Anda di halaman 1dari 132

PENGARUH AUDIT MANAJEMEN SUMBER DAYA

MANUSIA DAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN


KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA PT BINTANG KUPU KUPU

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh

AMBAR SETIYAWATI

NIM. 1961201323

PROGRAM STUDI MANEJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2023
PENGARUH AUDIT MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA DAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA PT BINTANG KUPU KUPU

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh :

AMBAR SETIYAWATI

NIM. 1961201323

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul :

Pengaruh Audit Manajemen Sumber Daya Manusia dan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bintang Kupu Kupu

Yang disusun oleh:

Nama : Ambar Setiyawati

NIM : 1961201323

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Program Studi : S1 Manajemen

Bidang Kajian : Manajemen Sumber Daya Manusia

Disetujui untuk digunakan dalam ujian skripsi.

Mengetahui Tangerang, 20 Juli 2023

(Abdul Rauf, SE.,MM) (Dhea Zatira, SE., MM.,)


Ketua Program Studi Manajemen Dosen Pembimbing

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul :

Pengaruh Audit Manajemen Sumber Daya Manusia dan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bintang Kupu Kupu

Yang disusun oleh:

Nama : Ambar Setiyawati

NIM : 1961201323

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Program Studi : S1 Manajemen

Bidang Kajian : Manajemen Sumber Daya Manusia

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal … Agustus 2022

Susunan Dewan Penguji:

1. ....................................... ................................................

2. ....................................... ................................................

3. ....................................... ................................................

Tangerang, ...... Juli 2023

Ketua Program Studi Manajemen

Abdul Rauf, SE.,MM

iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

“ Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa
kebersamaan. Tidak ada kemudahan tanpa doa.” –
- (Ridwan Kamil)

“ Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau


telah selesai dari suatu urusan, tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).
Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”
- (QS. Al-Insyirah, 6-8)

“ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum


mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.”
- (QS. Ar-Rad 11)

Kupersembahkan skripsi ini untuk :

• Teruntuk kedua orang tua yang tidak pernah lelah untuk memberi semangat
beserta doa tulus yang selalu dipanjatkan kepada Allah SWT.
• Kakak-kakak tercinta dan adikku untuk semua dukungan selama ini.
• Sahabat-sahabat tersayang dan teman-teman seperjuangan yang selalu
membantu dan memberi semangat selama proses penyusunan.

iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Ambar Setiyawati

NIM : 1961201323

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Program Studi : S1 Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya susun dengan judul:

Pengaruh Audit Manajemen Sumber Daya Manusia dan Keselamatan dan


Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bintang Kupu Kupu

Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat dari

Skripsi orang lain. Apabila di kemudian hari pernyataan Saya tidak benar, maka

Saya bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku (dicabut predikat kelulusan

dan gelar kesarjanaannya). Demikian pernyataan ini Saya buat dengan sebenarnya,

untuk dapat dipergunakan bilamana diperlukan.

Tangerang, 20 Juli 2023

Pembuat Pernyataan,

Materai 6.000

(Ambar Setiyawati)

v
PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Sebagai sivitas akademika Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas


Muhammadiyah Tangerang, saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Ambar Setiyawati

NIM : 1961201323

Program Studi : S1 Manajemen

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jenis Karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Tangerang Hak Bebas
Royalti Noneksklusif (Non-Exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya
yang berjudul:

Pengaruh Audit Manajemen Sumber Daya Manusia dan Keselamatan dan


Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bintang Kupu Kupu

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Fakultas Ekonomi dan Bisnis berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat
dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Tangerang
Pada Tanggal : 20 Juli 2023
Yang Menyatakan,

Materai 6.000

(Ambar Setiyawati)

vi
ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Audit Manajemen Sumber
Daya Manusia dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
pada PT Bintang Kupu Kupu, baik secara parsial maupun simultan . Penelitian ini
menggunakan metode asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel
sebanyak 50 orang. Teknik dan alat pengumpulan data adalah dengan kuesioner
atau angket. Teknik analisis data deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran
atas tanggapan jawaban responden dan sebaran data, sedangkan analisis statistik
inferensial untuk pengujian hipotesis. Pengolahan datanya dibantu dengan
microsoft excel dan software SPSS versi 25. Berdasarkan uji korelasi Audit
Manajemen SDM (X1), dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X2) dengan
Kinerja Karyawan memiliki hubungan kuat. Audit Manajemen SDM dan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat memproyeksikan Kinerja Karyawan
dengan pengaruh yang positif, hal ini dapat dilihat dari persamaan Y = 21,625-
0,187X1 1-0,195X21+e yang berarti bahwa semakin tinggi Implementasi Audit
Manajemen SDM dan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) maka
semakin tinggi atau meningkatkan pula Kinerja Karyawan. Pelatihan dan
Pengembangan memiliki kontribusi sebesar 1,6% sedangkan sisany dipengaruhi
oleh variabel lain yang digolongkan pada epsilon yaitu faktor-faktor lain yang
mempengaruhi Kinerja Karyawan namun tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Audit Manajemen SDM, K3, Kinerja Karyawan

vii
ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the Effect of Human Resource
Management and Occupational Safety and Health Management Audits on
Employee Performance at PT Bintang Butterfly Butterfly, either partially or
simultaneously. This study uses an associative method with a quantitative
approach. Sampling of 50 people. Data collection techniques and tools are
questionnaires or questionnaires. Descriptive data analysis techniques are used to
describe the answers of respondents and data distribution, while inferential
statistical analysis is used to test hypotheses. Data processing is assisted by
Microsoft Excel and SPSS software version 25. Based on correlation tests on HR
Management Audit (X1), and Occupational Health and Safety (X2) with Employee
Performance there is a strong relationship. HR Management and Occupational
Health and Safety Management Audits can project Employee Performance with a
positive influence, this can be seen from the equation Y = 21.625-0.187X1 1-
0.195X21+e which means the higher the Implementation of HR Management Audits
and Occupational Safety and Health Policies ( K3) the higher or the employee
performance also increases. Training and Development has a contribution of 1.6%
while the remainder is influenced by other variables stated in epsilon, namely other
factors that affect employee performance but are not examined in this study.

Keywords: HR Management Audit, K3, Employee Performance

viii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta kedua orang tua, bapak dan ibu serta
keluarga yang senantiasa mencurahkan segenap kasih sayang yang tiada henti-
hentinya, doa, motivasi, nasehat, serta saran yang dalam penyelesaian skripsi ini,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul :
Pengaruh Audit Manajemen Sumber Daya Manusia dan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bintang Kupu Kupu
Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah
satu syarat meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Tangerang.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan Terima kasih kepada :
1. Dr. H. Ahmad Amarullah,S.Pd., M.Pd., selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Tangerang.
2. Dr. Hamdani, SE., MM., M.Pd., M.Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Tangerang.
3. Dr. Mikrad, Drs., MM., selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Tangerang.
4. Dr. Hj. Siti Chanifah, SE., MM., selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Tangerang.
5. Abdul Rauf, SE., MM., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Tangerang.
6. Dhea Zatira, SE., MM., selaku Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Tangerang.
7. Dhea Zatira, SE., MM., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberi ilmu, motivasi, dan kesabaran dalam membimbing penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak/Ibu dosen dan seluruh civitas ademika yang turut mendukung

ix
penyelesaian dalam penyusunan skripsi.
9. Orang tua yang selalu memberikan doa dan semangat serta kasih dan saying
yang begitu tulus, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
10. Sahabat dan teman seperjuangan yang tidak bisa disebut satu persatu telah
banyak membantu, saling memotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

Dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang
membangun yang menjadikan skripsi ini lebih baik lagi. Mengingat penulis sudah
berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik,
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya
bagi diri penulis sendiri serta bagi perkembangan ilmu manajemen. Semoga Allah
SWT senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua, aamiin.

Billahi Fisabilil Haq Fastabiqul Khairat


Wassalaamu’alaikum Wr.Wb.

Tangerang, 20 Juli 2023

Ambar Setiyawati

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i


HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................... iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ................................................. vi
ABSTRAK .............................................................................................. vii
ABSTRACT ............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ............................................................................... ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................. 8
C. Rumusan Masalah.................................................................. 8
D. Tujuan Penelitian ................................................................... 9
E. Manfaat Penelitian ............................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Landasan Teori ..................................................................... 10
1. Teori Sumber Daya Manusia .......................................... 10
2. Teori Audit ..................................................................... 11
2. Teori Audit Manajemen ................................................. 15
3. Teori Fungsi SDM & Perekrutan ................................... 17
4. Teori Pelatihan & Pengembangan ................................. 21
5. Teori Keselamatan & Kesehatan Kerja ......................... 23

xi
6. Teori Pelatihan & Pengembangan ................................... 25
B. Penelitian Terdahulu ............................................................. 26
C. Kerangka Pemikiran ............................................................ 31
D. Hipotesis Penelitian ............................................................ 33

BAB III METODE PENELITIAN


A. Pendekatan Penelitian........................................................... 35
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................... 36
C. Definisi Operasional Variabel ............................................ 36
D. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................... 40
E. Metode Pengumpulan Data ................................................... 40
F. Metode Analisis Data .......................................................... 41
1. Analisis Statistik Deskriptif .......................................... 42
2. Persyaratan Data............................................................ 42
a. Uji Validitas ............................................................... 42
b. Uji Reliabilitas ........................................................... 43
3. Uji Asumsi Klasik ......................................................... 45
a. Uji Normalitas ............................................................ 45
b. Uji Multikolinieritas ................................................... 45
c. Uji Heteroskedastisitas ............................................... 46
4. Analisis Statistik Inferensial .......................................... 46
a. Regresi Berganda ............................................................ 44
b. Persamaan Regresi Berganda ...................................... 46
c. Analisa Korelasi Berganda ......................................... 47
d. Analisa Koefisien Determinasi (KD)……………….. 48
G. Rancangan Uji Hipotesis ...................................................... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian ................................................... 50
1. Sejarah Singkat Sejarah PT Bintang Kupu Kupu. ............ 50
B. Penyajian Data ..................................................................... 66
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................... 66

xii
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................... 67
3. Karakteristik Responden Berdasarkan lama kerja .......... 68
C. Analisis Data ........................................................................ 69
1. Statistik Deskriptif .......................................................... 69
2. Pengujian Kualitas Data .................................................. 78
a. Hasil Uji Validitas ....................................................... 78
b. Hasil Uji Reliabilitas ................................................... 82
3. Uji Asumsi Klasik ........................................................... 84
a. Hasil Uji Normalitas ................................................... 84
b. Hasil Uji Multikolinieritas ......................................... 85
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas ..................................... 86
4. Analisis Uji Regresi ......................................................... 87
a. Hasil Uji Regresi Berganda ........................................ 88
b. Hasil Uji Regresi Sederhana ...................................... 89
5.Hasil Uji Korelasi .............................................................. 92
6. Hasil Uji Koefisien Determinasi ..................................... 92
7. Hasil Uji Hipotesis ........................................................... 96
8. Interpretasi Hasil Penelitian ........................................... 100
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................. 103
B. Saran ............................................................................. 105

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 29


3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian .................................................. 38
3.2 Kriteria Jawaban Responden dengan Skala Likert ............................. 39
3.3 Harga Hitung Koefisien Reliabilitas .................................................. 44
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis usia…………… ........... 66
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan pendidikan ............................. 67
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan lama kerja .............................. 68
4.4 Pernyataan Berdasarkan Indikator tentang Audit Manajemen SDM 70
4.5 Persepsi Respondedn tentang Audit Manajemen SDM (X1) ............. 71
4.6 Pernyataan Berdasarkan Indikator tentang K3 ................................... 73
4.7 Persepsi Responden tentang K3 (X2) ................................................. 74
4.8 Pernyataan Berdasarkan Indiktor tentang Kinerja Karyawan ............ 76
4.9 Persepsi Responden tentang Kinerja Karyawan (Y) .......................... 77
4.10 Uji r Hitung Pearson Correlation X1................................................. 79
4.11 Uji r Hitung Pearson Correlation X2................................................. 80
4.12 Uji r Hitung Pearson Correlation Y................................................... 81
4.13 Uji Reliabilitas Instrumen X1 ............................................................. 82
4.14 Uji Reliabilitas Instrumen X2 ............................................................. 83
4.15 Uji Reliabilitas Instrumen Y ............................................................... 83
4.16 Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 84
4.17 Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................. 86
4.18 Hasil Pengujian Regresi Berganda Y atas X1 dan X2........................ 88
4.19 Hasil Pengujian Regresi Sederhana Y atas X1 ................................... 90
4.20 Hasil Pengujian Regresi Sederhana Y atas X2 ....................... ………91
4.21 Uji Korelasi ........................................................................................ 92
4.22 Hasil Pengujian Koefisien Sederhana ................................................. 93
4.23 Hasil Pengujian Korelasi antara X1, X2 dan Y .................................. 94
4.24 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi antara X1 dan Y .................. 95
4.25 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi antara X2 dan Y .................. 95
4.26 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi antara X1, X2 dan Y............ 96

xiv
4.27 Hasil Pengujian Signifikansi Hipotesis Secara parsial Berdasarkan
Uji Regresi Berganda ......................................................................... 97
4.28 Hasil Uji Regresi Berganda Berdasarkan Tabel Anova ..................... 99

xv
DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Pemikiran .............................................................................. 32


2.2 Kerangka Konseptual ............................................................................ 33
4.1 Stuktur Organisasi ................................................................................ 54
4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 87

xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Riwayat Hidup
2. Kartu Bimbingan Skripsi
3. Absensi Seminar Proposal
4. Surat Keterangan Riset
5. Surat Keterangan Bebas Pinjam Perpustakaan
6. Surat Balasan dari Instansi Tempat Penelitian
7. Kuesioner Penelitian
8. Tabulasi Jawaban Responden Variabel X1
9. Tabulasi Jawaban Responden Variabel X2
10. Tabulasi Jawaban Responden Variabel Y
11. Lampiran Output SPSS
12. Lampiran T Tabel
13. Lampiran F Tabel

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persaingan global memberikan tekanan pada seluruh perusahaan untuk

menjadi lebih unggul daripada perusahaan pesaingnya. Ekonomi global saat ini

menjadikan persaingan semakin ketat dan berat pada setiap elemen seperti

kualitas produk, inovasi, pelayanan dan lain-lain. Kemajuan perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi dapat digunakan oleh manajemen dalam

memacu perkembangan perusahaan, sehingga dapat meningkatkan daya saing

yang tinggi pada perusahaan. Selain itu, hanya perusahaan yang mampu

meningkatkan efisiensi dan efektivitas yang akan berhasil dalam persaingan

global.

Kegiatan manajemen umumnya berupa usaha untuk mencapai tujuan

organisasi dengan cara memanfaatkan sumber daya yang ada. Sumber daya ini

antara lain meliputi manusia, uang, dan mesin, informasi, dan lain-lain.

Keterbatasan sumber daya yang dimiliki menjadi tantangan bagi setiap entitas

bisnis. Oleh karena itu, dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, perusahaan

harus membuat perencanaan yang tepat dalam mengalokasi sumber daya yang

dimiliki dalam mendukung operasional perusahaan. Salah satu sumber daya

yang penting dan membutuhkan perhatian lebih dalam mendukung operasional

perusahaan adalah sumber daya manusia. Manusia yang menjalankan dan

menjadi pelaku pada setiap aktivitas perusahaan. Sumber daya manusia (SDM)

1
2

merupakan faktor utama dalam suatu organisasi. Sumber daya manusia

diibaratkan sebagai motor penggerak dalam suatu organisasi.

Sebagus apapun tujuan, visi, misi, dan strategi organisasi tidak akan berguna

apabila sumber daya manusianya tidak diperhatikan dan dikelola dengan baik.

Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan visi untuk

kepentingan manusia, dan dalam pelaksanaan misinya dikelola oleh manusia.

Oleh karena itu, SDM perlu dikelola dengan baik dan profesional agar dapat

tercipta keseimbangan antara kebutuhan SDM dengan tuntutan serta kemajuan

bisnis perusahaan.

Mengingat begitu pentingnya peran fungsi sumber daya manusia terhadap

keberhasilan perusahaan, maka perlu dilakukan penilaian untuk memastikan

apakah fungsi sumber daya manusia ini telah mampu memberikan kontribusi

terbaiknya kepada perusahaan yang meliputi : Terpenuhinya SDM yang

memenuhi kualifikasi perusahaan, Proses SDM telah berjalan dengan baik,

Wajar dan objektif, Pemberdayaan SDM menjadi bagian utama dalam

pengelolaan SDM, Menjadikan kepuasan kerja karyawan sebagai bagian dari

keberhasilan perusahaan dan sederet permasalahan lain yang berhubungan

dengan SDM.

Untuk memastikan bahwa fungsi SDM telah berjalan dan mampu

memberikan kontribusinya dengan baik, perusahaan dalam pencapaian

keberhasilannya dalam melakukan penilaian (evaluasi) terhadap pelaksanaan

dan pengendalian program-program SDM yang dikembangkan dalam

pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. Evaluasi secara menyeluruh


3

terhadap tujuan, rencana, program/aktiviatas SDM dilakukan dengan

melaksanakan audit atas fungsi SDM.

Manajemen sumber daya manusia dipegang oleh bagian tersendiri dalam

perusahaan yang disebut fungsi sumber daya manusia. Fungsi SDM

bertanggungjawab untuk mengelola serta meningkatkan sumber daya yang

dimiliki oleh perusahaan. Selain itu, fungsi SDM juga mengontrol aktivitas dan

kebutuhan SDM dalam perusahaan agar tercipta suasana yang harmonis di

lingkungan kerja. Namun terkadang, fungsi SDM pada perusahaan tidak dapat

mengelola dan memanfaatkan potensi SDM yang dimilikinya secara efektif.

Salah satu kemungkinan hal ini dapat terjadi karena program-program yang

telah ditetapkan oleh fungsi SDM tidak sesuai dengan tujuan organisasi.

Penetapan program yang tidak tepat tersebut akan berdampak pada aktivitas-

aktivitas yang diselenggarakan oleh fungsi SDM tidak memiliki nilai tambah

bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan adanya audit

manajemen untuk menilai apakah program-program dan aktivitas-aktivitas

pada fungsi SDM sudah sesuai dengan upaya dalam pencapaian tujuan

perusahaan.

