Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS WONOKUSUMO
Jl. Wonokusumo Tengah No. 55 Surabaya 60154
Telp. (031) 3717597

PENENTUAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS PUSKESMAS BERDASARKAN


PRIORITAS MASALAH KESEHATAN YANG ADA DI WILAYAH KERJA
MENGGUNAKAN METODE 3H + 1P
Kepemimpinan dan perencanaan adalah hal yang sangat penting bagi UPTD
Puskesmas Wonokusumo untuk memulai dan melaksanakan peningkatan mutu dan
mengurangi risiko terhadap pasien dan staf. Manajemen UPTD Puskesmas
Wonokusumo bertanggung jawab menjamin komitmen,pendekatan kearah peningkatan
mutu dan keselamatan pasien, program manajemen serta adanya kealpaan (oversight).
Manajemen Menyusun rencana peningkatan mutu dan keselamatan pasien melalui visi
dan dukungannya yang akan berwujud menjadi budaya organisasi.
Peningkatan mutu dan keselamatan pasien menjadi tanggung jawab penuh
manajemen UPTD Puskesmas Wonokusumo . Manajemen menyetujui rencana
peningkatan mutu dan keselamatan pasien dan secara regular menerima laporan
tentang pelaksanaan program perbaikan mutu dan keselamatan pasien, tanggung
jawab utama dari manajemen UPTD Puskesmas Wonokusumo adalah menetapkan
prioritas. UPTD Puskesmas Wonokusumo secara tipikal mempunyai lebih banyak
kesempatan untuk pengukuran dan peningkatan dari pada membereskan atau
menyelesaikan urusan sumber daya manusia atau yang lain. Oleh karena itu,
manajemen fokus pada penilaian mutu dan kegiatan penigkatan mutu
puskesmas.Manajemen memberikan prioritas pada proses-proses utama yang
kritikal,risiko tinggi, cenderung bermasalah yang langsung terkait mutu asuhan dan
keamanan lingkungan.Manajemen menggunakan data dan informasi yang tersedia
untuk melakukan pemilihan indikator nasional mutu yang dapat mewakili mutu
pelayanan puskesmas secara keseluruhan.

PERMASALAHAN KESEHATAN DIWILAYAH UPTD WONOKUSUMO YANG AKAN


DILAKUKAN PERBAIKAN

N0 PERMASALAHAN KESEHATAN KETERANGAN

1 Institusi pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator


PHBS

2 Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator


PHBS (klasifikasi IV)

3 Posyandu Balita PURI (Purnama Mandiri)

4 Desa/Kelurahan Siaga Aktif PURI (Purnama Mandiri )

5 Desa/kelurahan yang sudah ODF

6 Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas

7 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K4) - SPM

8 Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan (KF)

9 Pelayanan kesehatan bayi 29 hari - 11 bulan


N0 PERMASALAHAN KESEHATAN KETERANGAN

10 Pelayanan kesehatan balita (0 - 59 bulan)

11 Peserta KB baru

12 Akseptor KB Drop Out

13 Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil

14 Balita yang di timbang berat badanya ( D/S)

15 Balita ditimbang yang naik berat badannya (N/D)

16 Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu


Dini)

17 Pelayanan Diare Balita

18 Penemuan penderita Pneumonia balita

19 Pemeriksaan kontak dari kasus Kusta baru

20 RFT penderita Kusta

21 Kasus TBC yang ditemukan dan diobati

22 Persentase Pelayanan orang terduga TBC


mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar (Standar
Pelayanan Minimal ke 11)

23 Angka Keberhasilan pengobatan kasus TBC


(Success Rate/SR)

24 Sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang sudah


dijangkau penyuluhan HIV/AIDS

25 Angka Bebas Jentik (ABJ)

26 IDL (Imunisasi Dasar Lengkap)

27 UCI desa

28 Imunisasi Lanjutan Baduta ( usia 18 sd 24 bulan)

29 Imunisasi TT 5 pada WUS (15-49 th)

30 Imunisasi TT2 plus bumil (15-49 th)

31 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif

32 Deteksi Dini Faktor Risiko PTM usia ≥ 15 tahun

33 Deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks pada


perempuan usia 30-50 tahun atau perempuan yang
memiliki riwayat seksual aktif

34 Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa.


(ODGJ) Berat.

