Uas KK M.aldi Febriansyah 253221012
Uas KK M.aldi Febriansyah 253221012
Disusun Oleh :
Nim : 253221012
Kelas : B
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 2
BAB I ...................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 3
Latar Belakang .................................................................................................................................. 3
Rumuasan Masalah .......................................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................... 5
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................................ 5
2.1 Komunikasi Korporat .......................................................................................................... 5
2.1 Manajemen Reputasi ............................................................................................................ 7
BAB III................................................................................................................................................... 8
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 8
3.1 FAKTOR YANG MEMENGARUHI MANAJEMEN REPUTASI ................................. 8
3.1.1 Isu Eksternal Organisasi (Externally driven Issues) ................................................. 8
3.1.2 Societal and political attention on a broad problem .................................................. 8
3.1.3 Societal and political outrage at specific organizational behavior/ performance ... 8
3.1.4 The ‘proactive negative’ internal issue ....................................................................... 9
3.1.5 The ‘reactive positive’ internal issue ......................................................................... 10
3.2 Peran Corporat Communication dalam Menjaga Reputasi Perusahaan Rekind ......... 11
BAB IV ................................................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................................................ 13
4.1 Kesimpulan .......................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
Komunikasi merupakan aspek yang penting, komunikasi juga memiliki arti yaitu
prosses dimana seorang atau beberapa orang, organisasi atau kelompok, dan masyarakat
menggunakan informasi untuk terhubung pada lingkungan atau menyampaikan pesan satu
sama lain melalui media yang mulai berkembang pada saat ini. Komunikasi organsisasi juga
merupakan salah satu ilmu yang mempelajari komunikasi dengan masyarakat atau masyarakat
publik.
REKIND atau biasa disebut dengan Rekayasa Industri merupakan perusahaan BUMN
yang berasal dari Indonesia. Rekind sendiri didirikan pada tahun 1981 di Jakarta. Rekind
bergerak di dalam bidang kontruksi, teknik, dan pengadaan barang untuk melayani pabrik-
pabrik industri bersekala besar. Dengan adanya corporate communication di Rekind saat ini
butuh dimanfaatkan untuk menyebar informasi seputar perusahaan dan mengendalikan
informasi ke dalam publik, maka dari itu informasi yang beredar tidaklah menjadi suatu hal
yang membuka citra negatif kepada perusahaan tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA
Selain itu, Guring dan Hunt dalam bukunya Four Models of Public Relations yang
dikutip oleh Silih Agung Waesa dan Jim McNamara (2010 p.268) menjelasakan bahwa
komunikasi korporat adalag komunikasi yang bersifat dua arah baik secara simetris maupun
asimetris yang bertujuan untuk mempersuasi atau membujuk audiens atau membentuk relasi
atau hubungan.
Dari penjelasan diatas bisa dapat disimpulkan bahwa komunikasi korporat merupakan
wadah untuk penyampaian pesan yang dilakukan perusahaan terhadap khalayaknya, dengan
beberapa khalayak yang dimilikinya seperti yang telah disebutkan di atas, perusahaan dapat
memilih untuk mempublikasikan dirinya terhadap publik yang mana yang dapat dituju adalah
publik eksternal. Jika ingin membangun identitas korporat yang kuat maka publik yang dituju
adalah publik internal.
2.1 Manajemen Reputasi
Pentingnya menjaga reputasi, salah satunya karena reputasi memiliki nilai yang tinggi
bagi sebuah organisasi. Salah satu cara untuk mengukur nilai reputasi organisasi / perusahaan
salah satunya bisa dilihat dari beberapa indikator finansial perusahaan (contoh: saham
perusahaan) yang bergantung pada reputasi.
PEMBAHASAN
• Tidak dapat dikontrol oleh organisasi, narasi isu tersebut dikendalikan oleh berbagai
kelompok publik.
• Dapat memengaruhi berbagai sektor dalam organisasi.
• Merupakan isu yang “fundamental” sulit untuk diselesaikan hanya dengan sebuah program
PR sehingga membutuhkan serangkaian program PR yang konsisten.
• Merupakan isu yang disuarakan oleh para politisi / LSM yang berkaitan dengan isu tsb.
• Mereka mengklaim jika perusahaan memiliki kontribusi dalam terjadinya masalah.
Contoh Kasus :
Isu obesitatas yang menjadi isu besar dalam industri makanan & minuman. Isu ini merupakan
isu yang sudah lama ada dan sulit untuk diselesaikan. Maka sekelompok orang yang aktif di bidang
kesehatan juga politisi di bidang serupa akan mengklaim kondisi yang dialami publik merupakan
kesalahan beberapa produk seperti McDonalld’s, Coca Cola, Pepsi dll. Masalah ini sudah
teridetifikasi oleh perusahaan namun sulit untuk diselesaikan selama pola industri belum berubah
yakni hanya berfokus pada makanan yang masuk menyebabkan orang kelebihan kalori, bukan pada
pola hidup bagaimana mengeluarkan kalori dalam tubuh seperti olah raga untuk mencegah isu
obesitas.
Menyasar pada organisasi yang spesifik dimana berkaitan dengan isu yang menjadi concern
LSM / lembaga tertentu.
Contoh Kasus :
Isu tentang pekerja di bawah umur yang dipekerjakan oleh sebuah perusahaan. Isu ini di
highlight oleh penggiat Hak Asasi Manusia juga asosiasi pekerja pada beberapa perusahaan, kritik
tidak di berikan pada seluruh perusahaan di bidang tertentu.
3.1.4 The ‘proactive negative’ internal issue
Contoh Kasus :
Pada tahuan 2012 sebuah Bank di Swiss melakukan efisiensi pekerja sebanyak 10.000 orang
terpaksa diberhentikan. Isu ini terus berkembang dan mengancam reputasi perusahaan. Banyak dari
karyawan yang menyuarakan pendapat mereka melalui Twitter mengenai berbagai kebijakan
perusahaan sebelumnya di luar kebijakan pemberhentian karyawan.
Penyelesaian Kasus :
Contoh kasus tsb sebenarnya dapat dicegah dengan melakukan strategi komunikasi proaktif
(bersifat mencegah masalah terjadi). Diantaranya:
Contoh Kasus :
Cocal Cola pernah melakukan launching produk baru. Namun sayangnya produk tersebut
memperoleh tanggapan negatif dari publik. Pemboikotan dilakukan dimana mana. Sebanyak 1.500
complain diterima oleh perusahaan setiap harinya. Pada akhirnya setelah 3 bulan peluncuran produk
baru, Executive Coca cola mengumumkan akan menarik seluruh produk baru dan mengembalikan
formula Coca Cola seperti semula.
Penyelesaian Kasus :
• Dari kasus Coca Cola kita bisa melihat jika kegiatan launching produk baru yang seharusnya
menjadi kegiatan yang positif bagi peruhsanaan bisa menjadi isu negatif yang dapat merusak
reputasi organisasi.
• Reaksi yang diberikan adalah mengakui jika terdapat kesalahan “accepting fallibility” pada
kebijakan perusahaan.
• Dengan meminta maaf pada publik, bukan berarti sepenuhnya menanggung masalah yang
menempa organisasi. Setelah meminta maaf lebih lanjut lakukan investigasi, jika memang
terdapat kesalahan organisasi, perbaiki segera. Namun jika ada pihak lain yang harus
bertanggung jawab, maka segera urus hal sb dengan melibatkan pihak ketiga (seperti advokat,
/ konsultan)
• Memiliki peluang untuk diselesaikan.
• Isu mungkin memerlukan pengungkapan dari segi hukum / regulasi untuk memperbaiki
reputasi.
• Erat kaitannya dengan kondisi emosional publik yang terdampak isu / masalah.
3.2 Peran Corporat Communication dalam Menjaga Reputasi Perusahaan Rekind
Dalam penelitian ini, Weiss mengatakan bahwa reputasi sebuah perusahaan menetapkan cara
kerja pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan, terpenting menyatakan adannya pandangan
maka reputasi berupa citra perusahaan (company image), citra merek (brand image), reputasi merek
(brand reputasion), nama yang terbaik (the best name), pelayanan prima (service excellent), dan
segala sesuatu yang bersangkutan dengan kepuasan pelanggan mendapatkan prioritas.
Menurut Vicky, reputasi merupakan kedudukan strategis orang, produk, merek, dan
perusahaan atau organisasi di mata seseorang. Meningkatkan reputasi sebuah perusahaan harus
memahami permintaan pasar dan yang paling penting menjaga hubungan antar perusahaan secara
internal dan eksternal. Sedangkan aspekaspek yang harus diperhatikan untuk meningkatkan reputasi
perusahaan diantaranya: perusahaan, kepemimpinan, kinerja keuangan, kualitas produk atau layanan,
pelayanan pelanggan, pengalaman karyawan, dan kepuasan pelanggan. Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Selnes (2009), terdapat indikator – indikator reputasi yakni:
a) Nama Baik
Mempertahankan nama baik yakin merupakan salah satu tanggung jawab utama
mereka untuk mendukung kelancaran pemasaran bisnisnya. Vicky juga mengatakan
dalam meningkatkan reputasi diperlukan untuk memahami kualitas produk dan
layanan, memperhatikan kepuasan pelanggan, dan menjaga hubungan kerja sama
antar perusahaan untuk menjaga nama baik perusahaan
b) Reputasi Pesaing
Suatu perusahaan tentu harus memiliki kekuatan agar memfokuskan nilai lebih yang
dimiliki dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Dalam hal ini, Vicky mengatakan
bahwa perusahaan Rekind sudah memenangkan beberapa award dan menampilkan
beberapa keunggulam produk perusahaan.
c) Dikenal Luas
Dikenal luas menyakinkan tanggapan dari masyarakat baik dari sejauh mana nama
perusahaan itu sudah dikenal luas oleh masyarakat, suatu perusahaan tentu ingin
produknya dikenal secara luas dengan produk baru maupun produk lamanya. Vicky
mengatakan bahwa Corporate Communication Rekind juga melakukan optimalisasi
media sosial sebagai sarana pemasaran, dengan target ingin mendapatkan jangkauan
yang lebih luas seperti like views dan followers guna branding Rekind yang lebih
optimal.
d) Kemudahan diingat
Menyakinkan tanggapan dari masyarakat bahwa PT Rekayasa Industri memberikan
kemudahan masyarakat untuk mengingat nama baik perusahaan tersebut andai nama
sebuah perusahaan tersebut mudah di ingat maka masyarakat akan lebih lancar
menemukannya di search engine atau dalam dunia nyata. Dalam hal ini Vicky dan
staff corporate communication lainnya membuat company profile perusahaan untuk
kemudahan di ingat.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
John Doorley and Helio Fred Garcia, Reputation Management 3rd Edition, The Key to
Successful Public Relations and Communication, Routledge, 2015, New York Andrew Griffin, Crisis,
Issues and Reputation Management, Kogan Page Limited,2014, UK
Holstein, William J. “Guarding the Brand is Job 1”, US News & World Report, September
11, 2000: 64-66