Audit manajemen pada fungsi sumber daya manusia tidak kalah pentingnya

dengan berbagai jenis audit lainnya dalam organisasi. Audit ini dapat

memberikan sumbangan penting dalam pemeliharaan hubungan antara bagian

SDM dengan manajer teknikal maupun fungsional. Menurut Suhairi (2018 : 32)

Audit adalah kegiatan pemeriksaan terhadap suatu kesatuan kegiatan yang

dilakukan seseorang atau kelompok/lembaga yang independent yang bertujuan


4

untuk mengevaluasi atau mengukur Lembaga atau perusahaan dalam

menjalankan tugas atau pekerjaan dengan kriteria yang telah ditentukan.

Karyawan merupakan salah satu modal bentuk sumber daya manusia yang

sangat penting keberadaannya dalam setiap operasional perusahaan. Sumber

daya manusia juga merupakan asset utama yang berfungsi sebagai penggerak

operasional perusahaan meyakini bahwa sumber daya manusia yang

profesional, terpercaya, kompeten dan tekun adalah kunci keberhasilan

pencapaian tujuan. Dengan demikian perusahaan harus mengelola dan

memelihara dengan baik sumber daya manusianya. Dalam hal ini aspek

keselamatan dan kesehatan kerja menjadi sangat penting bagi perusahaan

karena merupakan salah satu faktor pencegahan resiko terjadinya kecelakaan

kerja. Oleh sebab itu perusahaan menerapkan tahapan-tahapan dan aturan

tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Sehingga mengurangi kecelakaan

kerja.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan upaya untuk

menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran

lingkungan, sehingga dapat melindungi dan menghindari pekerja dari

kecelakaan kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan

produktifitas kerjanya.

Pentingnya nilai Keselamatan dan kesehatan kerja K3 dan lingkungan

bekerja, memberi peningkatan pengetahuan peserta akan lingkungan bekerja

untuk mencegah kecelakaan, meningkatkan moral perusahaan dan karyawan

serta mengurangi resiko kerugian bagi perusahaan. HSE adalah sebuah


5

singkatan (Health Safety Environment) yaitu jika di Indonesia disebut K3L

(Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan). Diatur dalam Undang -

Undang No.1 tahun 1970 dimana mengatur tata cara penerapan K3L dan

kewajiban sebuah perusahaan untuk penerapan K3L tersebut dengan tujuan agar

perusahaan yang berada di Indonesia melindungi dan memberi hak kepada

pekerja.

Pada penelitian ini, audit manajemen akan difokuskan pada Proses

perencanaan tenaga kerja, rekrutmen dan seleksi terhadap kinerja karyawan,

serta pelatihan dan pengembangan karyawan. Selain terkait audit manajemen

peneliti juga akan memfokuskan pada Kebijakan keselamatan dan kesehatan

kerja pada PT Bintang Kupu Kupu.

PT Bintang Kupu Kupu dalam mengelola SDM tidak menggunakan jasa

alih daya namun mengelola sendiri melalui divisi terkait yaitu divisi HRD.

Dalam kegiatan yang berkaitan dengan SDM di PT Bintang Kupu Kupu masih

terdapat bebrapa kasus yang memang perlu dilakukan sebuah perubahan atau

perbaikan.

Faktor Pertama yang berkaitan dengan audit manajemen ialah kasus

perencanaan tenaga kerja yang dianggap kurang matang dan kurang review job

masing-masing sehingga terdapat beberapa bagian yang seharusnya dapat

dikerjakan 1 orang namun yang berjalan 2 orang. Hal ini tentu saja menambah

cost perusahaan dan berpengaruh ke kinerja karyawan.

Selain terdapat masalah perencanaan, dalam sistem rekrutmen masih

terdapat beberapa langkah yang tidak sesuai dengan prosedur tetap yang sudah
6

dibuat kebijakan. Contoh kasus, terdapat beberapa kandidat atau pelamar yang

tidak mengikuti tahap psikotest yang mana tahap ini sangat penting sebelum

masuk ke tahap wawancara selanjutnya.

Selain masalah diatas, pada kegiatan pelatihan dan pengembangan

karyawan masih belum berjalan secara fungsional. Pelatihan dan

pengembangan dimaksudkan untuk mengasah kemampuan pekerja agar lebih

bisa mengasah kemampuan. Pelatihan dan pengembahan tentu akan berdampak

pada kemahiran karyawan dalam bekerja, yang mana jika dinilai tidak cakap

akan beresiko kepada Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Tingkat kecelakaan

pada saat bekerja dapat diminimalisir salah satunya adalah dengan memberikan

pelatihan maupun edukasi terkait dengan pekerjaannya. Karyawan PT Bintang

Kupu Kupu masih banyak yang lalai dan juga tidak mengikuti prosedur yang

terlah ditetapkan, maka dari itu masih terjadi beberapa kecelakaan pada saat

bekerja.

Audit manajemen sumber daya manusia dan keselamatan dan kesehatan

kerja berperan penting dalam sebuah perusahaan. Karena perusahaan perlu

melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program-program SDM dalam

mencapai sebuah tujuan secara optimal. Ketika audit sumber daya manusia yang

dilaksanakan dengan memadai akan berpengaruh terhadap kinerja sumber daya

manusia, yang secara sinergis akan membentuk hasil kerja yang maksimal dan

pada akhirnya akan menciptakan produktivitas yang memadai serta tujuan-

tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik, sedangkan Keselamatan dan

kesehatan kerja supaya menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas

pencemaran lingkungan, sehingga dapat melindungi dan menghindari pekerja


7

dari kecelakaan kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan

produktivitas kerja.

Setiap perusahaan tentunya mempunyai keinginan untuk memiliki tenaga

kerja yang kompeten dengan tingkat kinerja yang tinggi, sehingga di harapkan

mampu memberi dampak positif ataupun berkontribusi secara maksimal pada

perusahaan, tidak terkecuali pada perusahaan yang bergerak dalam bidang

farmasi seperti perusahaan PT. Bintang Kupu Kupu. Dalam suatu perusahaan

dibutuhkan audit manajemen suber daya manusia, keselamatan, kesehatan kerja

merupakan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja karyawan khususnya para

pekerja PT Bintang Kupu Kupu.

PT Bintang Kupu Kupu adalah perusahaan industri farmasi yang terkemuka

di Indonesia yang telah memproduksi jenis obat-obatan tradisional dan produk

kesehatan lainnya. Salah satu produk unggulan nya yaitu “Tay Pin San”.

Kinerja karyawan dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya Audit

Manajemen Sumber daya manusia, Keselamatan kerja, dan kesehatan kerja.

Karyawan dituntut untuk mematuhi kebijakan yang telah ditetapkan oleh

perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam PT Bintang Kupu Kupu

karyawan dituntut memiliki semangat yang tinggi dalam bekerja.


8

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian permasalahan yang dikemukakan di latar belakang

masalah maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Perencanaan SDM yang kurang diimplementasi, yang mana dalam

membuat perencanaan SDM tidak melakukan review job terlebih dahulu

sehingga seharusnya dapat dikerjakan cukup 1 orang menjadi beberapa

orang. Hal ini tentu menambah cost perusahaan dan perpengaruh terhadap

kinerja karyawan lainnya.

2. Perekrutan yang dilaksanakan beberapa kali kerap tidak mengikuti prosedur

yang berlaku seperti misalnya tidak mengikuti psikotest hanya dikarenakan

kandidat yang dimaksud sudah cukup berpengalaman atau refrensi dari

karyawan lain.

3. Telah diberlakukannya pelatihan dan pengembangan yang terbilang rutin,

namun beberapa karyawan malas untuk mengikuti. Pelatihan dan

pengembangan ini sengaja diadakan untuk mengasah atau mengoptimalkan

kemampuan maupun potensi karyawan.

4. Kurangnya kesadaran terkait penting K3 di perusahaan, karyawan acuh

terhadap kebijakan tersebut yang mana dapat menambah resiko terjadinya

kecelakaan kerja.

C. Rumusan Masakah

Rumusan masalah adalah langkah awal untuk menentukan sesuatu hal yang

diberikan. Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah.


9

1. Adakah pengaruh secara parsial Audit Manajemen Sumber Daya Manusia

dan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Kinerja Karyawan di

PT Bintang Kupu Kupu ?

2. Adakah pengaruh secara simultan Audit Manajemen Sumber Daya Manusia

dan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Kinerja Karyawan di

PT Bintang Kupu Kupu ?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh audit manajemen dan fungsi sumber daya

manusia terhadap kinerja karyawan di PT Bintang Kupu Kupu ?

2. Untuk mengetahui Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pengaruh

terhadap kinerja karyawan di PT Bintang Kupu Kupu ?

E. Manfaat penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan ilmu

pengetahuan serta pengembangan teori bagi dunia akademik khususnya

dalam bidang pengauditan manajemen.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pengambil Kebijakan Perusahaan

Manfaat penelitian ini bagi perusahaan adalah agar manajemen

dapat mengetahui sejauh mana efektivitas sumber daya manusia pada

PT Bintang Kupu Kupu, serta mendapatkan masukan mengenai hal-hal

apa saja yang masih harus lebih diperhatikan oleh perusahaan berkaitan
10

dengan pengelolaan sumber daya manusia yang selanjutnya dapat

digunakan untuk pengambilan keputusan dalam memperbaiki

kinerjanya di masa yang akan datang.

b. Bagi Penulis

Manfaat penelitian ini bagi penulis adalah agar penelitian ini dapat

menjadi sarana pengembangan teori, serta dapat menambah

pengetahuan penulis mengenai praktik khususnya dalam hal audit

manajemen yang sesungguhnya, dan sampai sejauh mana teori yang

dipelajari dalam bangku perkuliahan dapat diterapkan untuk mengatasi

permasalahan yang ada.

c. Bagi Karyawan

Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi dan juga

sumber informasi jika terdapat permasalahan yang serupa.

d. Bagi Pihak Lain

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi

dengan refrensi bacaan bagi peneliti lain yang akan melakukan

penelitian dengan topik yang sejenis.


BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Landasan Teori

1. Pengertian Sumber Daya Manusia

Menurut Eri Susan (2019 : 954) Sumber daya manusia (SDM)

adalah individu produktif yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi,

baik itu di dalam institusi maupun perusahaan yang memiliki fungsi sebagai

aset sehingga harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya. Pengertian

sumber daya manusia makro secara umum terdiri dari dua yaitu SDM makro

yaitu jumlah penduduk dalam usia produktif yang ada di sebuah wilayah

dan SDM mikro dalam arti sempit yaitu individu yang bekerja pada sebuah

institusi atau perusahaan.

Menurut Yudi Setiawan (2022 : 127) Manajemen sumber daya

manusia atau MSDM merupakan kegiatan pengolahan sumber daya

manusia melalui kegiatan perencanaan analisis jabatan, perencanaantenaga

kerja, rekrutmen dan seleksi, pelatihan dan pengembangan,

perencanaankarir, penilaian prestasi kerja sampai dengan pemberian

kompensasi yang transparan.

“Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur

hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif danefisien membantu

terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat”. (Hasibuan,

2019:10).

Dalam suatu perusahaan, sumber daya manusia merupakan faktor

yang sangat penting, hal ini karena suatu perusahaan sudah tentu memiliki

10
11

visi dan misi untuk mencapai tujuan bersama, namun untuk mencapai tujuan

yang telah di tentukan membutuhkan manajemen yang baik dan benar.

Manajemen menurut Elbadiansyah (2018 : 1) adalah suatu proses dalam

rangka mencapai tujuan dengan bekerjasama melalui orang-orang dan

sumber daya organisasi lainya, sedangkan sumber dayamanusia adalah

berupa manusia yang digerakkan dan diperkerjakan dalam sebuah

organisasi atau perusahaan sebagai sumber penggerak, pemikir dan

perencanauntuk mencapai tujuan organisasi itu.

2. Audit

a. Pengertian Audit

Menurut pendapat Alexander Hamilton Institute, Praktik yang

disebut audit manajemen mencakup berbagai proses, teknik evaluasi,

dan kelayakan serta pendekatan. Hasil kerja perusahaan di analisis,

dinilai, ditinjau, dan dibandingkan dengan standar perusahaan

menggunakan pemeriksaan manajemen.

Agency theory menjelaskan bawahan/pelaksana yang terlibat dalam

proses audit manajemen akan membuat target yang lebih mudah untuk

dicapai dengan cara membuat prosedur dan metode yang diterapkan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hazaea et al (2020), menyatakan

bahwa audit manajemen memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap kinerja manajerial. Apabila audit manajemen telah terlaksana

dengan baik sesuai dengan standar (pedoman dan norma) yang berada

di dalam perusahaan maka kinerja manajerial yang dihasilkan akan

semakin tinggi. Audit manajemen di artikan sebagai evaluasi atas


12

berbagai kegiatan manajemen perusahaan, sedangkan sasarannya adalah

untuk menilai apakah pelaksanaan kegiatan manajemen telah

dilaksanakan secara efektif, efisien, dan ekonomis. Salah satu ruang

lingkup audit manajemen adalah audit manajemen atas fungsi produksi.

Audit manajemen atas fungsi produksi ini menilai secara komprehensif

terhadap seluruh fungsi produksi dan operasi perusahaan guna meninjau

apakah fungsi ini telah dilaksanakan dengan ekonomis, efektif dan

efisien sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Hasil audit manajemen atas fungsi produksi dapat dijadikan acuan untuk

perbaikan pada fungsi produksi demi meningkatkan kualitas dan mutu

produk, Imam Khusaeri (2022 : 45). Berdasarkan pengertian di atas

dapat disimpulkan bahwa audit adalah suatu proses sistematis yang

dilakukan seseorang yang kompeten dan independen untuk

mendapatkan, mengumpulkan dan mengevaluasi secara obyektif

mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian

ekonomi untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian

pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, kemudian

menyampaikan pendapatnya kepada pihak - pihak yang berkepentingan.

b. Jenis Audit

Setiap pemeriksaan dimulai dengan penetapan tujuan dan penentuan

jenis pemeriksaan yang akan dilaksanakan serta standar yang harus

diikuti oleh pemeriksa. Jenis audit yang dilaksanakan yang tercantum


13

dalam SPKN BPK RI (2017:9), atau lingkup pemeriksaan BPK RI ( UU

RI No.15 tahun 2004 pasal 4) adalah sebagai berikut :

1. Pemeriksaan Keuangan

Pemeriksaan keuangan adalah pemeriksaan atas laporan

keuangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang bertujuan

untuk memberikan keyakinan yang memadai (reasonable assurance)

apakah laporan keuangan yang telah disajikan secara wajar, dalam

semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum di Indonesia atau basis akuntansi komprehensif selain

prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

2. Pemeriksaan Kinerja

Pemeriksaan kinerja adalah pemeriksaan atas aspek ekonomi dan

efisiensi serta pemeriksaan atas aspek efektifitas yang lazim

dilakukan bagi kepentingan manajemen oleh aparat pengawasan

intern pemerintah. Dalam melakukan pemeriksaan kinerja,

pemeriksaan juga menguji kepatuhan terhadap ketentuan peraturan

perundang-undangan serta pengendalian intern. Pemeriksaan kinerja

dilakukan secara obyektif dan sistematik terhadap berbagai macam

bukti, untuk dapat melakukan penilaian secara independen atas

kinerja entitas atau program/kegiatan yang diperiksa. Contoh tujuan

pemeriksaan atas hasil dan efektivitas program serta pemeriksaan

atas ekonomi dan efisiensi adalah penilaian atas:

a. sejauh mana tujuan peraturan perundang-undangan dan

organisasi dapat dicapai.


14

b. kemungkinan alternatif lain yang dapat meningkatkan kinerja

program atau menghilangkan faktor-faktor yang menghambat

efektivitas program.

c. Perbandingan antara biaya dan manfaat atau efektivitas biaya

atau program.

d. Sejauh mana suatu program mencapai hasil yang diharapkan

atau menimbulkan dampak yang tidak diharapkan.

e. Sejauh mana program duplikasi, bertumpang tindih, atau

bertentangan dengan program lain yang sejenis.

f. Sejauh mana entitas yang diperiksa telah mengikuti ketentuan

pengadaan yang sehat.

g. Validitas dan kaandalan ukuran-ukuran hasil dan efektivitas

program, atau ekonomi dan efisiensi.

h. Keandalan, validitas, dan relevansi informasi keuangan yang

diberikan dengan kinerja suatu program.

3. Pemeriksaaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT)

Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT) adalah

pemeriksaan yang bertujuan untuk memberikan kesimpulan atas

suatu hal yang diperiksa. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu dapat

bersifat : eksaminasi (examination), ulasan (review), atau prosedur

yang disepakati (agreed up on procedure). Pemeriksaan dengan

tujuan tertentu meliputi antara lain pemeriksaan atas hal-hal lain di


15

bidang keuangan, pemeriksaan investigatif, dan pemeriksaan atas

sistem pengendalian intern.

3. Audit Manajemen

a. Pengertian Audit Manajemen

Dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha, salah satu

tantangan yang dihadapi perusahaan adalah bagaimana untuk

meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan ekonomisasi perusahaan untuk

mencapai tujuannya. Perusahaan harus membuat perencanaan yang

tepat dalam mengalokasikan sumber daya yang dimiliki dalam

mendukung operasional yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Salah satu cara untuk meningkatkan efektivitas,

efisiensi, dan ekonomisasi perusahaan adalah dengan cara melakukan

audit manajemen.

Audit manajemen merupakan istilah lain dari audit operasional.

Audit manajemen adalah suatu teknik yang meliputi berbagai bidang

yang luas tentang prosedur, metode penilaian, kelayakan dan

pendekatan-pendekatan. Pemeriksaan manajemen dirancang untuk

menganalisis, menilai, meninjau ulang dan menimbang hasil kerja

perusahaan dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan atau

pedoman yang ditentukan oleh perusahaan. Perusahaan melakukan audit

manajemen untuk mengevaluasi efisiensi dan efektifitas kinerjanya

(Hamilton, 1986:1).
16

Dalam konteks audit manajemen, istilah manajemen meliputi

seluruh operasi internal perusahaan yang harus dipertanggungjawabkan

kepada berbagai pihak yang memiliki wewenang yang lebih tinggi.