35 Pelayanan Kesehatan Jiwa Depresi

36 Kunjungan Pasien ODGJ

37 Kunjungan ke Posyandu terkait kesehatan gigi dan


mulut

38 Penyehat Tradisional yang memiliki STPT


N0 PERMASALAHAN KESEHATAN KETERANGAN

39 Deteksi dini ganguan penglihatan dan ganguan


pendengaran paling kurang pada 40% populasi

40 Puskesmas menyelenggarakan pembinaan K3


perkantoran

Pelayanan tersebut memiliki karakteristik,kepentingan,fungsi dan peran yang


berbeda bagi UPTD Puskesmas Wonokusumo. Peningkatan mutu dan keselamatan
pasien dilakukan berdasarkan tersedianya data. Penggunaan data secara efektif dapat
dilakukan berdasarkan evidence-based praktek klinik dan evidence-based praktek
manajemen.
Berhubung UPTD Puskesmas Wonokusumo mempunyai sumber daya terbatas,
maka Puskesmas ini tidak dapat mengumpulkan data untuk menilai semua hal yang
diinginkan. Jadi, manajemen UPTD Puskesmas Wonokusumo harus memilih proses
dan hasil (outcome) praktek klinik dan manajemen yang harus dinilai (diukur) dengan
mengacu pada misi Puskesmas, kebutuhan pasien dan jenis pelayanan.
Penilaian sering terfokus pada proses yang berimplikasi risiko tinggi, diberikan
dalam volume besar,berbiaya tinggi, atau cenderung menimbulkan masalah.
Manajemen UPTD Puskesmas Wonokusumo bertanggung jawab menentukan pilihan
terakhir dari indikator kunci yang digunakan dalam kegiatan peningkatan mutu.
Beberapa area dipilih untuk ditetapkan sebagai area prioritas. Manajemen melakukan
diskusi Bersama Penanggung Jawab masing-masing unit layanan dan Tim
Keselamatan Pasien serta unsur yang lain untuk memilih area prioritas dan
menetapkan indikator kunci untuk meningkatkan mutu Puskesmas.
TUJUAN
A. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di UPTD Puskesmas
Wonokusumo;
B. Tujuan Khusus
Untuk mendapatkan indikator yang dapat mewakili mutu pelayanan puskesmas
secara keseluruhan.
PEMILIHAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS PUSKESMAS BERDASARKAN
PRIORITAS MASALAH KESEHATAN YANG ADA DI WILAYAH KERJA
Begitu luas dan kompleksnya pelayanan di UPTD Puskesmas Wonokusumo,
maka manajemen tidak mampu untuk melakukan pemantauan seluruhnya, apalagi
dengan kondisi SDM dan sumberdaya lain yang terbatas. Oleh karena itu manajemen
UPTD Puskesmas Wonokusumo memilih indikator terpilih dari indikator mutu prioritas
puskesmas berdasarkan prioritas masalah Kesehatan yang ada diwilayah kerja secara
keseluruhan,dan diupayakan untuk ditingkatkan mutunya. Pemilihan indikator terpilih ini
dilakukan dengan cara melakukan pembobotan dan pemberian nilai.
Pemilihan area prioritas berdasarkan score High Risk seberapa besar risiko yang
ditimbulkan, High Volume seberapa banyak masalah yang ditimbulkan, High Cost
seberapa banyak biaya yang dikeluarkan dan problem prone kemungkinan timbulnya
masalah. Bobot High Risk = 40, bobot High Volume = 30, High Cost = 20 dan bobot
Problem Prone = 10 Nilai masing-masing area antara 1-5. Nilai 1 berarti rendah dan
nilai 5 berarti tinggi tingkat kepentingannya. Bobot x nilai menghasilkan score. Score
yang lebih tinggi menunjukkan dan dipilih sebagai area prioritas.
Permasalahan High Risk High High Cost Problem
Kesehatan (nilai x Volume (nilai x Prone (nilai x
bobot = (nilai x bobot=skor) bobot=skor) Jumlah
skor) bobot =
skor)

Rentang Rentang Rentang Rentang


Nilai= 1-5 Nilai= 1-5 Nilai= 1-5 Nilai= 1-5

N B S N B S N B S N B S

Institusi pendidikan
yang memenuhi 7- 3 40 120 3 30 90 3 20 60 3 10 30 300
8 indikator PHBS

Institusi
Pendidikan yang
memenuhi 7-8 3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
indikator PHBS
(klasifikasi IV)

Posyandu Balita
PURI (Purnama 3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
Mandiri)

Desa/Kelurahan
Siaga Aktif PURI
3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
(Purnama
Mandiri )

Desa/kelurahan
3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
yang sudah ODF

Pelaksanaan
Kegiatan STBM di 3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
Puskesmas

Pelayanan
Kesehatan Ibu 3 40 120 3 30 90 3 20 60 3 10 30 300
Hamil (K4) - SPM

Pelayanan Nifas
oleh tenaga 3 40 120 3 30 90 3 20 60 3 10 30 300
kesehatan (KF)

Pelayanan
kesehatan bayi 29 3 40 120 3 30 90 3 20 60 3 10 30 300
hari - 11 bulan

Pelayanan
kesehatan balita (0 3 40 120 3 30 90 3 20 60 3 10 30 300
- 59 bulan)

Peserta KB baru 3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280

Akseptor KB Drop
3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
Out

Pemberian 90
tablet Besi pada 3 40 120 3 30 90 3 20 60 3 10 30 300
ibu hamil

Balita yang di 3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280


Permasalahan High Risk High High Cost Problem
Kesehatan (nilai x Volume (nilai x Prone (nilai x
bobot = (nilai x bobot=skor) bobot=skor) Jumlah
skor) bobot =
skor)

