Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ASPEK LEGAL ETIK KEPERAWATAN

Disusun Oleh :

1. Anita 7. Selvyana Andreyani

(2001005) (2001035)

2. Deni Rahmat 8. Siti Zaqia Darojat

(2001008) (2001039)

3. Dwi Indriyani 9. Soffia Pramestian

(2001011) (2001040)

4. Hanum Risdha Pratama 10. Zinedine Enzo Ahmadeta

(2001016) (2001046)

5. Nisa Aulia Aziz 11. Puji Larasati (2001047)

(2001026) 12. Ahmad Syaiful Firdaus

6. Rifana Kurnia Pradipta (2001051)

Sari (2001031)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS SAINS DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS ANNUR PURWODADI
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “ASPEK LEGAL ETIK KEPERAWATAN” ini tepat pada
waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dari ibu Wahyu Riniasih,S.Kep.Ns.,M.Kep pada bidang
ilmu keperawatan mata kuliah Keperawatan Holistik 1. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang aspek legal etik
keperawatan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Wahyu
Riniasih,S.Kep.Ns.,M.Kep selaku dosen mata kuliah keperawatan holistik
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.Saya menyadari,
makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Purwodadi , 20 Oktober
2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang.....................................................................................
B. Tujuan...................................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN................................................................................
A. Konsep Legal Etik.................................................................................
B. Isi Dari Prinsip Legal Etis..................................................................
C. Masalah Legal Dalam Keperawatan.....................................................
D. Landasan Aspek Legal Keperawatan....................................................
E. Aplikasi Aspek Legal Keperawatan......................................................

BAB 3 PENUTUP...........................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran .....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesadaran masyarakat terhadap hak-hak mereka dalam
pelayanan kesehatan dantindakan yang manusiawi semakin
meningkat, sehingga diharapkan adanya pemberi pelayanan kesehatan
dapat memberi pelayanan yang aman, efektif dan ramah terhadap
mereka. Jika harapan ini tidak terpenuhi, maka masyarakat akan
menempuh jalur hukum untuk membelahak-haknya.Kebijakan yang
ada dalam institusi menetapkan prosedur yang tepat untuk
mendapatkan persetujuan klien terhadap tindakan pengobatan ya ng
dilaksanakan. Institusi telah membentuk berbagai komite etik untuk
meninjau praktik profesional dan memberi pedoman bila hak-hak
klien terancam. Perhatian lebih juga diberikan pada advokasi klien
sehingga pemberi pelayanan kesehatan semakin bersungguh- sungguh
untuk tetap memberikan informasi kepada klien dan keluarganya
bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukan.Selain dari pada
itu penyelenggaraan praktik keperawatan didasarkan pada
kewenangan yang diberikan karena keahlian yang dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan kesehatan masyarakat, perkembangan ilmu
pengetahuan dan tuntutan globalisasi. Terjadinya pergeseran
paradigma dalam pemberian pelayanan kesehatan dari model medikal
yang menitik beratkan pelayanan pada diagnosis penyakit dan
pengobatan ke paradgima sehat yang lebih holistic yang melihat
penyakit dan gejala sebagai informasi dan bukan sebagai focus
pelayanan (Cohen, 1996), maka perawat berada pada posisi kunci
dalam reformasi kesehatan ini. Hal ini ditopang oleh kenyataan bahwa
40%-75% pelayanan di rumah sakit merupakan pelayanan
keperawatan (Gillies, 1994), Swansburg dan Swansburg, 1999) dan
hampir semua pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit
baik di rumah sakit maupun ditatanan pelayanan kesehatan lain
dilakukan oleh perawat.Hasil penelitian Direktorat Keperawatan dan
PPNI tentang kegiatan perawat diPuskesmas, ternyata lebih dari 75%
dari seluruh kegiatan pelayanan adalah kegiatan pelayanan
keperawatan (Depkes, 2005) dan 60% tenaga kesehatan adalah
perawat yang bekerja pada berbagai sarana/tatanan pelayanan
kesehatan dengan pelayanan 24 jam sehari, 7 hari seminggu,
merupakan kontak pertama dengan sistem klien.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:
1. Mampu memahami konsep legal etik keperawatan.
2. Mampu mengetahui dan memahami definisi etik
3. Mampu mengetahui dan memahami Isi dari prinsip- prinsip legal
dan etis
4. Memahami Masalah Legal Dalam Keperawatan
5. Mampu mengetahui dan memahami Landasan Aspek Legal
Keperawatan.
6. mengetahui dan memahami Aplikasi Aspek Legal
DalamKeperawatan.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Konsep Legal Etik