Audit manajemen dirancang secara sistematis untuk mengaudit

aktivitas, program-program yang diselenggarakan atau sebagaian dari

entitas yang bisa diaudit untuk menilai dan melaporkan apakah sumber

daya dan anggaran yang ada telah digunakan secara efisien, serta apakah

tujuan dari program atau aktivitas yang telah direncanakan dapat

tercapai dan tidak melanggar ketentuan aturan dan kebijakan yang telah

ditetapkan perusahaan. Menurut Alejandro R Gorospe yang dikutip

dalam buku

Manajemen Audit Kontemporer oleh Tunggal (1992: 2), audit

manajemen adalah suatu teknik yang secara teratur dan sistematis

digunakan untuk menilai efektifitas unit atau pekerjaan dibandingkan

dengan standar perusahaan dan industri, dengan menggunakan petugas

yang ahli dengan lingkup objek yang di analisis, untuk menyakinkan

manajemen bahwa tujuannya telah dilaksanakan dan keadaan yang

membutuhkan perbaikan ditemukan.

b. Tujuan Audit Manajemen

Menurut Irman Firmansyah (2020 : 83), Tujuan auditing adalah

membantu anggota organisasi melaksanakan tanggung jawab mereka

secara efektif. Internal auditing menyediakan analisis, penilaian-

penilaian, rekomendasi, nasehat dan informasi mengenai kegiatan objek

yang diperiksa. Tujuan pemeriksaan termasuk meningkatkan


17

pengendalian yang efektif dengan biaya yang wajar, Tujuan tersebut

hanya dapat dicapai dengan meneliti dan menilai apakah pelaksanaan

sistem pengawasan intern bidang SDM berfungsi dengan baik dan

memenuhi kriteria tertentu.

c. Ruang Lingkup dan Unsur Temuan Audit

Ruang lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan

manajemen. Ruang lingkup ini dapat berupa seluruh kegiatan atau dapat

juga hanya mencakup bagian tertentu dari program/aktivitas yang

dilakukan. Sedangkan yang menjadi sasaran dalam audit manajemen

adalah kegiatan, aktivitas, program, dan bidang-bidang dalam

perusahaan yang diketahui atau diidentifikasi masih memerlukan

perbaikan/peningkatan, baik dari segi ekonomisasi, efisiensi, dan

efektivitas.

4. Fungsi Sumber Daya Manusia

Fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi Perencanaan sumber

daya manusia dan rekrutmen, Pelatihan dan pengembangan karyawan,

Penilaian kinerja, Kompensasi dan balas jasa dan Kebijakan kesehatan dan

keselamatan kerja.

1. Perencanaan SDM dan Rekrutmen

Menurut Husaini dan Abdullah (2017), Perencanaan sumber daya

manusia adalah perencanaan strategis untuk mendapatkan dan

memelihara kualifikasi sumber daya manusia yang diperlukan bagi

organisasi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Paling tidak,


18

ada beberapa langkah strategis sehubungan dengan perencanaan

sumber daya manusia,diantaranya :

a. Langkah pertama, Representasi dan refleksi dari perencanaan

SDM sudah semestinya merupakan representasi dan refleksi dari

keseluruhan rencana strategis perusahaan. Artinya, kualifikasi

sumber daya manusia yang nantinya dirumuskan sudah

semestinya memenuhi kriteria sebagaimana yang disyaratkan

dalam perencanaan strategis perusahaan secara keseluruhan,

sehingga terintegritas dengan bagian-bagian perusahaan lainnya.

b. Langkah kedua, Analisa dari kualifikasi tugas yang akan

diemban oleh tenaga kerja. Langkah ini merupakan upaya

pemahaman atas kualifikasi kerja yang diperlukan untuk

pencapaian rencana strategis perusahaan.

c. Langkah ketiga, Analisa ketersedian tenaga kerja.Langkah ini

merupakan sebuah perkiraan tentang jumlah tenaga kerja beserta

kualifikasinya yang ada dan diperlukan bagi perencaan

perusahaan di masa yang akan datang. Termasuk dalam langkah

ini adalah berapa jumlah tenaga kerja yang perlu di promosikan,

ditransfer, dan lain sebagain, berdasarkan evaluasi kegiatan

perusahaan dalam periode sebelumnya dan rencana perusahaan

pada periode berikutnya, maka perusahaan menganalisa apakah

ketersediaan tenaga kerja yang di miliki oleh perusahaan

mencukupi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan di masa

yang akan datang mencukupi atau tidak.


19

d. Langkah keempat, Melakukan tindakan Inisiatif. Analisa

terhadap ketersediaan tenaga kerja yang ada di dalam

perusahaan dan keperluannya di masa yang akan datang.

e. Langkah kelima, Evaluasi dan modifikasi tindakan.Manajemen

adalah yang terusmenerus berkelanjutan. Oleh karena itu, apa

yang telah direncanakan dalam manajemen sumber daya

manusia juga harus senantiasa di evaluasi dan dilakukan

tindakan korektif sekiranya ada ketidaksesuaian atau terjadi

perubahan seiring dengan perkembangan yang ada di

perusahaan.

Perencanaan SDM saling berkaitan dengan kegiatan penyediaan SDM

atau Rekrutmen. Ketersediaan sumber daya manusia menurut kualifikasi

tertentu merupakan konsekuensi logis dan implikasi dari adanya

perencanaan sumber daya manusia di buat, maka langkah selanjutnya dalam

pelaksanaannya adalah penyediaan sumber daya manusia dengan proses

rekrutmen, seleksi, dan penempatan tenaga kerja.

Rekrutmen adalah upaya untuk mendapatkan tenaga kerja yang di

butuhkan sesuai dengan kualifikasi sesuai dengan perencanaan tenaga kerja.

Seleksi adalah upaya memperoleh tenaga kerja yang memenuhi syarat

kualifikasi. Penempatan, proses pemilihan kerja yang sesuai dengan

kualifikasi yang dipersyaatkan serta menempatkanya pada tugas yang telah

diterapkan.
20

Rekrutmen Internal adalah proses untuk mendapatkan tenaga kerja atau

SDM yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan tenaga kerja yang sudah

ada atau yang sudah di miliki perusahaan,seperti halnya rotasi tempat kerja.

Rekrutmen Eksternal adalah proses perekrutan perusahaan yang di

dapat dari luar perusahaan atau sering kali disebut dengan Ousourcing.

Upaya ini dapat dilakukan melalui iklan-iklan di media massa, interview di

kampus-kampus, atau melalui agen penyaluran tenaga kerja tertentu.

Seleksi Tenaga Kerja adalah langkah selanjutnya yang harus dilakukan

perusahaan setelah perusahaan menetapkan jenis rekrutmenn yang akan

dilakukan, Husaini dan Abdullah (2017).

a. Seleksi Administrasi, proses bagaimana melakukan validasi dan

verifikasi atas segala persyaratan administratif yang dipersyaratkan

kepada calon tenaga kerja yang akan ditempatkan pada suatu jabatan

tertentu.

b. Seleksi Kualifikasi, perusahaan melakukan seleksi atas calon-calon

tenaga kerja dari sisi kualifikasinya menyangkut kesesuaian calon

tenaga kerja denga jabatan yang akan ditempatinya, dan biasanya

dilakukan dengan dua seleksi yaiti seleksi tertulis dan tidak tertulis.

c. Seleksi Sikap dan Perilaku, calon tenaga kerja diuji dari sisi sikap

dan perilakunya sebagai pribadi terkait dengan motivasi, harapan,

dan visi.
21

d. Penempatan Tenaga Kerja, dengan adanya program penempatan

tenaga kerja yang berbeda-beda maka kecenderungan dan

kualifikasi tenaga kerja akan lebih terlihat oleh perusahaan.

4. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

Pengembangan sumber daya manusia merupakan langkah kelanjutan

dari proses penyediaan tenaga kerja yang pada dasarnya bertujuan untuk

memastikan dan memelihara tenaga kerja yang tersedia tetap memenuhi

kualifikasi yang dipersyaratkan sehingga selaras dengan perencanaan

strategis perusahaan serta tujuan perusahaan dapat tercapai sebagaimana

yang direncanakan.

Bagi tenaga kerja yang baru, program pengembangan ini biasanya

diakomodasi melalui program orientasi perusahaan di mana dalam program

ini tenaga kerja diperkenalkan pada lingkungan kerja perusahaan baik

secara internal maupun eksternal perusahaan. Juga termasuk di dalamnya

pengenalan tenaga kerja lainnya sehingga proses kerja secara tim bias

dibentuk sejak awal.

Bagi tenaga kerja yang lama, upaya untuk tetap memelihara

produktivitas, efektivitas dan efisiensi perlu terus dilakukan untuk

memastikan tenaga kerja tetap terpelihara kualifikasinya sesuai dengan

perencanaan strategis perusahaan. Oleh karena itu program-program

pembinaan bagi tenaga kerja yang lama juga perlu dilakukan.

Secara garis besar program pengembangan tenaga kerja dapat dibagi

dua, yaitu on the job dan off the job. Metode on the job bisa berupa kegiatan-

kegiatan, seperti :
22

1. Coaching, yaitu program berupa bimbingan yang diberikan atasan

kepada bawahan mengenai berbagai hal yang terkait dengan pekerjaan.

2. Planned Progression, yaitu program berupa pemindahan tenaga kerja

kepada bagian-bagian lain melalui tingkatan-tingkatan organisasi yang

berbeda-beda.

3. Job Rotation, yaitu program pemindahan tenaga kerja ke bagian yang

berbeda-beda dan tugas yang berbeda-beda, agar tenaga kerja lebih

dinamis dan tidak monoton.

4. Temporary task, yaitu berupa pemberian tugas pada suatu kegiatan atau

proyek atau jabatan tertentu untuk periode waktu tertentu.

5. Program penilaian prestasi atau performance appraisal.

Adapun metode off the job yang dapat dilakukan diantaranya :

1. Executive development programme, yaitu berupa program pengiriman

manajer atau tenaga kerja untuk berpartisipasi dalam berbagai program-

program khusus diluar perusahaan yang terkait dengan analisa kasus,

simulasi, maupun metode pembelajaran lainnya.

2. Laboratory training, yaitu berupa program yang ditujukan kepada

tenaga kerja untuk mengikuti program-program berupa simulasi atas

dunia nyata yang terkait dengan kegiatan perusahaan di mana metode

yang biasanya digunakan adalah berupa role playing, simulasi, dan lain-

lain.

3. Organizational development, yaitu program yang ditujukan kepada

tenaga kerja dengan mengajak mereka untuk berpikir mengenai

bagaimana cara memajukan perusahaan mereka.


23

5. Keselamatan kerja

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan

aktivitas kerja manusia baik pada industri manufaktur, yang melibatkan

mesin, peralatan, penanganan material, pesawat uap, bejana bertekanan, alat

kerja bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan

lingkungan serta cara-cara melakukan pekerjaan, maupun industri jasa,

yang melibatkan peralatan berteknologi canggih, seperti lift, escalator,

peralatan pembersih gedung, sarana transportasi, dan lain lain.

6. Kesehatan kerja

Kesehatan kerja merupakan suatu kondisi yang bebas dari gangguan

penggunaan fisik dan psikis yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Resiko

kesehatan dapat terjadi karena adanya faktor-faktor dalam lingkungan kerja

yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan dan lingkungan yang

menimbulkan stress atau gangguan fisik. Sedangkan keselamatan kerja

merupakan kondisi yang aman dan selamat dari penderitaan dan kerusakan

atau kerugianditempat kerja berupa penggunaan mesin, peralatan, bahan-

bahan dan proses pengolahan, lantai tempat bekerja dandan lingkungan

kerja serta metode kerja. Resiko keselamatan dapat menyebabkan

kebakaran, sengatan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah

tulang, serta kerusakan anggota tubuh, penglihatan dan pendengaran.

a. Pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja

Tanggung jawab social perusahaan (corporate social responsibility)

CSR pada perusahaan seharusnya melingkupi segi lingkungan,

kesehatan dan kenyamanan sehingga dapat mewariskan kondisi


24

kehidupan yang layak bagi generasi muda mendatang yang bekerja di

perusahaan tersebut ataupun bagi pekerja atau pegawai yang saat ini

sedang bekerja.

Dengan melakukan stake holder dan community empowerment

maka kenyamanan kerja tercapai dengan maksimal. Tetapi dalam

kenyataannya, tingkat kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada

perusahaan di Indonesia ini masih tergolong rendah.

b. Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja

Dimana K3 mempunyai tujuan pokok dalam upaya memajukan dan

mengembangkan proses industrialisasi, terutama dalam mewujudkan

kesejahteraan dan keselamatan para tenaga kerja.

1) Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan

kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis.

2) Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan secara

efisien dan seefektif mungkin.

3) Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.

4) Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

gizi pegawai.

5) Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi

kerja.

6) Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh

lingkungan atau kondisi kerja.

7) Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.


25

7. Kinerja Karyawan

a. Definisi

Kinerja dapat dipandang sebagai proses maupun hasil pekerja.

Kinerja merupakan suatu proses tentang bagaimana pekerjaan

berlangsung untuk mencapai hasil kerja. Namun hasil pekerjaan itu

sendiri menunjukkan kinerja.

b. Pengukuran kinerja

Pengukuran kinerja (prestasi) merupakan sebuah proses formal

untuk melakukan peninjauan ulang dan evaluasi kinerja perusahaan

secara periodik. Ukuran keberhasilan dalam suatu pekerjaan memang

sulit ditentukan karena berbagai jenis pekerjaan mempunyai

keberagaman ukuran yang berbeda-beda. Kinerja individu atau

organisasi perlu di ukur secara periodik enam bulan atau minimal

setahun agar dapat dievaluasi perkembangannya dari tahun ke tahun

berikutnya

c. Tujuan

Tujuan merupakan keadaan yang berbeda yang aktif dicari oleh

seorang individu atau organisasi untuk dicapai. Pengertian tersebut

mengandung makna bahwa tujuan bukanlah merupaka persyaratan, juga

bukan merupakan sebuah keinginan. Tujuan merupakan sesuatu

keadaan yang lebih baik yang ingin dicapai dimasa yang akan datang.

Dengan demikian, tujuan menunjukkan arah kemana kinerja harus

dilakukan. Atas dasar arah tersebut, dilakukan kinerja untuk mencapai

tujuan. Untuk mencapai tujuan, diperlukan kinerja individu, kelompok,


26

dan organisasi. Kinerja individu maupun organisasi berhasil apabila

dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

B. Peneliti Terdahulu

1. Joko Sabtohadi, “Audit Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Dan

Aktivitas Manajemen SDM Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada

Satuan Kerja.

Peningkat Daerah (SKPD) Di Kabupaten Kutai Kartanegara”, Peneliti

Balitbangda Kutai Kartanegara.

Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan dan menganalisis

pengaruh audit atas perencanaan SDM terhadap aktivitas manajemen SDM

pada SKPD di Kabupaten Kutai Kartanegara membuktikan dan

menganalisis pengaruh audit atas proses rekruitmen SDM terhadap aktivitas

manajemen SDM pada SKPD di Kabupaten Kutai Kartanegara,

membuktikan dan mengalisis pengaruh audit atas perencaan SDM terhadap

kinerja pegawai pada SKPD di Kabupatem Kutai Kartanegara membuktikan

dan menganalisis pengaruh audit atas proses rekruitmen SDM terhadap

kinerja pegawai pada SKPD di Kabupaten Kutai Kartanegara, dan

membuktikan dan mengalisis pengaruh aktivitas.

Hasil analisis Audit atas perencanaan SDM di SKPD Kabupaten Kutai

Kartanegara memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap aktivitas

manajemen SDM di SKPD Kabupaten Kutai Kartanegara, Audit atas proses

rekrutmen SDM berpengaruh tidak signifikan terhadap aktivitas manajemen

SDM pada SKPD Kabupaten Kutai Kartanegara, Audit atas perencanaan


27

SDM berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja pegawai pada SKPD

Kabupaten Kutai Kartanegara, Audit atas proses rekrutmen SDM

berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja pegawai pada SKPD

Kabupaten Kutai Kartanegara.

2. Satuan Kerja.

Putri Listia Anwar, “Pengaruh Audit Sumber Daya Manusia Terhadap

Kinerja Pada PT. Sanggar Laut Manado”, Manado.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh audit sumber Daya Manusia terhadap kinerja karyawan. Jenis

penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan

pendekatan analisa korelasi sederhana dan regresi sederhana. Populasi

dalam penelitian ini adalah PT Sanggar Laut Manado dengan jumlah

karyawan 40 orang.

Hasil Pengujian Hipotesis menunjukkan bahwa Audit Sumber Daya

Manusia berpengaruh terhadap kinerja karyawan. dari temuan tersebut

dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian yang dinyatakan “Audit Sumber

Daya Manusia Berpengaruh Signifikan Terhadap Kinerja Karyawan Pada

PT. Sanggar Laut Manado” dapat diterima.

3. Yayan Firmansyah, “Pemahaman kembali Terhadap Audit Sumber Daya

Manusia (Studi Kasus di PT Sinar Baru Corporotion)”, Universitas

Darrusalam Gontor.

Tujuan dari Penelitian untuk mengetahui tahap-tahap audit sumber

daya manusia yang dilaksanakan oleh PT sinar baru corporation dan untuk
28

mengetahui kekurangan dan kelebihan yag terdapat dalam pelaksaan

sumber daya manusia tersebut.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat landasan dasar yang

disalahpahami oleh perusahaan, dimana perusahaan menganggap objek

audit SDM adalah manusia, bukan kebijakan. Sudut pandang ini menjadikan

hasil program yang dilaksanakan tidak efektif, karena program lebih

mengarah pada rekrutmen dan seleksi, dan penilaian kinerja daripada audit

SDM..

4. Hardjono, “Pengaruh Audit SDM Dan Penilaian Kinerja Pada

Produktivitas Kerja di CV Karunia Dharma Sentosa Cabang Situbondo”.

Universitas Abdurrachman Saleh Situbondo.

Tujuan dari penelitian adalah mengetahui pengaruh baik secara

parsial maupun simultan antara variabel X1 (audit SDM) dan variable X2

(penilaian kinerja) terhadap variabel Y (Produktivitas kerja) dan

mengetahui pengaruh paling dominan pada Varibel X1 dan X2 terhadap

variabel Y yang dilakukan di CV. karunia darma sentosa cabang Situbondo.

Metode pengumpulan data adalah dengan wawancara, kuisioner, dan studi

pustaka.

Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa Ha diterima atau audit SDM

dan penilaian kinerja tidak berpengaruh secara simultan terhadap

produktivitas kerja pada CV. Karunia dharma sentosa cabang Situbondo.

Berdasarkan Uji Dominan variable penilaian kinerja berpengaruh paling

dominan. Hasil analisis koefisien determinasi (R2), menunjukkan R Square

=0,070 artinya variabel bebas mempunyai kontribusi sebesar 7% terhadap


29

variable terikat (Y) yaitu produktivitas kerja, dan sisanya sebesar93%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam penelitian..

