Anda di halaman 1dari 3

Struktur Divisional

Struktur organisasi divisional adalah jenis struktur organisasi yang melakukan


pengelompokan berdasarkan pada kesamaan produk, jasa / servis / layanan, pasar, dan letak
geografisnya.

Struktur ini memberi arahan dan kewenangan bagi divisi-divisi dalam menjalankan tugas
dan fungsinya.

Manfaat Struktur Divisional :

 Pekerjaan keseluruhan lebih mudah dikoordinasikan prestasi kerja tinggi dapat


dipertahankan,
 Keputusan lebih cepat,
 Lebih mudah untuk menilai prestasi kerja,
 Pengembangan dan strategi dekat dengan lingkungan,
 Memberikan landasan pelatihan bagi para manajer strategis.
 Lebih terfokus pada produk, pasar dan tanggapan cepat terhadap perubahan,
 Spesialisasi fungsional masih terpelihara pada masing-masing divisi.

Kekurangan Struktur Divisional:

 Mengakibatkan turunnya komunikasi antara spesialisasi fungsional.


 Berpotensi untuk menimbulkan persaingan antar divisi.
 Pendelegasian yang besar dapat menimbulkan masalah.
 Menambah biaya karena adanya duplikasi karyawan, operasi, dan investasi
 Kompetisi disfungsional antar divisi bisa mengurangi kinerja perusahaan secara
keseluruhan
 Kesulitan dalam mempertahankan citra perusahaan
 Terlalu menekankan pada kinerja jangka pendek

Struktur Divisional terbagi menjadi 4 kategori, yaitu:

1. Wilayah Geografis : struktur divisional berdasarkan wilayah geografis yang disesuaikan


agar sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pelanggan di wilayah geografis berbeda.
2. Produk atau Jasa : struktur divisional yang dibutuhkan ketika produk/jasa tertentu
memerlukan perlakuan khusus.
3. Pelanggan : struktur divisional berdasarkan pelanggan yang dibutuhkan ketika beberaoa
pelanggan merupakan pelanggan utama dan banyak pelanggan yang berbeda diberikan
kepada jenis pelanggan tersebut.
4. Proses yang mirip Struktur Fungsional : karena aktivitas diatur sesuai berdasarkan
bagaimana mereka seharusnya dikerjakan. Struktur ini menuntut divisi bertanggungjawab
atas pendapatan divisi.
Strategic Bussines unit (Sbu) Structure (Unit Bisnis Strategis)

SBu merupakan unit bisnis independen di bawah perusahaan yang bertujuan untuk
mengoptimalisasi sumber daya dan memaksimalkan nilai perusahaan. SBU menyediakan
produk dan pelayanan kepada pelanggan internal maupun pihak ketiga.

SBu menggabungkan beberapa divisi yang memiliki karakteristik sama menjadi satu unit
bisnis strategis dan memberikan kewenangan dan tanggung jawab atas unit tersebut kepada
eksekutif senior.

 Kelemahan SBu yaitu struktur ini memerlukan lapisan tambahan manajemen, yang
akan meningkatkan biaya gaji. Selain itu peran wakil presiden seringkali menjadi
ambigu.
 Keuntungan SBu yaitu meningkatkan koordinasi dan akuntabilitas, serta tugas
perencanaan dan pengendalian menjadi lebih mudah dikelola.

Struktur Matriks

Struktur matriks adalah struktur yang tergantung pada arus wewenang dan komunikasi
baik vertikal maupun horizontal.

Kelebihan Struktur Matriks :

 Sesuai untuk beban kerja yang tidak tetap atau berubah-ubah


 Pekerjaan dapat dipahami secara lebih jelas
 Tujuan proyek menjadi lebih jelas
 Memungkinkan untuk merespon pada beberapa sektor lingkungan secara serentak
 Banyak jalur untuk melakukan  komunikasi

Kekurangan Struktur Matriks :


 Strukturnya sangat rumit
 Biaya relatif  tinggi
 Memungkinkan timbulnya dualisme kepemimpinan
 Relatif sulit karena terdapat kepentingan ganda sehingga memerlukan koordinasi kuat

Rekayasa Ulang Pekerjaan


Beberapa Anjuran dan Larangan dalam Membangun Bagan Organisasi
1. Gunakan titel CEO untuk eksekutif puncak perusahaan. Titel ‘Presiden’ digunakan
hanya untuk manajer puncak divisi jika terdapat beberapa divisi dalam perusahaan.
Untuk Eksekutif fungsional menggunakan titel ‘Kepala’ atau ‘Wakil Presdien’ atau
‘Manajer’ atau ‘Petugas’.
2. Di bawah CEO sangat baik apabila memiliki COO dan beberapa presiden divisi lain
yang melapor langsung kepada COO. Di level yang sama dengan COO, tempatkan
beberapa eksekutif fungsional seperti CFO, CSO, CIO, dan seterusnya yang melapor
langsung kepada CEO.
3. Hindari memiliki individu yang melapor ke lebih dari satu atasan untuk perusahaan
dengan jumlah divisi yang besar, pertimbangkan untuk menggunakan struktur SBu.
4. Sesuaikan desain bagan organisasi dengan karakteristik perusahaan yang
bersangkutan.

Restrukturisasi dan Reengineering


 Restruktur merupakan kegiatan mengurangi struktur yang ada dalam organisasi.
Restrukturisasi (downsizing, rightsizing, delayering) melibatkan pengurangan ukuran
perusahaan dalam hal jumlah karyawan, jumlah divisi atau unit, dan jumlah tingkat hirarki
dalam struktur organisasi. Bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Struktur
ini lebih berfokus pada kesejahteraan pemegang saham daripada kesejahteraan karyawan.
 Reengineering berfokus pada kesejahteraan karyawan dan pelanggan daripada kesejahteraan
pemegang saham. Reengineering disebut juga manajemen proses, inovasi proses, atau
redesain proses, melibatkan kofigurasi ulang atau mendesain ulang pekerjaan dan proses
untuk meningkatkan kualitas, pelayanan dan kecepatan.

Anda mungkin juga menyukai