Rentang Rentang Rentang Rentang


Nilai= 1-5 Nilai= 1-5 Nilai= 1-5 Nilai= 1-5

N B S N B S N B S N B S

timbang berat
badanya ( D/S)

Balita ditimbang
yang naik berat 3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
badannya (N/D)

Bayi yang baru


lahir mendapat
3 40 120 3 30 90 3 20 60 3 10 30 300
IMD (Inisiasi
Menyusu Dini)

Pelayanan Diare
3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
Balita

Penemuan
penderita 3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
Pneumonia balita

Pemeriksaan
kontak dari kasus 3 40 120 3 30 90 3 20 60 3 10 30 300
Kusta baru

RFT penderita
3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
Kusta

Kasus TBC yang


ditemukan dan 5 40 200 5 30 150 2 20 40 5 10 50 440
diobati

Persentase
Pelayanan orang
terduga TBC
mendapatkan
pelayanan TBC 4 40 160 5 30 150 2 20 40 5 10 50 400
sesuai standar
(Standar
Pelayanan Minimal
ke 11)

Angka
Keberhasilan
pengobatan kasus 5 40 200 4 30 120 3 20 60 4 10 40 420
TBC
(Success Rate/SR)

Sekolah (SMP dan


SMA/sederajat)
yang sudah
3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
dijangkau
penyuluhan
HIV/AIDS
Permasalahan High Risk High High Cost Problem
Kesehatan (nilai x Volume (nilai x Prone (nilai x
bobot = (nilai x bobot=skor) bobot=skor) Jumlah
skor) bobot =
skor)

Rentang Rentang Rentang Rentang


Nilai= 1-5 Nilai= 1-5 Nilai= 1-5 Nilai= 1-5

N B S N B S N B S N B S

Angka Bebas
3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
Jentik (ABJ)

IDL (Imunisasi
3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
Dasar Lengkap)

UCI desa 3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280

Imunisasi Lanjutan
Baduta ( usia 18 3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
sd 24 bulan)

Imunisasi TT 5
pada WUS (15-49 3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
th)

Imunisasi TT2 plus


3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
bumil (15-49 th)

Pelayanan
Kesehatan Usia 3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
Produktif

Deteksi Dini Faktor


Risiko PTM usia ≥ 3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
15 tahun

Deteksi dini kanker


payudara dan
kanker serviks
pada perempuan
usia 30-50 tahun 3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
atau perempuan
yang memiliki
riwayat seksual
aktif

Pelayanan
Kesehatan Orang
Dengan Gangguan 3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
Jiwa. (ODGJ)
Berat.

Pelayanan
Kesehatan Jiwa 3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
Depresi

Kunjungan Pasien
3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
ODGJ

Kunjungan ke 3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280


Posyandu terkait
kesehatan gigi dan
Permasalahan High Risk High High Cost Problem
Kesehatan (nilai x Volume (nilai x Prone (nilai x
bobot = (nilai x bobot=skor) bobot=skor) Jumlah
skor) bobot =
skor)

Rentang Rentang Rentang Rentang


Nilai= 1-5 Nilai= 1-5 Nilai= 1-5 Nilai= 1-5

N B S N B S N B S N B S

mulut

Penyehat
Tradisional yang 3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
memiliki STPT

Deteksi dini
ganguan
penglihatan dan
ganguan
3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
pendengaran
paling kurang
pada 40%
populasi

Puskesmas
menyelenggaraka
3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
n pembinaan K3
perkantoran

KESIMPULAN
Dengan kondisi SDM dan sumberdaya lain di UPTD Puskesmas Wonokusumo
yang terbatas, oleh karena itu manajemen UPTD Puskesmas Wonokusumo memilih
indikator mutu prioritas puskesmas berdasarkan prioritas masalah Kesehatan yang ada
diwilayah kerja dan akan diupayakan untuk ditingkatkan mutunya. Pemilihan indikator
yang indikator mutu prioritas puskesmas berdasarkan prioritas masalah Kesehatan
yang ada diwilayah kerja dilakukan dengan cara melakukan pembobotan dan
pemberian nilai. Dari scoring di atas maka dipilih indikator yang dapat mewakili mutu
pelayanan puskesmas secara keseluruhan yang akan ditingkatkan mutunya yaitu :

1. Kasus TBC yang ditemukan dan diobati


2. Angka Keberhasilan pengobatan kasus TBC (Success Rate/SR)
3. Persentase Pelayanan orang terduga TBC mendapatkan pelayanan TBC sesuai
standar (Standar Pelayanan Minimal ke 11)

KEPALA UPTD PUSKESMAS


WONOKUSUMO,
dr. Tienne Soeleman
NIP. 19610518 198709 2 001

Anda mungkin juga menyukai