5. Victorinus laoli, “Pengaruh Audit Manajemen Terhadap Kinerja Pegawai

Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Sitoli“ Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Pembangunan Nasional.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif dan

signifikan Audit Manajemen terhadap Kinerja Pegawai di Rumah Sakit

Umum Daerah Gunungsitoli.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Penulis Persamaan Perbedaan

1 Joko Sabtohadi - Variabel yang digunakan - Munculnya pengaruh

(2016) yakni audit manajemen negative signifikan

sumber daya manusia terhadap aktifitas

- Metode yang digunakan Manajemen Sumber

yaitu metode pendekatan Daya Manusia

kuantitatif

2 Putri Listia Anwar - Tema penelitian yang - Analisis data yang

(2016) membahas pengaruh audit digunakan korelasi

sumber daya manusia spearmen rank,

- Metode yang digunakan

yaitu pendekatan kuantitatif


30

3 Yayan - Tema penelitian yang - Metode yang digunakan

Firmansyah membahas tentang Audit yaitu metode

(2015) Sumber Daya Manusia pendekatan kualitatif

- Teknik pengumpulan daya

yaitu sama sama

menggunakan wawancara

dan observasi

4 Hardjono (2016 - Tema penelitian yang - Metode pengumpulan

membahas tentang Audit data yaitu

Sumber Daya Manusia. menggunakan metode

- Metode penelitian yang primer dan sekunder

digunakan yaitu metode

kuantitatif

5 Victorinus laoli - Teknik pengumpulan data - Pemilihan sampel

(2018) menggunakan kuesioner dan Menggunakan metode

angket Cluster Random

- Metode penelitian Sampling

menggunakan pendekatan

kuantitatif

C. Kerangka Pemikiran

a. Kerangka Pemikiran

Sumber daya manusia memegang peran penting dalam kemajuan suatu

perusahaan. Sumber daya manusia dianggap penting karena mempengaruhi


31

efektivitas organisasi, serta merupakan fungsi pokok perusahaan dalam

menjalankan bisnis dan meningkatkan nilai tambah perusahaan. Bagian fungsi

sumber daya manusia dituntut mengambil tindakan atau pemilihan yang cermat

dan tepat untuk mencapai suatu sasaran dan target yang telah ditentukan.

Audit manajemen sumber daya manusia bertujuan untuk menilai apakah

kebijakan-kebijakan maupun prosedur-prosedur dan aktivitas sumber daya

manusia telah memenuhi tujuan perusahaan dan berjalan secara efektif dengan

mendeteksi masalah-masalah dalam proses pekerjaan/aktivitas yang telah

dilakukan. Adanya proses audit SDM yang penulis lakukan ini diharapkan dapat

membantu manajemen dalam mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam

perusahaan terutama dari segi sumber daya manusianya. Penelitian hanya

berfokus pada fungsi sumber daya manusia untuk menilai dan menganalisis

program-program pada fungsi tersebut serta menindaklanjuti masalah-masalah

yang ada sehingga auditor dapat menentukan rekomendasi perbaikan yang akan

diberikan kepada manajemen. Ruang lingkup penelitia ini akan dititikberatkan

pada aktivitas berupa : Perencanaan SDM, Rekrutmen, Pelatihan dan

Pengembangan Karyawan, , Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan juga kinerja

karyawan.
32

Gambar 2.21

Kerangka Pemikiran

Input Analysis : Process Analysis :

Rujukan Teori: Metode Analisis Kuantitatif:

Teori Audit Manajemen

Teori Keselamatan dan Mengukur Pengaruh Audit Manajemen dan Keselamatan


Kesehatan Kerja dan Kesehatan Kerja

Kinerja Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan


Judul:
Hipotesis Output Analysis
Pengaruh Audit Manajemen
dan Keselamatan dan Analisis
Kesehatan Kerja terhadap
Kinerja Karyawan PT
Bintang Kupu Kupu Audit Pengaruh Audit
Manajemen Manajemen dan
Kinerja Keselamatan dan
Karyawan Kesehatan Kerja
Asumsi terhadap Kinerja
Keselamatan Karyawan
dan
Kesehatan
Kerja

Fenomena: Kesimpulan OUTCOME

Kinerja Karyawan pada PT Disusun berdasarkan kesimpulan ANALYSIS


Bintang Kupu Kupu dan saran untuk disampaikan
kepada pihak yang berkepentingan

b. Kerangka Konseptual

Kerangka pemikiran secara konseptual berdasarkan teori dan

penelitian terdahulu bahwa adanya kaitan antara Audit Manajemen dan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan kinerja karyawan. Dengan

demikian kerangka konseptual pada penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut :
33

Gambar 2.2

Kerangka Konseptual

Audit Manajemen SDM


(X1) H1
Kinerja Karyawan
(Y)
H2
K3
(X2) H3

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian yang telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan

sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang

relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban

teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum tentu jawaban empirik.

Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang

menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kuantitatif, tidak

dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis,

tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

Adapun hipotesis dalam penelitian adalah :

1. H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel audit manajemen

sumber daya manusia terhadap variabel kinerja karyawan pada PT

Bintang Kupu Kupu.


34

H1: Terdapat pengaruh yang signifikan variabel audit manajemen

sumbe daya manusia terhadap variabel kinerja karyawan pada PT

Bintang Kupu Kupu.

2. H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel keselamatan kerja

terhadap variabel kinerja karyawan pada PT Bintang Kupu Kupu.

H1: Terdapat pengaruh yang signifikan variabel keselamatan kerja

terhadap variabel kinerja karyawan pada PT Bintang Kupu Kupu.

H0: tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel kesehatan kerja

terhadap variabel kinerja karyawan pada PT Bintang Kupu Kupu.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Metode penelitian adalah langkah yang dimiliki dan dilakukan oleh peneliti

dalam rangka untuk mengumpulkan informasi atau data serta melakukan

investigasi pada data yang telah didapatkan tersebut.metode penelitian

memberikan gambaran rancangan penelitian yang meliputi antara lain: prosedur

dan langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, dan

dengan langkah apa data-data tersebut diperolehh dan selanjutnya diolah dan

dianalisis.

Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

kuantitatif. Menurut Sugiyono (2019:13) data kuantitatif merupakan metode

penelitian yang berlandaskan positivistic (data konkrit), data penelitian berupa

angka-angka yang akan diukur menggunakan statistic sebagai alat uji

penghitungan, berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk menghasilkan

suatu kesimpulan. Filsafat positivistic digunakan pada populasi atau sampel

tertentu.

Sedangkan jenis penelitian ini menggunakan pendekatan asosiatif.

Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang menggunakan dua atau lebih

variabel guna untuk memenuhi hubungan atau pengaruh antara variabel satu

dengan variable yang lain. Menurut Sugiyono (2018:55), penelitian asosiatif

kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua

variabel atau lebih. Hubungan kausal merupakan hubungan yang sifatnya

35
36

sebab-akibat, salah satu variabel (independen) mempengaruhi variabel yang

lain (dependen).

Alasan peneliti memilih penelitian asosiatif sebagai pendekatan penelitian

disebabkan dalam penelitian ini mempunyai pengaruh antar variabel yang satu

dengan variabel lain.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan farmasi PT Bintang Kupu

Kupu yang terletak di Jalan Gatot Subroto Km 5,5 Jatiuwung Kota Tangerang.

Penelitian dilakukan pada bulan Januari – Juni 2023.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu

variabel atau kontrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan

kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk

kontrak atau variabel. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan

sebagai berikut :

1. Audit Manajemen sumber daya manusia

Audit manajemen sumber daya manusia merupakan alat untuk

mengevaluasi aktivitas personalia dalam organisasi dengan tujuan

memastikan efisiensi dan efektifitas aktivitas manajemen sumber daya

manusia dalam mencapai tujuan organisasi, bahwa aktivitas manajemen

sumber daya manusia telah mampu berperan sebagaimana mestinya. Dalam


37

Audit SDM penelitian ini hanya difokuskan kepada Perencanaan SDM,

Rekrutmen, Pelatihan dan Pengembangan serta K3.

2. Keselamatan kerja

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan

aktivitas kerja manusia baik pada industri manufaktur, yang melibatkan

mesin, peralatan, penanganan material, pesawat uap, bejana bertekanan, alat

kerja bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan

lingkungan serta cara-cara melakukan pekerjaan, maupun industri jasa,

yang melibatkan peralatan berteknologi canggih, seperti lift, escalator,

peralatan pembersih gedung, sarana transportasi, dan lain lain.

3. Kesehatan kerja

Kesehatan kerja merupakan suatu kondisi yang bebas dari gangguan

penggunaan fisik dan psikis yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Resiko

kesehatan dapat terjadi karena adanya faktor-faktor dalam lingkungan kerja

yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan dan lingkungan yang

menimbulkan stress atau gangguan fisik. Sedangkan keselamatan kerja

merupakan kondisi yang aman dan selamat dari penderitaan dan kerusakan

atau kerugianditempat kerja berupa penggunaan mesin, peralatan, bahan-

bahan dan proses pengolahan, lantai tempat bekerja dandan lingkungan

kerja serta metode kerja. Resiko keselamatan dapat menyebabkan

kebakaran, sengatan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah

tulang, serta kerusakan anggota tubuh, penglihatan dan pendengaran.


38

4. Kinerja

Kinerja ialah hasil kerja dan kemajuan yang telah dicapai

seorangdalam bidang tugasnya. Kinerja artinya sama dengan prestasi kerja

ataudalam bahasa Inggris disebut performance. Kinerja selalu merupakan

tanda keberhasilan suatu organisasi dan orang-orang yang ada dalam

organisasi. Kinerja digunakan apabila seseorang menjalankan tugas atau

proses dengan terampil sesuai dengan prosedur dan hasil karya nyata dari

seseorang atau perusahaan yang dapat dilihat, dihitung jumlahnya, sehingga

dapat dicatat waktu perolehannya.

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator No. Item
Kualitas Kemampuan
Kerja Keterampilan
Kinerja
Kuantitas Waktu dalam bekerja
Karyawan 1-10
Kerja Pencapaian target
(Y)
Jalinan kerja
Kerjasama
Kekompakan
Peramalan dan Penyusunan
program
Perencanaan
Evaluasi dan pengendalian
SDM
Audit
Manajemen 11-20
SDM Proses dan sistem rekrutmen
Rekrutmen
(X1) Metode rekrutmen
Semangat mengikuti pelatihan
Pelatihan
dan
Pengemban Motivasi untuk mengembangkan
gan potensi
Kesesuaian materi dan sasaran
Lingkungan kerja
Keselamata
n
21-30
K3
Kesehatan APD dan Standar kondisi tubuh
(X2)
Kesadaran
Kinerja Kerapihan
Manajemen resiko
39

Tabel 3.1 tentang operasional variabel di atas, merupakan acuan

untuk membuat kuesioner. Setelah semua kuesioner yang disebarkan

kepada responden terkumpul secara lengkap, kuesioner ini kemudian

diperlukan pemeriksaan satu persatu untuk menilai layak atau tidaknya

masing-masing jawaban responden tersebut, untuk dianalisis. Langkah

berikutnya adalah pemberian skor terhadap jawaban responden, teknik

skoring yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert yaitu

pertanyaan-pertanyaan yang memberikan lima alternatif dan jawaban diberi

skor 1, 2, 3, 4, 5.

Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan,

menjadi indikator variabel, kemudian indikator variabel tersebut dijadikan

titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa

pertanyaan.

Menurut Sugiyono (2018 : 94) setiap jawaban diberikan bobot atau

skala sebagai berikut :

Tabel 3.2
Kriteria Jawaban Responden dengan Skala Likert
Jawaban Skor
Jawaban sangat setuju 5
Jawaban setuju 4
Jawaban cukup setuju 3
Jawaban tidak setuju 2
Jawaban sangat tidak setuju 1
Sumber : Sugiyono (2018)
40

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2018).

Adapun populasi pada penelitian ini, adalah seluruh karyawan di PT

Bintang Kupu Kupu sebanyak 50 orang.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari julmlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2018) sampel adalah bagian dari populasi

yang diambil melalui cara-cara tertentu, jelas, dan lengkap dianggap bisa

mewakili populasi. Penentuan jumlah sampel dihitung berdasarkan pendapat

dari (Sugiyono, 2018) yang menyatakan bahwa: “Apabila subjeknya kurang

dari 100 orang maka lebih baik di ambil semua sehingga penelitian

merupakan penelitian populasi”.

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah

teknik pengumpulan data mana yang paling tepat sehingga benar-benar valid

dan reliabel. Dalam penyusunan penelitian ini penulis melakukan pengumpulan

data dari berbagai sumber antara lain :


41

a. Study Kepustakaan

Metode yang digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan informasi

mengenai data yang dianggap penting yang berhubungan dengan judul

penelitian. Dalam hal ini penulis berusaha untuk mencari dan membaca serta

mendapatkan sumber-sumber ilmiah, seperti buku, jurnal atau skripsi dan

lain-lain.

b. Pengamatan (Observasi)

Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas, penulis melakukan

pengamatan yang terkait dengan masalah yang diteliti, pengamatan secara

langsung pelaksanaan kegiatan organisasi yang terkait dengan pokok

pembahasan.

c. Angket (Kuesioner)

Adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan

pertanyaan tertulis kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah

yang diteliti dan diisi responden sendiri.

Dalam penelitian teknik pengumpulan data yaitu angket untuk data

primer yang digunakan adalah kuisioner. Penulis telah mempersiapkan daftar

pertanyaan yang diarahkan pada pokok pembahasan yang akan diisi oleh pihak-

pihak terkait di organisasi.

F. Metode Analisa Data

Metode analisis data dalam penelitian ini dibantu dengan menggunakan

software statistik yaitu SPSS V.25, adapun beberapa tahapan pengujiannya

sebagai berikut :
42

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan data. Data pada

penelitian ini berupa skor hasil minimal, maksimal, jangkauan data, nilai rata-

rata dan simpangan baku (standar deviasi). Dalam analisis data dijelaskan

bagaimana data yang diperoleh harus dianalisis untuk memperoleh hasil

penelitian.

2. Persayaratan Data

a. Uji Validitas

Uji validitas instrumen adalah suatu cara uji coba yang

menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Uji validasi instrumen

(untuk mengetahui kesahihan butir pertanyaan atau pernyataan),

sehingga data yang digunakan dalam analisis selanjutnya adalah data

yang diambil berdasarkan butir pertanyaan yang valid, sedangkan butir

yang tidak valid dinyatakan gugur dan langsung di drop (tidak diikutkan

alam pengujian selanjutnya). Menguji validitas instrumen dalam

penelitian ini menggunakan teknik analisis faktor yang dikembangkan

dalam SPSS (Statistical Product and Service Solution), yaitu teknik

statistik yang dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antar

item setiap faktor dalam variabel. Uji validitas ini menggunakan rumus

korelasi Product Moment dari pearson, yaitu:

Sumber : Sugiyono (2018)


43

Keterangan:

rxy : Korelasi X dengan Y

X : Skor Item

Y : Skor Total

N : Banyaknya subjek

Menurut Sugiyono (2018:178) jika korelasi tiap faktor tersebut

positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan

construct yang kuat. Jadi berdasarkan analisis faktor itu dapat

disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas konstruksi

yang baik.

b. Uji Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto, (2016: 221-222) Instrumen dikatakan

reliabel apabila instrumen itu cukup baik sehingga mampu mengungkap

data yang dipercaya. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan

rumus Cronbach Alpha karena angket atau kuesioner yang dipergunakan

dalam penelitian ini tidak terdapat jawaban yang bernilai salah atau nol.

Adapun rumus Cronbach Alpha adalah sebagai berikut:

k   b 
2

r11=
 k − 1 1 −  2 
   t 

Sumber: Suharsimi Arikunto (2016)

Keterangan :

r11 = Koefisien reliabilitas instrumen yang dicari

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal


44

 2
b = Jumlah variansi skor butir soal ke-i

i = 1, 2, 3, 4, …n

 t2 = Variansi total

Menurut Arikunto (2016: 319) untuk mengukur taraf signifikansi

koefisien reliabilitas tersebut, maka harga hitung dikonsultasikan

dengan data sebagai berikut :

Tabel 3.3

Harga Hitung Koefisien Reliabilitas

No Skor Nilai

1 0,800 – 1,000 sangat tinggi

2 0,600 – 0,799 Tinggi

3 0,400 – 0,599 cukup tinggi

4 0,200 – 0,399 Rendah

5 0,000 – 0,199 sangat rendah

Sumber: Arikunto (2016)

Instrumen dapat dikatakan reliabel tinggi jika koefisien Alpha

sama dengan atau lebih besar dari 0,600. Dari kelima tingkat keandalan

koefisiensi di atas, yang digunakan sebagai indikator instrumen

dinyatakan reliabel adalah 0,600. Jadi instrumen dikatakan reliabel

tinggi jika mempunyai tingkat keandalan koefisien > 0,600. Menguji


45

reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis faktor

yang dikembangkan dalam SPSS V.25.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat tingkat kenormalan data

yang digunakan, apakah data berdistribusi normal atau tidak. Tingkat

kenormalan data sangat penting, karena dengan data yang terdistribusi

normal, maka data tersebut dianggap dapat mewakili populasi. Dalam

menggunakan SPSS metode uji normalitas yang digunakan adalah uji

One Sample Kolmogrov Smirov.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya

korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model

regresi linear berganda. Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-

variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap

variabel terikatnya menjadi terganggu. Sebagai ilustrasi, adalah model

regresi dengan variabel bebasnya perceived organizational support dan

self efficacy variable terikatnya adalah turnover intention. Alat statistik

yang sering dipergunakan untuk menguji gangguan multikolinearitas

adalah dengan variance inflation factor (VIF), korelasi pearson antara

variabel-variabel bebas, atau dengan melihat eigenvalues dan condition

index (CI).
46

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat

ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan

yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana

terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan kepengamatan

yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas. Deteksi

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot dengan

memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai

residualnya). Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola

tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit

kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian menyempit. Uji

statistik yang dapat digunakan adalah uji Glejser, uji Park atau uji

White.

4. Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis

yang terdiri dari :

a. Persamaan Regresi Berganda

Regresi ganda adalah suatu teknik untuk dapat menentukan

korelasi antara suatu variabel criterion dengan kombinasi dari dua

atau lebih variabel predicator. Dalam regresi ganda itu kesalahan

prediksi dapat diperkecil, karena dalam prediksi itu dimasukkan

variabel-variabel (faktor-faktor) lain yang berpengaruh dalam

prediksi. Bentuk umum dari analisis regresi berganda ini yaitu :


47

Ŷ = a+b1X1+b2X2+ᵋ

Sumber : Sugiyono (2018)


Keterangan :

Ŷ = Prediksi Turnover Intention


X1 = Perceived Organizational Support
X2 = Self Efficacy
a = Nilai Konstanta

ᵋ = epsilon (faktor-faktor lain yang tidak diteliti)

b1 = Koefesien regresi parsial variabel bebas ke-1, yaitu kenaikan

atau penurunan Y dalam satuan jika X1 naik atau turun satu

satuan dan X2 dianggap konstanta.

b2 = Koefesien regresi parsial variabel bebas yang ke-2, yaitu

kenaikan atau penurunan Y dalam satuan jika X2 naik atau turun

satu satuan dan X1 dianggap konstanta + atau - = Tanda yang

menunjukan arah hubungan Y dan X1 atau X2

b. Analisa Korelasi Berganda

Analisa korelasi berganda merupakan alat ukur untuk melihat

kadar keterkaitan antara X1, X2, dan Y secara serempak. Apabila kita

mempunyai empat variabel Y, X1, X2, maka korelasi X1 dan Y

digambarkan dengan rumus sebagai berikut :

rxiy = riy =
X 1i Yi
X 1i 2 Y 12

Sumber : Sugiyono (2018)


48

Maka Koefisien Korelasi Linear Berganda (KKLB) yang

rumusnya adalah:

r12 y + r 2 2 y − 2r1yr 2 yr12


KKLB = RY12 =
1 − r12 2

Sumber : Sugiyono (2018)

c. Analisis Koefisien Determinasi (KD)

Digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh

variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen. Rumus

untuk mencari koefisien determinasi dengan tiga variabel independen

adalah:

Kd = r2 x 100%

Sumber :Sugiyono (2018)

Keterangan :

Kd = Koefisien Determinasi

r2 = Nilai koefisien korelasi

Ada dua kemungkinan hasil yang akan diperoleh, yaitu:

Jika R2 = 0, maka tidak ada sedikit pun persentase sumbangan

pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap

variabel dependen.

Jika R2 = 1, maka persentase sumbangan pengaruh yang diberikan

variabel independen terhadap variabel dependen adalah

sempurna.
49

G. Uji Hipotesis

1. Uji t (Parsial)

Rancangan Uji Hipotesis dibuat berdasarkan perumusan masalah

dan tujuan penelitian, dan ketentuan rancangan hipotesis

H0 = Jika nilai probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 (tingkat

kepercayaan yang dipilih 95%) maka hipotesis nol (Ho) diterima dan

hipotesis alternatif (Ha) ditolak.

Ha = Jika nilai probabilitas signifikansi sama dengan 0,05 (tingkat

kepercayaan yang dipilih 95%) maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan

hipotesis alternatif (Ha) diterima

2. Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat

siginifikansi pengaruh variabel-variabel independen (X1 dan X2) secara

bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Y). Kriteria

pengujian hipotesis penelitian yang digunakan dalam pengujian ini adalah

membandingkan hasil besarnya peluang melakukan kesalahan (tingkat

signifikansi) yang muncul, dengan tingkat peluang munculnya kejadian

(probabilitas) yang ditentukan sebesar 5% atau 0,05. Keputusan menolak

atau menerima hipotesis:

a) Apabila signifikansi > 0,05 maka keputusannya adalah menerima Ho

dan menolak Ha

b) Apabila signifikansi < 0,05 maka keputusannya adalah menolak Ho


dan menerima Ha
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Deskripsi objek penelitian membahas kondisi tempat penelitian mulai dari

sejarah, visi, misi, dan struktur organisasi. Berikut adalah uraianya.

1. Sejarah Perusahaan

PT Bintang Kupu Kupu adalah perusahaan industri farmasi yang

terkemuka di Indonesia yang telah memproduksi jenis obat-obatan

tradisional dan produk Kesehatan lainnya. Didirikan pada tahun 1935, Cap

Kupu telah berevolusi dari sebuah toko obat kecil bernama “Tay Ho Tong”

yang berlokasi di daerah pinggiran Glodok, Jakarta Utara, menjadi

perusahaan manufaktur farmasi dengan kapabilitas Internasioal,

mengakomodasi pasar Asia seperti China dan Vietnam. Berawal dari sebuah

toko obat kecil bernama “Tay Ho Tong” yang berlokasi di daerah pinggiran

Glodok, Jakarta Utara pada tahun 1935. Toko itu sebagian besar melayani

orang China-Indonesia yang mencari obat yang diimpor dari kampung

halaman mereka di China dan Hong Kong. Toko tersebut menjual banyak

obat impor dari China, Hong Kong dan juga beberapa merek lokal. Selain

itu, Toko tersebut juga menjual ramuan jamu China yang terbuat dari herbal

mentah yang diimpor dari seluruh dunia.

Berdasarkan analisis berbagai kebutuhan akan berbagai jenis obat pada

saat itu, sang apoteker yang juga adalah pemiliknya mulai melakukan

penelitian sendiri tentang beberapa jenis obat yang paling efektif, yang

dirancang untuk mengobati penyakit tertentu. Saat itulah ditemukan salah

50
51

satu merek obat sakit perut paling terkemuka Tay Pin San atau juga dikenal

sebagai Tjap Koepoe-Koepoe pada saat itu.

Dibekali degan teknologi mutakhir, memproduksi produk berkualitas

tinggi melalui penyaringan kontrol kualitas yang ketat. It’s almost always

best to write about something that’s associated with your subject essay

writing service law of expertise.

Dari tahun 1935 sampai 1962, “Tay Ho Tong” terkenal tidak hanya

diantara komunitas China-Indonesia tetapi juga dikenal oleh orang lokal

Indonesia, karena kualitas dan reputasi mereka dalam menyediakan

berbagai jenis obat yang efektif dan terjangkau.

Obat sakit perut Tjap Koepoe-Koepoe mulai mendapatkan popularitas

sebagai salah satu obat resep terkemuka yang dirancang untuk meredekan

sakit perut. Hal tersebut dikenal baik di seluruh jawa, menerima permintaan

tinggi dari Tanggerang, Serang, Jatinegara, Kerawang, Bekasi dan juga area

Bangka Belitung.

Pada tahun 1963, Tay Pin San Obat pereda sakit perut Tjap Koepoe-

Koepoe akhirnya diluncurkan sebagai obat umum, dijual di seluruh outlet

tradisional di Indonesia. Pada tahun 1972, sesuai dengan peraturan

pemerintah, setiap obat yang di produksi di indonesia wajib memiliki

dokumen yang memadai dan di bawah pengawasan apoteker lokal.

Tujuan perusahaan adalah meningkatkan kesehatan melalui penggunaan

jamu; menurunkannya dari generasi ke generasi, membuktikan dirinya dari

waktu ke waktu efektif dan terjangkau namun aman untuk dikonsumsi.


52

Pada tahun 2003, perusahaan melakukan ekspansi ke kota-kota besar

seperti Semarang dan Surabaya. Beberapa tahun kemudian, Perusahaan

menunjuk Perusahaan Sub-Distribusi di seluruh Indonesia untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat setempat. Melalui riset yang ekstensif, perusahaan

terus berupaya menyediakan obat-obatan berkualitas tinggi yang terjangkau

namun aman untuk dikonsumsi.

Dengan sertifikat yang setara ISO, Cap Kupu memperluas bisnisnya ke

pasar internasional, khususnya China dan Vietnam. Dengan pembelajaran

berkelanjutan dan semangat Ideologi Bisnis, perusahaan terus belajar dan

melawan penyakit, untuk hari esok yang lebih baik.

2. Visi dan Misi PT Bintang Kupu Kupu

a. Visi PT Bintang Kupu Kupu

Menjadi pemimpin di bidang produk alami dengan menghadirkan

inovasi berkualitas tinggi dengan komitmen yang kuat terhadap

tanggung jawab sosial.

b. Misi PT Bintang Kupu Kupu

Dibekali dengan pengalaman dan keahlian yang berlimpah, kami

berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat

dengan menyediakan produk alami berkualitas tinggi melalui distribusi

yang tersebar luas.

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu badan atau yang menggambarkan

jabatan dari suatu kerja atau jabatan tertinggi sampai jabatan yang paling
53

rendah, sedangkan organisasi memiliki tujuan yang akan dicapai melalui

kerja sama kelompok orang-orang yang terlibat didalamnya. Struktur

organisasi PT Bintang Kupu Kupu menunjukkan penjelasan wewenang dan

pengaturan tanggung jawab organisasi perusahaan untuk menunjang segala

aktivitas perusahaan agar tercipta keserasian antar divisi yang ada di dalam

perusahaan.

Organisasi dikatakan baik apabila organisasi itu berpegang pada prinsip-

prinsip organisasi yang meliputi perumusan tujuan, pembagian kerja,

pendelegasian wewenang, dan koordinasi setiap lapisan struktur organisasai

struktur Struktur yang dianut perusahaann ini adalah struktur organisasi

garis, dimana tanggung jawab perusahaan perusahaan pada garisn langsung

dan perintah langsung dari pimpinan perusahaan. Dalam mengatur

perusahaan pimpinan memberikan perintah langsung pada bagian yang akan

dimintai tolong untuk mengerjakan suatu hal dalam pekerjaan karena tidak

adanya pengawasan, disamping itu pimpinan juga mengawasi jalan nya

perusahaan.

Sebagaimana layaknya suatu perusahaan dalam menjalankan

aktivitasnya agar berjalan dengan efektif dan efisien, maka diperlukan suatu

struktur organisasi beserta tugas dan tanggung jawabnya.


54

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT Bintang Kupu Kupu

Berikut adalah uraian penjelasan tugas pokok dan tanggung jawab masing-

masing jabatan dalam struktur organisasi PT Bintang Kupu Kupu.

1. Managing Director

Bagian ini bertanggung jawab secara langsung kepada President director

sekaligus membawahi departemen - departemen yang ada dalam perusahaan

Tugas dari Managing Director adalah sebagai berikut :

1.Memimpin dan mengendalikan perusahaan.

2.Mengontrol pertumbuhan aktivitas organisasi.

3.Mengawasi kinerja perusahaan.

Wewenang dari Managing Director adalah sebagai berikut :


55

1. Menetapkan kebijakan dan peraturan yang berlaku.

2. Bersama Plant Director mengambil keputusan.

3. Merancang target penjualan.

4. Mengembangkan serta menyusun rencana jangka Panjang dan jangka

pendek dan semua aspek (pemasaran, penjualan, dan operasional).

2. Plant Director

Sebagai seorang Plant Director, tugas utamanya adalah untuk

memimpin dan mengkoordinasikan semua operasi produksi pabrik. Plant

Director juga harus memastikan bahwa semua operasi pabrik sesuai dengan

peraturan pemerintah dan peraturan perusahaan. Beberapa tugas dan

tanggung jawab Plant Director meliputi:

1. Mengawasi operasi produksi dan memastikan bahwa semua produksi

berjalan dengan lancer

2. Mengelola staff produksi dan memastikan bahwa semua staf terlatih

dan siap melaksanakan tugas mereka dengan efisien.

3. Memantau dan mengelola stok bahan baku dan barang jadi.

4. Menyusun dan melaksanakan rencana produksi dan strategi

pengembangan produk baru.

5. Memastikan bahwa semua mesin dan peralatan berfungsi dengan baik

dan melakukan perawatan rutin pada mesin dan peralatan.

6. Menjaga kualitas produk dan memastikan bahwa semua produk

memenuhi standar yang telah ditetapkan.

7. Mengelola anggaran produksi dan memastikan bahwa semua

pengeluaran sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.


56

Plant Manager juga memiliki wewenang untuk membuat keputusan

strategis untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya

produksi.

3. Divisi Human Resources (HRD)

a. HRD Manager

Human Resource Manager adalah sebuah sistem yang diciptakan untuk

mengatur sumber daya manusia (SDM) yang ada dalam perusahaan

dengan tujuan untuk memaksimalkan kinerja setiap tenaga kerja secara

efektif untuk mencapai tujuan bersama-sama. Peran Manajer HRD

akan berhubungan dengan memberikan arahan dan strategi mengenai

program ketenagakerjaan serta mengawasi berjalannya program kerja

HRD dan melakukan evaluasi untuk membentuk strategi yang lebih

baik lagi. Secara garis besar, tugas yang dilakukan oleh Manager HRD

adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi dan menetapkan tujuan manajemen SDM dan

menyelesaikannya dengan tujuan perusahaan.

2. Mengembangkan, mengelola, dan memonitor sistem serta kegiatan

perencanaan divisi human resources dan memastikannya sejalan

dengan hukum dan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.

3. Merancang, mengelola, dan mengendalikan anggaran belanja

human resources.

4. Mendukung jalannya bisnis perusahaan melalui pengembangan dan

produktivitas karyawan, menciptakan lingkungan kerja yang positif,

hingga membuat kebijakan baru sesuai kebutuhan.


57

b. HRD Staff

HRD Staff adalah pegawai di sebuah perusahaan yang perannya sebagai

pengurus informasi mengenai lowongan kerja, mengelola sumber daya

manusia yang ada dalam sebuah perusahaan mulai dari perencanaan

perekrutan pengembangan penggajian yang biasanya disebut dengan

compensation and benefit serta memiliki hubungan kerjasama yang

sering diistilahkan dengan industrial relation. Lebih jelasnya berikut

tugasnya :

1. Menindak karyawan yang tidak disiplin (harus tegas),

2. Membuat surat kontrak kerja dan memberikan rekomendasi naik

jabatan,

3. Bertanggung jawab mengurus gaji karyawan, absensi, izin, dll,

Mengurus pelatihan/training/pembinaan kepada karyawan,

4. Merekrut karyawan, promosi, demosi, dan transfer,

5. Membuat kebijakan kantor, seperti: jam masuk kantor, jam pulang,

pakaian, dll.

HRD Staff pada PT Bintang Kupu Kupu juga membawahi 2 bagian lain

diantaranya :

1. Cleaning : Cleaning merupakan profesi yang memberikan

layanan kebersihan dan selalu dibutuhkan di berbagai tempat,

mulai dari sekolah, kantor, hotel, hingga fasilitas publik. Tidak

hanya bertanggungjawab membersihkan area dalam dan luar


58

bangunan, tapi jasa ini juga memiliki tugas lainnya berkaitan

dengan pemeliharaan area.

2. Satpam : Satuan Pengamanan atau sering juga disingkat Satpam

adalah satuan kelompok petugas yang dibentuk oleh

instansi/proyek/badan usaha untuk melakukan keamanan fisik

(physical security) dalam rangka penyelenggaraan keamanan

swakarsa di lingkungan kerjanya. Fungsi dari satpam yakni

melindungi dan mengayomi lingkungan /tempat kerjanya dari

setiap gangguan keamanan, serta menegakkan peraturan dan tata

tertib yang berlaku di lingkungan kerjanya

3. General Affair Staff

General Affair adalah suatu jabatan yang memainkan

peranan penting dalam pengelolaan perusahaan. Dalam hal ini,

General Affair atau GA biasanya bertanggung jawab mengurus

berbagai hal yang berhubungan dengan kegiatan operasional

perusahaan. General Affair inilah yang nantinya akan mengurus

urusan operasional kantor baik yang rutin maupun tidak terduga.

Dalam perusahaan yang memiliki struktur organisasi sederhana,

GA biasanya akan digabung dengan HRD, terkadang juga di

bagian pembelian atau purchasing.


59

c. K3 Staff

Menjaga jalannya pelaksanaan peraturan K3 sesuai bidang yang

ditekuninya. Mengontrol keadaan lingkungan kerja mulai dari

mengecek kondisi mesin, menganalisis sifat pekerjaan, dan mengawasi

proses produksi. Tanggung jawab K3 Staff juga membuat sekaligus

memelihara berbagai dokumen yang berkaitan langsung dengan K3.

4. Divisi Gudang/PPIC

a. PPIC Manager

Menyusun rencana kerja, mengelola aktivitas di bagian PPIC untuk

memastikan kesesuaian perencanaan produksi dengan demand dan

mengorganisir aktivitas di bagian Warehouse untuk memastikan

efisiensi aliran incoming dan outgoing material (Raw Material &

Packaging Material).

b. Logistik Supervisor

Bertanggung jawab atas kegiatan penyimpanan & distribusi barang.

Melakukan pengecekan secara rutin terhadap perlengkapan, jumlah,

kondisi barang yang ada di dalam gudang (Stock Opname) Mengawasi,

mengontrol, & mendisiplinkan karyawan bagian distribusi yang ada

dibawahnya.

c. Gudang Supervisor

Supervisor gudang adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam

mengawasi dan mengelola operasi gudang, seperti mengatur inventaris,

pengiriman barang, dan memastikan keselamatan dan keamanan barang


60

yang tersimpan di dalam gudang. Dalam kegiatan sehari-hari Gudang

Supervisor dibantu oleh 2 tim lainnya yakni :

1. Leader Gudang

leader gudang yang bertugas untuk melakukan pembagian tugas dan

kegiatan kepada operator gudang. Operator gudang yang bertugas

untuk membantu kepala gudang mengurusi operasional gudang

dalam hal pencatatan barang.

2. Admin Gudang

Admin Gudang adalah posisi yang bertanggung jawab untuk

mencatat dan mendokumentasikan barang yang ada digudang. Peran

utama yang dilakukan adalah pencatatan arus barang masuk dan

keluar dari gudang, serta mengklasifikasikan barang tersebut.

5. Divisi Quality Control (QC)

a. QC Supervisor

1. Memonitor setiap proses yang terlibat dalam produksi produk.

2. Memastikan kualitas barang produksi sesuai standar agar lulus

pemeriksaan.

3. Merekomendasikan pengolahan ulang produk produk

berkualitas rendah.

4. Melakukan dokumentasi inspeksi dan tes yang dilakukan pada

produk dari sebuah perusahaan.

b. Microbiologi Staff

Bertanggung jawab terhadap hasil analisa yang dikerjakannnya serta

melaksanakan sistem manajemenmutu laboratorium, Menjamin semua


61

hasil analis dibuat secara tepat dan distandardisasi (jika relevan) serta

mempertahankan tahapannya.

c. Kimia-Fisika Staff

Tugas pokok laboran adalah mengelola laboratorium melalui

serangkaian kegiatan perancangan kegiatan laboratorium,

pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan, pemeliharaan/

perawatan peralatan dan bahan, pengevaluasian sistem kerja

laboratorium, dan pengembangan kegiatan laboratorium.

6. Divisi Quality Assurance (QA)

a. QA Supervisor

b. Tugas utama seorang Quality Assurance (QA) adalah memastikan

bahwa sistem manajemen kualitas yang diterapkan dapat menghasilkan

produk atau layanan yang memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.