Pengertian Etika keperawatan (nursing ethic) merupakan bentuk


ekspresi bagaimana perawat seharusnya mengatur diri sendiri, dan
etika keperawatan diatur dalam kode etik keperawatan.
Aspek Legal Etik Keperawatan adalah Aspek aturan
Keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup
wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan pelayanan,
termasuk hak dan kewajibannya yang diatur dalam undang-undang
keperawatan. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional
yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan
pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu,keluarga,
kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup
seluruh proses kehidupan manusia. Perawat sebagai profesi dan
bagian integral dari pelayanan kesehatan tidak saja membutuhkan
kesabaran. Kemampuannya untuk ikut mengatasi masalah-masalah
kesehatan tentu harus juga bisa diandalkan.
International Council of Nurses (ICN) mengeluarkan kerangka
kerja kompetensi bagi perawat yang mencakup tiga bidang, yaitu
bidang Professional, Ethical and Legal Practice, bidang Care
Provision and Management dan bidang Professional Development
“Setiap profesi pada dasarnya memiliki tiga syarat utama, yaitu
kompetensi yang diperoleh melalui pelatihan yang ekstensif,
komponen intelektual yang bermakna dalam melakukan tugasnya,dan
memberikan pelayanan yang penting kepada masyarakat”. (Budi
Sampurna,Pakar Hukum Kesehatan UI 2006)
Praktik keperawatan yang aman memerlukan pemahaman
tentang batasan legal yang ada dalam praktik perawat. Sama dengan
semua aspek keperawatan, pemahaman tentang implikasi hukum
dapat mendukung pemikiran kristis perawat. Perawat perlu memahami
hukum untuk melindungi hak kliennya dan dirinya sendiri
dari masalah. Perawat tidak perlu takut hukum, tetapi lebih melihat
hukum sebagai dasar pemahaman terhadap apa yang masyarakat
harapkan dari penyelenggara pelayanan keperawatan yang
profesional.

B. Isi dari prinsip-prinsip legal dan etis

1. Autonomi ( Otonomi )
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu
mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri.
Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan
membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau
pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi
merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang
sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional.
Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu
yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan
otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat
keputusan tentang perawatan dirinya.
2. Beneficience ( Berbuat Baik )
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik.
Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan,
penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan
oleh diri dan orang lain. Terkadang,dalam situasi pelayanan
kesehatan,terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.
3. Justice ( Keadilan)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapai yang sama dan adil
terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal
dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional
ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum,
standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh
kualitas pelayanan kesehatan.
4. Nonmal eficience ( Tidak Merugikan )
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cederafisik dan
psikologis pada klien.
5. Veracity ( Kejujuran )
Prinsip ini berarti penuh dengan kebenaran. Nilai diperlukan
oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran
pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwaklien sangat
mengerti. Prinsip ini berhubungan dengan kemampuan seseorang
untuk mengatakan kebenaran.
6. Fidellity (Metepati Janji)
Prinsip ini dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan
komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada
komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia pasien.
7. Confidentiality ( Kerahasiaan )
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang
klien harus dijaga privasiklien. Segala sesuatu yang terdapat dalam
dokumen catatan kesehatan klien hanya bolehdibaca dalam rangka
pengobatan klien.
8. Accountability ( Akuntabilitas )
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan
seorang professionaldapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas
atau tanpa terkecuali.
9. Informed Consent
“Informed Consent” terdiri dari dua kata yaitu “informed” yang
berarti telahmendapat penjelasan atau keterangan (informasi), dan
“consent” yang berarti persetujuan atau memberi izin.Jadi
“informed consent” mengandung pengertian suatu persetujuan
yangdiberikan setelah mendapat informasi. Dengan demikian
“informed consent” dapat didefinisikan sebagai persetujuan yang
diberikan oleh pasien dan atau keluarganya atas dasar penjelasan
mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap dirinya
serta resiko yang berkaitan dengannya.

