Disusun Oleh
Nama : Christin Pattinasarany
NIM : 22160007
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa karena
atas kasih dan rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
Yogyakarta.
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan
dengan baik. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Porf. Dr. dr. H. Santoso, MS, Sp. Ok selaku Rektor Universitas Respati
Yogyakarta.
2. Wahyu Rochdiat M., S. Kep., Ns., S. Kep. J, selaku Dekan Fakultas Ilmu
3. Deden Iwan Setiawan, S. Kep., Ns, M. Kep, selaku Ketua Program Studi
4. Cornelia Dede Yoshima Nekada, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku selaku dosen
5. Febrika Agri Amsirta, S.Kep., Ns selaku penguji klinik yang telah bersedia
6. Akbar Satria Fitriawan, S.Kep., Ns., MSc. selaku dosen penguji yang telah
7. Keluarga tercinta yang selalu yang senantiasa selalu menopang dalam doa
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
dengan tulus ikhlas membantu penulis dalam proses penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini. Penulis juga mengharapkan saran dan kritikan demi kesempurnaan
Penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca dan
Penulis
Intisari
Latar Belakang : Bank data kementerian kesehatan Indonesia menyebutkan
bahwa berdasarkan distribusi penyakit sistem pencernaan pasien rawat inap
menurut golongan sebab sakit Indonesia tahun 2018, hernia menempati urutan
ke-8 dengan jumlah 18.135 kasus. Total dari semua kasus tersebut 15.051
diantaranya terjadi pada pria dan 3.094 kasus terjadi pada wanita. Berdasarkan
hasil studi pendahuluan pada tanggal 15 November 2016 di RSUD Wonosari,
dari hasil data yang didapatkan jumlah penderita Hernia Inguinalis bulan
Januari sampai dengan Oktober 2016 adalah 145 orang yang terdiri dari 143
orang laki-laki (98,6%) dan 2 orang perempuan (1,3%). Salah satu tindakan
yang bisa dilakukan dalam penanganan hernia yaitu dengan tindakan operasi.
Gejala yang dirasakan ketika dilakukan tindakan operasi diantaranya nyeri
akut. Bila tidak teratasi dengan baik nyeri dapat mempengaruhi aspek
psikologis dan aspek fisik dari penderita. Teknik relaksasi genggam jari (finger
hold) menjadi salah satu tindakan alternative untuk menurunkan nyeri pada
pasien post operasi hernia. Teknik relasasi yang sangat sederhana dan mudah
dilakukan oleh siapapun.
Tujuan : Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menganalisis
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Post Operasi Hernia Inguinalis Dengan
Nyeri Akut Di Ruang Cempaka Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari
Metode Penulisan : Studi kasus, studi literatur, dan studi dokumentasi
Kesimpulan : Hasil dari asuhan keperawatan yang diberikan pada Tn.P dan
Tn.W setelah tiga hari dilakukan tindakan keperawatan didapatkan hasil bahwa
skala nyeri yang dirasakan pasien menurun dimana pada pasien Tn.P skala
nyeri dari enam menjadi dua. Sedangkan pada Tn.W skala nyeri dari lima
menjadi satu.
Kata Kunci : Pasien Post Operasi Hernia Inguinalis, Nyeri Akut, Relaksasi
Genggam Jari
UNRIYO
Abstract
Background: The data bank of the Indonesian Ministry of Health states that
based on the distribution of digestive system diseases of hospitalized patients
according to the group of Indonesian pain causes in 2018, hernias rank 8th with a
total of 18,135 cases. In total, 15,051 of these cases occurred in men and 3,094
cases occurred in women. Based on the results of a preliminary study on
November 15, 2016 at Wonosari Hospital, from the results of the data obtained
the number of patients with Inguinal Hernia from January to October 2016 was
145 people consisting of 143 men (98.6%) and 2 women (1.3%). One of the
actions that can be done in the treatment of hernias is surgery. Symptoms felt
when surgery is carried out include acute pain. If not resolved properly, pain can
affect the psychological and physical aspects of the sufferer. Finger hold
relaxation technique is one of the alternative measures to reduce pain in patients
after hernia surgery. The relation technique is very simple and easy for anyone to
do.