Dalam melakukan tugasnya, seorang QA bertanggung jawab terhadap

beberapa hal, di antaranya:

1. Menetapkan standar kualitas yang harus dipenuhi oleh produk atau

layanan.

2. Menyusun dan mengimplementasikan sistem manajemen kualitas

yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan,dll.

c. QA Staff

Membantu kegiatan dan pekerjaan ruang lingkup Quality Assurance.

d. Validasi dan Kualifikasi Staff

1. Menyusun protokol validasi sesuai dengan validasi yang akan

dikerjakan
62

2. Melaksanakan validasi metode analisa dan proses sesuai dengan

jadwal yang telah ditentukan, mencakup pengamatan parameter

kritis, pengambilan sample, melakukan uji tertentu terkait validasi

yang sedang dilaksanakan

3. Mengolah data hasil validasi dan membuat laporan.

7. Divisi R&D

a. R&D Manager

Mengelola sejumlah dana yang dianggarkan perusahaan untuk aktivitas

riset dan pengembangan. Melakukan tes, membuat alat tes, dan

mengembangkan teknologi baru untuk meningkatkan kualitas produk

yang dihasilkan perusahaan. Memastikan kualitas performansi dalam

perusahaan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

b. R&D Supervisor

Merencanakan, mengkoordinasikan dan memastikan pengembangan

terhadap proses dan produk berjalan secara optimal. Bertanggung

jawab atas spesifikasi bahan baku dan bahan kemas, catatan formula

produk, laporan hasil pengembangan dan pengujian produk serta

dokumen lain yang terkait dengan produk.

c. Formulasi Staff

1. Melakukan pengembangan formulasi dan reformulasi produk

dengan sistem pengembangan yang teratur sesuai dengan strategi

perusahaan dalam memenuhi persyaratan lokal dan global suatu

produk.
63

2. Menyusun rencana kerja untuk perencanaan pengembangan produk.

3. Mempersiapkan batch stabilitas untuk keperluan pengembangan

new product, pergantian source product existing, reformulasi,dll.

d. Regulasi Staff

Staff Regulasi membantu proses pendaftaran bran, merk, formulasi serta

izin lain terkait pengedaran produk yang sudah lolos test laboratorium.

e. Analis

1. Melakukan pengujian sampel sesuai dengan metode standar yang

sudah ditetapkan.

2. Menganalisa data hasil pengujian dan memastikan jaminan mutu

pengujian dilakukan dengan benar.

3. Melakukan perencanaan pengujian sehingga bisa efisiens baik

dalam waktu maupun penggunaan bahan kimia,dll.

f. Packdev Staff

Melakukan development kemasan. Melakukan review dan analisa

kemasan. Bekerja sama dengan departemen lain yang terkait dengan

development kemasan. Follow up dengan departement terkait sesuai

dengan target launch yang ditetapkan.

8. Divisi Mekanik

a. Manager Mekanik

1. Memberikan pembagian tugas kerja kepada mekanik atas dasar

keahlian, hasil kerja dan azas keadilan.

2. Mengawasi kinerja mekanik sehari-hari dibandingkan

terhadap prosedur keja yang ada.


64

3. Melakukan pembinaan terhadap kualitas

mekanik (coaching).

b. Assistant Manager Mekanik

1. Membantu manager dalam merencanakan, mengatur serta

menerapkan strategi yang dibuat.

2. Mengkoordinasikan sistem operasi.

3. Memastikan bahwa jadwal serta sasaran yang sudah

ditargetkan dapat terpenuhi dengan baik.

4. Melakukan pengawasan dan memberikan motivasi kepada staf di

perusahaan.

c. Leader Mekanik

Mengawasi jalannya kegiatan mekanikan ataupun perbaikan yang

dilakukan oleh tim mekanik, serta membantu mengkoordinir segala

kegiatan mekanik.

d. Admin Mekanik

1. Melakukan pendataan keluar & masuknya barang di bagian

mekanik.

2. Mempersiapkan & mengatur jadwal pemeliharaan, perbaikan dan

operasi.

3. Membuat standar untuk pengoperasian maupun pemeliharaan.

4. Membuat procurement kebutuhan mekanik


65

9. Divisi Produksi

a. Manager Produksi

Tugas utama manajer produksi adalah untuk merencanakan

sekaligus melakukan kontrol terhadap proses produksi berjalan lancar

pada tingkat output yang dibutuhkan sambil memenuhi perencanaan

biaya serta kualitas akhir.

b. Supervisor Produksi

Mengatur dan mengkoordinasikan semua tugas koordinator

produksi sehingga produksi sesuai rencana kerja dan sesuai prosedur

yang berlaku secara aman, berdaya guna (efektif) dan berhasil guna

(efisien).

c. Admin Produksi

Admin produksi akan bertanggung jawab dalam mengolah data dari

pra produksi yaitu dari bahan baku, produksi hingga barang yang sudah

jadi dan siap untuk dikirim ke konsumen.


66

B. Penyajian Data

Deskripsi responden dalam penelitian ini akan disajikan dengan maksud

untuk menggambarkan identitas responden menurut jenis kelamin, usia

responden, jenis pendidikan dan status perkawinan yang dapat diuraikan

sebagai berikut :

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Pengelompokkan responden dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

mengetahui besarnya tingkat proporsi responden usia, yang dapat dilihat

pada tabel berikut ini :

Tabel 4.1
Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia

Responden

No Umur F %

1 >25 Tahun 24 48%

2 22-25 Tahun 19 38%

3 18-21 Tahun 7 14%

Total 50 100%

Sumber : data primer, diolah 2023

Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa data frekuensi

responden di PT Bintang Kupu Kupu tentang umur, menunjukan terdapat

24 orang yang berumur 26 sampai 29 tahun dengan presentasi sebesar 48%

responden. Yang berada dalam kisaran umur 22 sampai 25 tahun berjumlah

19 orang dengan presentase sebesar 38% responden, yang berada dalam

kisaran umur 18 sampai 21 tahun berjumlah 7 orang dengan presentase


67

14%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden di

PT Bintang Kupu Kupu berumur 26 sampai 29 tahun dengan jumlah 24

orang dari 50 responden.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.2
Distribusi frekuensi responden berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Responden

No Terakhir F %

1 PT 22 44%

2 SMA /SMK 28 56%

Total 50 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui data frekuensi responden di

PT Bintang Kupu Kupu tentang pendidikan terakhir, menunjukkan

bahwa terdapat 22 orang responden dengan tingkat pendidikan terakhir

perguruan tinggi dengan presentase sebesar 44%, responden yang

berpendidikan terakhir SMA sebanyak 28 orang dengan presentase

sebesar 56%. Dengan demikian, responden di PT Bintang Kupu Kupu

sebagian besar berpendidikan terakhir SMA dengan jumlah 28 orang

dari 50 responden dengan presentase sebesar 56%.


68

3. Karakteristik Responden Berdasarkan lama kerja

Tabel 4.3
Distribusi frekuensi responden berdasarkan lama kerja

Responden

No Lama kerja F %

1 <2 Tahun 23 46%

2 3-5 Tahun 15 30%

3 >5 Tahun 12 24%

Total 50 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui data frekuensi responden di

PT Bintang Kupu Kupu tentang lama kerja, menunjukkan bahwa terdapat

23 orang responden dengan tingkat lama kerja >2 tahun dengan presentase

sebesar 46%, responden yang lama kerja 3-5 tahun sebanyak 15 orang

dengan presentase sebesar 30%, responden yang lama kerja >5 sebanyak 12

orang dengan presentase sebesar 24%. Dengan demikian, responden di PT

Bintang Kupu Kupu sebagian besar lama kerja <2 tahun dengan jumlah 23

orang dari 50 responden dengan presentase sebesar 46%.

C. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini adalah bagian tentang pengolahan data

mulai dari menyajikan data statistik dari jawaban responden dengan

menggunakan statistic deskriptif, menguji persyaratan data yang harus

memenuhi kriteria valid dan relibilitas, serta memenuhi asumsi yaitu harus
69

berdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas, dan tidak terjadi

heteroskedastisitas pada uji regresi yang digunakan. Dalam penelitian ini untuk

menguji hipotesis menggunakan statistik inferensial yang meliputi uji regresi,

korelasi dan determinasi, kemudian siginifikansi hipotesis dengan uji t, dengan

kesesuaian model secara berganda menggunakan uji F.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik

jawaban responden atas pernyataan-pernyataan dalam kuisioner yang

diberikan kepada responden, sehingga diketahui modus atau skor jawaban

responden yang sering dijawab oleh responden, diketahui nilai rata-ratanya

(mean), dan diketahui nilai minimal atau pernyataan skor paling tinggi yang

diberikan responden. Statistik deskriptif juga digunakan untuk mengetahui

sebaran atau distribusi data dengan melihat ukuran-ukuran statistik dan

dengan melihat bentuk grafik atau histrogram.

a. Uji Statistik Deskriptif Data Angket Jawaban Responden Variabel

Audit Manajemen SDM (X1).

Siagian (2001:68) mendefiniskan Audit SDM sebagai “Seluruh

upaya penelitian yang dilakukan terhadap aktivitas manajemen sumber

daya manusia untuk mencari, menemukan, dan mengevaluasi fakta

tentang sejauh mana manajemen berhasil memberikan dukungan kepada

berbagai satuan kerja pelaksana tugas pokok perusahaan”. Berikut


70

adalah pernyataan yang digubakan untuk mengukur variabel Audit

Manajemen SDM :

Tabel 4.4
Pernyataan Berdasarkan Indikator tentang Audit Manajemen
SDM (X1)
No Pernyataan
1. Dalam menentukan kebutuhan pengembangan
personalia (SDM), analisis lingkungan eksternal
senantiasa digunakan
2. Perusahaan melakukan identifikasi SDM yang tersedia di
dalam organisasi
3. Perusahaan menganalisis proyeksi karyawan yang
dibutuhkan
4. Saya telah melewati proses pemanggilan kandidat oleh
perusahaan sebagai tahapan proses rekrutmen.
5. Saya memiliki pengalaman di perusahaan sebelumnya
sehingga saya ditempatkan di posisi yang sesuai dengan
pengalaman.
6. Saya merasa bahwa tes tertulis yang diujikan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan saya.
7. Saya menjalani proses tes wawancara untuk mengetahui
informasi tentang diri saya.
8. Apakah pelatihan yang selama ini dilakukan, materi yang
diberikan sesuai yang dibutuhkan karyawan?
9. Apakah peserta pelatihan yang ikut dalam pelatihan
memiliki antusias yang tinggi?
10. Apakah peluang untuk meningkatkan kemampuan terbuka
bagi seluruh karyawan?

Adapun hasil tanggapan responden tentang Audit Manajemen

disajikan dalam table berikut :


71

Tabel 4.5
Persepsi Responden tentang Audit Manajemen SDM
(X1)

Statistics
X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X110
N Valid 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 1.80 2.82 3.20 3.14 3.26 2.54 2.54 2.48 2.10 2.18
Mode 2 4 3 3a 3 2a 3 3 2 2
Std. Deviation .808 1.207 .881 1.050 1.084 1.182 1.034 .974 .909 .919
Minimum 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Maximum 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Sumber : Output SPSS Statistik Deskriptif, Penelitian 2023

Keterangan :
▪ SS : Menyatakan sangat setuju skor 5
▪ S : Menyatakan setuju skor 4
▪ CS : Menyatakan cukup setuju skor 3
▪ KS : Menyatakan kurang setuju skor 2
▪ TS : Menyatakan sangat tidak setuju 1

Dari table output SPSS mengenai Tabel Persepsi Responden

tentang Audit Manajemen SDM, jika menggunakan nilai mean yaitu

rata-rata pada setiap jawaban responden sangat tidak setuju atau dengan

skor 1 yaitu pada pernyataan ke 1. Lalu rata-rata pada setiap jawaban

responden kurang setuju atau dengan skor 2 yaitu pada pernyataan ke

2,6,7,8,9,10. Sedangkan rata-rata pada setiap jawaban responden cukup

setuju atau dengan skor 3 yaitu pada pernyataan ke 2,3 dan 4.

Dari nilai modus atau skor yang sering dijawab yaitu cukup setuju

atau dengan skor 3 yaitu pada jawaban pernyataan ke 3,4,5,7 dan 8

bahwa :
72

- Perusahaan menganalisis proyeksi karyawan yang dibutuhkan

- Saya telah melewati proses pemanggilan kandidat oleh perusahaan

sebagai tahapan proses rekrutmen.

- Saya memiliki pengalaman di perusahaan sebelumnya sehingga

saya ditempatkan di posisi yang sesuai dengan pengalaman.

- Apakah pelatihan yang selama ini dilakukan, materi yang diberikan

sesuai yang dibutuhkan karyawan?

Lalu responden menjawab setuju atau dengan skor 4 yaitu pada

pernyataan ke 2 bahwa :

- Perusahaan melakukan identifikasi SDM yang tersedia di dalam

organisasi

Sedangkan responden menjawab kurang setuju atau dengan skor 2

yaitu pada pernyataan ke 1,6,9 dan 10 bahwa :

- Dalam menentukan kebutuhan pengembangan personalia (SDM),

analisis lingkungan eksternal senantiasa digunakan

- Saya merasa bahwa tes tertulis yang diujikan sesuai dengan

kebutuhan pekerjaan saya.

- Apakah peserta pelatihan yang ikut dalam pelatihan memiliki

antusias yang tinggi?

- Apakah peluang untuk meningkatkan kemampuan terbuka bagi

seluruh karyawan?

b. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X2)

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012, pengertian

keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 adalah segala kegiatan untuk


73

menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja

melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Berikut adalah pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel

Kelamatan dan Kesehatan Kerja :

Tabel 4.6
Pernyataan Berdasarkan Indikator tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (X2)
No Pernyataan
1. Tingkat keamanan lingkungan kerja saya tinggi
2. Alat atau mesin kerja kondisinya baik
3. Kerusakan teknis terhadap alat atau mesin kerja membuat
kerja menjadi tidak maksimal
4. Tingkat kebersihan lingkungan kerja saya baik

5. Sistem pembuangan limbah industri di tempat kerja saya


sesuai dengan prosedur (SOP) yang telah ditetapkan
6. Saya di periksa secara berkala kesehatannya oleh
perusahaan
7. Jaminan kesehatan saya di perhatikan oleh perusahaan
8. Saya membaca rambu K3 yang terdapat di area kerja
9. Saya mengikuti pelatihan manajemen resiko bahaya kerja

10. Saya menerapkan 5R untuk meminimalisir kecelakaan


kerja

Adapun hasil tanggapan responden tentang Keselamatan dan

Kesehatan Kerja dalam table berikut :


74

Tabel 4.7
Persepsi Responden tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(X2)

Statistics
X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X210
N Valid 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 3.38 3.06 2.96 3.26 3.24 3.16 2.12 3.26 2.42 2.24
Mode 4 4 3a 3a 3a 4 2 3a 2 2
Std. Deviation .967 1.202 1.228 1.046 .960 1.149 1.081 1.046 1.126 1.170
Minimum 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Maximum 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Sumber : Output SPSS Statistik Deskriptif, Penelitian 2023

Keterangan :
▪ SS : Menyatakan sangat setuju skor 5
▪ S : Menyatakan setuju skor 4
▪ CS : Menyatakan cukup setuju skor 3
▪ KS : Menyatakan kurang setuju skor 2
▪ TS : Menyatakan sangat tidak setuju 1

Dari table output SPSS mengenai Tabel Persepsi Responden tentang K3,

jika menggunakan nilai mean yaitu rata-rata pada setiap jawaban responden

adalah kurang setuju atau dengan nilai skor 2, yaitu pada pernyataan ke

3,7,9 dan 10. Sedangkan responden dengan rata-rata jawaban cukup setuju

atau dengan nilai skor 3, yaitu pada pernyataan ke 1,2,4,5,6 dan 8.

Jika dilihat dari nilai modus atau yang sering dijawab oleh responden

tentang K3, diketahui bahwa responden memberikan tanggapan setuju

yang diberi skor 4 pada pernyataan 1,2 dan 6 bahwa :

- Tingkat keamanan lingkungan kerja saya tinggi

- Alat atau mesin kerja kondisinya baik

- Saya di periksa secara berkala kesehatannya oleh perusahaan


75

Kemudian karyawan menyatakan cukup setuju dengan skor 3 atas

pernyataan ke 3,4,5 dan 8 bahwa ;

- Kerusakan teknis terhadap alat atau mesin kerja membuat kerja menjadi

tidak maksimal

- Tingkat kebersihan lingkungan kerja saya baik

- Sistem pembuangan limbah industri di tempat kerja saya sesuai dengan

prosedur (SOP) yang telah ditetapkan

- Saya membaca rambu K3 yang terdapat di area kerja

Lalu untuk karyawan yang menyatakan kurang setuju dengan skor 2

atas pernyataan ke 7,9 dan 10 bahwa :

- Jaminan kesehatan saya di perhatikan oleh perusahaan

- Saya mengikuti pelatihan manajemen resiko bahaya kerja

- Saya menerapkan 5R untuk meminimalisir kecelakaan kerja

c. Kinerja Karyawan (Y)

Kinerja karyawan menurut Siagian dalam Fachrezi hakim dan

Hazmanan Khair (2020:109) menjelaskan definisi kinerja karyawan

ialah “Sebuah hasil pekerjaan yang dicapai selam waktu tertentu”.

Berikut adalah pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel

Kinerja Karyawan :
76

Tabel 4.8
Pernyataan Berdasarkan Indikator tentang Kinerja Karyawan (Y)

No Pernyataan
1. Kualitas kerja saya sudah memenuhi standar yang telah
ditetapkan perusahaan.
2. Saya selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas kerja saya
3. Jumlah dari hasil pekerjaan saya tangani selalu memenuhi
target yang telah ditetapkan.
4. Saya dapat menyelesaikan tugas yang telah menjadi
tanggung jawab saya dengan hasil yang memuaskan.
5. Saya menguasai bidang pekerjaan yang saya kerjakan saat
ini.
6. Saya memiliki keterampilan yang sangat baik dalam
melaksanakan pekerjaan saya.
7. Saya sangat menjaga ketepatan waktu dan kesempurnaan
hasil pekerjaan.
8. Saya selalu menyelesaikan pekerjaan yang telah menjadi
tanggung jawab saya dalam kurun waktu tertentu dengan
baik.
9. Saya selalu hadir tepat waktu saat bekerja.

