Anda di halaman 1dari 8

SOSIOLOGI HUKUM

KULIAH ONLINE KE 6
Dr Sri Sugiarti,SH MM MH
■ Pendekatan yang digunakan dalam sosiologi hukum.ini biasanya menggunakan
paradigma non Positivistik, misalnya menggunakan pendekatan
Interpretative/verstehende.
■ Pendekatan ini termasuk kedalam pendekatan fenomenologis. Dalam.hal ini
peneliti sosiologi hukum berusaha untuk memahami arti peristiwa dan kaitan2 nya
terhadap orang biasa dalam situasi tertentu.
■ Verstehen berarti pengertian interpretatif terhadap pemahaman manusia.
Verstehende merupakan suatu pendekatan yang berusaha mengerti makna yang
mendasari peristiwa sosial dan historis.
SOSIOLOGI HUKUM EVALUATIF
( Verstehende Sosiologie)
■ Sosiologi Hukum.ini lebih terikat dan concern dengan.masalah understanding
Action dari pada dengan masalah Observing behavior ( pengamatan perilaku ) dan
penjelasan positivistik tidak bisa lagi diterima.
■ Untuk dapat mengatakan secara bermakna tentang masyarakat dan mengenal.baik
kaidah2 yang berfungsi didalamnya,perspektif external tidak mencukupi.
■ Hal ini memerlukan perspektif internal, yakni perspektif partisipan yang berbicara.
■ Sosiologi Hukum ini lebih menekankan pada perspektif yang lain. Baginya
perspektif eksternal tidak dapat diterima sehubungan dg obyek yang dipelajarinya.
■ Penelitian Sosiologi Hukum ini misalnya tentang Yuridisi, menemukan bahwa
melimpahnya aturan2 hukum memiliki dampak sebaliknya dari apa yang dituju. Aturan
hukum yang melimpah itu justru mencekik kehidupan masyarakat karena terlalu
membelenggu kreativitas dan spontanitas warga.
■ Sosiologi Hukum ini bekerja untuk kepentingan teoritikal serta mengawasi perilaku
kemasyarakatan yang timbul.
■ Sosiologi Hukum ini lebih senang mengamati fenomena2 hukum yang spesifik. Menitik
beratkan pada masalah2 yang berhubungan langsung dg Legal relations, umpamanya
masalah2 Court room, soliciator's office dan juri room.
■ Hal inilah yang menjadi obyek penelitian hukum umpamanya proses2 internasional
Organisasional sosialization.
■ Pada Sosiolog Evaluatif ini lebih jauh mempersoalkan kemurnian hasil2 penelitian
empirik.
■ Sikap dari pandangan hidup ini bersifat humanistik.
■ Verstehen sebagai pendekatan dalam Sosiologi Hukum ini dapat
disimpulkan sbb. :
1. Pendekatan ini memahami sesuatu yang biasa dalam kehidupan
manusia sehari hari karena tanpa interpretasi thd tindakan orang
lain, manusia tidak bisa bertindak mengarahkan tingkah lakunya
sendiri untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Dengan pendekatan ini, manusia memiliki kemampuan
menembus lapisan luar(berupa tanda) , sampai pd dorongan
subyektif yang melatar belakanginyakemampuan in (baik karena
tindakannya dipahami maupun yang hendak dipahaminya)kedua
duanya berada dalam.lingkup pengalaman.
■ Sosiologi Fenomenologis ini, pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh filsuf ELMUND
HUSSERL dan Alfred Scultz.
■ Menurut Husserl, pendekatan fenomenologis cenderung mengeliminasi dunia luar
(dunia yang berada diluar diri).Sebagai gantinya ia mengkonsentrasikan diri dalam
kehidupan pengalaman seseorang yang membentuk pure conciousness (kesadaran
murni). kesadaran ini tsb merefleksikan Ego.
■ Jadi dengan interpretasi ini peneliti berusaha untuk menangkap pandangan hidup
(way of life). Memberi makna (meaning) pd dunia bathin dan nilai .
■ Pendekatan ini berpijak kpd ide bahwa setiap situasi didukung oleh jaringan makna
yang dibuat oleh sang aktor yang terlibat didalamnya.
■ Jika pd penelitian kuantitatif lebih mengandalkan perangkat statistik untuk
menganalisisnya, pd Verstehen lebih mengandalkan pemahaman yang terkandung
dalam dunia bathin.
■ Biasanya Penelitian socio-legal bertolak dari paradigma konstruktivisme.Penelitian ini
merupakan suatu proses yang tidak pernah berhenti untuk menemukan nilai2
kebenaran.
■ Penelitian Sosiologi Hukum ini tidak lagi mengkotak kotakan bidang ilmu sosial maupun
hukum melainkan mengintegrasikannya.
■ Penelitian Sosiologi Hukum ini tidak lagi melihat hukum sebagai realitas yang otonom,
obyektif, netral, imparsial dan dapat digeneralisasikan .
■ Penelitian ini bertujuan untuk terus menerus membangun atau mengkonstruksi hukum.
■ Asumsi dasar epistemologi humanistik (non positivistik) antara lain paradigma ini
menerima common sense dapat dan harus diperlakukan secara premis, dari mana
perumusan ini berasal.
■ Paradigma ini lebih mengetengahkan masalah kemanusiaan, dari pada usaha untuk
menggunakan deskripsi metodologi yang bersumber pada ilmu alam.
PENGARUH DALAM SOSIOLOGI HUKUM.

■ Ia lebih memilih pencarian keadilan secara otentik dari pada terlibat


dalam wacana Hukum positif yang berkonsentrasi kpd bentuk
prosedur serta proses formal dari hukum.

Anda mungkin juga menyukai