Objective: The purpose of writing this scientific paper is to analyze nursing care
in postoperative inguinal hernia patients with acute pain in the Cempaka Room of
Wonosari Regional General Hospital
Writing Method: Case studies, literature studies, and documentation studies
Conclusion: The results of nursing care given to Mr.P and Mr.W after three days
of nursing action found that the scale of pain felt by the patient decreased where
in Mr.P patients the scale of pain from six to two. While in Mr.W the pain scale is
from five to one.
Keywords: Post Surgery Inguinal Hernia Patient, Acute Pain, Finger Clasp
Relaxation
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ........................................................................................................... i
HALAMAN PERSUTUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ORSINILITAS ............................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
ABSTRACT .................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN ....................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 6
B. Tujuan Karya Ilmiah ............................................................................ 7
C. Manfaat Karya Ilmiah .......................................................................... 7
D. Pengumpulan Data ............................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 9
A. Konsep Nyeri........................................................................................ 9
1. Definisi Nyeri .................................................................................. 9
2. Etiologi Nyeri .................................................................................. 10
3. Klasifikasi Nyeri .............................................................................. 10
4. Mekanisme Nyeri ............................................................................ 12
5. Faktor yang Mempengaruhi Nyeri ................................................. 13
6. Pengkajian Nyeri ............................................................................ 16
7. Pengkajian Skala Nyeri .................................................................. 17
8. Penatalaksanaan Nyeri .................................................................... 20
B. Konsep Relaksasi Genggam jari .......................................................... 24
1. Definisi Relaksasi Genggam Jari .................................................... 24
2. Manfaat Relaksasi Genggam Jari .................................................... 25
3. Mekanisme Relaksasi Genggam Jari ............................................... 26
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
usus menerobos kebawah melalui selah, hernia tipe ini sering terjadi
pada laki-laki dari pada perempuan (Huda & Kusuma, 2016). Hernia
terjadip ada 350 kasus per 1.000 penduduk. Hernia paling sering
80% dari seluruh jenis hernia, hernia insisional 10%, hernia umblikalis
3%, hernia ventralis 10%, hernia lainnya sekitar 10%. Kejadian hernia
inguinalis lebih banyak diderita oleh jenis kelamin laki-laki daripada jenis
inguinalis pada laki-laki 13,9 % dan pada perempuan 2,1 % (WHO, 2018).
Hernia Inguinalis Lateralis pada tahun 2018 rata-rata 35% dari orang
kategori overweight atau obesitas 11% dan di wilayah Asia Tenggara 14%
diantaranya terjadi pada pria dan 3.094 kasus terjadi pada wanita
sedangkan untuk pasien yang rawat jalan, hernia masih menempati urutan
kasus adalah kunjungan yang baru dengan jumlah 8.799 pasien pria dan
4.922 pasien wanita (Depkes RI, 2018). Menurut data Riset Kesehatan
(Riskesdas., 2018).
2016 di RSUD Wonosari, dari hasil data yang didapatkan jumlah penderita
Hernia Inguinalis bulan Januari sampai dengan Oktober 2016 adalah 145
orang yang terdiri dari 143 orang laki-laki (98,6%) dan 2 orang perempuan
(1,3%). Dari data rekam medis di Poli Bedah RSUD Wonosari pasien
kongenital (Fanny & Listianti, 2017). Gejala dari hernia inguinalis lateralis
bagian bawah dan bila pasien mengejan atau batuk bisa jadi benjolan
dan nyeri sekitar luka post operasi yaitu sekitar perut (Sumaryati,
2018).
adanya luka insisi dan nyeri dirasakan pasien meningkat seiring dengan
sangat rendah karena tindakan ini mengalihkan perhatian klien ke hal yang
motivasi agar mengikuti petunjuk dan saran dari petugas kesehatan (Aat,
2018).
nyeri, seperti teknik nafas dalam dan teknik relaksasi genggam jari
hernioraphy. Skala nyeri klien pertama dari 7 menjadi 2, skala nyeri klien
(Sulistyowati, 2019). Hasil penelitian lain yaitu yang dilakukan oleh Iklila
skala awal yang dirasakan Tn. A yaitu 6 menjadi 2 dan Tn. N skala awal 6
dengan nyeri akut adalah dengan relaksasi genggam jari. Teknik relaksasi
nyeri pada pasien post operasi hernia. Dimana terapi ini mengajarkan
kepada pasien post operasi hernia untuk memanajemen nyeri yang dialami
Hernia. Oleh karna itu penulis menuangkannya dalam sebuah karya Ilmiah
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kidul.
