarkan hasil pengamatan secara langsung dan wawancara terhadap guru kelas dan
kepala sekolah, diperoleh informasi untuk keadaan kelas di lingkungan sekolah. Adapun
keadaan lingkungan sekolah di UPTD SD Negeri 37 Parepare yaitu di sekolah sudah
menerapkan program literasi dan numerasi yaitu siswa diwajibkan membaca buku cerita
selama 15 menit sebelum memulai pembelajaran dan siswa diminta memahami bacaan yang
diberikan oleh guru. Setiap hari selasa terdapat kegiatan unjuk kreativitas siswa misalnya
bernyanyi, membaca puisi dan lain lainnya sesuai dengan kreativitas dari siswa. Selain itu
setiap hari kamis siswa siswi melakukan shalat duha berjamaah, setiap hari jumat melakukan
senam dan setiap hari sabtu terdapat kegiatan kerja bakti. Sedangkan pada program
peningkatan numerasi sekolah, sekolah sudah memulai menerapkan untuk kelas rendah
diberikan pengenalan angka dan untuk kelas tinggi diberikan perkalian, sedangkan pada
sarana dan prasarana sekolah, dalam hal teknologi sekolah sudah memiliki perangkat
elektronik seperti perangkat komputer dan LCD dan selain itu sekolah juga sudah memiliki
wifi. Adapun kekurangan dari sekolah tersebut yaitu tidak adanya papan nama kelas yang
tepasang sehingga kami kesulitan untuk membedakan setiap kelas. Adapun kondisi
perpustakaannya sudah bagus akan tetapi masih
terdapat buku-buku yang belum terdata dan perlu penataan yang berkelanjutan.
Hasil observasi proses pembelajaran:
1. Kurikulum yang digunakan
2. Metode dan strategi pembelajaran yang digunakan
3. Media dan sumber pembelajaran yang digunakan
1. Kurikulum yang digunakan di UPTD SD Negeri 37 Parepare menerapkan dua
kurikulum pada jenjang kelas yang berbeda, yaitu untuk jenjang kelas 1 dan 4 yang
sudah menerapkan kurikulum merdeka, sedangkan pada kelas 2,3,5 dan 6 masih
menggunakan K13 namun dalam implementasi kurikulum merdeka masih dalam
tahapan percobaan karena kurangnya perangkat pembelajaran kurikulum merdeka
dan kurangnya keterampilan guru dalam pelaksanaan kurikulum ini.
2. Metode pembelajaran yang digunakan di kelas 1 masih konvensional seperti metode
ceramah, Tanya jawab dan penugasan, sedangkan strategi pembelajaran yang
digunakan yaitu penanaman nasionalisme kepada siswa dengan kegiatan
menyanyikan lagu nasional sebelum memasuki pembelajaran. Sedikit berbeda
dengan metode yang digunakan di kelas 5 yaitu dengan menggunakan metode
demonstrasi, bermain peran, PBL hingga Games yang dilakukan di akhir
pembelajaran

3. Sumber pembelajaran yang digunakan di kelas 1 yaitu internet karena buku untuk
kurikulum merdeka belum disiapkan, sedangkan media yang digunakan yaitu media
pembelajaran sederhana dan belum menerapkan media berbasis elektronik. Untuk
kelas 5 sumber belajar yang digunakan adalah buku K13 dan untuk media
pembelajaran cukup interaktif dalam menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran
yaitu aplikasi plickers, quiziz, hingga canva. Tidak hanya itu, guru kelas 5 juga aktif
dalam menciptakan media pembelajaran seperti lingkaran akar pangkat 3.
Identifikasi masalah:
1. Jelaskan pembelajaran literasi dan numerasi yang sudah ada di sekolah!
2. Apakah ada Gerakan Literasi Sekolah (GLS)? Jelaskan!
3. Apakah sudah ada kegiatan pengembangan sekolah dan kompetensi guru?
Jelaskan!
4. Bagaimana kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi? Jelaskan!
1. Pembelajaran literasi yang dilakukan untuk kelas rendah yaitu belajar mengenal
huruf abjad dan belajar menulis serta belajar membaca dengan lancar dan untuk kelas
tinggi pembelajaran literasi yang dilakukan seperti menyediakan pojok baca di setiap
kelas. Sedangkan untuk kelas rendah dalam pembelajaran numerasi yaitu belajar
mengenal angka, penjumlahan dan pengurangan. Dan untuk kelas tinggi kegiatan
numerasi yang dilakukan yaitu perkalian.

2. Iya ada. Gerakan literasi yang sudah ada di sekolah yaitu kegiatan membaca buku
cerita selama 15 menit sebelum memulai pembelajaran dan kegiatan rutin unjuk
kreativitas misalnya membaca puisi, bernyanyi dan lain-lainnya setiap hari selasa.
Sedangkan kegiatan numerasi yang sudah diterapkan di sekolah yaitu pengenalan
angka, penjumlahan, pengurangan, dan perkalian.

3. Iya ada. seperti guru melakukan bimbingan teknologi dan sosialisasi mengenai
kurikulum merdeka dalam kegiatan KKG [kelompok kerja guru].

4. Adapun kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi sudah bisa seperti


penggunaan LCD, penggunaan Microsoft, penggunaan Powerpoint namun sekolah
masih kekurangan sarana dan prasarana untuk menujang proses pembelajaran dengan
teknologi tersebut.
Jelaskan gambaran awal dari rencana program yang akan diimplementasikan selama
penugasan!

Adapun beberapa rencana program yang akan kami implementasikan selama penugasan
Kampus Mengajar angkatan 5 di UPTD SD Negeri 37 Parepare yaitu sebagai berikut:
1. PreTest AKM Kelas V
2. Pelaksanaan kegiatan literasi selama 15 menit sebelum masuk kelas
3. Program kreasi benah pojok baca
4. Memanfaatkan video pembelajaran berbasis online di dalam kelas seperti video
animasi yang berkaitan dengan materi serta penampakan atau peristiwa alam.
5. Penataan dan pendampingan administrasi perpustakaan
6. Kelas tambahan (dikhususkan bagi siswa yang belum mampu mengenal huruf)
7. Pengembangan minat dan potensi siswa (puisi, pantun, dan pidato)
8. Membuat papan nama setiap kelas

Pilih skala 1 - 5, yang menggambarkan perasaanmu saat melaksanakan observasi


sekolah! Jelaskan!
Skor 1. Sangat Baik
Skor 2. Baik
Skor 3. Netral
Skor 4. Kurang Baik
Skor 5. Sangat Tidak Baik
Skor: 1
Penjelasan:
Kami merasakan sangat senang ketika melakukan observasi. Kami dapat bimbingan dan
arahan dengan baik dengan kepala sekolah dan para guru di sekolah. Terkait pembelajaran
dan pelaksanaan literasi dan numerasi. Saat melakukan observasi ada banyak pengalaman
baru yang kami temukan di lingkungan sekolah. Kemudian darisegi komunikasi dengan
pihak sekolah, para guru dan kepala sekolah menerima kami dengan baik sehingga kami
mengusahakan dengan optimal kinerja kami selama berada di sekolah UPTD SDN 37
Parepare.
LAMPIRAN
Parepare, 25 Februari 2023

Mahasiswa

Ainun Sang Fajar Syahril

Menyetujui/Mengetahui:

Guru Pamong Dosen Pembimbing Lapangan

ENDANG, S.Pd. Dr. HJ. SUMIATI, MA.

Anda mungkin juga menyukai