Anda di halaman 1dari 3

Ruang likup

Keperawatan medical bedah

1. TBC 44 %
2. HIV AIDS 55%
3. PNEUMONIA 50%
4. HEPATITIS 0,39%
@Profil Kesehatan Kemenkes Ri 2021

Topik : HIV AIDS 55%

Data
Nasional : Hiv 69,7% (36.902 Kasus) , Aids 34,2% (5.750 Kasus)
Provinsi : kepri 8.838 Kasus atau sekitar 88%
Kota : batam 8.563 Kasus atau sekitar 85%
@Kemenkes ri 2021,@kepaladinkeskepri2021,@margaretha.batamnews 2021

Bagaimana cara mengatasi atau mengendalikan penyakit hiv aids?

Tujuan :
1. Menurunkan hingga meniadakan infeksi baru;

2. Menurunkan hingga meniadakan kematian terkait aids;


3. Menurunkan stigma dan diskriminasi.

Asuhan keperawatan pada pasien HIV AIDS di kota


batam
KERANGKA TEORI
FAKTOR RESIKO

FAKTOR YANG DAPAT DIRUBAH FAKTOR YANG TIDAK DAPAT DIRUBAH

 Bergonta-ganti pasangan
dalam melakukan hubungan  Penularan dari ibu ke
seksual serta tidak janin baik itu saat
menggunakan alat persalinan maupun
kontrasepsi. karena ASI
 Menggunakan jarum suntik
yang telah dipakai oleh
orang lain.
 Menggunakan alat makan
bersama-sama dengan
penderita HIV.
 Transfusi darah yang alatnya
tidak steril.
 Mengidap penyakit STD
atau penyakit menular
seksual lainnya.

PENURUNAN DAYA IMUNITAS TUBUH

PENYEBAB
Dasar utama patogenesis HIV adalah kurangnya
jenis limfosit Th yang mengandung marker CD4
(sel-T).limfosit-T merupakan pusat dan sel
 Infeksi HIV primer
utama yang telibat secara langsung maupun  Stadiun 1 (asimtomatik)  Infeksi HIV
tidak langsung dalam menjalankan fungsi  Stadium 2 (sakit ringan)  Infeksi HIV
imunologik (Siregar, 2004). Virus HIV yang  Stadium 3 (sakit sedang) Penyakit
masuk ke dalam tubuh akan mengikat sel-sel HIV lanjut
dari sistem imun seperti monosit, makrofag, dan  Stadium 4 (sakit berat)   AIDS
sel T-limfosit (CD4, sel T) untuk
memperbanyak diri, hal inilah dapat
menyebabkan orang yang terinfeksi HIV rentan
terhadap berbagai penyakit dan dapat
menyebabkan kematian (Dumond dan Kashuba,
2009).
Diagnose keperawatan :

 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penyakit


paru obstruksi kronis
 Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan kerusakan
neorologis, ansietas, nyeri, keletihan
 Diare berhubungan dengan infeksi
 Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
aktif
 Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
volume cairan aktif, kehilangan berlebihan melalui diare, berat badan
ekstrem, faktor yang mempengaruhi kebutuhan status cairan:
hipermetabolik,
 Resiko infeksi berhubungan dengan, imunosupresi, malnutrisi,
kerusakan integritas kulit.
 Keletihan berhubungan dengan status penyakit, peningkatan kelelahan
fisik, malnutrisi, ansitas, depresi, stres

Anda mungkin juga menyukai