C. Manfaat
1. Teoritis
2. Praktis
Hasil studi kasus ini, dapat menjadi salah satu rujukan dalam
Inguinalis Lateralis).
Hasil studi kasus ini, dapat menjadi salah satu rujukan bagi peneliti
Hasil studi kasus ini kiranya dapat dijadikan sebagai tambahan ilmu
Inguinalis Lateralis).
D. Pengumpulan Data
1. Wawancara
2. Observasi
3. Dokumentasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definsi Nyeri
onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang
berlangsung kurang dari tiga bulan (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).
2. Etiologi Nyeri
Seseorang yang tersiram air panas akan merasakan nyeri yang terbakar,
seseorang yang mengalami luka fisik akibat tusukan benda tajam juga
neoplasma.
3. Klasifikasi Nyeri
Berdasrkan jenisnya, secara umum nyeri dibagi menjadi dua yakni nyeri
akut dan nyeri kronis.ciri nyeri akut dan nyeri kronis adalah sebagai
berikut :
a. Nyeri akut
terjadi. Jika kerusakan tidak lama terjadi dan tidak ada penyakit
b. Nyeri kronis
terdiri atas :
a. Pheriperal pain
mukosa.
b. Deep pain
Nyeri yang terasa pada permukaan tubuh yang lebih dalam atau pada
c. Refered pain
d. Central pain
a. Incidental pain
b. Steady pain
Nyeri yang timbul dan menetap serta dirasakan dalam waktu yang
lama.
c. Proximal pain
4. Mekanisme Nyeri
informasi.
d. Persepsi adalah hasil akhir dari proses interaksi yang kompleks dari
sensorik yang sampai pada area primer sensorik korteks serebri dan
2022).
a. Usia
harus mengkaji respon nyeri pada anak. Pada orang dewasa kadang
b. Jenis kelamin
faktor yang berdiri sendiri dalam ekspresi nyeri. Misalnya anak laki-
laki harus berani dan tidak boleh menangis dimana seorang wanita
dapat menangis dalam waktu yang sama. Akan tetapi jika melihat
dengan respon nyeri berbeda pada laki-laki dan perempuan. Hal ini
menangis.
c. Budaya
akan memiliki pemahaman yang lebih besar tentang nyeri pasien dan
pasien.
dukungan dari keluarga dan orang terdekat menjadi salah satu faktor
6. Pengkajian Nyeri
a. P
memperbearat nyeri
b. Q
c. R
d. S
e. T
terdiri dari :
pasien untuk menghubungkan kata sifat yang tepat untuk menilai rasa
nyerinya.
intensitas nyeri pada pasien yang terdiri dari skala horizontal yang
intensitas nyeri yang minimal (tidak ada nyeri sama sekali) dan angka
Donna Wong dan Connie Beker. Metode ini mendeteksi skala nyeri
tingkat nyeri. Biasanya digunakan pada pasien (dewasa dan anak > 3
8. Penatalaksanaan Nyeri
efektif sering kali tercapai melalui kombinasi dari kedua pendekatan ini
a. Penatalaksanaan farmakologi
penghilang nyeri tetapi obat ini dapat mengurangi nyeri kronis tipe
1) Relaksasi
saraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang guna untuk
al., 2020).
2) Distraksi
3) Gided Imagery
1. Definisi
syin jyutsu. Jin syin jyutsu adalah akupresur jepang. Bentuk seni yang
analgesik alami dari tubuh sehingga nyeri akan berkurang (Indrawati &
Arham, 2021).
Teknik ini berhubungan dengan jari tangan serta aliran energi didalam
yaitu :
tersebut juga bisa membuat tubuh menajdi rileks dan dalam kondisi
tindakan operasi.
menit dari satu persatu beralih ke jari selanjutnya dengan rentang waktu
sebelahnya
sebelahnya.
sebelahnya
sebelahnya
c. Tutup mata, fokus, dan tarik nafas perlahan dari hidung, hembuskan
ingin masalah saya cepat selesai, saya ingin nyeri cepat turun dan
1. Pengkajian
a. Biodata
1) Identitas Klien
alamat.
b. Riwayat Kesehatan
rumah sakit benjolan pada lipat paha atau nyeri hebat pada
abdomen.
yang berat.
c. Aktivitas Sehari-hari
d. Pemeriksaan Fisik
dengan persistem.
c. Data Psikologis
lingkungan sekitar.
e. Data Spiritual
kondisi pasien.
