TENGGELAM
Disusun Oleh :
Nia Anggreni 11120212083
Pembimbing :
Dr. dr. Hj. Annisa Anwar Muthaher, S.H, Sp.F, M.Kes
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkah dan rahmat-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Refarat yang berjudul “Tenggelam”.
Penulisan Refarat ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian Program Studi
Profesi Dokter di bagian Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Forensik dan Medikolegal.
kekurangan, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dokter
maupun konsulen, akhirnya penyusunan Refarat ini dapat terselesaikan dengan sebaik-
baiknya. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dr.dr.Hj. Annisa, SH,
Sp.F, M.Kes selaku pembimbing dalam penyusunan Refarat ini dalam memberikan motivasi,
arahan, serta saran-saran yang berharga kepada penulis selama proses penyusunan.
Terima kasih pula yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang secara langsung
Penulis
2
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Tenggelam
Dr. dr. Hj. Annisa Anwar Muthaher, S.H, Sp.F, M.Kes Nia Anggreni
3
BAB I
PENDAHULUAN
dunia disebabkan oleh tenggelam, atau lebih dari 372.000 kematian setiap
di bawah 25 tahun, dan lebih sering terjadi pada laki – laki di bandingkan
Australia dan Finlandia, dan peningkatan lima kali lipat lebih besar di
4
Penelitian melaporkan rata – rata kejadian tenggelam terjadi pada
saat rekreasi air, seperti kolam renang dan bak mandi, selain itu salah
satu faktor risiko penting yaitu konsumsi alkohol di daerah yang dekat
Oleh karena itu referat ini dibuat agar kita dapat mengenali
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Jumlah air yang dapat mematikan ialah bila air dihirup oleh
atau anak kecil pada air dengan ketinggian air 6 inci (15,24 cm).
asfiksia.2
6
B. EPIDEMIOLOGI
berusia di bawah 25 tahun, dan lebih sering terjadi pada laki – laki
7
Di Indonesia sendiri angka kejadian tenggelam belum
Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau dengan garis pantai yang
merupakan salah satu daya tarik wisata yang dimiliki. 5 Pada negara
8
cedera otak yang berat yang menyebabkan kelumpuhan dapat
hidup lama.2
terdapat hipoksia dan tingkat PO2 dibawah 100 mmHg saat PCO2
secara involunter, pada saat ini air mencapai laring dan trakea,
9
Kematian yang terjadi pada peristiwa tenggelam dapat
disebabkan oleh :
1. Refleks vagal
drowning).
2. Spasme laring
cairan secara masif dalam jumlah yang bisa mencapai 70% dari volume
darah awal dalam 3 menit karena konsentrasi elektrolit di dalam air tawar
10
menyebabkan terjadinya hemodilusi darah, air masuk ke dalam aliran
eritrosit maka ion kalsium intrasel akan terlepas, dalam hal ini terjadi
dengan melepas ion kalium dari serabut otot jantung sehingga kadar ion
kematian akibat anoksia otak. Kematian dalam air tawar terjadi dalam
asfiksia, kadar NaCl jantung kanan lebih tinggi dibanding jantung kiri dan
adanya buih serta benda-benda air pada paru-paru. Tenggelam jenis ini
Dibandingkan tenggelam tipe IIA kematian pada tenggelam tipe ini terjadi
lebih lambat. Konsentrasi elektrolit air laut lebih tinggi daripada dalam
darah sehingga air akan ditarik dari sirkulasi pulmonal ke dalam jaringan
11
menyebabkan terjadinya payah jantung. Kematian terjadi 8-12 menit
tanda asfiksia, kadar NaCl pada jantung kiri lebih tinggi dibandingkan
jantung kanan, serta ditemukan buih serta benda air pada paru-paru.
Cara kematian
1. Kecelakaan
2. Bunuh diri
3. Pembunuhan
12
Pada pemeriksaan mayat tenggelam, hal penting yang perlu
Sidik jari
Pemeriksaan gigi
diatom.
13
selama beberapa waktu dan mulai membusuk. Demikian
bermakna.
tenggelam.
14
5.Tempat korban pertama kali tenggelam
tempat lain.
kematian.
