Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH LEADERSHIP KE-1

NAMA : ANISSA AFITASARI


NIM : 191071002

FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN

UNIVERSITAS DIRGANTARA MARSEKAL SURYADARMA


SOAL GENAP :

2. Rakyat Indonesia kehilangan kepercayaan pada sebagian besar


pemimpinnya karena disebabkan oleh berbagai faktor. Jelaskan
pernyataan tersebut !

Jawab : Penyebab terjadinya krisis kepemimpinan di Indonesia:

1) Visi, Misi & Kepemimpinan sudah tidak sesuai lagi dengan


harapan anggota sistem sosial (masyarakat).

- Masyarakat ingin perubahan → pemimpin inginkan status quo

2) Pemimpin hanya memikirkan dirinya sendiri (egois)

3) Terlalu lama memimpin : perubahan pemimpin → manajer

4) Visi sudah absolete, tidak mampu melakukan perubahan.

Contohnya : Ketika pandemi covid Pemerintah justru mengizinkan


pekerja Cina untuk masuk ke Indonesia guna melanjutkan pekerjaan
proyek Cina di Indonesia. Keputusan ini, menurut Menteri Koordinator
Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, akan membantu
pemulihan perekonomian negara. Kasus tersebut membuktikan
pemerintah lebih mementingkan ekonomi negara di banding kesehatan
masyarakat dan membuat kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintah menurun.

4. Dalam kepemimpinan terdapat kata kunci yaitu “pengaruh dan


memengaruhi”. Jelaskan !
Jawab :
 Pengaruh (Influence) adalah tindakan / contoh perilaku yang
menyebabkan mempengaruhi perubahan sikap / perilaku
individu / kelompok.
Pengaruh dalam kontek kepemimpinan dimaksudkan adalah
perubahan berdasarkan kepribadian dari pemimpin terhadap
anggota/pengikut.
Kepribadian pemimpin seperti sikap / perilaku tindakan
keteladanan menyebabkan adanya perubahan sikap (attitude)
dari perilaku anggota/pengikut kearah yang dinginkan.
Kepemimpinan merupakan proses pengaruh sosial dalam
hubungan interpersonal. Pemimpin mempengaruhi bawahan
atau pengikut kearah yang diinginkan.
 Memengaruhi adalah daya / kekuatan agen yg dipergunakan
mengubah sikap, perilaku, pendapat, tujuan, kebutuhan, nilai-
nilai, kemampuan dan tindakan utk bergerak ke arah tertentu
dari target. Memengaruhi adalah proses interaksi sosial antara
agen dan target dimana kedua belah pihak secara sistematis
saling memengaruhi yaitu saling mengubaj sikap, perilaku, nilai-
nilai, norma, kepercayaan dan tujuan.

6. Pengaruh terjadi karena seseorang memiliki kekuasaan, dan model


proses pengaruh memerlukan kekuasaan. Jelaskan !
Jawab :
Model proses pengaruh memerlukan kekuasaan
 Kekuasaan (Power) → Kekuatan / kapasitas untuk
mempengaruhi perilaku orang lain kearah pencapaian tujuan.
 Kekuasaan (Influence) → Tindakan keteladanan kepribadian
yang mempengaruhi perilaku bawahan kearah pencapain
tujuan.
 Bawahan / Pengikut → Proses perubahan perilaku sikap
(attitude) dari bawahan/pengikut kearah yang baik.

8. Jelaskan apa hasil dari pengaruh seorang pemimpin !


Jawab :
Hasil Dari Pengaruh
1) Komitmen
Komitmen dimana anggota/pengikut (orang yg dipengaruhi)
setuju dan melaksanakan apa yang diinginkan pemimpin (orang yg
memengaruhi)
2) Kepatuhan
Kepatuhan dimana anggota/pengikut patuh dan bersedia untuk
melaksanakan apa yang diinginkan pemimpin, namun bersikap apatis.
3) Perlawanan
Perlawanan dimana anggota/pengikut menentang dan menghindari
untuk tidak melaksanakan apa yang diinginkan
pemimpin

