Anda di halaman 1dari 2

REFLEKSI

PEMBELAJARAN

MENGENAL
MALAIKAT

Diterbitkan : 3 Desember 2020 09:23


Sumber : PUJIANA, S.Pd.I
Penulis : PUJIANA, S.Pd.I
RPP Terkait : MENGENAL MALAIKAT
Jenjang : SD/MI
Kelas : 4
Mapel : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

REFLEKSI PEMBELAJARAN

MENGENAL MALAIKAT

Pembelajaran ini menitik beratkan pada peningkatan pengetahuan peserta didik akan rukun
iman yang kedua, yaitu iman kepada malaikat. Pada masa belajar jarak jauh ini. bersifat
ringan, santai, dan menyenangkan. Guru bermaksud membuat suasana belajar lebih merdeka
dengan mengenalkan malaikat melalui lagu. Dengan bernyanyi, diharapkan siswa akan
termotivasi dan bersemangat dalam memahami materi.

Strategi pembelajaran yang digunakan adalah dengan memaksimalkan pertemuan daring


dengan menggunakan obrolan grup dan video call. Sehingga interaksi selama pembelajaran
berjalan secara langsung. Topik yang dipilih dalam pembelajaran ini adalah mengenal
malaikat, dengan tujuan agar peserta didik mengenal malaikat, mengetahui nama-nama
malaikat dan tuga-tugasnya sekaligus dalam satu lagu. Jumlah Malaikat yang dibahas di sini
sebanyak 10 malaikat beserta tugasnya. Dalam pembelajaran kali ini, siswa sangat
bersemangat. Mereka antusias dalam belajar, terutama ketika guru memberi stimulus berupa
pemberian tantangan kepada siswa, bahwa siapa yang bisa menghapal berhak mengirim video
melalui WA. Guru akan mengurutkan siapa siswa yang lebih dulu mengirim video
hafalannya akan mendapat nilai plus. Guru memberikan apresiasi terhadap hasil karya
siswanya. Guru menjadikan suasana semenarik mungkin dengan memberi dorongan dan
semangat. Seusai pembelajaran, melalui jaringan pribadi (japri)guru meminta penjelasan dari
para siswa bagaimana kesan siswa dalam pembelajaran pantun yang telah dilaksanakan.
Siswa memberikan beragam respon positif. Rata-rata mereka senang dan menikmati
pembelajaran ini. Mereka lebih mudah mengingat materi dengan menjadikannya
nyanyian. Siswa juga merasa tertantang untuk menjawab tantangan dari guru dan
bersemangat ketika mereka mendapatkan apresiasi atas penampilannya. Apresiasi diberikan
oleh guru dan teman-temannya. Suasana belajar yang dimodifikasi oleh guru menjadikan
siswa merasa seperti berada di dalam kelas, berbagi dan belajar bersama. Suatu keadaan yang
senantiasa mereka rindukan selama ini. 

Selama pembelajaran terdapat kelebihan dan kelemahan. Beberapa kelebihannya adalah


siswa belajar dengan antusias, materi Malaikat dapat dipahami dengan lebih baik dengan
tampilan video. Siswa tidak merasa bosan karena materi tidak perlu dibaca dari buku ataupun
teks lain. Persentase daya tangkap terhadap indikator pembelajaran meningkat. Siswa
mendapatkan pengalaman baru dengan belajar sambil bernyanyi.  

Selama Pembelajaran jarak jauh, hubungan antar siswa dan guru memang terasa longgar,
tidak dapat berinteraksi secara langsung menjadikan ada yang kurang dalam pembelajaran.
Namun dengan dibuatkan forum komunikasi melalui media maya, salah satunya adalah
Whatsapp, maka siswa dan guru dapat terfasilitasi untuk saling berkomunikasi. Komunikasi
yang terjalin pun lebih santai, lebih rileks, dan fleksibel. Inilah beberapa keuntungan dan hal
positif selama pembelajaran jarak jauh. Hal positif lain yang hadir adalah adanya suatu
komunikasi yang lebih intensif antara guru dengan wali murid. Selain membuat Grup WA
kelas, guru juga membuat grup WA khusus orang tua siswa. Hal ini merupakan sebuah
kemajuan dalam mencapai keberhasilan sebuah pendidikan.  

Selama pembelajaran, kendala yang ditemui adalah jumlah keterlibatan siswa yang tidak bisa
diprediksi, karena ada saja siswa yang tidak bisa mengikuti pelajaran pada waktu yang telah
ditentukan, sehingga berakibat pada terlambatnya memahami materi dan menyampaikan
tugas-tugas belajarnya. Kendala selanjutnya adalah, bahwa pembelajaran akan lebih efektif
dan efisien jika dilakukan menggunakan aplikasi zoom maupun google classroom.
Namun kondisi Jaringan internet yang belum memadai, maka tidak memungkinkan
menggunakan aplikasi ini. Guru mensiasatinya dengan mengefektifkan Grup Whatsapp dan
menghubungi siswa yang tidak aktif melalui telepon. Penyebab dari keterbatasan ini adalah
karena domisili siswa yang bervariasi, dan berada di desa yang akses internet belum begitu
memadai. maka akses mereka untuk mendapatkan jaringan yang bagus juga berbeda-beda,
ditambah faktor jenis alat komunikasi (HP) siswa yang berbeda-beda (sebagian memiliki HP
dengan jaringan 4G, sebagian masih 3G) tentunya mempengaruhi kekuatan jaringan. Kendala
selanjutnya adalah kurangnya perhatian dari orang tua siswa. Hal ini sering terjadi dan
menjadi kendala terbesar dalam pembelajaran tanpa tatap muka. Adanya pembelajaran
menggunakan aplikasi android membuat sebagian siswa tidak dapat on time. Ada saja
alasannya, diantaranya adalah tidak adanya paket internet, lupa jadwal, HP dipakai sama
adik, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai