Matakuliah :
Psikologi Kognitif tahun ajaran 2020/2021
Dosen Pengampu :
Ibu Jehan Safitri, M.Psi., Psikolog
Disusun oleh :
KELOMPOK VI
KESIMPULAN :
Berdasarkan beberapa jawaban di atas maka dapat disimpulkan jawaban dari
pertanyaan nomor 2 adalah ingat bahwa setiap pengambilan keputusan itu akan
mempengaruhi kehidupan pribadi individu atau orang lain. akan bijak kiranya
ketika indvidu merasa tidak mampu memecahkan masalah dan mengambil sebuah
keputusan meminta saran dan masukan dari orang lain yang dianggap mampu,
namun kembalikan lagi pada diri sendiri apakah kita mampu mengambil risiko dari
setiap keputusan yang kita pilih.
Lihat kembali pengalaman dan tinjau lagi pengetahuan terkait dengan masalah
tersebut sebelum mengambil keputusan.
PERTANYAAN 3
Pemberi Pertanyaan : Siti Rizky Al-Fatihah (1710914320081) / Kelompok 4
Jawaban : -
Oleh : Danu Dwi. W (1710914110004)
Berdasarkan hasil penelitian MacLeod, Hunt, & Mathews, (1978) individual
differences atau perbedaan individu dapat berperan dalam tahap pemecahan suatu
masalah, dan salah satu hal yang menjadi pembeda antar individu adalah
kepribadiannya, hal ini juga didukung oleh temuan Arroba (1998) bahwa
kepribadian adalah hal yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan oleh
seseorang. Sehingga kepribadian adalah salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Kemudian Apakah Ada Tipe Tipe Kepribadian Tersendiri Dalam Proses
Pemecahan Masalah, jawabannya adalah ADA, kita dapat meninjau dari kerangka
berfikir Carl Gustav Jung mengenai empat model kepribadian, yakni Dominance,
Influence, Steadyness, dan Compliance yang biasa kita kenal dengan DISC.
Apa sih itu Dominance, Influence, Steadyness, dan Compliance ? berikut
uraiannya.
Menurut Marston dalam Kurniasari (2012) dan dalam Mufida (2012) diketahui
bahwa
Tipe Dominance : Suka mengendalikan lingkungan, tegas, tanpa basa-basi,
senang mengambil peran penting, menyukai tantangan, problem solver dan
menyukai posisi sebagai leader.
Tipe Influence : Suka bergaul, extrovert, bersemangat, ramah, optimis,
persuasif, lincah, egosentris, dan kompulsif.
Tipe Steadiness : Suka melakukan sesuatu secara sistematis, teratur dan
bertahap. Termasuk orang yang sabar, loyal dan dapat diandalkan namun tidak
tegas juga tidak berorientasi pada target
Tipe Compliance : Suka hal-hal yang direncanakan dengan matang dan
menyeluruh mampu mengontrol diri, analitis, berhati-hati, teliti, sensitif, kurang
ramah, dan perfectionist.
KESIMPULAN :
Berdasarkan beberapa jawaban di atas maka dapat disimpulkan bahwa kepribadian
atau tipe kepribadian itu dapat mempengaruhi individu dalam memecahkan suatu
masalah hingga pengambilan keputusan. Hal ini karena adanya individual
differences, dimana cara pandang setiap orang terhadap masalah itu berbeda, dan
yang mempengaruhinya adalah kepribadian, pengetahuan, pengalaman dan lain hal
sebagainya.
PERTANYAAN 4
Pemberi Pertanyaan : Nur Hestyqomah (1810914320053) / Kelompok 5
Pertanyaan : 1. Dalam menyelesaikan suatu permasalahan setiap
mahasiswa berbeda beda tergantung tingkat
kemampuan kognitifnya. Bagaimana tanggapan
kelompok 6 terhadap pernyataan tersebut?
2. Apakah semakin tua umur seseorang maka secara
relatif semakin baiklah ia melakukan proses
pengambilan keputusan secara cepat berdasarkan
data existing dalam otak?
Jawaban :
KESIMPULAN :
Berdasarkan beberapa jawaban tersebut dapat disimpulkan bahwa jawaban dari
pertanyaan nomor 4 adalah benar bahwa pemecahan suatu masalah dipengaruhi
oleh proses kognitif seseorang, lantas apa yang mempengaruhi proses kognitif ?
tentu banyak hal, salah satunya adalah kemampuan individu dalam menganalisis
masalah melalui ingatan, memori, pengetahuan dan pengalaman serta pola pikirnya
dalam memandang sebuah masalah.terjadi hal yang kompleks dan melibatkan
banyak hal dalam otak individu.
Kemudian semakin tua apakah semakin baik dalam mengambil keputusan, menurut
kami tentu hal itu benar adanya, karena semakin tua pengalaman individu terhadap
masalah tentu juga banyak. Namun hal ini kembali bergantuk kepada kemampuan
kognitifnya, ketika beliau sudah kesulitan untuk me recall kembali ingatannya,
maka proses pengambilan keputusan akan menjadi kurang tepat, terhambat atau
malah menyimpang. Karna sel diotak juga mengalami degenrasi, sehingga
kemampuan menarik memori pun akan berkurang lambat laun.
Dan info yang cukup menarik bahwa menurut Bhinnety (2008) memori yang
terkadang sulit di raih dalam long term memory justru mengenai autobiografi
individu itu sendiri.
PERTANYAAN 5
Pemberi Pertanyaan : Lalu Muhammad Rafly Aldani (1710914210024) /
Kelompok 2
Jawaban :
Oleh Marina Aprilla Dita (1710914320050), untuk jawaban nomor 1
Cara agar individu dapat mengatasi dampak dari pengabilan keputusan yang salah
adalah dengan belajar dari kesalahan itu sendiri, setela individu mengalami
kesalahan dalam mengambil keputusan individu tersebut harus kembali
mengevaluasi keputusan yang telah ditentukannya, apakah sudah sesuai dengan
proses atau langkah-langkah pengambilan keputusan yang benar.
Oleh : Lola Vitaloka (1710914320043)
Cara untuk mengantisipasi atau mengatasi dampak ketika individu mengambil
keputusan yaitu :
Pertama: buatlah keputusan saat sedang fokus dan tidak terburu-buru
karena hal ini pemikiran yang kompleks membutuhkan perhatian, motivasi, dan
juga kemampuan mengendalikan diri yang baik.
Kedua : tetap terbuka untuk semua kemungkinan yang ada karena dalam
proses berbagai fakta mulai dari yang diharapkan dan tidak diharapkan akan muncul
maka dalam menghadapi hal ini selalu ingat dan pikirkan dampak apa yang akan
terjadi selanjutnya.
Ketiga : coba ubah pandangan menjadi orang lain karena ketika
permasalahan sudah menjerumus kesuatu hal agar tidak berdampak kita perlu
mengeevaluasi sebelumnya cek kembali apakah keputusan ini sudah tepat dan
sudah dipertimbangkan