2. Diagnosa Keperawatan
operasi)
3. Intervensi Keperawatan
memperingan nyeri
T:
1. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(misalnya terapi musik)
2. Control lingkungan
yang memprberat rasa
nyeri (misalnya
kebisingan)
E:
1. Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu
nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor
secara mandiri
4. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
memgurangi rasa nyeri
K:
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
T:
1. Fasilitasi aktivitas
mobilisasi dengan alat
bantu (misalnya pagar
tempat tidur)
2. Libatkan keluarga
untuk membantu pasien
dalam meningkatkan
pergerakan
E:
T:
1. Batasi jumlah
pengunjung
2. Berikan perawatan
kulit pada area edema
3. Cuci tangan sebelum
dan sesudah kontak
dengan pasien dan
lingkungan pasien
E:
K:
1. Kolaborasi pemberian
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
keadaan pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil
BAB III
GAMBARAN KASUS
A. Pengkajian
- Glukosa - Glukosa
Glukosa darah sewaktu : 89 mg/dl Glukosa darah sewaktu : 96 mg/dl
- Immunologi-Serologi - Immunologi-Serologi
HBsAg : Non Reaktif HBsAg : Non Reaktif
Antigen SARS COV2 : Negative Antigen SARS COV2 : Negative
B. Analisa Data
DO :
Ekspresi wajah tampak meringis,
pasien tampak bersikap protektif
DO :
Pasien tampak menahan rasa sakit,
ekspresi wajah tampak meringis jika
pasien melakukan pergerakan.
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur operasi)
D. Intervensi
O: O:
T: T:
E: E:
E. Implementasi
Hari Ke-1
Pasien Tn. P Tn. W
Waktu 13/11/2023 26/11/2023
(14.00 WIB) (14.30 WIB)
Evaluasi S : pasien mengatakan masih merasakan nyeri pada S : pasien mengatakan masih merasakan nyeri pada
luka post operasinya. luka post operasinya namun sudah sedikit mendingan
jika dibandingan sebelumnya
Pain assessment :
Paliatif : pasien mengatakan nyeri ketika pasien Pain assessment :
bergerak atau saat reflek batuk. Post operasi hari Paliatif : pasien mengatakan nyeri ketika pasien
ke-0 bergerak atau ingin menguabah posisi. Post operasi
Quality : Nyeri yang dirasakan seperti ditusuk- hari ke-0
tusuk Quality : Nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk
Region : Nyeri pada bagian luka post operasi di Region : Nyeri pada bagian luka post operasi di
Time : Nyeri yang dirasakan hilang timbul dengan Time : Nyeri yang dirasakan hilang timbul dengan
jeda waktu yang tidak menentu. Sekitar jeda waktu sekitar 15 menit
10 atau 15 menit.
O : Pasien tampak menahan rasa sakit, ekspresi wajah
O : Sesekali ekspresi wajah tampak meringis jika tampak meringis jika pasien melakukan pergerakan
pasien melakukan pergerakan, dan saat reflek batuk
A : Masalah nyeri akut belum teratasi
A : Masalah nyeri akut belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
P : lanjutkan intervensi
Hari Ke-2
Pasien Tn. P Tn. W
Waktu 14/11/2023 27/11/2023
(10.00 WIB) (11.00 WIB)
Implementasi
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
DS : Pasien mengatakan masih merasakan DS : Pasien mengatakan masih merasakan nyeri pada
nyeri pada bagian luka post operasi (di bagian luka post operasi (di abdomen kanan bawah).
abdomen kanan bawah), nyeri yang diraskan Nyeri yang diraskan seperti ditusuk tusuk namun
seperti ditusuk-tusuk dengan jeda waktu sudah mulai berkurang jika dibandingkan dengan hari
sekitar 20 menit sebelumnya.
Evaluasi S : pasien mengatakan masih merasakan nyeri S : pasien mengatakan masih merasakan nyeri pada luka
pada luka post operasinya namun sudah post operasinya namun sudah sedikit berkurang jika
mendingan jika dibandingkan kemarin stelah dibandingkan kemarin stelah operrasi.
operasi.