15
D. KLASIFIKASI TENGGELAM
2. Atypical drowning.
16
Atypical drowning dibedakan menjadi :
1. Dry Drowning
plug fisik pada saat ini. Dengan demikian, air tidak pernah
hipotonis. 11
17
3. Immersion syndrome (vagal inhibition)
yang sangat dingin (< 20oC atau 68oF) akibat reflek vagal
4. Secondary drowning.
(asidosis metabolik).10
ASIN
18
Perbedaan pada Pemeriksaan Luar Jenazah
khas pada korban tenggelam yang jenazah masih segar ialah ditemukan
adanya buih. Buih dapat ditemukan pada mulut dan lubang hidung. Buih
mengisi saluran napas dan keluar dari mulut dan hidung. Buih terdiri dari
adanya buih pada saluran napas seperti di trakea dan bronkus. Namun
pembusukan.11
19
Perbedaan pada Pemeriksaan Dalam Jenazah
signifikan pada korban tenggelam dalam air tawar dan dalam air
20
paru (alveoli), dengan cepat air tawar berpindah dari tempat alveoli
tekanan osmotik antara air tawar di alveoli paru dan plasma darah.
21
Mekanisme Kematian Akibat Tenggelam Dalam Air Asin
cairan air asin lebih tinggi daripada dalam darah, sehingga air akan
22
Mekanisme Kematian Akibat Tenggelam
Chocking.
yaitu jika sejumlah kecil volume air yang memasuki laring atau
pengaruh refleks vagal, hal ini terjadi pada ± 10% kematian akibat
pada saat otopsi karena pada kematian telah terjadi relaksasi otot-
23
otot laring. Dalam situasi yang lain, terjadi peningkatan cepat
henti jantung yang merupakan akibat dari air dingin pada belakang
kematian ini, yaitu masuk kedalam air dengan kaki terlebih dahulu,
elektrolit dalam air tawar lebih rendah daripada dalam darah, maka
24
kalium dan kalsium dalam serabut otot jantung dapat menyebabkan
elektrolit cairan air asin lebih tinggi daripada dalam darah, sehingga
25
F. PEMERIKSAAN LUAR
26
Pembusukan sering tampak dan berlangsung dalam proses
tidak tenggelam.
27
ditenggelamkan, karena mayat lama pun bila dibuang
28
bercampur dengan air dan surfaktan dari paruparu dan
29
luka tersebut seringkali mengeluarkan darah, sehingga tidak
terendam:
Jika tidak ada kerutan pada jari, telapak tangan maka baru
beberapa jam.
– 2 bulan.
G. PEMERIKSAAN DALAM
30
putih, sampai merah muda dan kemerahan karena bercampur
dengan darah.
masuk maka hal ini tidak lagi berupa titik-titik (karena terjadi
akuatik dan juga batuan silt akibat daripada air yang tertelan saat
turbulansi air berbanding air yang masuk secara aktif ketika terjadi
31
tenggelam. Manakala beberapa ahli patologis yang lain pula
tenggelam.
dinding aorta.
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan diatome
macam jenis yang dapat ditemukan di air laut dan air tawar .
32
Diatome ini memiliki tulang silica berbentuk dua valve. Pada
33
sebagai tes konfirmasi di dalam kasus tenggelam. Meskipun,
didokumentasikan.
34
kapsul ginjal dari tubuh yang belum membusuk. Diagnosis
35
36
Tenggelam pada air tawar seperti kolam, danau, sungai dan
air dan tisu sel yang mana diatom yang paling sering ditemukan
37
Gomphonema, Gyrosigma, Melosira, Achnanthes, Amphora,
38
Penetrasi diatom pada kapiler alveoli menggunakan
delicatissima,dll.11
39
dalam organ tubuh jika mereka mempunyai kemampuan untuk
Gettler chloride
tes Gettler chloride, dimana darah dianalisa dari sisi kanan dan kiri
40
dan kanan dikira signifikan. Jika level chloride kurang pada sisi
kanan daripada sisi kiri, korban disangka telah tenggelam dalam air
garam. Jika lebih tinggi pada sisi kanan jantung daripada sisi kiri,
Berat jenis :
Semua tes yang telah disebut di atas tidak pasti dan tidak
41
BAB III
KESIMPULAN
alkohol, epilepsi, atau anak kecil pada air dengan ketinggian air 6
berusia di bawah 25 tahun, dan lebih sering terjadi pada laki – laki
42
Tenggelam diklasifikasikan menjadi typical drowning dan
penyakit dahulu.
43
DAFTAR PUSTAKA
2016.
3219–3230.
44
9. Adelman H.C, Kobilinsky L. Section 7 : Asphyxia/Anoxic Deaths
45