Anda di halaman 1dari 12

Simulasi dan komunikasi

digital (simdig)
KELAS X
SEMUA JURUSAN

MODUL KE -3

Created by : Vivi Meilani, S. Kom


1
PERT KE : 05

Petunjuk Penggunaan Modul

1. Setiap Modul digunakan untuk 2x Pertemuan.


2. Setiap pertemuan terdiri dari 3 jam pelajaran ( 3 x 30 menit) = 90 menit.
3. Modul dikerjakan sesuai dengan jadwal pelajaran yang sudah dibagikan.
5. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) mapel simdig = 75
6. Tugas ditulis dalam kertas 2 lembar dan dikumpulkan per 2 minggu.
7. Nilai akhir mapel simdig diperoleh dari gabungan dari beberapa nilai yaitu :
kehadiran, sikap, harian, PTS / PAT dengan rincian Bobot sbb : (10%
Kehadiran + 20% Sikap + 40 % Harian + 30% PTS / PAT).
8. Nilai Sikap yg harus dicapai siswa adalah : Disiplin, Percaya diri, Kreatif.
9. Jika mengalami kendala atau ada yang perlu ditanyakan silahkan japri ke :
No. 085220413189 (bu Vivi) atau via email : vivimeilani580@gmail.com
2
PERT KE : 05

B. Batasan Materi Modul 3 (2 x pertemuan)

1. Perbandingan hasil foto dengan beberapa


variasi aperture
2. Perbandingan hasil foto dengan beberapa
variasi Shutter Speed

3
Kilas balik pengertian aperture PERT KE : 05

Aperture adalah bukaan diafragma pada lensa kamera.


Biasanya nilai aperture ini ditandai dengan “f/angka”,
misalnya f/22, f/11, atau pada smartphone biasanya terdapat
di angka f/2.6 hingga f/1.8. Nah sekarang yang jadi
pertanyaan lanjutan adalah apa arti huruf f/ beserta angka
dibelakangnya itu? Angka dibelakang huruf f/ tersebut
adalah nilai dari bukaan lensa atau diafragma pada lensa,
yang mana semakin besar angka dibelakang f/ maka bukaan
lensa akan semakin kecil dan begitupula sebaliknya. Hehe
bingung ya? Oke saya jelaskan lebih lanjut agar kalian lebih
mengerti.
4
PERT KE : 05
Menurut Wikipedia, besaran bukaan diafragma atau aperture
merupakan hasil pembagian dari panjang fokus lensa atau
focal length dengan nilai aperture itu sendiri. Misalnya jika
focal length pada lensa adalah 100mm dan nilai aperture
adalah f/4, maka itu artinya aperture akan terbuka dengan
diameter 25mm (100 dibagi 4).
Maka semakin kecil angka dibelakang f/, bukaan lensa akan
semakin besar. Begitupun sebaliknya, semakin besar angka
dibelakang f/ maka bukaan lensa akan semakin kecil. Kalau
masih bingung juga, kamu perhatikan aja gambar ilustrasi
berikut.
5
PERT KE : 05 6

Analoginya sebagai berikut :


Gambar diatas adalah gambar seorang pemuda yang sedang membuka hordeng, namun
hordeng yang terbuka sedikit (Pada Gb.01). Sehingga cahaya yang masuk pun sedikit. Nah,
Jika disambungkan dengan aperture, Jika kita ingin jumlah cahaya yang masuk ke lensa
hanya sedikit maka bukalah lensanya yang sedikit pula. Artinya atur bukaan lensanya yang
kecil sehingga sedikit cahaya yang masuk. Namun yang sering kali membuat bingung adalah
angka F yang mewakili sebuah Aperture. Ternyata bila Angka F nya semakin Kecil berarti
bukaan lensanya semakin besar, sebaliknya jika F nya besar maka bukaan lensanya semakin
kecil.
Jika kita ingin membuka lensa seperti analogi hordeng pada Gb.01 & 02 tersebut, kira kira
menurut kalian F nya harus kecil atau besar ??? Jawab di Kertas 2 lembar ya... Sebagai soal
No. 1 -2 Tugas ke -4
Kilas Balik pengertian Shutter Speed PERT KE : 06
Shutter atau rana adalah sebuah tirai didepan sensor
kamera, sedangkan speed adalah cepat / kecepatan. Jadi
Shutter speed adalah lamanya waktu shutter / rana pada
kamera terbuka atau lamanya sensor pada kamera
melihat subjek yang akan difoto.
Shutter speed rendah (lambat) berarti rana akan terbuka
lebih lama ( cahaya yang masuk lebih banyak).
Pengaturan ini biasanya digunakan memang sengaja utk
mengambil gambar dengan efek blur dan menunjukkan
pergerakan objek.
7
PERT KE : 06
Sedangkan shutter speed tinggi (cepat) artinya
rana terbuka sangat cepat. Sehingga cahaya yang
masuk ke sensor akan lebih sedikit. Biasanya
digunakan untuk membekukan gerakan. Semakin
cepat objek yang dibekukan, maka makin tinggi
pula objek pengaturan shutter yang diperlukan.
Shutter speed dapat diatur dalam satuan detik
atau sepersekian detik. Misalnya shutter speed
1/100 artinya shutter akan tertutup pada 1/100
detik atau 0,01 detik. 8
PERT KE : 06
Pengaturan shutter speed yang aman biasanya adalah
1/60 atau lebih tinggi dari panjang lensa yang kita
gunakan. Misalnya menggunakan lensa 50 mm, maka
gunakan shutter speed minimal 1/60 atau jika
menggunakan lensa 24mm gunakan minimal shutter
speed 1/30. shutter speed lebih kecil dari panjang lensa
tetap bisa digunakan asal menggunakan bantuan tripod,
jika tidak ingin hasilnya blur. Penggunaan shutter yang
benar dan terkonsep bisa menghasilkan efek foto yang
keren, seperti penggunaan shutter speed lambat untuk
membuat efek air seperti kapas pada air terjun atau
ombak di pantai. 9
PERT KE : 06
Bisa juga menggunakan shutter speed cepat
membekukan gerakan burung yang sedang
mengepakkan sayap.
Analoginya sebagai berikut :
Pada gambar dibawah ini terdiri dari 4 buah gambar yaitu Gb 3, 4,
5 dan 6. Masing – masing gambar berbeda kecepatan shutter
speednya, tugas kalian adalah mengelompokkan manakah gambar
yang masuk kedalam kelompok shutter speed cepat (utk soal no
3) dan manakah gambar yang masuk kedalam shutter speed
lambat (utk soal no 4). Jawaban ditulis dalam kertas 2 lembar,
lanjutan sebagai soal no 3 dan 4 tugas ke-4. 10
PERT KE : 06

Gambar 06
Gambar 04

Gambar 03
Gambar 05

11
1. Baca dan pahami isi modul baik-baik.
2. Pada modul terselip 4 buah pertanyaan
yang akan kalian temukan jika modul
dibaca.
3. Gb 1& 2 untuk soal no 1 dan 2
4. Gb 3,4,5,6 untuk soal no 3 dan 4
5. Pada saat menjawab, pertanyaan
ditulis baru dijawab.

12

Anda mungkin juga menyukai