Anda di halaman 1dari 2

HUKUM MEREK

DI INDONESIA Tavinayati.SH.MH dan Diana Rahmawati.SH.MH

Dede Mia Yusanti


Direktorat Kerja Sama dan Pengembangan
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
2010

POKOK-POKOK HUKUM MEREK DAN INDIKASI GEOGRAFIS#


Undang-undang Merek yang pernah dan sedang berlaku di Indonesia :

Undang-Undang No.21 Tahun 1961 Tentang Merek Perusahaan dan Merek Perniagaan

Undang-undang No.19 Tahun 1992 Tentang Merek


 

Undang-undang No.14 Tahun 1997 Tentang Perubahan Undang-undang No.19 Tahun 1992
Tentang Merek----Perubahan/revisi ini dilakukan untuk menyesuaikan undang-undang
merek sebagai konsekuensi dari keikutsertakan Indonesia dalam Persetujuan tentang
Aspek-aspek Dagang Hak atas Kekayaan Intelektual (Agreement on Trade Related
Aspects of Intelectual Property Rights,including Trade in Counterfeit Goods/
TRIP,s) yang merupakan bagian dari Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdaganga
Dunia (Agreement Establising the World Trade Organisazation/WTO).

Undang-undang No.15 Tahun 2001 Tentang Merek

Undang-undang No.20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis (UUM dan IG)

Mengapa merek penting dalam kegiatan perdagangan :#


Banyak barang atau jasa sejenis yang beredar di pasar tetapi dihasilkan oleh
perusahaan /produsen yang berbeda
Apabila hanya ada satu produsen untuk satu produk maka merek tidak diperlukan
karena tidak terjadi kebingungan pada konsumen karena hanya produk itu yang
tersedia di pasar

DEFINISI DARI MEREK#


Merek : Sebuah simbol/tanda yang digunakan dalam kegiatan perdagangan yang
mempunyai fungsi sebagai pembeda bagi barang atau jasa sejenis yang dihasilkan oleh
produsen yang berbeda.

Menurut Pasal 1 angka (1) UUM dan IG, merek adalah :


“Tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo,nama,kata,huruf,
angka, susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi,
suara,hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur tersebut untuk
membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam
kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa”.

Dari rumusan tsb ada 3 (tiga) unsur dari merek


Tanda berupagambar, logo,nama,kata,huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2
(dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2
(dua) atau lebih unsur tersebut
Pembeda barang dan/atau jasa
Digunakan dalam kegiatan perdagangan
Ctt : bentuk 2 atau 3 dimensi, suara dan hologram merupakan hal yang baru yang
tidak ada dalam UUM yang lama. Ketiga hal tsb merupakan merek non tradisional

Fungsi dari merek :#


Bagi konsumen : tanda pembeda untuk barang/jasa sejenis, Selain itu merek merupakan
jaminan kualitas bagi konsumen yang sudah terbiasa menggunakan merek tertentu.
Bagi pelaku usaha : merek menunjukan indentitas dan kualitas barang yang dihasikan,
Selain itu merek merupakan sarana/alat untuk memperkenalkan produknya ke konsumen.

Jenis-Jenis Merek :
Merek Dagang :Merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang
atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan
barang sejenis lainnya (Pasal 1 angka (2) UUM dan IG).
Merek Jasa :Merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau
beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa
sejenis lainnya (Pasal 1 angka (3) UUMdan IG).

Merek Kolektif adalah merek yang digunakan pada barang dan/atau jasa dengan
karakteristik yang sama mengenai sifat,ciri umum, dan mutu barang atau jasa serta
pengawasannya yang akan diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara
bersama-sama untuk membedakan dengan barang dan/atau jasa sejenis lainnya. (Pasal 1
angka (4) UU Mdan IG).
Dengan demikian, merek kolektif bisa berupa merek dagang atau merek jasa
 

CARA MEMPEROLEH HAK ATAS MEREK#


Hak atas merek lahir karena pendaftaran (Pasal 3 UU M dan IG)
Negara memberikan perlindungan hukum kepada merek yang terdaftar----Indonesia
menganut sistem pendaftaran konstitutif

Anda mungkin juga menyukai