C. Masalah Legal Dalam Keperawatan


Hukum dikeluarkan oleh badan pemerintah dan harus dipatuhi
oleh warga negara. Setiap orang yang tidak mematuhi hukun akan
terikat secara hukum untuk menanggung denda atau hukuman
penjara. Beberapa situasi yang perlu dihindari seorang perawat:
a) Kelalaian
Seorang perawat bersalah karena kelalaian jika
mencederai pasien dengan cara tidak melakukan pekerjaan
sesuai dengan yang diharapkan ataupun tidak melakukan
tugas dengan hati-hati sehingga mengakibatkan pasien jatuh
dan cedera.
b) Pencurian
Mengambil sesuatu yang bukan milik anda membuat
anda bersalah karena mencuri. Jika anda tertangkap, anda
akan dihukum. Mengambil barang yang tidak berharga
sekalipun dapat dianggap sebagai pencurian.
c) Fitnah
Jika anda membuat pernyataan palsu tentang seseorang
dan merugikan orang tersebut,anda bersalah karena
melakukan fitnah. Hal ini benar jika anda menyatakan secara
verbal atau tertulis.
d) False imprisonment
Menahan tindakan seseorang tanpa otorisasi yang tepat
merupakan pelanggaran hukum atau false imprisonment.
Menggunakan restrein fisik atau bahkan mengancam akan
melakukannya agar pasien mau bekerja sama bisa juga
termasuk dalam false imprisonment.Penyokong dan restrein
harus digunakan sesuai dengan perintah dokter.
e) Penyerangan dan pemukulan
Penyerangan artinya dengan sengaja berusahan untuk
menyentuh tubuh orang lain atau bahkan mengancam untuk
melakukannya. Pemukulan berarti secara nyata menyentuh
orang lain tanpa ijin. Perawatan yang kita berikan selalu atas
ijin pasien atau informed consent. Ini berarti pasien harus
mengetahui dan menyetujui apa yang kita rencanakan dan
kita lakukan.
f) Pelanggaran privasi
Pasien mempunyai hak atas kerahasiaan dirinya dan
urusan pribadinya.Pelanggaran terhadap kerahasiaan adalah
pelanggaran privasi dan itu adalah tindakan yang melawan
hukum
g) Penganiayaan
Menganiaya pasien melanggar prinsip-prinsip etik dan
membuat anda terikat secara hukum untuk menanggung
tuntutan hukum. Standar etik meminta perawat untuk tidak
melakukan sesuatu yang membahayakan pasien. Setiap
orang dapat dianiaya, tetapi hanya orang tua dan anak-
anaklah yang paling rentan. Biasanya,pemberi layanan atau
keluargalah yang bertanggung jawab terhadap penganiayaan
ini. Mungkin sulit dimengerti mengapa seseorang
menganiaya orang lain yang lemah atau rapuh, tetapi hal ini
terjadi. Beberapa orang merasa puas bisa mengendalikan
orang lain. Tetapi hampir semua penganiayaan berawal dari
perasaan frustasi dan kelelahan dan sebagai seorang perawat
perlu menjaga keamanan dan keselamatan pasiennya.

D. Landasan aspek legal keperawatan


Landasan aspek legal keperawatan adalah undang-undang
keperawatan Aspek legal Keperawatan pada kewenangan formalnya
adalah izin yang memberikan kewenangan kepada penerimanya untuk
melakukan praktik profesi perawat yaitu Surat Ijin Kerja (SIK) bila
bekerja di dalam suatu institusi dan Surat Ijin Praktik Perawat (SIPP)
bila bekerja secara perorangan atau berkelompok.Kewenangan itu,
hanya diberikan kepada mereka yang memiliki kemampuan.
Namun,memiliki kemampuan tidak berarti memiliki kewenangan.
Seperti juga kemampuan yang didapat secara berjenjang, kewenangan
yang diberikan juga berjenjang.Kompetensi dalam keperawatan
berarti kemampuan khusus perawat dalam bidangtertentu yang
memiliki tingkat minimal yang harus dilampaui. Dalam profesi
kesehatan hanya kewenangan yang bersifat umum saja yang diatur
oleh Departemen Kesehatan sebagai penguasa segala keprofesian di
bidang kesehatan dan kedokteran. Sementara itu, kewenangan yang
bersifat khusus dalam arti tindakan kedokteran atau kesehatan tertentu
diserahkan kepada profesi masing- masing.