10. Saya selalu mengerjakan tugas saya dengan tepat waktu dan
sesuai dengan ketentuan yang ada.

Adapun hasil tanggapan responden tentang Kinerja Karyawan

dalam table berikut :


77

Tabel 4.9
Persepsi Responden tentang Kinerja Karyawan
(Y)

Statistics
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10
N Valid 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 3.50 3.18 2.98 3.38 3.38 3.56 3.08 2.22 3.38 3.50
Mode 4 4 3 4 3 4 3 2 3 4
Std. Deviation .863 1.044 1.040 .967 .987 .861 1.047 1.093 .987 .909
Minimum 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Maximum 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Sumber : Output SPSS Statistik Deskriptif, Penelitian 2023

Keterangan :
▪ SS : Menyatakan sangat setuju skor 5
▪ S : Menyatakan setuju skor 4
▪ CS : Menyatakan cukup setuju skor 3
▪ KS : Menyatakan kurang setuju skor 2
▪ TS : Menyatakan sangat tidak setuju 1

Dari table output SPSS mengenai Tabel Persepsi Responden tentang

Kinerja Karyawan, jika menggunakan nilai mean yaitu rata-rata pada setiap

jawaban responden adalah kurang setuju dengan nilai skor 2 yaitu pada

pernyataan ke 3 dan 8.

Jika dilihat dari nilai modus atau skor yang sering dijawab oleh

responden diketahui bahwa responden meberikan tanggapan 4 pada

pernyataan ke 1,2,4,6 dan 10.


78

2. Pengujian Kualitas Data

Pengujian kualitas data merupakan syarat utama dalam pengolahan

data, dimana data harus memiliki keabsahan (valid) dan kehandalan

(reliabel), berikut adalah urian kualitas data.

a. Uji Validitas

Perhitungan uji validitas instrumen menggunakan analisis korelasi

pearson dengan bantuan program SPSS versi 25.

Menurut Sugiyono (2018:173) syarat yang harus dipenuhi untuk

pengujian ini yaitu harus memiliki kriteria sebagai berikut :

Jika r ≥ 0,30, maka item-item pertanyaan dari kuesioner adalah valid,

Jika r ≤ 0,30, maka item-item pertanyaan dari kuesioner adalah tidak

valid.

Untuk mencari r kritis, df = N-2 atau dengan membandingkan r

hirtung dengan r kritisnya (0,300). Dalam penelitian ini penulis

menggunakan 86 sampel untuk uji dengan nilai r kritis sebesar 0,300.

1. Variabel Audit Manajemen SDM (X1)

Uji Validitas instrument Audit Manajemen SDM (X1)

menggunakan pearson correlation dapat dilihat pada tabel berikut :


79

Tabel 4.10
Uji r Hitung Pearson Correlation Audit Manajemen SDM
(X1)
Correlations

Audit Manajemen SDM R hitung R kritis Kesimpulan

P1 Pearson 0,416 0,300 Valid

Correlation

P2 Pearson 0,542 0,300 Valid


Correlation
P3 Pearson 0,493 0,300 Valid
Correlation
P4 Pearson 0,678 0,300 Valid
Correlation
P5 Pearson 0,503 0,300 Valid
Correlation
P6 Pearson 0,556 0,300 Valid
Correlation
P7 Pearson 0,420 0,300 Valid
Correlation
P8 Pearson 0,544 0,300 Valid
Correlation
P9 Pearson 0,339 0,300 Valid
Correlation
P10 Pearson 0,370 0,300 Valid
Correlation

Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan pearson

correlation instrument dari variabel Audit Manajemen SDM (X1) yang

terdiri dari 10 item menunjukkan dari butir 1 sampai dengan 10 valid,

karena nilai r hitung (korelasi) lebih besar dari r kritis (0,300).


80

2. Variabel K3 (X2)

Uji Validitas instrument Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X2)

menggunakan pearson correlation dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.11
Uji r Hitung Pearson Correlation Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (X2)
Correlations

Keselamatan dan Kesehatan R hitung R kritis Kesimpulan


Kerja

P1 Pearson Correlation 0,311 0,300 Valid

P2 Pearson Correlation 0,588 0,300 Valid

P3 Pearson Correlation 0,763 0,300 Valid

P4 Pearson Correlation 0,617 0,300 Valid

P5 Pearson Correlation 0,457 0,300 Valid

P6 Pearson Correlation 0,557 0,300 Valid

P7 Pearson Correlation 0,641 0,300 Valid

P8 Pearson Correlation 0,353 0,300 Valid

P9 Pearson Correlation 0,448 0,300 Valid

P10 Pearson Correlation 0,572 0,300 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan pearson correlation

instrument dari variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X2) yang

terdiri dari 10 item menunjukkan dari butir 1 sampai dengan 10 valid,

karena nilai r hitung (korelasi) lebih besar dari r kritis (0,300).


81

3. Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Uji Validitas instrument Kinerja Karyawan (Y)

menggunakan pearson correlation dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.12
Uji r Hitung Pearson Correlation Kinerja Karyawan (Y)
Correlations

Kinerja Karyawan R hitung R kritis Kesimpulan

P1 Pearson Correlation 0,666 0,300 Valid

P2 Pearson Correlation 0,549 0,300 Valid

P3 Pearson Correlation 0,376 0,300 Valid

P4 Pearson Correlation 0,532 0,300 Valid

P5 Pearson Correlation 0,611 0,300 Valid

P6 Pearson Correlation 0,572 0,300 Valid

P7 Pearson Correlation 0,462 0,300 Valid

P8 Pearson Correlation 0,324 0,300 Valid

P9 Pearson Correlation 0,611 0,300 Valid

P10 Pearson Correlation 0,535 0,300 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan pearson correlation

instrument dari variabel Kinerja Karyawan (Y) yang terdiri dari 10 item

menunjukkan dari butir 1 sampai dengan 10 valid, karena nilai r hitung

(korelasi) lebih besar dari r kritis (0,300).


82

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach

Alpha karena angket atau kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian

ini tidak terdapat jawaban yang bernilai salah atau nol.

Berikut diperoleh nilai Cronbach Alpha (output SPSS terlampir)

seperti yang tertera pada tabel berikut :

Tabel 4.13
Uji Reliabilitas Instrumen Audit Manajemen SDM

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


.646 10

Sumber : Output SPSS, 2023

Pada hasil uji reliabilitas Audit Manajemen SDM menunjukan

bahwa nilai Cronbach's Alpha 0,646 mempunyai tingkat keandalan

koefisien > 0,600 memiliki reliabilitas tinggi.


83

Tabel 4.14
Uji Reliabilitas Instrumen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


.725 10

Sumber : Output SPSS, 2023

Pada hasil uji reliabilitas Keselamatan dan Kesehatan Kerja

menunjukan bahwa nilai Cronbach's Alpha 0,725 mempunyai tingkat

keandalan koefisien > 0,600 memiliki reliabilitas tinggi.

Tabel 4.15
Uji Reliabilitas Instrumen Kinerja Karyawan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


.695 10

Sumber : Output SPSS, 2023

Pada hasil uji reliabilitas Keselamatan dan Kesehatan Kerja

menunjukan bahwa nilai Cronbach's Alpha 0,725 mempunyai tingkat

keandalan koefisien > 0,600 memiliki reliabilitas tinggi.


84

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan sebagai pemenuhan asumsi untuk

menguji statistic inferensi, terutama pada uji regresi berganda sehingga

diketahui apakah terdapat gangguan-gangguan pada regresi berganda.

a. Uji Normalitas

Untuk menguji normalitas data dalam penelitian ini digunakan uji

Kolmogrov Smirov Test. Adapun dasar pengambilan keputusan bahwa

suatu data terdistribusi normal atau tidak adalah dengan cara

membandingkan p-value dengan taraf signifikasi (α) sebesar 0,05. Jika

p-value > 0.05 , maka data berdistribusi normal. Dalam asumsi

kenormalan regresi, uji normalitas dilaksanakan tterhadap residual dari

regresi. Hasil output SPSS untuk uji normalitas dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 4.16
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 50
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 4.93242386
Most Extreme Differences Absolute .087
Positive .074
Negative -.087
Test Statistic .087
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber : Output SPSS, 2023


85

Dari tabel One-Sample Kolmogrov- Smirnov, didapat angka

Asymp.Sig(2-tailed) sebesar 0,200 lebih besar 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa data berasal dari populasi memiliki distribusi

normal.

b. Uji Multikolinieritas

Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat besarnya

tolerance value dan variance inflation factor (VIF). Dasar pengambilan

keputusan pada Uji Multikolineritas dapat dilakukan dengan dua cara:

1. Melihat nilai Tolerance :

Jika nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya tidak terjadi

Multikolineritas terhadap data yang diuji.

Jika nilai Tolerance lebih kecil dari 0,10 maka artinya terjadi

Multikolineritas terhadap data yang diuji

2. Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor)

Jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00 maka artinya tidak terjadi

Multikolineritas terhadap data yang diuji.

Jika nilai VIF lebih besar dari 10,00 maka artinya terjadi

Multikolineritas terhadap data yang diuji.

Dari hasil perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut :


86

Tabel 4.17
Hasil Uji Multikolinieritas

Sumber : Output SPSS, 2023


Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 21.625 6.455 3.350 .002
Audit Manajemen .187 .155 .182 1.205 .234 .880 1.136
SDM
Keselamatan dan .195 .130 .227 1.500 .140 .880 1.136
Kesehatan Kerja
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Dari Tabel 4.19 hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa

nilai Tolerance variabel X1 dan X2 0,880 artinya tidak terjadi

multikolineritas terhadap data yang diuji. Hasil perhitungan juga

menunjukkan bahwa semua variabel bebas nilai VIF 1,138 kurang dari

10 (<10). Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala

multikolinearitas dalam model regresi yang digunakan.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari suatu residual

pengamatan kepengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendekati

heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatter plot antara nilai

prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Jika

ada titik-titik membentuk pola tertentu yang teratur. Jika titik-titik


87

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y tanpa membentuk

pola tertentu maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).

Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dari hasil output SPSS pada gambar 4.2 menunjukkan tidak ada

gangguan heteroskedastisitas yang terjadi dalam proses estimasi

parameter model penduga, titik-titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y tanpa membentuk pola tertentu maka tidak

terjadi heteroskedastisitas. Jadi secara keseluruhan dapat

disimpulkanbahwa tidak ada masalah heteroskedastisitas dalam

penelitian ini.

4. Analisis Uji Regresi

Pengujian persamaan regresi dimaksudkan untuk mengetahui

kecenderungan perubahan variabel terikat Kinerja Karyawan, apabila


88

variabel bebasnya ( Audit Manajemen SDM dan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja ) berubah.

a. Regresi Berganda

Regresi berganda adalah model regresi atau prediksi yang

melibatkan lebih dari satu variabel bebas atau prediktor. Berikut hasil

output SPSS untuk regresi berganda :

Tabel 4.18

Hasil Pengujian Regresi Berganda Kinerja Karyawan atas Audit

Manajemen SDM terhadap dan Keselamatan dan Kesehatan

Kerja

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 21.625 6.455 3.350 .002
Audit Manajemen SDM .187 .155 .182 1.205 .234
Keselamatan dan Kesehatan .195 .130 .227 1.500 .140
Kerja
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber : Output SPSS, 2023

Berdasarkan output tabel 4.18 pada Unstandardized Coefficients

kolom B untuk nilai Constant (a) adalah 21,625 sedangkan nilai

koefisien Audit Manajemen SDM (b) -0,187 dan koefisien Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (b) -0,195 sehingga persamaan regresinya dapat

ditulis:

Y = 21,625-0,187X1 1-0,195X21 + e
89

Koefisien (b) dinamakan koefisien arah regresi dan menyatakan

perubahan variabel X sebesar satu satuan. Perubahan ini merupakan

pertambahan bila b bertanda positif dan penurunan bila b bertanda

negatif. Sehingga dari hasil persamaan tersebut pada penelitian ini

diterjemahkan bahwa Kinerja Karyawan dalam keadaan tetap atau tidak

dipengaruhi oleh Audit Manajemen SDM dan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja kondisi Kinerja Kerja sudah memiliki nilai 21,625

kemudian setelah dipengaruhi oleh Audit Manajemen SDM dengan

kenaikan 1 maka menurunkan nilai Kinerja Karyawan sebesar -0,187

dan dari variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebesar -0,195 dari

setiap kenaikan 1.

b. Regresi Sederhana

Pengujian persamaan regresi dimaksudkan untuk mengetahui

kecenderungan perubahan variabel terikat (Kinerja Karyawan), apabila

variabel bebasnya (Audit Manajemen SDM dan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja) berubah.

Persamaan hasil perhitungan yang didapat disajikan dalam tabel

berikut.
90

4.19
Hasil Pengujian Regresi Sederhana Kinerja Karyawan (Y) atas Audit
Manajemen SDM (X1)
Sumber : Output SPSS, 2023

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 29.393 3.904 7.529 .000
Audit Manajemen SDM .106 .147 .104 .721 .474
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Berdasarkan output tabel 4.19 pada Unstandardized Coefficients

kolom B untuk nilai Constant (a) adalah 29,393 sedangkan nilai koefisien

Audit Manajemen SDM (b) -0,106 sehingga persamaan regresinya dapat

ditulis:

Y = 29,393-0,106X1 + e

Dari persamaan di atas diketahui Koefisien (b) bertanda positif (+)

menyatakan perubahan variabel X sebesar satu satuan yang meningkatkan

perubahan nilai Y. Sehingga kondisi Kinerja Karyawan setelah dipengaruhi

oleh Audit Manajemen SDM meningkatkan Kinerja Karyawan sebesar -

0,106 setiap kenaikan 1.


91

4.20
Hasil Pengujian Regresi Sederhana Kinerja Karyawan (Y) atas Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (X2)
Sumber : Output SPSS, 2023

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 28.069 3.633 7.725 .000
Keselamatan dan .141 .122 .164 1.148 .256
Kesehatan Kerja
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Berdasarkan output tabel 4.20 pada Unstandardized Coefficients

kolom B untuk nilai Constant (a) adalah 28,069 sedangkan nilai koefisien

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (b) -0,141 sehingga persamaan

regresinya dapat ditulis:

Y = 28,069-0,141X1 + e

Dari persamaan di atas diketahui Koefisien (b) bertanda positif (+)

menyatakan perubahan variabel X sebesar satu satuan yang meningkatkan

perubahan nilai Y. Sehingga kondisi Kinerja Karyawan setelah dipengaruhi

oleh Keselamatan dan Kesehatan Kerja meningkatkan Kinerja Karyawan

sebesar -0,141 setiap kenaikan 1


92

5. Uji Korelasi

Langklah pertama pengujian hipotesis ini menggunakan teknik analisis

korelasi produk momen untuk melihat terlebih dahulu tingkat keeratan

hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikatnya.

Untuk mengukur tingkat keeratan korelasi antara variabel, Sugiyono

(2019:149) mempunyai kriteria untuk menginterpretasikan nilai koefisien

korelasi ( r ) hasil di atas, yaitu :

Tabel 4.21
Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Korelasi Keterangan
terdapat korelasi sangat
0,100 – 0,199
rendah
0,200 – 0,399 terdapat korelasi rendah
0,400 – 0,599 terdapat korelasi sedang
0,600 – 0,799 terdapat korelasi kuat
0,800 – 1,000 terdapat korelasi kuat sekali
Sumber : Sugiyono (2019: 149).

a. Korelasi sederhana

Secara ringkas hasil analisis korelasi produk momen antara variabel

bebas dengan variabel terikat dapat dilihat pada tabel berikut :


93

Tabel 4.22
Hasil Pengujian Korelasi Sederhana
Sumber : Output SPSS, 2023
Correlations
Audit Keselamatan
Manajemen dan Kesehatan Kinerja
SDM Kerja Karyawan
Audit Manajemen SDM Pearson Correlation 1 -.346* .104
Sig. (2-tailed) .014 .474
N 50 50 50
Keselamatan dan Pearson Correlation -.346* 1 .164
Kesehatan Kerja Sig. (2-tailed) .014 .256
N 50 50 50
Kinerja Karyawan Pearson Correlation .104 .164 1
Sig. (2-tailed) .474 .256
N 50 50 50
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Pada tabel 4.24 di atas hasil analisis antara Audit Manajemen SDM

(X1) dengan variabel Kinerja Karywan (Y) diperoleh nilai korelasi sebesar

-0,104 termasuk kriteria korelasi “sangat rendah” (0,100–0,199). Variabel

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X2) dengan variabel Kinerja Karyawan

(Y) diperoleh nilai korelasi sebesar -0,164 termasuk kriteria korelasi

“sangat rendah” (0,100–0,199).

Analisis korelasi berganda dilakukan untuk mengetahui tingkat

keeratan hubungan antar variabel bebas berkelompok (X1 dan X2 ) dengan

variabel terikatnya tingkat keeratan hubungan antar variabel bebas dengan

variabel terikatnya. Hasil analisis korelasi berganda antara variabel bebas

dengan variabel terikat dapat dilihat pada tabel berikut :


94

Tabel 4.23
Hasil Pengujian Korelasi antara Audit Manajemen SDM (X1) dan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X2) dengan Kinerja Karyawan (Y)

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .236a .056 .016 5.036
a. Predictors: (Constant), Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Audit
Manajemen SDM
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber : Output SPSS, 2023

Pada tabel 4.23 hasil analisis Audit Manajemen SDM (X1) dan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X2) dengan Kinerja Karyawan (Y)

diperoleh nilai korelasi sebesar 0,236 pada kolom R. Dengan demikian

korelasi antara Audit Manajemen SDM (X1) dan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (X2) dengan Kinerja Karyawan (Y) di PT Bintang Kupu

Kupu Trijaya Tbk mempunyai nilai korelasi 0,236 dan termasuk kriteria

korelasi “rendah” (0,200 – 0,399).

6. Uji Koefisien Determinasi

Pengujian koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui

seberapa besar tingkat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya.

Untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat,

maka digunakan penrhitungan melalui SPSS dan kemudian diolah sebagai

berikut :
95

Tabel 4.24
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi antara Audit Manajemen SDM
dengan Kinerja Karyawan

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .104a .011 -.010 5.101
a. Predictors: (Constant), Audit Manajemen SDM
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber : Output SPSS, 2023

Output SPSS pada tabel 4.24 di atas diperoleh nilai R Square 0,011

kemudian dikalikan 100% sesuai rumus uji koefisien determinasi

(r2x100%), sehingga diperoleh hasil 1,1%. Dengan demikian besarnya

kontribusi Audit Manajemen SDM terhadap Kinerja Karyawan adalah

sebesar 1,1%

Tabel 4.25
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi antara Keselamatan dan Kesehatan
Kerja dengan Kinerja Karyawan

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .164a .027 .006 5.060
a. Predictors: (Constant), Keselamatan dan Kesehatan Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber : Output SPSS, 2023

Output SPSS pada tabel 4.25 di atas diperoleh nilai R Square 0,027

kemudian dikalikan 100% sesuai rumus uji koefisien determinasi

(r2x100%), sehingga diperoleh hasil 37,70%. Dengan demikian besarnya

kontribusi K3 terhadap Kinerja Karyawan adalah sebesar 2,7% .