Pain assessment :
Pain assessment : Paliatif : pasien mengatakan nyeri ketika pasien bergerak
Paliatif : pasien mengatakan nyeri ketika pasien atau mengubah posisi seperti membungkuk. Post operasi
mengubah posisi seperti membungkuk atau saat hari ke-1
reflek batuk. Post operasi hari ke-1 Quality : Nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk
Quality : Nyeri yang dirasakan seperti ditusuk- Region : Nyeri pada bagian luka post operasi di abdomen
tusuk kanan bawah
Region : Nyeri pada bagian luka post operasi di Scale : Skala nyeri 3 setelah diberikan terapi relaksasi
abdomen kanan bawah genggam jari
Scale : Skala nyeri 4 setelah diberikan terapi Time : Nyeri yang dirasakan hilang timbul dengan jeda
relaksasi genggam jari waktu yang tidak menentu
Time : Nyeri yang dirasakan hilang timbul O : Sesekali ekspresi wajah tampak meringis ketika
dengan jeda waktu 20 menit atau kadang tidak pasien melakukan pergerkan atau mengubah posisi
tentu.
A : Masalah nyeri akut belum teratasi
O : Sesekali ekspresi wajah tampah meringis
ketika pasien melakukan pergerkan atau P : lanjutkan intervensi
mengubah posisi dan saat pasien reflek batuk
P : lanjutkan intervensi
Hari Ke-3
Pasien Tn. P Tn. W
Waktu 15/11/2023 28/11/2023
(09.30 WIB) (10.00 WIB)
relaksasi genggam jari untuk mengurangi genggam jari untuk mengurangi rasa nyeri.
nyeri
DO : Pasien tampak mempraktikan teknik
relaksasi genggam jari untuk mengurangi rasa
nyeri.
Evaluasi S : pasien mengatakan nyeri yang dirasakan S : pasien mengatakan nyeri yang dirasakan sudah
sudah berkurang berkurang
BAB IV
PEMBAHASAN
Noovember 2023. Pada saat pengkajian data fokus utama yang didapatkan
yaitu nyeri akut yang dirasakan kedua pasien setelah dilakukan tindakan
operasi hernia. Pasien Tn. P mengeluh nyeri dengan skala nyeri yang
waktu yang tidak menentu. Tn. P tampak bersikap protektif dan ekspresi
wajah tampak meringis jika pasien ingin merubah posisi dan saat reflek
batuk. sedangkan untuk Tn. W skala nyeri yang dirasakan yaitu skala nyeri
5. Pasien tampak menahan rasa sakit, ekspresi wajah tampak meringis jika
oleh komponen psikososial dari pasien. Hal ini sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Smeltzer & Bare (2013) dimana rasa nyeri timbul bila
ada jaringan rusak dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan
nyeri.
hasil keluhan nyeri menurun dengan intervensi yang diberikan pada pasien
disebut sebagai finger hold adalah sebuah teknik relaksasi yang digunakan
(Tyas, 2020).
pada setiap jari secara lembut disertai nafas dalam dengan posisi duduk
atau berbaring dengan kondisi tenang dan rileks. Dengan pengaturan nafas
dikontrol, pasien akan merasa rileks dan santai yang selanjutnya akan
dilakukan adalah teknik relaksasi genggam jari, yang dimana teknik ini
mudah digunakan oleh siapapun yang berhubungan dengan jari tangan dan
Wonosari.
terapi 1 kali/hari.
mulai pukul 14.00 WIB sedangkan pada Tn.W dilakukan mulai pukul
pada Tn.P skala nyeri yang dirasakan 6 sedangkan pasa Tn.W skala nyeri
4.
dilakukan mulai pukul 10.00 WIB. Sedangkan pada Tn.W dilakukan mulai
pukul 11.00 WIB. Didapatkan hasil pada pasien Tn.P skala nyeri 4
dilakukan mulai pukul 09.30 WIB. Sedangkan pada Tn.W dilakukan mulai
pukul 10.00 WIB didapatkan pada Tn.P skala nyeri yang dirasakan 2
Kesumadewi, 2023).
