(Studi Model Self Directed Learning melalui Identifikasi Gaya Belajar Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Semester III FKIP Unwir tahun 2018)
ABSTRAKSI
Setiap orang berbeda gaya belajarnya, salah satunya adalah mahasiswa yang
sedang duduk dibangku perkuliahan. Ada yang suka belajar melalui pendengaran,
penglihatan, gerakan, dan lain sebagainya, yang semuanya disebut dengan gaya belajar.
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Bobbi De Porter (2012). Dengan mengetahui
gaya belajarnya mahasiswa akan lebih afektif dalam pembelajarannya.
Mahasiswa adalah mahluk dewasa yang mampu mengarahkan diri-sendiri, yakni
mampu melakukan planning, monitoring, dan evaluating gaya belajarnya menjadi sebuah
kekuatan. Merriam dan Caffarela (dalam Zulharman, 2008) menyatakan bahwa Self
Directed Learning (SDL) merupakan suatu metode belajar dimana mahasiswa
mempunyai tanggung jawab yang utama dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
hasil belajar.
Penelitian ini difokuskan kepada mahasiswa semester III Program Pendidikan
Bahasa Inggris FKIP Unwir 2018. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif.
Studi dipaparkan dalam bentuk deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
pemberian angket gaya belajar kepada 28 mahasiswa. Kemudian mahasiswa
merencanakan, melaksanakan, dan menilai hasilnya melalui diri-sendiri.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (A) Identifikasi gaya belajar mahasiswa
semester III program studi pendidikan bahasa Inggris FKIP Unwir. 1. Visual (16/57,1%);
2. Auditorial (11/39,2%); 3. Kinestetik (1/3,6%). (B) Pengarahan diri-sendiri. Secara
umum mahasiswa program pendidikan bahasa Inggris semester III FKIP Unwir 2018
lebih menonjolkan gaya belajar visual dibandingkan gaya belajar auditorial dan
kinestetik. Mahasiswa mampu mengarahkan diri-sendiri pembelajarannya sesuai dengan
identifikasi gaya belajarnya (visual, auditorial, dan kinestetik) melalui tahapan-tahapan
identifikasi, perencanaan, monitor, dan evaluasi.
Bagi mahasiswa yang memiliki gaya belajar visual, ia mengarahkan diri
pembelajarannya melalui menggunakan warna untuk menandai hal-hal yang penting,
menggunakan materi visual seperti gambar, diagram, dan peta, seringlah membaca buku-
buku berilustrasi, menggunakan multimedia, dan lain sebagainya. Bagi mahasiswa yang
memiliki gaya belajar auditorial, ia mengarahkan diri pembelajarannya melalui
mendengarkan musik yang disukai, merekam saat dosen mengajar lalu dikemudian hari
didengarkan kembali, mengucapkan dengan suara pelan saat membaca untuk lebih
mudah mengingat, dan lain sebagainya.
Setiap manusia dianugerahi potensi diri yang sangat luar biasa. Menariknya
manusia tidak mengetahui potensi dirinya, termasuk potensi gaya belajar dan
pembelajarannya. Tidak heran potensi dirinya kurang bisa dipahami, apalagi
ditumbuhkembangkan dengan optimal. Hal tersebut diperlukan pengarahan dan
bimbingan dari pihak lain.
Menurut Bobby De Porter (1992) bahwa gaya belajar adalah kombinasi dari
bagaimana ia menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Di antara
macam-macam gaya belajar yang kemukakannya antara lain gaya belajar visual,
auditorial, dan kinestetik.
Setelah mahasiswa mampu mengidentifikasi gaya belajarnya kemudian
mahasiswa menemukan dan mengorganisir solusinya. Seperti yang dikemukakan oleh
Ricard (2007) bahwa SDL (Model Self-Direction) adalah proses di mana mahasiswa
dilibatkan dalam mengidentifikasi apa yang perlu dilakukan atau dipelajari dan menjadi
pemegang kendali dalam menemukan dan mengorganisir jawaban atau solusinya. Secara
garis besar mahasiswa mampu melakukan planning, monitoring, dan evaluating.
Mahasiswa semester III merupakan manusia dewasa awal. Mereka dianggap
cukup umur dan bertanggung jawab untuk kehidupan dirinya. Proses belajar dan
mengembangkan dirinya bagi orang dewasa berhubungan dengan bagaimana caranya
mereka mengarahkan diri-sendiri. Bagi mereka yang teridentifikasi memiliki gaya belajar
visual, auditorial, dan kinestetik, mereka akan mengarahkan diri-sendiri sesuai dengan
karakateristiknya.