96

Tabel 4.26
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi antara Audit Manajemen SDM dan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Kinerja Karyawan

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .236a .056 .016 5.036
a. Predictors: (Constant), Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Audit
Manajemen SDM
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber : Output SPSS, 2023

Output SPSS pada tabel 4.28 di atas diperoleh nilai Adjusted R Square

0,16 kemudian dikalikan 100% sesuai rumus uji koefisien determinasi

(r2x100%), sehingga diperoleh hasil 1,6%. Dengan demikian besarnya

kontribusi Audit Manajemen SDM dan Kelematan dan Kesehatan Kerja

terhadap Kinerja Karyawan adalah sebesar 1,6% sedangkan sisanya

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

7. Uji Signifikansi Hipotesis

Uji signifikansi adalah salah satu tahap terpenting dalam sebuah

riset, khususnya riset yang bermetodologi kuantitatif. Uji ini yang akan

menentukan simpulan hasil riset. Uji signifikansi menentukan apakah

hipotesis yang dibuat di awal riset akan diterima atau ditolak.

a. Uji t

Untuk mengetahui tingkat signifikasi pengaruh antara Audit

Manajemen SDM (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y), maka nilai-nilai

koefisien korelasi dengan uji t hasil perhitungan tersebut kemudian

dibandingkan dengan tabel t two test (t tabel terlampir).


97

Untuk mengetahui nilai t tabel menggunakan rumus :

t tabel = (taraf signifikansi dibagi 2 ; jumlah responden dikurangi

jumlah variabel bebas dikurangi 1) jika ditulis dalam bentuk rumus

adalah : (α/;n-k-1)

t tabel = (0,05/2 ; 50-2-1) atau (0,05/2 ; 50-3)

t tabel = (0,025; 47, diperoleh nilai t tabel sebesar 2,0117 pada

selang kepercayaan 95% (distribusi t terlampir)

Tabel 4.27
Hasil Pengujian Signifikasi Hipotesis Secara Parsial Berdasarkan Uji Regresi
Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 21.625 6.455 3.350 .002
Audit Manajemen SDM .187 .155 .182 1.205 .234
Keselamatan dan Kesehatan .195 .130 .227 1.500 .140
Kerja
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber : Output SPSS, 2023

Berdasarkan tabel 4.27 diketahui bahwa nilai koefisien Audit

Manajemen SDM (X1) adalah sebesar 0,187 bernilai positif (+),

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X2) adalah sebesar 0,195 bernnilai

positif sehingga dapat dikatakan Audit Manajemen SDM (X1) berpengaruh

positif dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X2) berpengaruh positif

terhadap Kiner Karyawan (Y). Pengaruh positif (+) diartikan bahwa

semakin tinggi (bertambah) nilai Audit Manajemen SDM (X1) dan


98

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X2) maka akan semakin meningkatkan

Kinerja Karyawan di PT Bintang Kupu Kupu.

Selajutnya signifikan atau tidaknya hipotesis penelitian, dilakukan

pengujian t hitung dengan tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%

maka nilai α = 0,05/2. Pengambilan keputusan dalam uji t tersebut:

Ho diterima dan H1 ditolak jika nilai t hitung < t tabel atau jika nilai

sig.>0,05.

Ho ditolak dan H1 diterima jika nilai t hitung > t tabel atau jika nilai

sig.<0,05.

1. Pengaruh Audit Manajemen SDM (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Berdasarkan hasil analisis regresi pada tabel 4.27 diperoleh nilai t

hitung Audit Manajemen SDM sebesar 1,205 lebih rendah dari pada t

tabel 2,011 dan nilai signifikansi 0,234 diatas 0,005 pada selang

kepercayaan 95% sehingga dapat disimpulkan jika : Tidak terdapat

pengaruh yang signifikan Audit Manajemen SDM terhadap

Kinerja Karyawan pada PT Bintang Kupu Kupu.

2. Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X2) terhadap Kinerja

Karyawan (Y)

Berdasarkan hasil analisis regresi pada tabel 4.27, diperolah nilai t

hitung Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebesar 1,500 lebih rendah

dari pada t tabel 2,011 dan nilai signifikansi 0,140 diatas 0,005 pada

selang kepercayaan 95% sehingga dapat disimpulkan jika : Tidak

terdapat pengaruh yang signifikan Keselamatan dan Kesehatan

terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bintang Kupu Kupu.


99

b. Uji f

Untuk menguji hipotesis secara simultan antara Audit Manajemen SDM

dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

berikut hasil Output SPSS versi 25 :

Tabel 4.28
Hasil Uji Regresi Berganda Berdasarkan Tabel Anova

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 70.609 2 35.304 1.392 .259b
Residual 1192.111 47 25.364
Total 1262.720 49
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Predictors: (Constant), Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Audit Manajemen SDM

Sumber : Output SPSS, 2023

Sebelum membandingkan nilai F hitung terlebih dahulu mencari

nilai F table rumusnya: df1 = k -1 dan df2 = n – k, dimana k adalah

jumlah variabel (bebas + terikat) dan n adalah jumlah observasi/sampel

pembentuk regresi. Jumlah sampel pembentuk regresi tersebut sebanyak

50. Maka df1= k-1 = 3 – 1 = 2 sedangkan df2 = n – k = 50 – 3 = 47

pengujian dilakukan pada α = 5%, maka nilai F tabelnya adalah 3,20.

Tabel 4.27, pada kolom F diperoleh Fhitung sebesar 1,392 lebih

rendah dari Ftabel sebesar 3,11 (f tabel terlampir), atau dengan

membandingkan nilai probabilitas (sig.F change) = 0,259 > 0,05, maka

keputusanya adalah : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan

Keselamatan dan Kesehatan terhadap Kinerja Karyawan pada PT

Bintang Kupu Kupu.


100

8. Interpretasi Hasil Penelitian

Interpretasi data digunakan untuk menarik kesimpulan dari data

statistic yang telah dianalisis. Berikut adalah interpretasi hasil penelitian

berdasarkan hasil anlisis data di atas.

1. Pengaruh Audit Manajemen SDM (X1) terhadap Kinerja

Karyawan (Y)

Pada hasil penelitian Audit Manajemen SDM (X1) terhadap Kinerja

Karyawan (Y) memiliki pengaruh positif berdasarkan uji regresi

diperoleh persamaan Y = 29,393-0,106X1+e

Hal ini menunjukan bahwa Audit Manajemen SDM memiliki pengaruh

positif terhadap meningkatnya Kinerja Karyawan pada PT Bintang

Kupu Kupu.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa hipotesis penelitian yang

berbunyi : “ Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Audit Manajemen

SDM terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bintang Kupu Kupu “. Hasil

penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Joko

Sabtohadi, “Audit Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Dan

Aktivitas Manajemen SDM Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada

Satuan Kerja Peningkat Daerah (SKPD) Di Kabupaten Kutai

Kartanegara”.

2. Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X2) terhadap

Kinerja Karyawan (Y)


101

Dalam penelitian ini Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X2)

berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan yang dapat dilihat nilai

koefisien regresi dari persamaan Y = 28,069-0,141X1+e. Hasil penilitian

ini juga menunjukan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja

berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada

PT Bintang Kupu Kupu.

3. Pengaruh Audit Manajemen SDM (X1) dan Pengaruh Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (X2) secara simultan terhadap Kinerja

Karyawan (Y)

Salah satu upaya manajemen dalam meningkatkan Kinerja

Karyawan perlu memperhatikan Audit Manajemen dan juga

Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dengan menggabungkan kedua

variabel itu memiliki pengaruh yang positif meskipun tidak signifikan.

Audit Manajemen SDM dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

dapat memproyeksikan Kinerja karyawan dengan pengaruh yang

positif, hal ini dapat dilihat dari persamaan Y = 21,625-0,187X1 1-

0,195X21 + e yang berarti bahwa tingginya penerapan Audit Manajemen

dan K3 maka akan meningkatkan pula Kinerja Karyawan pada PT

Bintang Kupu Kupu.

Audit Manajemen SDM dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

memiliki kontribusi sebesar 1,6%. Hasil Penelitian menunjukan secara

Bersama-sama bahwa Audit Manajemen SDM dan Keselamatan dan


102

Kesehatan Kerja memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan pada

Kinerja Karyawan PT Bintang Kupu Kupu.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pengaruh Audit Manajemen SDM (X1) terhadap Kinerja Karyawan

(Y)

Dari hasil uji t diperoleh nilai t hitung 1,205 lebih t hitung Audit

Manajemen SDM sebesar 1,205 lebih rendah dari pada t tabel 2,011 dan

nilai signifikansi 0,234 diatas 0,005 pada selang kepercayaan 95%

sehingga dapat disimpulkan bahwa Audit Manajemen SDM (X1) dengan

variabel Kinerja Karyawan (Y) memiliki pengaruh positif namun tidak

signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

Besarnya kontribusi Audit Manajemen SDM (X1) dengan variabel

Kinerja Karyawan (Y) diperoleh hasil 1,1%. Hasil uji hipotesis

membuktikan bahwa Audit Manajemen SDM berpengaruh tidak

signifikan terhadap Kinerja Karyawan di PT Bintang Kupu Kupu.

2. Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X2) terhadap Kinerja

Karyawan (Y)

Dalam penelitian ini Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X2)

berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan yang dapat dilihat nilai

koefisien regresi dari persamaan Y = 28,069-0,141X1+e. Hasil penilitian

ini juga menunjukan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja

berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT

Bintang Kupu Kupu.

103
104

Besarnya kontribusi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X2) dengan

variabel Kinerja Karyawan (Y) diperoleh hasil 2,7%. Hasil uji hipotesis

membuktikan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerka (X2)

berpengaruh tidak signifikan terhadap Kinerja Karyawan di PT Bintang

Kupu Kupu.

Berdasarkan hasil analisis regresi pada tabel 4.27, diperolah nilai t

hitung Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebesar 1,500 lebih rendah dari

pada t tabel 2,011 dan nilai signifikansi 0,140 diatas 0,005 pada selang

kepercayaan 95%.

3. Pengaruh Audit Manajemen SDM (X1) dan Pengaruh Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (X2) secara simultan terhadap Kinerja

Karyawan (Y)

Audit Manajemen SDM dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

dapat memproyeksikan Kinerja karyawan dengan pengaruh yang positif,

hal ini dapat dilihat dari persamaan Y = 21,625-0,187X1 1-0,195X21 + e

yang berarti bahwa tingginya penerapan Audit Manajemen dan K3 maka

akan meningkatkan pula Kinerja Karyawan pada PT Bintang Kupu Kupu.

Audit Manajemen SDM dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

memiliki kontribusi sebesar 1,6%. Hasil Penelitian menunjukan secara

Bersama-sama bahwa Audit Manajemen SDM dan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan pada

Kinerja Karyawan PT Bintang Kupu Kupu.

Hasil uji signifikansi hipotesis diperoleh Fhitung sebesar 1,392 lebih

rendah dari Ftabel sebesar 3,11 (f tabel terlampir), atau dengan


105

membandingkan nilai probabilitas (sig.F change) = 0,259 > 0,05, maka

keputusanya adalah : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan

Keselamatan dan Kesehatan terhadap Kinerja Karyawan pada PT

Bintang Kupu Kupu.

B. SARAN

Berdasasrkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh,

maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut :

1. PT Bintang Kupu Kupu sebaiknya mempunyai perencanaan sumber daya

manusia yang terdokumentasi, sehingga kebutuhan tenaga kerja dapat lebih

terukur dan dapat terpenuhi sesuai dengan kapasitas yang diperlukan.

2. PT Bintang Kupu Kupu sebaiknya memiliki program pelatihan dan

pengembangan karyawan. Program pelatihan dan pengembangan karyawan

memiliki peranan penting dalam peningkatan keterampilan dan kemampuan

karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.

3. PT Bintang Kupu Kupu lebih baik menekankan kepada karyawan terkait

kebijakan-kebijakan K3 lebih tegas, mengingat resiko bisa dating secara

tidak terduga dan kapanpun bisa terjadi.


DAFTAR PUSTAKA

Suhairi. (2018). Implementasi Manajemen Audit Sumber Daya Manusia di Era


Globalisasi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA), Sumatera Utara.

Intan Fransiska Arunde, Jullie J. Sondakh dan Anneke Wangkar. (2019. Audit
Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Atas Fungsi Sumber Daya Manusia
pada PT Bank Sulutgo.

Malayu S.P. Hasibuan, (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi)
Yogyakarta : Penerbit Teras.

Yudi Setiawan, (2022). Peran Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam


Meningkatkan Kinerja Karyawan Bagian Penagihan Kredit (Studi Kasus
Pada Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat).
Ni Nengah Suharwini, Akram dan M. Furkan, (2022). Pengaruh Audit Manajemen
Dan Kualitas Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Manajerial Dengan
Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderasi.
Imam Khusaeri dan Beby Hilda Agustin, (2022). Audit Manajemen Atas Fungsi
Produksi Meningkatkan Kualitas Mutu Produk Furnitur Kayu di PT
Segatama Lestari Kediri.
UU RI No.15 tahun 2004 pasal 4. Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara.
Irman Firmansyah, SE., MM, (2020). Analisi Auditor Internal pada Perusahaan PT
Astra Credit Company (ACC) Kota Sukabumi.
Husaini Abdullah, SE, MM, (2017). Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam Organisasi. Jurnal Warta Edisi : 51.
Nurhadi, (2017). Aplikasi Audit Manajemen Sumber Daya Manusia pada PT
Indomitra Prima Lestari Makassar.
Bintang Putri Mega Utomo, (2022). Menilik Kinerja Karyawan Melalui Audit
Manajemen Sumber Daya Manusia, Jurnal Riset Mahasiswa Ekonomi
(RITMIK) Vol. 4.
Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
KUISIONER PENELITIAN

Perkenalkan saya Ambar Setiyawati mahasiswa FEB Universitas Muhammadiyah

Tangerang yang sedang menyusun Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi (SE), untuk itu saya sangat membutuhkan pendapat berupa jawaban

kuisioner dari setiap karyawan. Besar harapan saya setiap karyawan bersedia mengisi

kuisioner ini dengan sejujur-jujurnya.

Demikian dan Terima kasih.

Petunjuk :

Isilah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dimulai dari bagian identitas sampai bagian tabel

pertanyaan terakhir dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom piliha jawaban

dan setiap pernyataan hanya membutuhkan satu jawaban saja.

Panduan Pengisian Kuisioner :

Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Cukup Setuju (CS), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju

(STS).

Identitas Responden :

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

Usia < 25 th 22 25 th 18-21 th

Tingkat Pendidikan SMA/SK Diploma/Sarjana

Lama kerja <2 th 3-5 th >5 th


Audit Manajemen SDM

No Pernyataan SS S CS TS STS
1. Dalam menentukan
kebutuhan
pengembangan
personalia (SDM),
analisis lingkungan
eksternal
senantiasa
digunakan
2. Perusahaan
melakukan
identifikasi SDM
yang tersedia di
dalam organisasi
3. Perusahaan
menganalisis
proyeksi karyawan
yang dibutuhkan
4. Saya telah melewati
proses pemanggilan
kandidat oleh
perusahaan sebagai
tahapan proses
rekrutmen.
5. Saya memiliki
pengalaman di
perusahaan
sebelumnya
sehingga saya
ditempatkan di
posisi yang sesuai
dengan pengalaman.
6. Saya merasa bahwa
tes tertulis yang
diujikan sesuai
dengan kebutuhan
pekerjaan saya.
7. Saya menjalani
proses tes
wawancara untuk
mengetahui
informasi tentang
diri saya.
8. Apakah pelatihan
yang selama ini
dilakukan, materi
yang diberikan
sesuai yang
dibutuhkan
karyawan?
9. Apakah peserta
pelatihan yang ikut
dalam pelatihan
memiliki antusias
yang tinggi?
10. Apakah peluang
untuk meningkatkan
kemampuan terbuka
bagi seluruh
karyawan?
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

No Pernyataan SS S CS TS STS
1. Tingkat keamanan
lingkungan kerja
saya tinggi
2. Alat atau mesin
kerja kondisinya
baik
3. Kerusakan teknis
terhadap alat atau
mesin kerja
membuat kerja
menjadi tidak
maksimal
4. Tingkat kebersihan
lingkungan kerja
saya baik
5. Sistem pembuangan
limbah industri di
tempat kerja saya
sesuai dengan
prosedur (SOP)
yang telah
ditetapkan
6. Saya di periksa
secara berkala
kesehatannya oleh
perusahaan
7. Jaminan kesehatan
saya di perhatikan
oleh perusahaan
8. Saya membaca
rambu K3 yang
terdapat di area
kerja
9. Saya mengikuti
pelatihan
manajemen resiko
bahaya kerja
10. Saya menerapkan
5R untuk
meminimalisir
kecelakaan kerja
Kinerja Karyawan

No Pernyataan SS S CS TS STS
1. Kualitas kerja saya
sudah memenuhi
standar yang telah
ditetapkan
perusahaan.
2. Saya selalu berusaha
untuk meningkatkan
kualitas kerja saya
3. Jumlah dari hasil
pekerjaan saya
tangani selalu
memenuhi target
yang telah
ditetapkan.
4. Saya dapat
menyelesaikan tugas
yang telah menjadi
tanggung jawab saya
dengan hasil yang
memuaskan.
5. Saya menguasai
bidang pekerjaan
yang saya kerjakan
saat ini.
6. Saya memiliki
keterampilan yang
sangat baik dalam
melaksanakan
pekerjaan saya.
7. Saya sangat menjaga
ketepatan waktu dan
kesempurnaan hasil
pekerjaan.
8. Saya selalu
menyelesaikan
pekerjaan yang telah
menjadi tanggung
jawab saya dalam
kurun waktu tertentu
dengan baik.
9. Saya selalu hadir
tepat waktu saat
bekerja.
10. Saya selalu
mengerjakan tugas
saya dengan tepat
waktu dan sesuai
dengan ketentuan
yang ada.

Anda mungkin juga menyukai