didapatkan hasil bahwa tingkat nyeri pada pasien Tn.P dan Tn.W dapat
masalah nyeri akut pada pasien Tn.P dan Tn.W dapat teratasi selama tiga
didapatkan hasil terjadi penurunan skala nyeri pada pasien Tn.P dan Tn.W
dari skala nyeri sedang ke skala nyeri ringan. Dimana skala nyeri Tn.P
pada hari pertama yaitu 6 dan setelah diberikan intervensi selama tiga hari,
sebelum diberikan intervensi skala nyeri 5 dan selama tiga hari pemberian
skala nyeri setelah diberikan relaksasi pada hari pertama hal ini karena
mempengaruhi hasil dari skala nyeri itu sendiri. Tn.P mengatakan tidak
mampu melakukan intervensi genggam jari dengan baik dan benar. Hal ini
post operasi. Salah satu intervensi non farmakologis yang dapat digunakan
yang diharapkan akan lebih baik dengan turunnya nyeri yang terjadi.
cara genggam jari selama kurang lebih 3-5 menit dengan bernafas secara
teratur dan kemudian satu persatu beralih kejari selanjutnya dengan rentan
waktu yang sama dapat menurunkan intensitas nyeri pada pasien post
appendiktomy.
oleh larasati, dkk (2022) dimana setelah dilakukan Relaksasi genggam jari
didapatkan hasil adanya perubahan skala nyeri dari skala nyeri sedang
oleh Widodo (2020) dimana skala nyeri pada klien post hernioraphy yang
diberikan terapi relaksasi nafas dalam dan genggam jari diperoleh data
yaitu, pada klien I yang semula memiliki skala nyeri enam setelah
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Rencana tindakan keperawatan pada Tn.P dan Tn.W dengan nyeri akut
menurun.
4. Hasil dari asuhan keperawatan yang diberikan yaitu nyeri akut pada
B. Rekomendasi
nyeri yang dirasakan oleh pasien post operasi. Serta memonitor tingkat
profesi ners yang akan melakukan praktik diruang bangsal bedah agar
post operasi.
DAFTAR PUSTAKA
Astar, F., Tamsah, H., & Kadir, I. (2018). Pengaruh Pelayanan Asuhan
Keperawatan Terhadap Kepuasan Pasien Di Puskesmas Takalala Kabupaten
Soppeng. Mirai : Journal of Management, 1(2), 33–57.
https://journal.stieamkop.ac.id/index.php/yume/article/download/231/123
Astutik, P., & Kurlinawati, E. (2017). Pengaruh Relaksasi Genggam Jari Terhadap
Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Sectio Di Ruang Delima RSUD
Kertosono. STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan, 6(2), 30–37.
https://www.neliti.com/pt/publications/236467/pengaruh-relaksasi-genggam-
jari-terhadap-penurunan-nyeri-pada-pasien-post-sectio
Chely Veronica Mauruh. Muh. Zukri Malik., Iin Aini Isnawati,., Ns. Donny
Mahendra., Kens Napolion., Makkasau Plasay., Prita Adisty Handayani., &
Basmalah Harun. (2022). Paliative Nursing. Rizmedia Pustaka Indonesia.
https://books.google.co.id/books?id=FaaBEAAAQBAJ
Erawati, E., Kasim, J., & Ernawati, E. (2019). Pengaruh Therapy Guided Imagery
Terhadap Tingkat Nyeri Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea Di Rumah
Sakit Tk. Ii Pelamonia Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 14(3),
283–287. https://doi.org/10.35892/jikd.v14i3.254
Indah Kartika. (2020). Asuhan Keperawatan Pada Tn. M Dengan Kasus Post Op
Hernia Inguinalis Masalah Keperawatan Ansietas Di Ruang Dahlia RSU DR.
H. Koesnadi Bondowoso. Angewandte Chemie International Edition, 6(11),
951–952., 1–77.
Indriyanti, Sariaty, S., & Ferina. (2022). Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam
Jari Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Ibu Post Sectio Caesarea:
Evidence Based Case Report. Jurnal Kesehatan Siliwangi, 2(3), 751–761.
https://doi.org/10.34011/jks.v2i3.785
Istianah., Kristiani., Making., Aini., Aty., Jaata., Sari., Susanti, D. ., Martini, M.,
(2022). Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Sistem Perkemihan
Berbasis SDKI, SLKI dan SIKI. Media Sains Indonesia.
https://books.google.co.id/books?id=jwGeEAAAQBAJ
Larasati, I., & Hidayati, E. (2022). Relaksasi genggam jari pada pasien post
operasi. Ners Muda, 3(1). https://doi.org/10.26714/nm.v3i1.9394
Luh Condrosas, Wiwit Dwi Nurbadriyah, & Riza Fikriana. (2020). Terapi Non
Farmakologi Pada Klien Post Operasi Herniotomi dengan Nyeri Akut. Jurnal
Kesehatan, 14, 21–40.