10. Dalam hubungan kepemimpinan dan kepengikutan, jelaskan tentang:

a. Hubungan penggembala dan ternak


b. Hubungan kontrak sosial antara pemimpin dan pengikut
c. Hubungan transformasional
d. Hubungan Holon
e. Hubungan Hierarkhis
Jawab :
Model Hubungan Kepemimpinan dan Kepengikutan
a. Hubungan Penggembala dan Ternak
- Penggembala menentukan :
a) Kemana ternak harus pergi
b) Apa yang harus dilakukan
c) Apa yang harus dimakan oleh ternak
- Ternak pasif mematuhi dan mengikuti penggembala tanpa
reserve.
- Ternak tidak mempunyai pilihan alternatif, hanya mengikuti
kehendak penggembala (dijual/dipotong sebagai qurban)
Proses memengaruhi hanya satu arah, dari pemimpin ke pengikut
b. Hubungan Kontrak Sosial antara Pemimpin & Pengikut
- Pemimpin & para pengikutnya saling memengaruhi.
- Pemimpin & para pengikutnya sepakat dalam suatu kontrak
dimana pemimpin akan memberikan sesuatu kepada para
pengikutnya jika mereka sepakat untuk memberikan sesuatu
kepada pemimpinnya.
o Kepemimpinan politik:
pemimpin mempertukarkan janji kepada para pemilihnya
jika mereka memilih pemimpin dalam Pemilu.
o Kepemimpinan Perusahaan:
pemimpin perusahaan akan memberikan upah, kesejahteraan
kenaikan pangkat, jabatan dan gaji kepada para karyawan, jika mereka
melaksanakan tugas dan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya
dengan baik.
C. Hubungan Transformasional
Pemimpin & pengikut dipersepsikan sbg suatu satu kesatuan dua
muka mata uang logam/coin yg saling memberikan nilai.
- Pemimpin memengaruhi pengikut, dan pengikut memengaruhi
pemimpin.
- Pemimpin tidak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan para
pengikutnya.
- Kesuksesan pemimpin ditentukan oleh para pengikutnya
- Pemimpin hanya dapat efektif, jika didukung oleh para pengikut yang
efektif.
- Pemimpin & pengikut saling memotivasi untuk mencapai visi & nilai-
nilai bersama.
- Kesuksesan pemimpin ditentukan oleh para pengikutnya.
- Pemimpin hanya dapat efektif, jika didukung oleh para pengikut yg
efektif.
- Pemimpin & pengikut saling memotivasi utk mencapai visi & nilai-nilai
bersama, saling meningkatkan harkat bersama.
- Mereka menyatu pemimpin dpt menjadi pengikut, dan pengikut
menjadi pemimpin yg tidak dapat dipisahkan.
D. Hubungan Holon
• Pemimpin & pengikut dipersepsikan sebagai keseluruhan dan
sekaligus meliputi bagian-bagian.
• Kepemimpin & kepengikutan yang efektif dan keberlanjutannya harus
ada pada berbagai dimensi dan antar hubugan untuk memastikan
konsistensi, kompatibilitas dan kreativitas aktivitas organisasi.
E. Hubungan Hierarkhis
Hubungan antara pemimpin dan pengikut merupakan hubungan
hierarkhis antara atasan dan bawahan.
- Kedudukan sebagai pemimpin dipilih /diangkat secara sah.
- Pemimpin eselon bawah mempunyai kewajiban untuk mematuhi &
bertanggung jawab kepada eselon di atasnya.

12. Jelaskan tentang “gaya kepemimpinan” !


Jawab : Gaya Kepengikutan adalah pola perilaku yang digunakan oleh
pengikut dalam interaksi sosial dengan pemimpinnya. Istilah pola
perilaku disini dipakai dalam pengertian dinamis, tidak statis.

GAYA BAWAHAN 9.1 (Berpikir Tertutup)


- Perhatian tugas tinggi, perhatian pd atasan rendah
- Penolakan dg resistensi & tidak mendengarkan
- Mengemukakan faktanya sendiri (diskusi kalah-menang)
→ “saya benar, mereka salah”
→ “saya tidak akan membiarkan orang lain melangkahi saya”

GAYA BAWAHAN 1.9 (Ingin Memuaskan Atasan)


- Perhatian tugas rendah, perhatian pd atasan tinggi
- Produktivitas rendah
- Ciptakan kekeluargaan
→“saya ingin melakukan apa yg dikatakan Boss, sehingga ia
menyukai saya”
→“janji utk lakukan lebih banyak, tanpa dpt menolak”

GAYA BAWAHAN 5.5 (Sadar terhadap Status)


- Perhatian tugas dan atasan : sedang
- Melakukan dengan sopan, “give & take”
- Bekerja sesuai prosedur saja
GAYA BAWAHAN 9.9 (Pencari Solusi)
- Perhatian tugas dan atasan tinggi
- Tidak mau menerima pembatasan tanpa fakta
- Tidak mau memanfaatkan perilaku bos yang tidak efektif
- Melakukan problem solving (menemukan solusi yang baik)
- Terbuka terhadap kritik, konfrontasi konflik, advokasi aktif
untuk berbagi mencapai tujuan dan objektif
- Pembuatan keputusan utk tentukan solusi yang baik

GAYA BAWAHAN 1.1 (Ceroboh / Sembrono)


- Perhatian tugas dan atasan rendah
- Ciptakan resistensi terkecil dan hindari kesulitan
- Ikuti instruksi bos dengan penafsiran minimal
- Jika rencana tidak berjalan, bukan tanggung jawab bawahan
(hanya melaksanakan perintah saja)
→“jika mungkin, saya menghindari ikut serta secara aktif,
berpura-pura sibuk sehingga orang lain tidak mengganggu”

GAYA BAWAHAN 9 + 9 (Orientasi Paternalistik)


- Kombinasi dari Gaya Bawahan: 1,9 & 9,1
- Bawahan yg inginnya mengontrol (bukan dikontrol) menyerahkan
imbalan & hukuman kepada atasan
- Menerima & meng “iya” kan apa yg dikatakan atasannya
- Memungkinkan mengontrol teman sekerja agar menuruti bos
→Loyalitas & dedikasi kepada Bos.
→“saya tangan kanan Bos”
→“tidak mau risiko kalah”

GAYA BAWAHAN OPORTUNISTIK


- Ingin maju tanpa mengancam Bos / orang lain
- Menghindari friksi dengan atasan, jadi target antagonis teman
- Menjilat Bos (menganggap Bos sebagai batu loncatan ke puncak)
- Tidak etis (dilakukan secara pribadi dengan Bos)
- Interest pribadi diutamakan dalam pembicaraan
- Motivasinya: mencari peluang untuk diri sendiri

Anda mungkin juga menyukai