E. Aplikasi Aspek Legal Dalam Keperawatan


Hukum mengatur perilaku hubungan antar manusia sebagai subjek
hukum yangmelahirkan hak dan kewajiban. Dalam kehidupan
manusia, baik secara perorangan maupun berkelompok, hukum
mengatur perilaku hubungan baik antara manusia yang satu
denganyang lain, antar kelompok manusia, maupun antara manusia
dengan kelompok manusia. Hukum dalam interaksi manusia
merupakan suatu keniscayaan (Praptianingsih, S., 2006).
Berhubungan dengan pasal 1 ayat 6 UU no 36/2009 tentang
kesehatan berbunyi :“Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.”
Begitupun dalam pasal 63 ayat 4 UU no 36/2009 berbunyi
“Pelaksanaan pengobatan atau perawatan berdasarkan ilmu
kedokteran atau ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk
itu”.Yang mana berdasarkan pasal ini keperawatan merupakan salah
satu profesi/tenaga. Kesehatan yang bertugas untuk memberikan
pelayanan kepada pasien yang membutuhkan Pelayanan keperawatan
di rumah sakit meliputi : proses pemberian asuhan keperawatan,
penelitian dan pendidikan berkelanjutan. Dalam hal ini proses
pemberian asuhan keperawatan sebagai inti dari kegiatan yang
dilakukan dan dilanjutkan dengan pelaksanaan penelitian- penelitian
yang menunjang terhadap asuhan keperawatan, juga peningkatan
pengetahuan dan keterampilan serta sikap yang diperoleh melalui
pendidikan dimana hal ini semua bertujuan untuk keamanaan
pemberian asuhan bagi pemberi pelayanan dan juga pasien selaku
penerima asuhan.
Berdasarkan undang-undang kesehatan yang diturunkan dalam
Kepmenkes 1239 danPermenkes No. HK.02.02/Menkes/148/I/2010,
terdapat beberapa hal yang berhubungan dengan kegiatan
keperawatan. Adapun kegiatan yang secara langsung dapat
berhubungan dengan aspek legalisasi keperawatan :
1) Proses Keperawatan
2) Tindakan keperawatan
3) Informed Consent
Untuk melindungi tenaga perawat akan adanya tuntutan dari
klien/pasien perlu ditetapkan dengan jelas apa hak, kewajiban serta
kewenangan perawat agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan tugasnya
serta memberikan suatu kepastian hukum, perlindungan tenaga perawat. Hak
dan kewajiban perawat ditentukan dalam Kepmenkes1239/2001 dan
Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik Nomor Y.M.00.03.2.6.956.
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Aspek legal etik keperawatan adalah aspek aturan keperawatan dalam
memberikan asuhan Keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung
jawabnya pada berbagai tatanan pelayanan, termasuk hak dan kewajibannya
yang diatur dalam undang-undang keperawatan.Praktik keperawatan yang
aman memerlukan pemahaman tentang batasan legal yangada dalam praktik
perawat. Sama dengan semua aspek keperawatan, pemahaman
tentangimplikasi hukum dapat mendukung pemikiran kristis perawat.
Perawat perlu memahami hukum untuk melindungi hak kliennya dan dirinya
sendiri dari masalah. Perawat tidak perlu takut hukum, tetapi lebih melihat
hukum sebagai dasar pemahaman terhadap apa yang masyarakat harapkan
dari penyelenggara pelayanan keperawatan yang profesional.

B.SARAN
1. Perlunya kehatian-hatian seseorang tentunya keperawatan dalam
melakukan suatu tindakana gar tidak terjadi sesuatu yang dapat
menyababkan kejadian yang fatal akibatnya.
2. Adanya berbagai pendekatan yang bersifat persuasif, konsultatif dan
partisipatif semua pihak(Stake Holder) yang terkait dalam
penyelenggaran Praktik Keperawatan berorientasi kepada pelayanan
yang bermutu.
3. Perlu adanya peraturan perundang-undangan dibidang keperawatan
yang diselenggarakan oleh tenaga keperawatan dapat mengayomi
dan bersikap mendidik sekaligus bersifat menghukum yang mudah
dipahami dan dilaksanakan, karena penyelenggaraan praktik
keperawatan menyangkut berbagai pihak sehingga yang terkait
hendaknya bersifat proaktifdalam melaksanakan peraturan
perundang-undangan tersebut
4. Setelah mengatahui perkembangan UU yang mengatur tentang
praktek keper awatan,sebagai calon perawat atau mahasiswa
keperawatan harus meningkatkan mutu belajar agar memiliki
kemampuan berpikir rasional dalam menyalankan tugas sebagai
perawat profesional.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/nslutfi90/tugas-legal-etik-kelompok-4-sp-ikd-1
https://www.scribd.com/document/528049090/Makalah-Kep-holistik

Anda mungkin juga menyukai