METODOLOGI
Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan
Bahasa Inggris Semester III FKIP Universitas Wiralodra Indramayu tahun 2018
berjumlah 28 mahasiswa. Kuesioner yang disebarkan sebanyak 28 mahasiswa Program
Studi Pendidikan Bahasa Inggris Semester III FKIP Universitas Wiralodra Indramayu.
Dan data yang diteliti sebanyak 28 kuesioner. Kebanyakan mahasiswa berjenis kelamin
perempuan.
Pengukuran Variabel
Mengidentifikasi kuesioner gaya belajar mahasiswa semester III Program Studi
Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Unwir antara lain : Identifikasi Gaya Belajar dan
Bagaimana Pengarahan Diri-Sendiri dalam Pembelajarannya. Indikatornya adalah
mahasiswa mampu mengidentifikasi diri sendiri tentang gaya belajarnya dan
mengarahkan diri-sendiri pembelajarnnya.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan analisis deskriptif diketahui bahwa :
1. Identifikasi Gaya Belajar Mahasiswa
2. Pengarahan Diri
2.1. Gaya Belajar Visual
Secara umum mahasiswa program studi pendidikan bahasa Inggris semester III
FKIP Unwir 2018 memiliki gaya belajar visual. Mereka menyadari bagaimana cara
pengarahan diri pembelajarannya. Beberapa usaha mereka untuk mengembangakan
proses pembelajarannya antara lain : a. Menggunakan warna untuk menandai hal-hal
yang penting, b. Menggunakan materi visual seperti gambar, diagram, dan peta, c.
Seringlah membaca buku-buku berilustrasi, d. Menggunakan multimedia, e. Mencoba
mengilustrasikan ide-ide ke dalam gambar, e. Membuat mind mapping untuk lebih
memudahkan dalam belajar, yakni memahami informasi dari gambaran yang besarnya
dulu secara umum sambil memahami informasi melalui detil-detil yang lebih spesifik, f.
Menyediakan beberapa alat untuk menggambar, seperti pensil warna, krayon, dan
peralatan musik mini, g. Mengajak ke pameran seni h. Mengikutsertakan dalam kegiatan
ekstrakurikuler yang berkaitan dengan seni, i. Membuat kumpulan prakarya di rumah, j.
Menggunakan media belajar yang menarik, k. Mempertahankan kontak mata, l.
Membentuk petunjuk tertulis, m. Menciptakan suasana tenang, n. Melibatkan dalam
diskusi kelompok, dan m. Untuk membantu menghafal, gunakan flashcard atau kartu
kecil berisi kata-kata kunci dari masing-masing informasi yang sedang dipelajari.
Dalam hal ini, pihak fakultas keguruan dan ilmu pendidikan dan program studi
pendidikan Inggris menyediakan sarana dan prasarana, media, dan sumber belajar yang
menunjang pengarahan dirinya. Begitu juga, dosen mampu merancang pembelajaran
berdasarkan identifikasi gaya belajarnya dan mahasiswa mampu melakukan tahapan-
tahapan, seperti identifikasi, perencanaan, monitor, dan evaluasi.
Saran Praktis
1. Bagi pihak lembaga pendidikan (FKIP) lebih memperhatikan gaya belajar setiap
mahasiswa.
2. Bagi program studi pendidikan bahasa Inggris FKIP Unwir melakukan identifikasi
gaya belajar mahasiswa baru.
3. Bagi dosen menindaklanjuti hasil identifikasi gaya belajarnya dengan melalui
pengarahan pembelajaran diri-sendiri.
REFERENSI
Bobbi De Porter. 1992, Quantum Learning: Unleasing the Genius in You, (New
York: Dell Publishing)
Bobbi De Porter dan Mike Hernacki, 2013, Quantum Learning: Unleasing the
Genius in You, terj. Alwiyah Abdurrahman, (Bandung : Kaifa)
Hariyanto dan Suyanto, 2012, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung : Remaja
Rosdakarya).
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembina dan Pengembangan Bahasa, 2008, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Gramedia)
http://www.mediafunia.blogspot.com/2013/model-pembelajaran-inovatif-self-
directed-learning.html
http://www.statistikian.com/2017/metode-penelitian-pengertian-tujuan-jenis.html