Anda di halaman 1dari 3

KONSEP TEORI dan PATHWAY PADA KASUS DISTOCIA

Disusun Oleh :

Disusun Oleh :

1. Carolina I. S. Suling NIM : 11194562111088


2. Citta Ayunda Heriyanti NIM : 11194562111089
3. I Gede Indra Wirastama NIM : 11194562111096
4. Lisna Yuvita NIM : 11194562111099
5. Rista NIM : 11194562111102

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN ALIH JENJANG

UNIVERSITAS SARI MULIA

TAHUN 2022

A. Konsep Teori
1. Definisi
a. Distosia bahu
Distosia bahu adalah suatu keadaan diperlukannya tambahan manuver
obstetrik oleh karena dengan tarikan biasa ke arah belakang pada kepala
bayi tidak berhasil untuk melahirkan bayi.(Sarwono Prawiriharjo, 2013:599)
Distosia Bahu ialah kelahiran kepala janin dengan bahu anterior
macet di atas sacral promotory karena itu tidak bisa lewat masuk ke dalam
panggul, atau bahu tersebut bisa lewat promontorium, tetapi mendapat
halangan dari tulang sacrum (Anik Maryunani, 2013)
Distosia bahu adalah gagalnya bahu melewati pelvis secara spontan setelah
pelahiran kepala. (Smeltzer, 1986 dalam Myles, 2011:588).
b. Etiologi
Meskipun identifikasi ibu yang pelahirannya dipersulit oleh distosia bahu
merupakan hal yang sangat bermanfaat, sebagian besar faktor risiko hanya dapat
memberikan indeks kecurigaan yang tinggi. (Al-Najashi et al 1989 dalam Myles,
2011:589). Pada periode antenatal, faktor resiko distosia bahu antara lain kehamilan
lebih bulan, paritas tinggi, usia ibu lebih dari 35 tahun, dan ibu obesitas (berat
badan lebih dari 90 kg saat pelahiran) Makrosomia janin (berat badan janin
lebih dari 400 g) mengakibatkan peningkatan risiko distosia bahu, insiden
meningkat sejalan dengan peningkatan berat badan lahir. (Acker et al 1985,
Delpapa & Meuller-Heubach 1991, hall 1996 dalam Myles 2011:259).
Namun demikian, pemindaian ultrasoud untuk memperkirakan
makrosemia guna mencegah distosia bahu memiliki angka keberhasilan yang
buruk. ( Combs at al 1993, Hall 1996 dalam Myler 2011:589. Jika perkiraan bayi
berukuran besar, fakta ini harus dikoomunikasikan dengan jelas kepada tim yang
merawat ibu (CESDI 1999:47 dalam Myles, 2011:589). Diabetes maternal dan
diabetes gestasional telah didefinisikan sebagai faktor risiko penting (Bahar 1996,
Benedetti & Gabbe, 1978, Gross et al, 1987, Spellacy et al 1985 dalam Myler
2011:589). Dalam persalinan faktor resiko yang secara konsisten berkaitan
denga distosia bahu meliputi augmentasi oksitosin, persalinan lama, kala dua
lama, dan pealhiran operatif (Acker et al 1986, Al Najashi et al 1989 Bahar 1996
dalam Myler 2011:589). Untuk bayi yang klinis dicurigai brukuran besar,
timpelahiran harus mewaspadai kemungkinan distosia bahu. (CESDI 1999 dalam
Myler 2011:589).
c. Patofisiologi
Pada mekanisme persalinan normal, ketika kepala dilahirkan, maka
bahu memasuki panggul dalam posisi oblik. Bahu posterior memasuki panggul lebih
dahulu sebelum bahu anterior. Ketika kepala melakukan paksi luar, bahu
posterior berada di cekungan tulang sakrum atau sekitar spina ichiadika,
dan memberikan ruang yang cukup bagi bahu anterior untuk memasuki panggul
melalui belakang tukang pubis atau berotasi dari foramen obturator. Apabila bahu
berada dalam posisi antero – posteriorketika hendak memasuki pintu atas
panggul, maka bahu posterior dapat tertahan promontorium dan bahu anterior
tertahan tulang. Dalam keadan demikian kepala uyang sudah dilahirkan akan tidak
dapat melakukan putaran paksi luar dan tertahan akibat adanya tarikan yang
terjadi antara bahu posterior dengan kepala disebut dengan turtle sign.
B. Pathway

Kelancaran Persalinan ditentukan oleh

Power Passanger Passage

Distosia His Distosia Distosia


Janin Panggul

Inersia uteri Inkoordinat


Malposisi Kelainan Kesempitan Keabnormalitasan
uterine
Janin bentuk janin ukuran bentuk panggul
action
Fraksi dan
kekuatan His Positio Makrosmia PAP
abnormal Tidak ada oksiput Makrosefalus
koordinasi posterior Hidrosefalus PTP
kontraksi
His Positio PBP
oksiput
transverse

Beragam etio membuat ketidakseimbangan power, passanger dan passage

Bayi lahir dengan presentasi kepala, kemudian paksi luar

Bahu anterior tersangkut di simfisis pubis sehingga menghambat proses kelahiran

Distosia Bahu

Anda mungkin juga menyukai