Disusun Oleh :
(2001005) (2001035)
(2001008) (2001039)
(2001011) (2001040)
(2001016) (2001046)
Sari (2001031)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “ASPEK LEGAL ETIK KEPERAWATAN” ini tepat pada
waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dari ibu Wahyu Riniasih,S.Kep.Ns.,M.Kep pada bidang
ilmu keperawatan mata kuliah Keperawatan Holistik 1. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang aspek legal etik
keperawatan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Wahyu
Riniasih,S.Kep.Ns.,M.Kep selaku dosen mata kuliah keperawatan holistik
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.Saya menyadari,
makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Purwodadi , 20 Oktober
2021
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang.....................................................................................
B. Tujuan...................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN................................................................................
A. Konsep Legal Etik.................................................................................
B. Isi Dari Prinsip Legal Etis..................................................................
C. Masalah Legal Dalam Keperawatan.....................................................
D. Landasan Aspek Legal Keperawatan....................................................
E. Aplikasi Aspek Legal Keperawatan......................................................
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran .....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesadaran masyarakat terhadap hak-hak mereka dalam
pelayanan kesehatan dantindakan yang manusiawi semakin
meningkat, sehingga diharapkan adanya pemberi pelayanan kesehatan
dapat memberi pelayanan yang aman, efektif dan ramah terhadap
mereka. Jika harapan ini tidak terpenuhi, maka masyarakat akan
menempuh jalur hukum untuk membelahak-haknya.Kebijakan yang
ada dalam institusi menetapkan prosedur yang tepat untuk
mendapatkan persetujuan klien terhadap tindakan pengobatan ya ng
dilaksanakan. Institusi telah membentuk berbagai komite etik untuk
meninjau praktik profesional dan memberi pedoman bila hak-hak
klien terancam. Perhatian lebih juga diberikan pada advokasi klien
sehingga pemberi pelayanan kesehatan semakin bersungguh- sungguh
untuk tetap memberikan informasi kepada klien dan keluarganya
bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukan.Selain dari pada
itu penyelenggaraan praktik keperawatan didasarkan pada
kewenangan yang diberikan karena keahlian yang dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan kesehatan masyarakat, perkembangan ilmu
pengetahuan dan tuntutan globalisasi. Terjadinya pergeseran
paradigma dalam pemberian pelayanan kesehatan dari model medikal
yang menitik beratkan pelayanan pada diagnosis penyakit dan
pengobatan ke paradgima sehat yang lebih holistic yang melihat
penyakit dan gejala sebagai informasi dan bukan sebagai focus
pelayanan (Cohen, 1996), maka perawat berada pada posisi kunci
dalam reformasi kesehatan ini. Hal ini ditopang oleh kenyataan bahwa
40%-75% pelayanan di rumah sakit merupakan pelayanan
keperawatan (Gillies, 1994), Swansburg dan Swansburg, 1999) dan
hampir semua pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit
baik di rumah sakit maupun ditatanan pelayanan kesehatan lain
dilakukan oleh perawat.Hasil penelitian Direktorat Keperawatan dan
PPNI tentang kegiatan perawat diPuskesmas, ternyata lebih dari 75%
dari seluruh kegiatan pelayanan adalah kegiatan pelayanan
keperawatan (Depkes, 2005) dan 60% tenaga kesehatan adalah
perawat yang bekerja pada berbagai sarana/tatanan pelayanan
kesehatan dengan pelayanan 24 jam sehari, 7 hari seminggu,
merupakan kontak pertama dengan sistem klien.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:
1. Mampu memahami konsep legal etik keperawatan.
2. Mampu mengetahui dan memahami definisi etik
3. Mampu mengetahui dan memahami Isi dari prinsip- prinsip legal
dan etis
4. Memahami Masalah Legal Dalam Keperawatan
5. Mampu mengetahui dan memahami Landasan Aspek Legal
Keperawatan.
6. mengetahui dan memahami Aplikasi Aspek Legal
DalamKeperawatan.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Konsep Legal Etik
1. Autonomi ( Otonomi )
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu
mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri.
Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan
membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau
pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi
merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang
sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional.
Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu
yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan
otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat
keputusan tentang perawatan dirinya.
2. Beneficience ( Berbuat Baik )
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik.
Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan,
penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan
oleh diri dan orang lain. Terkadang,dalam situasi pelayanan
kesehatan,terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.
3. Justice ( Keadilan)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapai yang sama dan adil
terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal
dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional
ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum,
standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh
kualitas pelayanan kesehatan.
4. Nonmal eficience ( Tidak Merugikan )
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cederafisik dan
psikologis pada klien.
5. Veracity ( Kejujuran )
Prinsip ini berarti penuh dengan kebenaran. Nilai diperlukan
oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran
pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwaklien sangat
mengerti. Prinsip ini berhubungan dengan kemampuan seseorang
untuk mengatakan kebenaran.
6. Fidellity (Metepati Janji)
Prinsip ini dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan
komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada
komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia pasien.
7. Confidentiality ( Kerahasiaan )
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang
klien harus dijaga privasiklien. Segala sesuatu yang terdapat dalam
dokumen catatan kesehatan klien hanya bolehdibaca dalam rangka
pengobatan klien.
8. Accountability ( Akuntabilitas )
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan
seorang professionaldapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas
atau tanpa terkecuali.
9. Informed Consent
“Informed Consent” terdiri dari dua kata yaitu “informed” yang
berarti telahmendapat penjelasan atau keterangan (informasi), dan
“consent” yang berarti persetujuan atau memberi izin.Jadi
“informed consent” mengandung pengertian suatu persetujuan
yangdiberikan setelah mendapat informasi. Dengan demikian
“informed consent” dapat didefinisikan sebagai persetujuan yang
diberikan oleh pasien dan atau keluarganya atas dasar penjelasan
mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap dirinya
serta resiko yang berkaitan dengannya.
B.SARAN
1. Perlunya kehatian-hatian seseorang tentunya keperawatan dalam
melakukan suatu tindakana gar tidak terjadi sesuatu yang dapat
menyababkan kejadian yang fatal akibatnya.
2. Adanya berbagai pendekatan yang bersifat persuasif, konsultatif dan
partisipatif semua pihak(Stake Holder) yang terkait dalam
penyelenggaran Praktik Keperawatan berorientasi kepada pelayanan
yang bermutu.
3. Perlu adanya peraturan perundang-undangan dibidang keperawatan
yang diselenggarakan oleh tenaga keperawatan dapat mengayomi
dan bersikap mendidik sekaligus bersifat menghukum yang mudah
dipahami dan dilaksanakan, karena penyelenggaraan praktik
keperawatan menyangkut berbagai pihak sehingga yang terkait
hendaknya bersifat proaktifdalam melaksanakan peraturan
perundang-undangan tersebut
4. Setelah mengatahui perkembangan UU yang mengatur tentang
praktek keper awatan,sebagai calon perawat atau mahasiswa
keperawatan harus meningkatkan mutu belajar agar memiliki
kemampuan berpikir rasional dalam menyalankan tugas sebagai
perawat profesional.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/nslutfi90/tugas-legal-etik-kelompok-4-sp-ikd-1
https://www.scribd.com/document/528049090/Makalah-Kep-holistik