Mofredj, A., Alaya, S., Tassaioust, K., et al. 2016). Music therapy, a review of the
potential therapeutic benefits for the critically ill. Journal of Critical Care,
Nair, M., & Peate, I. (2022). Dasar-Dasar Patofisiologi Terapan Edisi Kedua:
Pandung Penting untuk Mahasiswa Keperawatan dan Kesehatan. Bumi
Medika. https://books.google.co.id/books?id=k2FlEAAAQBAJ
Ristanti, S. G., Inayati, A., Hasanah, U., & Kunci, K. (2023). Jurnal Cendikia
Muda Volume 3 , Nomor 4 , Desember 2023 ISSN : 2807-3469 Penerapan
teknik relaksasi genggam jari terhadap skala di ruang bedah rsud jenderal
ahmad yani metro the application of finger-hand relaxation techniques to
pain scale in post operat. 3, 568–575.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI
Wahyu Widodo, M. T. (2022). Terapi Relaksasi Nafas Dalam dan Genggam Jari
pada Klien Post Hernioraphy dengan Nyeri Akut. Jurnal Penelitian Perawat
Profesional., 1281–1286.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Judul : Analisis Asuhan Keperawatan Pada Pasien Post Operasi Hernia Inguinalis Dengan Nyeri Akut Di Ruang Cempaka RSUD Wonosari Gunung Kidul
6. Revisi laporan
akhir
7. Pengumpulan
laporan akhir
D. Prosedur
Apabila Anda bersedia berpartisipasi, maka Anda dimohon untuk terlibat
dalam proses penelitian dengan tahap sebagai berikut.
F. Manfaat
Penelitian ini membawa manfaat bagi Saudara(i) yaitu dapat menambah
pengetahuan dan wawasan mengenai penanganan nyeri pada pasien post
operasi hernia
G. Kerahasiaan
Semua informasi yang berkaitan dengan identitas subjek dirahasiakan dan
hanya diketahui oleh penulis dan staf ruangan. Hasil penelitian dipublikasikan
tanpa identitas subjek penelitian
H. Pembiayaan
Penelitian ini kemungkinan menyita waktu anda. Semua pembiayaan dalam
intervensi ini ditanggung sepenuhnya oleh penulis.
I. Informasi tambahan
Apabila menginginkan informasi tambahan terkait penelitian ini,
Saudara(i) diberi kesempatan untuk bertanya tentang segala hal yang berkaitan
dengan penelitian ini dengan menghubungi nomor 081356875877 atau melalui
email christinpattinasarany157@gmmail.com
0274 489780.
Christin.Pattinasarany
Pengertian :
Teknik relaksasi genggam jari (finger hold) merupakan teknik relaksasi yang sangat
sederhana dan mudah dilakukan oleh siapapun. Teknik ini berhubungan dengan jari
tangan serta aliran energi didalam tubuh. Menggenggam jari sambil menarik nafas
dalam-dalam (relaksasi) dapat mengurangi dan menyembuhkan ketegangan fisik dan
emosi.
Tujuan :
1. Mengurangi nyeri, takut dan cemas
2. Mengurangi perasaan panik, khawatir
3. Memberikan perasaan yang nyaman pada tubuh
4. Menenangkan pikiran dan dapat mengontrol emosi
5. Melancarkan aliran dalam darah
No Tindakan
1 Persiapan pasien :
a. Atur posisi yang nyaman bagi pasien
b. Pasien dalam kondisi yang sadar
2 Langkah-langkah :
a. Peganglah jari di mulai dari ibu jari selama 2-3 menit, bisa menggunakan
tangan mana saja
b. Tutup mata, fokus, dan tarik nafas perlahan dari hidung, hembuskan
perlahan dengan mulut.
c. Anjurkan pasien untuk rileks hingga benar-benar rileks
d. Memberikan motivasi kepada paseien seperti saya pasti bisa, saya ingin
masalah saya cepat selesai, saya ingin nyeri cepat turun dan sebaginya
sesuai permasalahannya
e. Lakukan selama 15 menit
Referensi : (Astutik & Kurlinawati, 2017)